13.07.2015 Views

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam kesetimbangannya. Afinitas kimia CO 2 dalam struktur hidrat lebih besardaripada CH4, sebagai bukti yaitu dengan pemanasan yang lebih tinggi daripembentukan dan suhu kesetimbangan, menghasilkan suatu campuran CO 2 -CH 4hidrat. Hasil konsentrasi kesetimbangan CO 2 lebih besar daripada CH 4 dalam fasehidrat dan lebih kecil daripada CH 4 ketika dalam fase gas. Jika teknologipertukaran molekul tamu tersebut dapat direalisasikan pada produksi gas alamdari hidrat gas alam (metana), maka dapat diperoleh dua keuntungan yang lain,yaitu; stabilitas mekanik dan peringanan dampak global warming. Artinya,pemanasan suhu bumi yang dapat mengakibatkan mencairnya es di sedimen lautdalam yang mengandung metana dapat dialihkan dengan pemanfaatan gas metanamenjadi bahan bakar. Karena jika tidak, dikhawatirkan gas metana dapat lepas keatmosfer dan menimbulkan efek global warming yang lebih berbahaya. Jikaproses pertukaran dilakukan tanpa disosiasi hidrat secara signifikan, makastabilitas mekanik dari pembentukan bantalan-hidrat dapat dipertahankan.Teknologi pertukaran CO 2 -CH 4 akan menunjukkan proses karbon mendekatinetral, pengasingan 1 (satu) molekul CO2 untuk molekul yang dihasilkan CH 4 ,yang kemudian dapat dibakar untuk menghasilkan energi dan CO 2 .Pada proses selanjutnya dibutuhkan transportasi gas menuju pantai.Pengangkutan metana dari situs produksi pantai bisa melalui jaringan pipa bawahlaut seperti yang dilakukan untuk jarak jauh transportasi gas alam. Namun,jaringan pipa bawah laut yang mahal dan bahaya geologi dari lereng kontinental(longsoran) menjadi salah satu kendala. Maka, kendala tersebut dapat diantisipasidengan mikroba anaerobik dari senyawa mangan dan besi yang dapatmengonversi metana menjadi karbondioksida dan kemudian menjadi karbonat dilautan dunia. Mikroba ini menggunakan sulfat sebagai sarana mengkonversimetana untuk mendapatkan energi yang terdapat dalam sediment laut. Denganmenggunakan bakteri dan jenis kerang pemakan gas metana dapat dikembangkanuntuk mengurangi metana yang berasal dari dalam lautan kemudian terlepas keudara. Alternatif lain yang dapat dipertimbangkan adalah pengolahan gas menjadicair yang langsung diproduksi di kapal atau platform pengeboran.Pemanfaatan konversi gas metana menjadi hidrokarbon cair dapatdigunakan sebagai bahan bakar jet dan kerosin. Oleh karena konsentrasiaromatiknya rendah dan tidak mengandung sulfur, hasil konversi bahan bakar cairberbasis metana tersebut dapat dicampurkan dengan minyak mentah sebagaibahan bakar diesel untuk menghasilkan pembakaran yang bersih dan bahan bakartransportasi yang lebih efisien (Narita, 2007).KESIMPULANIndonesia ternyata memiliki potensi kandungan energi fosil inkonvensional yangmelimpah yang bersumber dari energi kelautan yang ditemukan di sub sedimen laut padakedalaman sekitar 500 meter berupa metana hidrat. Pemanfaatan metana hidratmempunyai peluang terbuka dan berdimensi jangka penjang untuk mewujudkansustainable energi. Beberapa kelebihan, antara lain volumenya yang sangat besar dibumi, distribusinya merata di belahan dunia, bahan bakar ramah lingkungan, menjanjikankemudahan dan kesehatan, serta proses peralihannya cepat dalam arti penggunaannya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!