o_19qq6gahn1iork4011o411dqqjha.pdf

More documents

Recommendations

Info

LESSON 2 How Starbucks Saved My Life dalam bukunya How Starbucks Saved My Life, Michael Gates Gill menceritakan bagaimana cara pandang terhadap hidupnya berubah total. Ia adalah anak dari seorang yang kaya, tinggal dalam sebuah rumah mewah yang memiliki 25 kamar tidur. Gill mendapatkan pendidikan yang baik di Universitas Yale dan bekerja sebagai salah satu pemimpin perusahaan iklan J. Walter Thompson bahkan penghasilannya telah mencapai 160.000 dolar per tahunnya. Semuanya itu berubah secara drastis ketika di usianya yang ke-53, Gill diberhentikan oleh karyawan yang pernah diangkatnya sendiri padahal ia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 25 tahun. Kini ia bangkrut, tak memiliki asuransi, kehilangan seluruh kekayaan yang pernah dimiliki, juga kehilangan teman-temannya. Kehidupan yang membuatnya begitu terpuruk berlangsung terus sampai sepuluh 17
tahun kemudian. Ia benar-benar berada di jurang kemelaratan dan kematian bahkan ia didiagnosa menderita tumor otak. Apalagi yang dapat diharapkan dari pria tua dan berpenyakitan ini? Mampukah Gill mendapatkan semangatnya kembali ketika keluarganya juga meninggalkannya? Dalam keadaan yang putus asa ini, Gill duduk di Starbucks yang terletak di Upper East Side Manhattan. Supervisor Starbucks memperhatikan Gill dan kemudian menawarinya sebuah pekerjaan. Namun pekerjaan yang ditawarkan bukanlah jabatan manajer atau dalam level top manajemen, ia ditawari menjadi petugas kebersihan di kedai kopi Starbucks tersebut. Dalam keadaan yang galau dan tak memiliki uang, Gill akhirnya menerima tawaran pekerjaan tersebut. Pekerjaannya adalah mengepel lantai, membersihkan toilet, dan menata meja-meja tamu. Kini Gill harus membuang semua konsep dan kebiasaan yang pernah ia miliki. Kalau dahulu ia adalah seorang pemimpin yang memberikan perintah kepada bawahan, kini ia diperintah dan dinilai oleh atasannya. Walaupun pekerjaan yang dilakukannya sungguh berbeda dengan yang pernah dijalani, ia merasakan bahwa semua karyawan memperlakukannya sebagai mitra dan keluarga. Malam itu ketika keluar dari kedai kopi Starbucks untuk pulang, ia memandangi langit yang dipenuhi bintang dan merasakan kegembiraan yang belum pernah ia rasakan. Ia merasa kini jauh lebih beruntung daripada kehidupan yang serba ada seperti sebelumnya. Ketika segala sesuatu tidak lagi dimilikinya, Gill merasakan bahwa setiap hal kecil yang dimilikinya sekarang menjadi begitu berharga dan bermakna. Apartemen kecil dan perabotan yang sederhana menjadi begitu bermakna. Teman-teman sederhana yang dimilikinya menjadikannya bersemangat kembali dalam hidup. Gill benar-benar dapat merasakan 18
Page 3 and 4: School of Life 2 - 30 Pelajaran Ins
Page 5 and 6: Endorsement . . . . . . . 5 7. Semu
Page 8 and 9: LESSON 1 The Power of Visualization
Page 10 and 11: menanam sesuatu di tanah tersebut.
Page 14 and 15: kehidupan yang sungguh menyenangkan
Page 16 and 17: LESSON 3 Criss-Cross Words Kalau An
Page 18 and 19: kan hasil. Butuh kerja keras dan ke
Page 20 and 21: , Marriage s Commitment LESSON 4 Aw
Page 22 and 23: seantero negeri dan begitu banyak p

o_19qq6gahn1iork4011o411dqqjha.pdf

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?