22.07.2015 Views

o_19qq6gahn1iork4011o411dqqjha.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

School of Life 2 - 30 Pelajaran Inspiratif Tentang Kehidupan<br />

Oleh Yotam Sugihyono & Alvita Dewi Siswoyo Marpaung<br />

Hak Cipta © 2014, Yotam Sugihyono<br />

Managing Editor : James Yanuar<br />

Penyunting Naskah : Denny Pranolo<br />

Desain cover & layout : Felly Meilinda<br />

Diterbitkan oleh:<br />

PT. VISI ANUGERAH INDONESIA<br />

Jl. Karasak Lama 2 – Bandung 40235<br />

Telp. : 022-522 5739<br />

Fax : 022-521 1854<br />

Email : visipress@visi-bookstore.com<br />

ISBN 978-602-1315-13-2<br />

Cetakan Pertama, Agustus 2014<br />

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.<br />

Dilarang memperbanyak sebagian atau<br />

seluruh isi buku ini tanpa izin penerbit.<br />

Member of CBA Indonesia<br />

No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina<br />

Member of IKAPI<br />

No : 185/JBA/2010


Kata Pengantar<br />

puji syukur kepada Tuhan kami ucapkan atas terbitnya buku<br />

School of Life edisi kedua ini. Karena cukup banyak pembaca<br />

yang merasa diberkati dengan kehadiran buku School of Life<br />

yang pertama, hal ini memotivasi kami untuk menuliskan<br />

edisi yang kedua.<br />

Semakin kami merenungkan mengenai peristiwa<br />

dalam kehidupan, semakin banyak kami temukan pelajaran<br />

yang bisa didapatkan. Ada begitu banyak peristiwa yang<br />

mencengangkan kami berdua. Sebagian dari peristiwa itu<br />

kami sajikan dalam buku edisi kedua ini<br />

.<br />

Melalui kisah-kisah yang dimuat dalam buku ini,<br />

seharusnya dapat mengubah kehidupan kita. Karena pada<br />

dasarnya setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini dapat<br />

diambil pelajaran berharga untuk diri kita sendiri. Berbagai<br />

kisah yang kami sajikan telah dipadatkan sedemikian rupa<br />

sehingga hanya inti dari kisah tersebut yang dipaparkan.<br />

Kami mengharapkan pembaca tidak sekadar membaca,<br />

namun merenungkan, menerapkan dan pada akhirnya dapat<br />

mengubah kehidupannya.<br />

Tanpa perubahan dalam hidup, semua pengetahuan<br />

yang kita dapatkan akan menjadi sia-sia belaka. Selamat<br />

membaca dan Tuhan memberkati.<br />

Penulis


Endorsement . . . . . . . 5<br />

7. Semua Pasti<br />

Berlalu . . . . . . . . . . 39<br />

Kata Pengantar . . . . 8<br />

8. Kebanggaan<br />

Sebuah Nama<br />

. . . . . 43<br />

1.<br />

The Power of<br />

Visualization<br />

. . . . . . 13<br />

9. Pensil dan<br />

Penghapus<br />

. . . . . . . 47<br />

2. How Starbucks<br />

Saved My Life<br />

. . . . . 17<br />

10. What Do You Do?<br />

How Do You Do? . . 53<br />

3. Criss-Cross<br />

Words . . . . . . . . . . 21<br />

11.<br />

Menangisi Masalah<br />

yang Sama . . . . . . 59<br />

4. Marriage's<br />

Commitment<br />

. . . . . 25<br />

12. Pertandingan<br />

Belum Usai . . . . . . 63<br />

5. Fatal Error:<br />

Assumptions<br />

. . . . . . 29<br />

13. Perjuangan dan<br />

Pengorbanan . . . . . 67<br />

6. Find Your<br />

Destiny<br />

. . . . . . . . . 35<br />

Dedication<br />

14. . . . . . . . 71


15. Forgiveness . . . . . . 77<br />

24.<br />

Best Talent in an<br />

Unexpected Context<br />

113<br />

Sacrifice of Love<br />

16. . . 81<br />

17. The King Of Jail<br />

Breakers . . . . . . . . 85<br />

25. The Importance of<br />

Communication . . 119<br />

26. Profesor Autis . . . 123<br />

18. Miracle Mop . . . . . . 89<br />

27. Have No Choice . . 129<br />

19. Find Your Target . . 93<br />

28. For My Beloved<br />

Son . . . . . . . . . . . 133<br />

20. Sniper . . . . . . . . . . 97<br />

29. Poor or Rich is<br />

Your Choice . . . . 137<br />

21. Joseph Pulitzer . . . 101<br />

30. Blind Spot . . . . . . 143<br />

22. Pulitzer Prize . . . . 105<br />

Profil Penulis<br />

. . 1s47<br />

23. Youngest<br />

Professor<br />

. . . . . . . 109


LESSON<br />

1<br />

The Power of<br />

Visualization<br />

perang Vietnam yang terjadi antara tahun 1957-1975 menjadi<br />

momok bagi para tentara Amerika yang berperang di sana<br />

pada waktu itu. Gorong-gorong yang dibuat oleh penduduk<br />

Vietnam menjadi area perang yang sangat mengerikan bagi<br />

mereka. Tubuh kecil para penduduk Vietnam justru menjadi<br />

keuntungan karena gorong-gorong yang dibuat sangat kecil<br />

sehingga para tentara Amerika tidak mampu memasukinya.<br />

Tentara Vietnam dapat muncul di mana pun dan membunuh<br />

tentara Amerika, setelah itu mereka akan masuk ke goronggorong<br />

yang memiliki banyak labirin di dalamnya. Di dalam<br />

Labirin bawah tanah itu bahkan ada dapur untuk memasak<br />

serta rumah sakit sederhana untuk merawat tentara Vietnam<br />

yang terluka.<br />

Selama hampir dua puluh tahun perang ini berlangsung,<br />

banyak tentara Amerika yang tewas. Bagi mereka yang di-<br />

13


penjara, sebagian besar mengalami gangguan mental karena mengalami<br />

siksaan fisik dan mental yang sangat mengerikan.<br />

Mayor James Nesmeth adalah tentara Amerika yang tertangkap<br />

dan dipenjara oleh tentara Vietnam. Nesmeth mendapatkan siksaan<br />

fisik dan mental berat setiap harinya yang dapat membuatnya sakit<br />

jiwa. Nesmeth ditempatkan di ruangan yang sangat sempit, pengap,<br />

gelap, dan bau anyir darah. Ia kesepian dan tak seorang pun yang<br />

dapat diajak berbicara. Di “neraka” itu ia tidak dapat melakukan banyak<br />

gerakan fisik karena sempitnya penjara. Karena itulah banyak<br />

tentara Amerika yang menderita gangguan mental.<br />

Namun ia memiliki jalan keluar untuk menjaga pikirannya tetap<br />

waras. Apa yang ia lakukan? Ia mengusir kesepiannya dengan berdoa<br />

dan membayangkan apa yang ia inginkan ketika bebas nanti. Ia tidak<br />

punya pilihan lain kecuali mengisi pikirannya atau ia akan kehilangan<br />

pikirannya. Karena menyukai permainan golf, maka tiap hari ia bermain<br />

golf di pikirannya sampai terekam dalam alam bawah sadarnya.<br />

Ia membayangkan memakai pakaian golf, memegang stick, dan mulai<br />

memukul bola. Ia membayangkan bagaimana ketika meleset memukul<br />

bola atau melenceng jauh dari lubang. Ia juga membayangkan<br />

berbagai cuaca yang sering dihadapi pemain golf serta sorakan penonton<br />

saat memukul bola.<br />

Setelah tujuh tahun dipenjara, ia dibebaskan saat perang Vietnam<br />

berakhir. Apa yang terjadi dengan permainan golf di pikirannya itu?<br />

Saat pergi ke lapangan golf, ia mendapatkan hole-in-one dan memenangkan<br />

turnamen golf. Orang-orang bertanya siapa yang melatihnya,<br />

namun ia menjawab, “Aku berlatih di pikiranku sendiri, aku<br />

memvisualisasikannya dengan tepat di kepalaku.”<br />

Pikiran seperti sebuah tanah kosong. Mengisi pikiran seperti<br />

14


menanam sesuatu di tanah tersebut. Apa yang kita pikirkan akan<br />

menjadi kebun di pikiran kita. Namun dengan membiarkan pikiran<br />

kita kosong, maka yang muncul hanyalah semak belukar. Kalau Anda<br />

tidak percaya, cobalah untuk membiarkan tanah kosong di rumah<br />

Anda, lalu lihat apa yang terjadi setelah satu bulan. Anda tidak pernah<br />

menanam rumput atau semak, namun itulah yang muncul saat tanah<br />

tidak digarap. Demikianlah pikiran yang tidak digarap akan meracuni<br />

pikiran orang tersebut.<br />

Apa yang kita pikirkan terus-menerus lambat laun akan mengendap<br />

di alam bawah sadar kita, selanjutnya akan menjadi sikap hidup,<br />

kemudian menjadi kebiasaan dan akhirnya karakter kita. Karena<br />

itu pikirkanlah hal-hal yang benar, baik, dan memiliki tujuan yang mulia.<br />

Maka kita akan memakan buah dari apa yang kita pikirkan.<br />

15


Tips<br />

1. Semua manusia dianugerahi pikiran oleh Tuhan, namun hanya<br />

sebagian manusia yang menggunakan pikirannya. Dari yang<br />

sebagian itu, hanya sedikit yang memikirkan kepentingan orang<br />

lain. Karena itu, Anda yang membaca tulisan ini, mulailah berpikir<br />

untuk menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.<br />

2. Pikiran itu seperti tanah kosong dan terserah akan kita tanami apa.<br />

Anda dapat isi pikiran dengan apa pun yang diinginkan, sampai<br />

saatnya Anda akan memakan buah dari tanaman yang Anda tanam<br />

di pikiran.<br />

3. Karena kita memakan buah dari apa yang kita pikirkan, maka<br />

pikirkanlah hal-hal yang baik dan benar.<br />

Quotes<br />

Melatih pikiran dan tubuh untuk<br />

mendapatkan keahlian terbaik<br />

adalah program pikiran dengan<br />

kualitas terbaik untuk otak para atlet<br />

−Terry Orlick<br />

Semua pikiran cenderung untuk<br />

mengubah dirinya ke dalam<br />

tindakan.<br />

−Thomas Edison<br />

Pikiran yang dinamis atau<br />

kepercayaan menolong kita untuk<br />

menciptakan fakta.<br />

−William James<br />

Pikiran itu cenderung selalu<br />

memercayai apa yang diinginkan<br />

supaya terjadi.<br />

−Heliodorus


LESSON<br />

2<br />

How Starbucks<br />

Saved My Life<br />

dalam bukunya How Starbucks Saved My Life, Michael Gates<br />

Gill menceritakan bagaimana cara pandang terhadap<br />

hidupnya berubah total. Ia adalah anak dari seorang yang<br />

kaya, tinggal dalam sebuah rumah mewah yang memiliki<br />

25 kamar tidur. Gill mendapatkan pendidikan yang baik di<br />

Universitas Yale dan bekerja sebagai salah satu pemimpin<br />

perusahaan iklan J. Walter Thompson bahkan penghasilannya<br />

telah mencapai 160.000 dolar per tahunnya.<br />

Semuanya itu berubah secara drastis ketika di usianya<br />

yang ke-53, Gill diberhentikan oleh karyawan yang pernah<br />

diangkatnya sendiri padahal ia sudah bekerja di perusahaan<br />

tersebut selama 25 tahun. Kini ia bangkrut, tak memiliki<br />

asuransi, kehilangan seluruh kekayaan yang pernah dimiliki,<br />

juga kehilangan teman-temannya. Kehidupan yang membuatnya<br />

begitu terpuruk berlangsung terus sampai sepuluh<br />

17


tahun kemudian. Ia benar-benar berada di jurang kemelaratan dan<br />

kematian bahkan ia didiagnosa menderita tumor otak. Apalagi yang<br />

dapat diharapkan dari pria tua dan berpenyakitan ini? Mampukah Gill<br />

mendapatkan semangatnya kembali ketika keluarganya juga meninggalkannya?<br />

Dalam keadaan yang putus asa ini, Gill duduk di Starbucks yang<br />

terletak di Upper East Side Manhattan. Supervisor Starbucks memperhatikan<br />

Gill dan kemudian menawarinya sebuah pekerjaan. Namun<br />

pekerjaan yang ditawarkan bukanlah jabatan manajer atau dalam<br />

level top manajemen, ia ditawari menjadi petugas kebersihan di kedai<br />

kopi Starbucks tersebut. Dalam keadaan yang galau dan tak memiliki<br />

uang, Gill akhirnya menerima tawaran pekerjaan tersebut.<br />

Pekerjaannya adalah mengepel lantai, membersihkan toilet, dan<br />

menata meja-meja tamu. Kini Gill harus membuang semua konsep<br />

dan kebiasaan yang pernah ia miliki. Kalau dahulu ia adalah seorang<br />

pemimpin yang memberikan perintah kepada bawahan, kini ia diperintah<br />

dan dinilai oleh atasannya. Walaupun pekerjaan yang dilakukannya<br />

sungguh berbeda dengan yang pernah dijalani, ia merasakan<br />

bahwa semua karyawan memperlakukannya sebagai mitra dan keluarga.<br />

Malam itu ketika keluar dari kedai kopi Starbucks untuk pulang, ia<br />

memandangi langit yang dipenuhi bintang dan merasakan kegembiraan<br />

yang belum pernah ia rasakan. Ia merasa kini jauh lebih beruntung<br />

daripada kehidupan yang serba ada seperti sebelumnya. Ketika<br />

segala sesuatu tidak lagi dimilikinya, Gill merasakan bahwa setiap hal<br />

kecil yang dimilikinya sekarang menjadi begitu berharga dan bermakna.<br />

Apartemen kecil dan perabotan yang sederhana menjadi begitu<br />

bermakna. Teman-teman sederhana yang dimilikinya menjadikannya<br />

bersemangat kembali dalam hidup. Gill benar-benar dapat merasakan<br />

18


kehidupan yang sungguh menyenangkan. Ia<br />

mendapatkan sebuah kehidupan yang baru<br />

saat semua materi yang dimilikinya justru pergi<br />

dari hidupnya. Kisah hidupnya ini kemudian ia<br />

bukukan dalam buku yang berjudul, “How Starbucks<br />

Saved My Life”. Kini ia berada di puncak<br />

kedua dengan kehidupan yang sama sekali<br />

berbeda dengan puncak pertamanya. Bukunya<br />

menjadi buku best seller di dunia dan menginspirasi<br />

banyak orang yang juga sedang mengalami<br />

hal yang sama.<br />

Kehidupan yang kita jalani tidak selamanya<br />

seperti yang diharapkan. Bahkan mungkin saat<br />

kita sedang berada di puncak kehidupan dan<br />

semuanya berjalan dengan baik, tiba-tiba kita<br />

harus berada di jurang kehancuran. Sebagian<br />

orang mencari sejuta alasan untuk menyalahkan<br />

Tuhan, keadaan, orangtua, perusahaan,<br />

keluarga, dan semua hal yang dapat dicari alasannya.<br />

Sementara hanya sedikit orang yang<br />

mampu mendaki ke puncak kedua kehidupannya.<br />

19


Tips<br />

1. Apakah Anda sedang mengalami seperti kisah di atas? Mungkin<br />

saja Anda sedang turun dari puncak pertama dan sedang beralih<br />

ke puncak kedua.<br />

2. Anda harus mengerti bahwa tidak seorangpun dapat mencapai<br />

puncak kedua kalau ia tidak pernah turun dari puncak pertama.<br />

3. Kalau Anda pernah berjaya dan kini sedang terpuruk, yang<br />

diperlukan hanyalah memberikan diri Anda sendiri kesempatan<br />

untuk berbuat sesuatu.<br />

4. Kalau napas Anda sudah berhenti, itulah tanda Anda tidak perlu lagi<br />

berjuang.<br />

Hadiah paling bagus yang<br />

ditawarkan oleh kehidupan adalah<br />

kesempatan untuk bekerja keras dan<br />

mengerjakan apa yang berharga<br />

untuk dikerjakan.<br />

—Theodore Roosevelt<br />

Quotes<br />

Selalu ada harapan untuk setiap<br />

kegagalan, selama ia tidak<br />

menyalahkan orang lain karena<br />

nasibnya.<br />

—Anonim<br />

Sebuah kejatuhan bukanlah tanda<br />

untuk bersantai, melainkan tanda<br />

untuk bangkit.<br />

—Christina Rossetti<br />

Mereka yang gagal berarti<br />

berhenti mencoba. Orang yang<br />

terbaik adalah mereka yang begitu<br />

sering mencoba dan gagal, namun<br />

mencoba lagi dan berhasil.<br />

—Anonim


LESSON<br />

3<br />

Criss-Cross Words<br />

Kalau Anda sedang menikmati kopi dan merenung karena<br />

dikeluarkan dari pekerjaan, semoga cerita ini akan membuat<br />

Anda bersemangat kembali. Alfred Mosher Butts lahir<br />

di Poughkeepsie, New York Amerika Serikat pada tanggal<br />

13 April 1899. Ia adalah seorang arsitek yang ketika itu harus<br />

dirumahkan karena pengurangan pegawai di tempatnya<br />

bekerja akibat resesi ekonomi berkepanjangan. Ia dipecat<br />

ketika berusia 31 tahun dan frustasi karena kesulitan keuangan<br />

yang dihadapi.<br />

Untuk mengusir rasa jenuh dan keputusasaannya, ia<br />

memutuskan untuk merancang permainan yang menggabungkan<br />

anagram dan teka-teki silang. Pada tahun 1933,<br />

Butts menyelesaikan permainan baru yang disebutnya sebagai<br />

Lexiko. Dalam permainan ini, para pemain diharuskan<br />

mengambil 9 keping huruf dan memasangnya pada papan<br />

21


yang disediakan setelah mencocokkan kata-kata yang menjadi tekateki<br />

dan pemain boleh menyusun horisontal ataupun vertikal.<br />

Hasil karyanya ini ditawarkan ke berbagai perusahaan mainan<br />

termasuk perusahan besar seperti Parker Brothers dan Milton Bradley<br />

namun tidak ada yang tertarik sama sekali. Ia tidak pernah menyerah<br />

untuk menyempurnakan dan terus menawarkan mainan ini. Setelah<br />

menyempurnakannya, ia menamai mainan barunya Criss-Cross Word.<br />

Karena memang benar-benar tidak ada perusahaan yang membeli<br />

mainannya, ia fokus kembali untuk bekerja sebagai arsitek. Namun<br />

ia tidak pernah berhenti untuk menawarkan mainannya itu ke<br />

perusahaan mainan. Akhirnya pada tahun 1947 setelah kurang lebih<br />

selama 15 tahun menunggu, seorang pengusaha bernama James<br />

Brunot melirik permainan Butts dan mulai memproduksi mainan<br />

tersebut.<br />

Namun pada empat tahun pertama, mereka mengalami kesulitan<br />

dalam menjual permainan tersebut. Produksi sebanyak 2.400 set<br />

mainan tidak menghasilkan keuntungan malah kerugian. Barulah<br />

pada tahun berikutnya pintu yang selama ini tertutup mulai terbuka.<br />

Presiden perusahaan MACY’S yang menjual barang-barang berkualitas<br />

dan bermutu di Amerika mulai menjual Scrabble di setiap toko<br />

yang ada. Setelah itu hampir setiap orang di New York memiliki mainan<br />

ini. Krisis ekonomi yang dialami Amerika justru membuat mainan<br />

ini laku keras karena dapat menghibur melalui permainan yang unik.<br />

Kini permainan ini telah memenuhi seluruh negara di dunia dan menjadi<br />

salah satu mainan favorit bagi anak-anak maupun orang dewasa.<br />

Terjual lebih dari seratus juta Scrabble dan Butts sendiri mendapatkan<br />

royalti dari setiap mainan yang terjual.<br />

Kerja keras yang dilakukannya memang cukup lama membuah-<br />

22


kan hasil. Butuh kerja keras dan ketekunan serta semangat yang tidak<br />

putus asa untuk meraih apa yang diimpikan. Memang ini bukanlah<br />

hal yang mudah dilalui bagi setiap orang. Namun justru di sinilah<br />

“seleksi alam” berlaku, yaitu setiap orang yang memiliki ketekunan,<br />

semangat, dan tak mengenal putus asa akan layak mendapatkan “trofi<br />

kemenangan” yang diakui banyak orang.<br />

Penolakan banyak orang janganlah diartikan sebagai jalan buntu<br />

yang membuat kita kehilangan harapan ataupun kehilangan peluang.<br />

Justru penolakan harus menjadi cambuk untuk menyempurnakan<br />

karya kita. Berapa banyak kita telah kehilangan peluang ketika orangorang<br />

di sekitar mulai mencibir dan memberikan komentar yang<br />

menciutkan hati?<br />

23


Tips<br />

1. Anda harus menyadari, bahwa setiap orang sedikitnya memiliki satu<br />

ide orisinal yang belum pernah dikerjakan oleh orang lain.<br />

2. Yang Anda perlukan adalah menuangkan ide tersebut atau membagikan<br />

terus ide itu sampai bertemu dengan orang yang tepat.<br />

3. Walaupun Anda memiliki ide-ide orisinal, itu tidaklah cukup sampai<br />

Anda berani mewujudkannya.<br />

4. Kalau Anda tidak mewujudkan ide orisinal Anda sendiri, maka orang<br />

lain yang akan mengambilnya.<br />

Quotes<br />

Jangan khawatir pada ketakutan,<br />

karena ketakutan ada bukan<br />

untuk menakutimu. Ia ada untuk<br />

membuatmu tahu ada yang layak<br />

kau perjuangkan.<br />

—C. Joybell C<br />

Persiapan terbaik untuk<br />

mengerjakan pekerjaan esok hari<br />

adalah mengerjakan yang terbaik<br />

pada hari ini.<br />

—Elbert Hubbard<br />

Segala sesuatu dimulai dari kesulitan<br />

lalu datang kemudahan.<br />

—Thomas Fuller<br />

Seseorang dengan sebuah ide baru<br />

adalah orang yang aneh sampai ide<br />

itu berhasil diwujudkan.<br />

—Mark Twain


,<br />

Marriage s<br />

Commitment<br />

LESSON<br />

4<br />

Awalnya dua hati dengan karakter berbeda merasa saling cocok,<br />

itu semua karena cinta.<br />

Awalnya perbedaan dan pertengkaran dapat ditoleransi,<br />

itu semua karena cinta.<br />

Mengungkapkan cinta itu terasa begitu mudah pada awalnya.<br />

Mengekspresikan cinta juga mudah untuk dilakukan.<br />

Namun terlihat kemudian,<br />

tidak semua orang sanggup mempertahankan cinta.<br />

Saat pernikahan telah berjalan,<br />

sebagian orang merasa begitu berbeda.<br />

Ketika pernikahan berjalan kian jauh,<br />

Sebagian orang mulai menyadari<br />

bahwa ia telah salah memilih pasangan.<br />

Semua terjadi karena gairah cinta sudah mulai luntur<br />

dan tergantikan dengan tuntutan kepada pasangan.<br />

25


Di manakah toleransi, perhatian, pengertian, dan pengorbanan<br />

yang dahulu mewarnai kisah romantisme cinta?<br />

Jatuh cinta itu mudah<br />

yang sulit adalah mempertahankannya<br />

Menjalin cinta itu mudah,<br />

yang sulit adalah menjalaninya.<br />

Jatuh cinta satu kali pada seseorang itu mudah<br />

Jatuh cinta berkali-kali pada satu orang itu sulit.<br />

Awalnya cinta membuat dua orang bersatu.<br />

Akhirnya komitmenlah yang tetap menyatukan.<br />

Karena cinta kita mampu berkorban,<br />

tetapi karena komitmenlah kita akan tetap setia.<br />

Seharusnya, Srumah tangga tidak hanya dibangun dengan cinta,<br />

tetapi juga dengan komitmen.<br />

iapa tidak kenal Superman? Tapi tahukah kita siapa pemeran<br />

Superman dan bagaimana kehidupan pernikahannya?<br />

Pemeran Superman, Christopher Reeve, di tahun 1995<br />

saat mengikuti kompetisi ketangkasan berkuda, mengalami<br />

kecelakaan parah yang menyebabkan tulang belakangnya<br />

patah, merusakkan sum-sumnya, dan sekaligus melumpuhkan<br />

sejumlah sistem saraf geraknya. Akibatnya ia mengalami<br />

kelumpuhan dan tidak lagi menjadi manusia super seperti<br />

tokoh yang ia perankan.<br />

Istri Christopher Reeve, Dana Reeve adalah seorang wanita yang<br />

berwajah cantik, selebritis terkenal di Amerika, penyanyi, dan bermain<br />

dalam banyak film. Walau Dana Reeve memiliki ketenaran di


seantero negeri dan begitu banyak pria yang mendekatinya, ia sama<br />

sekali tidak tertarik untuk berpaling ke pria lain. Ia ingin melepaskan<br />

semua kesibukannya dan mengurus suami yang sangat membutuhkan<br />

kehadirannya. Sembilan tahun Dana Reeve menemani suaminya<br />

sampai Christopher Reeve akhirnya meninggal. Kesetiaan Dana Reeve<br />

tak berhenti sampai di situ, bahkan setelah kepergian suaminya ia<br />

tetap sendiri hingga akhirnya karena suatu penyakit Dana meninggal<br />

dunia.<br />

Saat ini, kisah perceraian dan perselingkuhan seakan hal yang biasa<br />

dan tampaknya hidup pernikahan sudah kehilangan kesakralannya.<br />

Infotainment “membombardir” pikiran jutaan penonton dengan<br />

berita perceraian dan perselingkuhan. Semua itu seolah-olah bukan<br />

lagi hal yang memalukan, malahan suatu berita yang mampu mendongkrak<br />

popularitas seseorang.<br />

Karena itu, jangan biarkan perceraian dan perselingkuhan terjadi<br />

di keluarga kita. Harga perceraian dan perselingkuhan terlalu mahal<br />

untuk menggantikan sebuah keluarga harmonis.<br />

27


Tips<br />

1. Cinta dan komitmen harus berjalan beriringan, mereka tidak pernah<br />

berpisah.<br />

2. Perceraian bukanlah jalan akhir dari pernikahan. Perceraian adalah<br />

awal kehancuran pernikahan dan masa depan anak-anak.<br />

3. Kesetiaan selalu harus diuji. Tanpa ujian, kesetiaan hanyalah sebuah<br />

keinginan belaka.<br />

4. Anda harus berkomitmen karena tanpa komitmen, pernikahan<br />

hanya akan menunggu waktu untuk hancur.<br />

Quotes<br />

Untuk sukses pernikahan dibutuhkan<br />

dua orang, dan untuk<br />

kegagalan pernikahan hanya<br />

diperlukan satu orang.<br />

—Herbert Samuel<br />

Rumah terbuat dari dinding dan<br />

jendela. Rumah Tangga terbuat dari<br />

cinta dan komitmen.<br />

—Anonim<br />

Seseorang yang berkata memiliki<br />

cinta dan komitmen dalam<br />

pernikahan, sudah pasti memiliki<br />

segudang maaf yang<br />

tak pernah habis.<br />

—Anonim<br />

Ia yang tidak mengasihi istri dan<br />

anak-anaknya memberi makan<br />

singa betina di rumah dan membuat<br />

sarang kesedihan.<br />

—Jeremy Taylor

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!