30.06.2016 Views

Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum

297mj3Q

297mj3Q

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

RANGKUMAN EKSEKUTIF<br />

Latar Belakang<br />

Di Indonesia, berbagai upaya pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kesetaraan gender<br />

<strong>dan</strong> kualitas hidup perempuan telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga<br />

nonpemerintah. Maju <strong>Perempuan</strong> Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU)<br />

merupakan program yang memfokuskan intervensi pada perempuan miskin <strong>dan</strong> organisasi<br />

perempuan yang memperjuangkan hak‐hak perempuan miskin sebagai mitra kerjanya. Program<br />

MAMPU bertujuan memperbaiki penghidupan perempuan miskin <strong>dan</strong> meningkatkan akses<br />

mereka <strong>terhadap</strong> pelayanan umum melalui lima tema kerja, yaitu (i) akses perempuan <strong>terhadap</strong><br />

program perlindungan sosial, (ii) akses perempuan <strong>terhadap</strong> pekerjaan <strong>dan</strong> diskriminasi <strong>terhadap</strong><br />

perempuan di tempat kerja, (iii) kondisi perempuan pekerja migran luar negeri, (iv) kesehatan<br />

reproduksi ibu, <strong>dan</strong> (v) kekerasan <strong>terhadap</strong> perempuan.<br />

Dalam upaya mengetahui kondisi serta perubahan penghidupan perempuan miskin <strong>dan</strong> akses mereka<br />

<strong>terhadap</strong> pelayanan umum, The SMERU Research Institute <strong>dan</strong> MAMPU melakukan penelitian<br />

longitudinal lima tahun. Pada Oktober–November 2014, dilakukan penelitian lapangan baseline untuk<br />

memperoleh data dasar yang akan dijadikan pembanding guna mengetahui perubahan penghidupan<br />

perempuan <strong>dan</strong> akses perempuan miskin <strong>terhadap</strong> pelayanan umum. Penelitian dilakukan di 15 desa<br />

di 5 kabupaten, yaitu Deli Ser<strong>dan</strong>g di Sumatera Utara, Cilacap di Jawa Tengah, Kubu Raya di Kalimantan<br />

Barat, Pangkajene <strong>dan</strong> Kepulauan (Pangkep) di Sulawesi Selatan, serta Timor Tengah Selatan (TTS) di<br />

Nusa Tenggara Timur. Dari 15 desa studi, 10 di antaranya merupakan dampingan mitra kerja MAMPU.<br />

Berikut temuan hasil penelitian di kelima kabupaten tersebut.<br />

Profil Wilayah Studi<br />

Kondisi Wilayah<br />

Desa studi di wilayah barat Indonesia memiliki sarana, prasarana, <strong>dan</strong> fasilitas umum yang lebih<br />

baik bila dibandingkan dengan desa studi di wilayah timur. Kondisi fasilitas pendidikan, kesehatan,<br />

listrik, air bersih, <strong>dan</strong> sanitasi di Deli Ser<strong>dan</strong>g relatif lebih baik daripada kondisi di kabupatenkabupaten<br />

lainnya. Di Pangkep <strong>dan</strong> TTS, masih terdapat kampung atau dusun yang belum bisa<br />

mengakses jaringan listrik PLN sehingga masyarakatnya menggunakan listrik tenaga surya atau<br />

lampu berbahan bakar minyak tanah. Dalam hal air bersih, di Kubu Raya, Pangkep, <strong>dan</strong> TTS air<br />

bersih cenderung hanya tersedia pada musim hujan karena saat musim kemarau, mata air menjadi<br />

kering atau buruk kualitas airnya. Sementara itu, terkait sanitasi, sebagian masyarakat di Kubu<br />

Raya <strong>dan</strong> Pangkep masih buang air di ruang terbuka. Sebagian besar desa studi bercirikan<br />

perdesaan dengan kegiatan ekonomi yang relatif terbatas pada pertanian. Komoditas yang<br />

ditanam berbeda‐beda antarkabupaten. Namun, komoditas pangan primer seperti padi <strong>dan</strong><br />

jagung mendominasi pemanfaatan lahan di semua desa studi.<br />

Kondisi Kesejahteraan Masyarakat<br />

Studi ini menggunakan informasi kesejahteraan di tingkat lokal/desa untuk menentukan kriteria<br />

kesejahteraan masyarakat. Di setiap desa, dilakukan FGD untuk memperoleh informasi <strong>dan</strong><br />

indikator kesejahteraan lokal yang biasa digunakan masyarakat setempat. Indikator kesejahteraan<br />

hasil FGD kemudian digunakan untuk mengidentifikasi keluarga miskin yang akan dipelajari lebih<br />

viii<br />

The SMERU Research Institute

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!