SPORT NEWS EDISI MEI
LAPORAN UTAMA CABUT SANKSI PSSI DIHADANG AKSI Di saat mayoritas klub sepak bola Indonesia mendukung pencabutan sanksi terhadap PSSI, sebanyak tujuh klub justru menentang. Kelompok yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepak bola Indonesia (AKSI) mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menunda rencana pencabutan SK Pembekuan PSSI. Tujuh klub yang tergabung dalam AKSI tersebut antara lain, Persebaya 10 SPORTNEWS MEI 2016
Surabaya 1927, Arema Indonesia, Persema Malang, Lampung FC, Persibo Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, dan Persipasi Kota Bekasi Melalui surat yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo dengan tembusan kepada Kemenpora dan BOPI, mereka meminta kejelasan status sebelum pembekuan dicabut. “Kami mohon pembekuan jangan dulu dicabut sebelum status kami jelas, badan hukum diperhatikan secara legal,” kata CEO Persema Malang Didied Affandy di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (10/5). “Sebetulnya kami tidak menginginkan penundaan. Kami hanya ingin mengingatkan bahwa ada beberapa klub ketika pembekuan tersebut dicabut, kepentingannya belum ditampung pemerintah dengan baik.” Dalam pernyataan sikap bersama, AKSI berpendapat reformasi total terhadap tata kelola sepak bola nasional adalah sebuah keharusan yang wajib dituntaskan sungguh-sungguh tanpa kompromi. Selain itu, AKSI juga mendukung pemerintah untuk mengawal dan mengawasi Kongres Luar Biasa PSSI pada 2016 agar berjalan sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku.”Kami juga mendorong terbentuknya PSSI yang bersih, sehat, kuat, dan mandiri,” ucap Didied. Juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyambut baik pernyataan sikap AKSI. Namun, keputusan pencabutan pembekuan menjadi kewenangan mutlak pemerintah. “Karena kalau mengakomodasi kepentingan tidak akan selesai-selesai. Apalagi Pak Presiden sudah mengatakan masalah PSSI harus sudah tuntas sebelum Kongres FIFA,” ujar Gatot. Kemenpora, lanjut Gatot, berada di posisi dilematis. Namun, setiap kebijakan publik tidak akan memuaskan seluruh pihak. “Kami berada di antara pro dan kontra, tapi harus mengambil sikap,” ucap Gatot. MEI 2016 SPORTNEWS 11
- Page 1 and 2: Majalah Olahraga Majalah Olahraga E
- Page 3 and 4: SALAM OLAHRAGA Kalau Kita Mau, KITA
- Page 5 and 6: BONGKAR SANKSI PSSI! Setelah satu t
- Page 7 and 8: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpor
- Page 9: MEI 2016 SPORTNEWS 9
- Page 13 and 14: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpor
- Page 15 and 16: yang menurut mereka baik hari ibi a
- Page 17 and 18: harus dilakukan revolusi secara bes
- Page 19 and 20: M asuknya empat pemain andalan tim
- Page 21 and 22: yang rencanakan. Sejak beberapa bul
- Page 23 and 24: Musni Wijaya: Matangkan Persiapan T
- Page 25 and 26: Teja Paku Alam, sosok kiper tangguh
- Page 27 and 28: Gubernur Sumsel H Alex Noerdin meme
- Page 29 and 30: Gubernur Sumsel yang juga ketua umu
- Page 31 and 32: Asisten III Pemprov Sumsel H Akhmad
- Page 33 and 34: perkembangan yang sangat baik, arti
- Page 35 and 36: Bisa Tarik Kejuaraan Dunia Pengurus
- Page 37 and 38: Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun U
- Page 39 and 40: FOTO: DARMANSYAH/SN dibuat,” kata
- Page 41 and 42: Jepang, Rabu (4/5) di Headquarters
- Page 43 and 44: Sumsel Tetap Siapkan VENUE AKUATIK
- Page 45 and 46: Asisten III Pemprov Sumsel H Akhmad
- Page 47 and 48: Atlet Pelatda Sumsel saat mengikuti
- Page 49 and 50: Dinas Sosial Palembang) dan Sasana
- Page 51 and 52: Atlet biliar andalan Sumsel, Kui Ci
- Page 53 and 54: MEI 2016 SPORTNEWS 53
- Page 55 and 56: Foto bersama pengurus Persatuan Ten
- Page 57 and 58: Rio pose bersama para juara. Sumsel
- Page 59 and 60: NUMA JUARA Eliza Alex Cup MEI 2016
Surabaya 1927, Arema Indonesia,<br />
Persema Malang, Lampung FC, Persibo<br />
Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi,<br />
dan Persipasi Kota Bekasi<br />
Melalui surat yang ditujukan kepada<br />
Presiden RI Joko Widodo dengan<br />
tembusan kepada Kemenpora dan<br />
BOPI, mereka meminta kejelasan<br />
status sebelum pembekuan dicabut.<br />
“Kami mohon pembekuan jangan<br />
dulu dicabut sebelum status kami<br />
jelas, badan hukum diperhatikan secara<br />
legal,” kata CEO Persema Malang<br />
Didied Affandy di Kantor Kemenpora,<br />
Jakarta, Selasa (10/5).<br />
“Sebetulnya kami tidak menginginkan<br />
penundaan. Kami hanya ingin<br />
mengingatkan bahwa ada beberapa<br />
klub ketika pembekuan tersebut dicabut,<br />
kepentingannya belum ditampung<br />
pemerintah dengan baik.”<br />
Dalam pernyataan sikap bersama,<br />
AKSI berpendapat reformasi total terhadap<br />
tata kelola sepak bola nasional<br />
adalah sebuah keharusan yang wajib<br />
dituntaskan sungguh-sungguh tanpa<br />
kompromi.<br />
Selain itu, AKSI juga mendukung<br />
pemerintah untuk mengawal dan<br />
mengawasi Kongres Luar Biasa PSSI<br />
pada 2016 agar berjalan sesuai<br />
dengan regulasi dan ketentuan<br />
yang berlaku.”Kami juga mendorong<br />
terbentuknya PSSI yang bersih, sehat,<br />
kuat, dan mandiri,” ucap Didied.<br />
Juru bicara Kemenpora Gatot S<br />
Dewa Broto menyambut baik pernyataan<br />
sikap AKSI. Namun, keputusan<br />
pencabutan pembekuan menjadi<br />
kewenangan mutlak pemerintah.<br />
“Karena kalau mengakomodasi kepentingan<br />
tidak akan selesai-selesai.<br />
Apalagi Pak Presiden sudah mengatakan<br />
masalah PSSI harus sudah tuntas<br />
sebelum Kongres FIFA,” ujar Gatot.<br />
Kemenpora, lanjut Gatot, berada<br />
di posisi dilematis. Namun, setiap kebijakan<br />
publik tidak akan memuaskan<br />
seluruh pihak. “Kami berada di antara<br />
pro dan kontra, tapi harus mengambil<br />
sikap,” ucap Gatot.<br />
<strong>MEI</strong> 2016 <strong>SPORT</strong><strong>NEWS</strong> 11