04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

-580-<br />

Gambar 11.25 Dermatititis perioral<br />

Penegakan Diagnostik (Assessment)<br />

Diagnosis <strong>Klinis</strong><br />

Ditegakkan ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaaan<br />

fisik.<br />

Diagnosis Banding<br />

Dermatitis kontak, Dermatitis seboroik, Rosasea, Akne, Lip-licking<br />

cheilitis, Histiocytosis , Sarkoidosis<br />

Komplikasi<br />

Infeksi sekunder<br />

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)<br />

Penatalaksanaan<br />

Untuk keberhasilan pengobatan, langkah pertama yang dilakukan<br />

adalah menghentikan penggunaan semua kosmetik dan kortikosteroid<br />

topikal. Jika tidak diobati, bentuk klasik dermatitis perioral memiliki<br />

kecenderungan untuk bertahan, terutama jika pasien terbiasa<br />

menggunakan pelembab atau krim malam.<br />

Dalam kasus resisten, dermatitis perioral membutuhkan<br />

farmakoterapi, seperti:<br />

1. Topikal<br />

a. Klindamisin krim 1%, satu atau dua kali sehari<br />

b. Eritromisin krim 2-3% satu atau dua kali sehari<br />

c. Asam azelaik krim 20% atau gel 15%, dua kali sehari<br />

d. Adapalene gel 0,1%, sekali sehari selama 4 minggu<br />

2. Sistemik<br />

a. Tetrasiklin 250-500 mg, dua kali sehari selama 3 minggu.<br />

Jangan diberikan pada pasien sebelum usia pubertas.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!