13.07.2015 Views

SRIKANDI ATJEH - the Aceh Books website

SRIKANDI ATJEH - the Aceh Books website

SRIKANDI ATJEH - the Aceh Books website

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>SRIKANDI</strong> <strong>ATJEH</strong>oleh:H. M. ZainuddinPFNFRRTTFI^kKBITPustal


Penerbit NasioaalPUSTAKA IS KAND AR MUDADjalan Amaliun 14A


SR1KANDIATJEEoiehHJLZainnddiiTJETAKANPENERBITPnstakq ISKAND&R MUD/Djalan Amaüun 14 a)\ e d a n.


mSepat'an kataOleh sdr. H. M. Zainuddin telah memperlihatkan kepada saja sebuahnaskah buku Srikandi Atjeh jaitu 8 -orang pahlawan wanita Atjeh sedjak zamanImperialis Portugis tahun 1600 sampai kepada zaman peperangan dengan Imperialis-KolonialisBelanda dari tahun 1873 sampai tahun 1933 mangkatnja Potjut\Baren. Permintaan pengarang ini saja terima dengan tulus ichlas dan senanghati.Mcmperhatikan susunan kepustakaanlletcraieur, mylhos dan researschnjajang mendjadi sumber bahan2 jang}, diperoleh untuk mengaranq buku ini sertasaja masih mendengar dari kalangan orang2 tua jang mendjadi buah tutur orangdari mulut ke mulut, seperti perdjuangan : Tjut Njak Dhien, Tjut Njak Meutia,Tengku Faki, Potjut Baren dan lain-lain.Maka sangat gembira saja membatja naskah buku Srikandi Atjeh ini;,dimana pengarang telah meneïiti dan menggali riwajat pedjuanq-pedjuangjwanita jang tersebut didalant buku ini untuk diperkenal taktik perdjuangannjtf,dalam menentang musuh dan mempertahankan tanah airnja dengan iitifc darahjang penghabisan. Karya pengarang ini tidak sadja telah memperbanjak perpustakaanIndonesia guna menambah bahan peladjaran baai sekolah landjutandan bahan kuliah bagi fakultas jang bersanakulan dibidang stralegis aan sedjarah.jMudah2an buku Srikandi Atjeh ini mendapat sambutan baik bagi penggemarsedjarah chususnia puira putti Atjeh dan Indonesia] umumnja.Sekianlah sambutan sajaGubemurlKepah DaerahPropinsi Istimewa Atjeh(NJAK ADAM KAMÏÏ,)Bngdjen. T.N.l.Banda Atjeh. 19 Juli 1966.


KA1 \ PENGANTAR :Pembatjci jang budiman 1Dengan gembira telah dapat kami persembahkan risalah Srikandi Atjehini jang menjerupai hasil penerbitan kami jang ke—6. Dengan pengharapansemoga buku ini mendap'at sambutan baik dari Masjarakat Atjeh chususnja danputera Indonesia umumnja, terutamg golongan mahasiswa dan perwira2 jangingin dan gemat mengetahui sedjarah kepahlawanan putra putti IndonesialAtjeh di zaman jang lampan.Mudah-mudahan penerbitan kami ini dapat memberi faedah kepada pihakjang berkepentingan.Mcdan, 14 Dianuari 1966Hormat kami Penerbit,PUSTAKA ISKANDAR MUDA.Hak Tjiptadiperlindungi oleh Undang-Undang Negara.


I. PENDAHULUANPembatja jang budiman,Dalam masa perang berketjamuk di daerah Pid'ë, saja masih dibawahumur, siang-raalam terdengar bunji letusan2 senapang. Tatkala itu banjak sajalihat geriljawan Atjeh hilir mudik ketempat kediaraan saja di Keude Ndjong, pekanpelabuhan jang ramai dis'nggahi oleh tongkang2 dari pulau Penang danCakutta membawa barang2 import seperti kain, rempah2 dan alat2 sendjatadari luar negeri dan djuga mengexport barang2 seperti pinang, lada, dan lain2.Saja melihat tokoh2 gerilja jang terinasjhur namanja datang ketempat kediamankam: untuk ber.'stir.ahat dan meminta perbekalan jang perlu. Diantara tokoh2itu masih teiingat namanja jaitu: Panglima Polem Muhammad Daud, Njak HasanUnoë. Panglima Muda (Panglima Muda Lila). Panglima Perang Keuta' d.1.1.jang tak tersebut. Dalam menjusun ïisalah ini tokoh2 geriljawan itu terlintas dihatidan terbajang dimata saja. Dalam thn. 1905 kami penduduk kedai Ndjongdisuruh pindah. 200 pintu kedai habis dibakar oleh tentera Belanda. Semuapendengaran dan penglihatan dimasa ketjil itu mcndjadi pengalaman dan bahanuntuk nienjusun risalah patriotik ini.Sesudah habis dibakar tempat kediaman kami itu penduduk kedai Ndjongbanjak jang pindah kelain tempat seperti Ndjong, Sawang. Ajah saja sebagaiseorang saudagar pindah ke Lueng Putu, disana telah dibangun satu pekan barujang berdekatan dengan djalan kerota api. Pekan baru ini letaknja lebih kurang1 Km dengan benteng tentera Belanda. Pasar Lueng Putu satu tempat jang tertutupdan kuat pagarnja. Ditenpat tinggal jang baru inipun hampir t'ap malamkami terkedjut karena geriljawan menembak benteng Belanda dari muka (langiën)dari samping Teupin Raja) dan dari belakang benteno (Lueng Niboiif!).Denv'kianlah serunja serangan geriljawan kita dimasa itu.Semua pendengaran, penglihatan dan pengalaman dimasa ketjil tersimpanmendjadi bahan pokok study saja dihari kemudian sehingga dapat saja perhubungkandengan membatja buku jang dücarang oleh pengarang2 Belanda danurintalis ading lain serta saja tambah dengan bahan2 jang saja perohh dariresearch saia sedjak tahun 1925 samDai sekaranq ini. Maka dapatlah saia susundua seri risalah, jang pertama SEDJARAH KEPAHLAWANAN ATjEH dankedua <strong>SRIKANDI</strong> <strong>ATJEH</strong> ini. Mudah2an buku ini dapatlah disambut olehpara penggemar Sedjarah Indones'a atau chususnja putra2 Atjeh generasi barujang harus mengetahui pardjuangan ajah/ibu atau neneknja dahulu dan mengena!pula tokoh2 pahlawan Atjeh jang menentang Belanda dimasa lampau.Seharusnja pula saja disini mengutjapkan terima kasih kepada Jang MuliaBrigadir Djenderal Njak Adam Kamil Gubernur/Kepala Daerah IstimewaAtjeh jang telah memberi bantuan mor'1 dan materiel kepada saja untuk perlengkapandan persiapan risalah ini. Pertama telah membenarkan saja turutdalam rombongan dinas beliau Turha kedaerah Alas/Kutatjane pada tanggal10 — 16 Februari 1965 dan kedua kedaerah Atjeh Timur, Atjeh Utara, AtjehPid'c dan Atjeh Besar dari tanggal 2^ April sampai 23 Mei 1965. Dalam perdjalananitu telah saja lakukan research terachir ketempat jang penting2 sertawnwantjara dengan orang2 tua ditempat jang saja kundjungi.Mudah2an Tuhan r.kan membalas djasa2 baik beliau kepada saja.Wassalam dari saia,. . H. M. ZATNUDDIN


Gambar 2. Gambar pengarang buku ini.— 7 —


II. LAKSAMANA MALAHAJATi1. Kedatangan Belanda pertama.Seorang wanita kepala barisan pengawal istana Panglima dariDjawa'an rahsia (Geheimraad) dan panglima (kepala) Proiokol pemerintahdari Sulthan Saidil Mukamil Alauddin Riaja^Sjah jangmemerintahdari tahun 15S8 — 1604. Waniia tersebut arialah Laksamana Malahajc::jang djuga seorang ahü politik. Dalam bulan Djuli 1599 datanglahorang Belanda ke A'jeh dengan kapal dagangnja jang bernamaLeew dan Leewin. Nachoda atau kaptennja bernama J. Van Hamskereks.Sulthan Atjeh jang tersebut dia^s telah menerima kedatangantamu agung orang asing itu dengan djamuan kehorma^an memotongseekor kerbau ui f uk memberi makan kelasi2 Belanda itu.Diantara tamu orang Belanaa itu termasuklah 2 orang jang bersaudaraabang aoik Comeiis dan Frederik ae Hautman. Setelah perdjamuanitu Sulthan memperkenankan orang Belanda membeli ladadi A 1 jeh dan telah memberi puia sebidang tanah tempat membukalodjinja. Maka kalasi2 dikapa! banjak jang turun kedarat tidur dalamlodji (gudang) tersebut jang dikepalai oleh Houtman muda. Dalammasa itu telah dibeli lacta dan dimuat Vedalam kapai Belanda jangakan segera berangkat pulang. Dalam masa jang singkat itu pula orangBelanda telah membuat perdjandjian ciengan Sulthan buat menjewa2 buah kapal Belanda un'uk mengaruar temera Atjeh keposnja di Djohor,Surat itu ditanda tangani pada tanggal 30 Juli 1599. Hari berangkatpasukan itu dite + apkan oleh Sulthan sendiri jang ternjata kemudianditentukan pada tanggal 11 Sep'ember 1599. Dihari pemberangkatanten'era Atjeh i+u ke Djohor, Sulthan memotong pula kerbau, menjuruhSjahbandsr dan sekretaiisnja Abdullah untuk mengantarkan makanankepada ma*rus2 dikapal jang naik ber-sama2 dengan sebahagian tenterajang akan berangkat itu. Matrus2 Belanda m&kan ber-sama2 sadjianjang disuruh antar oleh Sulthan. Kemudian dari i'u datanglah lagimenjusu' dari helakang telera A*jeh lainnja iang diantar oleh Sjahbandarbuat berangkat Dada hari itu ke Djohrr, tetapi ditangga Kaptenkapal melarang telera it u naik. Karena itu terdiadilah pertengkaranjang kemudian Wera Ajeh jang sudah berada didalam kapal terlebihdahulu mengamuk dan ierdjadilah pertempuran. Karena telah pula adajang tewas. Tentera Atjeh jang masih bèrada didalam sampan ianghendak kekapal pun diserang dari atas, diantaranja Sjahbandar dansek-e'aris Sulthan jang mengantar pun mendapat luka dan seorangfamili dari Sulthan turut tewas. Dipihak Belanda pun banjak iang lukadan mati. diantaranja Cornelis de Houtman penguasa dagang dan Coymer»,Hoofd Commies terbunuh pula. Kabar per^empuran dikapal itusampai kedarat dan diberitahukan kepada Sulthan. Setelah istana men-- 8 -


dengar chabar hu, Malahajati Panglima pengawal istana timbul amarahnjalalu dengan segera mengumpulkan dan mengerahkan tenteranjajang terdiri dari barisan pengawal istana, terus berangkat mengepunglodji Belanda Frederik ae Houtman saudara Cornelis jang telah terbunuhdikapal. terdjadilah iembak menembak. Seiain itu ditjari2nja lagimatrus Belanda jang ada diluar lodji, ditangkap dan dibunuh semuanja.Berun unglah Sulthan terus mengirim pasukan keamanan untukmentjegah Malahajati djangan bertindak terus membakar lodji Belandaitu, perintah iïu ditaati oleh Malahajati telapi ia bersama-sama lasjkarrakjat memjari perahu naik kelaut mengedjar kapal Belanda jang berlabuhdalam pelabuhan, tetapi kapal Belanda jang melihat kedjaranitu, mengangkat djangkarnja lari ke Pulau Sailan.Demikianlah keberanian Malahajati pada tanggal 11 September1599 'elah mengepung benteng Belanda di Bandar Atjeh untuk mengadakanpembalasan atas kematian tentara dan pembesar Atjeh. Karenakeberanian Malahajati dihari itu, maka Sulthan memberinja gelar Admiral/Laksamanadari peradjurit pengawal -istana.2. Riwaiat Atjeh lama menerima orang Inggeris.Pada suatu hari diwaktu luhur kapal2 asing memasuki pula pelabuhanAtjeh jaitu kapal2 Dragon, Hocter dan Ascensian, rombongandibawah pimpinan Admiral (Laksamana) Sir James Lancaster.Ditepi pantai sunji sepi, karena rakjat tatkala itu berdujun-dujunkekota untuk mempersaksikan pawai/afak-arakan hari ulang tahun SriSulthan Alauddin Riajatsjah jang berlangsung setahun sekali. Dalambarisan pawai itu turut 40 ekor Gadjah jang telah dipakaïkan gelang dikakinjadan kepaianja ditulup dengan kain sulam serta memakaikalung suasa dilehemja. Pawai itu bergerak dari Istana ke Mesdjiduntuk menjemarakkan hari jang bahagia jang diharapkan keda'angan,setiap tahun kembali sebagai menghormati Sri Sulthan jang diakui rakjatsebagai seorang jang membawa rahmatBarisan rakjat sudah lama menunggu. Tetapi Sulthan AlauddinRiajatsjah belum kundjung tiba. Sebabnja terlambat karena Abbas seorangagen kapai atau levtransier br'.an makanan dan bua,h2an kepada&apa!2 asing jang mau membajarnja dengan harga mahal. Abbas sesudahmengeiahui kedatangan kapa!2 Inggeris itu segera mengabarkanhal i'u kepada SuPhan di Istana. Tatkala Sulthan mendengar dari Abbasitu air muka Sulthan Riajatsjah muram tiada berkata apa2. Kemudianmeniebu"-: Orang Inggeris, Orang Inggeris jang'tiada memusuhiA'jeh, sedangkan Su'than2 jang terdahulupun, belum pernah dida^angioleh bangsa i'u, tetapi baghdapun tahu sediki" riwajat tentang RaruInggeris mereka jang besar kekuasaannia di Eropa dan bernama Elizsoe'h. Seorang wanita jang berkuasa dinegèri Asing jang djauh Pu. karenaitu seorang wanPa pula patut mendjadi Panglima dan mendjadi— 9 —


Gambar 3.Gambar pawai perarakan Sri SulthanAlauddin Riajatsjah ./ Saidil Mukamilpada 1 Muharram setiap tahun atau1053 H = 1600 M.- 10 —


Protokolnja jaitu wanita jang telah diangkat mendjadi Laksamana.Lalu katanja: Panggil Malahajati.Abbas segera memanggil Laksamana Malahajati. Sulthan AlauddinRiajatsjah termenung sebentar, kedua djari manisnja dihiasi denganberlian jang sangat besar. Beliau duduk dengan tenang bersarung suterajang berwarna merah. Kepalanja jang telah beruban itu menganggukper-lahan2 dan air mukanja jang sudah landjut umurnja itu terbajangkesedihan jang samar2. Sri Sulthan Alauddin Riajatsjah itu, beliau sudahlandjut sekali usianja baru naik tachta keradjaan karena beliaudipilih oleh rakjat sendiri, orang kaja dan oleh para bangsawan jangberkuasa dan patut ditakuti itu.SuHhan Alauddin Riajatsjah banjak pengalaman: pernah djadinelajan. Sesudah itu mendjadi orang hukuman (buangan), pe'ernakkambing. Setelah i + u mendjadi Laksamana.Dari Laksamana tlh mendjadi pengasuh putera seorang radja, karenaia seorang tertua dan terbidjaksana dipilihlah mendjadi SulthanAtjeh, Daja dan Pidië. Pada waktu penobatannja di Istana jg gemilangitu timbullah orang jg anti atas angkatannja jang dikenalnja sebagai pengisaprakjat (korup+or) disuruh beliau memusnahkannja dengan diam2.Hal itu terdjadi ketika hamba sahajanja menjadjikan hidangan diruanganhadapan istana kepada pembesar2 negeri2, Uleebalang. Bintarad^n oeradjurit, mereka jang terkuat dan panglima jang berkuasa tetapimenindas rakjat se'jara tjerdik diadjaknja kebahagian belakang danis'ana dekat sumur mereka semua dihukum. Karena peristiwa itu negeritelah dibebaskannja dari penindas2 rakjat jang litjin itu. Sebabitu terima kasih rakjat pun diterimanja, tetapi kebentjian dan ketjungaannjadari -kaurn keluarga jang terübat itu terhadap Sul'han tetapada. Dalam priode dan dimasa tuanja memerhtah dengan bidjaksana.Sulthan Alauddin Riajatsjah merasa lelah dalam pemerin'ahandan tak seorang pun dipertjajainja ketjuali Malahajati, wanita jangtelah didjadikannja laksamana. Laksamana Malahajati menjembahkankepada Sulthan Alauddin Riajatsjah berita jang dibawa oleh Abbas kepadaMalahaja'i jang mendengarkan dengan chidmat perihal keda'anganorang asing jang lebih dulu sudah ia tahu dari suara burung lamsiahii:jang tidak terbang menudju laut. Hanja ia berdiam diri sadja.Segera Malahajati memutuskan apa jang patut dikatakan kepadada u'usan radja Inggeris Ratu Elizabeth, jang sedang bermusuhan denganPor'ugis. Portugis se-kali2 tidak akan membiarkan kapal2 Inggerismasuk pelabuhan Atjeh. Karena Atjeh belum ada membuat perdiandjiandengan Inggeris sebelum Portugis tiba disini.Laksamana Malahajati berpendapar, bahwa Atjeh dengan bantuanInggeris akan dapat meiepaskan diri dari desakan Portugis.Sebab itu diteniukan sikapnja orang2 Inggeris harus diterima denganbaik, malah dengan segala kebesaran. Tetapi terlebih dahulu— 11 —


harus diselidiki dengan seksama apa maksud kedatangan mereka Lu.Lagi pula ia tidak lekas memperlihatkan kegembiraan jang ber-lebih2-an. Harus berpendirian bahwa Atjeh kuat perkasa, berlaku atas kehendaksendiri dan tetap menguasai laut Nusantara, bebas dan merdeka.Laksamana terus berkata: Kirimlah terlebih dahulu utusan duli tuanku.Biarlah orang2 putih mendjumpai orang2 putih.Djadi suruhlah orang2 Belanda mendjumpai orang Inggeris, kataSulthan Alauddin Riajatsjah dalam hatinja pendapat Malahajati betul.Belandapun musuh Portugis, bahasa Belanda agak menjerupaiBahasa Inggeris dan kedua orang Belanda tahun jang lalu datang dengankapal2 Belanda jaitu kapal Witte Arend dan Swarte Arend, untukmempeladjari bangsa dan bahasa Atjeh dimasa ia bersikap baik kepadaSulthan dan Rakjat Atjeh.0rang2 Belandalah disuruh dahulu berdjumpa dengan orang Ingrisuntuk menjampaikan salam kita dan menanjakan maksud2 kedatangannjaorang2 Inggeris itu.Segera Laksamana Malahajati melaksanakan perintah Sulthan.la terus menudju kerumah orang Belanda jang letaknja ditepisungai tak djauh dari Mesdjid Raja. Laksamana Malahajati wanita jangs^engah umur tetapi kuat rohani dan djasmani, tetap memberikandjasa kepada Sulthan Alauddin Riajatsjah. la hanja mau mentjapaitjita2 itu dengan kemauan jang keras. Sulthan Alauddin Riajatsjah tuasekali sangka orang hampir 100 tahun umurnja. Puteranja Mahmudsjah(Mudasjah) mau menggantikannja, ditjari akal buat mendjatuhkannjadari tahchta dan maksudnja mau dihindarkan oleh Malahajati sebabnjajang berhak mendjadi radja adalah Perkasa Alam tjutjunja jangberhak mendjadi radja kembali. Sebab itu sebagai hamba jang rendahia menjelinap kedalam Istana berusaha keras sehingga ia atas usahabunda perkasa Alam diangkat mendjadi penasihat Sulthan (Protokol)dan kemudian diangkat pula mendjadi Laksamana. Sekarang makinkeras kemauannja hendak membebaskan Perkasa Alam agar ia memerintah.Tetapi Malahajati hati2 sekali karena Radja jang hendak merebu>ttach'alah jang hjendak dimusnahkan, tetapi -kekuasaannja besarsebagai radja Muda (Muda Sjah). Malahajati harus menempuh djalanbaik dan ia berusaha benar senantiasa mempehgaruhi Sulthan AlauddinRiajatsjah, sehingga apa jang diingininja dapat dibenarkannja olehSulthan.Sekarang tiba-tiba suatu kesempatan jang baik agar Sulthan AlauddinRiajatsjah lepas dari ketakutan atas desakan Portugis jang terkutukitu. Bagainda merasa berhutang budi kepada Malahajati dan karenaitu baginda sudi menurut nasihatnja supaja Perkasa Alam jangmendjadi penggantinja. Inggeris dan Belanda dirasanja akan bekerdjasamauntuk menghalau Portugis.Srikandi Atjeh — 12 —


3. PEftDJAfvïUAN DALAM ISTANA.Dalam ruang jang setengah gelap sambil duduk diantara 40 orangwanita jang mengipasnja Sulthan Alauddin Riajatsjah menerima SirJames Lancester beserta pengiringnja. Sir James Lancester diterimasebagai seorang besar jang tinggi martabahja. Tatkala penerimaan itudiatas haribaan Baginda terletak pedang kehormatan. Dipinggangnjaterselip sebilah Siwah dan sebilah badik jang bertatachkan intan danpermata delima, satu dimuka dan satu dibelakang. Baginda berkopiahtinggi diapit oleh para wanita. Dikiri kanan ber-kelompok2 duduklahke 38 pembesar dan orang kaja. Sir James Lancester serta pengiringnjaserta kedua orang Belanda ilupun duduk bersila diatas permadanidisamphg Sulihan. Sesudah upatjara perkenalan selesai segera makandan menghormati isteri2 radja. Didalam upatjara itu diadakan tarian2karena dalam istana ada terpelihara biduan2 jang pandai menari dariIagu2 tan di Nusantara/Melaju, Djawa dan Mesir/Persia. Setelah taritariani u selesai segala jang hadir harus meninggalkan ruangan itujang tinggal hanja orang2 Inggeris dan Belanda dengan Sulthan, Laksamanadan Abdullah sebagai sekretaris Sulthan. Saat itu Sulthan AlauddinRiajatsjah jang dipertuan di Atjeh Daja dan Pidië membuka suratra'u Elizabeth jang menguasai negeri Inggeris, Peran'jis dan Irlandia.Ma'ahar; sudah terbenam ketika tamu agung itu meninggalkan istanaradja. Suatu kontrak perniagaan baru tentang emas dan lada sudah ditandatangani dengan Sulthan Atjeh, dan Inggeris berdjandji akan mengusirPortugis dari pantai A f ieh dimasa jang akan datang. Lancesterakan datang lagi dengan kapal2 jang tjukup sendjatanja. Dan apa jangsaja bawa nanti bagi jang mulia Sulthan Atjeh, Daja dan Pidië. tanjaLaksamana Inggeris itu kepada Sulthan jang tua itu tatkala mau meninggalkanistana. Sulthan mendiawab dengan tersenjum : Anak2 daraInggeris jang tjantik2 umuk mendjadi biti2 dalam istana, djawab baginda.Tiga hari kemudian Abdullah sekretaris Sulthan membawa SuratSul'han Atjeh kepada Ra^u Elizabeth kerumah orang Belanda itu. tempatSir Lancester menginap.Pada sendjanja datang pula Laksamana Malahajati kesitu buatbfirtamu dengan utusan keradiaan Inggeris Pu. la membawa sebuahtjintjin berma+a zamrud sebagai bingkisan/Bungong Djaroë Sulthankepada Laksamana dengan permintaan jang sangat supaja Lancesterberangka 1 - malam Pu djuga. Armada Portugis dengan kekuatannja 20kaoal i^ng menudiu ke Malaka, besok paginja akan sudah ada di Atjeh.Karena sudah diberPahukan oleh Abbas. agen kapal Portugis bahwa kapalInggeris ada disitu. Sir Lancester perkara dengan tenang Pu akankami tunggu masuk armada Portugis itu dulu. Tetapi Malahajati mem'n+adengan sangat supaja Lances f er djangan berbuat begitu agar tidaktimbul bentjana besar. Dibisikkannja rahsia bahwa ada orang2 jang— 13 —


Gambar 4.Sufthan Alauddin Riajatsjah menerima tamu orangInggeris Admiral Sir James Lancaster.Gambar 5.inLaksemana Malahajatidengan pengiringnja.— 14 —


sedcmg mengadakan saöoiase. Mereka hendak me-)gganggu orang2 Inggerisi amu Daiuj supaja ka.jau dan biia sudah kaïjau mungkin me.ekaa\an rnengauakaii coup d ia.. Dan mereka akan mengangkat huua SiiiiUKhan un.uk mendjadi radja, dan pasti kaïau hal ini terojadi akanmtmoawa Demjana suiii bagi lamu orang Inggeris jang baru sekali itusinggan. Drang Beianaa menaseha.i Lances.er supaja memenuhi permn.aanLaksamana IVialahaja.i. Kemudian Malahaja:i beika^a lagi,banwa Portugis besok hari akan diusahakan supaja tenahan dipelabuhansepuiuh hari, sehingga mereka tak dapat mengedjar kapa!2 InggerisLu. Poi\ugis memerlukan iada, tetapi mereka Jdak bisa mendaparnjabiia tak ada surat izin dari Sulthan. Setelah mendengar segalanasehat dan petundjuk Laksamana Malahajati, malam itu djuga Lances.erterus berangkat dari pelabuhan Atjeh, berlajar pulang kenegerinja.Demikianlah kesan2 tindjauan orang2 dan peramah bagindaSulthan Alauddin Riajatsjah dengan segala saudagar dan nachodaasing. Baginda selalu menerima bingkisan dari tamu2 itu.Selain dari kundjungan bangsa Asia dan Eropah djuga bagindamendapa kundjungan dari negeri jang berdekatan di Sumatera jaiiuMalaka, Kedah, Siam. Kambodja, Aru, Batubara; Asahan; Bengkulu;Palembang, Minangkabau, dan Iain2. Banjak pula orang memasukidaerah Atjeh untuk membuka perkebunan Iada dan masuk dalam balatenleraSuLhan. Orang jang membuka kebun Iada di Atjeh diberi modalhuiang pangkal agar mereka dapat bekerdja dengan giat berhasil baik.Berhubung pada masa i'u mata wang jang diperedarkan dalam negerikebanjakan mata wang dari negeri Portugis jaitu "rial tjap meriam"jang ierbua' dari perak dan mata wang dari negeri lain seperti "ringgittjap ma'ahari" (wang Djepang). mata wang Inggeris "ringgit lungka 1 :"dan Iam2 sebagainja. SuPhan pun men f jip*akan wang sendiri jang diperbuatdari tembaga (Keueh) dari perak, gupang dan busuk. dan ringgitAtjeh dari emas jang bernama derham. Untuk mentjiptakan ini Bagindamendatangkan pandai emas dari negeri India jang diberi tempa*spesial di Kampung Pandee. Kemudian pandai emas ini membuatdjuga barang2 perhiasan wanita, kanak2, perhiasan rumah tangga danalat sendjata jang ber'a*achkan suasa dan emas.— 15 —


Üi.RATU TAtijUL ALAM SAFIATHUDDIN SJAH.1. Keijeröasan pribaciinja.Namanja pu.eri Sèfi Alam twi.i Sulthan Iskandar Muda, bekasnermaisuri Iskandar Sani Alauddin Mughajatsjah, seorang puien jangtjërdik dan D;djaksana, gemat sekali kepada sadjak (sja'.r) dan mengaranggum sadjaknja Hamzah Fansuri dan gurunja dalam ilmu f.k.hNu '' AI-R-niri Selagi masih dewasa sampai mendjadi perma,sunbanjak mengeluarkan belandja untuk membantu Hamzah Farisun buatpembangun kesusas eraan (Perpustakaan).Karena itu namanja amat popuier dalam kesusasceraan. Dan djugabanjak membantu belandja kepada Abdul Rauf untuk :mengarangkitab2 hukum. Kedua pengarang ini dikinm keluar negen Ayeh.untukmeluaskan pemandangan dan memperdalam ilmunja jaitu ke Mala aTnd a Kudus Bagdad, Medinah dan Mekah. Gerak bakatnja, sekalipuna eorang wan ta, dekat kebidang keperwiraan. Karena terpengaruhkepada senang saudaranja Maharadja Lela Abdul Rah,m, ahl, artilary.Se ain itu suaSinja seorang jang gemar berburu gadjah dan ahl. cavalarviane karena pengaruh kedua tokoh2 mihter mi, sudah membawaZ o tingkaMakunja kedjurusan itu. Hal ini dapat dipaham, denganeg , dan" kegemarannja permaisuri Seri Alam ditabalkan mendjad,Rafu (Sulthanah) dengan gelar Tadjul Alam Sa|« thud j! n S^8.?^naik tachta keradjaan pertama kali dari semula mendjad, perma.sunhingga mendjadi Ra'u (1636 — 1641).Baginda telah membangun barisan wanita pengawal istana danbarisan ni bekas barisan suka rela tatkala pasukan Atjeh perg. men -ng Ma.aka dalam tahun 1639. Barisan peradjunt wanna .a d.sed -kan dulu sebagai pasukan tjadangan pendjaga panta, ka au2 pan*.Sieh dise ang oleh Poriugi's (musuh), jang permaisur, Ser, Alam sendidukdiatas Shta keradjaan ialah membangun Kuta Inong Ba,ee d.^ïidaÊ Vota jang 'erpagar kuat itu d,dirikan jgjjg^Da,am rumah dan asrama Pu ^f^^ ^UTZ a'afpejanggugur dalam per empuran Ku a Malaka pada tan.n— 16 —


Gambar 6Gambar hikisan Sri Ratu Tadjul Aiam Safiathuddin SjahSri Baginda mangkat pada 23 Oktober 1675, memerintah dari 5 Februari1641 — 23 Oktober 1675Gambar 7Tjap sembüan Sri Ratu Tadjul Alam Safiathuddin Sjah.— 17 —


intah suami baginda marhum Darus Salam (Seri Sulihan Iskandar SaniAlauddin Mughaja. Sjah). Kuta Inong Baieë itu selain dipagar dgnkukuh, dengan diberikan beianaja jang ijukup oieh perbendaharaannegara dan dari wang zakat jang dikumpulkan dari baitalma!; disuruhdjaga oleh satu pasukan tèntera jang dipimpin oieh seorang panglimadan orang2 tua jang terkemuka supaja djanda2 itu diangan digangguoleh kaum pria. ke.juaii bila wanita jang da'am asrama itu hendak kawindengan tjalon suaminja dapat memelihara ia dengan baik jang telahmendapat persetudjuan dari panglima dan orang tuanja iang memegangtugas mendjaga keamanan Ku'a Inong Baleë itu baruiah djandaitu dibenarkan kawin dan dibawa pada rumah suaminja jang baruitu. Kebidjaksanaan Ratu dan pengalaman dalam bidang pemerintahan,makin lama makin bertambah banjak. Sebab itu dalam sidang2 bagindabersikap tegas dan tangkas. baik urusan dalam ataupun luarnegeri dgn corps diplomatik (duta2 asing) hal ini dpt diperhatikan sikapnja dim konperensi dgn utusan Belanda dalam subversif Belanda diPerak dan Suma'era Barat sebagaimana iang tersebut dalam riwajatjang diuraikan dibawah ini ;Sulthan Iskandar Sani (Marhum Darus Salam) memerintah selama16 tahun terhPung semendjak memban'u mer'uanja Marhum MahkutaAlam. te'api j?mg memerin'ah langsung sendiri 4 tahun 3 bulan,jaitu dari 16 Desember 1636—5 Februari 1641.2. Dalam permulaan memerintah nvnerima delegasi Belanda.Berhubung dengan kemenangan seku'u jang ferdiri dari Belanda,Atjeh dan Djohor jang telah dapat merobohkan ko'a Portugis di Malaka,maka negeri Belanda mengirim sa'u delegasi ke A x jeh dipimpin olehKomisaris Jus*us Schou'en untuk mengantar bingkisan kehormatan kepadaSri SuPhan Iskandar Sani Alauddin Mughaja*- Sjah, berupa 3 ekorkuda Parsi, 5 putjuk meiram dan 1 teropong jang bertatah permata(lihat N. MacLeod De Oost mdiesche Company djilid I! halaman 2201.Akan tetapi sesampai delegasi itu ke Atjeh pada tanggal 23 Maret 1641mereka 'ertjengang karena baru diketahui bahwa Sri Sulthan IskandarSani baru sadja mangkat. Maka kepada utusan J. Schouten Pu diberikesempatan oleh Laksamana untuk menghadap Ra'u Tadjul Alam iangbaru pu'a naik tactPa keradjaan dan barang2 bingkisan itu dipersembahkankepada Sri Ratu.Ratu menerima fetamu itu diistana dengan ramah tamah. Dalampertemuan itu J. Schouten menjampaikan utjao^n "b Q lasungkawa" dariVOC dan mengharap agar hubungan persahabatan Belanda d*n keradiaanA^h Mnggal tetao baik. Dari Atieh J. Schouten berangkat menudiuDiohor diuga untuk mengantar bingkisan kepada Sulthan Diohordan bersama itu pula ia membawa surat keradiaan A^ieh kaoada SulthanDiohor. perihal mangkatnia SuPhan Iskandar S^-ni Maka karenaitu pula dalam bulan April SuPhan Diohor mengirim 2 orang iPusan ke— 18 —


Atjeh untuk membawa surat "belasungkawa" dari keradjaan Djohor.Di Beawi bangsa Belanda pun merasa gelisah dan taku, tatkalamendengar kabar Sulthan Iskandar Sani berpulang kerachmatullah itu,karena chawatir pula akan serangan kembali dan Por ugis, tetapi dalampada itu timbul maksud Belanda akan mempersatukan kekuasaanDiohor dan Atjeh dengan politik perkawinan.Semendjak Ra u Tadjul Alam mulailah ditanah Atjeh sedjarah Sulthanperempuan (Ratu) jang semendjak ini pihak Imperialisme mendapatkesempa'an melemahkan hegemonie ke Sulthanan dan memundurkanhegemonie keradjaan Atjeh.SepePi telah dike^ahui deradjat Sulthan jang tinggi itu adaiahsemasa pemerintahan Sri Sulthan Iskandar Muda luar biasa artmja,karena hanja Sulthan sadja jang berkesanggupan mendapat sesuatuiang dikehendaki. Kekuasaan Sri SuPhan Iskandar Muda semakm luas,ala*2 perdagangannja dan kapal perang banjak pendapatan negarai semakinbertambah. Djuga mempunjai duta2 atau perwak.lanra d.luarneger di Asia dan Eropah. Apalagi Sulthan gia^ dan banjak pula membuapekerdjaan ama. (sosial), seperti-, mendirikan madras^ mesd J; d2rumah miskin jatim piatu, membangun persawahan ingas dan lam-lammakin ber'ambah berseri-serilah kekuasaan SuPhan diwaktu Pu. Dern.-San banjak kenjataan bhw dim masa pemerintahan jg g'lang-gem.langS i SuPhan iskandar Muda sebagai sardjana tatanegara telah mene'apkan beberaoa undang2 qanun Al Asji dan perajurar, ttg hal ta a negarakehakiman, perdagangan, peraturan2 seunebok (kebun Iada), hutangpangkal (bedrijfskapi'aal) adat perdjamuan perkawinan. adat istiadatperkawinan, mengadakan Dewan perwakilan rakjat (flemen) dalam1042 H - 1633 M. dan Iain2, jang semuania Pu adalah t Jip taan danMEUKUTA ALAM jaitu gelaran Sri SuPhan Iskandar Muda setelah beliaumangkat, demikian terdapat dalam hikaiat2 (my<strong>the</strong>) jang di uhsdan iang didongengkan oleh penduduk. Seperti jang d>rama!kan olehNurdm Al-Raniri sebelum ia ditjulik, bahwa pemerintahan Ra u (Sul-


Gambar 8 PAKAIAN KEBESARAN RATU.1. Kautab barijsë perhiasan didada badju 2. Sawek/*jekam len«an3. Simplah pakaian kebesaran jang! dipakai oleh ratu, putra/putrimahkota 4. keutab badjeë/lihat no. 1 5. Sawek boh kepula/lihatno. 2 benfuk buah tandjung 6. taloë djaroë ro/tali pemalit tangan7. boh derham/tali liher kanak2 8. ajem gumbak/mainan gumbakatau mainan sanggu! 9. Sawek boh tjeudoh/lihat no. 2 berupa buah10. Tundjung badjeë/tundjung, badju11. Seurafi badjeë/mainan diatas dada badju— 20 —


mengatakan Hamzah Fansuri a.au muridnja jang membunuh karenapembalasan dari pembakaran kiiab2nja.Mënurüt suatu riwajat lain, dari Ulama Besar Tengku Harun TenpinRaja, Nurdin Al-Raniri ditjulik, sesudah i.u dibunuh dilemparkankedalam sungai, djenazahnja diketemukan dikuala Atjeh dan disitulahdimakamkan. Dugaan orang keras bahwa beliau dibunuh oleh murid2Hamzah Fansuri, pembalasan dendam karena dibakarnja kitab ilmuSulok jang dikarang oleh Hamzah Fansuri dan kawan2nja. My<strong>the</strong> lainmenja akan bahwa. Raniri menghilang dari Atjeh. Kaiau benar ia berhidjrahdari Atjeh, hal itu terdjadi sesudah upatjara penanaman NisanDarus Salam. Dra Tudjimah baru ini membuat research di Rander =Ranir India (Gudjarat) bahwa makam Ar Ramiri terdapat disana, meninggalpada 27 Zulhidjdjah tahun 1066 H. = 21 September 1658, (lihatbuku karangannja Asra al Insan halaman 7 dan 8). Dalam pemerintahanRatu baru, seringkali terantjam keamanan negeri olehperselisihan, te'api selalu dapat diatasi dan untunglah denganbidjaksana seorang Ulama dari Singkil, Abdul Rauf Al Fansuri(Sjiah Kuala) telah dapat membuat tenang kerusuhan itu.Meskipun begitu api dalam sekam tidaklah hilang begitu sadja, Iebih2dari turunan bangsawan lelaki jang ingin kembali kekuasaan dari Ratuapalagi subversif Belanda jang hebat. Hanja dalam satu hal keempatkaum rakja": bersatu padu perasaan. jaitu terhadap in'ervensi asingtentang phangan perkawinan Ratu Tadjul Alam dengan Radja Djohor,mereka ber-sama2 menentang, supaja djangan sekali-kali Sulthanah(Ra'u) djanda Iskandar Sani ini kawin dengan Sulthan Abdul DjalilRiajat Sjah III dari Djohor, karena perhubungan antara istana Atjeh danDjohor memang sudah banjak sekali lebih dahulu mengalami kepahitanjang sedih2.Keradjaan Djohor telah berdaja upaja mengharapkan hal itu, jangdapat dilarigsungkan dibantu keras oleh Company Belanda, jang manaielah meneken perdamaian dan persahabatan dengan Sulthan Djohordalam tahun 1641, jakni orang Belanda telah boleh berniaga di Atjehdan tinggal di Djohor jang dulu dilarang oleh Mahkuta Alam (De Klereck1 hal. 56). Dalam hal itu Ratu Atjeh sendiri telah sudi menerimapinangan i'u tetapi sekarang redha pula mengambil keputusan sediameiepaskan negeri Djohor dari segala hak2 kewadjibannja terhadapAtjeh asal sadja diputuskan perdjandjian tunangan atau perhubungankawin dengan Sulthan Djohor sesuai dengan keinginan Sukeë (kaum)empat.Utusan Djohor jang sampai di Atjeh ber-sama2 dengan seorangwanita Belanda Njonja Hermans bekas residen Belanda di Atjeh un*ukmembudiuk ratu dan akan menjampaikan chabar perkawinan dan tanda(ranub kong haba) itu, utusan itu mendapat malu besar danediekan jang luar biasa dari masjarakat A+ieh, karena orang AMehmengetahui dan menganggap bahwa perkawinan itu sebagai sucessie— 21 —


politik Sulthan Djohor dan expansi politik Belanda. Sebab itu pinanganditolak. Dengan penolakan pinangan itu, Atjeh kehilangan daerah djadjahamjadan kekuasaannja dikeradjaan Djohor di Melaka. Hanja diPe'-ak pasar 4 imah iang se-penting2nja di Tanah Djazirah Malaka masihtetap tinggal dalam pengaruhnja (hal ini terdjadi Ik tahun 1646).Mengenai Hwajat Jan Hermans, ia seorang saudagar Belandadatang ke Atjeh dalam tahun 1644 dengan isteri dan anaknja, kemudiandia mendjadi Residen di Atjeh. Sementara ia tinggal di Atjeh ia telahmembuat kundjungan kepada Ratu Tadjul Alam dan se'.erusnja njonjaJan Hermans selalu mendapat izin mengundjungi istana (dalam) beramah-tamahdengan Ratu Tadjul Alam. Kadang2 Ratu menjuruh djempuljpada dajang 2istana dan njonja Hermans memakai sarung dan selendanglalu masuk istana. Karena pergaulan itu ia telah dapat memikathati Ratu Tadjul Alam bertunangan dengan Sulthan Djohor AbdulDjalil, se'jara diam2 tanpa ada perse'udjuan dari Parlemen, hanja kemauanistana dan orang2 kaja (orang2 besar) sadja. Hal pertunanganrahasia ini disampaikan oleh Belanda kepada Sulthan Djohor. Makasebab itu Sulthan Djohor segera mengirim utusan ke Atjeh untuk mengantartanda kawin (Ranub kong haba).Dipihak keempat kaum rakjat berpendirian tegas lebih baik hilangsebagian daerah dari pada Rau direbut ke Djohor. Compani Belandamulanja lidak menganggap akan memberi untung kepadanja, akanmengganggu Atjeh dalam daerah ini, karena pemiagaan timah, perakdalam monopolinja. Leb'h baik dianganlah diganggu sekarang, berhubungdengan banjaknja keun'ungan jang mereka peroleh pula dari Suma'eraBarat jang mendjadi diadjahan keradjaan Atjeh djuga. sedangSulthanah Tadjul Alam Safiathuddin Sjah kebetulan bertindak lunakse-akan2 berpihak kepada Belanda. mungkin sebab menghormati contract1637 jang + elah dibuat oleh Marhum Darus Salam dengan Belandadan karena robohnja kota Melaka. Perlu didjelaskan bahwa pribadi RatuTadjul Alam Safiathuddin Sjah, seorang Radja jang kaja kuat kekuasannjameskipun seorang wanita. Pada pertama kali merebut mahkotadari pihak kaum lelaki terdjadi pergolakan iang sangat hebat, teru'amapePentangan dengan kaum Ulama jang berpegang kepada kiashukum agama (Islam) ia tidak boleh mendjadi radja, karena tidak sjahmendiadi wali 'am dalam pernikahan seh'ngga ulama iang menentangitu *erbunuh dalam pergolakan. Ta + kala itu terdjadilah keribu'an, jangdibelakang ulama2 jang menentang Pu terdiri dari iang lelaki memangberhak mengambil bagian (dinasti Mughajat Sjah). Akan tetapi karenakebidjaksanaan dan kekajaan harta pusaka dari ajahnja dan denganper^olongan Ulama Abdul Rauf, ia telah dapat mendiadi Ra*u (maharadia)dengan dasar hukum internasional, iang ditindjau kepada pengangkatanRatu Raztyatuddin dari negeri Delhi (India), Ratu Narisah dariPasai dan Ratu Elizabeth dari negeri Inggeris dan atas kebidjaksana-— 22 —


annja, Abdul Rauf, wali 'am itu diserahkan kepada abangnja TeukuImum ham dari Lam Si Sagi XXII mukim.Dengan demikian barulah ia dapat melantjarkan pemerintahannjakeseluruh negeri djadjahannja, walaupun tidak sama sebagaimana jangdilantjarkan oleh ajahnja Sulthan Iskandar Muda. la tidak dapat meiuaskandjadjahannja, akan ietapi mempertahankan jang telah ada tjukuptegas dan tangkas, hal ini dapat ditindjau dari sedjarah penumpahanben.eng Belanda di Tiku, Periaman. Padang, Salindo, Painandan Indrapura berkali-kali benteng itu ditumpas atau direbutoleh PangÜma Ra u tetapi sangat disajangkan sikap kepala-kepalanegeri di Padang dan Indrapura jang mengambil tjara takut kepadahantu lari kemulut harimau jakni mengelak dari kekuasaan Ratulari ke pendjadjah. Belanda.Daiam ha! perhubungan diploma'ik dengan keradjaan asing punterke juaü dengan Por'ugis tjukup baik. Angkatan daratnja terdiri daripasukan2 gadjah dan kuda dan angka'an laut pada permulaan terpeüharaberatus-ra'us kapal perang sehingga se-waktu2 dimana ada pelanggaran perintahnja terus dikirim kapal perang, baik disekitar pulauSuma era dan Semenandjung Melaka. Istananja dikawal oleh be-ra'us2peradjurit wanita. Istana tersebut selalu didatangi oleh u'usan2 keradjaanasing baik dari Eropah maupun Asia, ini dapa 1 dibatja dalamsedjarah Musafir Por'ugis, Perantjis, Inggeris. Belanda dan Iain2.3 Hubungan dengan daerah Nusantara.Kemudian Ratu Tadjul Alam berubah pendiriannja jang semulaa l as andjuran2 Mubaligh2 Islam jakni berhasrat un'uk memperluaskankekuasaan dan pengaruhnja keluar Sumatera dan Melaka mengikutdiediak ajah dan neneknja dizaman jang telah lalu, sebab itu dilan'jarkannjausaha dalam lapangan hukum dan kesusasteraan keseluruh Nusantarajang berdasarkan kepada pembangunan dan perkembangankesusas'eraan dan tamadum kebudajaan Islam. Dalam hal melan'jarkanSji'ar Islam, menjuruh ulama2 dan pudjangga2 atau sardjana2mengarang kitab2 jang perlu diba'ja oleh hakim2 (kadhi) dan umum.Baginda mengirim Sjech Abdul Rauf ke India. Bagdad, Mekah danMedinah. untuk mempeiadjarï a urah2 dan hukum Islam dalam negeriitu dan kemudian disuruh karang kitab 2hukum Miratul Thalab d.l.l.Setelah siap ki.ab2 ini dikirim kenegeri Semenandjung Malaja,Malaka, Djohor, Kedah. Petani, Pahang, Perak dan Serawak. Djuga keSuma era Barat (Ulakan, Pariaman), Kerin'ji, Bandjar, Painan (Indragiri)dan achirnja ke Tanah Djawa, Bantan, Djepara, Gersik, Makassar(Bugis) terus ke Ba:jan dan Tidore dan Iain2 jang mana kitab2 itu dibawaoieh mubalig Islam dari Atjeh. Oieh sebab ï.u daiam dunia perpustakaandan kesusas'eraan baginda adalah seorang Ratu jang ber-— 23 —


Gambar 9.Badju Ratu dan kupiah bertampok emas/kebesaran radja(bukan mahkuta)_ 24 —


djasa sebab itu saja namai "RATU KESUSASTERAAN' bahkan pulabaginda sendiri mengarang sebuah ki'ab jang bernama "MASSA ILALMUHTADI" dan lagi dalam b : dang pemerin'ahan, baginda adalah sardjanatatanegara jang 'elan mengatur hukum Islam, baik didalam negerinjadan këluar, ba : k jang masuk daerah kekuasaannja a l aupun tidak.Djuga baginda 'elah mengumpulkan pandai (tukang) emas un'ukdisuruh memperkuat mata wang derham emas dan perak sebagai alatpenukaran guna memperlantjar perdagangan dalam negeri.Ki'a akui bagaimanapun bidjaksana dan tangkas seorang wani'aIslam, tetapi ia tidak dapat bergerak lekas dengan leluasa un'uk bertindakkeluar is'ana memeriksa kekuatan kekuasaannja. Memang perlubenar di Atjeh "KEKUATAN" Kekuatan kedalam untuk mempergunakansega'a aia'2 dan hasil bua' kemadjuan keluar. Hal ini sebenarnja sesuaidengan pribahasa Atjeh jg disebut "Geumaleë keu-peukajan, geutakotkeu-angkatan", ar'inia disegani kepada pakaian dan di'akuti kepadaangkatan, demikianlah tmdjauan dalam segi keta'anega'-aan (S'aa'kundig),maka kenjataan bahwa dalam masa Suhhan Iskandar Muda memen'n'ah.kekuatan angka 1 an perang Atjeh termasuk jang erbesar.fkarena didalam dunia tatkala itu (abad XVII) angkatan jang t er besarialah: Turki, Atjeh. dan Por'ugis Sedangkan Belanda. Inggeris danIain2 hania sebagai "budak baru berkeris" atau "gadis baru bersubang".s;fa* ne'kasa apak lemah terdapat pada Ratu Tadiul A'am Siafia'huddinSiah walaupun sifat2 dibidang jang lain senerH: kebidiakandalam Demerintahan kesaMaan sebagai seorang Sulthanah d^nkegia + an bekerdia ada. Akan tetaoi walauDun ada kekuasaan itu. namunb^amria harus diangMn ceh^oai sardiana ta*aneeara iang telah mendialankantugasnja lebih dari 35 tahun (1641 — 1675). jang men-mf-o^hpenga!aman2 jang pahit dari subversif Belanda. disamoing Pu ^n^vorn°ptMntakan rezim pemerlntahan bsru dibidang hukum, adat. danSastera.4. Banqunan bersedjarah.Salah satu pembanguna'n pertama Sri Ratu Tadjul Alam SafiathuddinSjah dalam masa berkabung sebagai kenang 2 an jang berkesanakan kesajangan baginda kepada suaminja Sulthan Iskandar Sani AlauddinMuqhaja.sjah jang dihari mangkatnja telah diberi gelar MarhomDarus Salam, seorang pahlawan jang telah merubuhkan kota Por.ugisLA FAMOSA di Maiaka dalam tahun 1640 ialah menjuruh perbuat sebuahmakam jang indah jang ditatahkan dengan emas dan perma*jang mahal harganja dalam bentuk ukiran atau keseiian Atjehsedjati dan memelihara iaman sari jang indah pula bangunannja jangdibangun oleh ajah dan suaminja Marhom Mahkuta Alam dan MarhomDarus Salam.— 25 —


_ 26 —Betapakah indah perbuatan Makam Darus Salam dan TamanSari itu jang dapat dibatja dalam naskah lama dari Bustanus Salatintjiptaan sardjana hukum dan sastera Sjech Nurdin Al-Raniri jang diuïa;akandibawah ini agar dapat dipahami oleh para pembatja terutamasiswa dan mahasiswa jang gemar mempeladjari sastera dan kebudajaanAtjeh dimasa lampau. Akan tetapi sangat disajangkan karenamakam jang indah- baik Makam Darus Salam, maupun makam MahkutaAlam, kandang XII dan lain" jang bermutu tinggi itu. telah habis dimusnahkanoleh ten'.eia Belanda dan barang jang berharga itu [elahmendjadi rampasan Belanda. Dapat diterangkan disini bahwa MakamDarus Salam letaknja ditepi Sungai Daroy dalam tembok Putih jangpersegi, jang disebut orang sekarang Gunungan dan makam Sri SulthanItkandar Muda (Meureuhoem Meukata Alam) dalam kluis keuanganrfikanior besar lama dekat rumah Gubernur dan tidak berapa djauh darisitu dan ada satu komplex kandang XII disana terletak makam-, diantaranjamakam Sulthan A!i Mughajatsjah dan Sulthan Alauddin RajaksjahAl Kahhar, keduanja tokoh pahlawan agung jang anti kolonialisimperialis Portugis diabad XVI, jang batu nisannja bertatahkan emasdan suasa jang sampai sekarang masih bisa dilihat bekas-nja dikorekoleh si perampas. Bila kita perhatikan tulisan dan kesan- terss'rut dalamkedua naskah kelasik itu baik pembangunan nisan Darus Salamdan Bos'an atau Taman Sari jang masih ada sekarang bekas-ni? makadapaMah kita mengira perihal kedjajaan Atjeh zaman pemerintahanMarhom Meukuta Alam. Marhom Darussalam dan Marhomah Ratu TadjulAlam Saifa'huddin Sjah dan dapat pula kita ketahui tentang kemadjuanseni ukir dan Sastera serta ketjerdasannja pribumi dalambidang kebudajaannja.5. Nisan Darussalam.Kata sah'bulhikaja: :Tatkala sudah 7 hari lamanja Paduka Marhom Darussalam mangka\(mangkat 15 Februari 1641). maka Paduka Sri Sulthanah TadjulAlam Safiathuddin Sjah berdaulat fillullah fialamun memberi titahkpd. penghulu sidang adat bergelar Radja Udahnan Lela:. Panggilkankita kekedjeruan batu Radja Indera Busana. Maka Radja Indera Busanapun datang. Maka sabda jang mulia : Kamu perbuat akan dakuradja nisnn Marhum Darussalam tudiuh persegi, demikian parbuatanbahwakehendak hatiku. jang belum lagi diperbuat radja 2jang dahulukala. Maka sembah radja Indera Busana: Insja Allah Taala, diperhambaSjah Alam Djundjunglah sabda Jang Maha Mulia itu. Maka diperbuatnjalahradja nisan itu dengan kesudahan'- penge*ahuannia, tidaklah lagi bersalahan seperti sabda Jang Maha Mulia itu.Sjahdan adalah jang mengedap radja nisan i'u orang berpedang


satu suku. Maka pada suatu malam ia berrnimpi Paduka Marhum MahkutaAlam bersabda dengannja berkata: Hai segala pandai!, kamu lebihkanlahperbuatan batu ini dari padaku ? Setelah keesokan harinja,maka berhentilah orang itu memaklumkan mimpinja kepada Ratu. Tibi-tibasabda jang Maha Mulia kepada Radja Indera Busana : Kamukerap radja Darussalam itu hingga sederhana djuga. Maka dikerat kedjeurunbatu radja nisan itu, dimaklumkannja kebawah Duli HaderatSjah Alam. Maka terlalulah suka Haderat Sjah Alam melihat perbuatannjajang sangat indah 2 .Maka sabda jang Maha Mulia kepada kedjruan pandai emas dankedjuruan pandai suasa: Maka salup radja nisan itu dengan emas pertama,djangan bersalah dengan pahat batu itu dan tatahkan denganratna mutu manikam. Maka diperbuat mereka itulah seperti sabdaJang Maha Mulia itu. Maka beberapa dari permata jang besar 2itu harganja,daripada djenis puar dari jakuz dan firuz dan zamrut dan baiduridan zabardjad dan nilam kandi dan nilam pualam, puspa ragam danbeberapa daripada mutiara dan intan manikam jang tiada terharga dikenakanpada Radja nisan itu. Maka radja Setia dan radja Indera Sekatadan Sri Emas kara dan segala pandai emas bekerdjalah sepertisabda Jang Maha Mulia itu.Maka Haderat jang dimuliakan Allah Subhanahu wata'ala punsemajam diatas singgasana diatas emas kudrati sepuluh mutu jang bertatahkanratna mutu manikam dalam kelambu rawa jang berupakanemas, dihadapan segala radja 2 dan para puteri dan segaia anak 2 isterihulubalang sekalian dan segala dajang 2perwira, isi mahligai sekalian.Sjahdan nenda 2 dan embuai tuan dan fela 2 menghadap diluar tirai. Ialahmendjundjungkan sabda Jang Maha Mulia dan menjampaikan sembahsegala hulubalang. Maka segala sida menghadap Jang Mulia 2pun beratur menghadap di Peratan Sembah. Maka keluar tjap suasadihundjukkan oleh Tun Ratna Wangsa lalu disambut oleh sida menghadap,maka Tun Ratnapun Mendjundjungkan sabda Jang Maha Mulia:Insja Allah Taala, sabda Jang Maha Mulia segala hulubalang dipanggil.Maka tjap itu pun dibawa sida menghadap ke Balai, disambut- olehabeniara, maka sida menghadap itu pun mendjundjungkan sabda JangMaha Mulia.Setelah ia mendengar sabda Jang Maha Mulia itu maka segalahulubalang masuklah. Setelah datang ke Peratan «embah, maka sekalianmereka itupun chidmat serta mengangkatkan fangan keatas kepala,mengatakan -. Daulat Dirgahaju Mahkuta Sjah Alam, maka sekalianhulubalang pun duduklah masing 2pada martabatnja. Maka ajapan punturunlah dari pada nikmat jang berbagai-bagai tjita rasanja. Setelahselesai mereka itu daripada menerima ajapan, maka Menda Radja SerbaBau pun mendjundjungkan sabda Jang Maha Mulia kepada OrangKaja 2 Maharadja, Sri Maharadja, Orang Kaja 2 Laksamana, Sri Perdana— 27 —


Menteri dan Orang Kaja 2Sri Maharadja Lela dan segala hulubalang,hendaklah Orang Kaja 2sekalian berbuat ketan emas (kereta emas p.)tudjuh pangkat dan keretan suasa lima buah dan keretan perak limabuah dan beberapa puluh keretan lain untuk mengarak, radja keritan.Maka sekalian mereka itu berdiri serta chidmat mendjundjung sabdaJang Maha Mulia itu.Sjahdan maka sekalian mereka itu menjembah lalu keluar masing-masingpada pekerdjaannja. Maka Haderat Jang Maha Mulia punberangkat masuk keistana.Setelah beberapa hari antaranja maka segala persuruhan itumustaillah (siaplah p.), lalu sabda Jang Maha Mulia kepada perdanaMenteri dan kepada segala hulubalang. Insja Allah Ta'ala, hendaklahkamu arak radja nisan Darussalam keistana. Maka Radja nisan pundiarak oranglah dengan segala bunji--an, dan beberapa pajung terkembangseperti adat dari radja 2hingga sampai ke Peratna Sembah. Makaberdatang sembah wazir : Barang maklum kiranja Haderat Jang MahaMulia, bahwa diperhamba sekalian mohonkan sabda siapa 2jang angkatradja nisan itu .keistana. Maka sabda Jang Maha Mulia kepada KadiMalikul Adil dan Orang Kaja 2 Maharadja, Sri Maharadja dan OrangKaja 2 Sri Maharadja Lela. Kamulah menaikkan radja nisan keistana.Setelah datang keistana maka diletakkan keatas Radja di Radjajang keemasan dalam tirai kelambu tudjuh lapis ber-bagai 2warnanja.Segala anak radja 2dan segaia para puteri duduk beratur berkelilingmemandang akan radja nisan itu. Maka bedil meriampun dipasangoranglah dua kali tudjuh akan alamat perdjagaan. Maka genderangpundipaiu oranglah dua kali tudjuh, diluar dan didalam terlalu gemuruhbunjinja. Maka pada sehari berpuluh-puluh kerbau disembelih, danbe-ratus 2 guntja beras jang dimasak orang. Maka sisa rimahpun bertimbun2 dibawah balai. Maka orang bermainpun terlalu ramai. adajang meruhe (bitjara 2 p.), ada jang merfgehak (ketawa p.). ada jangberbansi.Adapun pada masa itu dagangpun (orang Keling p.) berhimpundibandar Darussalam, maka sekaliannja masing 2dengan permainannja,ada jang menari ada jang merekat (meluntjat 2p.), ada jang bersikedidi(berdansa- p.), ada jang bertandak, ada jang bermain tumbak, ada jangbermain lembing, ada jang bermain keris, terlalulah ramai bunji 2 an itu.Setelah genaplah perdjagaan djaga 2 itu tiga kali tudjuh maka padamasa jang baik dan pada ketika jang terlebih maka Medan Chiali pundihiasi oranglah beberapa gadjah meta berbaluhan besi dan bergadingbesi menghela jang mahtadjam, diatasnja dua orang pahlawan jangmemakai alat peperangan, sebilah busur berkelah emas pada tangankirinja dan satu anak panah pada tangan kanannja, maka tasjkar diikatnjadipinggangnja dan seratus buang 2 an tersandar pada baluhanpada pihak kirinja Dan beberapa alam (bendera p.) jang besar dan— 28 —


eberapa ratus pajung dan pandji'- dan unggul dan beberapa pajmgjang berlapis 2beratur dari dalam (kandang Darul Dunia) hingga sampaike Mesdjid Baiturrahman. Sjahdan Mesdjid Baiturrahman disaluporanglah dengan kain putih jang safa terlalu indah 2rupanja.Maka radja keritan emaspun diarak oranglah ke Peratan Sembah.dikepikan pada astaka. Maka genderang berangkatpun dipalu oranglahterlalu amat gemuruh bunjinja. Segala hulubalang dibawahpun berdiriber-sjaf 2 , maka suluh keradjaan dan segala alat keradjaanpun turunlahdibawa segala Lela 2 , disambut oleh segala megat 2 (pembesar 2 jang tua 2P-).Maka abentara dan segala budjang sahibulah dan segala kundanganmeremang dan muda balia sekalipun datanglah menjambut segalaalat keradjaan itu. Maka Kadli Malikul Adil dan Sjech Nuruddindan Orang Kaja 2 Maharadja, Sri Maharadja dan Orang Kaja 2 Laksamana,Sri Perdana Menteri dan Orang Kaja 2Sri Maharadja Lela dan OrangKaja 2Maharadja Setia dan Paduka Maha Menteri dan Paduka Sri Naradan Sri Bidjaja Radja dan Sri Pakerama Radja dan Radja Udahananradja nisan itu. Maka sekalian merekapun naiklah keatas lepau PeratnaSembah serta meninggalkan keris pedang. Maka radja nisan Darussalampun diangkat segala mereka jang tersebut itulah dinaikkan keatasmertju radja keritan emas itu.Setelah mustaillah radja nisan Darussalam itu, maka sekalian merekaitupun turunlah lalu berdiri masing 2pada martabatnja. Maka segalapara puteri dan segala kakandapun duduklah beratur berkelilingradja nisan Darussalam itu. Maka nendapun berdiri mengamburkanderham beberapa dari emas dan perak dan permata jang tiada terkira 2banjaknja, maka terlalulah ramai berebut-rebut orang mengambil derhamsedekah Duli Haderat Jang Maha Mulia itu.Maka genderang arak 2 an dipalu oranglah terlalu azamat bunjinjadari pada gong dan serunai, nafiri, sangka merengu, tjeratjap, medah,domama, terlalu gemuruh bunjinja, seperti tagar jang tiada berkeputusan.Maka segala pawaipun beraraklah. Maka jang pertama berdjalanitu delapan puluh ekor gadjah tunggal, diatasnja tudjuh puluhorang pahlawan jang memakai alat peperangan dan berkantjing emasselebar dan memegang lembing buang 2 an, terdiri diatas kersani keemasan.Maka gadjah itu digeraknja pantas 2 serta ia bertampik melambung2 kan dirinja. Kemudian dari delapan puluh ekor gadjah diatasnjadelapan puluh orang pahlawan berbadju zireh dan berketupong besichorasani (alat perang Persia p.), terdiri diatas kersani bertahta, memegangbedil.Apabila gadjah itu diburunja, bedilpun terpasang gementam bunjinja.Kemudian dari delapan puluh ekor kuda diatasnja delapan puluhpahlawan memakai mahkota. memegang pedang magr.bi beralatkanemas.— 29 —


Kemudian dari itu beberapa ratus gadjah dan kuda jang berbagaidjenis kelakuannja sekalian dengan alatnja, ada beralatkan emas,ada beralatkan lazuardi, ada beralatkan suasa, ada beralatkan perak,ada beralatkan mulamma. Kemudian dari itu seorang raksasa perbuatan,terlalu besar pandjang matanja ter-beliak 2 , giginja ter-sengah 2 ,taringnja terlalu tadjam, memegang lembing sedjengkal lebar matanjaditimang-timangnja terlalu hebat segala jang memandangnja. Kemudiandari itu seekor naga baghal kepalanja seperti kepalasinga, tubuhnja seperti tubuh buaja. Kemudian dari itu seekorburung Ibrinja namanja, mematju seekor ular besar. Kemudiandari itu seekor naga hikmat terlalu besar dihadapannja duaorang patung menari terliuk 2dan terkulai 2 . Apabila djauh naga itu,maka ia ter-lari 2 pada orang banjak serta merebahkan dirinja, makasegala orang banjak jang hampir itupun gempar berlarian lalu rebahrempah, maka terlalulah gegap bunjinja orang tertawa melihat kelakuannjaitu.Kemudian dari beberapa djenis dari pada binatang jang liar dandjinak, dari pada gadjah dan kuda dan singa dan harimau dan bada'


elakang orang memalu bunji-an itu seekor gadjah amat elok parasnjadiatasnja seorang abentara membawa suluh memakai sarung dan suatumahkota seri pada terkena dikepalanja. Sjahdan adalah suluh itu daripada emas berpermata dan pedangnja bertatahkan ratna emas bersarungpermata dan hulunja bertatahkan ratna bertjahaja rupanja gilanggemilang dipandang orang. Adapun pada pangkat jang dibawa itu empatorang megat membawa tjemeti mengarahkan segala bala mengiringdan pada pangkat jang ditengah itu beratur segala lela 2 . Maka adalahselapis kepada selapis thgkat kersena itu penuh dengan dajang 2danperwira sekalian dan biduan memakai berbagai 2djenis warna jang indah-indah.Maka pada pangkat jang diatas empat orang pedikiran AtjehDarussalam memakai sederhana tubuh, dua memakai tjara laki 2dandua memakai tjara perempuan, terlalulah amat indah 2rupa tarinja danamat gemerlap pada segala pakaiannja, mendjadi heranlah segala jangmemandang dia. Maka diatas mertju keritan emas itulah le'ak radjanisan Darussalam, dihadap segala para puteri menjampai tetampankeemasan dengan memakai sederhana kekajaan, dan ada jang membawautjang keradjaan, ada jang memegang pedang keradjaan, ada jangmeremang pendua keradjaïin, dan gelar pedikiran itu Seri radja pedikiran,seorang bergelar Sri Maha Dewi dan seorang bergelar Budi MainWarna dan seorang bergelar Undakan dan seorang bergelar Tun RatnaAdikara, dan ada jang membawa sekin keradjaan, dan ada jang membawakipas keradjaan dan ada jang membawa air santap dan ada jangmengapuh peludahan, sekaliannia emas berpermata bertatahkan ratnamutu manikam. Adapun diatas tingkat radja keritan emas itu sepohongegelar emas berpermata perbuatannja seperti pohon meraksa, daunnjadaripada suasa suda terkilap bunganja dari pada emas belazuardi, buahnjadari pada permata sembilan djenis gemerlap rupanja dipandangorang seperti bintang dilangit.Sjahdan adalah radja keritan itu lengkap dengan pajung danpandji 2 keemasan jang berbagai 2 warnanja dan beberapa dari padapajung berumbai 2 kan mutiara, dan adalah mengelilingi radja kritan itubeberapa dari pada pajung, pandji 2 , unggal 2jang aneka bagai buatannja.• Siahdan adalah jang mengiringkan radja keritan emas dan radjanisan Darussalam rtü beberapa gadjah rangka kawan membawa alatberangkat berbagai 2 djenis 2 dari pada Duan jang berisi sirih dan pedangdan sekin dan tudung dan beberapa djenis lain itu.Maka adalah jang membawa itu sekalian megat 2 ,(pembesar tua 2p.) meniampaikan wali kekuningan. Kemudian dari itu dua ekor gadjahjang memakai badju muchmal dan seresari keemasan dan tutupkepalanja kain dibadj jang berpakaian emas, dan pada telinganja duamalal jang terluhur dan pada lehernja penuh genta dari pada suasa— 31 —


jang terupam. Diatas belakang gadjah itu rangka tangga perak dan perakmuiamma emas dikerawang.Maka dibelakang gadjah itu kedjruan dan segala tandil dan segalarakjat hina dina tiada terpermanai lagi banjaknja seperti ombak menga' ü n ' Kata jang empunja tjerita : Adalah beberapa lagi daripada sendjatadan alat perhiasan jang tiada terpermanai banjaknja melainkansegala jang melihat dia djuga mengetahui dia. Setelah itu maka beraraklahradja nisan Darussalam daripada selapis pintu keselapis pintuhingga sampai kepintu tani, lalulah ke Medan Chiali.Maka sekalian manusiapun melihat bersuku 2 dan berpasukandan adalah orang jang melihat itu sebagai tiada terpemanai banjaknja,datang tiada berkeputusan. Dan adalah pada ketika radja nisan Darussalamberarak itu, segala orang memukat tinggal pukatnja dan segalaorang jang mengail tinggal kailnja dan segala orang jang mendjual,tinggal perdjualannja dan terbanjak pula segala orang jang melihat ituberbahagia. Ada jang terpupur setengah djalan dan ada jang setengahbersanggul seraja berdjalan, dan ada jang setengah memasu< badjukena pada kainnja, karena sangat gopoh takut tinggal pada temannja.Sjahdan akan segala anak dara 2ada setengah memasukkan subangnjase'engah djalan dan ada setengah tinggal gelangnja dan kerontjongnjawaktu ia berdjalan karena segala mereka jang pergi melihat itu sangatgopoh dan takut tiada sempat ia melihat perantah jang ber-bagai-_itu.Dan ada setengah jang pergi melihat itu djadi berkelahi dengan lakinjasebab tiada siapa jang menunggu rumahnja, masing 2mereka itu hendakpergi melihat, lalu berpukul dan ada setengah mereka lalu bertjeraidengan suaminja.Dan beberapa pula setengah orang jang muda 2pergi melihat ituada setenaah berbadju sepandjang djalan dan terbanjak pula memasukkankantjhg seraja melihat. Dan beberapa dari pada segala orang.jang melihat itu djauh dusunnja sehingga dua tiga hari itupun datangdjuga itu Dan kata setengah orang bahwa adalah beberapa orang melihatitu beranak didjalan. Dan adalah Medan Chiali pada ketika itupenuh sesak dengan manusia jang tiada terhisapkan dan adalah segalamereka jang melihat itu tiada sempat dan tiada karar ia pergi melihat,karena segala penglihatannja amat banjak jang indah 2dan ber-bagai-.Dan adalah segala jang melihat itu dengan suka deritanja, ber-bagaimadjlis,istiadat, tertib jang pelbagai itu. Maka adalah dalam antaraorang jang banjak berkata-kata setengahnja akan setengahnja udjarnja:Terlalu amat indah sekali tertib madjis Duli Haderat Jang Mahamul.aini Banjaklah .negeri jg dibawa angin dan atas angin kita melihat Dutasegala radja 2jang besar 2 , tiada djuga seorang seperti perntah madjlisDuli Haderat Jangj Maha Mulia tuan kita ini. Sesungguhnjalah negeribeberapa dari orang guntingan 2 jang berbagai 2 rupanja ditaburkan- 32 -


oranglah dan beberapa permata intan dan pudi dan beberapa djenisAtjeh Darussalam ini'serambi Mukkatullah Jang Maha Mulia. Makasegala jang mendengar itu menjangguhkan.Sjahdan bahwa adalah radja nisan Darussalam itu berarak kelilingmesdjid Baiturrahman sehingga sampai ke Medan Chiali. Makadihentikan oranglah pada sama iengah medan seperti sabda Jang Mulia.Maka adalah pada malam itu segala anak radja 2dan tjeteria, abentara,hulubalang masing 2 berkawal radja nisan Darussalam itu, danadalah dikembangkan orang beberapa chaimah tempat segala radja 2dan hulubalang kedidi dan berama. Maka pada malam itu orang melihatpun masing 2dengan pemandangannja, seketika itu melihat hulubalangberana dan seketika itu melihat anak radja 2dan abentara bermainkeris, dan segala orang muda 2bermain kedidi dan menari danadalah lagi njanji jang dinjanjikan budjang ninta berahi itu ber-bagai 2djenis, dan ada setengah mereka itu melihat orang bermain gedombakdan ada setengah melihat Djawa bermain tumbak dan ada beberapapula permainan Djawa dari wajang dan topeng dan tandak dan beberaparatus bunji 2 an tjara Djawa dipermainnja, dan setengah mereka itumelihat sehingga tertjengang 2melihat permainan Tjina bermain rakatdan menarikan naga perbuatan dan setengah mereka itu melihat wajangtjara Keling dan beberapa djenis dari pada permainan jang lainberbagai 2 , dan beberapa segala dagang (orang Keling) menundjukkanpermainannja dan terbanjak pula melihat bermain patung ditarikannjaber-bagai 2lakunja dan adalah segala orang dusun itu melihat pada sesuatupermainan hingga tertjengang 2tiada djemu matanja melihat dia.Maka terlalu amat suka segaia orang bermain itu dan segala jang melihatarakan radja nisan Darussalam kekandang Darul donia. Makase-dekah paduka marhumpun pada ketika itu ditaburkan oranglah sepandjangdjalan, beberapa dari pada asjrafi dan emas dan perak danmahligai itu dan adalah pada masa itu Duli Haderat Jang Maha Muliaberdjuangkan gadjah dan bertekupan kerbau dan lembu dan beberapadari pada biri 2dan kibasj, dipertekupkan orang.Setelah sudah berdjuangkan gadjah .itu maka sabda Jang Mahamulia itu sehingga sampai siang. Setelah pagi 2harinja maka segalaalat pawai itupun diatur oranglah.Sjahdan adalah pada masa itu Duli Haderat Jang Maha Muliasemajam pada mahligai jang bergelar Pantja Pendawa melihat padaperma'a jang lain. Maka segala jang beroleh mendjadi kajalah. Makasegala orang jang melihat pertama-tama, radja'nisan Darussalam b


Setelah sampai kepada dewala Taman Chairah, maka radja keritanitupun dikepilkan oranglah pada astaka dewala itu. Maka disambuthulubalang dan segala tjeteria, maka dibubuhnja kepada Radja diradjajang keemasan, diiringkan oleh segala radja 2dan hulubalang dan tjeteria.abentara dan rakjat hina dina, lalu kedalam kandang Darussalam.6. Bentuk Makam Darussalam.Kata jang empunja tjerita: bahwa adalah perbuatan radja kandang Daruldunia Darussalam itu pertama-tama dibuatnja batu terdampar,kira 2dua belas depa pada satu segi, maka adalah perbuatan ituempat segi dan batu mengampar berkumai seperti perbuatan peteranadan adalah pada empat pendjurunja itu bertjanggai berukir awan danmega dan beberapa kalak (kalak = songsong - pajung kebesaran, penulis).Maka diatas batu menggampar itulan ditambaknja tanah kira 2delapan hasta tingginja, maka sekaliannja itu disusun dengan batujang putih, kuning, hidjau, merah, hitam, ada ungu; ada djingga; adaablak berkuari, biru, ada pantjawaran ada seperti warna paru 2 .Maka diperbuatnja pada kaki dewala diatas kaumai, maka dikerawangnjapada lingkar tepi kumai (= bingkai = berai atau pinggir batuberukir) itu dan beberapa perhiasannja terkenal.Maka pada kedua lapis diperbuatnja dewala batu dibubuhnjabertelepuk (banjak sekali, penjusun) batu perbuatan benua Tjina jangberbagai-bagai tulisan, dan adalah perbuatannja makin indah dari jangpertama ganda ber-ganda 2 .Maka dalam batu itulah tiang radja kandang Daruldunia berdindingpapan bertjat bersemburan air mas dan adalah tjelah 2itu tidaklulus semut berdjalan dan segenap tjat itu dibubuhnja bersemburandjua. Maka diperbuatnja pula segenap dinding itu bertingkap ber-kisi 2kira 2 lima belas tempat dan pada selang kisi 2 (djari 2 ) itu dikerawangnjaber-bagai 2dari pada awan dan mega berarak, dan adalah dinding ituberdjumbai pantjawarna. Maka tiang kandang Darussalam itu ditjatnjapelangi ditulis dengan air mas.Sjahdan adalah perbuatan arah kepakaian itu suatu pintu bergelarSri Muka. Maka adalah perbuatan pintu itu berkerawang dan bangunnjaseperti biram berkulah dan beberapa tjermin Tjina terkena padaselang kerawangnja itu, dan pada suatu segi beberapa telepuk daripada air mas ditjat, dan kemuntjaknja bersalup dengan suasa. Makadikenakannja kepada bara phtu dua tempat perbuatannja seperti nagaberikur dan perbuatan kumai itu berkerawang seperti karang nakas bertelepukberselimpat bersemburan air mas. Maka pada segenap tiangitu berlapiskan sufsachelat ainulbanat dan sesesari dan makmal katifahdan dibadj. Maka adalah segala pagar radja kandang Daruldunia- 34 -


itu dari pada kaju djati dan gaharu dan tjendana dan chelembak dankaju karang. Diperbuatnja atap radja kandang iiu tiga lapis, selapisjang pertama dari pada papan bertjat merah, dan adalah perseianganatapnja dirapatnja tjermin atas angin berkeliling, dan lapis jang keduadiperbuatnja dari pada batu disusun. Adapun akan Batu itu ada merah,putih, kuning berbagai- warnanja, dan lapis jang ketiga lebih indahdari pada perbuatan Andalas.Maka adalah rupanja dipandang dari djauh seper.i awan mengandunghudjan; dan diperbuatnja kemuntjak kandang itu astokonaMaka kenmuntjak radja kandang itu dari pada perak dan segenapmariiunja dibubuhnja buah berembang. dan diatasnja salur budjungdari pada perak berukir. Maka dalam kandang itu pelinggamiang maha putih. Maka diatas batu itu diperbuatnja kisi larikan atasangin bersaput lagi ber'uliskan lazuard berair emas dan pada kumaidewala itu berpuntjak rebung berkerawang. Maka adalah diatas dewalajang ketiga itu lapis itu berlapis 2 langit 2 dari pada katja berbunga bertelepuk(bersepuh p.) air emas, dan lapis jang ketiga dari pada kainkeemasan dan lapis jang keempat dari pada zarzari bersurat kalimah.sekalian sura'an itu air emas berukir berumbai 2 kan permata bertjampurmutiara dikarang perbuatan Darussalam. Maka dalamnja itulahperhiasan jang berbagai indah'-. Maka adalah terkembang disisi radjanisan Darussalam itu beberapa pajung. Maka ada hampir radja nisanDarussalam itu sua u pajung keradjaan belazuardi berba'ang em=is danberkemunljaknja dari pada manikam iang merah dan dibawan k:muntjaknjai'u terkena beberapa permata jang tiada terhargakan, dan adalahkedjedjakan pajung'- itu dari pada emas ibrahimi berpukat.Maka dari kiri radja nisan Darussalam itupun suatu pajung keradjaanhari Djum'at berdjantera, batangnja dari pada emas berumbairumbaikanpermata pudi berantai, perbuatan benua Rum. adalah tempatkekisarannja emas beraga melekah bepermata berumbai'-'kan oermatadikarang, dan adalah kaju djan'era itu bertebu 2emas bersendidangan nilam, dan pada udjung dari pada kaju djantera itu sua'u permatapuspa ragam 'ergan'ung dan adalah tjahaja tjemerlang memantjargilang gemüang. Maka ada pula pada kemuntjak pajung itu suatuperma+a intan jang amat besar harganja dan kedjedjakan pajung berdjanteraitu emas kudrati jang sepuluh mutuDan dis ; si pajung berdjantera Hu sua + u emas berpermata dandengan kemuntjaknja dari pada nilam dan dibawah kemuntjak i'u beberapapermata jang ierkenal. maka adalah suatu permata itu sebuahnegeri hargania dan adalah kedjedjakan pajung itu emas be-pahat tigabersegi.Dan timbalan pajung i+u sua+u pajung berlazuardi berumbai 2 kanmutiara dan in*?n dikarans dan adalah sembilan ba?ai permata terkenal.maka kemuntjak pajung itu dari nada baiduri dan kedied^k^n-— 35 —


nia dari pada suasa bertulis perak. Dan bertentangan pajung dengana u pajung pantjawa na berumba^kan permata jang sudah dikarangSn kemunuak pa ung iiu perma a jang di disedu seper, eiur ajambssarnja dan adaiah balang pajung itu suasa berseburan dengan a,emas. Dan liga bidji emas terkembang 'M^&lJ^ ^ Z adar pada perak dan daun bundi 'erkena pada selang- buah perkulamaka adaiah bunji daun bundi itu erlalu amat njanng. dan Kernui, jaknjaemas diua, dan beberapa lain dari pada itu. Dan adalah cirhulu radjanisan Darussalam itu tiga lapis bantal dusun ber ampukan emasi g a bidji tadjUK; suatu perma* ,ruan d.Karang perbuatan or-ng oawanZ n sLu id uk perma* peroua.an brang se..n. s ^ ^ Za r a beperma.a incan cjampur pudr, Dan adalah bamal , u semua ter•erawang emas dari berbunga rjempaka emas dan d^as bantal MI ge-:DaTdari kiri pun delapan bantal susun bertampuk emas beperma.ag 6 i a rdan ada berteiepuk bunga emas bermahi sehar, bu.an. dan digatasnja dua bidji ban.al, suatu berba ang emas bertampuk beperma*pantja warna beselang seling mutiara, diaias .u suatu musja wakatbersura' air emas dalamnja iiu dan disisinja >tu sua u_ ijeper emasberiuiup sebab emas bertah.akan permata, suatu djam ail emas dansua u hakaii dari pada pusparagam bersurat ajat Qur'an ber ali rantarkanemas dan suatu tjerana emas bertu.up sebab keemasan berisi tasjbïhpolam dan akan bahar dan dandan dan gahru dan sulaimani danpudi dan intan dan lain dari itu beberapa djenis jang lam.Dan lagi bantal emas ber ampukan emas diatasnja Ijiu emasberumbaikan emas berpinang muda emas. Dan hampir radja nisan itusuatu kelebut emas berkemuntjak permata merah .erhantar diatas keiahkeemasan dan des:ar pelangi siku keluang terkena beberapa danpada in an dikarang. Dan pada suatu kamandulu suasa berjetat emasterhantar dia'as kuda 2berbunga lawang. dan suatu kendi emas bersuasadan sua*u sibur terhan'ar disisinja dan suatu peludahan suasa berselangdengan permata berbungakan perak perbuatan atas angin dandua buah bekas istanggi, sua'u emas, suatu suasa dan beberapakaki dlan dari pada emas dan suasa dan lazuardi dan perak bertahtakanemas perma'a dan beberapa dari pada permadani keemasan + erhan'arhamnir ktibah Darussalam sebuah mesdüd Kata sahibulhikajat: Adalah perbua'an ba+u badan radia nisan Darussalam i'u limalaois. Bahwa se'apis i»ng per+ama 'elepuk berselang dengan tierminbor'iar air emas dan he'-bunga 2bertulis oerbagai bunga dan lapis jangkedua berkerawang berselang 2dengan lazuardi dan iang ketisa laoisK=rh?a^ 2 lfi


pis jang keüma dari pada emas bersemburan dan beberapa permataterkenal bersusun seperti bunga"an rupanja dan beberapa kalok (songsongp.) dan beberapa mega berarak perbuatan Darussalam.,. tdrnan Sari.Kata sahibul lukajai ;Pada zaman bagmdaiah (oleh ajah dan suaminja p.) berbuat sesuaiubos.an, jaitu taman sari jang terlalu indah, kira- seribu depaluasnja. iViaka ditanamnjalah peibagai bunga J an aneka buah-an digelarbaginda bostan itu Taman Chairah Uaman jang indah artinja p.).Adalah dewala (piniu gerbang) Laman itu daripada ba.u dirapatnja.Maka diturap dengan kapur jang amat bersiii seperti perak rupanjadan pin unja menghadap keistana dan perbuatan pin.unja itu berkup diatas kup itu sanggul diperbuat seperti biram (gambar gadjah)berkelopak dan berkemun.jakan dari pada sanga pelinggam, terlalugemerlap sinarnja bergelar Pintu Biram hderabangsa. Dan adasama iengah taman itu ada melintasi sungai jang bernama Darul-'isjki,berturap dengan baiu. Terlalu djernih airnja, lagi amat sedjuk, barangsiapa meminum dia sehaMah tubuhnja. Dan adalah terbit maa airi'u dari pada pihak magrib dibawah gunung Djabalul- ala (gunung tinggi),keluania dari ba u hPam.Gambar 9Pintu khob gunungan bekas pintu taman sari.— 37 —


Sjahuan adaiah pertemuan aewaia Taman Ghairah itu, jang padasungai uarul- isjki itu. dua Duah djambangan, bergelar Rambut Kemaiai.iv.a


daiamnja ber-bagai- djenis ikan dan bunga 2 an dari pada tandjung putihdan tandjung merah, tandjung ungu dan tandjung kuning dan tandjungdadu, serta djenis bunga 2 an ada disana.Dan pada tebing kolam itu ada dua buah djembangan, satu bergelarKembang Tjarpu Tjina, jang satu lagi bergelar Peterana Sangga.Sjahdan dari sungai Darul-'isjki itu suatu medan terlalu amat luas kersiknjadari pada batu pelinggam, bergelar Medan Chairani.Dan pada sama tengah medan itu sebuah gunung, diatasnja menaratempat semanjam Gegunungan Memara Permata, tiangnja danpada tembaga dan atapnja dari pada perak seperti sisik rumbia dankemuntjaknja suasa. Maka apabila kena sinar matahan, tjemerlanglahtjahajanja itu. Adalah daiamnja beberapa permata puspa ragam dansulemani dan jamani. Dan ada pada gegunungan itu suatu gua pmtunjabertingkap perak. Dan ada tanam-an atas gunung itu beberapa bungaandari pada tjempaka dan air mawar merah dan putih serigading.8 Letaknja Makam Darussalam.Pada sisi gunungan itu kandang Darul dunia ditepi sungai Daroydan diatas gunungan itu ditempati makam Darussalam, dewala kandangitu ditutup dengan batu putih diukir pelbagai warna dan nakas danselimpat dan tembosa dan emga arak 2 an. Dan barang siapa masuk dalamkandang itu adalah ia mengutjap selawat akan nabi Sallahu 'alaihiWassalam.Dan adalah dewala jang didalam itu berturapan batu putih belasuardibuatan orang benua Turki. Dan tiang kandang bernama tamriahdan Naga puspa dan dewadaru dan pagarnja dari pada kaju djanteramula. Dan adalah kandang itu dua lapis. Selapis dari padanja papanditjat dengan lumerik hitam. gemerlap rupa warnanja seperti warna nilamdan selapis lagi atap .kandang itu dari tjat hidjau warnanja sepertizamrud dan kemuntjaknja dari pada mulamma emas dan sulpurudjungnja, dari pada perak dan dibawa sulur sulur hudjung itu buahpedendang dari pada tjermin ki1au 2 an dipandang orang. Dan dihadapankandang itu sebuah balai gading, tempat makan kenduri baginda dandisisi balai itu beberapa pohon pisang dari pada pisang emas dan pisangsuasa. Dan ada disisi gunung arah tepi sungai itu suatu peteranabatu berukir bergelar Kembang Lela Masjhudi, dan arah kehulunja suatupeterana batu warna nilam bergelar Kembang Serodja berkerawang.Dan dihalaman gunung itu pasirnja dari pada batu nilam danada sebuah balai keemasan perbuatan orang atas angin disisinja adasebuah rumah merpati. Sjahdan adalah segala merpati itu sekaliannjatahu menari berlari pedikiran leka. Dan ada ditebing sungai Darul-'isjkiitu suatu balai tjermin bergelar Balai Tjermin Perang.Maka segala pohon kaju dan bunga 2 jang hampir balai— 39 —


itu sekaliannja kelihatan daiamnja seperti tulisan. Dan ada dalam tamanitu sebuah mesdjid terlalu elok perbuatannja, bergelar Isjki Musjadahdan kemuntjaknja dari pada mulamma emas.Dan adalah dalam mesdjid itu suatu mimbar batu berukir lagibertjat sangga rupa dan zanggir pantja warna terlalu indah perbuatannja.Dan berkeliling mesdjid itu njiur gading dan njiur nargi dan putihdan njiur karah dan njjur manis dan njiur dadih dan njiur ratus dannjiur rumi, dan berselang dengan pinang bulan dan pinang gading danpinang bawang dan pinang katju. Dan ada sepohon njiur gading bergelarSerbat Djinuri ditambak dengan batu berturap dengan kapur,adalah pohonnja tjenderung seperti orang menjerahkan dirinja. Njiuritulah sebagai santapan Duli Sjah Alam, terlalu manis rasanja.Sjahdan ada diseberang sungai Darul Isjki itu pada pihak Mri suatubalai, perbuatan orang benua Tjina bergelar Balai Rekaan Tjina.Sekalian pagarnja berukir dan dindingnja bertjat berkerawang. Danukirannja segala marga satwa ada gadjah berdjuang dan singa bertangkapdan beberapa dari pada unggas jang terbang dan daripada setengahtiangnja naga membeiit dan pada setengah tiangnja harimauhendak menerkam. Dan dihadapan balai itu djambangan batu berturapbergelar Kembang Serodja.*) Dan ada sebuah lagi balai, sekalianpagar bertjat air emas jang merah, bergelar Balai keemasan. Dan halamanbalai itu ditambahnja dengan pasir pantjawarna gilang gemilangbergelar Kersik Indera Beka. Dan adalah antara kin' kanan balaiitu dua ekor naga, mengalir air dari pada mulut naga itu kesaluransuasa, maka senantiasalah air mengalir dari pada mulut naga itu. Sjahdanadalah didarat Balai keemasan itu sebuah balai, tiangnja astikana,dindingnja bertambi bertjat serba bagai warna dan atapnja dari padapapan bertjat kuning adalah kemuntjaknja dan sulur udjungnja bertjatmerah berukir awan setangkai bergelar Balai Kembang Tjaja. Dan adadisisi Balai keemasan hampir sungai Darul Isjki itu sebuah batu berukirkerawang bergelar Medebar Laksamana. Bermula ada hampir kolamDjentera Hati itu sebuah balai gading bersendi 2dengan kaju arangtimur.Adapun bumi taman itu ditambalnja dari pada tanah kawi danditanami serba bagai djenis bunga 2 an daripada bunga air mawar merahdan air mawar ungu dan bunga air mawar putih dan bunga tjempakadan bunga kenanga dan bunga melur dan bunga pekan dan bungasebrat dan bunga kembang setahun dan bunga seringeni dan bungadelima wanta dan bunga pantjawarna dan bunga seri gading danbunga mutia tabur dan lawa 2 , dan bunga semba warna dan bunga partjargaluh dan bunga anggerek bulan Han bunga anggerek semba warna,dan bunga tandjung merah, dan bunga tandjung putih dan bunga*) lihat gambar sebelah hal. 41.— 40 —


Gambar 11 Gambar djambangan Kembang Serodja tempatbersalin dipermandian dalam taman Sari.— 41 —


tundjung biru dan bunga tjulika, dan bunga kepadiah, dan bunga tjengkelenirdan bunga asad dan bunga perak, dan bunga tjempaka, danbunga tjina, dan bunga perkula, dan bunga gandasula dan bunga segandadan bunga kelana dan bunga serunai, dan bunga memberat danbunga raja merah dan bunga raja putih dan bunga pandan dan bungawarsiki dan bunga semembar bau dan bunga kepurantjak dan bungadahan dan bungaseba dan bunga puiasari dan bunga telang putih danbunga telang biru dan bunga maliri dan bunga buluh gading dan bungakesumba dan bunga maderas pada djeram Tangisan Naga danandung merah dan andung putih dan pohon mas" 2dan limau manis daniimau entimum dan limau kedangsa dan limau Gersik dan limau Inderagiri,djambu bertih, dan bunga kerumunting dan bunga serba rasa.Dan tiadalah hamba pandjangkan kata 2beberapa daripada kekajaanAllah Subhanahu Wata'ala jang garib 2 .Dan sekalian itu dengan djambangannja jang indah 2perbuatannja.Dan adalah dalam taman itu dari pada serba buah 2 an dari padabuah serbarasa, dan buah tupah dan anggur dan buah tin dan buahdelima dan buah manggista dan buah rambutan dan buah tampoi, danbuah durian dan buah langsat dan buah djambu dan buah ranum manisdan sentul, ketjapi dan sermai dan bindjai, dan rambai dan nangka,dan tjempedak dan sukun, dan kulur dan mantjang, dan mempelam,dan pauh dan tebu, dan pisang dan njiur dan pinang dan betordan gandum, dan katjang, dan kedelai dan ketela dan labu dan kundurdan timun dan kemendikai dan buah melaka dan belimbing bersegidan belimbing buluh dan sawo dan bidara dan berangan dan tembikamdan buah djela dan djitun dan djagung dan djaba dan sekoi.9 Dewan Perwakilan Rakjat (Parlemen).Sebagaimana jang tersebut dalam buku Siaga Atjeh bahwa SriSulthan Iskandar Muda {Marhoem Mahkuta Alam) telah menjusun hukumdan adat istiadat keradjaan Atjeh jang disebut ADAT MAHKUTAALAM (Ama), adat mana ditaati oleh seluruh suku (Sukeë) kaum danrakjat. Maka dalam tahun 1633 atau pada tahun hidjrah 1042 Bagindamenjusun lagi suatu qanun jang diberi nama "QANUN AL ASJI DARUS­SALAM" jaitu: Madjlis Mahkamah Perwakilan Rakjat (Parlemen).Dewan Perwakilan Rakjat (Parlemen) itu jang terdiri dari 73orang anggotanja jang diambil dari tiap 2mukim seorang, jang dipiliholeh kepala 2Rakjat dari ketiga segi Atjeh Besar, jaitu XXII, XXV danXXVI mukim. Jang disebut kepala rakjat itu: Panglima Segi, Hulubalang,Imeum (Kepala mukim) dan keuthiek (kepala kampung).Maka pada tanggal 12 Rabiul Awal 1042 H. (1633 M.) Dewan PerwakilanRakjat itu dibuka oleh Sri Baginda jang dihadiri oleh Panglima 3Sagi, Para Ulama dan para wazir/menteri. Tempat bersidang di BalaiPandjang jang disebut MADJELIS MAHKAMAH RAKJAT. Madjelis— 42 —


Mahkamah Rakjat ialah badan legislatif. Disampingnja terdapat pulabadan eksekutif jang ditempati oleh 4 orang hulubalang jang dikepalaioleh Laksamana jang bertempat sidang di Balai Rung Sari dan 22orang Ulama jang dikepalai oleh Muf li Qadhi Malikul Adil, jang bertempatdi balai Gadeng. Kedua balai ini balai Rung Sari dan BalaiGadeng ialah Badan pelaksana dari segala ketetapan jang dihasilkanoleh musjawarah legislatif di Balai Mahkamah Rakjat. Dengan diadakannjaDewan Perwakilan Rakjat maka kedudukan keradjaan Atjeh senantiasadalam keadaan adil dan makmur sehingga nama Sri BagindaSulthan Iskandar Muda termasjhur didalam dan diluar negeri dan ditaatioleh segenap lapisan rakjatnja bahkan sampai. disaat hipun masihdihargai dan dipusakai tjiri 2 kebudajaan lama itu oleh putera 2Atjeh jang selaiu kita dengar dalam peralatan atau sesuatu upatjara:disebut 2 : Adat Bak Po teu meu reu hom, hukum bak Siah Kuala, Qanunbak Putroë Phang,-reusam bak Bentara, artinja adat dari MarhoemMahkula Alam, hukom dari Sjiah Kuala, qanun dari Puteri Phang danResam dari Bentara (hulubalang), Tegasnja adat jang ditetapkan olehSuiühan 2 sedang Resam ditentukan oleh masing 2 luhak seperti katapantun: Lain lubok lain ikannja, lain kampung lain resamnja. Dan adalagi : Hukom ngon adat legeë zat ngon sefheuet, artinja hukom denganadat, seperti zat dengan sifatnja, istilah lain dikatakan hukumdan adat itu seperti aur dengan tebing, tarik menarik. Lain pepatahlagi : Adat meukoh reubung, hukom meukoh Purih, adat djeuet^barangho takong, hukom handjeuet barang ho takih, artinja adat dapatdipotong seperti memotong reubung, hukom seperti memotong sagak(Udjung bambu keras) adat dapat diaturkan begitu sadja hukum takdapat diaturkan dengan semana-mana, melainkan wadjib didasarkankepada Qur'an dan Hadis.Demikianlah fungsi mahkamah Rakjat harus memetjahkan persoalanperundang 2 an (hukum dan adat negara) dengan seksama danmenetapkan sesuatu peraturan jang dapat memakmurkan negeri danmelindungi hak azasi rakjat dengan kekal abadi.10 Memperbaharui susunan badan legislatif. (Parlemen)Dalam tahun 1059 H. atau 1649 M. • Ratu Tadjul Alam SafiuddinSjah mengadakan perubahan susunan anggota badan legislatif atauMadjelis Mahkamah Rakjat jang terdiri dari 73 orang tetapi jg didalamnja ditempatkan 16 orang wanita turut duduk dalam madjelis itu untukturut sama 2dengan kaum pria mengatur urusan negara guna mempertimbangkankebidjaksanaan Sulthanah dan meneliti segala adat danhukum jang lajak disalurkan kepada rakjat supaja tetap adil dan makmursebab Sri Baginda insjaf bahwa kalau tak ada keadilan maka takada 'kemakmuran jang diketjap oleh rakjat djelata.Adapun susunan Badan Perwakilan Rakjat Parlemen adalah sebagaiberikut :— 43 —


1. Sjahil 38. Majur Muhammad (orang2. Budjang Djumat Turki)3. Ahmad Bungsu 39. Dapa Ahmad Sjah4. Ahmad Jatim 40. Penghulu Mu'aüm5. Abdul Rasjid 41. Seri Dewa6. Faimis Said 42. Si Sjahad7. Iskandar 43. Si Manjak8. Ahmad Dewan 44. Si Njakti Tjaja (wanita)9. Majur Thalib (orang Turki) 45. Ahmad Ratib10. Si Njak Bunga (wanita) 46. Si Minhan11. Si Halifah (wanita) 47. Si Habibah (wanita)12. Ahdal 48. Mustafa13. Abdul Gani 49. Si Sjadin14. Abdul Madjid 50. Si Radjuna15. Si Sanah (wanita) 51. Si Aman Pana16. Gudjah Hamid 52. Si Njakrih17. Isja 53. Zamzami18. Hiajat 54. Gudjah Rahsia (orang Turki)19. Si Njak Bunga (wanita) 55, Radja Megat20. Maimunah (wanita) 56. Abu Gaseh21. Siti Tjahja (wanita) 57. Badal Mustup12. Mahkiah (wanita) 58. Umi Puan (wanita)23. Si Buket 59. Siti Awan (wanita)24. Si Manan 60. Umi Njak Angka (wanita)25. Ahmad Djalii 61. Si Aman26. Ben Muhammad 62. Si Njak Tjampli27. Si Njak Apakat 63. Abdul Hakim28. Gudjah Nazir (orang Turki) 64. Si Mawar (wanita)29. Si Njak Puan (wanita) 65. Si Manis (wanita)30. Abdul Hamfd 66. Abdul Madjid31. Malik Saleh Samir 67. Ibrahim Rasia32. Chatib Muadzam 68. Abdullah33. Imam Muadzam 69. Umar34. Abdul Rahman 70. Abdul Rahim35. Badaja 71. Mahjudin36. Budjang Aramsjah 72. Harun37. Nadisah (wanita) 73. Abdul MuthalibMaka diantara 73 anggota dewan perwakilan itu 9 orang memegangfungsi wazir atau menteri duduk dalam kabinet Sulthanah jaitu:JANG PERTAMA : 1. Si Njak Tjampli, 2. Ibrahim Rasia, 3. Abdullah,ketiga mereka itu masuk bahagian (seksi) Paduka Tuan: JANG KEDUA-1. Umar, 2. Abdul Rahim, 3. Mahjudin, ketiga mereka ini masuk bahagianSri Rama; JANG KETIGA: 1. Harun, 2. Abdul Muthalib, 3. Abdul— 44 —


Madjid, ketiga mereka ini fungsi martabat Wazir/Menteri, sedang janglain 64 orang sebagai anggota dewan perwakilan Rakjat sadja. Adapundaftar nama 2anggota dewan perwakilan rakjat jang tersebut diatas inidipetik dari naskah Qanun Al Asji Darussalam jang tersimpan dalamchazanah kitab 2 di dajah Marhum Tengku tanoh Abeë jang sekarangada dalam tangan jang terhormat Sdr. A. Hasjimy Ex Gubernur KepalaDaerah ,lstimewa Atjeh.Dengan terdapatnja naskah lama jang tersebut diatas ini dapatlahdiambil kesimpulan bahwa pada permulaan abad XVII telah adaDewan Perwakilan Rakjat di Atjeh/Nusantara jang dibentnk oleh SriSulthan Iskandar Muda, tokoh agung jang militan anti kolonialis, imperialisjang telah mengusir Portugis di Sumatera dan Malaja.11 SUBVERSI BELANDA DALAM MASA PEMERINTAHAN RATU1. Pertentansian di Perak.Dalam tahun 1645 Delegasi Belanda datang ke Atjeh merundingkanhal perdagangan di Perak. Belanda menganggap bahwa merekapunberhak berniaga timah disana dan mereka berharap sangat supaja RatuAtjeh memberi pengakuan dan segala kesulitan disana hendaknja lekasdiselesaikan.Urusan ini diberikan tugas oleh Compani belanda kepada KomisarisTinggi: Arnold de Vlaming van Outshoorn seorang pengawal Belandajang terpandai, tetapi sangat dibentji oleh anak negeri Perak. Dalammissi itu turut serta seorang Saudagar Belanda JAN Hermans jangmengurus perdagangan. la selalu mentjoba mendjalankan expansi poh'tiknja,supaja pedagang perak di Perak mendjual timah kepada CompaniBelanda dengan harga jang tetap dan djangan sekali-kali lebihmahal daripada harga pendjualan kepada bangsa 2 lain. Karena Ratumembuat peraturan harga pendjualan timah .kepada Belanda dan Inggerislebih mahal dari harga kepada saudagar Bumiputera Djawa, Bugis,Siam dan Melaju. Permulaan dapat djuga menjelesaikan sendiriurusan pembelian timah itu, jang merugikan keradjaan Atjeh dengantjara selundupan.Ratu sedar bahwa Perak adalah salah satu sumber kekajaankeradjaan 2 Atjeh, tetapi Ratu di Atjeh tingga! diam sadja dan membiarkanexpansi Belanda iiu berdjalan tetapi baginda jakin hal itu dapatditentang sendiri oleh rakjat dan Panglima Atjeh disana dan politikini tepat. Tidak beberapa iama penjelenggara Belanda itu berdjalan,terbitlah reaksi dari anak negeri memboikot V.O.C. Tidak mau lagimendjual timah kepada Belanda dan semua timah itu dibeii olehsaudagar 2 Melaju, Siam dan Djawa dibawa .ke Atjeh disana didjualkepada saudagar 2 India, Arab, Parsi dan lain-lain, untuk di export ke— 45 —


Calcutta. Surate (Gudjarat) dan Teluk Parsi setjara perniagaan bebas.Oleh karena V.O.C. mendapat lagi kesusahan sebab hampir sebutir timahpuntidak dapat dibelinja lagi dan karena itu dagang timahnja diMelaka sepi. Kemudian Hermans jang waktu itu Residen disana menjatakanpenjesalan kepada Ratu Atjeh, jang surat penjesalan itu diantarkanoleh Vlaming ke Betawi agar diteruskan ke Atjeh.Dalam masa perundingan di Betawi, Gouverneur Van Diemen meninggalpada 25 April 1645. Oleh ikarena keadaan di Perak terlalu katjau,Sulthan Muzafar Sjah Perak telah menjampaikan djuga laporankepada Sri Ratu di Atjeh jang diantar oleh pembesar 2Perak atas IntervensiBelanda disana. Maka sesudah 6 hari menguburkan GouverneurGeneral, disuruh berangkat 2 buah kapal ke Atjeh, Angkersloot danEngmont membawa delegasi (utusan) menghadap Ratu untuk mentjaripertolongan dan memberi laporan tentang hal di Perak. Dalam perundinganDe Vlaming di Atjeh hadir Laksamana Abdul Rahim Maha RadjaLela dan pembesar 2 lain. Ratu Atjeh tegaskan perasaannja dan memberitahu pula Infervensi Belanda jang kebetulan baru terdjadi sebelumdatang Vlaming: Matroes (keiasi) '


gasnja.diatas,Kemudian setelah beberapa tahun perdamaian jang tersebu.da.ang lagi rombongan perampok liar kapal dagang didaeranSumatera Barat.Dalam tahun 1649 datang pula 2 kapal dari Djeneva (negeri Perantjis)bernama San Giovanni dan San Bernado didalamnja lUr.utserta kelasi-kelasi Belanda jang beisekutu' dengan anak-anakbuah kapal itu jang dipimpin oleh Kap^ain Josten Mael. Kapalitu memakai bendera Oranje jang biasa dipakai oleh kapal- Belanda,kapal tersebut itu lalu merampaa (merampok) kapal- dagang bumiputerajang bermuatan Iada, diantaranja kapal jang kena rampok ituiermasuk sebuah kapal raai sendiri jang bermuatan Iada jang akan dibawapulang ke Atjeh. Maka karena itu Panglima Atjeh penguasa perangdi Sumatera Barat telah mengambil sikap jang tegas menangkapResiden Belanda dan mengusir semua kapal dagang Belanda disanadan segera mengirim laporan dan Residen jang ditangkap kepadaMaharadja Lela dan Ratu Atjeh. Setelah menerima laporanitu terus diperintahkan Maharadja Lela supaja dengan segeramengirim tamabhan kapal perang bantuan kepesisir Suma e-a Bara'untuk memperkua'kan pertahanan dan pendjagaan, ka'au kapal Belandadatang lagi merampok dan benteng 2 Belanda di SumateraBarat diserang. Orang Belanda di Pulau Tjinko sangat ketakutanmelihat sibuknja kapai'- peronda A'jeh. lalu segera mengirimlaporan ke Betawi peri ha! kapal Perantjis jang merampok itu jang sebelumi u, seialu purak 2diam sadja. Maka karena laporan diri PulauTjinko iiu.' Gubernur General di Betawi Cornelis Van Der Vyn segeramengutuskan seorang komisaris ke Atjeh untuk menerangkan sedjelasdjelasnjakepada Ratu bahwa pegawai Belanda tidak ada bermaksudjang salah, hanja perbuatan 2 anasir jang tidak bertanggung-djawab'etapi bersedia pula Compeni Belanda membajar kemba'i segala kerucianRa'u dan penduduk jang kena rampok ituBelanda sedar dan meminta maaf a'as perbuatan i f u. hal ini sanga'menggirangkan hati Ra'u Atjeh dan Baginda menganggap bahajanegaranja telah lenjap. Maka dalam konperensi itu Comisaris Belandamem'wsoalkan kembali hahwï dalam tahun 1637 dinerbuat perdjandjiarnjajang di+etapkannja oleh Marhum Darussalam (Sul'han IskandarSani) dengan Belanda jaitu tentang perdaagngan didaerah sebelahkr-'-a^iaan Atjeh Darussalam. kemudian Belanda mengharap suDaja pe r -d^ndjtan i'u dih ; dupkan terus. Ra'u terima oerdjmdjian tadi diperkuatlagi. berhubung dengan i'u maka harga kain 2 sebagai alat Denukar ditetaDkanpula. Sesudah i'u Betanda minta lagi agar Compani Belandaspdialah jang mendanat izin boleh mengambil timah di Perak LaluRa+u memberi tahu bahwa Sul'han dan pembesar 2di Perak tidak sukaterima perafuran itui Tetapi Belanda keras diuga meminta maka Ra'uTadiul Alam Safiathuddinsjah dengan tersenjum membenarkan permih-— 47 —


taannja dan baginda jakin hai itu pasti diten'ang oleh rakjat Peraksendiri. Tidak beberapa lama kemudian sesudah Ra.u sampaikan amanatkepada Sul han Perak térnjata lagi jang ketetapan (izin) inipunputus pula dan Belanda ditimpa oleh bahaja. Dalam tahun 1651 pengawal-pengawalCompanie Belanda di Perak hampir semua dibunuh,jang tinggal sebahagian lari ke Betawi (Djakarla) dan Atjeh. Alangkahherar.nia dan ter'.awa o.3ng2 dalam is ara Atjeh karena melihat adaorang Belanda jang 'erlepas lari ke Atjeh sebab sedjak semula menja:^'.3 bahwa mereka semuanja bangsa Belanda jarg mendjalankanexpansi poli iknja disana sudah habis di butiuh oleh rakjat Perak. Karenaperis'iwa atau bentjana besar itu menjebabkan Compani Belandatidak mau membajar padiak tahunan kepada keradjaan A'jeh. Makakarena itu Ra'u Safiathuddinsjah mengeluarkan peraturan bahwa segala'imah dari Perak wadjib dibawa ke Atjeh dan dari situ baru dapatdibeli oleh segala saudagar un'uk di export ke Calcut'a Surat dan TelukParsia. Karena Peraturan ini Belanda tak dapat lagi membeli sepikul 'imah di negeri Perak. Sebab itu Belanda mengutus seorangComissaris menghadap Ratu ke Atjeh un'uk memberi laporan tentangpembunuhan itu ser'a memberi tahu bahwa orang Perak tidak adamendiual timah kepada Compeni Belanda melainkan dibawa ketemna'lain ke Atjeh.Atjeh tegaskan memang telah memerintahkan agar pasaran timahdi Perak ban


1 Kapal Compeni Belanda diinzinkan lagi mengundjungi pelabuhanAtjeh2 Kepada Compeni Belanda dibolehkan membeli timah hanja diberikanseperduanja dari hasil timah Perak.Di Atjeh ditempatkan lagi Residen Belanda.Akan tetapi tentang fasal 2 ini ketjewa djuga lagi bagi Belanda sebabkemudian mendapat djuga kesulitan karena sulthan dan pembesardi Perak tetap tidak menjenangkan, mereka tidak menjukai sebanjak itutimah diberikan kepada Compeni Belanda sehingga mereka berkata :„Daripada diberikan timah", lebih baik kita berikan udjung keris kepadacompeni Belanda itu. Memang orang orang Belanda pun tahu halitu seperti jang didjelaskan oleh Ratu dalam Compersemai tetapi karenauntuk spekulasi agar "banjak untungnja dan kesempatan untuk mengurangkanHegemonie Ratu sebab itu diminta djuga.Maka hal jang tidak menjenangkan Sulthan dan pembesar2 di Peraktidak lama antaranja ternjata disana telah timbul lagi satu insiden.Maka karena itu Komisaris B. Vond Bort jang baru sadja sampai ke Betawidari Atjeh dapat pula perintah selekas mungkin berangkat kembalike Atjeh dengan tiga orang pegawai tinggi untuk pengiringnja.Sampai disana lalu menghadap ratu jang kemudian Ratu memberikanpendjelasan jang tegas pula Contract difasal II itu lebih dulu telah dikatakanberat sekali dan tidak begitu mudah Ratu dapat meneken kekuasaanSulthan dan pengaruh pembesar2 di Perak jang tidak senangberniaga dengan Belanda tetapi oleh karena desakan Belanda sendiridibenarkan dan sekarang harus' diperlunak dan ditindjau kembali. Setelahada perdamaian maka Comisaris V.O.C. memberi tahu kepada Ratubahwa Residen Groenewegen akan dipindahkan dari Atjeh dan ditempatkansebagai residen di P. Tjinko/lndrapura untuk menguasai Padangdan Tiku, jang ma na mereka berdjandji dengan ratu akan mengurusperdagangan Kompeni Belanda dengan lebih bidjaksana.Tatkala Comisaris Von Bort pulang ke Batavia/Djakarta, Ratu mengirimkanHadiah kepada Gubernur Djenderal Maetsuyker sebagaibungong Djaroë (buah tangan) Ratu 80 bahar atau 240 pikul Iada dandan kepada Von Bort sendiri 25* bahar atau 75 pikul iada jang harganjawaktu itu 14 real satu bahar. Selain itu kepada B. Von Bort diberikan"GeSar Urang Kaja". Berhubung dengan pemberian gelar urang kajakepada Bort menerbitkan desas desus provokasi dari pihak Belandadan orang jang menentang pemerintahan Ratu di Sumatera Barat jangmengatakan Ratu akan kawin dengan B. Von Bort. Desas desus ini dibantaholeh pihak istana bahwa Ratu tidak ada maksud kawin denganorang kafir, sedangkan pinangan Sulthan Djohor, ditolak karena tiadapersetudjuan dari kepala2 rakjat sehingga keradjaan Djohor terlepasdari kekuasaan Atjeh (1646).— 49 —


Gambar 12SIRIH SERVICE./ALAT2 PERLENGKAPAN TJERANASIRIH DALAM ISTANA JANG DIPERGUNAKAN DALAM SESUA­TU PERDJAMUAN.1. Kekarah/incluk tempat sirih (jang besar) iang ketiil tempatgambir atau tjengkeh2. Kerandam/tempat kapur3. Batee ranub/puan induk temuai sirih4. Tjereupa/tempat : gambir, tjengkeh dsb.5. Tjemoj/tempat tembakau— 50 —


II. Pertentangan dengan Sumatra Barat. Dalam tahun 1660 datanglagi Komisaris B.' Vond Bort di Atjeh d ; mana ratu Atjeh menerimanjadengan ramahnja. Perundingan dengan ra'u ikut ber-sama2 dengan ResidenBelanda jang di Atjeh Grenewegen. Conprensi itu achirnja mendapatperse'.udjuan kedua belah pihak, dalam hal mengadakan Mutasipegawai V.O.C. Setelah selesai perundingan berangkatlah Komisaris B.Vond Bort ber-sama2 dengan residen Groenewegen jang dipindahkandari A + jeh mendjadi Residen ke Padang, sedangkan gantinja ialah ResidenCabriel di Atjeh. Kemudian rupanja pihak Belanda Saboter perdjandjiani'u dengan mengerdjakan lebih !uas dari lang tersebut dalamperdjandjian jang telah diperbuat dengan Ratu Atjeh. misalnja tentanghal menekankan harga hasil pertanian rakjat artinja dibeli lebih murahdan tentang hal mendirikan kantor dagang (Factory) di Padang. Tetapigerakan liar itu dapat diketahui oleh Panglima Atjeh kuasa ra'u disana.Dalam bulan Nopember tahun 1662 dimasukkanlah Compeni Belandasebuah pengaduan jang keras kepada Ratu Atjeh tentang keadaan perdagangandi Padang jang mana nota itu djawabannjapun tegas djuga.Jaitu Belanda telah mendjalankan Octrooinj^ jang diluar pendjandjian-'iia sehingga menekan harga jang merugikan rakjat pe'ani. Selain ituRa'u Atjeh telah mengetahui jang orang belanda sebenamja mulai dariawal tahun itu sudah ada niat buruk (subversif) di Sumatra Barat seakan2merubuhkan kekuasaan Atjeh disana sebab mentjampuri hal RadjaMinangkabau jang telah berselisih hebat dengan keradjaan Atjehkarena melanggar perdjandjian perkawinan. Adapun tentang asal mulanjaperselisihan i'u kata sehibul hikajat : Dahulunja daerah Pariamansemendjak SuPhan AÜ R'ajat Sjfsh Al Qahhar (1537—1578) diper'mtahioleh Keradjaan Atjeh dengan ditempatkan seorang Pu'ranja di Pariamanjaitu Radja Muqa! dan kemudian diberi kuasa kepada Radja Minangkabau.Radja Minangkabau ini kawin dengan seorang putri sulthanA'jêh dengan perdjandjian supaja putri ini mendjadi permaisuri jangpertama. Te*api setelah 2V2 iahun lamanja radja itu meninggalkan permaisuriAtjeh itu dan hanja hidup dengan gundiknja sadja dan kerdjanjapuntiap hari mengurus penjabungan ajam.Permaisuri Atjeh sangat gusar atas perbuatan, radja Pu dan mengir'mlaporan buruknja kepada ajahnia di Atjeh jang djuga telah marahnjaa'as penghinaan ten'ang anaknja. Maka dengan segera disuruhkembali ke Atjeh. Oleh sebab itu keradjaan Atjeh menghnkum RadjaMinangkabau menjerahkan kepada keradjaan Atjeh seluruh Pantai Barat(pesisir) mulai dari ba'as Atjeh (durian tokoh Radja) sampai kesungaiMandjuto. Dalam keruhan ini Residen Belanda Groenewegen telahmengambil kesempatan mengadakan perhubungan rahasia dengan beberapakepala2 negeri dari Minangkabau jang maksudnja ber-sama2meiepaskan dirinja dari kekuasaan Sulthan Atjeh. Mula2 pembesar2Compani Belanda di Betawi melarang residen tjampur tangan dalam— 51 —


urusan itu, jang mengmga; perdjandjian jang baru sadja chpetbua. UÖnganra.u A.jen jang boleh dikatakan hu.ang budi Belanda kepada Sulthan Iskandar Sani iang .elah membantu Belanda iang menghan jurxanbenteng Por.ugis di Malaka, dernikian djuga prioriias perdagangan jangdiberikan oieh Ra.u kepada Compeni Belanda. Te'api se e ah menüengarketerangan2 dan budjukan dari residen Groenewegen maka CompeniBelanda menje.udjui Subversif politik Groenewegen itu. Untuk pihakCompeni Belanda saat itu adalah se-baik2nja sebagai mangail diair keruh. Kebetulan dalam masa itu terdjadilah kekatjauan jang heba':antara Panglima2 Atjeh jang mendjalankan tugasnja disana dengan kepalanegeri jang melawan pemerin'ahan jang d : sebabkan oleh Subversifpolitik Belanda. Didaerah mulai dari Padang sampai indrapura dan d : -sepandjang pes^sir Sumatra Barat sampai keba as A'jeh, penduduk mengeluh tak dapat lebih lama lagi menderi'a kesuli'an dan 'ekanan p = -gawai karena akibat perten angan kedua belah p : hak sehingga sebahagian kepala2 negeri dan agen2 alau kaki 'angannja jang mendapat p : n-djaman untuk pembeli emas liar dapa- dibudjuk dan dParik oleh Ras'-den Groenewegen untuk meiepaskan dirinja dari kekuasaan A'jeh d^nberseku*u dengan Belanda. Maka dalam ; ahun 1652 d'serahkan Provak?,si oleh kaki tangan Beianda di Suma ra Barat bahwa d' A'jeh telah timbulpemberon'akan jang digerakkan oieh 10 orang Ulama dan 11 orangpembesar2. Dalam oemjaeron'akan itu Maharadja lela (Abdul Rahim) kemanakanra'u jang hendak diangkat mendjadi Sul'han telah dibunuhorang. Beriia itu mengedjutkan Panglima2 Atjeh jang berada disana pada hal beri a itu tak benar. Demikianlah Pleister Companje dari expar.s'Politik jang didjalankan oleh Belanda. untuk melemahkan kekuas^aiRatu Atjeh di Sumatra Barat. Dengan pintar dan busuknja dalam tahun1663 Groenewegen membuat dan meneken sebuah perdjandjian rahas ; adengan beberapa kepala negeri jang telah menjeleweng kepada Ra'udan jang telah menerima wang pandjar untuk perdagangan emas gelap.Perdjandjian itu dinamai „Perdjandjian Painan", a'au disebut Peiaka*Pandjang".Komplotan itu semakin hari semakin bertambah anggo'anja dankira2 10 tahun lamanja gerakan itu telah sampai ke Barus. Akan tetap;Groenewegen banjak mendapat kesusahan dalam mendjalankan politiknjajang ditentang oleh Pang!ima2 Atjeh, kepala2 dan anak negeri jangmasih se'ia kepada keradjaan Atjeh. Benteng Belanda di Tiku,Periaman. Padang. Solinda habis dihantjurkan dan orang-orangnjahabis dibunuh. Belanda telah mendapat kesulitan untukmendapa 1 serdadu sewaan. Dari Djawa orang tidak mau lagimeneken serdadu untuk dibawa ke Padang. Oleh sebab itu dibudjuk-Periaman. Padang. Salinda habis dihantjurkan dan orang-orangdariMa kassa r dan Ambon. Aru Palaka diberikan memegahg peranandan tinggal di Sumatra Barat dari t ah u n 1662—1664. Anak Rad'ia ini-tju— 52 —


kup pajah menentang Panglima- dan tentara Atjeh. Jang achirnjaia min a pu'ang ke Makasar, sebab seberapa dibawa pengikutnjasebegitu habis sehingga peilu ditjari tenaga lain dariluar negeri jaitu dari Djepang dan Korea. Groenewegen sendiri sudahpernah dikaramkan sikotjinja jang hampir maut dalam bulan Maret1665, "atkala mendarat dari kapal Gosarus selagi hendak membantu SulthanMuhamadsjah Indrapura kaki tangannja jang sedang diserang olehRadja Adil dari Madjoto jang merientang politiknja. Sekalipun waktu iniGroenewegen tidak maut tetapi semendjak itu banjak diperoleh kesalahannjaIebih2 tegoran dari Betawi jang menambah berat penjakit uratsarafnja apaiagi jang bertambah berat lagi penjakitnja itu karena uangVershot jang telah banjak diberikan kepada kaki tangannja untuk menjeludupatau berdagang mas jang gelap telah banjak jang hilang. karenabanjak orang jang ielah terbunuh dan ada pula jang sudah belotlari ke pihak ikut menentangnja. Maka karena kedjengkelan itu ia membunuhdiri dalam bulan Desember 1665. Semendjak itu Pulau Tjinko(Painan) mendjadi ibukota bandar kedudukan untuk kompeni Belandadan pada tahun 1666 diperkuat benteng oleh Verspreet untukmenggantikan Kota Padang. Akan tetapi -kedudukan Belanda disitupuntidak aman be':ul, selalu diserang oleh Panglima2 Atjeh atas kuasaPanglima Nanta dan Panglima Banda. Atjeh mentjari daja upaja akanmengambil kembali djadjahannja jang telah katjau itu dan dari districtKota Tengah berkumpu! markas sebagai pusat pertahanan Atjeh. Dalammasa itu Verspreet pengganti Residen jang bunuh diri meresmikan RadjaMinangkabau sebagai pemimpin persatuan kepala2 negeri itu, tetapihampir tidak ada artinja karena diantara kepa!a2 negeri jang menekenperdjandjian Painan (Pelakat Pandjang) itu sendiri terdapat perselisihanmisalnja di-daerah2 jang masih dikuasainja dan masih suka kepadaAtjeh, Indrapura, Batu Sangkar dll. sehingga boleh dikatakan bhwperdjandjian Painan itu tidak lebih dari 6 bulan sadja jg berdjalan dimdaerah itu.Bahkan peraturan (Circulir) Belanda sendiripun tidak ditaati. Berhubung dengan kekalutan perang Saudara itü banjak anak negeri jangpmdah kelain negeri, ke Malaka. Riau dan Atjeh Barat/Tapak'uan danMeulaboh, dan Atjeh tidak sekali gus mengundurkan diri tetapi ber-ahgsur2dan serang menjerang tetap ada kelihatan kekurangan kekuasaanka'au dibandingkan dengan abad ians? lampau semasa dibèwah SulthanIskandar Muda, A+ieh senanPasa dapat mengirimkan armada jang kuat


ngamankan sesuatu kerusuhan didalam negeri sendiri. Disinilah keiemahanRa-u atau wanita. Akan teiapi sifat Ra'u Tadjul Alam Safiaihuddinsjahtjukup tangkas dan bidjaksana menentang Subversif Belanda.Ini dapat diperlihatkan bhw baginda sebagai seorang wani'a dpt memenntah 34 tahun lamanja (1641-1675), ini bukan waktu jang pendekbahkan dalam keadaan genting. Begitu djuga tentang perdagangan diachiritu walaupun tidak bisa dikatakan sepi. tetapi tidak ada lagi seramatjang sudah- karena Subversif Belanda. Karena kekatjauan di SumatraBarat ini menjebabkan orang2 asingpun berkurang datang kesana,mungkm orang itu marah sebab orang Belanda berbuat intervensidi Sumatra Barat tidak bertindak ierus hanja dapat dibudjuk-budjukoleh Belanda dan dipermainkan oleh kepa!a2 negeri dan kakitangan dante-rang perdagangan timah di Perakpun kelihatan Ratu masih serahkansadja ketangan Kompeni Belanda. Demikian pula perhubungan antaraAtjeh dan Siam-semakin retak tidak seperli dahulu lagi. Perhubungankedua keradjaan itu dahulunja baik sehingga kemadjuan Compeni Belandatetap akan terganggu sedangkan dalam waktu achir2 ini Siam seringmengadukan peristiwa negeri, petani Klantan dan Kedah jang dPenmadjawaban jang menjedihkan sebab utusan Siam diletjehkan orangdi Atjeh dalam tahun 1661,III Pertetangan dengan Sumatra Timur. Setelah lemah kekuasaanA'jeh di Sumatera Barat, mulai pula Panglima Deli meiepaskan diri dalamtahun 1669 ditarik oleh Djohor dan Belanda, masuk dibawa keradjaanSiak sehingga watas keradjaan Atjeh sebelah pesisir Timur Sumatrasudah tidak sebagai sediakala. Hal ini menjebabkan kemudurankekuasaan A'jeh jang perkasa dahulu.PEMERINTAH 3 ORANGRATUPenggantinja Ratu Tadjul Alam Saithuddin Siah ialah ratu NarulAlam Nakiathuddun Sjah. la berasa! dari keturunan Sulthan lama djuga(Dynas'i Muqhajat Sjah), disangka salah seorang tjutju dari Saidil Mukammil,Suaminja Daeng Ahmad ibnu Abdul Rahim dan lama memerin-'ah dan tahun 1678 sampai 1688. tentang urusan pemerintahan banjakdibantu oleh suaminja.Dengan Belanda ia selamanja dalam bertentangan mentjari icti'arsupaja dapat hendaknja Siam ditarik mendjadi kawannja untuk menentangKompeni Belanda jang mana maksud ini tak dapat berdjalan lantjarkarena ada selalu insiden tun'utan Mahkota. Dengan Inggeris perhubungannjabaik, sehingga ia telah menerima utusan Inggeris dariMadras dalam tahun 1678. Ditahun i'u dinobat Ratu III . ZakiathuddinInaia'sjah 1678—1688 kemudian dinobat lagi IV. Tatkala pertukaranmahkota dalam tahun 1688 diangkat mendjadi Ratu jang keempat— 54 —


kalmja (penghabisan) Kemalat Sjah tetapi tidak dengan 100% suaraRakjat jang sedar kelemahan ratu2 maka lebih suka dihidupkan kembalikekuasaan pemerintahan Sulthan jang mana keadaan itu diteruskansadja berlalu sementara waktu. Akan tetapi tidak dapat lekas mengubahnjadisebabkan ber-petjah2an beberapa partai (suku) jang berpengaruhdimasa itu jaitu Partai/Suku Lheë Reutoih, Dja Sandang, Tok Bateëdan Imuem Peuët. Seorang Eropa bernama J.J. De Roy mengundjungiA'jeh dalam tahun 1691 dimasa pemerintahan ratu kemalat Sjah, telahmenulis bahwa pemerintahan Ajeh itu lebih banjak menjerupai kepadaRepubiik dari keradjaan, karena dengan adanja Hegemonie empat sukudi Atjeh dapat menegakkan dan mendjatuhkan Sulthan tetapi sajangsuku itu tempo2 petjah tetapi thd musuh dari luar mereka bersatu.Djadi dalam pemerintahan keradjaan Atjeh turut berkuasa wanita2 /ratu atau Sulthanah jang lebih dari setengah abad /58 tahun lamanjajaitu :Ratu ITadjul Alam Safiathuddin Sjah lamanja 35 tahun dari1641 — 1676.Ratu II Narul Alam Nakiathuddinsjah lamanja 2 tahun dari tahun1676 — 1678.Ratu III Zakiathuddin Inajatsjah lamanja 10 tahun dari tahun1678 — 1688 danRatu IV Kemala Sjah lamanja 11 tahun dari tahun 1688 — 1699.Dalam masa Ratu II Atjeh mulai mundur kekuasaan keradjaandiluar, istana terbakar, Radja Kedah meiepaskan diri dari kekuasaanAtjeh dan Sumatera Barat diambil oleh Belanda.Gambar 13.Gambar 14. Mata wang keradjaan Atjeh.— 55 —


IV. TJOET N J A K DHIEiM<strong>SRIKANDI</strong> NASiONALASAL USULNJAKATA sahibui hikajat, marhom Hadji Njak NA Meulaboh, tersebutlahseorang tokoh Bangsawan dari sebelah Minangkabau, jang turunannjaberasai dari bekas Uleebaiang Radja bernama Panglima Nanta Panglimadari Ratu Atjeh Tadjul Alam jang memegang kekuasaan di tanahMinangkabau (Sumatera Barat). Salah seorang Tjutjunja jang bergelarMakoedom Sati, jang hidupnja tidak tinggal diam. la ingin hendak pergimerantau ke daerah Atjeh tanah mojangnja. Pada suatu waktu dikumpulkannjalahbeberapa orang pengikutnja lalu bermufakaL mengikatdjandji akan berlajar menudju arah sebelah Utara Sumatera-, karenadiudjung Pulau Sumatera sebelah barat didengarnja. bahwa disanabanjak sungai2 jang bermuara ke Samudra Indonesia, jang menghanjutkanserbuk2 emas dari hulu sebelah keperdalaman,Pada hari jang telah ditentukan, bertolakiah dua belas perahu lajar,penuh sesak dengan penumpangnja dari Muara Padang menudjukesebelah Utara. Rombongan ini dikepalai sendiri oleh MakoedoemSati.Selelah lama dalam pelajaran sampailah rombongan tersebut kepantaitanah Atjeh pada satu teluk jang bernama Pasir Karam dan disitulahMakoedoem Sati berkata sikolah kito berlaboh. Tempat inilahjang mereka mendjadikan tempat perkampungannja jang diberi namaMeulaboeh, berasai dari disikolah kito berlaboh. Sesudah iiu perahumereka membuat perkampungan tempat jang mereka duduki iiu. dinamakan"Raritau Nan dua belas", jang berasai dari 12 perahu dan anakbuah itu dinamai aneuk djameë (Tamu datang).Ketika mereka itu sampai mendarat diteluk pasir karam Meulabohdidapatinja daerah tersebut dalam berperang dangan serombonganorang A'jeh dari daerah kesultanan menghadapi orang Mantir jangdjauh lebih banjak dari orang Atjeh. Karena orang Atjeh itu ber-agamaIslam dan orang jang mendatang dari sebelah Minangkabau itupunberagama Islam, maka mereka itupun lalu menjertai orang Atjeh ituberperang melawan orang2 Mantir jang kemudian orang2 Mantir lari kegunung2.Maka tanah jang ditinggalkan oleh orang Mantir lalu dibagi-bagikanoieh orang2 A'jeh itu dengan orang2 jang datang dari Minangkabau.Disana mereka bersama-sama mengusahakan kebun tanaman Iada danmentjari emas. Dan dimasa itu mereka kemudian menjatakan kesetiaannjakepada Sulthan Atjeh Djamalul Alam Badrul Munir jang memerintahsekitar tahun 1711 — 1733 M.Tidak lama kemudian, Meukoedoem Sati pindah kesebelah Utara•; — 56 —


Sambai 15Tjut Njak Dhienmenurut potret tatkala di Lampisang.Seorang pedjuang Wanita jang telah disahkan oleh Pemerintah R.l. sebagaipahlawan Nasional— 57 —


kemuara Sungai Wojla diatas gumpang perbatasan daerah Pidië karenaia mendengar chabar bahwa disana terdapat emas jang mengalir dalamsungai. Rombongan Makoedoem Sati menemui bahagia ditempat kediamannjajang baharu itu. Lama kelamaan kehidupan MakoedoemSati dengan kawan2nja mendjadi senang. Setiap hari mereka mengumpulkanemas urai jang tidak habisnja dan tanah jang subur itupun segera pula ditanaminja. Kampung jang mereka djadikan ibukotaitu dewasa ini dikena! dengan nama Kuala Bheë. Disebelah kota itukearah sela'annja terdapat kampung Pasir Atjeh. Disanalah MakoedoemSati mendirikan rumah Gedang (Rumah Adat) tempat kediamannjadan anak kemenakannja. Oleh karena sungai Woyla itu diatasGumpang dan Tangse termasjhur daerah jang makmur, lambat launmendjadi Pantai Atjeh disebelah Barat itupun ramaüah dikundjungioleh orang2 dari Atjeh Pidië. Atjeh Besar d.l.l. Disana mereka selainmentjari emas, djuga mereka mengutamakan menanam Iada (meritja).Seluruh Pantai Barat Atjeh itu kemudiannja dinjatakan oleh SulthanAtjeh mendjadi Daerah djadjahan takluknja jang wadjib membajarupeti. Dalam masa pemerintahan Sulthan Djamalul Alam Badrul Munirini terdjadilah perampasan kekuasaan Keradjaan Atjeh ber-turut2 olehSuPhan Djuhar Alam Atnaaddin dan Wadi Tebing gelar Sulthan SjamsulAlam Djuhan Sjah. Sampai kepada Suühan Alaiddin Diuhan Sjahatau Potjut Oek (1742 — 1767).Dalam waktu ini Makoedoem Sati membantah. Kepada pengikutnjadiperintahkannja supaja djangan menghiraukan pemerintah SulthanDjamalul. sebab bukan ia jang berhak menerima. Dalam sementa r awaktu ini terdjadilah 2 Sulthan di Aljeh jaitu Djamalul Alam dan AlaiddinDjuhan Sjah jang berhak. Setelah Sulthan Djamalul Alam berkali2meniuruh minla padjak itu kepada Makoedoem Sati, achirnja MakoedoemSa l i mengirim besi2 tua dan kain butuk ke Istana.Perbuatan Makoedoem Sati itu mendjadi murka Sulthan, lalu Sulthanmengirim Panglima perangnja Penghulu Peunaroë dari Keumanganmemerangi Makoedoem Sati tersebut.Ketika itu kekuasaan Tanah Atjeh dikuasai kembali oleh Djamalu!Alam sementara waktu peperansan ini membawa kemenangan bagiAngkatan perang Sulthan Djamalul Alam sehingga kampung habis dibakar dan Makoedoem Sati ditawan dan dibawa menghadap DjamalulAlam. Setelah dilskukan ber-matjam2 pertjobaan buat membunuh danmenjiksanja, tetapi adjaib suatu sendjatapun tak dapat melukainja.Sulthan Djamalul Alam memerintahkan menghantjurkan besi tua kirimanMakoedoem Sati 'dahulu dan dihantjurkan di api dan disuruh minumkeoadanja. Te'api Makoedoem Sati tetap masih hidup. karena iaada ilmu pendingin besi panas. (penulis pernah lihat chalifah kunjahtimah panas).— 58 —


Maka berkata Sulthan Djamalul Alam, Tuhan rupanja belum berkehendakmentjabut njawamu. Oleh karena itu kami ampuni engkaudengan sepenuh2nja. Makoedoem Sati diangkat mendjadi pengawal laludiberikan tugasnja mendjaga taman Penghibur Sulthan. Dan kepadanjadiberikan tanda2 kebesaranija dan tempat tinggal di VI mukimdekat Bitay.Beberapa lama kemudian Sulthan Atjeh Alaiddin Muhammad Sjah(1787 — 1795) berdaja upaja selalu memelihara hati Panglima PolemPanglima Segi XXII Mukim turunan Sulthan Iskandar Muda, akan tetapikarena sesuatu sebab, hati Panglima Polem tersinggung djuga.Maka timbullah murkanja kepada Sulthan. Panglima Polem Mengepungistananja dengan lasjkarnja dan alat sendjatanja jang lengkapSulthan Alaiddin Muhammad Sjah terkepung dalam kuta Istanadan makanan hampir habis. Dengan ditakdirkan Alah datanglah bantuanjang tidak disangka2. Ditengah malam buta datanglah orang jangmemben bantuan makanan dan minuman. Orang itu berkata, bahwaia datang dari 6 mukim Peukan Bada.Achirnja lasjkar Panglima Polem mendapat kekalahan. SulthanAlaiddin Muhammad Sjah mendapat kemenangan. Maka Sulthanmgmlah hatinja hendak mengetahui siapakah gerangan nama orangjang menolongnja itu dan darimana asahja.Orang itu mendjawab: ..Keturunan saja dipihak ibu dari Minangkabaudan dipihak Ajah bekas Panglima Atjeh di Minangkabau. SeluruhAtjeh mengetahui kesetiaan Datuk saja kepada Sribaginda Ratu TadjulAlam dan Sulthan Djamalul Alam dan beliau pulalah mangetahui danmengepalai pasukan pengawal Taman Penghibur Baginda.Nama Intu saja itu ialah Makoedoem Sati. Rumah gedangnja duluberdiri dipantai Barat di Pasir Karam, Atjeh Barat jang terletak di muaraSungai Wojla. Sulthan Alaiddin Muhammad Sjah sangat gembiramendengar keterangan orang itu.Sulthan iiu mengangkat orang jang gagah berani dan berdjasa itumendjadi Panglima Perang dan diberi nama Nanta, dan menurut namanjajang dulu bertugas di Minangkabau. Nama dan kebesarannjaboleh diturunkan kepada anak tjutjunja, Selain, daripada itu diberi satugelar kebesaran jaitu: „Setia Radja". Dan ia diangkat mendjadi UleebalangSulthan bergelar Uleebalang Poteuh (hulubalang Sulthan bebasdari Panglima Sagi). Panglima Nanta Seutia Radja mendapat kebesarandaripada sjarat2 dan kewadjiban pendudukan. Kepadanja diberikanseluruh hasil daripada pulau2 jang ada dimuka Pantai 6 mukim.Keputusannja pemberian segala anugerah kepada Panglima Setia Radja(Panglima Nanta) itu ditambahkan dalam Undang2 Adat Mahkuta Alam.Segala sesuatunja itu adalah ditetapkan guna membalas djasa Nanta._ Setia jang pertama jang ditambah pula namanja dengan NantaThjik serta Radja. Nanta setia Radja kemudian mendapat anugerah- 59 —


erupa daerah djadjahan kekuasaan di 6 mukim jang turun temurunSjadi warisan untuk anak tjutjunja. Nanta Thjik men.kah denganSR Putri dri Teuku Nek Meuraksa jang berkekuasaan besar danmarterpandang dan kedudukannja. Nanta TjhHc Setia Radja karenaitu ia mendjadi lebih kuat. la diangkat mendjadi Pangl.ma Perangölëh SuPhan Sulaiman Sjah. Perkawinan ini kemudian ia mendjadinenef


anjak itu, ada ada sadja tjatjat dan kekurangannja, jang belum dapatmemenuhi dan memuaskan hati Teuku Nanta Seutia.Dengan djandji jang telah ditentukan, pada suatu hari datang tamudari Lam Nga, orang2 terkemuka dan para pengiringnja berkundjungke Lam Padang. Rombongan mana hendak berkundjung kerumah Uleebalang VI Mukim! Teuku Nanta Seutia Radja. Tamu agung itu ialah utusandari Teuku Abas alias Teuku Udjong Aron Imuem Lam Nga seorangHulubalang jang gagah berani Pendjaga Pantai Laut, kekuasaannja ialangsung manerima perintah dari Sulthan.Kedatangan Tamu Agung ini ialah dalam maksud meminang TjutDhien untuk mendjadi istri Teuku Tjek Ibrahim bekas murid dari PasanterinBitay kêturunan Hulubalang Lam Nga, terbilang kaja raja diTanah Atjeh dan mempunjai hubungan pemiagaannja diseantero daerahdan Pulau Pinang.Kedua pihak, baik Nanta Seutia dan maupun Teuku Udjong Aron,telah memberikan kejakinan bahwa Teuku Tjek Ibrahim dari Lam Ngadan Tjut Dhien dari Lam Padang pastilah akan mendjadi pasangan jangsepatut-patutnja.Tidak beberapa lama kemudian sesudah bertunangan Tjut Dhienputri Nanta Seutia Radja Uleëbalang 6 Mukim. dinikahkan denganTeuku Tjek Ibrahim Lam Nga tetapi umur Tjut Dhien masih dibawahdewasa sedikit ± 12 tahun. Karena sudah manikah menurut tradisidipanggil Tjut Njak Dhien.Dari tahun demi tahun Tjut Njak Dhien bertambah besar dan perendahanTjut Njak Dhien terhadap suaminja kian bertambah mesrasebagai suami isteri sehingga achirnja berkisarlah mendjadi pertjintaanjang murni. Tidaklah mengherankan, karena antara kedua suamiisteri terdapat persamaan faham jang sesuai. Kedua-duanja tangkasdan kesastria Sebagai putra Atjeh jang tjinta kepada Dangsanja dantanah airnja dan teristimewa kepada agamanja. Pendapa* n -eka berduatentang serangan „Kaphee*"' Belanda, kemerdekaan dan Agama Islamadalah sangat bersamaan. Kebentjian mereka terhadap Belandatelah mendendam sebagai kata petua orang tua2 „MUSUH MEÜPUSA-KA" dan mereka telah membentuk perasaan mendjadi dua orang seichwandan sehidup semati, bahu membahu,, siap sedia memerangi.KAPHEE". .Beberapa tahun telah lewat kebelakang. suami isteri hidup dalamberkasih.kasihan. Semendjak hari dinikahkan dalam tahun 1868sampai kepada hari jang membawa bentjana (8 April 1873), jaitu haripendaratan tentara Belanda ke Atjeh, seharusnja bagi mereka dapatdianggap sebagai dalam suasana jang aman dan damai, dimasa ituTjut Njak Dhien lebih kurang berumur 17 tahun. Seluruh orang Atjehtelah ber-siap2 menunggu segala kemungkinan, tiap2 malam kedengaranlahsuara ratip di-kampung2, dikala itu setiap malam pula T „t Njak— 61 —


Dhien asjik mendengar buah ratip itu sambil membuai dan me-nimang2anaknja jang ada dalam ajunan sebagaimana biasa dilakukan oleh wanita-wanitalain terhadap anak djantung hatinja. la menanam semangatpatriot dan budi pekerti kepada bajinja itu supaja ia kelak mendjadipahlawan tanah airnja. Sekalipun anaknja itu belum dapat dibawakeluar ber-handai2 kerumah tetangganja ataupun sedang tidurdan menjusu. Tjut Njak Dhien membuat atas dirinja sebagai seorangguru kepada seorang murid. Hai djantung hatiku, hai anakku, lekaslahbesar engkau karena engkau seorang Iaki2 dan ajahmu Datuk Iaki2 danperlihatkan kesatriaanmu. karena kafir hendak mendjadjah negeri kita.hendak memperbudak kita, hendak menjebar agamanja, jaitu agamakafir dan hendak mendjadjah tanah air kita dan memperbudak kitaorang Atjeh. Pertahankanlah agama kita jaitu agama Islam. Wahaianakku turutkanlah diedjak ajahmu Teuku Tjek Ibrahim Lam Nga, nenekmuNanta Seutia Radja. Diantara Sjair2 jang dibuaikannja itu adalahsebagai tersebut dibawah ini:'Do do da IdangTjitjem subang pho mengisaBeuridjang rajeuk boh atee nangTjadjak meuprang bantu RadjaDo do da ideeDjantung atee beuridjang rajabeudjeuet aneuk karnat beudeedjak prang kaphee tjang BelandaDo do da idianoë pasi rijeuk timpabeuridjang rajeuk boh atee didjaga Pantee kuala Lam NgaDo do da idibidjeuh sawi dalam katjabeuridjang rajeuk banta tjutdigantoë abi paroh BelandaDjak kutimang bungong padeeputeeh meuplee 2lam blang rajabeudieuet aneuk kameu beudeedjak prang kaphee gantoë nektaDjak ku timang bungong pandjoëindah bagoë bungong langabeu di gaseh lee kawan droëgeunah uroë parang Beulanda— 62 —


Djak kutimang bungong rambotbeungoh seupot bak meusalabeutijeuet aneuk kameu laottadjak reubot kapai prang BelandaDjak kutimang bungong peukanbungong asan kuneng ratabuedigaseh keuh lee rakanbeu eek taprang kuta BeulandaIndonesianja :Mari kusajang mari kudo dangburung subang terbang berputarlekas besar buah hati nangpergi berperang bantu RadjaMari kutimang mari ku dodildjantung hati lekas besarpandai anak memegang bedilserang kafir tjintjang BelandaMari kutimang mari ku do dipasir dipantai umbak timpalekas besar buah hatidjaga pantai kuala Lam NgaMari ku do da mari ku do disbidji sawi dalam katjalekas besar banta jang manisganti ajah usir BelandaMari ku ajun bunga padiputih berseri dalam sawah rajapandai anak memegang bedilpetgi prang kafir ganti nenekdaMari kutimang bunga pandjiindah sekali bunga kenangahendaklah disajang oleh kawan sendiriagar setiap hari serang BelandaMari kutimang bunga rambutanpagi sore hadapi musalladjadilah anak djuara lautdapat merebut kapal prang Belanda— 63 —


Mari kutimang bunga pekanbunga asan kuning ratakasih dan sajang oieh kawandapatlah serang kuta BelandaDemikianiah sjair buajan Tjut Njak Dhien menanam semangat keperwiraankepada bajinja jang masih menjusu, dalam susunan jangoerirama.3. VI MUKIM DISERANG BELANDA.Dalam buian Desember 1875 Teuku Tjek Ibranim jang teiah beberapalama sibuk mendjaga Fron diperbatasan VI mukim dengan Meuraksa: Blang Oë. Geutjeue, Ku'apang Dua dan diperbatasan 9 mukimTeuke Nek Purba dan lil mukim daroey Lhong Raja.Se'elah ditentukan amanat-ija pada Panglima2-nja seperti PanglimaNjak Man dan Panglima Njak Adjat. la pulang seben'ar uiPuk berundingdengan Mertuania Teuku Nanta di Feukan Bada ser'a akanber'emu dengan Tjut Njak Dhien serta anaknja jang masih ke'jil dirumahnjadi Lam Padang.Baru tiga hari \a dirumah pada suatu pagi datang seorang kurirmembawa berita dari fron! bahwa musuh '.entera Belanda telah menjerbudari perbatasan 9 mukim Mek Purba, bukan dari Guetjeue danBlang Oë jang kuat didjaga.Berita ini mendjadi perhatiannja bahwa musuh telah merobah•>k'i!< perangnja jar.g hendak menggiPing pertahanan rakjat VI mukimTeuku Tjek Ibrahim, berkata kepada istrinja. Tjut silakan kelian be'-siap2, kumpulkan pakaian dan perhiasan mas. Kalian harus mengungsiseperti ka'a .pepa'ah, "sedia pajung sebelum hudjan".Musuh pasti akan meianggar pertahanan VI mukim dan kami semuanasukan aku dan pasukan aiah akan pertahankan negeri kPa. Saia seben'ar int akan mendjumpai aiah untuk mentoertfmb**lekan h~Jini. Un'uk pengawa! Tju* saia berikan 70 orang pengawal ian^ bersendfrta Berdjalanlah kedjurusan Lam Teungah dan Lam Papar. Bila Tjut'idak aman disPu teruskan pengungsian itu ke Bukit Parang dan%aknia dan memegang dahi is f rinja lalu ia berangkat. Sesaat i'u pulaT ; ,"' Njak Dhien memberitahukan ber-siap2 kepada inana2 pengasuh-"ia ser'a wanita2 lain dalam kampung Lam Padang besok Dagi tanggal28 Desember 1875 turun dari rumahnia. Pada tanggal 29 Desember— 64 —


1875 sa.u pasukan besar terne*a Belanda jang dikomandokan oleh LetnanKo.onel F. T. Engel, datang menjerang sekitar VI mukim.Su^iah sampai ke Bitai .erus e.seba.' kekampung Lam Djameë danAdjun dan iengkap dengan ala 2 sendjaia berat seperti meriam dangranat pembakar dari batalion Infantri, Cavaleri dan geni2/tukang2.Disitu dipertahankan oleh angkatan Teuku Tjek Ibrahim. Sementaraitu penghuni wanita dan orang2 tua seria kanak2 terus mengungsi kekampung Lam Asan. Pertempuran terdjadi sangat hebat. Belanda meiepaskantembakan meriam dan geranat api sehingga rumah2 dan mes-'djid-mesdjid dari ketiga buah kampung itu terbakar semua. Dengandemikian dimalam hari kelihatanlah njala api besar ke Lam Padangdan Peukan Bada.Kampung Lam Asan penuh sesak dan anak2 buah kampung itu daiamkeadaan sibuk dan pajah menampung orang wanita jang mengungsidari Bitai dan Lam Djameë Pu, sehingga setiap rumah penuh dengantamu2 perang itu.Kemudian pedjuang2 dari Bitai Lam Djameë dan Adjun mengundurkandirinja ke Lam Asan karena be.nt.eng2 itu tidak dapat dipertahankanlagi dan orang luka dibawa pula ke Lam Asan untuk dirawat.Padi disawah jang sedang menguning tinggal begitu sadja. Dari situmereka meima-! keluarganja jang lebih dulu telah mengungsi dan akandisuruh mengungsi lagi ke lain tempat karena tentera Belanda akanserang terus dari situ. Orang dari Lam Padang dan Peukan Bada punsudah bergerak. Semua wanita dan kanak2 mengungsi ke Lam Teungoh,Lam Pagar. Jang tinggal hanja pedjuang jang hanja mempertahankankuta Lam Padang Kuta Teuku Tjek dan Kuta TeukuNan'a. Pada tanggal 30 Desember 1875 tentera Belanda telah madjuke Simpang Rima dan terus madju ke Lam Asan dan terus menembakdengan meriam |dan granat api dan terus menjerang kampung LamAsan jang telah sesak dengan pengungsi dan pedjuang2 Atjeh jang telahmundur kesana. Tembakan kedjam ini banjak rumah terbakarBenteng2 Atjeh jang telah ditinggalkan lalu diduduki oleh TenteraBelanda. Sementara itu pula Kuta Lam Padang dan Peukan Bada terusdiserang pula dimana terdjadi pula perang jang sengit. Tjut NjakDhien dan ibunja sudah lebih dulu mengungsi ke Lam Teungoh tetapi karena orang kampung Lam Teungoh takut menerima lalu berangkatke Lam Pagar. Disana disambut orang dengan memberikan air kelapadan pangan sekedarnja pelepas lelah bagi jang mengungsi itu. Darisitu rombongan wanita2 Tjut Njak Dhien dan Ibunja terus menudju keBlang Kla. Tanggal 31 Desember Kuta Lam Padang diserang pula dengantjara besar2an dan dilepaskan tembakan meriam dan granat sehinggarumah2 semua habis terbakar. Kuta Lampadang jang telah ditinggalkankarena tidak dapat dipertahankan lagi dikuasai oleh Tente- Belanda dan sorenja Kuta Peukan Bada pula dapat dikalahkan ka-— 65 —


ena tembakan meriam jang hebat. Rumah2 orang kampung dan mesdjidsemua hangus di djilat api granat dan meriam. Pada tanggal 1Januari 1876, tentera Belanda ber-hari raja di Peukan Bada, tetapiPeukan Bada jang ramai itu sunji senjap tak ada orang lalu lintas.Malamnja tanggal 1 djalan 2 Januari kemah tentara Belanda di PeukanBada jang sudah ber-hari raja diserang oleh gerilja Atjeh jang mundurdari Lampadang dan Peukan Bada jaitu pasukan Teuku Nanta danTeuku Tjek Ibrahim. Semalam-malaman itu terdadi tembak menembakjang sengit dan pagi hari barulah berhenti. Karena semua gerilja itulelah mengundurkan dirinja ke sela2 bukit dan pada malam hari tetapmenembak kemah2 Belanda jang berada di daerah VI mukim. Demikianlahorang2 VI mukim Teuku Tjek dan Teuku Nanta mempertahankanserangan Belanda Klonel Engel jang berlaku dari 29 Desember 1875sampai 5 Januari 1876 menurut pertanggalan dalam buku E.B. KielstraDe Atjeh Oorlog/1884 djilid I halaman 237.4. TEUKU T;EK IBRAHIM SJAHID.Pada pertengahan tahun 1378 Habib Abdul Rahman pulang kembalidari Penang ke Atjeh. Pada suatu hari dalam tempat pertempuranLembah Beuradeuen Glee Taron jang telah banjak meminta korbankedua belah pihak dari pihak Belanda 2 opsir tewas dan banjak jangluka, ketika Teuku Tjek Ibrahim dalam istirahat mentjeritakan mimpin|apada + eman kawannja Panglima Njak Man dan Saudaranja TeukuTju fAdjad, tiba2 dengan tidak disangka mereka pada tanggal 29 Juni1878 dikepung oleh Tentera Belanda dan terdjadilah tembak menembakjang seru dan tidak lama kemudian kena sebutir peluru manganai kepalanjaTeuku Adjad lalu rebah. Ketika ia melihat nasib adiknja jangrebah lalu dipangkunja kepalanja semantara itu selagi kawannja terusmembalas tembakan dengan tiba2 pula sebutir peluru tepat kena kepalanjaTeuku Tjek. Ibrahim dan rebah pula disitu, seketika itü rebahpula disitu Panglima Njak Man maka hari itu sjahidlah ketiga pahlawan:Teuku Adjad. Teuku Tjek Ibrahim dan Panglima Njak Man. Makamundu"!ah Pasukan Teuku Tjek dengan membawa maia'2 ketiga orangiang telah gugur ke Leupung.Disitu disambut oleh Istrhja Tjut Njak Dhien dengan ratap tangisdan orang2 kampung datanglah kesitu memberi hormatnja kepada tigapahlawan iang sjahid. Kemudian bermufakatlah orang2 dengan TjutNjak Dhien supaja djenazah pahlawan itu dibawa ke Montasik untukdikebumikannja.Setelah djenazah Teuku Tjek Ibrahim dan kawan2nja dimasukkankedalam usungan lalu dibawa ke Montasik dengan melalui Bukit Mondamsampailah ke Montasik jang disambut oleh orang2 ramai dengandukatjita dan dimakamkanlah disitu didepan pekarangan Mesdjid.— 66 —


5. KAWIN KEDUA DENGAN TEUKU UMAR. PATAH TUMBUHHILANG BERGANTI.Kira2 mendjelang 2 thn kemudian (1880) Tjut Njak Dhien pun kawindengan Teuku Umar salah seorang turunan Nanta (kemenakan) anakdari Teuku Mahmud jang telah beristri dengan Tjut Mahani di Meulabohlalu beranak Teuku Umar.Dengan perkawinan Teuku Umar dengan Tjut Njak Dhien maka hiduplahkedua pahlawan itu dengan ber-kasih2an dan terus berdjuang.Dalam perkawinan kedua pahlawan ini memperoleh seorang putrijang bernama Tjut Njak Gambang jang kemudian ia dinikahkan denganTeuku Beb alias Teuku Dibuket. putra dari Tgk Tjhik Di Tiro, M. Saman.Dalam waktu 19 tahun (1880 — 1899) tatkala itu mulailah TeukuUmar mengambil bahagian jang satria dalam perang Atjeh - Belandakarena kerdja sama dengan istrinja Tjut Njak Dhien.Sebagai seorang pahlawan putri Atjeh telah banjak pengalamanikiït memimpin perdjuangan disamping suaminja jang pertama danjang kedua senantiasa memikirkan hal perlawanan jang sangat gigihterhadap musuh. Tjut Njak Dhien seumpama api jang membakar semangatserta senantiasa menginsafi djiwa suaminja jang kedua untukmeneruskan perdjuangannja. Dalam pembelotan Teuku Umar memihakkpd Belanda. Tjut Njak Dhien selalu menundjukkan sikap jg amarahdan mengeluh kpd suaminja Teuku Umar Djohan Pahlawan jg mau kerdja sama dengan musuh, meskipun merupakan siasat politiknja sekalipun.Namun Tjut Njak Dhien tak senang melihat suaminja jang bergau!ber-sama2 dalam lingkungan musuh dan kapir dan iapun tiada tahanmendengar edjekan masjarakat jang menganggap salah siasat suaminja.Dan sebab itu mendesak suaminja supaja segera kembali kepangkuanibu pertiwi. Sekalipun demikian sebagai seorang istri diapun tetapmenghormati dan meladeni dengan tak berputus asa untuk memberikankeinsjafan kepada suaminja"~sehingga achirnja Teuku Umarjang telah belot kepada pihak Belanda seperti Sayed Abdul Ramah. kemudianbalik kembali keharibaan ibu pertiwi meneruskan perdjuangansampai mangkatnja di Udjung Kala, ditepi pantai Laut Meulaboh padatanggal 11 Pebruari 1899 jaitu setelah berdjuang 19 tahun.6. TJUT NJAK DHIEN TERUS BERDJUANG.Meskipun perpisahan suaminja jang sangat ditjintai itu untuk selama-lamanjamerupakan suatu peristiwa kesedihan jang luar biasa, tetapiTjut Njak Dhien tiada pernah patah hati dan ia sebagai puteri kesastriamerasa puas dan bersjukur kepada Mahi karena suaminja jangtelah balik kepada ibu pertiwi jang mendjadi djundjungannja itu telah— 67 —


sjahid didjalan Allah dan gugur sebagai Pahlawan tanah air.Selandjumja Tjut Njak Dhien dengan bertawakkal kepada •uhantelah mengambil tekad jang buiat didalam hatinja, untuk meneruskanperang sabilnja dalam keadaan matanja rabun hingga sampai kepadakeluar nafssnja jang terachir. la mendjalankan perdjuangarmja d.hu anhutan (rimba) dengan menderita hidup jang sangat sengsara. Dikedjar2oleh Marsuse, tetapi tekadnja tidak mau tunduk. (1899 — 1905)Seperti telah diterangkan diatas beliau tidak dapat melihat lagi,matanja telah mendjadi rabun tetapi semangatnja tetap ber-njala-njalasebagai api jang tak pernah padam.7. TJUT NJAK DHIEN TERTAWAN.Enam tahun lamanja Tjut Njak Dhien menempuh hidup jang demikianachirnja karena .kesajangan bekas oengikut2nja jang tak dapat melihatlagi penderitaan beliau jang tak berdaja lagi hal merana itudisampaikannja lagi kepada Komandan bivak tentara Belanda di MeulabohKaptain Veltman. Karena itu pada tanggal 4 Nopember 1905dengan ditundjukkan oleh Pang Laot bekas seorang teman suaminjajang telah tunduk (menjerah) kepasukan Belanda dibawah patroii/pimpinanLetnan Van Vuuren atas perintah Kaptain Veltman dpt menawanTjut Njak Dhien dengan tjara tipu muslihat, tetapi tatkala mau ditangkapnjalalu ditjabutnja rentjongnja ditikam musuhnja itu tetapimusuhnja mengelak diri tak mengena tikamannja dan Tjut Njak Dhienlari. Karena kena kaju dia rebah dan tatkala itu dapat dirampas rentjongditangannja, setelah itu ia dapat ditangkap dibawa ke Meulaboh.Berita tertawannja Tjut Njak Dhien tantulah merupakan suatu haljang sangat populair ketika itu dan kemudian atas Derintah LetnanDjenderal Van Daalen Pahlawan putri Atjeh dari Tanah Rentjong i'udiasingkan ketanah Pariangan dan ditempatkan di Sumedang daerahDjawa Barat. Disitulah Tjut Njak Dhien menghabiskan sisa-sisa hidupnja dengan penuh takwa kepada Allah sampai ia menghembuskan napasnja jang paling terachir sekali dan dikuburkan ia dibumi Pariangan.Alangkah mulianja bagi nama orang Indonesia djika kemudian harichalajak ramai dapat berkata : „Tjut Njak Dhien musuh Belanda jangberpantang tunduk itu telah menutup mata didalam keadaan menderitadan djenazahnja tlh dimakamkan ditanah Pasundan jg sesutjinja bagiseorang Pahlawan Tanah Air ".Tjut Njak Dhien tinggal berdiam di Sumedang sampai kepada adjalnja. Hidupnja ditempat pembuangan itu adalah sesuai dengan keadaandi Atjeh. sebagai putri Uleebalang dan istri Pangiima. Tjukup denganpengiring wanita jang setia menjertainja. Dan dari pihak pemerintahBelanda diperlakukan dalam asingan dan pengawasan seorangpenasehat pemerintah Belanda Dr. Snouck Hurgronje alias Abdul G?-far jang Islam falsu.— 68 —


Doktor -elah menjembuhkan ma'anja jang rabun, sehingga dapatlahia mei ha' sebagai sediakaia. Tanah Pariangan jang petmai itu terbentanglahdengan segala ke.ndahannja dimuka pemandangan TjutNjak Dhien.TJUT NJAK DHIEN MANGKATTidak berbeda dengan dlnegerinja sendiri Atjeh akan tetapi sungguhpunserupa, jang nampak dimukanja itu bukanlah Tanah Atjeh. bukanpegunungan Atjeh, Udaranja jang sedjuk jang dihirupnja itu bukanudara Atjeh. tempat ia dilahirkan; tetapi Periangan/Pasundan.Seketika ia duduk termenung memikirkan keindahan alam Parianganitu diberanda muka 'empa v . ia tinggal teringatlah ia kepada sawah2sekitar lam Padang. Makam keramat di kaki gunung Parau dan Muntasik,Djalan ketjil dia'as pema'ang jang menudju ke Lam Pisang. BukitIjot Tiakc dan terbajang dimukanja lembah Ngalau Ngarai Beuradeuen.Sekiranja dapat sedjenak memindahkan sukma kita kedalam kalbuwanita tua i'u jang duduk termenung mengenang masa jang silam itu,lalu kita mengenangkan Teuku Tjek Ibrahim Lam Nga jang gugur diGlee'areun. Kita kenangkan pula Lam Padang jang telah mendjadi ratadengan tanah. Ngarai Beuradeuen jang dahulu telah mendjadi lautanapi. kita memandang dalam chajalan kepada makam Teuku Umar DjohanPahlawan jang tersembunji didalam rimba raja didaerah sungaiMeulaboh dan Sungai Wojla sedang wanita tua itu tidak ada lagi harapanakan dapat ziarah kesana; dia kenangkan sediurus saat KPM bertolakkapal dari peiabuhan Atjeh Uleëlheue melalui bekas daerah operasinja: teluk Rigas/Teunom. Meulaboh singgah sehari di Teluk Bajur,tanah tumpah darah neneknja Machudum Sakti, buat membawapahlawan Wanita Tjut Njak Dhien ke Tanah Pembuangan Pariangan.Kita ketahui wanita tua jang duduk termenung dalam buangan itutelah kehilangan harta bendanja. rumah halamannja dan kehilangannjasegala jg ditjintainja dim hatinja jg melekat dan bentjinja akan ,.pekerti"orang Belanda. Maka patutlah kita hormati djikalau didalam kalbunjatelah bersarang, berurat dan berakar rasa dendam jang tidak berkeputusanterhadap bangsa Belanda sampai kepada detik djantungnja jangpaling terachir, pada tanggal 6 NOPEMBER 1908 meninggal duma jangfana ini menudju dunia jang baqa. menempati sjurga jang senantiasadalam tekadnja selama ia berperang Sabil.— 6S —


V. TENGKU FAKINAH (TENGKU FAKI)(Pahlawan Wanita)1. Riwajat turunan dan perkawinan pertamaDalam menjusun sedjarah pahlawan Atjeh atau umumnja PahlawanIndonesia tidak dapat dikesampingkan seorang wanita Atjeh jang iersebutdiatas, meskipun dalam buku2 sedjarah Belanda tidak atau kurangdisebut namanja, namun seluruh Atjeh Besar dan Pidié, nama Pahlawanini tjukup termasjhur.Tengku Fakinah nama singkatnja jang disebut Tengku Faki sadja,anak dari Tengku Datuk dari kampung Lam Beunot (Lam Taleuk) mukimLam Kerak VII mukim Ba ét, segi XXII mukim Atjeh Besar,Tengku Datuk dimasa remadja ia merantau ke Atjeh Selatan diperkampunganAsahan, sebab itu namanja dipanggil orang Tengku Asahan.Sepulang dari merantau kekampung halamannja dikawinkan oleh orangtuanja dengan Tjutmah anak dari Tengku Tjhik Lam Putjok namanjajang sebenarnja Tengku Saat. Dari perkawinan ini lahirlah seorang puterikira2 sekitar tahun 1856, jang diberi nama Fakinah. semendjak ketjiltelah dididik dengan sungguh2 oleh orang tuanja seperti mengadjidan pekerdjaan djahit mendjahit dan membuat kerawang sutera dankasab2 sehingga sesudah remadja telah mendjadi seorang ahli kerawangdan alim, (ulama) dan sebab itu ia dipanggil orang Tengku Faki jai'ukependekan dari Tengku Fakinah. Sesudah ia dewasa dalam tahun 1872dikawinkan dengan Tengku Ahmad dari Aneuk Glee oleh orang kampungLam Beunot Tengku Ahmad dipanggil Tengku Aneuk Glee sadjadan Tengku Aneuk Glee ini membuka satu Deah/Perguruan (Pasanteren)jang dibiajai oleh mertuanja Tengku Asahan atas dukungan orangLam Beunot dan Imeum Lam Kerak. Pesanteren ini banjak dikundjungioleh pemuda dan pemudi dari tempat lain disekitar Atjeh Besar, bahkanada pula jang datang dari Tjumbok (Pidië) sebab orang2 Tjumbokbanjak berasai dari orang2 Lam Kerak. Jang memberi pengadjaran dalamPesamelen disitu suami isteri, bahagian pemuda oleh Tengku AneukGlee dan pemudi oleh Tengku Faki jg diadjar mendjahit dan membuatkerawang. Baru mulai madju daerah Lam Beunot itu datanglahBelanda expedisi I menjerang Atjeh. Tatkala menentang serangan IBelanda i'u, Tengku Imam Lam Kerak serta Tengku Ahmad/TengkuAneuk Glee turut dalam kafilah VII mukim Baét mempertahankan PantaiTjermin terji laut Uleë Lhue jg dikommandokan oleh Panglima PolemNjak Banta dan Rama Setia. Dim pertahanan perang itu pada tgl 8Sjafar 1290 H (8 April 1873) tewaslah Panglima perang besar Rama Setia,Imeuem Lam Kerak. Tengku Ahmad Anak Glee suami dari Tengku.Faki dll pahlawan tanah air.Semendjak itu Tengku Faki telah mendjadi djanda jang masm re-— 70 —


Gambar , 16Gambar lukisan Tengku Fakirtrfi(Tengku Faki).— 71 —


madja puteri rupanja tjantik, kulitnja putih dan badannja tegap, sifatnjaberani kata PotjutTeugoh bekas muridnja, beliau tidak memperolehanak.Maka semendjak itu pula Tengku Fakinah membentuk badan amalsosiai untuk menjumbang darma baktinja akan tanah aimja, Jang terdiridari djanda dan wanita2 lain mendjadi anggota badan amal tsb. BadanÏVJ mendapat dukungan dari seluruh kaum muslimat disekitar AtjehBesar jang kemudian mendjalar sampai ke Pidië (Padang Tidji, Rabeë,Bateë, dan Tjumbok). Anggota bïdan amal ini mendjadi amat giat dalammengumpulkan sumbangan rakjat jang berupa perbekaian baik padidan uang. Selain dari anggota bergerak mengumpulkan perbekaianpeperangan djuga anggota2 jang tinggal ditempatnja sibuk bekerdjamempersiapkan sadjian/makanan bagi orang jang datang dari bahagianluar : Pidië, Ndjung, Meureudu, Samalnga, Peusangan dll. utk membantuperang dan menuangkan timah/pelor senapang (anak bedil). Semuapekerdjaan itu dibawah panglimanja Tengku Fakinah. Panglima Fakinahtidak tinggal ditempatnja tetapi ia giat sekali hilir mudik keseluruhsegitiga Atjeh Besar mendjalankan diplomasi, mendatangi rumahorang2 besar dan orang Kaja meminta zakat dan sabilillah untuk membantupeperangan Atjeh jang sedang berketjamuk dan kegiatannja itumemperoleh hasil besar. la telah berkenalan baik dengan Petjut LamGugup isteri dari Tuanku Hasjim. Tju Njak Meuligoë isteri T. TjutTungkop, Tjut Lam reueng isteri T. Tjut Lam Reueng. isteri Teuku TjutLamf Kapang dll.2. SCuta pertahanan wanita Tengku Faki.Sesudah musuh menguasai Kutaradja (istana) pertahanan berpindahkekota Lam Bhok, pagar Rajeë (Leung Bata) dalam tahun 1883 pertahananitu dapat pula dikuasai oleh musuh, maka Tengku Sjech Samanjang disebut Tengku Tjik di Tiro memperkuat lagi kuta Aneuk Galang,bekas kuta panglima Polem Njak Banta jg dulu tlhi dirampas olehBelanda dalam tahun 1878. Maka serentak dengan itu masing2 tokohperang mendirikan lagi kuta2 lain seperti Tengku Empee Trieng, KutaKarang, Tengku Pantee Kulu, kuta Tuanku dll. Sementara itulah puladi Lam Kerak didirikan tiga buah kuta :1. Kuta Lam Sajün, dikepalai oleh panglimanja Tengku Mat Salah.2. Kuta Tjot Weue (Teungah) dikepalai oleh Tengku Fakinah sebagaipanglima perangnja.3. Kuta Bak Garot, dikepalai oleh Tengku Amat jang disebut TengkuLeupong (Tengku Leuepeueng adik ibu Tengku Faki).Membangun 2 buah kota ini dikerdjakan oleh pria tetapi KutaTengku Faki (Tjut Weue) dikerdjakan oleh wanita baik membuat pagar,menggali parit dan memasang randjau2, dikerdjakan sendiri oleh wa-— 72 —


ta2 atas pendjagaan oleh Panglima perangnja Tengku Faki sendiri sertakawan2nja wanita lain jaitu :1. Tjutpo Fatimah Blang Preh2. Njak Raniah Dari Lam Uriet3. Tjutpo Habi4. Tjutpo Njak Tjut dan5. Tjut PutehMasing2 dari kampung 3euha dan Tantuha sebagai pang2 dan perrvbantuPanglima Fakinah jang melaksanakan tehnik pertahanan perangmenentang musuh (Belanda).Penasehat Pria jang mendampingi :1. Ketjhik Puteh Uleë Beuha2. Ketjhik Ali Beuha3. Ketjhik Brahim Blang Preh4. Waki Gam Tantuha5. Waki Mud Blang Preh3. Tengku Fakinah kawin keduaSetelah siap membangun Kuta Tjot Weue maka atas mufakat orang2patut agar Tengku Fakinah panglima perang itu djangan tinggal diamranda dalam mendjalankan tugas tanah air jang amat herat itu, diperdjodohkandengan seorang alim pula Tengku Njak Badai jang berasaidari Kampung Langa Pidië, bekas? murid Tanoh Abeë. Tokoh2 besar jgdisebut-sebut orang dim perang Atjeh, kawan dari Tengku Tjhik di TiroSech Saman jang tatkala itu sedang berada dalam kuta PertahananAneuk Galung. Alasan jang dikemukakan ialah seorang panglima perangwanita dalam siasat perang senantiasa bekerdja sama dengan pria jangatjap kali bermufakat. Dalam pandangan umum tidak lajak dalam suatuperundingan seorang wanita tidak didampingi oleh suaminja, makaandjurannja orang2 tua2 itu diterima oleh tengku Fakinah dan perkawinanitu dilangsungkan sebagaimana mustinja. Setelah perkawinan itumaka Tengku Fakinah bertambah giat berusaha untuk mengumpulkanbenda2 perlengkapan persendjataan dan makan untuk keperluan tenterapengikutnja. .Dim masa itu pula pd thn 1893/1895 desakan tentera Atjeh sangatseru melawan Belanda untuk memasuk kepedalaman XXII mukim, sehinggaBiloij dan Aneuk Galung selalu dalam kepungan. Bahkan tentaraAMeh pun selalu mangepung bivak2 Belanda : Lam Baro, TjotRnang, Tjot Iri dan Rumpit dapat dirampas kembali. Dalam tahun 1894biloij dan Lam Baro dapat dikuasai lagi oleh Belanda, setelah itu AneukGalung dalam tahun 1896. Maka tudjuan Belanda hendak mengambil 'erusdaerah VII mukim Baét diantara Kuta Lam Sajeun dan Kuta BakGarot telah mulai di-intai2 dan diserang terus tetapi dapat dipertahankandengan perang jang amat seru kedua belah fihak banjak jang- 73 -


tewas dim perang itu Tgk. Mat Saleh Panglima Pemimpin Kuta Lam Sajeunturut tewas. Belanda mundur ke Lam Baro. Tengku Mat Saleh Seorangahli perang jang amat berani, dan penasehat perang dari TengkuFakinaft.-Sesudah tewas Tengku Mat Saleh diangkatlah seorang Argafnistannamanja Habib Kabul mendjadi penasehat perang dari Tengku Fakinahjang ditempatkan dalam Kuta Bak Garot. Sementara itu Kuta Tjot Weuedipindahkan mundur kebelakang namanja Kuta Uleë Tanoh. Kuta inipun dibangunkan sendiri oleh wanita2 jg datang membantu dari -. GleeJeung, Reukih, Lam Leuot, Indra Puri. Seulimum dll. Tidak beberapalama Kuta Bak Garot pun selalu diserang dan dilepaskan dan HabibKabul pindah kedekat Kuta Uleë Tanoh.4. Mempengaruhi Tjut Njak DhiënTjut Njak Dhien tidak asing pergawulannja dengan Tengku FakinahSemendjak perang di Atjeh Besar berketjamuk, semendjak Fakinahmenjumbang amal baktinja untuk pertahanan tanah air dalam usahamengumpulkan perbekaian perang, sudah ikenal baik dengan Tjut NjakDhien, baik dalam pertarungan mereka di Muntasik, Lamsi, maupunkalau Tjut Njak Dhien datang ike Lam Kerak senantiasa singgah kerumahTengku Fakinah, baik untuk ramah tamah ataupun hendak mengetahuiatau meminta perbekaian untuk pengikut-pengikutnja T. Umar dansenantiasa diladeni oleh Tengku Fakinah setiap kali datang diberikan :Beras kain hitam dan uang tunai. Sebaliknja Fakinah dulu sering datangkerumah Tjut Njak Dhiën di Lam Padang/Bitai dan tempat2 lain dimanaTjut Njak Dhiën tinggal. Dengan demikian perdjuangan kedua wanitajg Sastria itu sangat erat hubungannja. Oleh sebab itu Fakinah terkedjuttatkala mendengar chabar bahwa Teuku Umar telah belot kepadaBelanda.Akan tetapi masih mendjadi perhatiannja, apakah belot T. Umar itubeserta dengan Tjut Njak Dhiën ataupun Teuku Umar sendiri, sadja dansudah berpisah tinggal sebab dipahami betul olehnja djiwanja Tjut NjakDhiën dalam bidang Sastria. Satu lagi pertanjaannia: Mengapakah TjutNjak Dhiën tidak dapat mempengaruhi atau menahan maksud suaminjameninggalkan kawan seperdjuangannja lari kefihak musuhnja. Demikianlahpertanjaan itu terpendam dalam hatinja. Tengku Fakinah memikirkanhendak mengirim utusannja kepada Tjut Njak Dhiën buat bertanjaisi hati rekannja Tjut Njak Dhiën, tetapi seorang wanita belum adajang berani pergi kePeukan Bada bertemu langsung dengan Tjut NjakDhiën.iSementara itu tersiar chabar, bahwa Teuku Umar sedang bergiatbersama serdadu Belanda menjerang Kuta Tungkop, dan lain tempatpertahanan dim daerah XXVI mukim. Kuta2 (bivak2). Belanda jg telah- 74 -


diiampas oleh A[]eh telah direbut lagi oleh Legiun Teuku Umar danKarena Lu Teuku Umar teiah diberikan puia pangkat jang tinggi jangdipanggil namanja : DJOHAN PAHLAWAN, dalam pada itu Fakinah telahmengira pula banwa legiun Teuku Umar Djohan Pahlawan jangakan menjerang pula ku.a Teuku Fakinah jang terletak di Uleë Tanoh.Maka untuk persiapan dan kewaspadaan segera pula membangun tigabuah kuta lagi untuk pertahanan jaitu ; Tjot Pi ring, Tjot Raja, dan TjotUkam. Sementara itu da L angiah 2 orang wanita dari Bitai mengantarnazarnja kepada perang sabil, bahkan sumbangan jang diserahkan kepadaTengku Fakinah. Pertemuan dengan 2 orang wanita Bitai itumembawa kegembiraan bagi Tengku Fakinah sebab kalau tadjnia ia mengira orang XXV itu tidak ingat lagi kepada perang sabil, bahkan sumbanganjg dierima itu bukan 2 orang sadja tetapi kiriman dari beberapaorang lain dan Bitai dan Peukan Bada. Dengan antar nazar Perangsabil ini, insjaflah Tengku Fakinah bahwa Belanda dan T. Umar belummenguasai sampai kepada semangat djihat djiwa rakjat Atjeh, hanjaia telah tundukkan tempat dan beberapa tokoh pedjuang jang sudahlemah semangat karena tekanan keadaan kekurangan sendjata jangmodren sehingga mereka tidak berdaja lagi.Maka kepada 2 orang wanita Bitai itu Tengku Fakinah mengirimsaiamnja kepada Tjut Njak Dhien rekan lama dengan menjebut beberapakata. Sindiran jang penting sebagai tjemeti menusuk dada Tjut NjakDhien, katanja : Peugah bak Tjut Njak Dhien haba Ion: joë Djak beuridjanglakoë gobnjan Teuku Meulaboh. djak prang inong-inong baleëmangat djikalon tjeubeuh lee gob. Bah agam lawan inong baleëArtinja : Sampaikan kata saja kepada Tjut Njak Dhien suruh datangsuaminja Teuku Meulaboh perang kuta wanita2 djanda2 supaja orangdilihat keberaniannja. Setelah tjukup pembitjaraan dengankedua wanita Bita itu maka mereka terus Dulang sampaikekampungnja tetapi tidak langsung menjampaikan chabar i'u kepadaTjut Njak Dhien. melainkan ia beri tahukan sama lain wanitajang dipertjajai dan sering keluar masuk rumah Tjut Njak Dhien. TjutNjak Dhien sangat tiemas hatinja mendengar chabar kiriman dari Tengku Fakinah. Disuruhnja wanita kepertjajaannja mem3nggil keduaorang Bitai itu untuk bertemu sendiri.Tetapi kedua wanita itu tidak mau datang takut ditangkap, duahari ditunggu2 tidak kundjung datang. Tjut Njak Dhien datang sendiridengan diam2 ke Bitai dan wanitaitu telah bersembunii dirumahlain. Hal ini disadari oleh Tjut Njak Dhien karena ia berbisik kepadaseorang wanita jang dekat rumah DEMI ALLAH bahwa ia tidak menarunmaksud djahat terhadap kedua wanita itu, hanja ia akan menjuruhbalik ke Lam Kerak untuk membawa chabar (balasan) keDada TengkuFakinah. Maka besok harinja datanglah kedua wanita itu kerumah— 75 —


Tiut Njak Dhien. Keduanja diterima dengan ramah tamah. Diserambibelakang duduklah mereka bertiga sadja tidak disertai orang lam membitjarakan tentang chabar pesanan jang dibawa dan Lam Kerak jangseperti tersebut diatas tadi jang langsung didengar sendiri oleh TjutNjak Dhien Sedjurus lamanja Tjut Njak Dhien termenung rasa2 tertusukhatinja oleh karena mendengar kata2 sindiran dan Teng.oi Fakinhasebab kata2 itu filsafah jang sangat dalam artinja dalam ilmufirasa't Atjeh lebih sakit dari ditikam dengan rentjong. Akan tetapiwanita jang bidjaksana itu segera sadar dengan tenngat akan fi safaripula • BENANG JANG SUDAH SUSUT, KEMBALI PADA PUNTJANJAdan LANGKAH JANG TELAH TERDORONG SURUT KEBELAKANG. Ma ;ka segala pembitjaraan dalam ramah tamah Itu akan mendjadi tjemetibagi Tjut Njak Dhien untuk menginsafi dan mempertjepat langkah suaminjabalik surut kepada ibu pertiwi sebagai semula.Penutup pembitjaraan itu disuruhnja kedua wanita itu balik keLam Kerak bertemu dengan Tengku Fakinah dengan membawa chabarbalasan jang disertai bungong djaroë (buah tangan), 2 kaju kam hitamuntuk tjelana, 6 potong selendang, 1 kaju kain untuk badju peradjuntwanita dan sepotong kain peray untuk selimut. TengkuFakinah sendiri disertakan wang 200 real untuk pembeh sirihkapur. Keesokan harinja berangkatlah kedua wanita itu dari Bitaimenudju ke Lam Kerak. Seorang mendjundjung sumpit jang berisi berasdan jang seorang lagi mendjundjung satu berkas tikar mensiangjang didalamnja berisi barang2 kiriman Tjut Njak Dhien kepada TengkuFakinah di Lam Kerak.Sesampai disana langsung ia bertemu dengan Tengku Fakinah sendiridan menjerahkan barang2 amanah itu. Dalam pertemuan jang bersedjarahitu disampaikan pula salam dan pesan2 Tjut Njak Dhien jangilrtti2 kata tersembul dalarri : Atee Tjut Njak Dhien matong lageë setIon inseuh keulangkah lakoë Ion jang kameusireuk artinja : hati TjutNjak Dhien seperti dalam perdjuangan semula, saja insjafi akan langkahsuami saja jang telah terdorong. Ditambah lagi kata2 Tjut NjakDhien hubungan lidah Njak Faki njoë ngon Ion jang neuba lee droëneuh mudah2an Tuhan puwoë langkah kamoë lageë sot. Artinja hubunganlidah Tengku Fakinah 'mi jang saudari bawa kepada saja, mudah-mudahanTuhan kembalikan langkah kami kepada langkah semula.Demikian kata sindiran dari filsafah dalam pertemuan diplomatik antarakedua pengantar kata hati >kehati antara dua orang Srikandi ulung,pahlawan tanah air jang sastria Tengku Fakinah dari Lam Kerak danTjut Njak Dhien dari Larrv Pisang, jg sudah lebih dua tahun permainantjara berdjuang, dan telah berpisah sebagai kiambang, tetapi sesudahbidukJ lalu, kiambang itu bertaut kembali.- 76 —


5. MUSJAWARAH STAF LEGIUN TEUKU UMAR.Semendjak ada hubungan dari hati kehati antara Tengku Fakinahdengan Tjut Njak Dhien, situasi dalam barisan Teuku Umar djadi hangat.Selain Tjut Njak Dhien meiepaskan kata2 sindiran kepada suaminja,djuga kata2 itu se-waktu2 tatkala Pang Karim datang, memintabelandja disebut oleh Tjut Njak Dhien-, peue lom Pang Karim, djehTengku Fakinah ka geurut pinggang, geupreh teuka gata djak Serangkuta uruëng inong njan, njan baro sabee timang gata, agam lawaninong, njan hantom loon deunggo bak bak intu goutanjoë, agam pranginong. Kaphee keudoë maleë djak prang kuta ureuëng inong sababnjan didesak. Tengku djak prang 1 Lam Kerak. Ka dileëkon loon pengahbek teumeumom bak badeuk bu, bu biët, ië ië biët, radja, radja diroë;bek teumeu radja bak Belanda kaphee sitreë. Hana ta kaloon TeukuUmar jang meuprang, Teuku Nek jang dilihat bintang, njoë pat. beulandjasegera djak ladju peukeu Lam Kerak. Artinja : Apalagi Pang Karim,itu Tengku Fakinah telah ikat kain pinggang menanti kedatanganmu.Itu baru tjukup nilai perdjuanganmu. Iaki2 lawan wanita jang tidak pernahsaja dengar dari nenek mojang kita, laki Serang perempuan. Kafirsendiri malu pergi- menjerang kuta perempuan, sebab itu didesak Teuku(Teuku Umar) pergi serang Lam Kerak. Bukankah telah kukatakandulu djangan menjusu kepada badak, nasi, nasi sebenarnja, air, airsebenarnja, radja, radja sendiri, djangan beradja kepada Belanda sitruTidakkah kau lihat Teuku Umar berperang, Teuku Nek iang dPjematbintang. Inilah belandja segera berangkat menudiu ke Lam Kerak.Pang Karim pergi dari situ dengan hatinja jang tjemas mendengar katasindiran dari Tjut Njak Dhien. terus mentjari tempat Teuku Umarjang beristirahat ditempat Tjut Njak Safiah. Sampai disitu diberitahukankepada Teuku Umar semua jang didengar dari rewelan (move)Tjut Niak Dhien. Teuku Umar ketawa mendengar lapo'-an Pang Karimbek tat taoeureumeun tu l o ureueng inong. oeue kumoë Deubut ladjuArtinja engkau Pang Karim djangan terlalu mendengar kata orang perempuan,apa jg saja suruh terus kerdjakan. Djawab Pang Karim: Teukuoeutu mok. 1 .>bak 'ooW 10 kuta agam, djak perang ureueng inong han kupafeh, artinja: Teuku tundiukilah kepada saia 10 kuta Iaki2 pergi menierangkuta wanita saja tidak mau mengikut lagi. Maka meskipunTeuku Umar telah membantah dan menasehati adiudannia Pang Karim.tetapi hatinja Teuku Umar tiukup terbakar bahwa Tiut Niak Dhien telahmengeluarkan kata2 edjekan itu bukan kepada ia sendiri tetapi djugakepada orang lain. Jang karena itu ia telah tiga hari beristirahatdirumah is+rinja jang lain untuk tenangkan fikirannja mentiari dial-ankeluar tentang persoalan itu dan sekarang edjekan2 itu Tiut Niak Dhientelah mengediek ngediek adiudannja pula Pang Karim jg dichawatpkanberita itu djadi rahasia umum.— 77 —


6. PERUNDINGAN RAHASIA STAF TEUKU UMARPada tanggal 25 Maret 1896 telah datang kerumah Tjut Njak Dhiendi Lampisang Panglima2 atau tokoh2 perwira2 dalam legiun TeukuUmar, jang hadir diantaranja : Pang Njak Neh, Ketjhik Bintang LamleuEu, Teuku Lamlheue, Pang Karim dll. Tokoh2 perwira inilah jang memegangperanan penting dalam legiun Teuku Umar dan kekuatan 250sendjata bomen. Dalam perundingan itu akan dipetjahkan soal periamadengan Gubernur Deykerhoff tentang emosi penjerangan Lam Ke'aKclan kedua riaksi jang terdjadi antara Tjut Njak Dhien, jang mendesaknjasupaja dipertjepat langkah kembali kepada Ibu pertiwi, BriefingTeuku Umar bahwa ia telah mendapat kata sepakat dengan beberapakepala negeri dari XXVI mukim jang menjerah kepada Belanda akanikut serta balik kembali dalam tentera Muslimin. asal tentera TeukuUmar bergerak. Kedua soal inilah jang harus dipikirkan oleh rapattersebut dengan sangat serius sekali menjerang ke Lam Kerak a'aumembalik gagang, inilah jang harus dipertimbangkan oieh perundinganitu. Sementara perundingan itu Tjut Njak Dhien memasang telinganjaditjelah dinding biliknja dengan serambi muka tempat orang itu berunding.Teuku Umar memberi pendjelasan bahwa soal Lam Kerak ia telahbitjarakan langsung dengan Deykerhoff, biarlah kuta2 Lam Kerakkarena ada ku'a wanita Teuku Fakinah, biarlah serdadu Belanda sendirimenjerang karena menurut Atjeh pantang tetapi Gubernur Deykerhoffmendesak djuga supaja kita turut djuga ber-sama2, tak usah seganmenjerang terus. Sementara itu turunlah Tjut Njak Dhien dari biliknja dan terus duduk mendampingi rapat itu. Teuku Umar berkata pergilahkebelakang kami sedang mufakat merumuskan persoalan penjeranganjang amat penting. Djawab Tjut Njak Dhien : Djeuet Ion gisaulikot tetapi dua Iheë kraak haba loon peugah mantong: bek tapreh leediberi bintang Ie kaphee, lageë Teuku Nek dan Panglima Tibang. Loonhan eek lee Ion boh muka ngon Ion tamong diurong ditanjong legobnjo Teuku geumedjak prang kuta inong Tengku Faki di Lam Kerak.Artinja boleh saja balik kebelakang, tetapi dua tiga patah kata sadjasaja sebutkan. djangan tunggu lagi diberi bintang oleh kafir seperti Feuku Nek Dan Panglima Tibang. Saja tak dapat lagi membuang muka kalauberdjalan dalam lorong. bila ditanja orang betulkah Teuku maupergi menjerang kuta perempuan Tengku Fakinah di Lam Kerak.Tjut Njak Dhien berdiri terus lalu balik keserambi belakang,keadaan rapat mendjadi hangat. Pang Neh berkata terserah kepadaTeuku asal kami djangan disuruh menjerang kuta wanita. Teuku Umarbertanja, kalau begitu sepakat sekali kembali kepada Ibu pertiwi, sediasahot jang hadir. Teuku Umar bangun berdiri dipintu Rambat dan laluberkata, ha Tjut Njak ! Beuot bu, maksud droë neuh katroh, artinjaTjut Njak !. angkat nasi maksudmu sudah sampai. Rapat ditutup.— 78 —


7. TEUKU UMAR BALIK MUSLIMINRahasia rapat dirumah Tjut Njak Dhien telah botjor dan dilaporkanoleh spion Belanaa Ketjhik Umar Lam Pisang memberitahukan kpd gubernur Deykerhoff T. Umar atas desakan istrinja Tjut Njak Dhien akankembali muslimin. Tetapi Deykerhoff tertegun2 mempertiajai laporanKetjhik Umar iLu karena tak tjukup alasan tepat, malah ia berfikir hanjalah sebagai sandiwara Teuku Umar sadja.Akan tetapi dPerima lagi laporan dari Teuku Tjut Kampung LamTeungoh jang termasuk orang V! mukim jang terang mengetahui bahwaTeuku Umar telah suruh ber-siap2 beberapa kepala negeri mukim lambuat ikut serta balik. Dgn laporan Teuku Tjut Lam Teungoh ini terusDeykerhoff mengadakan rapatnja dgn stafnja dan memutuskan TeukuUmar harus di jari dibawa menghadap gubernur untuk dipertanggungdjawabkanberita laporan itu. Begitulah pada hari itu pada 29 Maret1896 djam pukul satu, diaian dari Seutoej keu Lhok Nga dan dari Pungai ke Uleë Lheüe sudah distelling dengan diperiksai siapa lalu lintasitu kalau2 ada Teuku Umar. Spion2 Belanda telah tersebar dipasar berbisik2dengan ber;anja dimana Teuku Umar berada.Salah seorang pengikut Teuku Umar lalu pergi ke Peunajong memberitahukankepada Teuku Umar jang tatkala itu Teuku Umar ada tidurdia as sebuah Gedung Orang Tjina. Mula2 Teuku Umar kurang pertjajaakan berita itu, tetapi seorang Tjina lain naik keatas memberi tahukanlagi kepada beliau bahwa beberapa kedai lain tempat biasanja didatangiT. Umar telah diperiksai oleh Serdadu Belanda dengan distelling.Sewaktu itu T. Umar dengan 2 orang pengikutnja naik sado sedangkanjang lain disuruh memberitahukan kepada kawan2nja supaja denganhati2 pulang ke Lam Pisang. T. Umar tidak melalui kampungpeukan Atjeh tetapi diambilnja djalan sempit melalui kampung Keudahdan kampung Pandee terus ke Uleë Lheue dan dari situ djalan LamTeungoh terus ke Peukan Bada dan Lampisang. la memberitahukan kepada Tjut Njak Dhien supaja bersiap2 dan segala barang mas dan lainjang bisa bergerak disembunjikan kerumah2 di kampung Bitai. sebabmungkin Belanda mengedjar T. Umar terus ke Lam Pisang. Hari iiudjuga tentara Belanda mendapat chabar dari Uleë Lheue bahwa T. Umarlepas pulang ke Lam Pisang. Keesokan harinja dikonsenir teiPera2disekitar benteng2 di Kutaradja menudju Lam Pisang T. Umar dikepungdan dikirim surat kepada T. Umar meminta supaja T. Umar menjerahdengan mengembalikan semua alat sandjata. djika tidak akan digemour.T. Umar mengirim surat balasan bahwa ia tidak akan menjerah dantidak mau menjerahkan sepotongpun alat sendjatanja. Maka kota LamPisang digempur dan terdjadilah perang jang sangat seru sekali sampaitiga hari tiga malam lamanja perang itu bergemuruh jang tidak sedikitkorbannja. Tetapi karena mortir2 tentera Belanda jang amat banjakdan rumah2 disekitar Lam Pisang terbakar semuanja. Maka Pasuk-— 79 —


an T. Umar merigundurkan diri: satu pasukan kedjurusan Kroeng RabaLeupong dan satu iagi kedjurusan Lam Kerak. Dalam pasukan ke LamKerak Tjut Njak Dhien ikui serta dan disana diterima baik oleh TengkuFakinah dengan diberikan satu kuta Lambaki jang tidak beberapa djauhdari ku.a Tengku Fakinah. Ber-sama2 ikut seria dalam rombongan TjutNjak Dhien: Teuku Husien Loengbata, Teuku Imuem Njak Hassan Lamrabo, Teuku Imuem Ateuek, Njak Muhammad, Teuku Imuem Hoho, Teuku Imuem Lam Djampok, Teuku Tjut Keurekon dan Teuku Mahmud LamTeungoh.Pasukan T. Umar jang mengundurkan diri ke Leupong, setelah diserangserdadu2 jang hebat pula. Setelah Leupong dikuasai oleh Belandamaka T. Umar menggabungkan dirinja dengan rombongan jang telah ditampung oleh Tengku Fakinah dalam Kuta Lambaki daerah LamKerak. jang selama ini tidak mau diserang oleh legiun T. Umar. SelamaT. Umar di Lam Kerak bertemu dengan kawan2 seperdjuangannja lamaseperti T. Ajer Alang, Teuku Latief Lam Leuot, Teuku Muda Sulaimandll. Peristiwa balik gagang T. Umar situasi tentara Belanda di Indonesiadjadi ketuh sekali, beribu-ribu serdadu dikirim ke Atjeh. Deykerhoff kepalatentera dan Gubernur sipil dipetjat, diganti oleh Letnan Djendra!Vetter, Kolonel Van Heutsz jang dianggap sebagai Atjeh kenner (AhliAtjeh) ditempaïkan kembali ke Atjeh jang didampingi oleh penasehatnjaDr. Snouch Hurgronjo jang diberikan kedudukan sebagai Resident.Kepada Van Heutsz diberi tugas untuk mengamankannja, menentangperlawanan di Atjeh. Rantjangan dibuat oleh Van Heuisz jang kemudiandiberi nama Stelsel Van Heutsz. Stelsel itu diterima baik oleh pemerintahBelanda dan berdasarkan itu Van Heutsz diangkat mendjadi sipildan meliter gubernur di Atjeh. Sesudah T. Umar berada di Lam Kerakdan sudah kompak kembali dengan T. Ali Ba'et, T. Tjut Ajeer Alang, Teuku Brahim Montasëk dll. Kawan2 seperdjuangannja meskipun sudahtunduk kepada Belanda. Bergerak pula kembali menjerang benteng2Belanda jg berada didaerah XXV dan XXVI mukim. Beberapa bentengjang sudah dikuasai Belanda seperti Tjot Iri, Tjot Rhang Beloj dan LamBaro diserang lagi, rampas merampas kembali dengan tentera Belanda.Ini berarti mereka tunduk karena bukan lemah djiwa dan semangatnjateiapi karena tak ada sendjata jang modern. Karena itu temaksa Belanda mendatangkan lebih banjak lagi tentera dari Djawa dan Ambon. MakaT. Ba'et Setia Maharadja jang telah dibuang ke Banda dan dikembalikanke Atjeh disuruh pulihkan keamanan Lam Kerak dengan diberikantiga kuta untuk dikuasai jaitu : Blang Tjot, Tampureue dan TjotLeupeueng, akan tetapi tokoh tua inipun bathinnja masih tetap membantukaum muslimin sehingga Belanda pun dapat mengetahui bahwadjago tua itu sebagai pisau bermata dua dan rumahnja distelling Belandaterdapat orang2 muslimin jang Iuka2 dirumah maka ditangkap dibuanglagi ke Djakarta. Bengkel persendjataan di Reudeuep/Montasik— 80 —


dibangunkan kembali. Kampung Reudeup ini bukan sadja pabrik membuatsendjata, tetapi orangnjapun beran; betul berperang.Kabar orang disitu kalau parut dimuka Mulia sekali kalau parut dibelakang,pajah mendapat gadis untuk dipinang, demikian adat dikampungitu. Demikian keadaan situasi peperangan di Atjeh Besar dalamtahun 1896 jang sangat mengentarkan jang diakui sendiri oleh tentaraBelanda. Perang jang sudah lumpuh hangat kembali atas diplomasidan pengaruh dua pahlawan wanita Tengku Fakinah dan Tjut NjakDhien.Dalam bulan Desember 1893 jang telah dahulu Van Heutsz menjerangdengan sekuat2nja Kuta Aneuk Galong jang ditempati oleh TengkuMuhammad Amin pengganti ajahnja Tengku Sjech Saman. Tetapi dapatdirampas kembali. Kota-kota jang diberi kuasa pada TengkuBa'et Tua, T. Njak Raman jg dulu dim thn 1878 tlh dibuang ke Bandaseperti tsb diatas. Kemudian dim thn 1884 oleh gubernur Demmeni(1884-1886) dibawa pulang ke Atjeh menjuruh amankan Lam Kerakdengan diberikan belandja2 untuk 60 orang pengikutnja dan diserahkankota : Blang; Tjot, Tampereu dan Leupung. Kemudian kuta2 ini dirampaskembali oleh Belanda dim thn 1896 sesudah ia ditangkap dgnalasan bhw Teuku Ba'et adalah musang berbulu ajam selalu menerimakaum Muslimin dirumahnja tetapi banjak anak buahnja jg dipimpinoleh Panglimanja Teuku Hasjim semua balik gagang bersatu dgn MarkasAtjeh dan Markas Tengku Fakinah dan karena itu Teuku Ba'et dibuanglagi ke Djawa.Pada tanggal 9 Juni 1896 pasukan Kolonel J.W. Stempoort menjerangkuta2 di Lam Kerak diantaranja Tjot Weue turut diserang. Peperangandidaerah Lam Kerak sangat seru sekali. Satu demi satu kotaTengku Fakinah dilepaskan mundur dari Uleë Tanoh (Beuha). TengkuFaki mundur ke Tjot 'Raja, dari Tjot Raja mundur ke Tjot Piring. Pada17 Juni Muntasik diserang dengan alat Pembakar (periuk api) orang2kampung supaja petjah tenaga agar tidak dapat membantu pertahananAneuk Galung. Sementara itu pasukan besar jang dipimpin olehLetkol J.B. Van Heutsz mengepung Kuta Aneuk Galung. Dalam bulanJuni itu sibuk gempuran perang itu Tengku di Tiro Muhammad Amintewas dalam pertempuran di Aneuk galung pada tanggal 29 Juni 1896.kemudian dari itu penghabisan pertahanan Tengku Fakinah ialah kotaTjot Ukam. Dalam bulan Agustus 1896 ia mengundurkan dirinja keGleeieung dan dari situ ke Indrapuri. Patut mandjadi peringatan sementaramengungsi dari satu kota pindah kelain Kuta antara Tjot pirengdan Tjot Ukam, Suami Tengku Fakinah Tengku Badai meninggalkarena diterkam oleh Harimau didalam hutan itu jang nama tempat itupun disebut kubang rimueng (kubang harimau).81 -


8. PINDAH KE TANGïfESesudah djatuh seulimum Tengku Fakmah mengungsi ke Lammeuïo(Tjumbok) muia2 ia tinggal di firo bersama dengan Tengku Tjhiek diTiro Mat Jeed setelah itu pindah ke Tangse membuat tempainja diBlang peuneulen (Putjok Peuneulen).Disitu tempat jang indah dan subur membuat perkampungan sebagaitempat kediaman dan bersawah ladang. HaP.a barang2 emas danalat2 sendjala jang ada lagi dibawa kesana, disitu dibuat djuga Deah(perguruan) tempat wanita mangadji tetapi dalam bulan April 1899 perkampunganitu ditembaki oleh Tentera Belanda dan rumah tempat tinggalTengku Faki digerebek dan sebahagian barang2 mas hilang diambiloieh serdadu Marechausee jang masuk kedalam rumah2 perkampunganitu, tetapi sjukur Tengku Faki terlepas dari kepungan Serdadu Marechause.Semendjak itu ia tdk membuat lagi kuta hanja bergerilja bersama2 Potjut lam gugub istri Tuanku Hasjim Banta Sulthan, Potjutawan Ibu dari Panglima Polem dan wanita2 lain jang masih aktif bergeriljamengikuti djedjak suaminja mengarungi hutan rimba, ber-pindah2ansampai kepegunungan Pasai dan Gajoluas (Patiamang) dan tempsit2 lain disekitar Laut lawar. dalam pengawasan Tengku Njak MamatPereulak. Sekalipun Tengku Fakinah tidak lagi memegang peranan dalamfungsi Panglima perang lagi, tetapi ia tetapi aktif dalam pendidikanagama mengadjar wanita2 jang turut bergerlja dalam tjara ber-pindah2an.9. PULANG KE LAM KERAK / KAMPUNG HALAMANNJASesudah Teuku Panglima Polem Muhammad Daud dan Tuanku RadjaKeumala dapat ditundukkan oleh Van Heutsz dan sesudah sjahiddinasti Tiro.- Tgk. dan Tgk. Tjhik Mat Jeed pada 5 September 1910. DiBuket (Beb) pd 21 Mai 1910 maka atas permintaaan Panglima Polem supaja ia pulang kekampung halamannja untuk membuka kembali Deah/Pesantren di Kampung Beuha (Lam Kerak). maka pulanglah ia padakira2 tahun 1911 dimana ia membuka kembali perguruan (pasantren)njajang mendapat sambutan baik dari masjarakat umum.Banjak orang memberi zakat dan sumbangan pribadinja untuk pembangunannjarumah perguruan itu sehingga pagar2. deah dan perkuburansuaminja diperbuatkan pagar jg berpintu besi. Seluruh Plosok 3 segiAtjeh Besar datanglah mengadji djanda2 dan gadis2 beladjar disitudari Barat sampai ke Tjalang dan ke Timur sampai ke Pidië dan Samalangadatang mengadji (meudagang kata orang Atjeh) ke Lam Kerak.Perlu djuga disebut tidak djauh dari kampung Beuha ada pula satu perguruan (Pasantren) tinggi jang terletak di kampung Lambirah jang dipimpin oleh Ulama besar Tgk. Lam Birah. Pasantren inipun banja mengelu— 82 —


arkan kader peradjurit perang, sebab itu pula nama Lam Kerak termasuktempat jang Strategis di Fungsi orang Atjeh menentang Belanda.Sjempatisan rakjat akan pasantren Tengku Fakinah besar sehingga tempat itu saban hari ramai dikundjungi tamu2 dari luar mukim Lam Kerak.Banjak jang datang mangantar sumbangan sosial untuk perbelandjaanitu, sehingga murid jang beladjar disitu, selain dapat pangan dari orangtuanja, djuga menerima bantuan servis dari orang. Banjak orang memberikanwakaf kur'an dan kitab jang diperlukan untuk peladjarannja.10. NAIK HADJIDalam tahun 1914 Tengku Fakinah berhasrat untuk menjampaikanrukun lima jaitu naik hadji. Sebelum ia berangkat lebih dahulu ditjarimuharimnja. la kawin pula dengan seorang jang bernama Ibrahim jaitusuaminja jang ketiga. Dalam bulan Djuli 1915 penuhlah pelabuhan UleëLheue dengan orang2 wanita terutama bekas muridnja mengantar TengkuFakinah menudju Sabang jang akan diangkut oleh Kapal hadji jangmenudju kepelabuhan Djeddah/Mekkah. Di Mekkah ia menumpang dirumahwakaf Atjeh di Djalan Küsjasjiah jang diurus oleh Sjech AbdulGani jang berasai dari Atjeh Besar. Selesai rukun hadji pada tahun ituia tidak pulang dari Mekkah tapi terus menuntut ilmu jang lebih tinggi,dengan menerima kuliah di Mesdjidil Haram untuk mendapat telaahjang lebih mendalam itu berguru pula dalam fikah pada Tengku di LamNjong dan kadjian kara at berguru pada Tengku Sjech Muhammad Saadjang berasai dari Peusangan. Kedua guru besar inipun memberi kuliahdim Mesdjid Haram di Mekkah. Selain itu pd selesai hadji pergi bertamasjake Medinah berziarah kekuburan Nabi Muhammad SAW. dandimusim panas pergi pula ia ke Thaif sambil bertamasja. Dua tahunia disana disuruh pulang suamnja Hadji Ibrahim ke Atjeh untukmengambil perbelandjaan dari harga sewa sawahnja. Mendjelang selahunsuaminja Hadji Ibrahim berada di Atjeh. Setelah diperdapat uangbelandja jang diperoleh dibawak kesana, ia berangkat lagi ke Mekkahmelalui pelabuhan Sabang. Disana ia tinggal dan beladjar sa*u ataudua tahun lagi, akan tetapi dalam setahun lagi ia disana Hadji Ibrahimsuaminia menmsgal dunia di Mekkah. Setelah suaminja meninggal pulanglahia


TENGKU FAKI (TENGKU FAKINAH) MANGKAT.Dalam bulan puasa tanggal 8 Ramadhan tahun 1359 H bersamaandengan tahun 1938 Tengku Faki (Tengku Fakinah) pahlawan wanita ahlipendidikan Islam meninggal dunia dirumahnja di Kampung Beuha mukimLam Kerak negeri VII mukim Ba'et dalam usia 76 tahun dalam- keadaanpenjakit tua. Kemalangan itu sebagai Blangsukawa bagi penghunimukim Lam Kerak VII mukim Baét jang meliputi seluruh murid danSimpatisan seluruh Atjeh Besar bahkan daerah lain Timur dan Barat,sehingga seluruh tempat orang datang berkundjung .kerumah/keahdari Marhumah Tengku Faki jang dalam tempo 40 hari lamanjatidak putus-putusnja orang datang sebagai pernjataan turut berkabungdan duka tjita terhadap bekas Pahlawan dan ahli pendidikan wanitajang telah meninggalkan, amal baktinja terhadap tanah airnja dibidangpeperangan dan pendidikan.Kedatangan tamu2 itu disambut dengan baik oleh keluarganja danorang kampung Beuha jang hal itu mendjadi kenang2an chusus bagikeluarga murid dan umumnja bagi masjarakat AtjehDemikian riwajat Pahlawan dan ahli pendidikan wanita Atjeh jangtelah meninggal djasa2 kesatrianja dalam perdjuangannja mempertahankantanah airnja dalam menentang kapitalis dan imperialis„Belandajg telah memperkosa kedaulatan Atjeh dan membakar rumah.2 sutjiIslam mesdjid dan perguruan agama di Atjeh. Perlu ditjatat disini bahwasumber berita2 ini diperoleh dari sahibul hikajat, Njak Mansjur (JokeMansur), Petjut Teungoh Lam Meulo/Kuta Bakti. Fatimah dari kampung Ateuk bekas murid Tengku Faki, Potjut/Tengku Zainab istri Tengku Hasjim S.H., Hasan Bin Ali, Jahja bin Adam, Muhammad Sjafii darikampung Lam Kerak. Tengku Usman dari kamupng Tantuha dan Iain2orang Beuha tatkala saja mandjalankan teseach S*udy Tour dalam mmbongan mahasiswa I.P.T.R. 2 sampai 17 Agustus 1964 dan kemudian saja datang lagi kekubur Tengku Faki pada tanggal 20 Agustus 1964 dgnpengharapan mudah2an mendjadi perhatian chusus bagi putra2 Atjehdan putra2 Indonesia umumnja.Sekian.-- 84 -


VI. TJUT NJAK MEUTIA(20 tahun dalam rimba Pasai)1. POTJUT ASIAH (TJUT NJAK KEUREUTOË) (X)Dalam menjusun riwajat pahlawan nasional, tidak dapat dikesampingkanseorang wanita Atjeh Tjut Njak Meutia dari daerah Keureutoë/Pasai, jang hampir 20 tahun lamanja bergerilja dalam rimba Pasai, TjutNjak Meutia lahir sekitar tahun 1870 isteri dari Teuku Tjut Muhammadjang disebut Tjhik Tunongjang tidak mau takluk kepada Belanda sertaterus melawan dengan gigihnja hingga sampai titik darahnja jang penghabisan.Untuk meriwajatkan sedjarah perdjuangan Tjut Njak Meutiaharus kita tindjau dahulu sedjarah mertua dan suaminja :Tjut Njak Djeurat Manjang, nama jang sebenarnja Tjut Njak Asiahisteri dari Teuku Tjhik Muda Ali (Keudjroen lalat) Keureutoë. Dari perkawinanitu diperoleh dua orang anak, seorang laki2 jang bernama TeukuRadja Badai dan seorang lagi wanita Tjut Inong. Keduanja meninggaldimasa ketjil. Oleh karena anak kandungnja telah meninggal makadiambillah dua orang anak saudaranja Teuku Ben Berghang. Jang pertamabernama T. Sjamsjarif dan jang kedua Teuku Tjut Muhammad. Keduaputera itu"sama2 disajanginja. Setelah suaminja meninggal TjutNjak Asiah (Tjut Njak Djeurat Manjang) mendjalankan tugas suaminjasebagai Uleëbalang Tjhik Keureutoë jang memerintah Blang Djroën.Djeurat Manjang dan Muliëng. la seorang diplomat dan kaja sehinggaia dapat mempengaruhi Uleëbalang2 besar dan .ketjil jang lain, dari batasKroeng Pasai sampai ke Panton Labu (Djambo Ajee) sebagai terikatdalam satu Federasi Uleëbalang2 jang boleh disebut Tjut NjakDjeurat Manjang (Tjut Njak Asiah) mendjadi Kordinator.la seorang jang tjakap memerintah, disajangi oleh rakjat dan hu-Iubalang2 bawahannja. Menurut Tjut Njak Theibah tatkala saja menjesuaikanpendapat Tjut Njak Meuih dengan dia, dikatakan bahwa TjutNjak Asiah atau mertuanja adalah seorang wanita jang tangkas jang bidjaksekali berbitjara dalam suatu madjelis. Dalam tiap2 konsuliasi denganUleëbalang2 bawahannja: Tuha Peuet (penasehat 4), Tuha 8apan(penasehat 8) dan Tuha nam Blaih (penasehat 16), senantiasa "rapat itudipimpinnja sendiri, tidak dibantu oleh seorang jang lain. Rupanjatjantik dan badannja ramping dan kuat sebab itu ia diseganï dan disajangikarena sering2 pula memberi kenduri kepada orang2 patut danrakjat jang miskin. Putera angkatnja jang pertama Teuku Sjam Sjarifdikawinkan dengan Tjut Meutia putri dari T. Ben Daud Uleëbalang Perak,tetapi perkawinan ini putus sebab Tjut Meutia tidak suka dipaksakawin dengan begitu (orang tua djandji kawin dengan orang tua, menurutadat lama) malah lebih tertarik hatinja kepada pemuda T. Tjut(X) Batja Keurutoë- 85 -


Gambar 17Tjut Njak Meutia gambar jang dijerdapat dalam arsep kapten Colyn dalamtahun 1905 jang tersimpan oleh Teuku Radja Muluk Athas.


Muhammad jang sastra adik dari T. Tjam Sjarif.Hal ini mendaiangkan kesulitan bagi kedua keluarga antara TjutNjak Asiah'dan Teuku Ben Daud, karena kalau Teuku Sjam Sjarif pulang.Tjut Njak Meutia ber-sembunji2 tak mau bertjampur dengan suaminja,T. Sjam Sjarif.Maka atas persetudjuan kedua belah pihak jaitu Tjut Njak Asiahdan Teuku Ben Daud Perak, perkawinan Tjut Njak Meutia dgn SjamSjarif diputuskan dan T. Sjam Sjarif pun memberikan talak kepada TjutNjak Meutia. Kemudian dengan segera pula Teuku Sjam Sjarif dikawinkandengan Tjut Thaibah puteri dari Teuku Hakim Kroeng Pasai dan Teuku Tjut Muhammad dikawinkan dengan Tjut Meutia puteri dari TewkuBen Muhammad Daud Perak, kedua puteranja jang sama disajanginjaitu dapat pula membantu tugasnja jang berat dalam memerinah negeri.Dalam masa pemerintahannja, perang di Atjeh Besar sedang berketjamuk(1873 — 1896) dan djatuh Seulimun. Pada masa itu bantuanuntuk perang Atjeh dgn Belanda jg tidak sedikit djumlahnja, baik jangmenjerupai Sabil dan bantuan2 lain. Dalam pada itu pertempuran besar2anlelah berpindah dari Atjeh Besar-ke Pidië (1897).Sulthan dan Panglima Polem M. Daud telah mundur/berpindah dariPidië kebagian Pasai (1901) jg disambut oleh Uleëbalang2 mulai dariPeusangan sampai ke Peureulak, ketjuali Blang Mee dan Idi, semua kompak dibelakang Sulthan. Inipun bukan sedikit Tjut Njak Asiah mengumpulkanperbekaian peperangan bahkan puteranja Teuku Tjut Muhammadturut bergerilja ber-sama2 dengan T. Tjhik Peusangan Sjamaun,T. Tjhik Tjunda, T. Maharadja Abdul Hamid. T. Tjhik Ben Perak. T. HusainUleë Gadjah, T. Hakim Peutoë, T. Muda Gantoë, T. Buramat, PangGadeng. T. Muhammad Dia, T. Njak Mamat dari Peureulak dan Iain2.Sebab itu T. Tjut Muhammad diangkat oleh Sulthan mendjadi TeukuTjhik Keureutoë dengan gelar jang dipanggil Teuku Tjhik Tunong. SedangkanVan Heutsz dalam tahun 1899 telah mengangkat Teuku SjamSjarif mendjadi T. Tjhik Bentara Keureutoë. Dengan andjurannjaT. Tjhik Tunong Tgk. Tapa Ibrahim dikirim ke Pidië dan Padang Tidjibuat membongkar rel2 kerela api jang baru dibangun oleh Belanda.2. TJUT NJAK MEUTIA MEMBANTU GERILJADalam daerah Pasai, Atjeh Timur dan keperdalamannja sangat aktifT. Tiut Muhammad dan Tjut Njak Meutia mangatur tjara geriljawan(muslimin) menjerang dan mengamuk pasukan2 Belanda jang sedangpatroli dan mengantarkan perbekaian (transport brigade) untuk mentjegahkelantjaran dan merampas alat sendjata serta peluru untukmemperkuat sendjata geriljawan. Taktiknja dalam spionase Belanda dipengaruhioleh T. Tjhik Tunong dan Tjut Meutia dengan memasukispionnja untuk bekerdja sama buat mentjuri rahria keberangkatan pa-— 87 —


itroli'2 itu supaja pada suatu tempat. Politik; T. Tjhik Tunong dan TjutNjak Meutia berdjalan baik sehingga terdjadilah beberapa kali perampokansendjata seperti keterangan 'berikut ini :Dalam bulan Djuni 1902 telah ditjegat satu patroli jang dipimpinoleh sersan Belanda Van Steyn Parve dengan kekuatan2 2 brigade sehinggakomandan serta 3 orang serdadu tewas.Dalam bulan Agustus tahun itu djuga telah menjerang satu pasukanpengangkutan Belanda dari Simpang Ulim menudju Blang Ni, jangdiperintahi oleh Letnan F.P.A. Van Gheel Geldemaster dengan kekuatan20 sendjata, Sampai didekat meunasah Djeuroek dalam alang2 telahdinanti oleh geriljawan Tjut Njak Meutia dan terus diserbu sehinggakomandannja luka parah dan 7 orang bawahannja mati serta dapat dirampas5 putjuk sendjata. Tidak tjukup dengan itu sadja, maka suatukali tanggal 25 Nopember 1902 Belanda ditipu, disuruh beri tahu samaPangGadeng patroli Belanda oleh T. Tjhik Tunong bahwa tentera muslimin(tentera T. Tjhik Tunong) sedang berada dikampung Matang Rajeukberkenduri diseberang Kroeng (sungai) Piada/Sampoë Niet. Dalam sungaiitu telah tersedia perahu pengangkut, tetapi perahu itu telah ditebuk(tidak berpaku) landasannja, kemudian ditutup baik2 dengan galaperahu. Tatkala patroli Belanda datang kepinggir sungai itu malamterang bulan dipanggilah orang2 'kampung jang ada disitu buat mengajuhperahu itu keseberang.Setelah semua serdadu Belanda itu masuk kedalam perahu, samsampaiditengah sungai ditembak dari seberang oleh gerilja.Dengan serentak orang2 jang mengajuh perahu2 itu, mengindjakpapan perahu jang tidak terpaku itu, sehingga perahu itu tenggelamSementara itu .T. Tjhik Tunong dan kawan2nja jang bersembunji diseberangsungai itu lalu menjerbu dengan tembakan, jang terapung ditembaksemuanja mati. Kemudian diselamnja sungai itu mentjari senapangjang telah berkumpul didasar sungai itu. Peristiwa ini membawakeunturtgan kepada T. Tjhik Tunong lalu mendapat 42 senapang(karabyn) Letnan R.D.P. de Kok tewas dengan 28 orang bawahannja sadja jg didapati majatnja didalam sungai. Peristiwa dimalam Raja inimembuat Van Heutsz Gubernur Sipil dan militer Atjeh marah besar seielahia mendapat berita itu, ia berangkat dengan kapal perang keLhok Seumawe dan sampai di Lhok Seumawe dipanggil Tjut Njak?uhh,rM g h adaP d d?" ^ a t n a TJ ' - Tjhik Tunong jang diangkat olehSulihan Muhammad Daud Sjah. Disahkan T. Sjam Sjarif sadja mendjadihulubalang Keureutoë (T. Tjhik Bentera Keureu+oë)Oleh karena dahsjatnja serangan gerilja jang dipimpin oleh TTjhik Tunong, maka Van Heutsz mengerahkan tenteranja Belanda Solifer£ P^ai (Keureutoë) ditambah dengan dua bataljon infantendan o brigade Marechause dalam komando kapten HNA Swartdan diperbantukan Kapten Stoop, Scheepens dan lain2.— 88 —


Dalam masa itu Swart cs mengedjar dengan sungguh2 T. TjhikTunong dan kawan2nja dengan tjara kekedjaman dan keganasan danMarechause sehingga banjak rumah rakjat jang dibakar. Orang2 kampungtidak tenteram dalam mengerdjakan sawah ladangnja. Kalau Aiühatoleh Marechause jang berpatroli orang2 jang berdjalan tetap ditembaknjadan tidak sedikit orang2 jang tak bersalah mendjadi korban3. Teuku Tjhik Tunong pura2 tunduk.Dalam bulan September 1903 Kapten Swart Detaschemen Komandandi Lhok Seumawe mandesak Tjut Njak Asiah dan T. Tjhik Bentarasupaja Tjut Muhammad atau T. Tjhik Tunong tunduk djangan ikut muslim'm/geriljalagi, sebab Sulthan, Panglima Polem, Teuku Tjhik Geudongdan Iain2 sudah tunduk kepada pemerintah Belanda Dengan peringatankalau ia turun (tunduk) segera, tidak di-apa2kan dan tidak dituntutapa2 kesalahannja. Kapten Swart menutup pertjakapannja :..Kalau Teuku Tjut Muhammad tidak bisa dikasi turun, maka Tjut NjakAsiah nanti akan dibuang ke Sabang". Maka Tjut Njak Asiah dan T.Tjhik Bentara berdjandji akan berusaha agar T. Tjut Muhammad turun(tunduk). Beberapa hari sesudah itu Tjut Njak Asiah mengirim utusannja(orang2 tua) bertemu dengan T. Tjhik Tunong dengan memberi tahusemua kata2 desakan Kapten Swart dan T. Tjhik Tunong mendengar semuakata2 itu dengan mendjawab pesan ibunja akan mendjadi bahanpertimbangan. Sememara itu T. Tjut Muhammad datang bertemu denganibunja untuk bertukar pikiran. Maka ia bertekad baiklah ia tundukdalam hasratnja ia tetap berdjuang tetapi tjara rahsia dibawahtanah menentang terus ge ra kan militer Belanda. Sedangkan kawan2kaki tangannja tinggal tetap dalam bergerilja. Maka pada 5 Oktober1903 ia dibawa oleh Tjut Njak Asiah menghadap Komandan DetaschemenH.N.A. Swart di Lhok Seumawe.4. Peristiwa Meunasah Meurandeh Paja.Mengenai peristiwa Meunasah Meurandeh Paja (affair Van MeurandehPaja) adalah seperti berikut : Pada 26 Djanuari 1905 satu patroliinfanteri jang dipimpin oleh Sersan Belanda Vellaers dalam kekuatan17 bajonet sampai kampung Meurandeh Paja sebelah TimurLhok Seukon berhenti bermalam dalam pekarangan Meunasah. Sepertikebiasaan adat istiadat Atjeh meunasah itu adalah tempat beramahtamah. tempat ibadat, tempat tidur pemuda jg masih ladjang dan tempatmusafir bermalam. Akan tetapi oleh Abdul Ghapur/Snouch Pturgronjejang Islam palsu telah dituliskan dalam bukunja bahwa meunasahtempat orang musafir tidur karena itu Vollaers dan serdadu jang: patroliitu memperkosa adat kampung. mereka tidur dalam. pekarangan danmeunasah, Sebab itu karena dipengaruhi oleh Teuku Tihik Tunong ma-— 89 —


ahiah Petua Dallah dan orartg2 kampung sebab kafir telah menadjiskantempat ibadat dan rumah ibadat orang Islam. Beberapa geriljawandengan ber-bisik2 mengadjak orang2 menjerang a.au mengamukkafir patroli jang sudah masuk tidurnja di meunasahnja. Dipanggil beberapaoarng disuruh djual buah2an dan telur ajam kepada serdadujang dalam pekarangan meunasah, untuk mengintai situasi dan gerakanatau kekuatan sendjatanja. Dimalam hari geriljawan sudah siapsedia dengan ijekjang (klewang) dan parang merangkak bersembunjidibelakang pagar menanti Komando panglimanja Kedjruan Buah danPetua Dallah jang disuruh oleh T. Tjhik Tunong. Dengan serentak merekaserbu kedalam dan tjhtjang semua serdadu jang sedang djagapintu dan jang dalam tidur dan duduk bertjakap2, sedang Sersan VoPiears jang sedang berbaring diatas meunasah dalam asjik membatjabuku ditjintjang terus, tjuma seorang serdadu jang dapat terlepas danlari pulang kebivaknja, jang lain semuanja habis dan sendjatanja 16potong dapat dirampas oleh geriljawan. Sesudah bivak Komandan LhokSeukon dapat laporan dari serdadu jang lepas lari itu terus dikirimkanbantuan kesana, akan tetapi geriljawan tak ada lagi dan majet2 jangkorban terletak ditanah, sedangkan sersan Vollers jang sudah ma'i terdapatdisampmg majatnja terletak buku jang sedang dibatjanja Halin mendjadi marah sekali Major H.N.A. Swart jang mendjadi kepalaren.ara Atjeh Utara di Lhok Seumawe, terus suruh kedjar dengan serdadu2jang dan Lhok Seumawe buat bantuan ke Lhok Seukon Letnan VanVuuren jang pandai bahasa Atjeh diberi tugas utk memeriksa siapa jggerakan pengamukan itu, tetapi tidak dapat bukti jang njata, hanja dinasrahasianja memberi laporan bahwa peristiwa itu digerakkan olehKedjroen Buah dan Petua Dollah atas suruhan T. Tjik Tunong Padatanggal 5 Maret 1905 T.T. Tunong pergi kebandar Lhok Seumawe, SptanBelanda melaporkan pada letnan Van Vuuren dan segera dikirim kurirkepadaT. Tjhik Tunong diminta datang kerumah Van Vuuren untuk beramahtamah. Permintaan dipenuhi walaupun kawannja melarang biarlahkita pergi mentjuri hati Van Vuuren.. Sampai ditempat Van Vuurensedang bitjara2 datanglah serdadu membuat stelling dan T Tjhik Tumongterus ditangkap dan ia tidak berdaja untuk melawan stelling itumaka ia terus dimasukkan kedalam pendjara. Sementara itu kesalahannjadipenksa, tetapi semua tuduhannja ditampi! dan bukthja tak adahanja menurut laporan jang diterima dari spion sadja karena dPuduh'ia pegang peranan, jang bekerdja Kedjroen Buah dan Petua Dollah PetuaDollah lepas lari masuk kegunung tetapi kemudian ia tewas bertempurdengan patroli letnan CA. Rumpol. Militer Lhok Seumawe djatahihukuman gantung kepadanja. Tetapi kemudian oleh kepala tentara A'jehdi Kutaradja Van Daalen jang baru menggantikan Van Heutsz takut akangugatan hukum dan pers intenasional, hukum gantung iang tak beröuktitak boleh didjalankan, maka vonis itu diganti dengan hukum- 90 —


tembak militer. Dan 20 hari daiam tutupan maka pada tanggal 25 Maret1905 ia dan Kedjroen Buah jang telah ditangkap oleh patroli dibawakketepi laut terus ditembak. Tatkala diiembak T.T. Tunong mau ditutupmukanja tapi ia larang sendiri djangan tutup mukanja, sebab ia maupergi dengan tenang kesjorga.Sebeium T. Tjhik Tunong ditembak diberi kabar dahulu kepada keluarganja,siapa jang mau bertemu dibolehkan. Tjut Njak Asiah danTeuku Tjhik Bentara datang menemuinja tetapi isterinja Tjut Njak Meutiatidak. Sebab pertama karena ia dalam hamil besar dan kedua takutditangkap.Akan tetapi seorang pedjuang jang dipertjajai dan dikenal betuloleh T. Tjhik Tunong disuruh bertemu dan menjampaikan sembah jangterachir. Karena T. Tjhik Tunong kenal betul akan utusan itu maka berpesanlahpula ia disuruh antarkan salamnja agar ia dapat bertemu jangterachir dgn isterinja jg tertjinta Tjut Njak Meutia dan anaknja. Setelahbertemu dipesankan supaja Tjut Njak Meutia kawin denganPang Nangroë dan meneruskan perdjuangan untuk membela tanahair dan agama dan diserahkan puteranja Radja Sabil dan jang sedangdalam kandungan agar putera2 itu dipelihara dengan selamat sehinggananti berbahagia bagi nusa dan bangsa. Demikianlah pesan memesan2 orang pairiot suami isteri jang penghabisan sedang dalam keadaanduka sangkawa. sang suaminja akan mendjalankan hukuman matidan sang isteri akan meneruskan dan menjambung perdjuangan suaminjadisamping mengasuh puteranja jang dalam berumur ketjil dandalam kandungan. dengan memohonkan restu kepada Allah agar suaminjadirahmatkan djasa jang setimpal dengan kerdjanja dan mengharapkanpula lindungan Allah untuk anak2nia dan dirinja jang sedangmengandung dengan bertekun muadh2an segala pesanan suaminja untuk berdjuang terus dapat dilaksanakan dengan taufik dan hidajah Tuhanjang maha Esa. Kira2 sebulan sesudah T. Tjhik Tunong Sjahid, bersalhlahTjut Njak Meutia dengan melahirkan seorang puteri tetapi sialpula baginja anak itu pun meninggal dalam masa madeueng. Betapasedih dan duka hati Tjut Njak Meutia menghadapi dua rahmat Tuhanpertjobaan atas dirinja. Madeuëng artinja berdiang diapi, tidur diatasbalai2 menghadapi njala api siang malam dalam tempoh 44 hari lamanja.Semikian tjaranja berubat bagi seorang wanita Atjeh iang bersalin.Obatnja jang lain dalam 44 hari itu air rebusan Aweueh peuët pion(peuët - rebusan air rempah ratus), jang sementara i'u pula harusmendjalankan pantang (diet) makan nasi tanpa makan daging. t e lur danikan iang berasama garam, kue boleh dimakan tapai sadja. Demikianlah tjara dan perobatan bagi orang bersalin dimasa dulu di Atjeh.— 91 —


5. Tjut Njak Meutia meneruskan perdjuangan suaminjaSeieiah sjahid T. Tjhik Tunong Major Swart berusaha supaja TjukNjak Meu t ia menjerah. Dengan perintah Djanderal Major C.C.E. VanDaalen sipii dan militer gubernur didesaknja Tjut Njak Asiah dan T.Tjhik Sjam Sjarif untuk berusaha mendjemput/menawan Tjut NjakMeutia dari rimba. Akan tetapi pahlawan jang perkasa itu tidak maumenerima segala budjukan mertua dan iparnja, melainkan tetap padatekatnja terus berdjuang menjambung perdjuangan suaminja dengandibawa serta tjalon suaminja jang baru dan anaknja jang baruberumur kira-kira 6 tahun Teuku Radja Sabil untuk lambanggeriljawan jang disebut Siwah Radjawali. Sedemikiannama 1 puteranja itu karena dalam masa ia hamil ia bernazar kalaumendapat anak Iaki2 akan diserahkan pada perang sabil. Oieh sebabitu setelah puteranja lahir tahun 1889 diberhja nama Teuku Ahmadjang dipanggil djuga Teuku Radja Sabil. Sehubungan dengan djandjinjakepada Tuhan serta pesan suaminja dan mengingat kekedjamanBelanda maka beberapa Panglima2 pengikut suaminja jang dipimpinoleh Pang Nangroë jang dipesan untuk mendjemputnja terus masuk kerimba.Pasei pada bulan September 1905 berperang gerilja dengan Belandadan manggabungkan pasukannja dengan muslimin lain dalamlasjkar A'jeh. Karena mangingat Tjut Njak Meutia pemimpin geriljawanitu seorang pahlawan wanita jang tinggal dihutan atau dalam rimba,meskipun ia dikawal oleh beberapa pelajan wanita jang mengiringnjaserta ulama2 Teuku Sech Paja Bakong jang dipanggil Teuku SeupotMata. Teuku di Mata Ië, Tgk. Dibarat, Teuku Mat Saleh iang mengadjarmengadji radja Sabil, T. Ben Perak, Pang Latif, Pang Djuhan dll, tetapitidak wadjar pada pandangan orang. Maka mufakatlah orang patut2(ulama2) dan Pang2 jang mengikutnja sesudah 100 hari siahid T. TjhikTunong. Tjut Njak Meutia dinikahkan dengan Pang Nangroë jaitu panglima/kepalastaf lasjkar suaminja Teuku Tjhik Tunong. Pang Nar^oebukanlah turunan darah bangsawan (Tjhik), tetapi ia sekeluarga dari•Tuha Peuet" Matang Tengah. Djadi tidaklah turun deradjafnja dariadat perkawinan jang biasa, baik dipihak suaminja dan ajahnja TjutNjak Meutia (Teuku Ban Perak).Perkawinan ini memperhebat pertempuran dengan BelandaMula2Tjut Meutia tinggal bersembunji didekat2 kampung dan senantiasa disembunjikanoleh orang2 kampung, tetaDi karena kerasnja kedjaran darimarechause jang disebut „colonne matjam" dan infanteri Belandadengan diperbanjaknja pos2 (bivak) tentera Belanda. tidak sadia di LhokSeumawe dan Lhok Seukon, Blang Ni malah beberapa tempa* lain diSalon B ang Ara (Tjunda) di Geudong. Blang Me di Paja Bakong. Ma-De r u e n P a nPasei 'J' ' ton Labu, Djambo Ajee dl! dalam daerah— 92 —


6. TaktiK' perang Tjut Njak Meutia dan Pang NangroëMaka karena sudah banjak pos2 Belanda ditambah, terpaksa TjutNjak Meutia pindah ikedudukannja keperdalaman Samakilang rimba Pasei,tetapi serangan2 terhadap pos2 tentara Belanda pada malam dansiang hari tidak ter-henti2. Ditunggunja patroli Belanda, mereka bersembunjidalam alang2 atau dalam mansiang di paja2 lalu diserbu atauditerkam terus bertempur dan ditjentjang mereka serdadu Belanda jangpatroli itu, baik infantri maupun marechause jang disebut tadi „colonneMatjan". Sungguh pahit betul kesulitan jang dirasai oleh Belandajang sudah tentu bukan sedikit perongkosan untuk tenteranja. Apabilakita perhatikan daftar tokoh2 patriot pedjuang Atjeh jang tersebutdalam daftar lampiran dibawah nanti, dapat diambil kesimpulanbahwa meskipun begitu kuat konfrontasinja Atjeh dan bagaimana fisikatau semangat jang ber-kobar2, tetapi mentalnja sudah lemah karenakekurangan alat pertempuran, senapang2 tidak ada jang bertambah karenatak dapat lagi dimasukkan dari luar negeri (Pulau Pinang), hanjasendjata jang sudah usang peluru dan mesiu pun sangat berkurang.Belanda semangkin lama semangkin mendatangkan sendjata2 jangmodern bouman telah diganti dengan karabyn jang pelurunja sekali isienam bidji dan meriam2 pun sudah modem semuanja. Perbekaian padatahun jang pertama tidak sulit, karena kebanjakan orang kampung mengantarkanpangan baik dari zakat dan sabil, djuga penglepas nazarnjaIebih2 jang bernazar kepada T. Tjhik Tunong. Banjaknelajan dan petani manganggap T. Tjhik Tunong keramat, sebabitu kalau ia mentjari rezeki kelaut atau keladang mereka bernazar, kalaubanjak mendapat hasil akan diberikan sebahagian dari pendapatnjakepada keluarga T. Tjhik Tunong. Nazar itu sebeberapa banjak diantarkepada Tjut Njak Meutia atau Radja Sabil jang disebut nama ,,Siwahradja wali" sadja supaja tidak diketahui terang oleh Belanda. Pedjuang2jang ikut Pang Nangroë/Tjut Njak Meutia berdjuang dengan pedang,rentjong dan sedikit senapang2 jang telah usang. Oleh sebab itu watakperdjuangan dibahagian Pasai itu sudah sampai pada taraf terachir,bersembunji di hutan2 (alang2) mengintip Patroli Belanda lalu serbusebagai berdjibaku keatas/kedalam barisan serdadu Belanda' itu, mentjintjangdengan pedang atau Tjek, menusuk dengan rentjongjaitu alat sendjata jang disuruh tempahkan oleh Tjut Njak Meutia padaorang2 pandai besi dari kampung Matang Bangka dan Aluë Ië Mirah dekatkampungnja sandiri. Inilah tjara dan sendjata iang terachir jangdilakukan oleh pedjuang2 Atjeh dalam taktik "Pertahanan Tanah AirJang Terachir" dengan titik darah jang panghabisan. Dengan hal jangsedemikian. tidak heran kita kalau melihat banjak pahlawan2 itu sesudahdikepung terpaksa menjerah ataupun jang ada lalu mengundurkan- 93 -


dirinja naik parahu2 pantjing oerlajar ke Malaja, asal ojangan dil.ha.muka Belanda. Seperti teiah dnerangkan diatas Lentang kesulitan Tjut• Njak Meutia dari Pang Nangroë dalam kekurangan alat sendjata, sëianidan disuruh lempahka.ï pecteng. tjekiang. tombak, rentjong, parang dantuangkan timah untuk membuat peluru aiau pelor senapang; keumuranbeudee bom dan beudee rnetjeurupa (achterlai) semua ini adalah djenissenapang lama. Senapang model baru karaben jang dirampas dariBelanda, kekurangan pelornja, sebab itu Pang Nangroë mempergia'kangeriljawannja menjerbu patroli2 Belanda leru.ama untuk merampas pepelornjasupaja karaben2 jang telah dimiliki mendapat pelornja. Tjaralam jang diusahakan oleh Tjut Njak Meutia meiepaskan uang padaorang2 jang tinggal berdekatan dengan tangsi (bivak) Belanda Disuruhoeli pelor karaben pada serdadu2 atau orang2 rantai jang dapat mentjunpelor dari gudang sendjata Belanda. Karena itu ada orang rantai(strafman) jang lari kerimba membawak lari pelor, tetapi usaha ini suiltdan sedikit memberi hasil. Usaha jang sangat tepat ialah mengirimkangeriljawannja setjara mobrig (berdjalan2) ke lain tempat, seperti keTandjung Seumatuk negri bahagian Teuku Muda Latif anak Teuku MudaAngkasah jang sedjak mula telah berpihak kepada Belanda Di TandjungSeumatok (Ara kundoë sekarang) ada serdadu2 jang mendjagapembangunan djembatan, serdadu itu diterkam dan dirampas sandiatanja.Sebagaimana tentera Belanda mendjalankan patroli begitu pulageriljawan Pang Nangroë atau Tjut Njak Meutia mengirim geriljawannjamentjari mangsa bivak2 atau patroli Belanda iang sedang bermalamdi-kampung atau di-hutan2, terutama serdadu jang sedang djagapemasangan telefon, rel kereta ap, djembatan kereta api dan iain2Hasil usahanja geriljawan jang pertama ialah pada 25 Mei 1907 20orang geriljawan telah menjerang satu brigade serdadu jang sedan*mengawal kuli/buruh kereta api orang Tjina dan Benggali iang memperbaik:rel atau ban kereta api antara Geudong dengan Lhok SeukonSerangan ,tu dapat dirampas 12 putjuk sendjata senapang dan 750 butirpelor karaben. Serangan berikutnja pada 15 Juni 1907 satu rombonganPang Nangroë sebanjak 20 orang geriljawan telah menjerang sat upatroli d, Keudee Bawang di daerah Idi, tetapi hanja sedikit hasilnja1 orang serdadu mat, dan 8 orang luka parah dan dapat merampas 3putjuk sendjata karaben. Hasil serangan ini walaupun sedikit tetapisanga P mengetjutkan hati serdadu Belanda dengan dirampasnia 750t°L -


Resor atau daerah geriljawan Pang Nangroë, untuk mentjari mangsanja,mulai dari Tjotpik (Peusangan) ke Utara dan bahagian Timur sampaiTanoh Anoë Idi. Lain tjara (siasat) Tjut Njak Meutia mengadakan barisanmata2nja (Spion). Mata2 ini mendekati setjara rahasia sebagaiorang pura2 bodoh mendekati dengan loh2 (gied) Belanda dengan membisik abhwa di kampung Pulan ada orang Muslimin (geriljawan) berkumpulakan makan chanduri. Berita ini mendjadi perhatian kepala2bivak tentara Belanda lalu dikedjar, tempo2 dapat dan tempo2 tidak.Jang sering dilakukan dikampung atau bukit2 jang ada rawa2, sebabsedang tentera pemburu menudju tempat jang dikehendaki, diperdjalananditjegat oleh geriljawan dengan meiepaskan beberapa tembakandari samping djalan (djurong) kiri atau kanan setelah serdadu pemburuitu mendengar bunji senapang musuhnja lalu buru2 memasuki rawaitu, tetapi apa djadinja didalam (rumput2 tinggi) itu telahdipasang randjau dan serdadu jang memburu itu mendjadi sasaranrandjau dan kalau patroli itu sedikit diterkamlah lalu mengambil sendjatanja,tetapi kalau patroli itu banjak, geriljawan mundur. Tjaralain pula dilorong (voetpaad) jang biasa dilalui patroli Belanda, dimanaada alur2 ketjil kebiasaan diadakan djembatan dari batang bambuatau kaju. Kiri kanan djembatan itu ada hutan berpohon kaju besar,sebesar pohon kelapa. Beberapa batang diantara pohon2an iturumpunnja dipotong dengan kampak dan dahannja (putjuk) kaju itudiikat dengan tali rotan disambung-sambung sampai lebih kurang 50meter pandjangnja jang diikat pada pohon lain, sedangkan rumpun pohonjang dikampak ditutup dengan semak2. Kalau serdadu patrolidatang kedjembatan ketjil itu terhanti menanti orang jang dimuka lepasberdjalan keseberang dulu. Tatkala ini pangkal tali dipotongoleh gerilja jang bersembunji disitu dan pohon itu patah rebah menimpapohon2 lain jang ketjil sehingga manimpa pula serdadu2 jang sedangberdiri dikepala djembatan. Kalau tak (pohon) sebelah kananberbunji rebah maka disebelah kiri pun dipotong dan rebah pula. Taktikini pun biasa dilakukan dihutan2 ditempat pos2 (pondok) serdaduBelanda patroli menginap, pohon kaju sekitar pondok itu ditebang sedemikianrupa sehingga memberi paedah besar bagi Perdjuangan PangNangroë jang tiada sedikit pula mendatangkan bahaja bagi Patroli2Belanda. Taktik jang terachir diatur oleh Pang Nangroë, dengan dipergunakanireuen (gergadji jang tipis pembelah papan). Pada satu tempat dalam hutan dibuat satu bantaian (djambur) tempat makan chanduri.Beberapa pohon besar disekitar djambur itu dipotonglah dirumpunjadengan gergadji itu, sebelah muka dan belakang, hanja kira-kirasedjengkal atau sehasra bahagian tengah (kerak) pohon itu ditinggalkan,tetapi dahan2nja jang besar sebelum dipotong itu telah diikatdengan tali rotan jang telah dipilin sebesar lengan. Tali ini disambung-sambungsampai pandjangnja lebih kurang 100 meter atau 150- 95 -


meter, pangkal tali ini diikat pada pohon kaju lain jang lebih besar.Bekas serbuk gergadji dikumpulkan dan dibuang djauh2 sehinggaorang2 jang dekat dengan pohon jang telah dipotong itu tidak diketahuiatau melihat bahwa pohon jang besar itu telah ditebang, sebabtelah ditutup pula dengan daun2 atau sampah2 jang telah tua. Setelahselesai persiapan ini lalu dikirim mata2nja memberi tahu kepada gids(loh) Belanda bahwa pada harimuslimin akan mengadakan'kenduri besar dihutanSetelah detasemen(bivak) komandan mendapat berita ini, lalu mengirim patroli untuk mengedjar.Pada hari jang telah ditentukan, disediakan nasi dan lauknja dandibeberapa djurusan telah diadakan pengintai jang duduk diatas pohonkaju jang strategis dapat melihat patroli jang datang. Setelah dilihatoleh pengintai bahwa pengedjar sudah dekat, lalu memberi sain(tanda) kedalam memberi tahukan bahwa musuh sudah datang. Olehgeriljawan jang menunggu disitu ditaruklah nasi didalam daun, jangmenjerupai orang sedang makan. Sesudah masuk serdadu jang mengedjaritu iketempat itu mereka tertjengang melihat keadaan bekasorang sedang makan sudah lari.Barisan paroli itu sampai dan semua sudah berkumpul disitu denganrnemperbintjangkan situasi jang dihadapinja, melihat kekiri dankekanan kedjurusan mana musuhnja sudah lari agar dikedjar terus.Sementara itu dipotonglah oleh gerilja pangkal tali jang berhubungdengan pohon besar jang telah dipotong (digergadji) dirumpunnja.Dengan tiba2 dan tjepat patahlah pohon besar itu dengan menimpapula oohon2 lain dan rebah menimpa rumah/djambur dan serdadujang sedang berhenti disitu, sehingga mereka itu mendjadi panik danmembawa pula'korban bagi barisan serdadu pengedjar itu jang terdjadilahpula tembak-menembak. Betapa gentar dan kuju (ngilu) serdadujang ditugaskan mengedjar pahlawan2 tanah air Pang Nangroëdibahagian Utara dan Timur A*jeh. Atas gerakan dan taktik jang didjalahkanoleh Tjut Njak Meutia/Pang Nangroë tjukup menakuti serdadu-serdadudan keluarganja sehingga kalau brigade keluar dari tempattelah menangis isteri dan anaknja karena ditakutinia suaminja/ajahnjatidak pulang lagi. Dalam tahun 1907 telah diserang dari laut bentengKuala di Idi. Hasilnja tak berapa tetapi tjukup menakutkan Belanda.Dan berikutnja dalam 3 bulan achir tahun itu menurut statistik Belandasendiri telah terdjadi serangan :2 kali diserang atas serdadu jang deking dalam kereta api,5 kali ditembaknja tram jang sedang berdjalan,2 kali menjerang bentang Lhok Seukon,5 kali pengamukan dengan kliwang dalam kereta api,22 kali merusakkan pemasangan telepon,54 kali merusakkan rel2 kereta api.— 96 —


— 97 —Gambar no. 18Kereta api jang djatuh karena dibongkar relnja oleh reguPang Nangroë/Tjut Meutia.sabotaseGambar no. 19.Gerobak kereta api jang djatuh karena dilonggarkan baut rel dan dirjabutpaku2 bantalannja oleh regu sabotase Pang Nangroë/Tjut Meutiajang dipimpin oleh Tengku Tapa Ibrahim.


— 98 —Semua gerakan ini membawa nama Pang Nangroë mendjadi harumseperti air wangi (watergeus) disebut-sebut oieh Belanda_ Atas ketjerdikan dan keberanian Pang Nangroë serta Pengikut2njatidak disebut namanja Pang Nangroë, hanja disebut nama djolokanwatergeus sadja serdadu2 jang lain telah mengerti. Watergeus namad!abad a xvri P xïn7. Pang Nangroë SjahidBeJanda am P8rang 80 tahUn dSngan Spanjo1da'Pada 24 September 1910 bivak Comandan Lhok Sukon kapten LSPisscher memerintahkan bawahannja sersan Van Sloten untuk merondamentjari kaum muslimin dirawa paja'tjitjem dan pada 26 Septemberbrigade itu menemui djedjaknja orang berdjalan jang masih baru masukkehutan paja tjitjem. Dengan sangat hati brigade itu mengarungi pajatersebut dan pada waktu tengah hari tepat mereka ada mendengar suaraorang2 jang ber-tjakap2 dari beberapa buah pondok jang terletaksuatu tempat jang djaraknja kira 200 meier lagi. Dengan mengeluarkansegala tenaga jang kuat mereka terpaksa mengarungi lagi rawa2 jangsemak itu kira2 50 meter lagi dan kemudian berhenti sebentar untukmemberi perintah terachir dari pemimpin brigade. Van Sloten memerintahkanseperdua dari brigade madju arah sebelah kanan dan ia sendiridengan seperdua lagi jang lain madju arah sebelah kiri. Maksudnjaakan mengepung pondok2 itu dan diperintahkan terus menjerang sadjabila mereka telah tampak oleh orang muslimin. Sementara mereka mengarungirawa 2 itu mendekati pondok 2 seorang Marchausse djatuh dimsatu lobang jang berair dalam dan berbunji tjemplungan jang kuat sehinggaterdengar oleh orang jang ada didalam pondok dan memberitahukankepada orang2 lain jang didalam pondok itu kaphee datang. Sekarangtidak ada djalan lam lagi dari mereka, melainkan melawan musuhnjasedapat mungkin dan pada ketika itu tampaklah beberapa diantaragerilja itu lari dan jang bersenapang meiepaskan tembakan kepadabrigade jang mengedjar jang tentu sadja membalas tembakan. Seorangdaripada muslimin jang berada kira2 200 meter diaraknja denganpondok djatuh kena pelor dan setelah sampai Marchausse kepadanja iasudah meninggal dan penundjuk djalan berseru „Pang Nangroë""Wëtergeur" tanja Van Sloten benarlah tuan, kata loh ini amat besaruntungnja mari kita bawa majatnja ke Lhok Sukon untuk mendapat kepastiandari penduduk, bahwa benarlah ini majat Pang Nangroë. Setelahberkumpul semua serdadu2. maiat itu dimasukkan kedalam usunganlalu dibawa pulang ke Lhok Sukon. Kemudian sampailah disana sesudahnjata dan sesudah dipersaksikan oleh bivak Comandan danorang2 lain jang Kenal Pang Nangroë, lalu dikuburkan pada tumpuktanah dibelakang keude Lhok Sukon. Dan sekarang kuburan ini terletakdalam pekarangan keude jang masih ada disana didalam sebuah pon-


dok jang berdinding jang disebut orang Atjeh. Kandang ''namanja. Danmenuru; reserch pada tanggal 5 Agustus 1946 bahwa berhampiran denganPang Nangroë di dalam sebuah kandang (kubur) djuga berbaringPang Latif kawan seperdjuangan Fang Nangroë jang terkenal pula kepërwiraanrijadan gugur sebagai pahiawan satu pertempuran. Demikianlahkedua Pahiawan itu bersendel bahu membahu dalam peperangandan berbaring berhampiran kubur setelah sjahid.Peristiwa Sjahid Watergeus ini mendatangkan tragedi/malapetakabagi Tju} Njak Meutia dan T. Radja Sabil serta semua pengikutnja. SekalipunPang Nangroë telah tewas, Tjut Njak Meutia meneruskan perdjuangansebagai semula. Semantara itu datang kaum keluarganja membudjuk-budjuk supaja ia bersedia takluk pada pemerintahan Belanda.Karena suaminja tak ada lagi siapa jang akan mengawasinja dan keadaanpersendjataanpun sudah tidak ada jang akan ditambah lagi, apalagimelihat telah banjak pahlawan2 prija lainpun jang telah banjak turun(takluk) seperti T. Tjhik Geudong dan Teuku Radja Mahkota Geudong,Teuku Radja Lhok, Teuku Ubit Uleë Glee dan Iain2 sudah Takluk.Mengapa Tjut Njak masih tinggal dirimba. Bukankah tidak mendjadihina bagi seorang wanita kalau suaminja tak ada lagi ia menjerah sadja,itu bukan suatu perbuatan jang gandjil. Maka semua budjukan saudaranjaitu ditolak dan dfkatakan "Saja pulang kekampung dgn usungatau dpngan parteue. Dengan demikian putuslah harapan kaum keluarganjajang maksud mengurangkan penderitaan Tjut Njak Meutia dananaknja T. Radia Sabi dalam rimba. Penderitaan jang utama asuhanten+ang kesehatan kalau2 ia sakit.8. Tjut Njak MeuHa SjahidDengan takdir Tuhan iang Maha Esa sesudah sebulan suaminiasiahid atau tewas pada 26 September 1910, maka pada hari 24 Oktober1910 datanglah patroli Marchausse jg dikepalai oleh Sersan W.J. Mosselmanmenemui bekas tapak kaki orang berdjalan dalam rimba Pasaidisekitar Degunungan Lipeh, Putjok Kroeng Peutoë (hulu sungai Peuk-ë)sebelah kanan, dipersimpangan Alur Kleuëng. Setelah dituruti kira2 sedjamlamanja, bekas itu hilang, tetapi telah sampai kesebuah Alur(Aloë Kleuëng), paniklah Mosselman memikirkan arah kemana akan dikedjarorang2 jang berdjalan itu dan bermalam disitu. Maka besok harii-nereka sedang mandi, dilihatlah oleh seorang marechause bekas orangberpidjak diatas sebuah batu menifj keseberang. Laporan2 diberikankenada komandan. Pasukan Mosselman menjeberang semuanja dankira2 sedjam berdjalan bertemulah dengan sebuah asrama (pondok)tempat Tjut Niak Meutia tinggal dan lalu dikepung, maka dengan s^ndia'ajang ada pada pengikutnja ia melawan meiepaskan tembakan(tembak menembak), jang ia sendiripun sebagai tenaganja jang pehahabisanmemegang pedang diluar sarung menerkam musuh jang akan"°nangkapnja, sementara itu karena dilihat Tjut Njak Meutia membela_ 99 —


diri dengan pedang maka 3 orang Marchausse menembaknja dan saiupelor kenalah kepalanja dan 2 pelor pada badannja ketika ku Tjut NjakMeutia djatuh dengan rambut tergerbang lalu sjahidlah disitu pada 25Oktober 1910. Bersama dengan Tjut Njak Meutia, sjahid djuga UlamaTengku Sjech Pajabakong jang populer* nama sebutannja Tengku SeupetMata sertanja sjahid djuga Tgk. Mat Saleh. Selain itu Sjahid pulalah5 orang kawan pengawalnja, tetapi Teuku Radja Sabil terlepas darikepungan itu, karena ia berada-ditempat lain sedang memantjing.9. Kesan2 T. Radja Sabil.la menerangkan dalam wawantjaranja dengan H.C. Zentgraaff dansaja dalam tahun 1944 (masa Djepang).Nasibnja telah membawa dia melalui djalan jang lebih sulit danmendiami daerah2 Rimba Pasai lalu melintas; gunung dan djurang2 jgpenuh dengan penderitaan.Mengenai sjahidnja ajah tirinja Pang Nangroë dikatakan wak f u dikepungPajat Tjitjem oleh Van Sloten ia ada bersama-sama dim pondok.Tatkala kedengaran teriakan pengawal bahwa kaphee (kafir) datangsemua gerilja ber-siap2 mentjari haluan meiepaskan dirinja dan jangada terdjadi perlawanan tembak menembak. Saja memegang ajah PangNangroë untak menghindarkan diri dari kedjaran musuh. Tetapi malangbagi ajah Pang Nangroë kena peluru tepat pada dadanja 3 lobang danterus dja'uh. Saja duduk disampingnja menangis. Sementara itu ajahkeluarkan kata penghabisan : , Bek kamoë lee, beudoh pluoëng bekdjidroob keueh lee kaphee, Ion ka matee, djak bak makeuh", artinjadjangan menangis, bangun lari djangan ditangkap oleh Kafir, pergilahsama ibumu aku akan mati.Setelah itu saja bangun terus lari, tidak djauh dari situ naiklah keaas pohon kaju bersembunji. Duduk dengan tenang dengan membatjaizim meminta perlindungan dari Tuhan. Kira2 se'djam lamanja setelahserdadu berkumpul ditempat rebah ajah Pang Nangroë lalu serdadu2itu berangkat pulang. la bertjerita tentang ibunja, suaranja se-akan2meresap dan ter-tahan2 dikerongkongannja. Pertemuan iang achir denganibunja dalam bular. Oktober 1910. Maksudnja hari iiu pergi mendapatkangurunja Tengku di Mata Ië (Tengku Chatim) sedikit kehulu sungaii'u jang tidak diauh dengan ibunja dan tinggal bersama ibunjaTengku Sjech di Paja Bangkong (Tengku Osphan) jang buta/rabun ma-,tanja dan disebut orang Tengku SeuDo* Mata. Waktu itu ia baru berumurkira2 11 tahun. PerisMwa jang besar dan serangan jang mengakibatkankematian ibunja itu diingatnja benar2. Dikatakan pada hari i'u merekaberdjalan melalui hulu Kruëng Putuë kira2 nukul sa + ü siang tali,-mendirikan pondok tempat berteduh. Perdjalanan merek* tiao2 hari tidakdiauh2, berhubung dengan Tengku Seupot Mata (Tengku Osohan)tidc* knat dan walau berdjalan mes*i didukung oleh seorang pelajannja— 100 —


Kesulitan ini dirasai merata2 oleh orang2 kampung, apalagi kamidalam hutan terpaksa makan djaneng sebab itulah ada pepatah mengatakan:„Djaneng ke Tumpang Krong, Djagong keu bu wateë", kesulitaninilah orang menderita benar dirasai sehingga benar2 melemahkansemangat pedjuang2 jang terpaksa turun kekampung dan disitu ditangkap dan takluk (menjerah).— 113 —


Vü.POTJUT BAREN1. RIWAJAT R1NGKAS TURUNANNJA.Potjut Baren lahir kira2 sekira tahun 1880, ia adalah seorang Pahlawanwanita Atjeh jang telah memegang peranan penting dan mendampingisuammaj dalam peperangan dan sesudah suaminja tewasaalam peperangan, ia tetap memegang peranan sebagai Pangiima perangbesar menentang Agresor Belanda jg mempunjai lasjkarnja diAtjeh Barat. Kemudian ia mendjadi Uleëbalang di Tungkob dan Geemesatu wilajah dihulu sungai Wojla. Bapaknja bernama Teuku Tjut Amatseorang dari pd keluarganja jg tlh turun temurun mendjadi Uleëbalangdi Tungkop. Setelah ia dewasa kawin dgn Keudjruoëb gome UleëbalangGeume jang gugur di Medan pertempuran Wejla dalam tahun 1898.Maka setelah gugur suaminja iapun menggantikan dirinja sebagaiPanglima Perang jang berhak pula mendjadi Uleëbalang Gome penggantisuaminja. Ber-tahun2 lamanja (1898—1906) ia meneruskan peperanganmenentang agresor Belanda dengan mempunjai lasjkar ataupengikutnja beratus orang. Pendjaganja tetap 30 orang dan apabilamerasa pajah dalam mentjegat Patroli pulanglah ia bersama denganpengikutnja ke Asrama di gunung Matjang pada satu gua besartempat jang belum pernah didatangi Belanda, jaitu gunung Matjangletaknja dekat dengan Tanoh Mirah di daerah Tungkop jang ia kuasaisendiri. Akan tetapi setelah devisi Marchausse diadakan di Kuala Bheëdan Tanoh Mirah tidaklah dapat lagi berbuat begitu tenang malahansebentar2 mesti berhadapan dengan pasukan Patroli2 jang maksudmengedjar dia. Biar begitu Baren tetap terus menerus mengadakanperlawanan dan menangkis serangan2 sebagai mana patutnja dan setiapwaktu siap sedia mengepalai tenteranja sebagai seorang Pahlawanjang gagah perkasa dan dimana sadja ia berada tetap memakai rentjongdan pedang pandjang jang bertampuk emas sedjenis alat sendjatajang jang megah di Tanah Atjeh. Rentjong tidak djauh dari badannja.Kalau berdjalan ditempat berbahaja pedangnja ditangan di luarsarung, tetapi dalam hal biasa pedang itu di bawa oleh seorang pengawaljang berdjalan dibelakangnja.2. PEMBAKARAN GUA GUNUNG MATJANGMenurut sumber berita dari Teuku Zainul Harun bekas djuru tulisBivak Comandan di Kuala Beë dan sekarang pensiunan dari penatapradjaTk I, berasai dari Meulaboh dan dari Sdr. Hasan Basri jang berasaidari Kuala Beë dan sekarang pensiunan gum kepala tinggal diMedan. Kedua orang tua ini mempersaksikan sendiri dari dekat keadaansuasana peperangan dimasa itu di Atjeh Barat dan mempunjai- 114 -


Gambar no. 22POTJUT BARENPahlawan wanita Atjeh Barat, seorang hulubalang wanita jang tjakapmemerintah seperti Iaki2, meskipun kakinja sebelah, tetapi tugasnjalantjar.- 115 —


penglihatan dan pengalaman jang sulit2 dimasa itu. Keterangannjaitu adalah seperti berikut ini. Peperangan gunung Matjang pada tahun1906 didaerah Negri Tanoh Mirah Landschap/Ketjamatan Tungkop/Meulaboh.Setelah diketahui Belanda persembunjian Lasjkar Potjut Barenjang dipimpin oleh Potjut Baren sendiri di Gunung Matjang, merekamengirim expedisi lebih kurang 2 Brigade ke Gunung tersebut. Barusadja melalui gunung itu mereka telah diserang oleh Lasjkar Atjehdengan persendjataan pedang dan lembing dalam semak belukar dalamhutan dipendakian gunung itu. Hal ini membangkitkan marahLetnan H. Scheurler jang sebagai bivak Comandan di Tanoh Mirah,karena dari sebanjak itu serdadu hanja dua orang jang dapat lari pulangkeposnja meminta bantuan. Karena itu bivak Comandannja KualaBeë meneruskan laporan dengan telefon ke Meulaboh.Tetapi Kuala Beë dengan Meulaboh telah diputuskan hubungan kawatoleh lasjkar Atjeh dibahagian rusuk pintu Rimba. Akan tetapi tak lamakemudian datang djuga bantuan dari bivak Kuala Beë dengan membawalebih kurang 200 orang. Mereka mentjoba mendaki Gunung Matjang.Baru sedjam mendaki gunung Matjang telah mendapat perlawananjang hebat dengan menggulingkan beratus2 batu gunung sebesarkepala kerbau dan bola kaki didjatuhkan dan digulingkan oleh lasjkarAtieh dari atas sehingga banjak tentera Belanda jang djadi korban.Akan ditjoba meneroboskan tetapi tak nampak musuh.Sebenarnja di puntjak gunung ada sebatang pohon Matjang besardi-rumpunnja telah ditimbunkan dengan batu2 besar paling ketjil sebesarbuah kelapa atau sebesar bola kaki. Batu inilah jang digulingkanatas serdadu2 Belanda sehingga mereka kehilangan akal. Makalalu ditetapkan untuk membuat kemah tempat menginap deka kakigunung itu. Malamnja mereka dikepung lagi sehingga kutjar katjirhampir tak tentu lawan kawan sehingga pagi. Agaknja sebahagian merekapulang ke Kuala Beë meminta bantuan lagi.Tak lama kemudian didapati mereka djalan masuk ke dalam gua(perut gunung) itu. Dengan dibantu oleh tentera jang datang lagi dariKuala Beë dan Tangsi (Bivak Tanoh Mirah) mereka mentjoba masukkedalamnja. Baru sadja seperempat djam mereka berdjalan dikepungoleh Lasjkar Atjeh jang telah menunggu dengan sembunji di-tjelahbatu2 guha itu dengan pedang dan tombaknja. Di Meulaboh sibuk memintabantuan ke Kuta Radja sudah dua minggu tak datang. OlehTroepen Comandan Kapten P.H.A. Heidens masa itu mendjadi Gezaghebberdi Meulaboh. mengirim serdadu lagi ke Tanoh Mirah lebih kurang4 brigade menetap pendjaga pintu gua tersebut dengan taksiranmereka sudah tentu dapat menghantjurkan lasjkar Atjeh jang dalam— 116 —


laan natinja jang tiada bandingnja. Waktu itu iapun merasa lemas sukmanjadan mengeluh ia, „saja iidak tahan lagi". Maka ia turunlah dar,gunung Keranan dataran deKbi tempat jang banjak didiami manusia tiuakdjauh dari kampung Aloer Ië Mirah, dan dibuatnjalah disana tempatbersembunji didalam sem'ah dan apabila malam masuklah ,a ke-K^mpung mentjari kawan. Tidak ada seorang djuapun lagi jang mengefialpribadinja dan halnja seperti sebuah batu jang terlempar kelembahjang ditutupi oleh air dari genap pihak. Dari tempat ia bersembunji ituber-angsur21ah ia melandjutkan perdjuangan dengan kurang persaantakutnja ketempat tempat jang didiami orang dan kemudian sampai keKeude (peukan» sampai ke Simpang Ulim. Aloe lë Putih dll daerahKeureutoë.Pada suatu hari ia masuk ke Lhok Seumawe satu Kota pelabuhanjang ramai menurut pemandangan seorang jang sedjak ketjil hampir 20tahun hidup mengembara dalam hutan rimba Pasai dan kebetulan waktuitu disana ada seorang bekas pengawalnja dulu Dollah namanja mengenaldia. Dollah mendekatinja dan berkata : mari kita makan sedikitdiwarung nasi dan nanti kita bitjara-bitjara pandjang-pandjangdjangan takut semua sudah aman. Malam itu tinggal dirumah Dollahbitjara2. Sekarang telah habis masa mengembara kata kawannja itubaiklah Ampon nulanglah ke Kampung serahkanlah dirinja kepada AmponTjhik. Dan besoknja orang itu membawa dia naik kereta api mendapatkanbapak ketjilnja Teuku Tjhik Bentara, Uleëbalang di Keureutoëiaitu pada 13 Maret 1919.Kedatangan T. Radia Sabil jang sedjati in', mendjadi buah minutdiseluruh pesisir Utara dan Timur Tanah At'eh. Di Kutaradja pemeriritahsipil membuat suatu rantjangan atas belandja landchapskas, GubernurVan Siuys memasukkan dia kesekolah di Kutaradja spj manusiaig setengah liar ini dpt diadjar membatia dan menulis, Setelah itu diangkatmendiadi pegawai kantor dan kemud ; an diangkat mendjadi HelperMentri Tjandu. Beberaoa lama kemudian T. Tihik Bentara meletakkan diabatannia dan digantikan oleh anaknja T. Basjah didikan Muloakan tetapi anak muda ini menurut oendapat Gubernur Belanda tdk semegah tingkah lakunia jg sebenarnja tak mau mendjiiat jaitu : "Timurbukan, Barat tak djadi". Oleh sebab itu nada achir thn 1936 di no- ?k-Mfkan buat sementara Dalam tahun 1937 T. Radja Sabil didudukVannada kedudukan iang memang haknia iaitu mendiad' Waki! Uleëb'iarw(Wernemend) Uleëbalang wilaiah di Keureutoë bemmur 27 tahun- «asendiri Dada masa itu belum mempuniai ketiakaoan apa i° H-seh" 1 n-merintahan. Karena dulu hidunnia ditenrah binatang-binatangliar dan ia senantiasa membatia isim dan doa? agar ^roelib»^ H.rf*-lam rimba oleh binatang buas, tetapi karena tuntunan orang2 tua


Gambar 2GT.R. SABIL(anak Radjawali)1ü. Oaitar opsir2 pengedjar (patroii aarwoordersj Pang NangfOë/Tjut Njak Meutia/T.R. Saoilhapten H. Colyr,Sersan Styn ParveW.K.J. Stoop „ |.w. MosselmanG. J.A. Webb , . Van SlootenH. N.A. Swan „ ks.K. Van der Maaten , KieuL.6. Pischer , Van EynLetnan SI005 „ KowelF.P.A. Van Gheel Gildemeeste, , TukiminW.B.J.A. ScheepensW. Van De Vlerxrj.J. BehrenshetH. Behren»H.-L. Le Mairfti_. Van MuurenOoder Letnan H. Christoffe,11. KESAN2 PEMBURU.Dibawah ini ditulis setjara ringkas tjerita/kesan2 Mosselman sendiri jang mengedjar2 Pang Nangroë / Tjoet Njak Meutia / T.R. Sabil.Pada 21 Oktober 1910 pukul 9 malam saja dipanggil menghadap— 106 —


komandan divisi Kapten L.S. Pischer jang terus mentjeriterakan kepadasaja, ada diterima chabar, bahwa pada malam 20 djalan 21 ada satupasukan musuh jang kuat, tampak masuk daerah tanah paja jang adadisebelah selatan kampung Lhok Reuhat. Saja diperintahkan besok pagi-ipa^imesti berangkat akan meronda daerah itu dengan membawaperbekaian untuk 5 hari. Pukul 4 siang sajapun berangkat dengan 16orang Marchausse dan seorang pembantu, djadi berdjumlah 18 karaben.Mendjelang siang hari tibalah kami dikampung Lhok Reuhat dan sajapergi ber-tjakap2 dengan ketua kampung itu. Dalam ber-tjakap2 itu perkataanpetua itu terlandjur mengatakan bahwa benar ada satu rombonganbesar muslimin lalu dikampung itu pada malam kemarinnja. Dalamrombongan itu ada perempuan dan ada anak2 dan ikatanja. adakira-kira 100 orang Iaki2 serta banjak mempunjai senapang.Berapa bilangan jang sebenarnja tidak diketahui dengan pasti, tetapidapat dibilangnja lebih dari 40. Bagaimana ia dapat membilangdalam malam jang gelap, itu adalah chajalah sadja, karena rombonganitu tentulah tidak akan berdjalan sebagai pawai jang bersuara. Sesungguhnjapembitjaraan itu saja mendapat kesan, bahwa rombongannja ituada dan saja minta ia menundjukkan pendjuru mana mereka keluarmeninggalkan rkampung itu.Setelah ditundjuk kami menjusul terus dan kemudian saja perhatikanbetullah disana tampak banjak bekas2 kaki jang menudju kedalambelukar. Kami turuti djedjak2 itu dan tidak berapa lama tampaklah djedjakjang berpetjah menudju ikebeberapa arah. Biasanja musuh berbuatbemtu apabila hari sudah siang, maksudnja akan mengehrukansi penjusul. Kami turuti djedjak jang menudju ke timur, tetapi didalamlumpur jang begitu tjair benar ada satu kesulitan tidak dapat dihhatdjika orang kembali pula menurut bekas bermula. Musuh berusaha benar-benarrupanja menjesatkan kami. Demikianlah sampai hari petangbelum djuga didapat kepastian; sebentar menuruti bekas ini kemudianmenuruti bekas itu dan hal itu membuat kami berdjalan ber-putar2 danwaktu saja mendapat satu tempat jang kering mendjelang pukul 6 sorekamipun berhenti lalu berbivak disana. Pada 23 Oktober sedjak dari pagi-pagibenar kami masih berada dalam ragu2 seperti kemarm djuga,sampai kira2 pukul' 10 baru mendapat bekas jang baru dan bekas itumenudju ke selatan.Pada 23 Oktober sore sajamenasehatkan kepada teman2 saja mengurangitjatu masing2. Hari berikutnja pukul 6 pagi, kami berangkatpula dan pada waktu itu tjuatja terang, baik benar untuk menurut djedjakKami sudah berada dalam djadjahan sungai Peutue dan lalu menjusurnjamenudju ke hulu. Waktu kami melintasi djeram ketjil seorangmarechause tergelintjir dan djatuh kebawah. Kami berhenti akanmenolongnja dan untunglah kaki dan tangannja tidak patah.Kira2 seperempat djam kami berdjalan lagi. Kami mendapat bekas— 107 -


jang njata dan pada sebuah alur kami djumpailah dangau2 tempat bekasorang bermalam jang baru ditinggalkan. Njatalah perdjalanan rombonganitu amat lambat madjunja. Apa jang menjebabkan demikian,adalah gelap bagi saja, disangka barangkali mereka berbeban beratatau ada orang jang luka atau sakit ?Disitu 16 buah pondok semuanja besar ketjil dan menilik pondokini adalah kira2 60 orang jang bermalam disana. Rupanja sampai disinimereka tidak merasa kuatir lagi akan dapat dituruti oleh marechousekarena mereka pertjaja akan taktik jang telah dilakukan untuk mengelirukanorang2 jang hendak menuruti itu atau barangkali karena telahmendapat laporan dari mata2 mereka tanda ada bahaja. Waktu sajamenunggu anggota brigade itu berkumpul semuanja tampaklah kepadasaja marechause jang djatuh tadi datang bertongkat Iambat2. Sendjata dan amunisinja dipikulkan kepada orang2 hukuman pembawa barang.Saja perintahkan kepada sersan Ribin serta 6 orang marechausemenemani orang itu berdjalan menuruti kami dan akan mendjaga supajamereka tidak sesat, saja tinggalkan marechause jang ahli menurutdjedjak bersama dengan mereka. Kami jang kesepuluh orang lagipun meneruskan penjusulan. Tidak berapa lama kemudian pada suatutempat saja memberi isjarat kepada teman2, supaja meninggalkan ambinanjamasing2 dan ketika saja handak menjeludup meneruskan pemeriksaan,seorang diantaranja teman saja berseru : "disitu" dan demisaja melihat tampaklah pada satu tempat kira2 200 meter djaraknjaseorang berlari dan kemudian menghilang pada suatu simpanganair.Sekarang tak ada harapan lagi akan dapat 'menjergap musuh, melainkandengan ketangkasan sadja lagi jang diharapkan akan dapatmemburu mereka. Kamipun terus memburu kealur jang tersebut danachirhja teman jang dapat menuruti saja, tinggal hanja 2 orang jaituserdadu Menado bernama Mamahit dan serdadu Djawa bernama Tarmindan sampailah lagi kepada sebuah pondok jang lagi terbengkalaitetapi sudah ditinggalkan. Setelah ber-lari2 pula kira2 200 meter lagi,tibalah kami kesuatu belok sungai dan tampaklah disana djauh dihadapanbeberapa orang musuh jang 'kebetulan hendak menjeberangi sungaiketjil itu. Mamahit jang kebetulan waktu itu berada dimuka sekali,menundjukkan kepada saja bahwa ada seorang tua jang telah uzurrupanja dipapah oleh tiga orang hendak masuk kedalam hutan. Mamahitmenembak dengan kerabennja dan saja lihat orang tua itu rubuhkebumi.tDengan serta merta kedengaranlah gemeretup bunji senapang musuhmenembaki .kami hebat sekali dari kedua belah tebing sungai itu.Pada saat jang sangat genting itu kami bertigapun pandang memandangsekedjap dan ketika itu sama2 mangertilah apa jang terlintas dalamhati masing2. Menurut pikiran saja sebagaimana ditantang merekakemudian disanalah penghabsian umur kami. Dengan segera ka-— 108 —


mi pun melompat masuk kedalam air jang daiamnja sampai keperutdan dibelakang kami ada tebing jang terdjal.Dalam keadaan jang sangat berbahaja dan amat sulit itu kami belumdapat merentjanakan senapang dengan baik karena masih terengah2ketjapekan ber-lari2 tadi sementara itu peluru musuh datangbertubi2, setengahnja masuk keair dan setengah lagi mengenai tebingdibelakang kami serta menghamburkan petjahannja kesekeliling dandiantaranja ada jang mengenai belakang kami. Untunglah segala pelurumusuh itu adjun tidak mengenai kami, begitu djuga peluru kami.Maka jang se-baik2nja bagi kami ialah menunggu kembali dapat bernafasterang dan bertahan, se-kali2 tidak boleh madju menjerang karenakami' hanja tiga orang berada ditengah lawan jang djauh lebih banjak.Bertahan pada tempat itu djika datang pun serangan dapatlahkami mendjual njawa dengan harga jang se-mahal2nja. Musuh rupanjatidak tahu bahwa kami terkedjut sangat dan sjukurlah demikian halnja,karena sementara itu kembalilah kami bernafas senang seperti biasasatu sarat jang amat perlu untuk menembak tepat. Sedjurus kemudiantanda untuk menjerang kedengaran dipihak musuh, diserukan oleh seorangwanita jang berbadan ramping, berkulit pingai, berambut tergeraitampil kemuka menghuluZkan temannja madju menjerang. Akantetapi demi ia berada.beberapa meter lagi djauhnja dari tempat kamiiapun kena tembak lalu rebah dan gugur. Demikian djuga beberapaorang Iaki2 muda jang mengikut kebelakangnja. Bunji tembakan janggemuruh tadinja reda sebentar, tetapi kembali lagi mendedas denganhebatnja serta kedengaran bertambah-tambah dekat. Waktu itu tibalahsaat kemelut bagi -kami jang se-tinggi2nja, sedang teman2 kami jangdiharapkan akan menolong belum djuga nampak.Menurut tjerita mereka kemudian, mereka terlambat datang karenamereka kebingungan, karena tidak dapat memastikan benar2 dimanabunji senapang mendedas dan bunji teriakan itu. Tetapi kemudian dapatlahdjuga mereka menentukan dimana arah pertempuran itu terdjadilalu mereka mendekati musuh dari djurusan sebelah belakang. Itulahsuatu taktik jang sesungguhnja : mereka datang melalui alur bekaskami lalui tadi. Seorang demi seorang datang. Kedatangan merekatidak menimbulkan gentar atau takut sedikit djuga dipihak musuh. Wahadalah sebagai bunji musik jang amat merdu rasanja ditengah kami bunji dentum2an jang tiba2 kedengaran dari bahagian samping dihadapan-kami, jang dituruti pula oleh bunji tempik : "Madju, hantam, marechause".Waktu itu musuh barangkali menjangka bahwa mereka akan kenakepung. karena mereka mengerti bahwa kompeni tidak akan mengirim3 orang marechause sadja datang menjerang masuk kedalam rimba sedjauhItu.Memperhatikan hal itu rupanja dalam hati musuh terbitlah keblmbangandan sebentar kemudian berhentilah bunji tembakan dari pihak_ 109 —


mereka dan waktu ,tu tampaklah kepada saja 5 orang marechause keuardan dalam hutan. Wukary dan Sinkey dimuka sekali. Saja dengankedua teman terus mempergunakan -kesempatan itu, lalu madju menjerangmenudju hutan jang ada dihadapan kami jang menurut sangka sajaadalah tempat teras musuh bertahan. Maka tampaklah kepada sajaditepi hutan terbaring majat seorang tua, jang tadi dipapah oleh temanznjaitu dan dari balik seonggok batu besar melompat 2 orang mudajarig tjakap dan tjerdas jang seorang bernama Tengku Mat Saieniampil membentang dada melindungi orang tua itu dengan keiewangdan rentjong terhunus pada tangannja dan terus bertempur sedtanaktetapi keduanja pun dapat kami tembak dan gugur. Orang tua itu bernamaTengku Osphan alias Tengku Seupot Mata rupanja sudah mati *la tidak tahu lagi pertempuran jang terdjadi karena mempertahankandirinja itu. Waktu saja mendekatinja hendak masuk kehutan tampaklaholeh saja sendjatanja pedang jang berhulu emas dan bawar sendjatajang dimasjhurkan orang itu dan ketika itu terlintaslah dalamhati saja bahwa ia adalah orang besar, apalagi mangingat pengorbananorang lam untuk mempertahankannja jang diberikan oleh kedua anakmuda jang sesungguhnja telah gugur setjara Iakï2, setjara pahlawan itu.Akan tetapi ketika Itu kami tidak mempunjai waktu lebih lama untukmenerka siapa orang itu, lalu meneruskan penjerangan kedalam hutantetapi kami dapati tempat itu sudah ditinggalkan musuh, hanjalah tinggalseorang Iaki2 jang melompat dari balik sebatang kaju dengan keiewangterhunus datang menjongsong saja dan setelah ber-tangkis2andengan keiewang seketika dengan saja dapatlah keiewang saja mengenailehernja dan ia pun gugur setjara pahlawan.anWaktu saja bertjerita ini masih ter-bajang2 dimata saja semua kedjadianitu seperti kemarin sadja rasanja, meskipun terdjadinja sudah27 tahun telah lampau. Masih terbajang dimata saja wadjah perempuanjang berperawakan ramping dan berkulit putih kuning itu, mukanja in*dah ber-seri2 luar biasa, agaknja oleh sangat terharu menemui sjahidjang di-tjita2kan itumatanja jang tadjam ber-sinar2, rambutniajang memusar ditiup angin dan kelewangnja jang mangkilat pada tangannjatatkala datang menjerang menudju ketempat kami. Wanita iniialah Tjut Meutia. Adakah agaknja oleh karena ia telah djemu di-buru2atau barangkali karena ia hendak melindungi ana'knja maka ia senekaditu mau menjabung djiwa datang menjerang kami ? Sedangkan anakitu tidak tampak. Saja tidak tahu oleh tembakan siapa wanita pahlawanitu (Tjut Meutia) gugur. Menurut sangka saja pelor jang sesat dari temannjasendiri telah mengenai dia, ketika teman2nja itu mengepungdan menembaki kami dari segenap pihak.Sebelum -kami berangkat meninggalkan tempat itu lebih dahulu kamiletakkan majatnja kesamping serta kami bungkus dengan sehelai tf-* Tengku Seupot Mota nama jang sebenarnja Tengku Osphan, menurutketerangan Tgk. Osman Aziz salah seorang tumnannja.- 110 —


kar jang kami dapati didangau mereka. Kemudian saja angkat topi sajadan berdiri sedjurus untuk menjatakan penghormatan saja kepada.12. KESAN KESAN DAN 1NGATAN TJUT NJAK MEUHDALAM PERANG <strong>ATJEH</strong> BELANDA.Atas pertanjaan saja di Langsa 17 September 1963, Tjut Njak Meuhistri T. Radja Meukuta Geudong umurnja lebih kurang 85 atau 90 tahun,menerangkan: Setelah Sulthan Alaiddin Muhammad Daud Sjah. TuankuRadja Keumala dan T. Panglima Polem Muhammad Daod dari Geudong(tahun 1901/1902) berkumpullah Ulebalang dari Daerah Atjeh UtaraT.i Sjhik Banta Lotan, T. Radja Titam, T. Radja Muda Meukuta danT. Ali Basjah, semua saudaranja (abang adik dan saudara sepupunja)dari T. Tjhik Geudong.Demikianlah djuga Uleëbalang lain: T. Tjhik Peusangan Sjamaun,T. Tjhik Tjunda, T. Muda Peudada, T. Maharadja Lhok Seumawe, T.Tjhik Tunong Keureutoë, T. Ben Daud Perak, T. Hakim Krueng Pasai,serta adiknja T. Radja Hitam, T. Hakim Peutoë, T. Keudjruen BuahAluë Ië puteh, T. Njak Mamat Peureulak, T. Panglima Bugam Idi Tjut,T. Panglima Hakim Djulok Tjut, T. Panglima Abu Peudawa dan Iain2.Semuanja ketjuali uleëbalang Blang Me dan Idi, datar.g hadir dalamrapat Uleëbalang dan Ulama2 seperti Tgk. Meuna-sah Kumbang, Tgk.Paja Bakong, Tgk. Diawee Geutah, Tgk. di Lapang, Tgk. di Matangkulidan jang lain tidak dapat ingat lagi. Rapat itu mempersatukan tenagaterachir untuk menentang Belanda jang hendak mendjadjah. Mula2bergerilja dipinggir hutan ber-sama2 djuga dengan -ombongan wanita.Tengku Putroë Permaisuri Sulthan, Potjut2 dari Pidië seperti: Potjutdirtjot Murong, Potjut Patimah dan anaknja Potjut Teungoh Tjumbokdan Peudada jang mengikuti istri serta kakak dan ibu Panglima Polem.Kami dari Pasai Tjut Njak Meutia dan Tjut Njak Buah, Tjut Njak Katoë,Potjut Uroë, Tjut Latifah dan Iain2 pengikutnja.Kira2 setahun lamanja kami tinggal dihutan Pasai. Iaki2 menebashutan dan kami membantu menanam padi dan djagung sehingga hasilpadi tahun pertama dapat kami makan. Tetapi karena serangan PatroliBelanda terlalu hebat jang kamipun tjara mundur2 mempertahankandjuga. Kemudian lalu rombongan kami wanita berpetjah2an masing?pasukan naik keuputjok Krueng (hulu sungai). Putjok Kroeng Pasai,Putjok Kroeng Keureutoë, Putjok Kroeng Seumadum dan PiPjck DjambuAjee. Pi-hulu? sungai iti> masing2 membuat lagi kuta pertahanandan pondok2 ketjil bagi jang berkelamin jang dikawal oleh Iaki2 darimasing2 Panglima. Asrama itu letaknja teratur antara satu dengan ianglain. Kira? setengah djam perdjalanan sedemiktan diatur supaja mudahme-ngirim2 berita dari depan dengan jang dibelakang agar dgn tjepat-tjepatmembantu sama jang lain kalau ada oertempuran. Diantara— 111 —


kami wanita2 pun ada jg memegang sendjata seperti • Tjek Jang, pisaupandjang, pisau raut sebagai rentjong bagi Peria, pestol dan bedn.Tempo2 Kaïau ada terdengar bunji senapang di iempat2 jang lain jarigberdekatan, .andanja bahwa ada pertempuran ditempat lam atau dïsuatutempat.Maka Iaki2 pergi ke rempat itu membantu perang, hanja tinggalbeberapa orang sadja pengawal atau pengintip musuh sedangkan kamiwanita tetap tinggal dalam asrama atau pondok dengan bersiap2 mendjagaKuta dan mempertahankan serangan musuh. Kalau musuhbanjak datang, semua mundurkan dirinja ketempat jang lain tetapi kalaudiberitahulah pengintai2 jang diatas pohon kaju ata-, mala2 jangsengadja datang dari kampung memberitahu bahwa patroli datang hanjasedikit, dipertahankan tembak menembak (bertempur). Dan padasatu kali pernah terdjadi pertempuran jang hebat sedangkan kami didjagaoleh T. Bintang, Pang Kaum, Pang Kaoej. Hari itu sjahid T. Bintang,Pang Kaoej dan wanita; Tju* Njak Uroë, Tjut Njak Katoë dan seorangdara Tjut Latipah. Kesemuhf.ia itu dikubur dalam satu kubur diAlur Leupeun, sedang wanita2 jang lain dapat meloloskan dirinja darikepungan musuh.la merasa ngeri mangatakan peristiwa itu karena teringat kekedjamanBelanda, majit2 jang tewas itu ditetak kepalanja atau tengkoraknjapetjah dua. Sudah mendjadi buah mulut orang2 kampung atas namaopsir Belanda jang kedjam seperti Van Daalen, Van Dermaten, Darlang,Velsing dan Iain2 jang tidak teringat lagi. Mereka tidak mempunjaibelas kasihan akan djiwa manusia sebab wanita2, kana'


jaitu seorang jang berbadan besar tetapi bersukma kanak2. Pada Perdjalanantanggal 25 Oktober 1910 itu, kami sedang memantjing padasuatu tempat tidak berapa djauh berdiri seorang pengawal saja. Tiba?salah seorang pendjaga berteriak „kaphee datang", sebentar kemudianterdengar letusan senapang. Pengawal saja jang bernama Amat terusmengangkat saja dan melarikan saja masuk kedalam hutan. Dan sedjakitu saia tidak melihat ibu lagi. *Setelah rombongan jang dari bertempurang itu berkumpul danbertemu dengan saja kembali barulah saja mendengar bahwa ibu telahgugur dalam pertempuran. Saja terpekur dan sedih dan dengan airmata jang berlinang-linang karena terkenang nasib saja. Tetapi dimanatempat kuburnja saja tidak tahu beritanja. Pada saat jang begitup3nik tak ada waktu Iama2 memikirkan seseorang jang telah meninggalhanja ingat akan keselamatan djiwa supaja selekas mungkinmendjalankan segala ichtiar agar kami terhindar dari buruan musuh.Dengan terpaksalah saja mengembara didalam waktu 9 tahun lagi. Adapun pemerintah sipil dan militer di Kuta Radja mengerti benar2 bahwaseiamanja anak Radjawali (T. Radja Sabil) sebagai pakta jang menjebabkanterus terbitnja perlawanan dan jang dipakai orang sebagai lambangPerangsang rasa kebangsaan itu belum dapat ditangkap, kerusuhandalam negeri Pasai belum berkesudahan. Sesungguhnja benarlahdemikian karena tidak selang beberapa lama terdengarlah chabar bahwasebagai pengganti Pang Nangroë tampillah seorang Tokoh jangterkenal PANG BADON. Maka pekerdjaan pengedjaran Van Slootendan Moselman diteruskan oleh Sersan Kretz. Pada suatu hari daiambulan April 1911 Kretz berhadapan bertempur dengan rombongan PangBadon dan Badon sendiri gugur di Medan pertempuran, tetapi TeukuRadja Sabil dapat lagi dilarikan oleh Pengawalnja. Pasukan TeukuRadja Sabil kembali pula sementara waktu tidak mempunjai pemimpin,tetapi tidak ama antaranja datang lagi seorang Tam jang bernama Panglotan mengambil pimpinan. Dan tidak beberapa lama rombongan itupundiserang oleh sersan Kretz di dalam Paja Tjitjiem dan Pang Lotansendiri pun gugur dalam pertempuran itu, tetapi anak Radjawaliterlepas lagi dari kepungan, tidak diketemukan oleh musuh karenaImdungan Allah berkat isim jang dibatja. Kebetulan hari itu hudianlebat turun menutupi djedjaknja. Pang Lotan diganti oleh seorangPang lain dengan kemauan sendiri. Rupa-rupanja perkara mati tidakmendjad! halangan bagi mereka bahkan se-olah2 satu kegïrangan ianglajak pergi menemui sjahid itu. Dalam instruksi resmi Pemerintah Militermenerangkan sebagai berikut :..Pemburuan atas Pasukan Teuku Radja Sabil tetap dilakukan rerus-menerusselama tahun 1912, tetapi hasilnja hanja sedikit atau fiolendkatakan tidak berhasil menangkap Radja Sabil. Karena sesuatuiang berhubungan dengan pribadi Teuku Radja Sabi! sangat dirahasfakanoleh Penduduk. *- 101 -


Pengikut2nja dengan suka rela bahkan boleh dikatakan dengan grrangmengorbankan dirinja untuk membunuh musuh dan melindungidia djangan sampai tertangkap. Apabila tewas (gugur) seorang Pengawal,dengan segera datang seorang lain menggantikannja ïtu. Aaapunjang menjebabkan terbitnja kesetlaan ini Ialah karena pengaruh TeukuRadja Sabil dapat mendjalankan kekuatan Batin dalam rombongandan oleh pengaruh itulah maka dapat diperoleh sokongan jang penuhdari penduduk.„Dalam bulan Januari 1912, dalam satu pertempuran dapat cngugurkanseorang pengawal Teuku Radja Sabil/Amat dan dalam bulanApril satu pasukan Marchausse dari Idi dapat mangepung tempat TeukuRadia Sabil tetapi ia dapat lotos dan dim bulan Djuli satu PasukanRonda dari Lhok Sukon dapat menangkap seorang Pemungut perbeKalanuntuk rombongan Radja Sabil. *Dalam bulan September marechausse dapat menjerang persemounjlanKaum Muslimin tetap! dapat metoloskan dari kesebidang tanahPaja Sidom jang luas dengan tidak ada kerugian djiwa hanjatah meninggalkanperbekaian dan ber-matjam2 perkakas.„Dalam bulan Oktober 4 orang dari rombongan itu datang menjerahdiri. Dan Teuku Radja Sabil sendiri ada dibudjuk turut kedjurusandemikian, tetapi waktu akan berangkat ia dilarikan oleh Pang Leubok**dan beberapa orang jang berasai dari Ara Kemudi dan Perak. Dalambulan. Januari 1913 persembunjian Pang Leubok diserang, seorangsjahit dan satu Putjuk senapang M 95 dapat direbut. *Demikian keadaan perdjuangan T. Radja Sabil. Beberapa banjakIaki2 dan wanita2 Jang berdarah pahlawan2 jang telah gugur di MedanPertempuran manundjukkan buktl keprawiraannja sebagai pemain2sandlwara dalam satu pertundjukan menjabung djiwa. Apabila gugurseseorang tampil lagi seorang jang lain sehingga merupakan satu rantaijang terdjalin daripada korban2. Dan didalam perdjuangan jang sangatdahsjat Inilah T. Radja Sabil mendjadi Besar dengan perdjalananhidupnja jang putus berulang2 dengan maut. Tidaklah ditjeritakandisini peri hidupnla bahagian jang ketji!2 karena didalamnia akantampaklah satu tjorak jang serupa djua. Misalnja membuat persembunjiandisana stni mentjari makanan didalam rimba untuk hidup denganmemakan djaning, Arias pisang hutan dll.Pd suatu hari waktu Radia Sabil turun ketemoat jg didiami orang terdengarlah kepadanja iang disebut orang sua*u hal jang mentertjengangkandia iaitu-. seorang anak Uleëbalang Teuku Tihlk Tunong, iangtelah dihukum tembak Pu. sudah menierah dan kelak akan dilantikdjadi Uleëbalang ia kembali ke gunung mandjumpai gurunja TeungkuMa"t Ali dan Péngawa!2nja mas'h tetap setia akan tetapi setelah* Pertanggalan berikut ini diambil dari buku Corps Marchausse Atjeh1890 - 1940. ** Pang Leubok disebut djuga Tengku Leubok.— 102 —


TTiendapat lagi serangan ber-ulang2 dan pada serangan jang kemudianPang Leubok mendapat luka. Maka semendjak itu tinggallah ia sendirimendjadi pemimpin dan terus hidup bergurilja dalam mengembaradi Rimba raja dalam daerah gunung Pandjang, jang dipandang olehorang Atjeh sebagai satu rimba jang penuh dengan pakta2 jang menakutkan,tetapi bagi Radja Sabil biasa sadja.Mengenai Chabar jang didengarnja tentang seorang anak jang mengakuidirinja putra Teuku Tjhik Tunong itu, benar adanja. Dalam buianDesember 1913 Letnan Slooien wakil Pemerintahan di Lhok Seukonmemanggil anak itu dan melakukan penjelidikan. Hasil Pemeriksaanitu dichabarkan dengan surat kepada Gubernur Swaart di Kutaradjadan Swart menjuruhkan melandjutkan pemeriksaan ber-sama2 dengankeluarga jang bersangkutan. Beberapa hari kemudian Gubernur Sipildan Militer Swart datang sendiri dan mengadakan satu pertemuan diLhok Seumawe dengan segala kepala2 diwilajah Lhok Seukon. DalamPertemuan itu Gubernur Swart berkata: ,,Bahwa anak ini benar TeukuRadja Sabil" dan diantaranja jang hadir seorang pun tak ada jang beranimembantah, lalu anak itu dibawa ke Kutaradja dan disekolahkanstas Belandja politik Fonds. Hal ini ia merasa tidak perlu sanggah karenaberuntung baginja sebab pengedjaran Patroli Belanda mendjadikurang. Karena itu pulalah ia bisa bersembunji dipinggir rimba dekatdengan ikampung2. Beberapa lama kemudian dalam tahun 1916, LetnanSechoten mendapat chabar jang pasti bahwa T. Radja Sabil jang sedjatimasih berada dalam rimba Pasai jang pada waktu itu telah berusiakira2 17 tahun. Kemudian terdengarlah pula chabar bahwa ia ada diamdidaerah Seulemak pada pinggir tanah genungan. Kepala2 diwilajahSeulemak pun diminta supaja suka mendjadi pengentara mengundangTeuku Radja Sabil tunduk. Kepala2 itu memberi chabar kepada Pemerintahsipil jang menghendaki T. Radja Sabil jang sedjati itu tundukhanjalah boleh berhasil manakala pemerintahan menetapkan lebih dahulubahwa anak jang mengandjukkan dirinja dalam tahun 1913 itu bukanputera jang sebenarnja dari Teuku Tjhik Tunong.Kalau gubernur di Kotaradja bersedia mengakui bahwa pengakuanpemerintahan militer jang dahulu itu ada silap, baharulah dapat berusahaagar putera jang sedjati turun tunduk. Akan tetapi pemerintahandi Kotaradja tinggal diam dulu, boleh djadi takut karena mendjaga ketelitianmiliter jang lalu, karena Letnan Djenderal H.N.A. Swart waktuitu mendjadi Vice President Raad van Indie. Mereka takut tjertja politikSwart jang lama dengan tidak ada mendapat tjukup alasan untukmengakui kesalahan/kesilapan iu. Maka ikarena itu maksud tahadi gagaldan kegagalan itu bagi Teuku Radja Sabil berarti memperpandjangperdjuangan beberapa tahun lagi sedangkan gurunja Tengku Chatimalias Tengku Mata Ië jang telah sjahid di Alur Gadeng/Djambo Ajee(16 Diuli 1.917). "— 103 —


Seinen.aia uu ia oeraaa dalam Rimba Pasai didaerah gunung Panujang.r-.Jüupnjd Kaaang2 dengan memakan sagu jang diperdapatnja dariporton^ aan rtaaang^ ikan jang ditangKapnja daiam sungai. t-erasaannjcisenantiasa cnaaiam kesunjian dengan bertakvva kepaaa Allah. Dengandemikian nuangiah sebagian perasaan hidup mewah dari djiwafaganja, sehingga berkat keramat isim jang senantiasa dibatjanja binatang2liar tidak pernah mengganggu dia.Pada suatu sore dimuka matahari terbenam waktu ia duduk padasebatang pohon jang rebah terletak ditanah dengan termenung mengenangkanpetdjalanan hidupnja, tiba2 ia terperandjai dan ketika meno'eh kebelakang tampaklah kepadanja, seekor harimau menghampirinja.Harimau itu ridak mengganggukannja, hanja men-tjium2 dan mandjilatdjilatdia.ia ber-ieriak2 karena ketakutan tetapi karena itu harimau mendjauhkandiri. Keesokan harinja harimau itu datang lagi dan ketika iiuia tiada berteriak lagi, karena telah mengerti bahwa ia adalah kesaktianAllah, dan oleh kebidjaksanaanNja meanugerahkan seekor harimau sebagaipelindung bagi seorang hambanja jang taat. Pada suatu hari pagi2benar Teuku Radja Sabil ada lagi melihat suatu machluk jang gantijil aan menjilinap kedalam hutan dengan tidak berbunji sedikit djuga.Tingkah lakunja tidak ubahnja seperti manusia tetapi badannja pendekdan berberbulu seluruh badannja dan rupanja menjeramkan. Beberapatahun kemudian ketika ia mendengarkan orang menjebutkan adanja"orang pendek" jakinlah ia bahwa machluk jang dilihatnja dahuluitu ialah "orang pendek". Sementara itu T. Radja Sabil telah sedar.Menurut anggapannja dimasa itu binatang2 itu atas kejakinan akanisim jang dibatja bahwa derdjatnja sama bahkan hewan2 itu lebih beruntunghidupnja daripada dia sendiri. Karena bukanlah harimau jangsenantiasa geram atau ganas dan menjeludup-njeludup kesana kemar?itu berdampingan dengan binatang2 lain, sebagai beruang jang bersifattjulas, badak jang selalu bertingkah kasar dan gadjah jang beriubuhbesar dan kuat itu tidak perlu sebentar balik kebelakang apabila berdjalanuntuk menutupi djedjaknja dengan daun2, atau melipuri denganair sebagai ia sendiri, dan adalah rimba itu dengan segala isinja sediamemberikan pendjagaan apa2 jang berguna bagi mereka jang muslimin.Djadi dia anak Tengku Tjhik Tunong. Laki2 jang perkasa itu dan anakTjut Njak Meutia wanita jang perwira itu merasa se-olah2 kurang derdjatdan kurang keberuntungannja daripada binatang2 jang tersebut.Dengan mengenangkan segala keadaan itu pd suatu hari T. Radja Sabliterkenang kembali agar perdjalanan hidupnja jang telah lalu jang atasperistiwa2 hukum mati jang didjalani ajahnja, gugurnja bapak tirinjaPang Nangroë dan ibunja gugur sebagai pahlawan agung dan seterusn; alah Pang Latief, Pang Badon, Pang Lotan. Pang Leubok dan segalamereka jang mengasuhnja jang telah mengorbankan djiwa dengan kere-— 104 —


gua tersebut dengan djalan mati kelaparan, karena kekurangan makanan.Sebab [tulah, ditetapkan oleh Letnan Scheuleer pincu itu waJjibdidjaga keras serta ditjoba menjelidiki barangkali ada pintu jang lainpula. Sebulan lamanja tak ada perlawanan maka lasjkar Atjeh tetapwaspada karena mengetahui mereka berbivak dipinta masuk jang beradasebelah Barat gua itu Setalah diperoleh bantuan lagi dari KutaRadja jang d'antar oleh kapai Ajba-ros dan djalan darat lagi Geurnpangdan Tangseë, maka mula ; menjerang lagi ke pendakian dan masukkesebahagianiagi kedalam gua i'u. Disitu terdjadi pertempuran sengitdengan lasjkar Atjeh dengan gigihnja. Dari atas gunung Matjang lalumenggulingkan dan melèmparkan ba'u2 kebawah. Dan dipintu guaberrempur dengan tombak lembing kira2 dua djam pertempuran itubanjak jang mendia^' kortjan nada pihak Belanda, serdadu jang masukkedalam gua tak keluar lagi.Maka komandannja perintahkan djangan menjerang lagi mela.nkakdjaga sadja pintu itu dan ditjoba sekali lagi mengirim expedisisekeliling gunung i'u mentjari barangkali ada djalan lain tempat masuk.Enam bulan lamanja mereka berkemah dipintu gua itu dengantak kurang perlawanan dari lasjkar Atjeh achirnja mereka dapat mengetahuibahwa gua itu. pin'u masuknja ada 4 tempat: Timur, BaratUarat dan Selafan. Dan didalamnja ada sungai dengan mata airnjaserta ada djalan naiknja keatas pun-jak gunung itu.Setelah dikumpulkan kekuatan ten'eranta dengan 12 brigadenjalagi jang didatangkan dari lain tempa' baru mereka menjerang lagi darikeempat pendjuru ointu keliling gunung itu, Inilah pertempuranjang penghabisan dan dahsja v . Akan tetapi mereka lak dapat pulamasuk kedalam gua itu. Sedjak pukul tiga sore sampai malam merekakembali kebahagian kemah bivaknia dipintu Barat gua itu. Besoknia di 'ioba lagi masuk pintu Utara djuga tak dapat karena diserangdari dalam oleh Lasikar Poriut Baren. Kesudahannja dapat diketahu'bahwa tepi batang air ditempat jang agak tjuram, djika dialirkan minjaktanah dan dibakar tentu orang dalam gua itu hangus djadi abu.Hal ini diusulkan oleh Letaan Scheuleer kepada Komandan di Meulabohsupaja hal ini dilakukan sebab di gunung ituiah sarang tenteraPo'-ju- Baren bersembunji. Hal ini diberitahukan ke Kutaradja kepadaGewestelyk Comandan tetapi tidak diizinkan. Akan retaoi tidak tahanlagi tan-era Belanda ringgal mengelilingi gunung itu karena dapat perlawanandari lasjkar Potjut Baren, kadang2 tak ada brigade jang dapatkembali ke Posnia. Letnan Scheuler minta lagi supaja dikirimminjak tanah ke Tanoh Mirah dengan alasan dj'ka tak dikabulkan iaboleh d'pindah dari s ; tu. Permintaan ini dibenarkan lalu dikirimkan1200 kaleng (600 ne' ; ) miniak tanah f2000 liter) iang dibeli dari toko B.Nas (menegernja) Jorisch Bangsa Jahudi. Setiba miniak i'u digunungle'sebut minjak i'u di'uang terus d'p'n'u gua jang empad Idu dan su-— 117 —


dah mengalir kedalam dan dibakar sehingga dengan asap dan njalajang panas sadja dan banjak tentera Atjeh terbakar dan lemas. Beberapahari sesudah padam api kampung itu lalu masuk untuk melihatmaka rangka2 orang jang korban dan majat Marchausee jang masihdikenal diangkut oleh saudaranja lalu dibawa pulang ketempat halamannja.Diantaranja Tentera Atjeh jang korban termasuk Teuku KeudjroengTjut Ahmad ajah Potjut sendiri. Demikianlah kekedjamanAgresor Be'anda jang diluar prikemanusfaan teiah membunuh banjakorang Atjeh dalam gua gunung Matjang itu.3. POTJUT BAREN DAPAT MUSIBAH.Tatkala divisi Marechause mengepung gua gunung Matjang PotjutBaren terlepas keluar dan senantiasa diluar ia bergerak mengumpulkantenaga menjerang kafilah Belanda jang tunggu dipintu rimba itu.Sebagaimana telah dPerangkan tadi blokade pintu gua Pu bukansedikit dida*angkan tenera Belanda dari Meulaboh dan Kutaradja bahkan ada datang dari Tandjung Periuk. Sungguhpun begitu tidaklahberhap i; -hen*i Kapilah Belanda iang menunggu dipintu gua itu. Setelahdilakukan oleh Tentera Belanda pernbakaran besar2an jang begituganas dan kedjam. Potjut Baren pun tidak nampak meskipun karenaitu ajahnia telah mendjadi korban. Hasratnja tinggal bersemangat,Sesudah urusan pemeriksaan dan penguburan orang2 jang mas; h dikenal rupa dan tanda2nja telah dikebumikan di kampung masmg2.maka Potjut Baren membuat pula Konsultasi dengan Panglimadan Pang2-nja. guna mengumpulkan tenaga lain atau jang baruuntuk mengepung Bivak Belanda di Tanoh Miarh dan Kuala Beë. Setelahtjukup mufakat dengan kapilah2 jaitu penasehatnja Datok Sarongdan Panglimanja Njak Kuta Sabah dan Pang2nja Njak Banta.Niak Gam Pandjang dll. Maka bergeraklah kafilah itu menudiu keBivak Tanoh Mirah. Tetapi oleh karena satu laporan Spion Be'andabahwa Po*jut Baren akan gempur Benteng Tanoh Mirah, maka BivakComandan Tanoh Mirah, Letnan Scheuler hati2 sekali. 1 brigadenjauntuk mantjegatnia kafi!ah2 Potiut Baren djangan terus langsüng datangke Benteng. Maka disuruh satu brigade berperang diluar dulu.agar tidaklah \utiar-katjir keluarga serdadu? jang berada dalam bivak.BegPulah nada malamnia mendjelang subuh dikepung Bivak TanohMirah oleh Pasukan Potiut Baren dan kemudian pasukan ,Le + n»nHooger iang sudah keluar bivaknja, lalu bertempur besar-besaran darisubuh samoai siang. Pihak Belanda banjak korban jang diserang denganklewang dan Tumbak. Didalam pertempuran iang sengP Pu karenaPotiut Baren sebagai Panglima Besar memegang sendiri Cnmandobarisan muka dengan sengit sekali.Akan tetapi brigade jang dipimpin oleh Letnan Hoogers keluar da-— 118 —


i satu pintu bivak meiepaskan tembakan/baris pandjang. Maka kakinjaPotjut Baren kena peluru. Karena hari telah siang dan Potjut telahmendapat musibah maka pertempuran terhenti dan Potjut jangmendapat kakinja jang sudah luka dikepung oleh Letnan Hooger dandapat menawan Potjut Baren jang luka itu, lalu dibawa pulang ke KualaBeë dari situ ke Meulaboh. Sementara waktu peperangan mendjadilemas Potjut Baren terus dikirim dengan kapal perang ke Kutaradjauntuk dipotong pahanja jang telah inpeksi. Dia dimasukkan kedalamrumah sakit militer di Kutaradja sampai sembuh. Sesudah sembuhdia ditahan di Kutaradja diberi tempat tinggal dibekas rumah tinggalSuHhan Muhammad Daud Sjah di Gang Air Wangi. Semenara PotjutBaren berada di Kutaradja Gerilja Atjeh dipimpin oleh Teuku Teungohsalah seorang saudaranja dan keadaan peperangan kurang tetapi tidaklahpatah betul dan sekali2 Bivak Tanoh Mirah ditembak dan patrolikekampung2 berdjalan terus oleh brigade 5, 6, 7 dan 8. Jangmemerintah di Atjeh dimasa itu pengganti Van Heutsz jang_ sudah diangkatmendiadi Gubernur Dienderal sebagai Sipil dan Milier. GubernurVan Dallen sangat djidjik didengar oleh Masjarakat Atjeh terutamaWanila2 Atjeh karena keganasan dan kekedjaman tanggung djawabdan pekerdjaannja dalam mendjalankan operasinja. Orang tjepat berdjalansadja ditembak dan orang kurang dengar perintahnja disepak.ditempelengnja dan ditangkap dan terus dimasukkan kedalam pendjara.Loodnja atau spionnja banjak mentjari berita (laporan).Orang iang dilaporkan oleh Spionnja tanpa periksa ditangkap danmasuk tutupan dan bekas Uleëbalang dan Panglima2 Perang dibuangkeluar Tanoh Atjeh: ke Djawa, Ternate, Ambon dan Iain2. KekedjamanVan Dallen ini mempunjai hubungan dengan Letnan Schuier jang memintabakar gua gunung Matjang sehingga mendjadi korban beg.tubanjak manusia dalam gua itu.4. POTJUT BAREN Dl KUTARADJA.Sesudah sembuh Potjut Baren di Ruamh Sakit Van Daalen bermaksudakan dibuang djuga dari Atjeh ke Betawi atau Bandung. tetapioleh Kapten Veltman jang selalu datang melihat2 Potjot Baren dirumahsakit. diberi nasehat supaja Potjut Baren djangan dibuang dengandiberi alasan menurut pemandangannja saudara2nja jang danorang2 jang telah dibuang keluar Atjeh itulah jang banjak naik Muslimindan membuat katjau keamanan. Usul Veltman ini diterima danVan Daalen sebab itu ditahan sadja di Kutaradja. Tidaklah dibawa pulangke Meulaboh. Tatkala itu Van Daalen sedang sibuk menangkapTeuku dan orang lain buat dibuang ke Betawi dan Sabang katanjauniuk mengamankan Atjeh.— 119 -


5. VAN DAALEN MENTJURI UANG.Sementara Van Daalen dalam melakukan keganasannja datanglahke Kutaradja seorang Belanda jang bernama Van Daalen djuga atauadik C.C.E. Van Daalen. Van Daalen tamu itu tinggal makan tidur dirumahsipil dan militer Gubernur sebagai seorang bebas .kerdja (werkloos).Beberapa bulan ia tinggal di Kutaradja pada suatu hari ia pergikekantor lelang dan tempat pendjual barang2 lelang dari bekaspensiunan Militer bernama Brevoort. Van Daalen itu suruh tjari seorangTjina jang pandai membuat anak kuntji brand-Kas karena adabrandkas dirumah jnag hilang anak kuntjinja. Oleh Brenvoort ditjarilahseorang Tjina untuk membuat itu dan sesudah siap diantarkannja dandiserahkan kepada Van Daalen tamu itu. Dapat dierangkan disini peraturanjang ditetapkan oleh pemerintah tentera A jeh se iap harisesudah tutup kantor kuntji kluis keuangan harus diserahkan kepadaadjudan Sipil dan Militer Gubernur dan disimpan dalam lemari jangtelah ditentukan. Van Daalen tamu selalu mengintip dimana kuntjiitu disimpan. Pada suatu hari Minggu Van Daalen tamu (Werkloos)mengambil kuntji itu dibawa dari orang Tjina jang telah didjandjikandan dibuatlah sampai siap dengan sebentar sadja diserahkan dengandiberikan uang (upah) memadai. Pada suatu hari libur kantor VanDaalen pentjuri itu masuklah kedalam biiik kantor besar jang disampingrumah Gubernur. la mengambil beberapa ikat uang kertas jangf. 100, f. 500 dan f. 1000, lalu dibawa pulang ketempat ia menginap.Beberapa hari sesudah itu ia berangkat dengan kereta api dariKutaradja menudju Langsa jang maksudnja mau lari ke Penang. DiLangsa ia menginap dirumah seorang Belanda Douane mester (kepalapelabuhan) Langsa. Di Langsa ia tinggal beberapa hari sadja menantikapan kapal berangkat ke Penang. Nasib buruk bagi Van Daalen, halkehilangan uang itu diketahui oleh kepala kantor keuangan lalu dilaoorkankepada jang berwadjib. Redaksi surat kabar Atjeh Nieuwsbladmemuat berita itu sehingga mendjadi ratiasia umum (opsporingpenjusutan) rahasia kemana-mana perlu untuk ditjari pentjuri itu.Si pentjuri jang sudah berada di Langsa hal itu telah terbongkarsebab itu ia sendiri tjuriga karena kapal telat masuk ke Langsa.Si pentjuri suruh djongos beli bulu idjuk di pasar dan oleh diongosdibawa pulang barang itu. Tatkala keoala duane oergi kerdia diKuala Langsa. sipentiuri dan diongos bekerdialah mengorek lubang dibawah kolong dan kedalam lobang itu dimasukkan ikatan uang jangdalam tali idjuk jang telah dibungkus uang kertas tiurian di Kutaradjadan djongos disuruh tutup mulut dengan diberikan beberapa lembaruang kertas jang F. 100. Dalam waktu jang tjepat sekali sipil danMiliter di Langsa sibuk mendjalankan opsporing, ditangkap Van Daalenpentjuri besar itu lalu dikirim ke Kutaradia. Karena peristiwa ini G.G.— 120 —


Van Heutsz datang ke Kutaradja dalam tahun 1908 dan ana


ira dan sukatjita. Sekalian isi negerinja datang ber-dujun2 bertepungtawar Ke rumaftnja menghoimaJ uieeoalang dan pahlawan tanah air.ba.aiïi lüuüie müia2 ia memakai kaki kaju jang diberikan oleh Veitman.retapi kaki itu tidak dapat seialu dipakainja karena ada rasa mendjepnpaaa :


Gambar no. 23.Gambar alat2 peusedjuk atau alat penepung tawa-- seseorangjang baru terlepas dari bahaja atau jang baru pulangdari rantau/pelajaran djauh.— 123 —


Ja tuhanku rabbil djaleeDoei gon asee Ion kapaioëbeu^eutap iman Ion lam hateebek djeuek keu kaphee achee deudoëIndonesiaSungai Woyia keruh masmiken dilompat disangka Tubasunji dibawah sunji dirambitokoh barat buka Suarabukan sajang itik kapaltumbuh bulu aneka warnabukan sajang bilik kutinggaltempat kutidur siang dan malamSungai Tangsee hilir ke Glumpangsalu tjabang mengalir kenegerimasa berangkat bergelang subangwaktu pulang paha binasaKuala Woyla tawar dan asinikan bermain kenak djaladirampas bedil dirampas sikinsaja diturunkan dengan tandusungai seunangan alirnja derasikan guransang melompat sendiritinggal kepok tinggal rangkangtinggal teupin tempat ku mandiJa Tuhanku Rabbil Djalilkerdja belum selesai paha binasatetapkan iman dalam hatikudjangan djadi kafir dichir masaistilah :Kepok tempat padi dari kulit kaju, rangkang - dangau tempat djagaburung makan padi dan sikin alat sendjata dan panteue = tandu.7. Invalid Potjut Baren mau tikam BelandaDalam bulan Mai tahun 1912 Bivak Kuala Bheë jang sementara diparmanenkan jang lain dileburkan.— 124 —


Comandan Bivak Kuala Bheë jang pertama letnan J.B. De Kort.Comandan baru ini mendjalankan tugasnja guna mentjari muka kepadaatasan dan memakai seorang loods kata Orang Atjeh loh (PetundjukDjalan) jang bernama Njak Kulam dan loh mi membuat puia laporankepada letnan De Kort Bivak Komandan baru itu. Dalam pemerintahanUleëbalang Potjut Baren ada terdjadilah satu peristiwa penghinaan.Seorang wanita nama Afeulah pelajan tinggal dalam rumah PotjutBaren Dergaul dengan seorang lain jang bukan suaminja. Potjuttelah memberi nasihat dan tegur beberapa kali tetapi tidak diturutinjasedangkan perbuatannja/rahasianja telah mandjadi rahasia umum.Poijut Baren merasa perbuatannja satu penghinaan dalam rumah tangganjamaka didjalankanlah satu hukuman kepada Afeulah. RambutAfeulah di kudung dan diusir keluar dari rumah Potjut. Afeulah ini adahubungan saudara dengan njak Kulam. Njak Kulam merasa hai itu satupenghinaan atas saudaranja Afeulah jang telah dilakukan oleh UleëbalangPotjut Baren.Maka hal itu diadukan oleh Njak Kulam kepada Letnan De KortComandan di Kuala Bheë. Oleh Letnan De Kort dikirim surat panggilansuruh datang Potjut Baren ke Kuala Bheë guna diperiksa perinal hukumanPotjut atas wanita Afeulah. Potjut datang ke Kantor di Kuala Bheëuntuk memberi tahukan ia datang dan ditanja apa mesti datang sendirimenghadapi Komandan. Djuru tulis/hakim desa (Landschapsgfeecht)Teuku Zainul Harun. Memberi tahukan bahwa ia dapat tugas untukmembuat Proces Verbal kepada Potjut mengenai memotong rambutAfeulah, Potjut mendjawab pertanjaan, djuru ulis tak ada hak berbitjaratentang urusan hukum adat. Djuru tulis lalu pergi kerumah BivakComandan Letnan Kort memberi tahu djawaban Potjut Baren, LetnanDe Kort datang -ke Kantor hendak bertemu dengan Po'jut, sedang iaberdiri segera memberitahu bahwa ia telah perintahkan djuru tulis untukmembuat proses Verbal Potjut mengenai persoalan hukum potongrambut si Afeulah. Sikap Letnan De Kort tidak wadjar atau harus sopanmeskipun dim dinas, sebab Letnan sambil berdiri memberi tahu hal itukpd Potjut Baren dgn mukanja jg seram. Maka Potjut mengatakan. Tuantdk ada hak memeriksa saja, jg berhak Gubernur di Kutaradja atau sedikitnjaTroepen Comandan Civiel Gezaghebber. Meulaboh Tuan panggilsaja kemari sdh diluar aturan kami Uleëbalang2. Letnan De Kortmendjawab; saja toch Potjut tahu bivak Komandan jg baru diangkat disini,sebab itu saja boleh memerintah kpd Uleëbalang2. Mendengar djawaban Letnan itu, Potjut bertambah marah dan berkata : Tuan buaturusan militer, tidak mentjampuri urusan pemerintahan. Letnan DeKort mendjawab : untuk urusan semua saja wadjibl lakukan sebab itu— 125 —


apa jang ditanja oleh djuru tulis Landschaapsgerecht mesti PotiutDjawab. Potjut terus Djawab. Tidak.Potjut Terus marah dan bangun dari duduknja dan berkata letnantidak patut, terus ditjabut rentjongnja dari pinggang dengan kaki sebelahditerkamnja Letnan De Kort tetapi kerena Letnan De Korttiepat mundur kebelakang dan Potjut tidak bisa bergerak lebih madjukerena diempang oleh medja tikaman atas Letnan gagal. Letnan teruslari pulang kerumah; Adjudannja diperintahkan kepada Djurutulis supajaditelefon kepada troepen Comandan Meulaboh, sebab dirumah takada telefon maka disuruh memberi tahu apa jang telah terdjadi di KualaBheë Potjut Baren mau menikam dia dalam satu pemeriksaan Landshapsgrecht.Dia tak berani telefon sendiri takut diteirkam lagi oleh PotjutBaren Cs. Jang mendjadi Troepen Comandan dan civiel Giraqhebberdi Meulaboh waktu itu Kapten Th. J. Veltman. Veltman suruh kasihtau sama Letnan De Kort djangan berbuat apa2 selain mandjaga baikketenceraman dan keselamatan Potiut Baren dipertanggungkankepada Le'nan De Kort dan Potiut djangan terus turun -ke Meulabohmenghadap civiel geraqhebber dan Letnan De Kort tunggu sampai datangLetnan lain untuk mengurus hal itu. Sorenja datanglah satu brigadeMarchausse jang dikepalai oleh Letnan Gosensons ke KuaiaBheë lalu bertemu dengan Letnan De Kort dan Potjut Baren denganmembawa satu surat dari Veltman. Ofsir jang membawa surat Veltmankepada Potiut Baren memberi tahu bahwa Potjut adalah dipihak jangbenar dan djangan menaruh susah apa2 dan hal peristiwa itu akan diurusoleh tuan Kapten Veltman sendiri nanti akan selesai diperiksadan didjalankan keputusannja penjelesaian. Berita Veltman jang dibawaoleh ofsir itu mendjadi dingin semangat Potjut jang sedang marah.Beberapa hari dapat chabar bahwa Letnan De Kort dipindahkan dengansegera dari Kuala Bheë (Straf over plaatsing).Pegantinja diangkat Letnan G.F.V. Gosenson pada 9 September 1912dan Kapten Veltman pun datang sendiri ke Tungkop bertemu denganPotjut Baren De Kort diselesarkan dengan baiknja dan damai. Demikianlahkeberanian wanita ini dalam mempertahankan tanah air dan tugasnja.Berita ini diperoleh dari Teuku Zainul Harum bekas djuru tulisbivak Komandan Di Kuala Bheë dan sekarang pensionan Pariatapradjatingkat I tinggal di Kutaradja.8 POTJUT BAREN MANGKATPotjut Baren meninggal dalam tahun 1933 dan sampai kepada harituanja ia seorang Uleëbalang jang tjakap dan disajangi oleh rakjatnjameskipun kakmja tidak ada sebelah. Tetapi ia tetap diakui oleh ral-atnja bahwa seorang wanita jang paling tjakap dan mempunjai kemauanbe


Disini ditambahkan dari berita jang terachir diterima bahwa pahaPatjut Baren dipotong ditaruh obat balsem dan disimpan dalam satulemari katja sebagai barang kenang2annja.Waktu ia mangkat, kaki itu ditanam bersama2 dengan djenazahnja.Peganti Uleëbalang dipilih oleh rakjat Teuku Muda Rasjid.3. 0FSIR2 BELANDA JANG MENGEDJAR POTJUT BARENNo. Pangkat nama waktu1. Holdens 1900-19062. „ H.N.A. Swart3. „ W.K. Stoop4. „ W.B.J.A. Scheepens5. „ M.J.J. B.H. Campioni6. „ Th. H. Veltman7. „ A.E. Schniders8. Letnan Van Macht Mutting Napjes9. „ A. Geerstema Beckringk10. „ F. Darlang11. „ 'W.P.D. Vlerk12. , „ R. Vegel13. „ J.F.E. ten Kloster14. „ J.H.C Vastenau15. " „ R.T. Maidman16. „ H. Scheurleer17. „ ' ' H.J. Smidt (Kemudian djadi Assisten Rr.sidenAtjeh Barat dan Selatan)18. „ W. Hoogers19. Onder Letnan H. Christoffel10. DAFTAR NAMA2 STAF PASUKAN POTJUT BAREN1. Penasihat ajahnja T. Keudjroen Tjut Ahmad2. „ Datok Sarong kepala, mukim SokoyPANGLIMA2NJA1. Panglima prang Njak Sabah.2. Pang Banta3. Pang Njak Gam Pandjang4. Pang Raman dan banjak pang2 lain lagi— 127 —


VIIIPOTJUT BIHEUE1 PERDJUANGANNJAPotjut Biheue namanja jang sebenar Potjut Meurah Itan tetapi karenalahir dan tempat tinggal ajahnja di Biheue, maka orang panggilkepadanja Potjut Biheue sadja. la anak kepala negeri/kedjroeun (hulubalang)Biheue. Pada zaman dahulu daerah ini masuk segi XXII mukimPanglima Polem, Atjeh Besar, tetapi dalam achir abad XIX karena peperangan,negeri itu dirampas oleh Teuku Radja Pakeh Pidië atas dukunganTgk. di Buloh.Adapun Potjut Meurah Intan alias Potjut Biheue isteri pertama dariTuanku Abdul Madjid atau ibu tin dari Tengku Putroë, permaisuriSulthan Alaiddin Muhammad Daud Sjah dan Tuanku Mahmud bekasLid Valksraad dulu jg dim zaman Revolusi mendjadi Risiden diperbantukankepada Gubernur Sumatera. Potjut Biheue mempunjai 3 orangPutera dengan Tuanku Abdul Madjid. Jang 1. Tuanku Muhammad, 2. Tuanku Budiman dan 3. Tuanku Nurdin. Dim agresi Belanda Potiut Biheueserta puteranja jang tinggal dl Bateë dekat Grong grong turut bergeriljaber-sama tokoh2 prang jang lain. Potjut Biheue serta anaknja mempunjaipengiku-2 dan tokoh2 jang kua 4 : jang selalu bergerilja dalam hutansekitar daerah VII mukim Pidië (Padang Tidji) dan Laweuëng. PerdjuanganPotju 1Biheue dikagumi oleh Belanda. Dalam permulaan tahun1902 sjahidlah puteranja jang pertama Tuanku Muhammad. Pada 1Agustus 1902 Potjut Meurah Biheue dan puteranja Tuanku Nurdin £erkepungdalam asrama di hutan Laweuëng. Potjut Meurah Intan/PotjutMeurah Biheue kena peluru musuh sampai berpuluh liang dan ia ditinggalkandisitu. Pada sangka ofsir Belanda ia tak hidup lagi akan V.tapi walaupun begitu parah lukanja, Allah melindungi sampai sembuhbaik dari Iuka2 ''u. Puteranja Tuanku Nurdin pun luka narah kar


Gambar no. 24POTJUT MERAH INTAN BIHEUE- 129 -


njong-konjong ditjabutnja rentjongnja dan sambil berkata: dari pada ditangkapkaphee lebih baik mati aku: „katanja", dan dia hendak bergerakbegitu hebat utk menerdjang Veltman. Sebentar kemud'an karenalemas iapun rubuh. Rupanja ia peroleh luka jg hebat, dua liang pd batukepalanja dan dua liang pd bahu dan urat belakang dahinja putus. laterletak dalam mandi darah jang bergelimang lumpur jang tidak karuanrupanja. Seorang sersan jang merasa kasihan bertanja kepada kaptennja:Bolehkah saja tembak, supaja djangan lama ia menderita ?, engkaugila menjahut Veltman. Dan pasukan itu meninggalkan tempatnja itudengan maksud supaja perempuan itu boleh meninggal dihadapi olehbangsanja. Akan tetapi beberapa hari kemudian waktu Veltman lalu dipasarBiheue dekat padang Tidji, ia mendengar chabar bahwa PotjutMeurah bukan sadja masih hidup tetapi telah melahirkan maksudnjabahwa ia akan membunuh penduduk jang berchianat kepadanja daïammukim itu. Veltman tidak pertjaja bahwa ia masih hidup dengan dapatluka jang sepaiah iiu; tetapi untuk mandapat kepastian iapun laluberangkat dengan pasukannja pergi mengepung kampung itu dan memeriksatiap2 rumah. Dan achimja benarlah perempuan ini jang didjumpaididalam sebuah rumah disembunjikan orang dalam onggokankain buruk.Keadaan tubuhnja sangat mentjemaskan karena lukanja diobatiorang dengan ko'oran lembu jang masih basah. la demam dan sangatlemas karena kekurangan darah. Meskipun demikian ia tidak mau diadjakpergi ke Dokter lebih baik mati daripada disentuh kaphee. KetikaVeltman jang pandai berbahasa Atjeh memberi nasehat kepadanja denganbahasa Atjeh supaja ia suka diobati, baru ia mau diobati olehVeltman sendiri mentjutji Iuka2 ditaruh obat dan dibalut lukanja dandibawa kerumah sakit Sigli. Tidak beberapa lama kemudian luka itupunsembuh ber-angsur2 baik dan sembuh. akan tetapi Potjut Meu'ahakan tjedera selamanja. Waktu Kolonel Scheuer Komandan Militer dariDjawa jang baru datang ke Kutaradja membatja dalam daftar bahwa seorangperempuan bernama Potjut Meurah dengan sendirian jang hanjabersendjata rentjong telah berani menantang satu brigade Marsuse jangbersendjata, ia ingin melihat wadjah Potjut jg pahlawan itu. Dgn d'temanikapiten Veltman Kolonel itu pun pergi mendjumpai Potjut Meurahjg belum sembuh benar itu dan sesampai dihadapannja Kolonel jgmasjhur namanja dim peperangan merebut tjakra negara di Pulau Lombok itu terus bersikap dan memberi hormat setjara Militer, djari tangantertjetjah kepinggir tjepiuh: „katakan kepadanja, seruan kepada KapitenVelman itu, bahwa saja datang memberi hormat kepadanja. KapoenVeltman menjampaikan utjapan itu dan sebagai djawabnja satu senjumantampak pada mukanja jang telah kurus karena sakit itu. Sedjakitu Kompeni tidak pernah lagi mengganggu dari padanja.- 130 -


2. Potjut Biheue dibuang ke BloraBerita ini diperdapat menurut research saja tanggal 4 Mei 1965 dalamrangka mentjari bekas keradjaan Poli tatkala itu saja ke Bateëmendjumpai orang tua2 penduduk disana jg disertai oleh T. Ibrahim Husein Tjamat Bateë, T. Hamzah dan Tgk. Sjam Sjamy dli. Dan diantaranjaseorang tua jang bernama Tgk. M. Amin Meunasah Selatan ketjamatan Bateë jang telah berumur lebih kurang 100 tahun menerangkansesudah Potjut Biheue (Potjut Meurah) Intan sembuh dari lukanja dibawake Kuta Radja ditempatkan di Kampung Kedah. Sementara ituputeranja Tuanku Nurdin jang masih bergerilja turun menjerah (menurutbuku Carps Marsuese kedjadian itu dalam bulan Januari 1904) dantinggal bersama ibunja di Kutaradja tetapi sekali2 dengan diam2 pulangdjuga ke Biheue atau Bateë. Kira2 setahun Potjut Biheue di Kutaradja maka ia bermaksud djuga handak balek bergerilja meskipun iamendapat tjedera tubuhnja sedikit. la berusaha mantjari hubungan denganorang2 Lam Nga dan Kroëng Raja akan menjari sampan buat pulangke Biheu^ pada waktu malam dengan putranja Tuanku Nurdin, dalammaksud untuk bergerilja lagi dan mengumpulkan kawannja gunamengepung bivak Comandan Belanda di Biheue atau Laweuëng. Rahasiaini dapat ditjium oleh Spion Belanda dan memberi laporan kepadatentara di Padang Tidji sesudah disiasat bahwa gerakan rahasia PotjutBiheue itu memang ada dan akan dilakukan. Pada 1 November 1904dikirimlah 1 Compi Marchausse jang dikepalai oleh Letnan J.J. BurgerKe Kampung Bloek Wakeuh untuk menangkap Tuanku Nurdin ditempatnja.Disitu terdjadi tembak menembak dan Letnan J.J. Burger kenaktembak dengan tangan Tuanku Nurdin sendiri didadanja sehingga liteaparah dan dibawa ke Sigli Tetapi sampai disana Letnan Burger meninggal.Maka dim buku Carps Marchausse 1890-1940 halaman 179 tertjatatpada 18 Februari 1905 oleh Patroli Letnan J.J. Boreel dapat pula dikepungdalam hutan sekitar Bateë Tuanku Nurdin jang sedang menantipulang ibunja, sedang mengumpulkan lagi kawannja lalu dapat puladitangkap.Setelah ditangkap lalu dibawa ke Kutaradja dimasukkan kedaiampendjara. Kemudian didjadikan tahanan bebas, ditempatkan dikampungKedah. Berhubungan dgn laporan spion bahwa gerakan Potjut Biheue/Potjut Meurah Intan jang mentjari2 sampan ke Lamnga dan Kioëng Rajautk balik bergurilja maka Potjut Biheue dan Tuanku Nurdin dibuangke Djawa. Di Djawa ia tdk ditempatkan di Betawi atau di Bandung sptorang lain tetapi mereka ditempatkan di Blora (Djawa Tengah) dim desaKuman. Demikian pedjuang wanita jg berani itu hidup dalam pembuanganBelanda sampai menutup umur tuanja di Daerah Blora besertaputeranja Tuanku Nurdin. la meninggal disana dalam tahun 1934 ku-— 131 —


urannja d: Tegalan aan puteranja Tuanku Nurdin menurut Tuanku iskandarbaru meninggal pada 1 September 1957.IX TJUTPO FATIMAHTjutpo Fatimah binti Tgk Chatim alias Tgk Mata Ië isteri Tgk di3arat berasai dari Gampong Sialeët perak/Lhok Sukon. Tgk di Baratadalah murid Tgk Chatim. Dia kawan seperdjuangan Pang Nanggroëdan Tjutnjak Meutia jang masing2 telah sjahid pada 26 Septemberdan 25 Oktober 1910. Meskipun kedua tokoh besar ini telah sjahidnamun Tgk di Barat dan Tjutpo Fatimah berdjuang terus dan. tinggal didaiam rimba meneruskan perdjuangan dan mengasuh Radja Sabil. Merekadengan hati tabah merasai penderitaan didalam rimba dan kebanjakandalam bérpuasa sunat. Makanannja tempo2 ubi dan 1empo2umbut kaju. Satu setengah tahun kemudian terdjadilah peristiwa kematianjang tragedie dan historis jang kelak diperhatikan oleh patriot2dan sastrawan atas kemangkatan Tjutpo Fatimah isteri dari seorang U!ama jang masjhur dan sastria di Atjeh Utara (Lhok Sukon). Pada tanggal22 Februari 1912 ia dan suaminja bersama2 dengan pengikutnja dikepungoleh satu pasukan Mar c husse dibawah komandan Letnan H. Behrensdidalam rimba gunung Pandjang, disana terdjadilah tembak menembak.Maka achirnja terpaksa mereka mangelakkan tembakan musuhmasuk kesuatu tumpuk batu2 gunung. Disana mereka bertahandan bersedia menangkis tiap2 serangan agresor Belanda dan TjutpoFatimah jang tersebut diatas mengambil tempat dibelakang suaminjaTgk Di Barat. Sedang pengikutnja ada jang telah luka dan sjahid danada jang telah mundur kebelakang dalam hutan itu, menghindarkan diridari barisan pandjang (salvo) Marsause. Sementara itu terus terdjaditembak menembak lagi maka tangan Tgk Di Barat kena peluru dan dengantjepat ia menjerahkan senapan kepada isterinja jang serta mertatampil kemuka berdiri didepan suaminja untuk melindungi keselamatansuaminja itu. Berdirilah ia dengan berani menembak dan menjamouttiap2 serangan musuhnja. Setelah beberapa saat terdjadi tembak menembakdalam waktu beberapa lamanja achirnja sebutir peluru marsausemengenai dia jang menembus dadanja dan dada suaminja jangberdiri dibelakang.Keduanja rebah dan sjahid bersama2 suaminja jang bertindih majat.Maka peristiwa ini menerbitkan perasaan jang: sangat mengharukanhati dari pihak kaum wanita. wanita. Hal kedjadian sebagai itu di Atjehberpuluh bahkan ada beratus orang wanita terdapat ditanah Atjeh dansifatnja mereka sastria itu. Sehingga menerbitkan rasa hormat didalamhati sanubarinja pahlawan2 lain. Demikianlah riwajat ringkas seorangwanita dari Atjeh Utara (Lhok Sukon) jang tewas dalam bergerilja menentangmusuh guna membela suaminja dalam mempertahankan tanahairnja..- - 132 -


PEND]ELAS-\N GAMBAR25 BARANG2ANT/K INI :1, 2, 3 dan 4'ooh (buah) dumabadjeë, 5 aiting-anting dada6 adjiennat, 7 a-jum seunagol =mainan 8(buah)badjeë 9bolaweuiGantjingbadjeë (kartjing badju) 1(boh(buahsumpungkantjingbadju) 11 bun|.oih ranub/bungKus sirih 12 dan13 ajum bungkoeh= mainarbungkus sirih 1;ki2/ anakkuntj4 boh rhu bungkaih 15Tjangébungkoih 16.boh Tjeuk bunjkoih 17 bobrhu puntja bungkoih 18 boh en19 Boh tja e820 taloë empeb = /mainan dada kanak2 21 dan 22 subang metju 23 Subangmeujimpok 24 Subang 'bungung meulutaloë gulee = mainan leher.Gambar no. 25.Gambar antik dari alai perhiasan Wanita dan bungkus sirih jang] lengkap dgnpuntja2nja bohru emas jang dipergunakan oleh orang2 besar dalam perdjamuanatau peralatan.— 133 —


X. P E N U T U P.Apabila dianalisa isi buku ini maka dapatlah diketahui bahwa dalamgoiongan wanita Atjeh terdapat djuga tokoh2 jang tjerdas dan tjakapdmerbagai bidang jang sanggup mendjalankan tugas daiam fungsipemerintahan dari bawah ketingkat jang tinggi. Umpamanja: LaksamanaiMamiral; ivialanajau jang sanggup ajuga mendjaDat djaba^an selambenungsi strategis djuga merangkap fungsi dipiomatik (IDSD— 16Ü4).rtaiu Tadjul Alam Sjafathuddin Sjah sanggup mendjaci radjasampa: ÓJ tahun lamanja (1641—1676) sehingga ia dipandang sebagaiseorang sardjana dalam perkembangan pemerintahan dan kesusastraan(perpustakaan) keseluruh nusantara. Baginda dapat merealisirturan negara i a i l u ' Qanun Al Asji jang disusun oleh ajahnja Sri SuitanIskandar Muda dengan menambah 16 orang wanita dalam fungsi Parlemenatau Dewan Perwakilan Rakjat. Penggantinja duduk 3 kaliberturut2 memegang pemerintahan jaitu: Ratu Nurul Alam NakiathuddinSjah (1676 - 1678), Ratu Zakiathuddin inajat Sjah (1678 - 1688) dan RatuKamalat Sjah (1688 - 1699) jang lebih setengah abad atau 58 tahun mendjalankan kekuasaan mengendalikan negara, baik setjara monarchi dandemokrasi (parlementair). Kalau di zaman purba diatas kita telah mengetahuiketjakapan dan kegiatan kaum wanita — duduk dalam berbagaifungsi, maka pada zaman agresi Belanda sedjak tahun 1873sampai terachir dalam peperangan dengan Belanda tidak ada ketmggalantokoh2 wanita berdampingan dengan tokoh2 pria — mengambilbahagian dalam fungsi pemerintahan, jaitu: Tjut Njak Asiah (hulubalangjang memerintah), Tjut Njak Dhien, Tjut Njak Meutia (turut berperangmempertahankan tanah air), Tengku Fakinah (turut berperangdan memimpin pendidikan), Potjut Baren (turut berdjuang denganmejmar'inf'ah, negeri), Potjut Meurah Biheue dan Tjutpo Fatimah jangturut berperang mempertahankan tanah air sehingga nafas dan tiPkdarahnja jang penghabisan sebagaimana jang dilakukan oleh pedjuanglelaki jang lain. Dengan analisa ini dapat puia didjelaskan 'bahwaAtjeh belum pernah menjerah dan diakui oleh rakjat ada penjerahankedaulatannja kepada Belanda, meskipun tokoh2 oahlawan2telah habis dibunuh oieh agresor Belanda: Kaum Ulama2, hu!ubalang2dan goiongan rakjat pada saat terachir Tengku Tjhik Mad Jeed TPopada 5 September, Pang Nanggroë 26 September 1910, Tjut Njak Meutiasjahid pada 25 Oktober 1910 dan tahun 1933 Potjut Baren mangkat,tetapi penjerahan 'kedaulatan baik dari Sulthan Moh. Daud ataupengakuan dari goiongan rakjat tidak ada.Malah jang ada tatkala Djepang mau masuk ke Atjeh tahun 1942Teuku Njak Arif jang memimpin pemberontakan rakjat waktu dimintabantu oleh Residen Belanda ia mengatakan: Kembalikan Atjeh kepadaOrang Atjeh nanti kami urus sendiri dengan Djepang. Demikian djuga- 134 -


waktu Sekutu (Nica) pada thn 1945 dari Sabang mengirim surat kepadaTeuku Njak Arif cs, meminta masuk ke Atjeh tetapi tetap menentang,tidak membenarkan imprialis dan kapitalis mendjadjah kembali ketanahAtjeh. Bahkan seluruh rakjat Atjeh bersatu padu dengan seluruhrakjat Indonesia menolak pemasukan kembali musuhnja ketanahAtjeh.Disini dapat pula ditambah, bahwa menurut sedjarah, SumateraBarat baru dalam tahun 1795 dirampas oleh Belanda setjara sepihakdengan tipu dajanja menerima pengakuan dari beberapa kepalanegeri ditanah Minang jang mengakui kedaulatan diserahkankepada Belanda. Siak baru dalam tahun 1858 setjara sep ; hak puladengan tipu daja Belanda menerima pengakuan oleh Pembesar2 keradjaanSiak menjerahkan kedaulatan kepada Gubernemen Belanda pada1 Februari 1858 oleh jang dipertuan Radja Ismail. Perdjandjian i.iiberlawanan dengan Londontractaat 1824. Djadi dengan keterangan inidapatlah kita perhatikan didalam pedato2 atau tjeramah2 orang jangmengatakan bahwa Indonesia telah didjadjah oleh Belanda sudah 350tahun, tak benar. Sebab Atjeh chususnja: dan Sumatera umumnja belumsampai begitu lama didjadjah, hanja perampasan kekuasaan setjarasepihak mengakui sendiri telah dapat menguasai kedaulatan keradjaanAtjeh, tetapi berlawanan dengan hukum Internasional sendirijaitu Londontractaat -824.- 135 -


1SI BUKU <strong>SRIKANDI</strong> <strong>ATJEH</strong>.Bab.Halaman.6I. PendahuluanII. Laksemana Malahajati 8 — 151. Kedatangan orang Belanda jang pertama2. Riwajat Atjeh lama/Kedatangan orang Inggeris3. Perdjamuan dalam Istana.III. Ratu Tadjul Alam Safiathuddin Sjah. 16 — 55IV.1. Ketjerdasan pribadinja2. Dalam permulaan memerintah menerima utusan Belanda3. Hubungan dengan daerah2 lain di Nusantara4. Bangunan bersedjarah5. Nisan Darus Salam6. Makam Darussalam7. Taman Sari8. Dewan Perwakilan Rakjat (DPR)9. Subversi Belanda dimasa pemerintahan Ratu10. Pemerintahan 3 orang Ratu penggantinja.Tjut Njak Dhien.5 6 _ 6 91. Asal usulnja2. Tjut Njak Dhien menikah pertama3. VI Mukim diserang Belanda4. Teuku Tjek Ibrahim Sjahid5. Kawin kedua dgn Teuku Umar/patah tumbuh hilang berganti6. Tjut Njak Dhien terus berdjuang7. Tjut Njak Dhien tertawan.8. Tjut Njak Dhien mangkat.V. Tengku Fakinah»7 0~8 41. Riwajat turunan dan kawin pertama2. Kota pertahanan wanita3. Tengku Fakinah kawin kedua4. Mempengaruhi Tjut Njak Dhien5. Musjawarah, Staf Legiun Teuku Umar6. Perundingan rahasia staf Teuku Umar7. Teuku Umar balik muslimin8. Pindah ke Tangsee9. Pulang ke Lam Kerak10. Naik Hadji11. Tengku Fakinah mangkat.


B a b- Halaman.VI. Tjut Njak Meutia. 85 — 1131. Potjut Asiah/Tjut Njak Keureutoë2. Tjut Njak Meutia membantu gerilja3. Teuku Tjhik Tunong pura2 tunduk4. Peristiwa meunasah Meurandeh Paja5. Tjut Njak Meutia teruskan perdjuangan6. Taktik perang Tjut Njak Meutia dan Pang Nanggroë7. Pang Nanggroë sjahid8. Tjut Njak Meutia sjahid9. Kesan2 Teuku Radja Sabil10. Daftar opsir2 pemburu Tjutnjak Meutia/Pang Nanggroë11. Kesan2 pemburu12. Kesan2 Tjut Njak MeuihVII. Potjut Baren. ^4 _ Yll1. Riwajat ringkas2. Pembakaran gua Gunung Matjang3. Potjut Baren mendapat musibah4. Potjut Baren di Kutaradja5. Van Daalan mentjuri uang6. Potjut Baren pulang ke Tungkob7. Invalid Potjut Baren mau tikam Belanda8. Potjut Baren mangkat9. Dafar opsir2 Belanda jang mengedjar Potjut Baren10. Daftar nama staf Pasukan Potiut BarenVIII. Potjut Biheue. 128 — 1301. Perdiuangannja2. Potjut Biheue dibuang ke BloraIX. Tjutpo Fatimah. 131 _ 133X. Penutup, 134 _ 1 3 5


KEPUSTAKAANh Tjatatan2 lama dari Perang Atjeh — Belanda2. Hikajat Radja2 Atjeh3. Hikajat Radja2 Pasai4. Sedjarah Melaju oleh W.G. Shellabear I, II tjetakan ke —35. Tawarich Melaju oleh R.O. Winstedt6. Bustanus Salatin oleh Nurdin Ar Raniri7. Qanun Al Asji Darussalam8. Tarich Atjeh dan Nusantara oleh H.M. Zainuddin9. Singa Atjeh oleh H.M. Zainuddin10. De Volken Van Nederland Indie oleh J.C. Van Erde djilid I11. Oude Glorie oleh Marie Van Zeggelen12. Geschiedenis Van Java oleh Fruin Mees djilid I, II13. De Oost Indie Company oleh N. Mac Leodt djilid I, II14. Atjeh Staatbestuur oleh K.F.H. Van Langen15. De Atjeher oleh C. Snuck Horgronje djilid I, II16. Nederland Indie Land en Volk Geschiedenis oleh Prof. Dr. D G. Tibbedjilid I, II17. Atjeh oleh Kreemer djilid I, II18. De Hikajat Atjeh oleh Dr. T. Iskandar19. Beknopte Alfabestis Informatie Betrefende Groot Atjeh oleh K.F.H. VanLangen20. De Atjeh Oorloog oleh E.S. De Klerek djilid I21. Atjeh en Atjeher oleh J.A. Kruyt22. Geschiedenis Van Nederland Indie oleh Dr. A. Thomossen Cs djilidI. II. 111. dan IV.23. Wafen Feiten Van Nederland Indie Leger oleh E.J. Kepper24. Beschrijving Van de Atjeh oorloog oleh E.B. Kielstra djilid I, II25. Het Gajo Land en Zyn bewoners oleh Dr. C. Snuck Horgronje2ó. De Toch Van Daalen door de Gajo en Alaslanden oleh J.C.J. Kempers27. Gcdenboek Van het Corps Marchause Van Atjeh en Ondehoorigheden1890 - 194028. Atjeh oleh H.C. Zentgraaf29. Nederland Ambon oleh Van Gent / Balai Pustaka30. Tjut Nja' Din oleh H.M. Szekely Lulof / A. Muis31. Research terachir sendiri kedaerah Alas 10 — 16 Februari 1965 ke ArjehTimui, Atjeh Utara, Pidië den Atjeh Besar 27 April — 23 Mei 1965.32. Oost Indietih Krygsgeschiedenis Xoverziech van de Krygsverichtingen in groot Atjeh 1873 - 18.99 oleh. J.C.Pabst 1924.— 133 —


RALATH a i a m a i l|atas r ibawah|T e r t u l i sj^ng sebenarnja25 I 26 i ada kekuasaan eada lemah kekuasaan44 18 f Hiajai Hidajat45 f 10 jang dibentnk Jang dibeniuk73 1 ia2 nita273 38 Raang Rhang75 29 Bita Bitaj77 | 10 I keudoë Keudroë78 I 42 f ha Tjut Njak ho Tjut Njak82 I 21 ! ia tetapi aktif ia tetap aktif83 I 24 | Mesdjid Haram Mesdjidil Haram86 3 dijerdapat diperdapat87 1 Sastra Sastriagg 5 berdjalan tetap berdjalan tjepat93 .35 Tjek Tjekjang94 3 Njak Meutia' dari Pang Njak Meutia danNangroëPang Nanggroë!Barisan paroliBarisan patrolipahlawan satu pahlawan dalamdengar parteue dengan panteuepet mataDot mataloO l 19 ada terdjadi ada senapang terdjad :102 32 jsng puius jang tak putusLam kerakLam krak— 139 —


PUSTAKA ISKANDARMUDASenantiasa menerbitkan buku 2ilmiah untuk eekolahlandjutan perguruan tinggi seperti S. M, P.SMPA. S.M.A. Sedjarah, . Aniteropologi, /Kebudajaan,Sastria. Pertanian dll.Bukii2 ini dapat dibeli pada toko- buku di Indonesia,di Sumatera', ' Pulau Djawa.padaAgen Besar Kami di DjakartaP.T. Gunung Agung danP.T. Pembangunan .Toko 2Buku diluar kota Medan dapat berhubungandengan Agen besar kami atau pada Tjabang 2 nja dimanaberada.


TJAP SEMJBILAN SRI RATU TADJULSAFIATHUDDINSJAHALAMS.I.P. tanlggal 26 Januari 1966No. 7/J.L./66.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!