04.08.2016 Views

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

MENKES-514-2015-ttg-Panduan-Praktik-Klinis-Dokter-FASYANKES-1.compressed-edit

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

-24-<br />

Tabel 1.4 OAT Kombinasi Dosis Tepat (KDT) pada anak (sesuai<br />

rekomendasi IDAI)<br />

Berat badan<br />

(kg)<br />

2 bulan tiap hari 3KDT<br />

Anak<br />

RHZ (75/50/150)<br />

5-9 1 tablet 1 tablet<br />

10-14 2 tablet 2 tablet<br />

15-19 3 tablet 3 tablet<br />

20-32 4 tablet 4 tablet<br />

4 bulan tiap hari 2KDT<br />

Anak<br />

RH (75/50)<br />

Keterangan:<br />

1. Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg harus dirujuk ke rumah<br />

sakit<br />

2. Anak dengan BB >33 kg, harus dirujuk ke rumah sakit.<br />

3. Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah.<br />

4. OAT KDT dapat diberikan dengan cara: ditelan secara utuh atau<br />

digerus sesaat sebelum diminum.<br />

Sumber Penularan Dan Case Finding TB Anak<br />

Apabila kita menemukan seorang anak dengan TB, maka harus dicari<br />

sumber penularan yang menyebabkan anak tersebut tertular TB.<br />

Sumber penularan adalah orang dewasa yang menderita TB aktif dan<br />

kontak erat dengan anak tersebut. Pelacakan sumber infeksi<br />

dilakukan dengan cara pemeriksaan radiologis dan BTA sputum<br />

(pelacakan sentripetal).<br />

Evaluasi Hasil Pengobatan<br />

Sebaiknya pasien kontrol setiap bulan. Evaluasi hasil pengobatan<br />

dilakukan setelah 2 bulan terapi. Evaluasi pengobatan dilakukan<br />

dengan beberapa cara, yaitu evaluasi klinis, evaluasi radiologis, dan<br />

pemeriksaan LED. Evaluasi yang terpenting adalah evaluasi klinis,<br />

yaitu menghilang atau membaiknya kelainan klinis yang sebelumnya<br />

ada pada awal pengobatan, misalnya penambahan BB yang bermakna,<br />

hilangnya demam, hilangnya batuk, perbaikan nafsu makan, dan lainlain.<br />

Apabila respons pengobatan baik, maka pengobatan dilanjutkan.<br />

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, OAT dapat menimbulkan<br />

berbagai efek samping. Efek samping yang cukup sering terjadi pada<br />

pemberian isoniazid dan rifampisin adalah gangguan gastrointestinal,<br />

hepatotoksisitas, ruam dan gatal, serta demam.<br />

Kriteria Rujukan<br />

1. Tidak ada perbaikan klinis dalam 2 bulan pengobatan.<br />

2. Terjadi efek samping obat yang berat.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!