30.06.2016 Views

Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum

297mj3Q

297mj3Q

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

III. METODE PENELITIAN<br />

Metode penelitian merupakan bagian yang menjelaskan pemilihan sampel <strong>dan</strong> teknik<br />

pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan wilayah studi didasarkan pada<br />

metode purposive sampling sehingga kabupaten, kecamatan, desa, <strong>dan</strong> dusun yang dipilih sebagai<br />

sampel diharapkan dapat menjawab pertanyaan‐pertanyaan pada penelitian ini. Pengambilan<br />

data pada studi ini dilakukan dengan menggunakan gabungan metode kuantitatif (melalui survei)<br />

<strong>dan</strong> metode kualitatif (melalui FGD, wawancara mendalam, <strong>dan</strong> observasi). Metode gabungan ini<br />

diterapkan untuk memastikan agar permasalahan dalam penelitian ini terjawab secara<br />

menyeluruh.<br />

Penelitian baseline ini merupakan bagian dari penelitian inti sebagai rangkaian penelitian<br />

longitudinal yang akan dilaksanakan selama enam tahun, yakni 2014 hingga 2020. Penelitian inti<br />

akan dilakukan tiga kali, yaitu baseline (2014), midline (2017), <strong>dan</strong> endline (2019). Penelitian inti<br />

bersifat lebih umum, yaitu mempelajari perubahan penghidupan perempuan miskin <strong>dan</strong> akses<br />

mereka <strong>terhadap</strong> pelayanan umum dalam jangka panjang. Di sela‐sela penelitian inti akan<br />

dilakukan dua kali penelitian modul, yaitu pada 2015 <strong>dan</strong> 2018. Penelitian modul secara khusus<br />

dimaksudkan untuk mempelajari dampak suatu isu atau kebijakan <strong>terhadap</strong> penghidupan<br />

perempuan miskin. Suatu isu atau kebijakan tertentu dapat berpengaruh signifikan <strong>terhadap</strong><br />

penghidupan perempuan, tetapi hal ini bisa jadi tidak tertangkap pada penelitian inti. Oleh karena<br />

itu, diperlukan studi modul untuk menjelaskan pengaruh tersebut.<br />

3.1 Pemilihan Wilayah Studi<br />

Penggunaan metode purposive sampling memungkinkan pemilihan daerah berdasarkan<br />

keterwakilan potensi yang ada, sekaligus melihat kondisi wilayah secara umum (Teddlie <strong>dan</strong> Yu,<br />

2007: 81). Sharp et al. (2012) menggunakan metode purposive sampling dalam penelitian<br />

longitudinal terkait dampak reformasi pendidikan di South Carolina <strong>dan</strong> menemukan bahwa<br />

metode tersebut paling efektif untuk menghasilkan data yang representatif. Oleh karena itu,<br />

metode purposive sampling juga digunakan dalam penelitian baseline ini. Metode purposive<br />

sampling digunakan untuk menentukan wilayah sampel penelitian, yakni kabupaten, kecamatan,<br />

desa, <strong>dan</strong> dusun, serta menentukan responden yang akan disurvei.<br />

Lokasi penelitian yang dipilih adalah lima kabupaten yang tersebar di lima kepulauan besar di<br />

Indonesia. Tersebarnya wilayah studi di beberapa titik ini diharapkan dapat memberikan variasi<br />

regional, yaitu menggambarkan keberagaman kondisi regional di bi<strong>dan</strong>g sosial <strong>dan</strong> ekonomi<br />

sehingga dapat terlihat pengaruhnya <strong>terhadap</strong> penghidupan perempuan. Kelima kabupaten<br />

tersebut akan dikunjungi pada setiap rangkaian penelitian dengan mempertahankan sampel<br />

keluarga <strong>dan</strong> individu yang dipilih pada penelitian baseline 2014.<br />

The SMERU Research Institute<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!