13.07.2015 Views

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

PDF: PKM-GT-10-UM-Tutik-Transisi Petreoleum Based

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Eksploitasi Metana HidratPemerolehan metana dan pengangkutan secara ekonomis menimbulkantantangan teknologi dan ilmuwan. Tantangan yang dimaksud tersebut mengenaibahaya gas metana jika terlepas ke atmosfer akibat destabilisasi metana. Embleton(2008) menjelaskan bahwa metana hidrat akan stabil pada kondisi yang spesifik,membutuhkan suhu dan tekanan untuk menjaga metana tetap terjebak di dalamrongga es. Namun, masih belum diketahui secara pasti mengenai sebab kenaikansuhu laut yang dapat mengakibatkan destabilisasi metana hidrat. Sejumlah teorimengatakan kemungkinan akibat dari aktifitas vulkanik. Pengurangan tekananatau peningkatan suhu dapat mengakibatkan deposit metana tidak stabil kemudianmetana terlepas ke atmosfer. Hal tersebut menjadi masalah. Metana adalah gasrumah kaca. Pada kenyataannya, metana adalah gas rumah kaca yang 21-23 kalilebih kuat daripada karbon dioksida. Ketika metana terperangkap dalam hidratdilepaskan tersebut memuai sekitar 170 kali, maka metana akan menjadi lebihringan daripada CO 2 , lebih ringan dari udara. Akibatnya metana tersebut naikdengan cepat melalui atmosfer ke stratosfer. Namun, pada sisi positif metana tetapberada di atmosfer hanya sekitar <strong>10</strong>-20 tahun, sedangkan CO 2 tetap berada diatmosfer selama lebih dari <strong>10</strong>0 tahun. Mekanisme tersebut serupa dengan salahsatu teori yang menjelaskan tentang kepunahan pada masa Permian-Triassicsekitar 252 juta tahun yang lalu, dan Paleocene-Eocene Thermal Maximum sekitar55 juta tahun yang lalu. Diperkirakan bumi membutuhkan waktu sekitar <strong>10</strong>0.000tahun untuk kembali menjadi normal sesuai dengan Thermal Maximum.Kekhawatiran lain yaitu peledakan gas yang dibebaskan yangmengakibatkan awak pengeboran kehilangan kendali dari sumur. Selain itu,disosiasi gas hidrat juga menyebabkan ketidakstabilan lereng yang dapat memicutanah longsor bahkan tsunami. Oleh karena itu, penelitian terus digalakkan agareksploitasi metana hidrat dapat dilakukan dengan teknologi yang aman terhadaplingkungan.Model pengembangan eksploitasi metana hidrat erat kaitannya dengankarakteristik geologi zona metana hidrat. Terdapat tiga alternatif modelpengembangan eksploitasi metana hidrat, yaitu 1) thermal stimulation, 2)depressurization, and 3) inhibitor injection. Alternatif pertama secarakonvensional melalui thermal stimulation dilakukan jika tersedia sumber energiyang berkelanjutan untuk mengatasi panas endotermik disosiasi. Carakonvensional untuk membebaskan metana adalah disosiasi hidrat denganmengubah tekanan dan suhu sehingga berada dalam kondisi tidak stabil. Produksimetana melalui stimulasi termal secara efektif dapat mengakibatkan disosiasihidrat gas melalui pemanasan. Cara ini dapat dilakukan melalui injeksi uap, reaksieksoterm, ataupun cara elektromagnetik sehingga dapat menimbulkan kenaikansuhu hidrat gas di atas titik kesetimbangannya, akibatnya gas terdisosiasi.Pendekatan tersebut dapat mengakibatkan pengurangan efisiensi dan potensikerusakan hidrolik dan sifat-sifat mekanik dari hasil yang diperoleh.Teknologi produksi sebagai alternatif kedua yaitu depressurization yangdapat mengakibatkan disosiasi hidrat dengan menurunkan tekanan di bawah nilaistabilitas hidrat. Depressurization merupakan cara eksploitasi yang paling sesuai

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!