30.06.2016 Views

Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum

297mj3Q

297mj3Q

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Topografi wilayah desa agak berbeda. Tiga desa di Kalimantan Barat berada di pinggir sungai<br />

besar, yaitu Sungai Kapuas, <strong>dan</strong> sebagian kecil wilayahnya berupa rawa. Masing‐masing dua desa<br />

di Sulawesi Selatan <strong>dan</strong> NTT berada di wilayah pesisir. Sementara itu, desa‐desa lainnya berupa<br />

dataran, kecuali Desa Citepus di Jawa Tengah yang agak berbukit.<br />

Luas wilayah, jumlah penduduk, <strong>dan</strong> kepadatan penduduk juga bervariasi antardesa di lima provinsi.<br />

Desa‐desa di Kalimantan Barat memiliki wilayah yang relatif lebih luas, se<strong>dan</strong>gkan desa studi di Jawa<br />

Tengah <strong>dan</strong> Sulawasi Selatan memiliki wilayah yang paling kecil. Dalam hal jumlah penduduk, desadesa<br />

di Sumatera Utara <strong>dan</strong> Kalimantan Barat memiliki relatif lebih banyak penduduk, sementara<br />

desa di NTT memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit. Secara umum, desa di Sumatera Utara<br />

<strong>dan</strong> Jawa Tengah memiliki kepadatan penduduk paling tinggi, sementara desa di Kalimantan Barat<br />

<strong>dan</strong> NTT memiliki kepadatan penduduk yang paling rendah (Error! Reference source not found.).<br />

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah karena desa studi di Sumatera Utara bercirikan<br />

perkotaan sehingga menjadi tujuan urbanisasi.<br />

Tabel 6. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, <strong>dan</strong> Kepadatan Penduduk 2012<br />

Provinsi Desa Luas (km 2 )<br />

Sumatera Utara<br />

Jawa Tengah<br />

Kalimantan Barat<br />

Sulawesi Selatan<br />

NTT<br />

Jumlah<br />

Penduduk<br />

Kepadatan<br />

(jiwa/km 2 )<br />

Muliorejo 12,4 32.950 2.657<br />

Payabakung 16,5 10.791 654<br />

Klambir V Kebun 25,6 19.731 771<br />

Citepus 9,9 4.902 495<br />

Bojongsari 6,4 6.091 947<br />

Rejamulya 6,3 6.846 1.083<br />

Mekarsari 60,0 11.444 191<br />

Sungai Ambangah 15,7 5.229 334<br />

Tebang Kacang 102 4.257 42<br />

Bowong Cindea 5,3 3.651 691<br />

Bulu Cindea 7,0 4.464 638<br />

Bonto Manai 6,9 2.897 419<br />

Kiufatu 17,1 3.277 192<br />

Toineke 39,2 2.660 68<br />

Batnun 13,0 2.524 194<br />

Sumber: Kecamatan dalam angka (berbagai wilayah), 2013.<br />

4.1.2 Sarana Transportasi serta Fasilitas Kesehatan <strong>dan</strong> Pendidikan<br />

Hampir semua jalan utama di desa studi sudah beraspal, kecuali Desa Batnun di NTT yang sebagian<br />

besar jalannya masih berupa jalan pengerasan. Sementara itu, hampir semua jalan dusun di semua<br />

desa sudah berupa jalan pengerasan, konblok (paving blocks), atau beton, <strong>dan</strong> hanya sebagian<br />

kecil yang masih berupa jalan tanah. Di sebagian kecil desa masih terdapat wilayah yang sulit<br />

diakses kendaraan bermotor karena buruk atau tidak a<strong>dan</strong>ya fasilitas jalan. Di Desa Bulu Cindea<br />

di Sulawesi Selatan, misalnya, sebagian wilayah di sebuah dusun hanya bisa diakses dengan<br />

berjalan kaki atau bersepeda kayuh karena harus melewati pematang tambak. Hal serupa terjadi<br />

di Kalimantan Barat, sebagian dusun di Desa Mekarsari <strong>dan</strong> Desa Tebang Kacang memiliki tanah<br />

gambut yang sangat sulit dilalui kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil,<br />

khususnya pada musim hujan.<br />

The SMERU Research Institute<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!