15.03.2016 Views

22 SIKAP KITA SANGAT MENENTUKAN

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PEMBACAAN FIRMAN<br />

FILIPI 2:5-8<br />

• 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu<br />

bersama, menaruh pikiran dan<br />

perasaan yang terdapat juga dalam<br />

Kristus Yesus,<br />

• 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah,<br />

tidak menganggap kesetaraan dengan<br />

Allah itu sebagai milik yang harus<br />

dipertahankan,


• 2:7 melainkan telah<br />

mengosongkan diri-Nya sendiri,<br />

dan mengambil rupa seorang<br />

hamba, dan menjadi sama dengan<br />

manusia.<br />

• 2:8 Dan dalam keadaan sebagai<br />

manusia, Ia telah merendahkan<br />

diri-Nya dan taat sampai mati,<br />

bahkan sampai mati di kayu salib.


PEMBAHASAN<br />

1. Menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus<br />

• 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan<br />

perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus<br />

2. Tidak menganggap Kesetaraan dengan ALLAH milik yang harus<br />

dipertahankan<br />

• 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan<br />

dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan<br />

3. Mengosongkan diri-Nya Mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama<br />

dengan manusia<br />

• 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa<br />

seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.<br />

4. Merendahkan diri-Nya<br />

• 2:8a Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-<br />

Nya<br />

5. Mau berkorban<br />

• 2:8b dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.


• Tuhan adalah<br />

rahasia terbesar<br />

dalam<br />

kehidupan,<br />

• maka seluruh<br />

waktu hidup<br />

kita semestinya<br />

dihabiskan<br />

untuk mengenal<br />

Dia.<br />

PENDAHULUAN


Penghayatan<br />

yang benar<br />

terhadap<br />

realitas hidup<br />

yang dipandu<br />

oleh<br />

kebenaran<br />

Firman Tuhan<br />

Perasaan krisis tersebut adalah:<br />

• Gentarnya diri kita terhadap<br />

kedahsyatan kekekalan<br />

• Gentarnya diri kita terhadap<br />

kedahsyatan singkatnya<br />

perjalanan hidup ini.<br />

akan<br />

membangkitkan<br />

perasaan krisis<br />

yang kudus.<br />

NERAKA<br />

SURGA


Kuasa kegelapan berusaha menyembunyikan<br />

kenyataan ini dengan cara:<br />

Menciptakan suatu<br />

suasana dunia yang<br />

seakan-akan tidak<br />

pernah ada ujungnya<br />

sehingga membuat<br />

orang melupakan<br />

realitas kehidupan<br />

yang dahsyat.


• Kita diminta oleh Tuhan untuk memiliki sikap<br />

seperti Yesus dalam berhubungan dengan<br />

orang lain.<br />

• Apakah sikap yang dinyatakan Yesus.


Menaruh pikiran dan perasaan<br />

yang terdapat juga dalam<br />

Kristus Yesus<br />

FILIPI 2:5<br />

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,<br />

menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat<br />

juga dalam Kristus Yesus


• Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,<br />

• menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat<br />

juga dalam Kristus Yesus<br />

TINDAKAN KEDALAM<br />

1. PIKIRAN<br />

2. PERKATAAN<br />

3. PERBUATAN<br />

4. PERASAAN<br />

TINDAKAN KELUAR<br />

1. Tidak<br />

menganggap<br />

Kesetaraan<br />

(Melepaskan<br />

hak)<br />

2. Mengosongkan<br />

diri-Nya<br />

3. Merendahkan<br />

diri-Nya<br />

4. Mau berkorban


FILIPI 2:1<br />

Jadi, karena dalam Kristus:<br />

• Ada Nasihat<br />

• Ada Penghiburan kasih<br />

• Ada Persekutuan Roh<br />

• Ada Kasih Mesra<br />

• Ada Belas kasihan<br />

TINDAKAN KEDALAM<br />

TINDAKAN KELUAR<br />

1. PIKIRAN<br />

2. PERKATAAN<br />

3. PERBUATAN<br />

4. PERASAAN<br />

1. Tidak menganggap<br />

Kesetaraan<br />

(Melepaskan Hak)<br />

2. Mengosongkan<br />

diri-Nya<br />

3. Merendahkan diri-<br />

Nya<br />

4. Mau berkorban


<strong>SIKAP</strong> PERTAMA<br />

Tidak menganggap Kesetaraan<br />

dengan ALLAH milik yang harus<br />

dipertahankan<br />

FILIPI 2:6<br />

yang walaupun dalam rupa Allah,<br />

tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu<br />

sebagai milik yang harus dipertahankan


Melepaskan hak milik<br />

Tidak mempertahankan<br />

Melepaskan hak merupakan rahasia<br />

bagaimana seseorang dapat dipakai<br />

oleh Tuhan. Demi pekerjaan Bapa.


• Melepaskan hak artinya:<br />

– Rela tidak menikmati apa<br />

yang menjadi bagian atau<br />

haknya,<br />

– Rela melepaskan apa yang<br />

menjadi miliknya demi<br />

kepentingan Kerajaan<br />

Allah.<br />

• Hak-hak yang dilepaskan<br />

tersebut antara lain :<br />

– Hak untuk dihormati,<br />

dikasihi, diperlakukan adil,<br />

menikmati miliknya<br />

sendiri<br />

– Dan lain sebagainya.<br />

• Orang yang rela<br />

melepaskan hak adalah<br />

orang yang melayani<br />

Tuhan secara benar.


• Tuhan Yesus<br />

melepaskan segala<br />

hak-Nya,<br />

– Sebab hanya<br />

dengan cara<br />

demikianlah Ia<br />

dapat memuliakan<br />

Bapa dan<br />

– Menyelesaikan<br />

tugas<br />

penyelamatan atas<br />

dunia ini.


• Sebenarnya setiap orang<br />

percaya harus sudah<br />

kehilangan haknya, sebab<br />

kita sudah ditebus oleh<br />

Tuhan Yesus.<br />

• Memang dalam satu<br />

aspek, penebusan itu<br />

berarti dosa-dosa kita<br />

diampuni, pelanggaran<br />

kita dihapus, Surgapun<br />

disediakan.<br />

• Tetapi penebusan itu juga<br />

mengandung aspek lain,<br />

bahwa itu berarti kita<br />

menjadi milikNya.


• Ingat, kalau kita<br />

milik Tuhan,<br />

maka Ia berhak<br />

mengatur kita<br />

sesuka-sukaNya.<br />

• Jika kita<br />

menyerahkan diri<br />

untuk diatur<br />

Tuhan, barulah<br />

kita dapat<br />

memuliakanNya.


Manusia duniawi merebut<br />

kemuliaan dengan cara<br />

menuntut<br />

dan memperjuangkan haknya,<br />

Tetapi orang Kristen merebut<br />

kemuliaan<br />

dengan melepaskan haknya!


Bayi sangat egois.<br />

• Mereka hanya<br />

memperhatikan<br />

kepentingan mereka<br />

saja.<br />

• Saat mereka tidak<br />

nyaman, mereka<br />

berteriak sampai<br />

seseorang melegakan<br />

ketidaknyamanan<br />

mereka.<br />

• Sifat mereka<br />

ditentukan oleh apa<br />

yang diperlakukan<br />

terhadap mereka.


<strong>SIKAP</strong> KEDUA<br />

Mengosongkan diri-Nya Mengambil<br />

rupa seorang hamba dan menjadi<br />

sama dengan manusia<br />

FILIPI 2:7<br />

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,<br />

dan mengambil rupa seorang hamba, dan<br />

menjadi sama dengan manusia.


• Pengosongan diri Kristus<br />

menjadi model Identitas<br />

pengikut Kristus.<br />

• Mempertahankan<br />

kesetaraan dengan Allah<br />

akan mengulangi dosa<br />

Adam dan Hawa<br />

• Dengan mengosongkan<br />

diri-Nya sendiri, Kristus<br />

tidak menempatkan diri<br />

sebagai pesaing Allah.


Tindakan mengosongkan<br />

diri Kristus<br />

• Tidak melepaskan<br />

satupun sifat ilahi-Nya<br />

pada saat menjadi<br />

manusia,<br />

• Tetapi Dia dengan<br />

sukarela membatasi<br />

diri, untuk menderita<br />

mati sebagai korban<br />

penebus dosa<br />

manusia.


<strong>SIKAP</strong> KETIGA<br />

Merendahkan diri-Nya<br />

FILIPI 2:8a<br />

Dan dalam keadaan sebagai manusia,<br />

Ia telah merendahkan diri-Nya


Yang menjadi dasar sikap rendah<br />

hati dalam pandangan Kristen<br />

adalah diri Kristus sendiri :<br />

• Kerendahan dalam kelahiranNya<br />

di kandang domba,<br />

• Kerendahan dalam sikap seharihari<br />

di masa hidupNya<br />

• Kerendahan dalam<br />

pengorbananNya di Kayu Salib.<br />

Kerendahan hati Kristiani juga<br />

bersifat paradoks sebagaimana<br />

Kristus katakan:<br />

– “Barangsiapa terbesar di antara<br />

kamu, hendaklah ia menjadi<br />

pelayanmu. Dan barangsiapa<br />

meninggikan diri, ia akan<br />

direndahkan dan barangsiapa<br />

merendahkan diri, ia akan<br />

ditinggikan” (Mat 23: 11-12).


• Perhatikan bahwa Alkitab<br />

sesungguhnya mengakui<br />

adanya keinginan alamiah<br />

manusia untuk menjadi yang<br />

utama, untuk menjadi<br />

“seseorang” dan untuk<br />

menjadi berarti dan penting.<br />

– Hanya memang untuk<br />

mencapainya, Alkitab<br />

menawarkan cara yang tidak<br />

populer yaitu dengan cara<br />

merendahkan diri dan<br />

mengosongkan diri<br />

• sedangkan dunia<br />

menawarkan cara-cara<br />

keangkuhan yang sering kali<br />

dibungkus dengan istilahistilah<br />

indah seperti:<br />

– aktualisasi diri, penemuan jati<br />

diri, optimalisasi diri, meraih<br />

impian, menjadi berarti, dll.


Merendahkan diri” itu menyiratkan beberapa<br />

pengertian.<br />

• Pertama:<br />

– ia bersifat aktif dan bukan pasif.<br />

– Artinya kita diminta untuk dengan sadar merendahkan<br />

diri dan dengan demikian diperlukan daya dan upaya<br />

dari kita untuk membuat diri menjadi rendah.<br />

• Kedua:<br />

– Manusia secara naluriah dan alami selalu meninggikan<br />

diri sehingga perlu diperintahkan Tuhan untuk segera<br />

menghentikannya dan berbalik merendahkan diri.<br />

• Ketiga:<br />

– Naluri meninggikan diri itu tidak baik sehingga Tuhan<br />

perlu perintahkan manusia untuk menjauhinya<br />

– dan selanjutnya memerintahkan manusia untuk beralih<br />

kepada sesuatu yang baik yaitu merendahkan diri.


• Bagaimana menjadi rendah hati?<br />

• Kita semua sedang belajar untuk itu.<br />

– Perenungan yang terus-menerus akan anugerah<br />

keselamatan yang sudah Bapa berikan melalui Yesus<br />

Kristus kepada kita seharusnya bisa menjadi dasar<br />

yang kuat sekali untuk kita menjadi rendah hati.<br />

– Kita “bukan siapa-siapa” tetapi kita diselamatkanNya.<br />

– Kesadaran ini seharusnya membuat kita tak hentihentinya<br />

bersyukur dan tak bosan-bosannya<br />

merendahkan diri.<br />

• Selama kita meyakini bahwa menjadi yang utama<br />

di antara orang lain adalah tujuan hidup, selama<br />

itu juga kita akan gagal menjadi rendah hati.


• Menjadi rendah hati<br />

adalah perjuangan<br />

seumur hidup.<br />

• Namun kita tidak<br />

perlu khawatir karena<br />

kita mempunyai<br />

Tuhan yang rendah<br />

hati dan berjanji<br />

menolong kita<br />

menjadi rendah hati<br />

seperti Dia.


<strong>SIKAP</strong> KEEMPAT<br />

Mau berkorban<br />

FILIPI 2:8b<br />

dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di<br />

kayu salib.


• Dalam hidup ini,<br />

setiap orang memiliki<br />

kesempatan untuk<br />

berkorban.<br />

• Berkorban itu akan<br />

sia-sia, kalau<br />

dilakukan hanya<br />

untuk mendapatkan<br />

pujian.<br />

• Berkorban yang<br />

memiliki nilai adalah<br />

korban yang dilandasi<br />

oleh kasih yang<br />

mendalam.


ILUSTRASI<br />

• Pada tanggal 4 Desember 2006 lalu, seorang<br />

prajurit berumur 16 tahun melihat sebuah<br />

granat dilemparkan ke atas. Granat itu<br />

kemudian jatuh ke dalam mobil perang yang<br />

diawakinya bersama empat orang temannya.<br />

• Prajurit itu berada di atas kendaraan<br />

memegang senapan mesin. Ia masih memiliki<br />

waktu untuk melompat keluar untuk<br />

menyelamatkan diri. Namun sebaliknya, ia<br />

melompat ke dalam tepat di atas granat.<br />

Sebuah tindakan pengorbanan demi<br />

menyelamatkan empat rekan prajurit lainnya.


• Tubuh prajurit itu hancur berkeping-keping. Darah<br />

berserakkan membasahi kendaraan itu. Empat<br />

rekannya selamat. Mereka dapat meneruskan<br />

hidup mereka. Sedangkan prajurit muda itu mesti<br />

mengorbankan hidup untuk mereka.<br />

• Salah seorang dari empat prajurit itu berdecak<br />

kagum atas tindakan heroik itu. Ia berkata, “Saya<br />

tidak bisa bayangkan, kalau teman kita ini tidak<br />

melompat keluar dari kendaraan. Tentu kita semua<br />

telah mati. Tetapi dia telah memilih untuk mati<br />

demi kehidupan kita semua.”<br />

• Mereka pun mengumpulkan tubuh teman mereka<br />

yang berserakan itu. Mereka menguburkannya<br />

dengan cara yang sangat hormat. Di pusara teman<br />

mereka itu tertulis kata-kata, “Dia telah<br />

menyerahkan nyawanya untuk kami.”


Kasih menurut versi manusia<br />

tidak lepas dari motifnya dan<br />

status sosial yg disandangnya.<br />

• Kasih yg dinyatakan oleh<br />

pemimpin agama dan umat<br />

beragama:<br />

– Kasih yg didasarkan pada<br />

norma-norma<br />

agama/spritualitas/kerohanian/<br />

religiusitasnya.<br />

• Bagi para pengusaha/majikan:<br />

– Tentu kasih yg ditunjukkan<br />

didasarkan sama2 untung (take<br />

and give ).<br />

• Bagi para donatur(dermawan)<br />

– Yayasan yg dibentuknya<br />

tentunya didasarkan pada motif<br />

sosial.


• Apakah Kasih milik Allah memiliki motif yg<br />

sama seperti itu?<br />

– Sama sekali tidak!! Kasih Allah adalah kasih yg<br />

tidak dimiliki manusia, hanya dimiliki oleh<br />

AnakNya yg tunggal yakni Tuhan Yesus Kristus.<br />

– Kasih Allah adalah Kasih tanpa pamrih dan sama<br />

sekali tidak dimiliki manusia.<br />

• Cuma ada satu cara kata Rasul Yohanes dalam<br />

surat kirimannya, yaitu menyatunya kita<br />

dengan Tuhan Yesus Kristus si pemilik kasih<br />

Allah.<br />

– Kemanunggalan kita dengan Tuhan Yesus Kristus<br />

akan merefleksikan Kasih Allah tersalur dari diri<br />

kita


FILIPI 2:9-10<br />

PENGHARGAAN<br />

• 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan<br />

Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama<br />

diatas segala nama<br />

• 2:10 Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut :<br />

– segala yang ada di langit, dan<br />

– segala yang ada di atas bumi dan<br />

– yang ada di bawah bumi<br />

• 2:11 dan segala lidah mengaku.”Yesus Kristus<br />

adalah Tuhan.” bagi kemuliaan Allah Bapa.


KESIMPULAN<br />

FILIPI 2:1<br />

Jadi, karena dalam Kristus:<br />

• Ada Nasihat<br />

• Ada Penghiburan kasih<br />

• Ada Persekutuan Roh<br />

• Ada Kasih Mesra<br />

• Ada Belas kasihan<br />

TINDAKAN KEDALAM<br />

TINDAKAN KELUAR<br />

1. PIKIRAN<br />

2. PERKATAAN<br />

3. PERBUATAN<br />

4. PERASAAN<br />

1. Tidak menganggap<br />

Kesetaraan<br />

(Melepaskan Hak)<br />

2. Mengosongkan<br />

diri-Nya<br />

3. Merendahkan diri-<br />

Nya<br />

4. Mau berkorban

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!