04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

-601-<br />

Gambar 11.33 Urtikaria<br />

Penegakan Diagnostik (Assessment)<br />

Diagnosis <strong>Klinis</strong><br />

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.<br />

Klasifikasi<br />

1. Berdasarkan waktu berlangsungnya serangan, urtikaria dibedakan<br />

atas urtikaria akut (< 6 minggu atau selama 4 minggu terus<br />

menerus) dan kronis (> 6 minggu).<br />

2. Berdasarkan morfologi klinis, urtikaria dibedakan menjadi<br />

urtikaria papular (papul), gutata (tetesan air) dan girata (besarbesar).<br />

3. Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan yang terkena, urtikaria<br />

dibedakan menjadi urtikaria lokal (akibat gigitan serangga atau<br />

kontak), generalisata (umumnya disebabkan oleh obat atau<br />

makanan) dan angioedema.<br />

4. Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadinya, urtikaria dapat<br />

dibedakan menjadi:<br />

a. Urtikaria imunologik, yang dibagi lagi menjadi:<br />

• Keterlibatan IgE reaksi hipersensitifitas tipe I (Coombs and<br />

Gell) yaitu pada atopi dan adanya antigen spesifik.<br />

• Keikutsertaan komplemen reaksi hipersensitifitas tipe II<br />

dan III (Coombs and Gell), dan genetik.<br />

• Urtikaria kontak reaksi hipersensitifitas tipe 4 (Coombs<br />

and Gell).<br />

b. Urtikaria non-imunologik (obat golongan opiat, NSAID, aspirin<br />

serta trauma fisik).<br />

c. Urtikaria idiopatik (tidak jelas penyebab dan mekanismenya).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!