30.06.2016 Views

Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum

297mj3Q

297mj3Q

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tabel 10. Estimasi Proporsi Penduduk <strong>Miskin</strong> <strong>dan</strong> Sangat <strong>Miskin</strong> di Tingkat Desa<br />

Provinsi<br />

Nama Desa<br />

Estimasi Proporsi<br />

Penduduk <strong>Miskin</strong> <strong>dan</strong><br />

Sangat <strong>Miskin</strong> 2012<br />

Estimasi Proporsi<br />

Penduduk <strong>Miskin</strong> <strong>dan</strong><br />

Sangat <strong>Miskin</strong> 2014<br />

Sumatera Utara Muliorejo 40% 40%<br />

Payabakung 61% 57%<br />

Klambir V Kebun 62% 55%<br />

Jawa Tengah Bojongsari 66,5% 56%<br />

Citepus 49% 45%<br />

Rejamulya 57% 52%<br />

Kalimantan Barat Mekarsari 96% 90%<br />

Sungai Ambangah 56% 54%<br />

Tebang Kacang 28% 46%<br />

Sulawesi Selatan Bulu Cindea 54% 57%<br />

Bowong Cindea 62% 54%<br />

Bonto Manai 75% 61%<br />

NTT Kiufatu 45% 56%<br />

Toineke 52% 52%<br />

Batnun 91% 91%<br />

Sumber: Hasil FGD tim peneliti SMERU, 2014.<br />

Keterangan: Masyarakat yang tingkat kesejahteraannya dikategorikan miskin adalah masyarakat yang masuk ke dalam<br />

kriteria miskin <strong>dan</strong> sangat miskin berdasarkan hasil FGD.<br />

Distribusi proporsi keluarga dalam setiap kelompok kesejahteraan juga bervariasi, meskipun<br />

keluarga yang termasuk dalam kategori miskin memiliki persentase paling besar di mayoritas desa<br />

studi. Proporsi keluarga miskin terbesar terdapat di Desa Batnun, NTT, yaitu 72%. Bahkan,<br />

pesentase keluarga miskin <strong>dan</strong> sangat miskin di Desa Batnun mencapai 91%, <strong>dan</strong> kondisi ini tidak<br />

berubah bila dibandingkan dengan kondisi dua tahun sebelumnya (Error! Reference source not<br />

found.). Hal ini kembali menegaskan bahwa masyarakat Desa Batnun memiliki kondisi<br />

kesejahteraan yang relatif seragam. Di sebagian desa studi, jumlah keluarga menengah mencapai<br />

proporsi yang paling tinggi, seperti di Desa Citepus <strong>dan</strong> Desa Payabakung. Sementara itu, tidak<br />

ada desa yang jumlah keluarga kayanya mencapai proporsi paling tinggi di antara kelompokkelompok<br />

kesejahteraan lainnya. Proporsi keluarga yang diidentifikasi termasuk dalam kelompok<br />

keluarga menengah <strong>dan</strong> kaya paling banyak terdapat di Desa Muliorejo, Sumatera Utara.<br />

4.3 Keberadaan Program atau Bantuan<br />

Pembahasan mengenai program/bantuan pada bagian ini mengacu pada program/bantuan dari<br />

pemerintah <strong>dan</strong> kalangan nonpemerintah yang diterima desa studi selama dua tahun terakhir<br />

(2013–2014). Sejak mencanangkan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) pada 1998 yang diikuti<br />

dengan pelaksanaan program perlindungan sosial dalam upaya penanggulangan kemiskinan,<br />

Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program atau penyediaan bantuan untuk<br />

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kalangan nonpemerintah juga melaksanakan<br />

berbagai program atau penyediaan bantuan di berbagai wilayah di Indonesia. Kondisi tersebut<br />

menyebabkan desa/kelurahan menerima banyak program/bantuan dari berbagai sumber, seperti<br />

yang terjadi di desa‐desa studi.<br />

The SMERU Research Institute<br />

27

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!