04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

-291-<br />

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)<br />

Pemeriksaan Fisik<br />

1. Inspeksi (look)<br />

Adanya deformitas dari jaringan tulang, namun tidak menembus<br />

kulit. Anggota tubuh tdak dapat digerakkan.<br />

2. Palpasi (feel)<br />

a. Teraba deformitas tulang jika dibandingkan dengan sisi yang<br />

sehat.<br />

b. Nyeri tekan.<br />

c. Bengkak.<br />

d. Perbedaan panjang anggota gerak yang sakitdibandingkan<br />

dengan sisi yang sehat.<br />

3. Gerak (move)<br />

Umumnya tidak dapat digerakkan<br />

Pemeriksaan Penunjang<br />

Pemeriksaan radiologi berupa foto polos dilakukan pemeriksaan<br />

dalam proyeksi AP dan lateral.<br />

Penegakan Diagnostik (Assessment)<br />

Diagnosis <strong>Klinis</strong><br />

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan<br />

penunjang.<br />

Diagnosis Banding : -<br />

Komplikasi : Compartemen syndrome<br />

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)<br />

Prinsip penatalaksanaan dilakukan dengan:<br />

1. Semua fraktur dikelola secara emergensi dengan metode ATLS<br />

2. Lakukan stabilisasi fraktur dengan bidai, waspadai adanya tandatanda<br />

compartemen syndrome seperti edema, kulit yang mengkilat<br />

dan adanya nyeri tekan.<br />

3. Rujuk segera kelayanan sekunder<br />

Kriteria Rujukan:<br />

Pasien segera dirujuk setelah kondisi lebih stabil dengan tetap<br />

mengawasi tanda vital.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!