SPORT NEWS EDISI MEI

Majalah Olahraga 

Majalah Olahraga 

EDISI MEI 2016 NO.38 

CAPOLISTA

CONTENT 

CONTENT 

SPORTNEWS 

SPORT, HEALTH AND LIFE STYLE 

10 

18 

30 

38 

Cabut Sanksi PSSI 

Dihadang Aksi 

Tim Sepak Bola Sumsel 

Makin Mentereng 

Bowling Resmi 

di Palembang 

Petangque Sumsel 

Cari Bibit Atlet 

DITERBITKAN OLEH: 

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 

Sumatera Selatan 

PENASEHAT 

H Alex Noerdin 

Muddai Madang 

KETUA PENGARAH 

H Nasrun Umar 

PENGARAH 

Dhennie Zainal 

S.N. Prana Sohe 

I Gede Surya Negara 

Akmad Yusuf Wibowo 

Akmad Najib 

PEMIMPIN UMUM 

DR. Ing. Ahmad Taqwa 

PEMIMPIN USAHA 

Nirmala Dewi 

PEMIMPIN REDAKSI 

Asdit Abdullah 

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 

HB Anto 

REDAKTUR 

Darmansa 

N Haryanto 

Asmarudin 

STAF REDAKSI 

Edi Triono 

Agusti As’adiy 

Majazi Hijaz 

Omar Syarif 

40 

46 

56 

66 

Sumsel Tuan Rumah 

Asian Triathlon Cup 

Tes Fisik Untuk 

Atlet PON Sumsel 

Rio - Srimaya 

Sabet Emas 

Capolista 

LAYOUT 

I Rd Ansyah 

Indra Zuliandi Prabu 

AUDITOR 

Amir Faisal 

KEUANGAN 

Darma Hidayat 

Bahryansyah 

SEKRETARIAT 

Taufik Hidayat 

Arum Wulandari 

SIRKULASI : 

Taufik Amani 

Mukoddiso 

ALAMAT REDAKSI DAN 

PEMASARAN : 

Jalan Jend. Sudirman 

No. 1048 Palembang 

Telp : (0711) 8884445. 

Email: sportnewsmagz@gmail.com 

2 

SPORTNEWS MEI 2016

SALAM OLAHRAGA 

Kalau Kita Mau, 

KITA BISA !!! 

Oleh: Asdit Abdullah 

Provinsi Sumatera Selatan 

dalam menghadapi ajang 

olahraga multievent Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX 

Tahun 2016 di Jawa Barat, September 

nanti telah menetapkan untuk dapat 

mencapai target minimal masuk 

10 (sepuluh) besar. Di atas kertas 

target “Big Ten” tersebut cukup 

masuk akal dan realistis untuk dapat 

dicapai mengingat Sumatera Selatan 

memiliki atlet dan pelatih yang cukup 

berpotensi dalam mendulang medali. 

Namun demikian target tersebut 

tidak dapat dipandang sebelah mata, 

apalagi waktu pelaksanaan ajang 

PON XIX 2016 Jabar yang selang 

beberapa bulan lagi, menjadikan 

tantangan target “Big Ten” tidaklah 

ringan. Butuh keyakinan dan semangat 

tinggi untuk dapat meraihnya. 

Menyikapi hal tersebut, KONI 

Provinsi Sumatera Selatan telah merapatkan 

barisan dengan memben- 

tuk Satgas Pelatda PON XIX 2016 

Jabar yang bertugas mempersiapkan 

berbagai kebutuhan atlet dan pelatih 

saat di Pelatda hingga keberangkatan 

skuat Sumsel berlaga di ajang PON 

XIX 2016 Jabar nanti. Meski waktu 

PON XIX 2016 Jawa Barat terbilang 

singkat, namun target “Big Ten” yang 

telah ditetapkan Ketua Umum KONI 

Provinsi Sumsel, H. Alex Noerdin 

adalah harga “Mati” yang mesti 

terwujud, sehingga koordinasi secara 

intens terus dilakukan oleh Satgas 

Pelatda PON XIX 2016 Jabar-Sumsel 

dengan pihak-pihak baik yang terlibat 

langsung maupun tidak langsung 

untuk mendeteksi dan mengantisipasi 

berbagai kemungkinan yang dapat 

mengurangi dan menghambat kesuksesan 

Skuat Sumsel meraih target 

maksimal pada ajang PON XIX 2016 

Jabar nanti. 

Sebaik apapun Satgas Pelatda 

PON XIX 2016 Jabar KONI Provinsi 

Sumsel bekerja, atau semewah 

apapun fasilitas olahraga yang dimiliki 

Sumsel, namun hasil akhir yang 

menentukan terwujudnya target 

“Big Ten” PON XIX 2016 Jabar, 

tentunya ada ditangan atlet Sumsel 

yang berlaga itu sendiri. Sumatera 

Selatan kini membutuhkan atlet-atlet 

militan, yang berjiwa patriotik, tak 

kenal gentar dan menyerah. Berlaga 

bak pahlawan, tak mau dibeli dan tak 

mudah diiming-iming materi (bonus). 

Semangatnya dipenuhi keinginan 

berprestasi untuk mengharumkan 

nama negeri, Sumatera Selatan. 

Multievent olahraga PON XIX 2016 

Jabar adalah momentum bagi atlet 

dan pelatih Sumatera Selatan untuk 

pembuktian diri bahwa Sumatera 

Selatan adalah salah satu provinsi di 

Indonesia yang mesti diperhitungkan, 

yang tidak hanya mampu menggelar 

berbagai event olahraga Internasional 

tetapi juga memiliki dan mampu melahirkan 

atlet berprestasi kelas dunia 

yang berjiwa patriotik, cinta daerah 

dan bangsa. 

Target “Big Ten” PON XIX 2016 

Jabar bukanlah suatu yang “imposible” 

untuk dapat diwujudkan oleh 

Skuat Sumsel meskipun waktu persiapannya 

terbilang singkat, bahkan 

sangat mungkin meraih peringkat 

yang lebih baik dan terhormat. Sejarah 

telah mencatat beberapa momentum 

besar telah mampu dibuktikan 

Sumatera Selatan di bawah kepemimpinan 

Gubernur Sumsel yang kini 

menjabat Ketua Umum KONI Provinsi 

Sumsel, H. Alex Noerdin. Sebut saja 

Sea Games yang semula diragukan 

mampu digelar di Jakabaring Sport 

City (JSC) karena persiapannya hanya 

11 (sebelas) bulan atau Islamic Solidarity 

Games (ISG) yang dianggap tidak 

mungkin karena waktu persiapan 

hanya 3 (tiga) bulan, nyatanya sukses 

digelar di Bumi Sriwijaya bahkan lebih 

baik dari yang sudah pernah digelar 

sebelumnya. Lebih jauh, Sumsel juga 

mengantarkan putera-puteri Indonesia 

meraih peringkat terbaik sebagai 

juara umum. Sukses ini akhirnya 

menggeser dominasi DKI Jakarta dalam 

menggelar even olahraga dunia. 

Bahkan kini Sumsel dipercaya sebagai 

Host Asian Games 2018 dan Event 

Dunia Motor GP. 

Terobosan yang telah dilakukan H. 

Alex Noerdin dalam memajukan dan 

mengharumkan nama Sumatera Selatan 

hingga mendunia tentunya dapat 

menjadi inspirasi bahwa tidak ada yang 

tidak mungkin dalam meraih prestasi, 

dan untuk mewujudkan keinginan 

(target) tersebut dibutuhkan keyakinan 

dan semangat juang yang tinggi. 

Kalau Kita Mau, Kita Bisa !!! *** 

MEI 2016 SPORTNEWS 3

LAPORAN UTAMA 

4 


BONGKAR 

SANKSI PSSI! 

Setelah satu tahun roda organisasi tak berjalan, 

induk sepak bola PSSI kembali beraktivitas usai 

Menpora Imam Nahrawi mencabut sanksi pembekuan, 

Selasa (10/5) dan mengakhiri kerja Tim 

Transisi. Apa selanjutnya yang menanti sepak 

bola Indonesia? 


LAPORAN UTAMA 

6 


Menteri Pemuda dan 

Olahraga (Menpora) 

Imam Nahrawi akhirnya 

mencabut sanksi 

pembekuan PSSI. Kebijakan ini 

dilakukan demi menghargai komitmen 

pemilik suara yang menginginkan 

perubahan besar terhadap tata 

kelola sepak bola Indonesia. Imam 

mengaku sudah menandatangani 

surat keputusan (SK) pencabutan 

pembekuan PSSI. Namun, pengumuman 

resmi baru akan dilakukan 

pada Rabu (11/5). 

“Soal PSSI baru saja saya tanda 

tangani, saya cabut surat (SK Pembekuan) 

yang pernah kami keluarkan,” 

kata Imam, Selasa (10/5). 

Imam menjelaskan, ada dua 

alasan yang menjadi pertimbangan 

keputusannya itu. Satu di antaranya 

adalah melihat adanya komitmen 

serius dari FIFA dan anggota PSSI 

untuk mendukung perubahan terhadap 

sepakbola Indonesia. 

“Tentu ini semata-mata kami 

ingin menghormati keputusan 

MA. Yang kedua kami menghargai 

komitmen FIFA seperti yang telah 

disuratkan kepada Mensesneg dan 

itu kami baca bahwa ada komitmen 

besar terhadap perubahan besar 

komitmen sepakbola kepada hal 

yang lebih besar,” ujarnya. 

“Selain itu, kami ingin menghormati 

harapan dari pemilik suara untuk 

melakukan perubahan di intern. 

Karenanya pantas bagi kami untuk 

mengawal itu, dan memastikan 

bahwa rencana perubahan berjalan 

baik sesuai aturan FIFA dan AFC 

maupun federasi.” 

Namun demikian, Imam juga 

menegaskan bahwa KLB bukanlah 

syarat, tapi merupakan komitmen 

untuk benar-benar melakukan perubahan. 

“Itu bukan syarat tapi komitmen 

sama-sama yang perlu kami kawal, 

dan komitmen FIFA kepada Mensesneg, 

di mana kami harus kawal 

bersama 85 pemilik suara yang 

bersama sama yang ingin melakukan 

perubahan sepakbola, oleh 

karenanya pantas mengawasi,” kata 

Imam. 

Keputusan Menpora untuk mencabut 

SK Pembekuan PSSI praktis 

menghindari Indonesia dari sanksi 

lebih berat yang bisa diberikan FIFA. 

Di mana Otoritas sepak bola dunia 

itu bakal menggelar kongres di 

Meksiko pada 12-13 Mei. 


LAPORAN UTAMA 

SEMILIR 

LIGA BERGULIR 

Petinggi PSSI menyambut gembira pencabutan 

sanksi untuk otoritas sepak bola Indonesia 

itu oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam 

Nahrawi dan selanjutnya berharap kompetisi 

resmi kembali bergulir. 

“Mudah-mudahan Menpora 

mencabutnya dengan tulus, 

itu kan memang perintah MA 

(Mahkamah Agung),” kata Direktur 

Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, 

yang berharap Imam 

mencabut SK Sanksi tersebut 

tanpa terpaksa. 

“Ke depannya, tentunya PSSI 

ingin liga yang di bawah federasi 

berjalan, itu paling penting,” 

ucapnya. 

Imam menandatangani surat 

pencabutan sanksi PSSI pada 

Selasa petang (10/5). Hal ini 

dilakukan lantaran Imam melihat 

adanya komitmen serius dari 

FIFA dan anggota PSSI untuk 

mendukung perubahan terhadap 

sepakbola Indonesia. 

“Tentu ini semata-mata kami 

ingin menghormati keputusan 

MA. Yang kedua kami menghargai 

komitmen FIFA seperti yang 

telah disuratkan kepada Menteri 

Sekretaris Negara dan kami 

baca ada komitmen besar terhadap 

perubahan besar,” ujarnya. 

“Selain itu, kami ingin menghormati 

harapan dari pemilik suara 

untuk melakukan perubahan di 

intern. Karenanya pantas bagi 

kami untuk mengawal itu, dan 

memastikan bahwa rencana 

perubahan berjalan baik sesuai 

aturan FIFA dan AFC maupun 

federasi.” 

Pencabutan sanksi itu pun 

disambut rasa syukur oleh Erwin 

Dwi Budiawan yang menjabat sebagai 

Wakil Ketua Umum PSSI. 

“Alhamdulillah,” kata Erwin kepada 

Sport News melalui pesan 

singkat. 

Keputusan Menpora untuk mencabut 

SK Pembekuan PSSI bisa 

membuat Indonesia terhindar 

dari sanksi FIFA yang lebih berat. 

Saat ini Indonesia disanksi oleh 

Komite Eksekutif FIFA larangan 

bertanding di seluruh kompetisi 

Internasional dan dilarang mene- 

8 



LAPORAN UTAMA 

CABUT 

SANKSI PSSI 

DIHADANG AKSI 

Di saat mayoritas klub sepak 

bola Indonesia mendukung 

pencabutan sanksi terhadap 

PSSI, sebanyak tujuh klub 

justru menentang. 

Kelompok yang tergabung dalam 

Aliansi Klub Sepak bola 

Indonesia (AKSI) mendesak 

Kementerian Pemuda dan 

Olahraga (Kemenpora) untuk menunda 

rencana pencabutan SK Pembekuan 

PSSI. 

Tujuh klub yang tergabung dalam 

AKSI tersebut antara lain, Persebaya 

10 


Surabaya 1927, Arema Indonesia, 

Persema Malang, Lampung FC, Persibo 

Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, 

dan Persipasi Kota Bekasi 

Melalui surat yang ditujukan kepada 

Presiden RI Joko Widodo dengan 

tembusan kepada Kemenpora dan 

BOPI, mereka meminta kejelasan 

status sebelum pembekuan dicabut. 

“Kami mohon pembekuan jangan 

dulu dicabut sebelum status kami 

jelas, badan hukum diperhatikan secara 

legal,” kata CEO Persema Malang 

Didied Affandy di Kantor Kemenpora, 

Jakarta, Selasa (10/5). 

“Sebetulnya kami tidak menginginkan 

penundaan. Kami hanya ingin 

mengingatkan bahwa ada beberapa 

klub ketika pembekuan tersebut dicabut, 

kepentingannya belum ditampung 

pemerintah dengan baik.” 

Dalam pernyataan sikap bersama, 

AKSI berpendapat reformasi total terhadap 

tata kelola sepak bola nasional 

adalah sebuah keharusan yang wajib 

dituntaskan sungguh-sungguh tanpa 

kompromi. 

Selain itu, AKSI juga mendukung 

pemerintah untuk mengawal dan 

mengawasi Kongres Luar Biasa PSSI 

pada 2016 agar berjalan sesuai 

dengan regulasi dan ketentuan 

yang berlaku.”Kami juga mendorong 

terbentuknya PSSI yang bersih, sehat, 

kuat, dan mandiri,” ucap Didied. 

Juru bicara Kemenpora Gatot S 

Dewa Broto menyambut baik pernyataan 

sikap AKSI. Namun, keputusan 

pencabutan pembekuan menjadi 

kewenangan mutlak pemerintah. 

“Karena kalau mengakomodasi kepentingan 

tidak akan selesai-selesai. 

Apalagi Pak Presiden sudah mengatakan 

masalah PSSI harus sudah tuntas 

sebelum Kongres FIFA,” ujar Gatot. 

Kemenpora, lanjut Gatot, berada 

di posisi dilematis. Namun, setiap kebijakan 

publik tidak akan memuaskan 

seluruh pihak. “Kami berada di antara 

pro dan kontra, tapi harus mengambil 

sikap,” ucap Gatot. 


LAPORAN UTAMA 

HABISI 

REFORMASI SETENGAH HATI 

PSSI 

12 


Menteri Pemuda dan Olahraga 

(Menpora) Imam Nahrawi 

akhirnya mencabut SK Pembekuan 

PSSI, Selasa (10/5) malam. 

Namun, upaya pemerintah untuk 

membenahi tata kelola sepak bola 

nasional belum 

sepenuhnya tuntas. 

Imam menegaskan bakal terus 

mengawal proses reformasi total 

sepak bola Indonesia. Bahkan, ia 

berjanji akan mengeluarkan sikap 

lebih tegas dari sekadar sanksi 

pembekuan PSSI. 

Ketegasan pemerintah dirasa 

perlu dilakukan demi 

mereformasi tata kelola sepak 

bola nasional yang sudah lama 

didominasi kelompok tertentu. 


LAPORAN UTAMA 

T: Apa yang Anda ingin sampaikan 

setelah SK Pembekuan PSSI resmi 

dicabut? 

J: Yang kami ingin tekankan adalah 

jangan sia-siakan kesempatan baik 

ini. Pemerintah sudah memberikan 

kepercayaan, Presiden sudah memberikan 

lampu hijau. Ayo manfaatkan 

kesempatan baik ini. Sebelum nanti 

pemerintah melihat bahwa ke depan 

harus ada perubahan yang lebih 

besar lagi. 

Bisa jadi reformasi tahap pertama 

ini sebagai evaluasi bagi pemerintah 

bahwa ternyata mereka sudah mau 

berubah. Tapi kalau masih tetap saja, 

bisa jadi pemerintah bakal lebih tegas 

lagi mengambil keputusan. 

Makannya kita akan lihat ISC ini 

seperti apa. Kemudian kesempatan 

yang diberika Presiden kepada klub 

yang datang ke istana itu, juga akan 

kami lihat seperti apa konsistensinya. 

T: Contoh sikap lebih tegas pemerintah 

kalau reformasi sepak bola 

Indonesia tidak terjadi? 

J: Ya nanti lah, masih ada waktu. Kita 

lihat saja. Yang pasti konsentrasi 

pemerintah itu adalah bagaimana federasi 

ini tidak hanya fokus pada pembinaan 

sepak bola profesional, tapi 

juga fokus kepada penyiapan bibit-bibit 

unggul sepak bola Indonesia. 

Pembinaan usia dini itu menjadi 

amat sangat penting dan sangat 

strategis untuk menyiapkan lapisan 

demi lapisan. Kita tidak boleh 

lagi mengandalkan pemain 

asing di timnas. 

Meskipun itu 

terkadang 

menjadi 

tuntutan publik agar lebih mendapat 

perhatian. 

Tetapi pembinaan usia dini itu 

mutlak adanya. Itu yang sering kita 

abaikan. Karenanya ke depan pemerintah 

ingin ada kompetisi di usia dini. 

T: Status Tim Transisi setelah pembekuan 

dicabut? 

J: Ya tetap akan kami lihat dan kami 

pantau untuk mengevaluasi dan 

memantau perkembangan perjalanan 

sepak bola ini. 

T: Jadi belum bisa dibilang tugas Tim 

Transisi telah selesai? 

J: Oh belum, masih panjang karena 

tidak bisa berhenti sampai di sini. 

Masih ada waktu untuk melihat, 

menganalisa, sekaligus memastikan 

bahwa perubahan itu harus betul-betul 

terjadi. 

T: Tanggapan Menpora soal ‘Kelompok 

85’ yang menginginkan Kongres 

Luar Biasa (KLB) PSSI? 

J: Saya tidak ingin terlalu masuk ke 

dalam persoalan teknis di internal 

(PSSI) ya, karena pasti 

mereka punya cara 

sendiri. Mungkin 

salah satu 

cara 

14 


yang menurut mereka baik hari ibi 

adalah mendorong lahirnya KLB. Tapi 

silahkan itu pemilih yang menentukan 

seperti apa. 

T: Apakah ada titipan dari pemerintah 

untuk menggantikan Ketua 

Umum PSSI La Nyalla Mattalitti jika 

terjadi KLB? 

J: Oh tidak ada. Itu murni (voters), 

silahkan lah. Tapi yang penting adalah 

jangan setengah hati. Karena seperti 

yang kita ketahui, dominasi di sepak 

bola ini luar biasa. Maka sekalinya 

reformasi, ayo kita lakukan reformasi 

yang total. Kemauan Pak Presiden 

seperti itu. 

Karenanya bisa jadi nanti 

akan ada keputusan-keputusan 

yang lebih 

besar lagi oleh 

pemerintah di saat kesempatan ini 

tidak dipergunakan sebaik mungkin 

untuk melakukan perubahan internal. 

Siapa yang melakukan perubahan 

itu? Ya mereka (klub anggota PSSI) 

sendiri. Tapi kalau tidak dimanfaatkan 

dengan baik, ya kita lihat nanti. 

T: Menpora sempat membuat blueprint 

dan menargetkan Indonesia 

lolos ke Piala Dunia. 

Bagaimana kabarnya 

blueprint dan 

mimpi tersebut? 

Ya harus dilakukan. Makannya 

itu yang akan kami pegang. 

Apakah blueprint yang 

pernah kami susun itu 

dilakukan dengan 

konsisten 

atau 

ti- 


LAPORAN UTAMA 

dak oleh federasi maupun operator? Kita akan 

lihat nanti seperti apa. 

Jadi sekali lagi, tidak mudah memang (mengurus 

sepak bola Indonesia). Karena ibaratanya 

selama ini mengusik ketenangan yang sudah dinikmati 

bertahun-tahun tanpa ada ketegasan dari 

pemerintah. Karena sekali lagi, statement saya 

adalah kita tunggu perkembangan selanjutnya. 

Dan akan kita evaluasi terus. 

T: Sudah sejauh mana pembenahan sepak bola 

yang dilakukan Menpora selama ini? 

J: Tidak ada kata istilah kita berhenti berusaha, 

berbuat, sebelum ajal menjemput kita. Maka 

siapapun yang menjadi Menteri, siapapun yang 

memimpin tidak boleh berhenti untuk melakukan 

ikhtiar, melakukan usaha-usaha perbaikan. Karena 

perbaikan itu tidak akan berhenti. Akan terus-menerus. 

T: Bagaimana proses reformasi sepak bola 

yang digaungkan Menpora selama satu tahun 

terakhir? 

J: Tidak mudah ya melakukan perubahan. Apalagi 

publik berekspektasi sepak bola Indonesia 

16 


harus dilakukan revolusi secara besar-besaran, 

karena kita tahu bahwa gurita di sepak bola itu 

sudah sangat dalam. Saya kira butuh kesabaran, 

ketekunan, dan ini penuh dengan lika-liku 

yang harus bertahap. 

T: Seberapa besar tekanan yang ditanggung 

Menpora dalam membenahi sepak bola Indonesia 

selama setahun belakangan? 

J: Jangankan keputusan manusia, terkadang 

keputusan Tuhan manusia menolak. Maka wajar 

ketika memerintah dalam konteks ini, ingin 

menjadi sepak bola sebagai sarana pemersatu 

anak negeri. 

Kemudian sepak bola ini menjadi suatu 

kebanggaan nasional dengan prestasi yang 

menggembirakan di level internasional. Maka 

pasti pro kontra itu terjadi. 

Saya memaklumi itu. Ini bagian dari kecintaan 

masyarakat yang luar biasa terhadap sepak 

bola. Karenanya, saya selalu jadikan cemoohan 

dan kritikan, sebagai suatu obat dan motivasi 

untuk melihat ke depan sepak bola Indonesia itu 

harus lebih baik lagi 


LAPORAN KHUSUS 

TIM SEPAK BOLA SUMSEL 

MAKIN 

MENTERENG 

18 


M 

asuknya empat pemain andalan 

tim sepak bola Provinsi Sumatera 

Selatan (Sumsel) ke tim elite Sriwijaya 

FC, semakin membuat tim proyeksi 

Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 

Jawa Barat ini percaya diri. Bahkan, 

binaan Asosiasi Provinsi PSSI Sumsel 

ini terlihat semakin mentereng. 

Keempat pemain yang kini tergabung 

dalam skuat Sriwijaya FC adalah 

Ichsan Kurniawan dengan posisi 

gelandang, penjaga gawang Teja Paku 

Alam kemudian Hapit Ibrahim sebagai 

gelandang dan Zalnando posisi wing 

back. Khusus Ichsan Kurniawan dan 

Teja Paku Alam saat ini telah berhasil 

menembus skuat inti Sriwijaya FC. 

Dengan kompesisi pemain saat ini, 

banyak pihak menilai bahwa tim sepak 

bola Sumsel yang dibesut oleh pelatih 

Rudy Keltjes ini akan semakin percaya 

diri berlaga pada kejuaraan PON di 

Jabar September mendatang. Apalagi 

dalam sejarah sepak bola Sumsel, 

tim andalan Sumsel ini merupakan 

tim yang telah berhasil lolos kualifikasi 

PON dan sekaligus juara di ajang 

Porwil tahun lalu. 

Dalam berbagai ajang ujicoba, tim 

ini juga selalu unggul dengan berhasil 

mengalahkan tim-tim kuat di Sumatera 

bahkan beberapa tim elite di 

Jawa Timur. Bisa dipastikan, peluang 

untuk menjuarai PON di Jabar pada 

September mendatang sangat menjajikan. 

Apalagi, perhatian dari pihak 

Asprov PSSI Sumsel saat ini sangat 

besar. 

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Sumsel 

Musni Wijaya mengungkapkan, 



bahwa saat ini tim sepak bola Sumsel 

telah dihuni oleh sejumlah pemain-pemain 

yang memiliki skil dan kemampuan 

yang memadai. Sebelumnya, tim 

tersebut telah menjajal tim-tim elit di 

Jawa timur. 

“Dipilihnya uji coba melawan timtim 

di Jawa, sebab di Sumsel tim PON 

XIX kesulitan mendapatkan lawan tanding 

sepadan. Akhirnya kita putuskan 

melakukan uji coba ke Jawa Timur 

melawan bebarapa tim yang sepadan 

seperti Persekapas, Gresik United, 

Persela Lamongan, Persida Sidoarjo, 

Metro FC Malang dan tim Arema. 

Kalau di Palembang, lawan tim PON 

Sumsel hanya Sriwijaya FC dan PS 

Pusri,”ungkapnya. 

Ditambahkan Musni, selama ini 

memang tim sepak bola Sumsel tidak 

pernah lolos PON. Namun, berkat 

kerja keras tim dan serta dukungan 

langsung Gubernur Sumsel, tim sepak 

bola Sumsel akhirnya dapat tampil 

diajang PON bahkan merupakan salah 

satu tim yang di takuti oleh provinsi 

lain. 

“Dengan kekuatan tim saat ini, 

kita tentu berharap target juara dan 

bisa membawa pulang medali emas 

PON. Hal ini tentunya butuh dukungan 

penuh dari seluruh masyarakat Sumsel,”harapnya. 

Sementara itu, meski empat pemain 

andalan tim Sepak bola Sumsel 

memperkuat Sriwijaya FC, namun 

program latihan tim sepak bola 

Sumsel tetap berjalan sesuai dengan 

Para pemain tim sepak 

bola Sumsel saat mengikuti 

pembekalan peraturan 

pertandingan di Badan 

Diklat Sumsel 

20 


yang rencanakan. Sejak beberapa 

bulan yang lalu, semua pemain telah 

mengikuti pemusatan latihan daerah 

(Pelatda) bersama dengan seluruh 

cabang olahraga PON lainnya di wisma 

atlet Jakabaring. 

KONI Sumsel telah resmi membentuk 

satgas pelatda guna mengawasi 

langsung seluruh program 

latihan atlet Sumsel yang akan turun 

pada ajang PON XIX di Jabar September 

mendatang. 

“Kami sudah mulai mencari tempat 

penginapan, juga transportasi 

apa saja yang akan digunakan nanti, 

agar tidak kesulitan lagi mencari 

transportasi dan penginapan jelang 

hari H,” katanya. Gerak cepat ini, 

berdasarkan permintaan langsung 

dari Ketum KONI Sumsel, H Alex 

Noerdin agar jajaran KONI Sumsel 

sudah mulai mempersiapkan 

secara maksimal apapun kebutuhan 

kontingen di PON Jabar nanti,”jelas 

Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun 

Madang. (man) 

Tim sepak bola 

Sumsel saat latihan 

di stadion Gelora 

Jakabaring. 



Rudi Keltjes : 

Bangga Dua Pemainnya 

Masuk Starting Eleven 

Rudi Keltjes 

Pelatih Kepala Tim Sepak Bola proyeksi Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016, 

Rudi Wiliams Keltjes mengaku bangga. Dua 

anak didiknya kini mampu menembus skuat utama 

Sriwijaya FC. Yakni gelandang Ichsan Kurniawan dan 

penjaga gawang Teja Paku Alam. 

Tentu bukan prestasi yang mudah. Butuh 

pengorbanan panjang dan kerja ekstra keras. “Ya, 

memang Ichsan dan Teja sudah sangat layak main 

di liga sepak bola tertinggi. Artinya mereka adalah 

pemain-pemain terbaik kita,” kata Rudi ,sapaan 

akrabnya. 

Selain Ichsan dan Teja pemain PON Sumsel yang 

tergabung di skuat Laskar Wong Kito adalah Hapit 

Ibrahim (gelandang) dan Zalnando (wing back). 

Namun Hapit dan Zalnando masih harus bersabar 

untuk menempati posisi inti. “Paling tidak masuknya 

Ichsan dan Teja ke skuat inti Sriwijaya FC akan 

menjadi motivasi bagi teman-teman yang lain. Ini 

bukti bahwa mereka bisa masuk tim besar sekaliber 

Sriwijaya FC,” terang dia. 

Rudi juga yakin jika nanti Ichsan, Teja, Hapit 

dan Zalnando bergabung ke PON dampaknya akan 

semakin besar. Kepercayaan diri para pemain juga 

akan lebih meningkat. “Namun kita tetap tidak ada 

istilah pemain pilihan atau anak emas. Kalau nanti 

keempat pemain itu gabung ke tim PON tetap ada 

seleksi di tim. Namun tidak kita pungkiri jika keempatnya 

punya potensi besar untuk menjadi pemain 

inti,” pungkas dia. (asa) 

22 


Musni Wijaya: 

Matangkan Persiapan 

Tim Sepak Bola Sumsel 

Tim sepak bola andalan Provinsi 

Sumatera Selatan (Sumsel) yang 

akan berlaga pada PON XIX 

September mendatang di Jawa Barat, 

terus melakukan persiapan. Tidak hanya 

teknik fisik dan skil mengolah bola 

dilapangan, tim asuhan pelatih Rudy 

Wiliams Keltjes ini juga dibekali dengan 

pengetahuan mengenai peraturan-peraturan 

sepak bola. 

“Tidak hanya teknik fisik, para pemain 

juga kita bekali mengenai peraturan 

yang benar dalam cabang olahraga 

sepak bola. Karena tidak hanya atlet 

junior saja, bahkan atlet profesionalpun 

masih ada juga yang tidak mengerti 

seluruhnya mengenai peraturan sepak 

bola,”ujar ketua Asosiasi PSSI Sumsel 

Musni Wijaya saat ditemui disela acara 

pertemuan dan pembekalan atlet sepak 

bola Sumsel, Sabtu (21/5) di Balai Diklat 

Sumsel. 

Dikatakannya, tim sepak bola 

Sumsel memiliki target juara dalam 

mengikuti ajang PON di Jawa Barat 

nanti. Untuk itu pihaknya akan terus 

konsisten mematangkan persiapan 

atlet termasuk juga faktor non teknis 

lainnya. Dalam hal ini, pihaknya 

mengundang langsung ketua Komite 

wasit Sumsel, Taufik HD dan instruktur 

wasit Sumsel Sukisno. 

“Kali ini sengaja kita berikan mereka 

pengetahun mengenai sistem peraturan 

pertandingan sepak bola yang 

benar. Kita berharap, saat mengkuti 

pertandingan di PON nanti, seluruh 

pemain sudah betul-betul siap dan 

tidak terkendala oleh faktor non teknis 

lainnya, karena mereka sudah tahu 

seluruh peraturan yang benar,”tegas 

Kepala Badan Diklat Sumsel ini. 

Ditambahkannya, untuk meningkatkan 

rasa kebersamaan, seluruh 

pemain juga diberikan kesempatan 

untuk berlibur dan mengisi waktu 

luang dengan kegiatan hiburan seperti, 

menonton, karaoke, memancing dan 

kegiatan positif lainnya. 

“Hal ini bertujuan agar seluruh 

pemain bisa enjoy dan tidak selalu 

tegang. Selain itu kita juga bisa saling 

silaturahmi dengan seluruh pengurus 

dan official,”ujarnya. 

Sementara itu, Instrukstur Wasit 

Sumsel Sukisno dalam pembekalan 

tersebut menyampaikan, tidak hanya 

pemain umur di bawah 20 tahun saja, 

tingkat nasional maupun internasional 

saja belum tentu tahu semua peraturan 

pertandingan sepak 

bola. 

“Jika ada pelanggaran, 

silahkan kalau pemain mau 

protes, namun keputusannya 

tetap pada wasit. 

Namun sebelum melangkah 

jauh untuk protes, prinsipnya 

bagi pemain jika ada 

bunyi peluit, pemain harus 

berhenti dan mulaipun 

setelah ada bunyi peluit. 

Kalau tidak ada peluit 

silahkan main terus, itu secara 

umum yang harus di 

ketahui,”ujar Sukisno yang 

didampingi Taufik HD. 

Dijelaskan Sukisno, ada 

beberapa peraturan yang 

harus di ketahui dalam 

sepak bola diantaranya, 

harus ada lapangan dalam 

hal ini terdiri dari garis lapangannya, 

ukuran, garis lingkaran tengah, garis 

batas pinalti dan semua itu ada artinya. 

Kemudian harus ada bola, dalam 

aturannya bola sudah ada ukuran dan 

timbangannya. 

“Kemudian lagi harus ada pemain, 

dalam hal ini jumlah pemain 11 cadangan 

7 orang. Dan jika pemain kurang 

dari tujuh orang, pertandingan harus 

dihentikan dan tidak bolah dilanjutkan. 

Kemudian batas pergantian pemain 

sampai tiga kali, terkecuali ada perjanjian 

dan kordinasi dengan wasit sebelum pertandingan 

dimulai. Juga sistem off side 

harus betul-betul dipahami oleh pemain, 

dan masih banyak peraturan-peraturan 

lainnya,”jelasnya. (man) 

Musni Wijaya 



Teja Paku Alam 

Teja Paku Alam 

24 


Teja Paku Alam, sosok kiper tangguh yang saat ini didapuk 

menjadi kiper utama Sriwijaya FC akan menjadi 

benteng terakhir tim sepak bola andalam Provinsi 

Sumatera Selatan (Sumsel), yang akan berlaga pada Pekan 

Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat bulan September 

mendatang. 

Memulai karir di tim Sriwijaya FC (SFC) U21 pada 

2012 lalu, pada tahun 2013 Teja Paku Alam dipromosikan 

menjadi kiper Sriwijaya FC senior lapis tiga sekaligus juta 

skuat andalan tim sepak bola Sumsel. Beberapa tahun 

kemudian Sriwijaya FC berganti-ganti pelatih, nama Teja 

terus menghiasi tim senior dengan posisi kiper lapis tiga. 

Namun peluang Teja muncul di tahun 2016, saat 

tampuk kepelatihan Sriwijaya FC dipegang pelatih Widodo 

Cahyono Putro, yang lebih banyak memberikan 

porsi pemain muda dalam skuat 

Sriwijaya FC, Teja langsung didapuk 

menjadi kiper utama SFC. 

Tidak mau mengecewakan 

kepercayaan ini, Teja pun menampilkan 

performa terbaiknya dengan 

hanya kebobolan satu gol di tiga laga 

tandang dan satu laga kandang pada 

turnamen Torabika Soccer Championship 

(TSC) 2016. 

Saat ditemui langsung Teja mengungkapkan 

perasaan bangganya bisa menjadi 

kiper andalan Sriwijaya FC. Dirinya juga 

mengaku bahwa pertama tidak menyangka 

dan merasa senang, namun menurutnya, 

kesempatan tersebut dijawab dengan penampilan 

terbaiknya baik di tim Sriwijaya FC 

maupun Tim Sepak Bola Sumsel. 

“Saya tidak merasa terbebani, karena 

banyak senior saya di Sriwijaya FC yang 

mensupport saya dan memotivasi saya, mereka 

juga banyak mengajarkan saya. Sebelum 

bertanding, saya biasanya nyanyi-nyanyi dulu 

di kamar, saya suka lagu pop, untuk membuat 

saya nyaman saat akan main,”ungkapnya. 

Saat ditanya siapa motivasi dan kiper idolanya, 

Teja mengaju bahwa selama ini dirinya 

dimotivasi oleh Kedua orang tua yang selalu 

mendoakan dan mendukungnya. 

“Kiper idola saya Bang Ferry Rotinsulu dan 

Coach Hendro Kartiko, mereka berdua kiper 

legenda Indonesia dan legenda timnas, mereka 

pantas saya idolakan dan menjadi panutan saya. 

Kalau untuk menjadi kiper timnas, saat ini saya 

hanya ingin fokus latihan dulu agar bisa tampil baik 

untuk Sriwijaya FC, tapi memang setiap pemain 

intinya cita-citanya pasti ingin main di timnas,”harapnya. 

(man) 

Teja: 

Bangga Jadi 

Kiper Andalan 

DAFTAR SUSUNAN PEMAIN 

TIM SEPAK BOLA PON XIX 

PROVINSI SUMATERA SELATAN 

1. Teja Paku Alam : Penjaga Gawang 

2. Jupriyanto : Penjaga Gawang 

3. Mariando D Uropmabin : Striker 

4. M. Andes Adinata : Center Bek 

5. Deni Kristiawan : Center Bek 

6. Rahmad Juliandri : Center Bek 

7. M. Berry Mawardi : Penjaga Gawang 

8. Adi Septiawan : Wing Bek 

9. Akbar Zakaria : Wing Bek 

10. Ziko Zukmana : Wing Bek 

11. Dian Sopian : Wing Bek 

12. Zalnando : Wing Bek 

13. Yusuf Effendi : Gelandang Serang 

14. Untung Wibowo : Center Bek 

15. Manda Cingi Malewa : Gelandang Serang 

16. Reza Erlangga : Winger 

17. M. Sholeh Huda : Gelandang Serang 

18. Frayoga Isarageh : Wing Bek 

19. Hernando Hendrik : Winger 

20. Juanda Priyatna : Gelandang 

21. M.Yogi Novrian : Winger 

22. Slamet Budiono : Winger 

23. Ichsan Kurniawan : Gelandang Bertahan 

24. Ahmad Fatoni Usman : Striker 

1. Pelatih Kepala : Rudy William Keltjes 

2. Asisten Pelatih : M Safei 

3. Aisten Pelatih Fisik : Reza Resa Pratama 

4. Pelatih Kiper : Heri Susilo 

5. Manager Tim : M. Bariyadi 

6. Sekretaris Tim : Bambang Supriyanto 


IN NEWS 

Atlet PON Sumsel 

Dididik Kedisiplinan dan Jiwa Korsa 

26 


Gubernur Sumsel H Alex Noerdin memeriksa barisan peserta upacara. 

Tak kurang 216 atlet Sumsel 

dari berbagai cabang olahraga 

yang akan dikirim berlaga 

di PON Jabar September 

2016 mendatang, dididik kedisiplinan 

dan jiwa korsa selama dua pekan oleh 

pihak Korem 044 Garuda Dempo 

(GAPO), bagi yang tidak lulus pendidikan 

tidak akan dikirim. 

Demikian terungkap dalam acara 

peresmian Pelatda dan Launching 

“Kedisiplinan & Jiwa Korsa” Kontingen 

PON XIX Jabar 2016 Provinsi 

Sumsel, di Venue Menembak Komplek 

Jakabaring Sport City, Kamis 5 

Mei 2016. 

“PON tinggal tiga bulan lagi, 

semua harus bersiap diri dengan 

sebaik-baiknya, semoga bisa masuk 

peringkat 10 besar dan membawa 

minimal 15 medali emas, meski butuh 

perjuangan berat, tapi tidak ada 



yang tidak mungkin,” kata Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, 

dalam sambutannya. 

Usai acara Gubernur Alex yang juga Ketua KONI Sumsel 

ini menegaskan, ia menerima banyak laporan terkait atlet dan 

jika ada keluhan atau kritikan agar segera disampaikan untuk 

diperbaiki dan dipenuhi. Karena, ia ingin semua kebutuhan dan 

fasilitas persiapan kontingen Sumsel untuk PON Jabar diberikan 

yang terbaik. 

“Konsumsi harus memenuhi gizi dan selera, bukan hanya 

gizi saja tapi menunya yang juga membuat atletnya berselera 

makan, lalu peralatan juga harus diperhatikan, termasuklah 

ada laporan soal fisioterapis atau pemijat atlet, juga harus 

segera menangani atlet,” perintah Gubernur, yang langsung 

meminta Ketua Harian KONI, Nasrun Umar untuk mengatasi 

ini. 

Selain itu, Gubernur berharap, usai pendidikan disiplin dan 

jiwa korsa ini akan lahir atlet-atlet Sumsel yang lebih berkualitas 

dan disiplin, jika ada yang tidak sanggup menjalani pendidikan 

silahkan untuk mengundurkan diri, dan tidak akan dijadikan 

kontingen Sumsel untuk PON Jabar. 

“Mari bulatkan tekad, jiwa korsa, semangat disiplin, sportifi- 

Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun 

Umar beserta jajaran KONI Sumsel 

usai mengikuti upacara. 

FOTO-FOTO : DARMAN/SN 

28 


Gubernur Sumsel yang juga 

ketua umum KONI Sumsel 

H Alex Noerdin berbincang 

dengan atlet Pelatda Sumsel. 

tas tinggi, pantang menyerah membela nama baik daerah. Kami 

berikan yang terbaik dan kontingen juga harus berikan yang 

terbaik,” pinta Gubernur. 

Sementara itu, Danrem 044 Garuda Dempo Kolonel Inf Tri 

Winarno yang juga selaku Kepala Bidang Pembinaan Prestasi 

KONI Sumsel menambahkan, pihaknya menyiapkan 30 personel 

untuk mendidik kedisiplinan dan jiwa korsa para atlet, waktu 

dimulainya pendidikan menyesuaikan cabor masing-masing. 

“Pelatihan ini bertujuan memupuk semangat disiplin, jiwa 

korsa dan para atlet dapat menjadi petarung yang pantang 

menyerah,” kata dia. (man) 



BOWLING 

RESMI 

DI PALEMBANG 

Pemerintah Sumatera 

Selatan (Sumsel) kembali 

sukses meyakinkan pihak 

Olympic Council of Asia 

(OCA) untuk penambahan cabang 

olahraga (cabor) Asian Games ke-18 

Tahun 2018. Kali ini, pelaksanaan 4th 

OCA Coordination Committe Meeting 

menghasilkan keputusan penambahan 

cabor bowling dipertandingkan di 

Palembang. 

Rapat kordinasi ini berlangsung 

pada 10-11 Mei di Hotel Lexington 

Legacy Kuta Selatan, Bali. Hadir 

dalam acara ini utusan Sumsel terdiri 

dari Asisten III Pemprov Sumsel H 

Akhmad Najib yang juga mewakili 

Utusan Sumsel saat mengikuti 4th 

OCA Coordination Committe Meeting 

30 


Asisten III Pemprov 

Sumsel H Akhmad Najib 

mewakili Gubernur Sumsel 

mengampaikan paparan 

kesiapan Sumsel. 

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, 

kadispora Sumsel H Akhmad Yusuf 

Wibowo, Kadis PU Cipta Karya Sumsel 

Basyaruddin Akhmad, Aminuddin, 

Kabid Industri Olahraga KONI Sumsel 

Nirmala Dewi, Kabid Media dan Humas 

KONI Sumsel Darmansa. 

Sementara, acara ini di buka langsung 

oleh Kementerian Pembangunan 

Manusia dan Kebudayaan diwakili 

oleh Hazwan Yunas. Juga hadir dalam 

rapat ini. Ketua Umum Komite 

Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir 

beserta jajaran Komite Eksekutif KOI 

dan pihak OCA yang di pimpin oleh 

Tsunekazu Takeda. 

Asisten Kesra Pemprov Sumsel 

H Akhmad Najib mengatakan, dalam 

rapat tersebut telah diputuskan untuk 

cabor bowling resmi digelar di Palembang. 

Memang sebelumnya cabor 

bowling telah diusulkan untuk dipindahkan 

di Palembang. Hal ini atas 

permintaan dari pihak PB bowling 

yang menilai venue di Ancol sudah 

tidak standar. 

“Jadi usulan kita sudah resmi 

diterima peserta meting, cabor 

bowling akhirnya digelar di Palembang. 

Sebenarnya kita mengusulkan 

tiga cabor tambahan untuk di gelar 

di Palembang, yakni Bowling, Aquatic 

dan Gymnastic. Namun pihak OCA 

hanya menyetujui cabor bowling. Ini 



Foto bersama 

seluruh peserta 4th 

OCA Coordination 

Committe Meeting. 

FOTO-FOTO: DARMANSYAH/SN 

Vice President OCA 

Wei Jizong 

menyaksikan foto 

pameran Asian 

Games Sumsel. 

32 


perkembangan yang sangat baik, artinya 

setiap rapat kordinasi, progres 

persiapan Sumsel selalu di apresiasi 

pihak OCA. 

Lebih lanjut dijelaskan Akhmad 

Najib, dengan terus bertambahnya 

cabor di Palembang, diharapkan progres 

ini akan terus berdampak positif 

terhadap persiapan di Palembang. 

“Semua progres persiapan Asian 

Games di Palembang selalu kita laporkan 

secara lengkap di rapat kordinasi. 

Dengan demikian, diharapkan dapat 

terus menambah keyakinanan pihak 

OCA terhadap persiapan di Sumsel. 

Karena pihak OCA akan terus melakukan 

penilaian perkembangan, Palembang 

tentu saja akan menjadi atlernatif 

cabor yang belum siap termasuk 

juga aquatic nantinya,”jelas Najib. 

Ketua KOI Erick Thohir saat 

ditemui usai rapat mengatakan, pihak 

OCA sangat senang dengan perkembangan 

yang dilaporkan rapat kordinasi. 

Untuk pelaksanaan Youth Asian 

Games sudah dipastikan sembilan 

cabor. 

“Sementara cabor Asian Games 

ada perubahan lokasi venue untuk 

cabor bowling. Pihak OCA sudah menyetujui 

untuk dipindahkan ke Palembang. 

Jadi semua tetap sesuai jadwal, 

dan sepak bola juga resmi digelar 

pada saat Asian Games,”tegasnya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin menyempatkan hadir 

pada makan malam bersama dengan 

pihak OCA. Hal ini merupakan komitmen 

pemerintah daerah selaku tuan 

rumah Asian Games 2018. 

“Meski jadwal kegiatan cukup 

padat, Alhamdulillah bisa turut hadir 

makan malam bersama pihak OCA 

sekaligus juga berdiskusi langsung 

mengenai perkembangan persiapan 

Asian Games di Palembang,”kata 

Gubernur. (Ril) 

Asisten III Pemprov Sumsel H Akhmad Najib 

foto bersama peserta meting. 

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin berbincang dengan sejumlah 

anggota OCA di Hotel Lexington Legacy Kuta Selatan Bali. 



Para atlet Bowling foto bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. 

34 


Bisa Tarik 

Kejuaraan 

Dunia 

Pengurus Provinsi (Penprov) Persatuan Boling Indonesia 

(PBI) Sumsel menyambut baik perpindahan 

venue boling Asian Games XVIII/2018 ke Palembang. 

Dimana sebelumnya akan dilaksanakan di 

Venue Boling Ancol Jakarta. 

“Ya, tentu ini jadi kabar baik. Kami sangat bersyukur jika 

cabor boling Asian Games dilaksanakan di Palembang,” kata 

Bambang Irawan sekretaris umum PBI Sumsel. 

Menurut pria yang akrab disapa Benk-benk itu akan 

banyak manfaat bagi atlet jika cabor boling dilaksanakan di 

Palembang. “Pertama kami akan punya venue baru. Sudah 

tentu standar internasional. Paling tidak para atlet tidak 

perlu jauh-jauh lagi untuk berlatih. Ya, kan selama ini anakanak 

harus berlatih ke PTBA Tanjung Enim atau ke Jakarta,” 

terang dia. 

Kedua para atlet akan bisa secara langsung menimba 

ilmu dari para bowler (atlet boling) terbaik di Asia. “Ya, kalau 

Asian Games dimainkan disini jelas anak-anak bisa langsung 

memantau permainan atlet-atle boling terbaik di Asia,” kata 

dia lagi. 

Bukan tidak mungkin jika suatu saat kejuaraan dunia 

juga hadir di Palembang. “Ya, kalau memang Indonesia 

dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia boling bisa 

saja dilarikan ke Palembang. Nah, ini juga akan menjadi 

keuntungan bagi atlet Sumsel,” tambah dia. 

Pria yang selalu berpenampilan nyentrik ini tidak 

mempermasalahkan dimana venue boling akan dibangun. 

“Infonya akan dibangun di samping PSCC. Ya, buat kami 

dimana saja sama saja. Di PSCC bagus di Jakabaring juga 

oke tidak ada masalah,” tandas dia. 

Terpisah Kinanti Qurnia atlet boling andalan Sumsel 

mengaku senang bukan main dapat kabar boling Asiang 

Games bisa dilaksanakan di Palembang. “Syukur-syukur bisa 

masuk timnas dan bisa berlaga di Asian Games. Paling tidak 

jadi motivasi kami untuk berlatih lebih maksimal lagi,” timpal 

Keken ,sapaan akrabnya. (asa) 



Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun Umar bersama jajaran 

pengurus saat meninjau persiapan PON Jabar. 

FOTO-FOTO: DARMANSYAH/SN 

KONI Sumsel 

PERSIAPKAN AKOMODASI 

di Jawa Barat 

Pasca melakukan rapat pelatda 

PON XIX Jabar beberapa 

hari lalu, Ketua Harian Komite 

Olahraga Nasional Indonesia 

(KONI) Provinsi Sumatera Selatan 

(Sumsel), Nasrun Umar bersama 

jajaran KONI Sumsel langsung terjun 

ke Provinsi Jawa Barat (Jabar), untuk 

memantau kondisi terakhir venue dan 

bidding tempat penginapan yang akan 

digunakan kontingen Sumsel untuk 

PON XIX Jabar September 2016 

mendatang. 

Tim KONI Sumsel meninjau 

beberapa venue di Jabar pada Kamis 

(12/5), mulai dari Venue Renang, 

Venue Sepakbola, Venue Karate 

dan beberapa tempat penginapan, 

selain itu juga mulai mempersiapkan 

transportasi kontingen selama di Jabar, 

agar tidak ada diskriminasi saat 

tim Sumsel berhadapan dengan tim 

tuan rumah nantinya. “Kami sudah 

mulai mencari tempat penginapan, 

juga transportasi apa saja yang akan 

digunakan nanti, agar tidak kesulitan 

lagi mencari transportasi dan penginapan 

jelang hari H,” katanya. 

36 


Ketua Harian KONI Sumsel H Nasrun Umar bersama jajaran pengurus 

saat meninjau persiapan PON Jabar 

Nasrun menambahkan, gerak 

cepat yang dilakukan timnya, berdasarkan 

permintaan dari Ketum KONI 

Sumsel, H Alex Noerdin agar jajaran 

KONI Sumsel sudah mulai mempersiapkan 

secara maksimal apapun 

kebutuhan kontingen di PON Jabar 

nanti. “Pak Alex menginginkan semua 

fasilitas dan akomodasi kontingen 

diberikan yang terbaik, dibandingkan 

daerah-daerah lain,” kata Nasrun. 

Sebelumnya, Gubernur Sumsel 

H Alex Noerdin Alex yang juga Ketua 

KONI Sumsel ini pada saat acara 

peresmian Pelatda dan Launching 

“Kedisiplinan & Jiwa Korsa” kontingen 

Sumsel mengatakan, ia menerima 

banyak laporan terkait atlet dan jika 

ada keluhan atau kritikan agar segera 

disampaikan untuk diperbaiki dan dipenuhi. 

Karena, ia ingin semua kebutuhan 

dan fasilitas persiapan kontingen 

Sumsel untuk PON Jabar diberikan 

yang terbaik. 

“Konsumsi harus memenuhi gizi 

dan selera, bukan hanya gizi saja tapi 

menunya yang juga membuat atletnya 

berselera makan, lalu peralatan juga 

harus diperhatikan, termasuklah ada 

laporan soal fisioterapis atau pemijat 

atlet, juga harus segera menangani 

atlet,” perintah Gubernur, yang langsung 

meminta Ketua Harian KONI, 

Nasrun Umar untuk mengatasi ini. 

Selain itu, Gubernur berharap, 

usai pendidikan disiplin dan jiwa korsa 

ini akan lahir atlet-atlet Sumsel yang 

lebih berkualitas dan disiplin, jika ada 

yang tidak sanggup menjalani pendidikan 

silahkan untuk mengundurkan 

diri, dan tidak akan dijadikan kontingen 

Sumsel untuk PON Jabar. 

“Mari bulatkan tekad, jiwa korsa, 

semangat disiplin, sportifitas tinggi, 

pantang menyerah membela nama 

baik daerah. Kami berikan yang terbaik 

dan kontingen juga harus berikan 

yang terbaik,” pinta Gubernur. (man) 

Ketua HArian KONI Sumsel H Nasrun Umar bersama jajaran pengurus saat meninjau persiapan PON Jabar. 



Ketua Umum Petanque Sumsel 

Cicin Wijaya melakukan lemparan 

tanda dibukanya kejuaraan 

Petanque. 

PETANQUE SUMSEL 

CARI BIBIT ATLET 

Pengurus Federasi Olahraga 

Petanque (FOPI) Sumsel, 

terus melakukan pencarian 

bibit-bibit atlet Petanque 

yang akan didik menjadi atlet 

berprestasi, salah satunya dengan 

menggelar kompetisi Petanque 

antar sekolah di Palembang bertajuk 

Inter-High School Petanque 

Competition, yang digelar di Venue 

Petanque Talang Semut Palembang, 

Minggu (1/4). 

Kompetisi diikuti 10 sekolah 

menengah ke atas di Palembang, 

yaitu dari PGRI 5, SMA 2, SMA 10, 

SMA 19, MAN 1, SMK 3, SMA 4, 

SMA 8, SMA 15 dan SMA Sigma. 

Acara dihadiri Waketum PB FOPI 

Iwan Rosyidi, Ketua FOPI Sumsel, 

Cicin, Sekum FOPI Sumsel, Yasser 

Arafat, dan jajaran pelatih Petanque 

Sumsel. 

Usai acara dibuka, Ketua FOPI 

Sumsel, Cicin Wijaya, mengatakan, 

kegiatan pencarian bibit atlet Petanque 

di Sumsel memang telah giat 

dilakukan sejak tahun 2011 lalu, dan 

kompetisi yang digelar bulan lalu merupakan 

kompetisi lanjutan dari yang 

sudah-sudah, target peserta kompetisi 

saat ini kalangan siswa SMA, 

untuk kalangan siswa SMP masih 

belum banyak yang berminat. 

“Kami ingin memasyarakatkan 

olahraga ini, selain dua Venue di 

Jakabaring dan Talang Semut, 

kami berencana menyosialisasikan 

olahraga ini ke perumahan-perumahan 

masyarakat juga, karena untuk 

lapangan Petanque tidak sulit untuk 

38 


FOTO: DARMANSYAH/SN 

dibuat,” katanya. 

Sementara itu, Waketum PB FOPI 

Iwan Rosyidi, menambahkan, sejauh 

ini Sumsel sudah banyak mencetak atlet-atlet 

Petanque baik kelas nasional 

maupun internasional, melalui kompetisi-kompetisi 

yang dilakukan seperti 

sekarang. 

“Kami berharap akan muncul 

atlet-atlet berprestasi lainnya dari 

Sumsel, dan mereka ini akan matang 

idealnya dua tahun ke depan, artinya 

jika ada yang menonjonl bisa diikutkan 

ke SEA Games,” ucapnya. 

Sedangkan Pelatih Petanque Sumsel, 

Aziz Lembaut mengatakan, upaya 

Sumsel mencari bibit baru, pertama 

dengan memberikan coaching clinic 

Suasana pertandingan petanque. 

kepada siswa SMA selama enam hari, 

lalu mulai diadakan kompetisi sesama 

peserta coaching clinic seperti event 

saat ini. 

“Kompetisi ini untuk target jangka 

panjang, semoga akan lahir atlet-atlet 

Petanque baru yang bisa berbicara 

di tingkat nasional yang berasal dari 

Sumsel, ” harapnya. (man/gus) 

Foto bersama pengurus Petanque dan peserta kejuaraan Petanque. 



Asisten III Pemprov Sumsel H Akhmad Najib bersama dengan presiden Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Mark Sungkar serta Kadispora 

Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo saat mengunjungi timnas Triathlon Indonesia salah satunya atlet Sumsel Jauhari Johan. 

Sumsel Tuan Rumah 

Asian Triathlon Cup 

Provinsi Sumatera Selatan 

(Sumsel) kembali dipercaya 

melaksanakan even olahraga 

tingakat Asia. Kali ini, cabang 

olahraga Triathlon sudah dipastikan 

digelar di venue Jakabaring Sport 

City setelah dilakukan voting antara 

Indonesia dalam hal ini Sumsel dan 

Kazakztan. 

“Kita sudah dipastikan jadi tuan 

rumah 25th Asian Triathlon Cup Asia 

bulan Juli 2017, setelah menang 

dalam bidding pada kongres Asian 

Triathlon Confederation (ASTC), di 

Jepang 1 Mei 2016. Kita (Indonesia) 

berhasil unggul satu suara dari 

Kandidat lawan dalam hal ini Kazakztan 

yakni 6-5 suara,”ujar Asisten 

Kesra Pemprov Sumsel H Akhmad 

Najib saat ditemui usai kembali dari 

40 


Jepang, Rabu (4/5) di Headquarters 

Asian Games Demang Lebar Daun 

Palembang. 

Lebihlanjut dikatakannya, saat 

mengikuti kongres pihaknya yang 

mewakili Gubernur Sumsel H Alex 

Noerdin didampingi juga oleh presiden 

Federasi Triathlon Indonesia 

(FTI) Mark Sungkar serta Kadispora 

Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo. 

“Hasil keputusan ini merupakan 

salah satu prestasi luar biasa, karena 

Indonesia dapat dipercaya jadi tuan 

rumah karena keungggulan komplek 

olahraga Jakabaring. Para peserta 

kongres terkagum-kagum dengan 

fasilitas olahraga yang terintegrasi 

dalam satu komplek. Apalagi cabor 

Triathlon merupakan gabungan dari 

tiga cabang olahraga yakni, renang, 

sepeda dan lari,”ujar Akhmad Najib. 

Kadispora Sumsel H Akmad 

Yusuf Wibowo menambahkan, pada 

kunjungan ke Jepang pihaknya juga 

menyempatkan diri mininjau kejuaraan 

Hatsukaichi ASTC Triathlon Asian 

Championship 2016 yang berlangsung 

bersamaan dengan Kongres 

ASTC. 

“Pada kejuaraan Hatsukaichi 

ASTC Triathlon Asian Championship 

2016, kita juga menjumpai atlet asal 

Sumsel yang mewakili Indonesia Jauhari 

Johan. Bahkan, Jauhari Johan 

membanggakan masyarakat Sumsel 

karena berhasil meraih prestasi 

pada kejuaraan tersebut yakni finish 

urutan ketiga kategori southeast asia 

category. Sementara dirutan kedua 

dan ketiga berhasil diraih oleh Nikko 

Huelgas (Philippine) dan John Chicano 

(Philippine),”ditambahkan Yusuf. (ril) 

Asisten III Pemprov Sumsel H Akhmad Najib bersama dengan presiden Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Mark Sungkar serta 

Kadispora Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo saat mengikuti kongres ASTC di Jepang. 



42 


Sumsel Tetap Siapkan 

VENUE AKUATIK 



Meski belum ada keputusan mengenai daerah penyelenggara 

cabor akuatik, namun peluang Palembang 

untuk menjadi tuan rumah cabor wajib 

Olimpiade pada Asian Games ke-18 Tahun 

2018 terbuka lebar. Pasalnya, stadion akuatik Jakabaring 

dianggap sudah memiliki standar internasional dan punya 

pengalaman menggelar sederet even internasional seperti 

SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013 dan Asian 

University Games 2014. 

Perwakilan induk olahraga renang dunia (FINA), Joaquim Pujol 

yang mengunjungi stadion akuatik JSC, Senin (9/5) juga 

memberikan kesan positif dan menyatakan bahwa Palembang 

juga punya kesempatan untuk menggelar perlombaan 

cabor akuatik pada pesta olahraga terbesar di Asia pada 

2018 mendatang. 

“Saya belum bisa memberikan penilaian mendetail karena 

masih perlu melihat seluruh bagian venue. Setelah itu saya 

baru akan memberikan catatan mengenai apa saja yang 

Joaquim Pujol saat 

meninjau venue 

akuatik Jakabaring. 


44 


Asisten III Pemprov Sumsel H 

Akhmad Najib menerima 

kunjungan Perwakilan induk 

olahraga renang dunia FINA, 

Joaquim Pujol. 

mesti diperbaiki untuk Asian Games 2018 nanti,” ujar pria yang juga menjabat 

sebagai manager venue FINA ini. 

Kunjungan Pujol yang berkebangsaan Spanyol ini disambut langsung oleh Asisten 

Kesra Pemprov Sumsel H Akhmad Najib, Kadispora Sumsel H Akhmad 

Yusuf Wibowo, Kabid Promosi Asian Games Nirmala Dewi serta jajaran dari 

Dinas PU Cipta Karya dan Pengprov PRSI Sumsel. 

Pujol mengatakan bahwa masih cukup waktu bagi Palembang untuk membenahi 

venue akutik di kawasan JSC sehingga layak untuk digunakan pada Asian 

Games 2018 nanti. “Tapi kesan pertama saya terhadap venue ini sangat baik, 

semoga semua persiapan nanti bisa dikerjakan dengan baik,” tegasnya. 

Hal yang sama juga disampaikan sekretaris jenderal Komite Olahraga Indonesia 

(KOI), Dody Iswandi. Menurutnya, peluang Palembang untuk menggelar 

pelaksanaan cabor akuatik sangatlah besar. 

Apalagi hingga saat ini pembangunan/renovasi stadion akuatik di Jakarta 

belum dimulai dan dikhawatirkan tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. 

“Karena itu maksud dari kunjungan ini adalah untuk mengantisipasi hal tersebut, 

jika terjadi masalah dengan venue di Jakarta maka Palembang sudah siap 

menggantikannya,” ungkapnya. 

Tidak hanya itu, meski nantinya stadion akuatik di Jakarta sudah selesai, 

pihaknya beranggapan bahwa Palembang tetap bisa mendapat kesempatan 

menggelar pelaksanaan perlombaan akuatik. “Akuatik itu ada 4 nomor yang dipertandingkan, 

jadi tidak menutup kemungkinan akan ada pembagian daerah. 

Bisa saja renang dan loncat indah di Palembang, sementara renang indah dan 

Polo Air di Jakarta atau sebaliknya,” tambahnya. 

Diakuinya, Sumsel cukup beruntung mempunyai seorang pemimpin daerah 

yang punya kepedulian besar terhadap dunia olahraga. “Bapak Alex Noerdin 

merupakan salah satu tokoh olahraga terbaik di tanah air, komitmennya tidak 

perlu diragukan lagi sehingga kita yakin Palembang akan siap menyongsong 

Asian Games 2018 nanti,” pungkasnya. 



TES FISIK Untuk 

ATLET PON SUMSEL 

46 


Atlet Pelatda Sumsel saat mengikuti upacara 

pelatihan disiplin beberapa waktu lalu. 


Sebanyak 216 atlet yang 

menjalani pelatihan daerah 

(pelatda) PON Sumsel akan 

menjalani tes fisik dan kesehatan. 

Fisik dan kesehatan atlet menjadi 

pusat perhatian Satgas Pelatda 

PON Sumsel untuk dapat mencapai 

target, menembus sepuluh besar di 

PON Jabar akhir tahun ini. 

“Tiga faktor penting perlu diperhatikan, 

makanan, kesehatan pemain 

dan keamanan,” kata Sekretaris 

Satgas Pelatda PON Sumsel Taufik 

Arif, saat Rapat Satgas Pelatda PON 

Sumsel di Kantor Dishubkominfo, 

Selasa malam (11/5). 

Untuk konsumsi makanan atlet, 

dari hasil rapat ada beberapa masukan 

seperti pemberian susu, telur 

dan kacang hijau untuk memenuhi gizi 

para atlet. 

Diharapkan dengan gizi terpenuhi, 

maka apa yang ingin dicapai dari latihan 

ini bisa tercapai. “Tim medis juga 

berjaga selama 24 jam di Wisma 

Atlet Jakabaring,” tandasnya. 

Tim dokter lengkap dengan 

obat-obatan dan fasilitas dibutuhkan 

telah berjaga di sana. 

Mereka siap memberikan penanganan 

pada atlet bila ada yang 

mengalami cedera ataupun gangguan 

kesehatan. 

“Keamanan juga akan kita perhatikan 

lagi, yang masuk wisma atlet ini, 

jadi mereka yang masuk harus punya 

I’d, itu dilakukan untuk membuat atlet 

lebih nyaman,” jelasnya. 

Manajer Operasional Wisma 

Atlet Jakabaring Bambang Suprianto 

mengatakan, untuk data beberapa 

hari yang lalu, tercatat ada 190 atlet 

dari 23 cabor yang tinggal di Wisma 

Atlet Jakabaring. 

“Begitu pun tempat untuk tim 

medis, sekretariat, keamanan juga 

telah disiapkan,” ucapnya. (KONI 

Sumsel) 



Dhenie : Waktunya 

Lahirkan Chrisjon 

di Sumsel 

Persatuan Tinju Amatir 

Indonesia (Pertina) Provinsi 

Sumsel gelar penataran 

para calon pelatih tingkat dasar. 

Sebanyak 38 peserta ikut ambil 

bagian dalam even yang dilaksanakan 

di Palembang, 25-28 April 2016. 

Kontestan berasal dari 13 kabupaten/kota 

dan dua sasana. 

Untuk utusan pengcab masing-masing 

dari Palembang, Lahat, 

Prabumulih, Muara Enim, OKU, Mura, 

Muba, OKI, OKU Timur, Muratara, 

Lubuklinggau, dan Ogan Ilir. Sedangkan 

sasananya dari PRPGOT (binaan 

Ayo Cetak 

PETINJU 

HANDAL 

48 


Dinas Sosial Palembang) dan Sasana 

PT Semen Baturaja. 

“Pembinaan pelatih sangat penting. 

Kita harapkan kelak pelatih-pelatih 

inilah yang akan menciptakan petinju 

handal. Ini moment tepat untuk 

mencetak atlet handal,” ujar Ketua 

Umum Pertina Sumsel H Saifudin 

Aswari Rivai usai pembukaan di Aula 

DPRD Sumsel Lantai III. 

Wari ingin Sumsel tidak hanya 

sukses dalam menyelenggarakan 

event internasional. Namun kedepan 

akan menjadi lumbung atlet salah 

satunya dari cabang olahraga (cabor) 

tinju. “Tidak usah muluk-muluk cukup 

dua atau tiga atlet setiap daerah 

kalau ada 13 pengcab sudah 30 atlet 

lebih,” terang Bupati Lahat ini. 

Dia berpesan pada calon pelatih 

untuk dapat memberikan pembelajaran 

secara benar pada calon petinju. 

“Butuh proses, butuh banyak pengorbannan 

dan harus fokus untuk menjadi 

atlet. Memang tidak mudah, atlet 

harus bisa termotivasi. Taklukkan 

dirimu sebelum menaklukkan orang 

lain,” tukas dia. 

Sementara itu ketua panitia 

pelaksana Penataran Pelatih Tinju H 

Sulfa Ganie menambahkan peserta 

tidak semua mantan petinju. “Ada beberapa 

diantaranya merupakan guru 

olahraga. Yang jelas utusan pengcab 

kabupaten/kota. Masing-masing 

pengcab kirim tiga perwakilan dua 

putra dan dua putri,” timpal Manajer 

Humas PT Pusri ini. 

Tujuan kegiatan untuk pemerataan 

pelatih. “Sepanjang Pertina 

ada di Palembang ini baru pertama 

di sumsel ada penataran lisensi 

petinju. Materi ada tiori dan praktek 

di Sasana PT Pusri. Pemateri ada 

dari KONI Sumsel, Hakim dan Wasit 

Nasional, Dokter KONI Sumsel serta 

pelatih bintang satu lisensi Aiba. Kami 

berterima kasih pada DPRD Sumsel 

dan PT Pusri yang telah membantu 

kegiatan,” terang ketua harian Pertina 

Sumsel ini. 

Dalam PON XIX Jabar September 

nanti Sumsel hanya meloloskan 

satu atlet putri Lemige Combo (kelas 

54 kg). “Yang jelas untuk PON kita 

akan berusaha semaksimal mungkin 

untuk meraih medali. Yang bikin kita 

bangga semua atlet merupakan putra 

daerah, kalau daerah lain banyak atlet 

bagus-bagus tapi sebagian besar 

transfer dari Papua dan Manado,” 

ungkap dia. 

Sementara itu Dhennie Zainal 

wakil ketua I KONI Sumsel menambahkan, 

pihaknya menyambut 

baik pelaksanaan pelatihan pelatih. 

Karena pelatihan pelatih ini artinya 

menciptakan atlet ditingkat nasional. 

“Mudah-mudahan kedepan 

bisa melahirkan atlet nasional dan 

internasional,” jelas mantan anggota 

DPRD Sumsel ini. 

“Untuk saat ini yang lolos PON 

hanya satu. Artinya kita perlu banyak 

atlet dak usah muluk-muluk kami minta 

dua saja atlet dari setiap daerah 

selanjutnya kita minta tiga bulan ada 

kejuaraan setelah ini. Tidak menutup 

kemungkinan akan lahir Crisjhon di 

Sumsel,” tuturnya. (asa) 

Dhennie Zainal wakil 

ketua umum 1 KONI 

Sumsel kalungkan id 

card tanda peserta 

pelatihan dan Penataran 

tinju Sumsel. 



Kui Ciong atlet andalan 

biliar Sumsel saat tampil 

di kejuaraan Biliar International 

Plaza Biliar Open. 

BUTUH 

TRY OUT 

KE LUAR NEGERI 

Pemanasan 

Di Ajang 

Walikota Cup 

Atlet-atlet biliar Sumsel 

proyeksi Pekan Olahraga 

Nasional (PON) XIX Jawa 

Barat (Jabar) 2016 masih 

butuh jam terbang. Kui Ciong dan 

kawan-kawan dinilai belum siap 100 

persen hadapi multievent olahraga 

akbar antar provinsi se-Indonesia. 

Pada PON nanti Persatuan 

Olahraga Biliar (Pobsi) Sumsel mel- 

50 


Atlet biliar andalan Sumsel, Kui Ciong (kanan), Sisi Abdi (kiri) pose bersama ketua umum DPD KNPI Kota Palembang, 

H Handry Pratama Putra di Hot Shot Biliar Arena. 

oloskan lima pesodok. Tiga atlet dari 

divisi pool. Masing-masing Kui Ciong, 

Sisi Abdi (putri), serta Zaldi. Kemudian 

sisanya dari nomor snoker Herlin dan 

Agus Suhaimi. 

Menurut Sekretaris Umum Pobsi 

Sumsel, Rasyid Kurniawan untuk devisi 

pool akan panaskan mesin di Jambi 

dalam balutan open tournament, 12- 

15 Di Legend Biliar Jamtos. 

“Nah untuk nomor snoker, Agus 

dan Herlin harus ke luar negeri, bisa 

Malaysia, Singapura atau Thailand. 

Sebab kejuaraan kelas snoker sudah 

jarang sekali digelar di Indonesi,” 

kata dia di Sekretariat Pobsi Sumsel, 

(24/4). 

Para pesodok andalan Bumi Sriwijaya 

sudah melakukan pemanasan 

pada beberapa event lokal. Sebut saja 

Nine Ball Open Tournament Walikota 

Palembang Cup yang diselenggarakan 

DPD KNPI Kota Palembang di Hot 

Shot Biliard Arena, 28-30 April 2016. 

Selain itu juga ada Open Tournament 

Biliar Plaza 23 April 2016. 

Pada kejuaraan Walikota Cup 

keluar sebagai pemenang Kui Ciong. 

“Ya, memang kita sangat butuh 

banyak kejuaraan. Kami senang jika 

organisasi kepemudaan seperti KNPI 

mau secara rutin menyelenggarakan 

kejuaraan,” timpal Kui Ciong. 

Disisi lain H Handry Pratama Putra 

ketua umum DPD KNPI Kota Palembang 

mengatakan Nine Ball Open 

Tournament Walikota Cup bakal jadi 

ajang tahunan. “Kejuaraan ini sebagai 

ajang silaturahmi. Kita tahu selain 

atlet biliar kejuaraan ini banyak diikuti 

para pemuda. Disamping itu tugas 

kita sebagai ketua organisasi pemuda 

untuk mempromosikan dan menyuseskan 

Asian Games XVIII/2018 di 

Palembang,” tukas dia. (asa) 



SUMSEL SANGAT LAYAK GELAR 

CABOR TENIS MEJA 

ASIAN GAMES 

Kurmin Halim terpilih secara 

aklamasi sebagai ketua 

umum Persatuan Tenis 

Meja Seluruh Indonesia 

(PTMSI) Provinsi Sumsel masa bhakti 

2016 – 2020 dalam Musyawarah 

Provinsi (Musprov) di Hotel Classie 

Palembang, Sabtu (30/4/2016). Dalam 

pencalonannya Kurmin didukung 

13 pemilik suara dari pengurus 

cabang (pengcab) PTMSI Sumsel. 

Pria 54 tahun tersebut pasang 

target tinggi. Yakni memindahkan 

tuan rumah cabang olahraga (cabor) 

pingpong Asian Games XVIII/2018. 

“Saya sudah lobi pak ketua pengurus 

besar (PB) PTMSI Lukman Edy. 

Beliau langsung setuju memindahkan 

tenis meja ke Palembang,” terang 

Kurmin, sapaan akrabnya, kepada 

Sport News. 

Bos Express Bahari tersebut menambahkan 

utusan induk organisasi 

tenis meja di tanah air sudah melakukan 

tinjauan di beberapa tempat 

sebelum Musprov. Selain kompleks 

olahraga Jakabaring Sport City (JSC) 

juga melihat Palembang Sport and 

Convention Center (PSCC). 

“Setelah surat keputusan (SK) 

kepengurusan resmi ditandatangani 

PB PTSMI saya akan menghadap pak 

gubernur (Alex Noerdin). Saya akan 

minta dibangunkan gedung baru di Jakabaring. 

Karena untuk bangun GOR 

tenis meja tidak perlu tanah yang lebah 

cukup 4-5 hektar saja. Nanti saya 

akan carikan sponsor untuk memban 

52 




tu bangun gedungnya,” tambah dia. 

Sementara itu dikonfirmasi 

terpisah Ketua Umum PB PTMSI 

Lukman Edy menambahkan Sumsel 

sangat layak menggelar cabor tenis 

meja Asian Games. “Pemda DKI Jakarta 

tidak begitu antusias. Sementara 

gubernur Sumsel sangat ber 

api-api menyambut Asian Games. 

Sekarang ada wacana beberapa 

cabor yang belum siap pindah ke 

Sumsel atau seluruh cabor Asian 

Games dipindahkan ke Sumsel selain 

boling,” ungkap dia. 

Untuk tempat pihaknya tidak 

mempermasalahkan. “Bisa di PSCC, 

atau bagun gedung baru lebih bagus 

lagi. Ya, kami kemana saja tidak masalah 

asal memenuhi standar Asian 

Games,” tukas dia. 

Dalam Musprov perwakilan PB 

PTMSI bukan hanya ketua umum 

saja. Namun juga hadir, sekretaris 

jenderal (sekjen) David Soloman dan 

wakil sekjen Yarri Putong. Sementara 

dari KONI Sumsel ikut menyaksikan 

Wakil Ketua I Dhennie Zainal, 

Ketua Bidang Organisasi, H Asdit 

Abdullah, Wakil Ketua Bidang Organisasi 

HMY Ishak Hasan dan Wakil 

Ketua Bidang Media dan Humas, Edi 

Triono. 

“Kami mendukung apa yang 

menjadi cita-cita dari ketua umum 

Suasana musyawarah 

provinsi Persatuan 

Tenis Meja Seluruh Indonesia 

di Hotel Classie 

Palembang, 

54 


Foto bersama pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia. 

PTMSI Sumsel yang baru Kurmin 

Halim untuk memindahkan cabor 

Asian Games ke Sumsel. Kami juga 

berharap pada kepengurusan PTMSI 

yang baru nantinya untuk benar-benar 

memperhatikan atlet,” timpal Dhennie 

Zainal. (asa) 

SUMSEL PUNYA SEJARAH 

PB PTMSI menilai Sumsel punya 

sejarah soal tenis meja. “Ya, Sumsel 

pernah mempunyai atlet-atlet nasional. 

Seperti Gilang. Namun karena 

kepengurusan sebelumnya tidak 

fokus jadi pembinaan tidak jalan,” ujar 

Lukman Edy ketua umum PB PTMSI 

Pusat kepada Sport News. 

PB PTMSI juga tidak meragukan 

sepak terjang ketua umum baru PTM- 

SI Sumsel, Kurmin Halim. Menurutnya 

Kurmin sudah menekuni tenis 

meja sejak kelas dua sekolah dasar 

(SD). Disamping itu Kurmin bertekat 

untuk kembali bangkitkan tenis meja. 

Mengingat bibit atlet potensial sangat 

banyak. 

“Tergat pak Kurmin tiga tahun 

kedepan harus ada atlet yang masuk 

rangking lima nasional. Kita yakin 

kalau melihat Sumsel punya empat 

atlet putri dan satu putra lolos PON 

(Pekan Olahraga Nasional) XVIII di 

Jawa Barat September nanti,” tambah 

dia. 

Diakuinya ketua butuh pengorbanan, 

bukan hanya waktu, tenaga 

namun juga dana. “Saya minta pada 

pengurus PTMSI Sumsel kedepan 

untuk selalu kompak. Kita sama-sama 

berjuang untuk kemajuan tenis meja 

Sumsel. Disini bukan tempat untuk 

mencari makan, namun untuk kemajuan 

dan membesarkan anak-anak 

kita calon penerus generasi bangsa,” 

tukas dia. (ASA) 



Rio-Srimaya 

SABET EMAS 

Srimaya pose bersama para juara. 

56 


Rio pose bersama para juara. 

Sumsel berhasil meraih dua 

medali emas di Kejuaraan 

Altetik Open Laskar Pelangi 

2016. Masing-masing dipersembahkan 

Srimaya (lari 400 meter 

putri), dan Rio Maholtra (lari gawang 

110 meter putra). Srimaya menjadi 

yang terbaik dikelas 400 meter dengan 

catatan 55,85 detik. Kemudian 

posisi kedua Dewi Ayu (Bali) 57,40 

detik, dan Agustina (Sumut) pada 

posisi ketiga 57,41 detik. 

Lalu Rio Maholtra tercepat dikelas 

lari gawang 110 meter catatan waktu 

14.34 detik. Disusul Riki (Jabar) 

14.48 detik dan posisi ketiga Arasi 

(Jabar) 14.88 detik. 

“Ya, kejuaraan ini merupakan tolak 

ukur menuju Pekan Olahraga Nasional 

(PON) XIX Jabar 2016. Jadi inilah 

gambaran PON nanti. Jika Rio dan 

Srimaya berhasil mempertahankan 

performa bukan tidak mungkin emas 

PON buat Sumsel,” ujar Kadir Sani 

pelatih atletik Sumsel ditemui di KONI 

Sumsel, (24/5). 

Pada kejuaraan di Stadion Laskar 

Pelangi, Belitong Timur, 21-22 Mei 

Bumi Sriwijaya kirim delapan atlet. 

Selain Srimaya dan Rio juga ada M 

Salendra (lompat tinggi putra), Deni 

Hadiwijaya (lari 400 meter putra), 

Rukiat (lari 400 meter meter), Agung 

Wibowo (lari 200 meter putra) Rian 

Saputra (maraton 10 km), dan Jauhari 

Johan (maraton 10 km). (asa) 



58 


NUMA JUARA 

Eliza Alex Cup 



Suasana pertandingan turnamen sepak bola wanita Eliza Alex Cup 

60 


Pembukaan turnamen sepak bola wanita Eliza Alex Cup 

Kejuaraan Sepak Bola Wanita 

“Womens Tournament 

South Sumatera 2016” 

telah usai. Numa FC keluar 

sebagai pemenang. Pada partai final 

dengan sistem trofeo di Stadion Bumi 

Sriwijaya, Kampus (22/5/2016) Lotus 

Solehah dan kawan-kawan selalu 

menang. 

Pada partai pertama 2x35 menit, 

Numa berhasil menghajar PS Palembang 

3-0. Kemudian pada partai 

kedua giliran PSW Musi Rawas diberi 

pelajaran 2-0. Pada pertandingan lain 

PSW Musi Rawas sukses tundukkan 

PS Palembang 2-1. 

Total Numa FC berhasil mengumpulkan 

6 poin keluar sebagai juara 

dibuntuti PSW Musi Rawas pada posisi 

kedua 3 poin dan PS Palembang 

di tempat ketiga tanpa poin. Juara 

pertama dapat uang pembinaan 

Rp20 Juta, posisi kedua Rp15 Juta 

dan posisi ketiga Rp10 Juta. 

Untuk pemain terbaik Mariana 

Wati dari PS Palembang dapat uang 

pembinaan Rp 2,5 Juta. Top scorer 

jumlah gol 17 Nilatul Solehan juga 

dapat Rp 2,5 Juta. 

Ketua Umum Asprov PSSI Sumsel, 

Musni Wijaya mengatakan event 

pertama Asprov PSSI Sumsel itu 

menjadi agenda rutin tahunan. “Kita 

tahun depan bikin lebih luas lagi. Kita 



undang regional Sumatera, seperti 

Lampung, Jambi, Babel, Sumut, Riau, 

Kepri, Sumbar dan Aceh,” ujar dia 

usai pembagian hadiah. 

Menurutnya even yang diikuti 10 

klub ini hanya pemanasan. “Ya, kita 

berterima kasih pada semua pihak 

yang mendukung suksesnya kejuaraan 

ini. Panitia, para sponsor dan juga 

TP PKK Sumsel yang memberikan 

suport,” tambah dia. 

Kejuaraan ini dimulai sejak, 18 

April lalu. Dibuka langsung ketua TP 

PKK Sumsel, Eliza Alex Noerdin. “Kita 

juga hadirkan tim talent scouting 

dalam pelaksanaan ini. Yakni pelatih 

senior Rudi Keltjes,” tukas dia. 

Sementara itu Owner Numa FC, 

H Hendri Zainuddin mengaku senang. 

“Ini sebuah proses yang tidak gampang. 

Tiga tahun kita latihan bersama, 

62 


cari lawan tanding, cari lawan sparing 

partner memang tidak instan,” ujar 

dia. 

Mantan manajer Sriwijaya FC ini 

menambahkan pihaknya akan terus 

memaju anak buahnya. “Insya Allah 

kita akan terus berlatih. Kita berterima 

kasih dari Asosiasi PSSI Sumsel 

yang telah mewadahi dengan sebuah 

kejuaraan yang sangat bergengsi,” 

kata dia. 

HZ mengaku siap jika nanti Numa 

dipercaya mewakili Bumi Sriwijaya 

ketingkat nasional Kartini Cup. “Ya, 

siap saja. Tentunya kita izin dulu 

ke Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI 

Sumsel. Kita juga akan berkolaborasi 

dengan beberapa klub. Seperti PS 

Lubuklinggau dan PSW Mura ada 4-5 

pemain yang bagus bisa bergabung 

dengan kita. Ada juga dari PS Palembang, 

dan PS OKI. Kalau kita ini klub 

menyuplay saja yang eksekutornya ya 

Asprov PSSI,” tutur dia. 

Foto bersama panitia dan tim. 



Subagio pelatih kepala Numa FC juga tidak 

dapat menutupi rasa bahagianya. Apalagi 

selain juara Numa juga mendapat predikat tim 

tanpa kebobolan sepanjang turnamen. Bahkan 

salah satu strikernya, Nilatus Soleha mendapat 

predikat sebagai pencetak gol terbanyak. 

“Ya, artinya selain tajam kita kokoh. 

Memang secara evaluasi kemajuan kita lebih 

banyak, terutama dari sisi defend,” terang dia. 

Di sisi lain Ketua Umum Asosiasi Cabang 

(Ascab) PSSI Musi Rawas, Rudi Irawan mengaku 

tidak kecewa meski hanya finis pada posisi 

kedua. “Ya, memang target kami hanya masuk 

final. Nah, ini kita bukan hanya final namun masuk 

dua besar berarti sudah melebihi target,” 

terang dia. 

“Anak-anak ini sebagian besar masih 

pelajar dari SMP dan SMA di dua kecamatan 

dan rata-rata anak desa. Persiapan kami juga 

sebentar awal tahun lalu. Nah, untuk musim 

depan kami yakin akan lebih baik lagi, bisa 

kita persiapkan dari sekarang, kita bisa buka 

seleksi di seluruh kecamatan. Nanti putri-putri 

terbaik di masing-masing kecamatan bisa kita 

ambil,” tukas dia. (asa) 

Tim Sepak Bola Numa 

FC foto bersama 

panitia usai menerima 

medali juara 

Eliza Alex Cup. 

64 


DONASI HADIAH 

Juara 1 : Numa FC 

Hadiah : Rp 20 Juta 

Juara II 

Hadiah 

Juara III 

Hadiah 

: PSW Mura 

: Rp 15 Juta 

: PS Palembang 

: Rp10 Juta 

Top Scorer : Nilatul Solehan 

Hadiah : Rp 2,5 Juta 

Pembukaan 

turnamen sepak 

bola wanita 

Eliza Alex Cup 

The Best Player : 

Mariana Wati (PS Palembang) 

Hadiah : Rp 2,5 Juta 


SFC 

66 


CAPOLISTA 

Berada dipuncak 

klasemen (capolista), 

menjadi bukti bahwa 

Sriwijaya FC punya kans 

besar menjadi juara 

Indonesia Soccer 

Championship (ISC). 


SFC 

Makin lama Sriwijaya 

FC makin trengginas. 

Performa tim berjuluk 

Laskar Wong Kito, terus 

menanjak. Minggu (22/5/2016) 

di stadion Gelora Delta Sidoarjo, 

berhasil menduduki puncak klasemen 

alias capolista pada Indonesia Soccer 

Championship (ISC). Itu setelah menang 

1-0 atas tuan rumah Bhayangkara 

Surabaya United (BSU), dengan 

skor tipis 1-0 via gol heading striker 

anyar, Mauricio Leal di menit ke-24. 

Tim asuhan Widodo Cahyono 

Putro, memuncaki klasemen sementara 

dengan perolehan delapan poin 

dari empat pertandingan. Mitra Kukar 

dan Persija Jakarta mengoleksi poin 

serupa, tetapi kalah selisih gol. Meski 

berstatus sebagai tim tamu, Sriwijaya 

memeragakan permainan agresif. Hasilnya, 

tim berjulukan Las Wong Kito 

itu membuka keunggulan pada menit 

ke-25. 

Berawal dari sepak pojok Talaohu 

Abdul Musafri, Mauricio Aparecido 

Maciel Leal menanduk bola ke 

gawang Wahyu Tri Nugroho. Gol ini 

68 


sekaligus menutup paruh pertama. 

Ancaman Sriwijaya berlanjut 

setelah jeda. Pada menit ke-53, Beto 

Goncalves sempat melepaskan tembakan 

yang belum menemui sasaran. 

Di sisi lain, Rudi Widodo memberikan 

sedikit penyegaran kepada 

Surabaya setelah masuk pada menit 

ke-62. Eks pemain Persela Lamongan 

itu mengancam gawang Sriwijaya 

sebanyak dua kali. Akan tetapi, tidak 

satu pun usaha tuan rumah membuahkan 

hasil. Sriwijaya akhirnya berhak 

membawa pulang tiga poin. 

Sriwijaya juga menjadi satu-satunya 

tim yang meraih kemenangan 

pada Minggu. Perseru Serui bermain 

imbang tanpa gol dengan Persija 

Jakarta. Skor serupa menutup duel 

antara Persegres Gresik United dan 

PS TNI. 


SFC 

Bintang kemenangan yang membuat Sriwijaya FC berada 

di puncak klasemen adalah Mauricio. Sebelumnya, bergabungnya 

Mauricio diharapkan akan menambah keperkasaan 

Laskar Wong Kito di kompetisi Indonesia Soccer 

Championship (ISC) A musim ini. Artinya, pemain yang 

berposisi bek tegah tersebut, akan satu musim tinggal di 

Indonesia. 

Namun, Mauricio memutuskan untuk sementara 

tidak membawa isteri dan anaknya. Manajemen Laskar 

Wong Kito, sebenarnya sangat membuka lebar keinginan 

pemain yang ingin memboyong keluarga tinggal bersama 

di Palembang. Namun rupanya Mauricio sudah memilih 

untuk tidak membawa keluarganya ikut denganya di Palembang. 

Diakui Mauricio memang ini menjadi keputusan 

yang cukup berat. Karena harus berpisah cukup lama 

dengan keluarga, khususnya dua buah hati tercintanya 

Lucas dan Barbaria. “Menurut saya ini bagian resiko 

dari pekerjaan. Memang berat, tetapi tidak masalah. 

Tentu karena saya ingin lebih fokus dulu bersama 

Sriwijaya FC,” kata Mauricio. 

” Saya juga ingin beradaptasi dulu dengan suasana 

di sini. Palembang memang tidak berbeda jauh dengan 

Brasil, di sini saya merasa nyaman. Mungkin hanya berbeda 

pada kondisi cuacanya, yang memang sedikit lebih 

panas,” lanjut pemain 28 tahun. 

Sebelum menang lawan BSU, pada Minggu 

(15/5/2016) di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, 

Sriwijaya FC juga melumat tamunya Madura United 

dengan skor telak 5-0. Sejak kick off babak pertama, 

Sriwijaya FC, selaku tuan rumah langsung meny 

70 



SFC 

erang Madura United. Serangan 

demi serangan yang dilakukan tim 

Sriwijaya hingga akhirnya menghasilkan 

gol di menit 15 lewat Hillton 

Morera dan Iksan Kurniawan di 

menit 37. Kedua gol ini berasal dari 

bola mati. 

Pada babak kedua, pertarungan 

kedua tim semakin ketat. Gol pertama 

Sriwijaya di babak kedua sendiri, terlahir 

dari Yohanes Nabar di menit 78, 

hasil umpan dari Alberto Gonsalves. 

72 


Setelah terjadi gol, petaka menimpa 

Madura United. Yu Yhunko yang 

sedang membawa bola, dilanggar 

oleh Ahmad Maulana, hingga diganjar 

kartu kuning kedua oleh wasit. Hal ini 

pun dimanfaatkan oleh tim Sriwijaya. 

Hasilnya, dua gol tercipta kembali 

dari kaki Yohanas Nabar di menit 87. 

Injuri time, tepat dimenit 91, gol penutup 

tercipta oleh Alberto Goncalves, 

hingga Sriwijaya FC menang telak 5-0 

atas lawannya Madura United. (iaa) 


IBL 

THE PRIDE 

OF INDONESIA TIMUR 

74 


Partisipasi dari putra-putri terbaik Indonesia 

Timur di IBL dan WIBL telah banyak rekam 

jejaknya. Padahal masih sering sekali didengar 

kurangnya fasilitas bola basket disana. 

Salah satu tim IBL yang memiliki pemain-pemain 

tersebut adalah Hangtuah Sumsel. 

Dalam Laskar Wong Kito ini terdapat nama-nama 

pemain yang membawa kebanggaan 

dari daerah Indonesia Timur: Mereka adalah 

Richardo Orlando Uneputty (Richardo), Yan 

Steven Pattikawa (Yan) dan Brandon Billy 

Punyanan (Brandon). Berikut wawancara 

dengan ketiganya seperti dilansir IBL. 

Bagaimana persiapan tim sejauh ini? 

Yan: Kalau buat persiapan kita sudah 

100% ya, sudah maksimal. Tinggal 

nanti instruksinya (di lapangan) 

kita ikutin saja. Tinggal diulang-ulang 

lagi sekarang oleh pelatih, kayak 

basic-basicnya. Chemistry pemainnya 

juga lebih diperbaiki. 

Bagaimana perkembangan tim sekarang 

setelah sempat melakukan 

sweep di Seri Bandung? 

Richardo: Kalau menurut saya 

mental pemain jadi lebih bagus. Tapi 

itu tidak bisa jadi patokan kalau kita 

akan sweep seri selanjutnya. Kita 

pokoknya selalu berusaha di setiap 

serinya apa yang jadi target bisa tercapai. 

Kalau sampai lewat dari target 

seperti 4-0 kemarin di Seri Bandung 

itu kayak bonus aja sih dari hasil kerja 


IBL 

Yan Steven Pattikawa. 

keras kita. Mudah-mudahan ke depannya 

kita bisa main lebih baik lagi. 

Bagaimana awalnya sehingga kini 

bisa bermain bola basket professional? 

Yan: Pertama kali main basket 

secara serius di kompleks rumah di 

Pulomas (Jakarta Timur). Dulu waktu 

kecil main di lapangan yang ngga ada 

lampunya, jadi ya main aja dengan 

sinar bulan. Main ya modalnya cuma 

sandal jepit, sampai kaki melepuh. 

Keluarga sendiri ngga ada yang main 

basket waktu itu, kebanyakan penyanyi 

hahaha. Tapi karena saya senang 

basket ya udah saya terjun di basket. 

Mama-Papa saya dari Ambon, tapi 

saya sudah lahir disini (Jakarta). Tapi 

saya sering balik Ambon. Waktu saya 

SD saya pernah disana, kelas lima 

naik kelas enam. Setelah itu balik Jakarta, 

lalu kelas 3 SMP sampai kelas 

1 SMA balik lagi ke Ambon. 

Richardo: Mungkin saya mulai 

main basket waktu di SMP. Dulu kan 

karena keluarga main voli. Mama 

voli, papa voli. Terus pas di SMP kita 

dikenalin gitu sama basket. Kalau 

gak salah tuh gara-gara nonton 

Salah satu kejutan yang dilakukan 

Hangtuah di Seri Bandung adalah 

mampu mengalahkan Satria Muda. 

Apa yang menjadi penyebabnya? 

Yan: Kalau saya lihat waktu itu kita 

semua siap ya, baik secara offense 

maupun defense. Anak-anak bermain 

sabar, ngga terlalu egois. Maksudnya 

egois main sendiri, tapi egois untuk 

menangnya besar. 

Richardo: Kita dari sebelum pertandingan 

sampai saat pertandingan 

kita membekali diri dengan kepercayaan 

diri bahwa kita bisa lawan 

siapa saja. Tapi kembali lagi bahwa 

ini tim gitu, jadi kerja kerasnya harus 

bersama tim, harus lebih kompak lagi 

bermain sebagai tim. Pas lawan SM 

itu kita benar-benar kompak, offense, 

defense, rebounds. Jadi disitulah 

kunci kemenangannya, karena kita 

kompak. 

Brandon: Ini merupakan anugerah 

Tuhan kita bisa menang lawan SM 

dan bisa sapu bersih di Seri Bandung. 

Semoga Hangtuah bisa bekerja keras 

untuk lebih baik lagi selanjutnya. 

Brandon Billy Punyanan. 

76 


(Allen) Iverson di Indosiar. Setiap 

hari Senin kalau gak salah Indosiar 

nyiarin. Pas satu hari pulang sekolah 

pas Iverson lagi main. Terus lihatin 

sosoknya yang kok kecil tapi hebat 

juga. Dari situlah suka basket sampai 

sekarang. Jadi olahraga pertama 

yang saya mainkan adalah voli. 

Saya main voli di SD sampai Porseni 

Jawa Barat. Posisi saya jadi tosser, 

mirip dengan fungsi saya di basket 

sebagai tukang umpan. Tapi di 

basket tuh lebih entertaining aja, yah 

lebih laki banget lah. Kita itu yang benar-benar 

fight keras, benar-benar 

kompak sebagai tim. Gitu sih. 

Brandon: Kalau saya pertama kali 

main basket ceritanya mirip dengan 

Yan, main di kompleks. Di kompleks 

Gaya Motor, Cilincing. Sudah sepuluh 

tahunan bermain basket. Keluarga 

asal dari Kei (Maluku Tenggara), pernah 

juga balik kesana dan membela 

Kei di Walikota Cup di kota Ambon. 

Bagaimana potensi bola basket di 

Indonesia Timur, khususnya Maluku? 

Yan: Potensi sih sangat luar biasa 

disana. Tapi fasilitasnya masih kurang. 

Masih belum ada gelanggang olahraga 

yang memadai untuk bola basket. 

Kayaknya sebagian besar dibangun 

untuk sepak bola. Untuk anak-anak 

mudanya potensinya besar sekali. 

Richardo: Kurang banyak pertandingan 

juga disana. Kompetisi 

semacam itu lah. Terus ada baiknya 

kemudian dikirim ke Jawa jadi pengalaman 

bertandingnya lebih banyak. 

Kalau disana aja masih kurang pertandingannya. 

Mesti nambah event-event 

basket gitu, three-on-three lah, apa 

saja. Karena adik saya kebetulan juga 

suka juga main basket, yang cewe 

kebetulan pemain basket juga di Jakarta 

tapi kemudian kuliah di Ambon. 

Dia megang kayak Pengcab disana, 

ngelatih KU. Bisa dibilang sarananya 

kuranglah, sama event-event pertandingan 

harus diperbanyak. 

Harapan apa yang ingin disampaikan 

kepada semua dari Maluku dan 

Indonesia Timur? 

Richardo: Kalau saya sih harapannya 

ada penerus kayak kita-kita gitu. 

Kita ngga boleh dipandang sebelah 

mata. Kita buktinya bisa, kenapa kalian 

tidak bisa. Semuanya kan masalah 

mau atau tidak maunya berusaha. 

Kalau kita harapannya wakil dari Indonesia 

timur ada di tiap tim. Seperti di 

Garuda Bandung ada orang Papua, 

kita sangat bangga ada pemain lain 

yang mau mengharumkan Indonesia 

Timur. 

Yan: Bagi saya kita yang sudah 

punya pengalaman basket ini mesti 

kembali ke timur. Ilmunya jangan disimpan 

sendiri. Kita mau lebih banyak 

lagi pemain dari Indonesia Timur. 

Brandon: Kalau menurut saya 

sih dibutuhkan untuk mengadakan 

event-event basket di Indonesia Timur, 

jangan di Jawa saja. Di Papua, Maluku 

Tenggara, Ambon, Aru. DBL sudah 

mulai masuk kesana, jadi mungkin 

yang lainnya bisa segera menyusul. 

Pertanyaan terakhir, apa makna 

basket untuk kalian? Apa yang basket 

telah berikan untuk kalian? 

Richardo: Melalui basket saya bisa 

sekolahin adik saya. Bisa kasih uang 

juga ke mama saya sekarang. 

Yan: Basket itu menyelamatkan 

hidup saya karena menghindarkan 

saya dari hal-hal yang negatif, seperti 

narkoba. Karena basket buat saya 

kenal banyak orang, bisa menghidupi 

keluarga juga. 

Brandon: Lewat basket saya bisa 

jalan-jalan. Tadinya saya orang biasa 

saja, nah sekarang bisa jalan-jalan kemana-mana, 

kapan lagi kan? Hahaha. 

(*/iaa) 

Ricardo Uneputty. 


PROFIL 

Almer Noreen Nurdaffa, Pegolf Indonesia Berprestasi Internasional 

PANDA WOODS, 

The Next Tiger Woods 

Usia boleh saja masih 

belia. Tapi prestasi, sudah 

luar biasa. Almer 

Noreen Nurdaffa, bikin 

bangga Indonesia. Panda 

Woods-julukan Elmer, 

digadang-gadang sebagai 

The Next Tiger Woods di 

padang golf 

internasional. 

Ada kepuasan besar yang 

dirasakan Almer Noreen 

Nurdaffa (13), setiap kali 

bola yang dipukul masuk 

lubang (hole). Kenikmatan itu bagai 

magnet yang menarik cowok kelahiran 

Jakarta, 12 September 2003, 

untuk terus bermain golf. 

Bagi siswa homeschooling Primagama, 

memukul bola dan melihatnya 

terbang menjadi sensasi tersendiri. 

Dia mengaku, kali pertama jatuh cinta 

dengan olahraga asal Skotlandia kare- 

na menurutnya golf butuh konsenterasi 

tinggi. “Bermain golf itu seru. 

Melatih konsenterasi,” kata Almer 

kepada Sport News. 

Almer, yang merupakan anak ke-2 

dari pasangan Letkol CHB Ir Fadhil 

Agus Tribasuki MSi dan Rukmini 

Judihastuti SH, mengaku meng-idolakan 

Tiger Woods. Berbagai koleksi 

DVD Tiger Woods dari berbagai judul, 

seperti “Tiger Woods Live in Champions” 

dikoleksinya. 

“Sejak kecil, saya suka nonton pertandingan 

Tiger Woods. Dia pe-golf idola 

saya. Saya pun ingin punya prestasi 

hebat seperti Tiger Woods,” lanjutnya. 

Selain itu, Elmer juga mengaku 

sering browsing Youtube, memperhatikan 

teknik dan gaya Tiger Woods 

setiap bertanding. Bahkan, termasuk 

selebrasi khas Tiger Woods yang 

selalu mengepalkan tangan ke udara 

setiap memenangi turnamen. “Saat 

masih kecil, sebelum tidur saya 

sering diperlihatkan ayah saya, video 

pertandingan Tiger Woods. Dia benar-benar 

keren dan bagus setiap kali 

turnamen,”lanjut alumni SD Islam PB 

Sudirman, Cijantung, Jakarta Timur. 

Wajar saja Elmer “kesengsem’ 

Tiger Woods. Maklum, Eldrick Tont 

Woods (nama asli Tiger Woods), 

adalah atlet golf dunia terbaik dekade 

ini. Prestasinya mentereng. Tiger 

yang blasteran Afro-Amerika-Thailand, 

sudah menjuarai turnamen 

Masters (ditahun 1997) saat berusia 

21 tahun, juara termuda sepanjang 

sejarah. Tiger juga pernah memenangi 

4 gelar major berturut, mulai 

78 


Berbagai aksi dan saat juara Almer Noreen Nurdaffa 

diberbagai turnamen golf internasional. 

dari US Open 2000 hingga akhirnya Tiger Woods juga 

disebut “Tiger Slam”. 

Nah, saking mengidolakan Tiger Woods, Almer bahkan 

menjuluki dirinya dengan Panda Woods. “Jadi, ada 

Tiger Woods dari benua Amerika, ada juga Panda Woods 

dari benua Asia, yaitu Indonesia. Saya akan menjadi 

penerus Tiger Woods. Selain itu, saya terus mengasah 

teknik, terutama putter dan pukulan chip,”ujar adik dari 

Marchya Maretta Nur Difa dengan penuh semangat. 

Kalau Tiger Woods, nama Tiger itu diambil dari nama 

panggilan sahabat ayahnya, Nguyen “Tiger” Phong. Sang 

ayah, Earl Woods adalah seorang tentara baret hijau dari 

Amerika Serikat, pada perang Vietnam. 

Nah, ayah Elmer juga tentara. Sang ayah, Letkol CHB 

Ir Fadhil Agus Tribasuki MSi juga seoarang tentara. Saat 

ini, Fadhil menjabat sebagai Waka Hubdam II Sriwijaya 

yang bermarkas di Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto. 

“Panda itu binatang unik. Meski terkesan lucu, tapi sangat 

tangguh. Jadi, Panda Woods juga akan setangguh Tiger 

Woods,”candanya. 

Menyimak aksi pegolf pro seperti Tiger Woods, menumbuhkan 

keinginan Almer mengikuti jejaknya. Selain 

itu, lanjut Almer, ada tantangan unik yang dia dapati pada 

olahraga tersebut. “Saya senang golf karena tantangannya 

unik. Saat bertanding, justru yang menjadi lawan adalah 

diri sendiri dan lapangan. Jadinya, saya juga melatih 

mengendalikan emosi dan kesabaran,” ujarnya. 

Sejak usia 3 tahun, Almer “Panda Woods”Noreen, 

menang sudah dikenalkan ayahnya dengan stick golf. 

Sering kali Almer yang tinggal di Komplek Hubad No. 

K-16, Jalan Lapangan Tembak, RT 008 Rw 01, Cibubur, 

Jakarta Timur, mengikuti ayahnya bermain golf di Padang 

Golf, Cilangkap. 

Diawali di tempat driving range, Almer memegang 

stick milik ayahnya. Tanpa disadari, bakatnya dilihat caddy 

driving range. Setelah latihan, caddy meminta ayahnya 

untuk mencari atau membelikan 1 stick iron untuk dipakai 

Almer. 

Sangat mengejutkan. Almer langsung “nyetel” dengan 

stick tersebut. Saat melakukan pukulan swing, semunya 

mengenai bola. Tanpa sadar, 200 bola langsung “dilahapnya” 

dengan pukulan swing. “Setelah itu, saya dibelikan 

ayah beberapa stick lagi, seperti wood 1 dan wood 7, juga 

putter (stik golf berpermukaan datar, red),”lanjutnya. 

The 3rd Gombel Golf -SIGC Junior National Golf 

Tournament di Semarang, Jawa Tengan pada 23-24 Juni 

2009 lalu, menjadi awal karir Almer “Panda Woods”Noreen. 

Meski ketika itu masih “pemula”, Almer langsung 

melejit. Peringkat ke-5 berhasil disabetnya. 

Pasca turnamen nasional perdana, prestasi Almer 

terus menanjak seperti piramida. Tahun 2009, peringkat 

ke-4 PGI Junior Golf Tournamen di Palm Hill Golf & Country 

Club, Sentul, Bogor. Tahun 2010, makin berkibar. 

Almer menjadi juara 1 Karawang Junior Golf dan juara 

1 di Medco PGB Junior Open Golf Championship. Terbaru, 

Almer menjadi juara 1 pada Indonesian Junior Golf 

Premier League 1 di Matoa Nasional Golf, Depok, 12-14 

Februari 2016. 


PROFIL 

Hingga kini, sedikitnya 37 turnamen 

nasional yang sudah diikutinya. 

Tak puas, Almer mulai mengukuhkan 

nama “Panda Woods” di level internasional. 

Sedikitnya, 20 turmanen 

internasional telah diikutinya. Debut 

perdananya, langsung mengkilap. 

Tropi juara 1 pada 2nd Hex City 

Albatross International Junior Golf 

Championship 2010 di India, berhasil 

digondolnya. Selain itu, nama Almer 

juga harum di Malaysia dan Thailand. 

Kiprah “Panda Woods” berlanjut di 

negari Paman Sam, Amerika Serikat, 

negaranya Tiger Woods. Diawali San 

Diego Junir Masters 2010. Hasilnya, 

Elmer bisa tembus peringkat ke-9. Tahun 

2014 lalu, berhasil menjadi juara 

ke-4 Masters of Junior Golf di Angel 

Park Golf, Las Vegaz, Nevada, Amerika 

Serikat. Terkini, Almer menyabet 

Runner-up, Kids Golf World Championship 

2015 di Palm Golf Resort & 

Country Club, Johor, Malaysia, pada 

14-18 December 2015. 

Pada Jumat (27/5) mendatang, 

Elmer akan terbang ke San Diego, 

Amerika Serikat lagi. Ada 3 turnamen 

internasional yang bakal diikutinya. 

Yaitu FCG International Junior Golf 

Championship Formerly The San 

Diego Junior Masters pada 4-8 Juli. 

Kemudian IMG Academy Junior World 

Championship pada 10-15 Juli. Serta, 

The Westin Mission Hill Golf Resort 

& Spa, Palm Spring pada 18-20 Juli. 

“Mohon doa restunya. Semoga saya 

bisa juara di San Diego,”katanya. 

Almer “Panda Woods”Noren, 

mendapat dukungan penuh dari 

keluarganya. Terutama dari Ayah dan 

Ibu-nya. Turnamen Almer padat. Tak 

hanya di Asia, tapi juga Eropa dan 

Amerika. Talenta yang telah mengharumkan 

nama Indonesia seperti itu, 

perlu mendapat suport. Setidaknya, 

Almer mesti punya Bapak Asuh, untuk 

membina Si Panda Woods ini hingga 

benar-benar menjadi The Next Tiger 

Woods. “Saya juga berharap perhatian 

seperti itu,”ucapnya. (iaa) 

80 




82

SPORT NEWS EDISI MEI

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?