30.06.2016 Views

Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum

297mj3Q

297mj3Q

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3.2.3 Wawancara Mendalam<br />

Wawancara mendalam dilakukan dengan kepala desa/sekretaris desa/kepala urusan desa, kepala<br />

dusun terpilih, tokoh masyarakat desa (termasuk tokoh perempuan), <strong>dan</strong> keluarga dari dua dusun<br />

terpilih. Jumlah wawancara mendalam yang dilakukan pada studi ini adalah 165 wawancara di 15<br />

desa. Di setiap desa dilakukan satu wawancara dengan kepala desa/sekretaris desa/kepala urusan<br />

desa, dua kepala dusun, empat tokoh masyarakat, <strong>dan</strong> empat keluarga. Informan dipilih karena<br />

dinilai paling memahami kondisi desa <strong>dan</strong> dusun sampel. Wawancara dengan kepala desa, aparat<br />

desa lainnya, <strong>dan</strong> kepala dusun dimaksudkan untuk menggali informasi kondisi sosial ekonomi <strong>dan</strong><br />

kependudukan, kondisi kemiskinan, ketersediaan sarana, serta akses perempuan <strong>terhadap</strong><br />

pelayanan <strong>dan</strong> kondisi penghidupan secara umum berdasarkan lima tema kerja MAMPU.<br />

Wawancara dengan tokoh masyarakat dilakukan untuk menggali infomasi tentang kondisi sosialekonomi<br />

<strong>dan</strong> kependudukan serta akses perempuan <strong>terhadap</strong> pelayanan umum <strong>dan</strong> kondisi<br />

penghidupan secara umum berdasarkan lima tema kerja MAMPU. Sementara itu, wawancara<br />

dengan keluarga dilakukan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai akses perempuan<br />

<strong>terhadap</strong> pelayanan umum <strong>dan</strong> kondisi penghidupan berdasarkan lima tema kerja MAMPU. Oleh<br />

karena itu, keluarga yang diwawancarai adalah keluarga yang memiliki kasus khusus terkait lima<br />

tema kerja MAMPU berdasarkan hasil wawancara dengan aparat desa <strong>dan</strong> tokoh masyarakat<br />

ataupun hasil pendataan enumerator. Selain itu, untuk melengkapi informasi baseline, wawancara<br />

mendalam juga dilakukan dengan mitra MAMPU <strong>dan</strong> camat wilayah studi. Wawancara dengan<br />

mitra MAMPU dilakukan untuk mengetahui kegiatan mitra, khususnya di desa studi, sekaligus<br />

mendiskusikan pemilihan desa <strong>dan</strong> memperoleh informasi umum tentang desa studi. Sementara<br />

itu, wawancara dengan camat dimaksudkan untuk mendiskusikan pemilihan desa <strong>dan</strong> menggali<br />

informasi umum tentang desa studi.<br />

3.2.4 Pengamatan<br />

Pengamatan dilakukan dengan transect walk 15 untuk mengetahui kondisi lingkungan desa <strong>dan</strong><br />

ketersediaan fasilitas umum di setiap desa. Transect walk dilengkapi dengan wawancara informal<br />

dengan anggota masyarakat yang ditemui pada saat berlangsungnya kegiatan.<br />

15<br />

Transect walk adalah sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusuri suatu wilayah yang<br />

dijadikan objek untuk diamati secara mendalam. Transect walk umumnya dilakukan bersama warga setempat untuk<br />

mengeksplorasi kondisi sebuah wilayah dengan cara observasi, bertanya, mendengar, melihat, <strong>dan</strong> membuat catatan.<br />

The SMERU Research Institute<br />

19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!