04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

-583-<br />

Gejala konstitusi pada umumnya tidak terdapat, sebagian penderita<br />

mengeluh gatal ringan. Penyakit dimulai dengan lesi pertama (herald<br />

patch), umumnya di badan, soliter, berbentuk oval, dan anular,<br />

diameternya sekitar 3 cm. Lesi terdiri atas eritema dan skuama halus<br />

di atasnya. Lamanya beberapa hari sampai dengan beberapa minggu.<br />

Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama dengan<br />

gambaran serupa dengan lesi pertama, namun lebih kecil,<br />

susunannya sejajar dengan tulang iga, sehingga menyerupai pohon<br />

cemara terbalik. Tempat predileksi yang sering adalah pada badan,<br />

lengan atas bagian proksimal dan paha atas.<br />

Gambar 11.26 Pitiriasis rosea<br />

Pemeriksaan Penunjang<br />

Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis KOH dilakukan untuk<br />

menyingkirkan Tinea Korporis.<br />

Penegakan Diagnostik (Assessment)<br />

Diagnosis <strong>Klinis</strong><br />

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.<br />

Diagnosis Banding<br />

Tinea korporis, Erupsi obat<br />

Komplikasi<br />

Tidak ada komplikasi yang bermakna.<br />

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)<br />

Penatalaksanaan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!