KOMPOSISI JENIS DAN PERSENTASE TUTUPAN KARANG ... - Lipi

KOMPOSISI JENIS DAN PERSENTASE TUTUPAN KARANG ... - Lipi KOMPOSISI JENIS DAN PERSENTASE TUTUPAN KARANG ... - Lipi

oseanografi.lipi.go.id
from oseanografi.lipi.go.id More from this publisher
13.07.2015 Views

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idOseanologi dan Limnologi di Indonesia 2006 ISSN 0125 - 9830No. 41 : 71 - 84KOMPOSISI JENIS DAN PERSENTASE TUTUPAN KARANG BATUDIPERAIRANLEPAR-PONGOK, BANGKA SELATANolehRIKOH MANOGAR SIRINGORINGO 1) , GIYANTO 1)AGUS BUDIYANTO 1) dan HERRI SUGIARTO 1)ABSTRAKKarang batu dijumpai di perairan Lepar-Pongok, Bangka Selatan, yang suatu saatmerupakan obyek pembangunan. Penelitian ini bertujuan melakukan pengamatan tentangsebaran jenis dan persentase tutupan karang batu tersebut. Pada bulan Oktober 2005 telahdilakukan pengamatan di tiga stasiun penelitian yaitu di Pulau Celagen, Pulau Pongok danPulau Salma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Line Intercept Transect (LIT)dan pengamatan visual. Setiap posisi titik pengamatan dicatat dengan menggunakan GPS(Global Positioning System). Secara keseluruhan berhasil dijumpai 98 jenis karang batu yangtermasuk dalam 14 suku, jumlah jenis karang batu yang terbanyak dijumpai di Pulau Pongok (60jenis), diikuti oleh Pulau Celagen (49 jenis) dan Pulau Salma (39 jenis). Di Pulau Pongok tak adajenis karang batu yang terlalu mendominasi, sedangkan di Pulau Celagen didominasi olehGalaxea fascicularis, dan di Pulau Salma didominasi oleh Porites rus. Persentase tutupankarang batu yang tertinggi dijumpai di Pulau Salma yaitu sebesar 84,06 %, diikuti Pulau Pongok(73,4 %) dan Pulau Celagen (45,76 %). Rata-rata, persentase tutupan karang batu dari ketigastasiun penelitian ini sebesar 67,74 % atau bisa dikategorikan "baik".Kata kunci: Komposisi jenis, persentase tutupan, karang batu, Bangka Selatan.ABSTRACTSPECIES COMPOSITION AND PERCENT COVERAGE OF HARD CORAL ATLEPAR-PONGOK WATERS, SOUTH BANGKA. Hard coral was found at Lepar-Pongok,Bangka Selatan, which in the near future will become development object. The purpose of thepresent study was to observe its species composition and percent coverage of hard coral.Line Intercept Transect (LIT) and Visual observation methods were applied in this study. Thepositions of each stations were recorded by using GPS (Global Positioning System). Thetotal number of hard coral found was 98 species, belong to 14 family. The highest number ofhard coral species was found in Pongok Island (60 species), followed by Celagen Island (49species) and Salma Island (39 species). In Pongok Island, no dominant species of hard coralfound, but Galaxea fascicularis was dominance in Celagen Island, and Porites rus wasdominance at Salma Island. The highest hard coral cover was found at Salma Island (84.06%), followed by Pongok Island (73.40 %) and Celagen Island (45.76 %). The status of coralreef at these waters could be categorized as "good", due to the average of hard coral coverwas 67.74%.Keywords: Species composition, percent coverage, hard coral, South Bangka.1) Bidang Sumberdaya Laut, Puslit Oseanografi - LIPI.71Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idOseanologi dan Limnologi di Indonesia 2006 ISSN 0125 - 9830No. 41 : 71 - 84<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATUDIPERAIRANLEPAR-PONGOK, BANGKA SELATANolehRIKOH MANOGAR SIRINGORINGO 1) , GIYANTO 1)AGUS BUDIYANTO 1) dan HERRI SUGIARTO 1)ABSTRAKKarang batu dijumpai di perairan Lepar-Pongok, Bangka Selatan, yang suatu saatmerupakan obyek pembangunan. Penelitian ini bertujuan melakukan pengamatan tentangsebaran jenis dan persentase tutupan karang batu tersebut. Pada bulan Oktober 2005 telahdilakukan pengamatan di tiga stasiun penelitian yaitu di Pulau Celagen, Pulau Pongok danPulau Salma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Line Intercept Transect (LIT)dan pengamatan visual. Setiap posisi titik pengamatan dicatat dengan menggunakan GPS(Global Positioning System). Secara keseluruhan berhasil dijumpai 98 jenis karang batu yangtermasuk dalam 14 suku, jumlah jenis karang batu yang terbanyak dijumpai di Pulau Pongok (60jenis), diikuti oleh Pulau Celagen (49 jenis) dan Pulau Salma (39 jenis). Di Pulau Pongok tak adajenis karang batu yang terlalu mendominasi, sedangkan di Pulau Celagen didominasi olehGalaxea fascicularis, dan di Pulau Salma didominasi oleh Porites rus. Persentase tutupankarang batu yang tertinggi dijumpai di Pulau Salma yaitu sebesar 84,06 %, diikuti Pulau Pongok(73,4 %) dan Pulau Celagen (45,76 %). Rata-rata, persentase tutupan karang batu dari ketigastasiun penelitian ini sebesar 67,74 % atau bisa dikategorikan "baik".Kata kunci: Komposisi jenis, persentase tutupan, karang batu, Bangka Selatan.ABSTRACTSPECIES COMPOSITION AND PERCENT COVERAGE OF HARD CORAL ATLEPAR-PONGOK WATERS, SOUTH BANGKA. Hard coral was found at Lepar-Pongok,Bangka Selatan, which in the near future will become development object. The purpose of thepresent study was to observe its species composition and percent coverage of hard coral.Line Intercept Transect (LIT) and Visual observation methods were applied in this study. Thepositions of each stations were recorded by using GPS (Global Positioning System). Thetotal number of hard coral found was 98 species, belong to 14 family. The highest number ofhard coral species was found in Pongok Island (60 species), followed by Celagen Island (49species) and Salma Island (39 species). In Pongok Island, no dominant species of hard coralfound, but Galaxea fascicularis was dominance in Celagen Island, and Porites rus wasdominance at Salma Island. The highest hard coral cover was found at Salma Island (84.06%), followed by Pongok Island (73.40 %) and Celagen Island (45.76 %). The status of coralreef at these waters could be categorized as "good", due to the average of hard coral coverwas 67.74%.Keywords: Species composition, percent coverage, hard coral, South Bangka.1) Bidang Sumberdaya Laut, Puslit Oseanografi - LIPI.71Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSIRINGORINGO et al.PENDAHULUANBerbagai biota laut yang bernilai ekonomi penting dapat dijumpai dalamekosistem terumbu karang. Terumbu karang adalah struktur dasar laut berupa depositkalsium karbonat di laut yang dihasilkan terutama oleh hewan karang. Karang adalahhewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Coelenterata atau Cnidaria,ordo Scleractinia dan kelas Anthozoa (NYBAKEN 1992).Sayangnya, ekosistem terumbu karang sangat peka terhadap berbagaiperubahan kondisi lingkungan, sementara di wilayah pesisir tempat dimana ekosistemterumbu karang berada, merupakan obyek berbagai kepentingan tujuan pembangunanuntuk menghidupi haj at hidup orang banyak. Demikian juga halnya dengan wilayahpesisir di perairan Lepar-Pongok, Provinsi Bangka Belitung yang suatu saat akandimanfaatkan sebagai obyek pembangunan.Penelitian terumbu karang di Provinsi Bangka Belitung pemah dilakukan padabulan Juni 2004 di perairan Bangka Tengah dan Bangka Selatan dengan persentasitutupan karang hidup di Pulau Ketawai 59 %, Gosong Asem 13,25 % pada BangkaTengah, Pulau Burung 4%, Pulau Lutung 9 % pada Bangka Selatan (LIPI 2004).Penelitian di perairan Lepar-Pongok baru kali ini dilakukan oleh Pusat PenelitianOseanografi-LIPI Secara geografis, Pulau Celagen, Pulau Pongok dan Pulau Salmayang berada di perairan Lepar-Pongok terletak antara 02°54 W-02 °59'00"LS dan107°00'00"-l07°06'00 M BT (Gambar 1). Secara administratif, pulau-pulau di perairanini termasuk dalam Kecamatan Lepar-Pongok, Kabupaten Bangka Selatan. Untukmengetahui distribusi dan persentase tutupan karang batu yang merupakan komponenutama dalam ekosistem terumbu karang di perairan Lepar-Pongok, Bangka Selatan,telah dilakukan di penelitian di Pulau Celagen, Pulau Pongok dan Pulau Salma padabulan Oktober 2005.BAHAN <strong>DAN</strong> METODEUntuk mengamati terumbu karang digunakan metode LIT (Line InterceptTransect) menurut ENGLISH et al (1997) dan pengamatan bebas yang meliputiprofil pantai dan lereng terumbu, serta keanekaragaman dari karang batu. Peralatanyang digunakan terdiri dari perahu karet (perahu motor kecil), pita berskala (rollmeter), kamera digital bawah air, alat tulis bawah air dan perlengkapan selammenggunakan SCUBA. Transek dilakukan dengan menarik pita berskala sepanjang25 meter yang diletakkan sejajar garis pantai pada kedalaman 5 meter dengan 2 kaliulangan untuk setiap stasiunnya, stasiun yang diamati sebanyak 3 stasiun yaitu PulauCelagen, Pulau Pongok dan Pulau Salma. Semua kategori biota dan substrat yangberada tepat di bawah garis transek dicatat dan dihitung panjangnya. Khusus untuk72Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOKkarang batu, juga dicatat jenisnya. Untuk jenis karang batu yang sulit diidentifikasi dilapangan, diambil sampelnya untuk diidentifikasi di laboratorium dengan menggunakanmikroskop dan buku VERON & PICHON (1976) dan VERON (2001a, b dan c).Gambar 1. Peta lokasi pengamatan karang di perairan Lepar-Pongok,Bangka Selatan. Figure 1. Map of the location of survey atLepar-Pongok waters. SouthBangka.Dari hasil LIT tersebut dihitung nilai persentase tutupan untuk masing-masingkategori biota dan substrat yang berada di bawah garis transek. Selain itu juga diketahuijenis-jenis karang batu dan ukuran panjangnya, sehingga bisa dihitung nilai indekskeanekaragaman Shannon (Shannon diversity index = H') (SHANNON 1948;SHANON& WEAVER 1963; ZAR1996) dan indeks kemerataan Pielou (Pieloun'sevenness index = J') (PIELOU 1975; ZAR 1996). Rumus yang digunakan untukmenghitung indeks tersebut adalah sebagai berikut:73Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSIRINGORINGO ET AL.HASIL <strong>DAN</strong> PEMBAHASANDeskripsi stasiun penelitianPulau CelagenPulau Celagen merupakan pulau kecil yang terletak di bagian Barat PulauPongok. Pantainya berpasir putih ditumbuhi pohon kelapa yang diselingi oleh batuanvulkanis. Pengamatan terumbu karang dilakukan pada posisi 02°52'20,l"LS-107°00'32,1 "BT. Tipe terumbu di lokasi ini yaitu terumbu karang tepi (fringing reef)dengan lebar rataan terumbu bagian atas (reefflat) sekitar 400 meter ke arah laut.Lereng terumbu bagian atas landai dengan kemiringan sekitar 20°, didominasi olehkarang jenis Acropora dengan bentuk pertumbuhan bercabang dan tabulate(pertumbuhan menyerupai meja) dari jenis Acropora formosa dan Acroporahyachinthus. Selain itu, karang dengan bentuk pertumbuhan masif seperti bongkahan,contohnya Porites lutea juga dijumpai pada lereng terumbu atas ini. Pada lerengterumbu bagian bawah, kemiringannya semakin bertambah yaitu sekitar 40°. Karangyang tumbuh pada lereng terumbu bagian bawah umumnya berupa kelompokkelompok(patches) kecil, dan banyak dijumpai karang jamur (mushroom) dari jenisFungia spp. Pada kedalaman 5 meter karang dengan bentuk pertumbuhan submasif(menyerupai jari tangan) seperti Galaxea fascicularis, Euphyllia ancora, dan karangdengan bentuk pertumbuhan menyerupai lembaran daun (foliose) dari jenis Pachyserissp. dan Mycedium elephantotus juga banyak dijumpai di daerah ini.Pulau PongokPengamatan dilakukan di bagian Timur pulau dengan posisi geografi02°54'21,0"LS-107 °05' 18,2"BT. Kondisi perairan pada saat pengamatan cukupjernih dengan jarak pandang mencapai 15 m. Sama halnya dengan Pulau Celagen,74Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOKtipe terumbu karang di Pulau Pongok merupakan teruimbu karang tepi, dengan rataanterumbu bagian atas yang cukup panjang yaitu sekitar 400 meter ke arah laut.Pertumbuhan karang dimulai dari kedalaman 1-2 m yang didominasi oleh karangdengan pertumbuhan menyerupai lembaran daun (foliose) dari jenis Pectinialactuca, diikuti dengan bentuk pertumbuhan bercabang dari jenis Acropora sp. danPorites cylindrica. Untuk pertumbuhan masif didominasi oleh Diploastreaheliopora dan Goniastrea sp. Semakin ke bawah pertumbuhan karang semakinbervariasi. Karang di lokasi ini berupa kelompok-kelompok (patches) kecil.Pertumbuhan karang hanya dijumpai sampai kedalaman 5 meter, setelah itudidominasi oleh pasir.Pulau SalmaPulau Salma terletak di bagian Selatan Pulau Pongok, dengan hamparan pasirputih di sekeliling pulau dan diselingi dengan tumbuhan pantai. Pulau ini merupakanpulau kecil yang tidak berpenduduk. Pengamatan terumbu karang dilakukan padaposisi 02°59'04,0"LS-107°06'27,2"BT. Panjang rataan terumbu bagian atas (reefflat) kira-kira 300 m ke arah laut. Pertumbuhan karang mulai dijumpai pada kedalaman2 m, dengan pertumbuhan yang cukup rapat dan didominasi oleh karang Acroporadengan bentuk pertumbuhan bercabang. Koloni karang dari jenis Porites rus danMontipora sp, nampak mendominasi pada kedalaman 4 m, diikuti dengan kolonikarang Acropora sp. Karang hidup masih dapat dijumpai sampai kedalaman 10meter.Distribusi dan persentase tutupan karang batuDari hasil pengamatan yang telah dilakukan di perairan Lepar-Pongok baikdengan menggunakan garis transek maupun pengamatan bebas, dijumpai 98 jeniskarang batu yang termasuk dalam 14 suku (Tabel 1). Di antara ketiga stasiunpengamatan, jumlah jenis karang batu yang terbanyak dijumpai di Pulau Pongok (60jenis), diikuti oleh Pulau Celagen (49 jenis) dan Pulau Salma (39 jenis).Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 200675


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id76 SlRINGORINGO ET AL.Tabel 1. Distribusi karang di perairan Lepar-Pongok, Bangka Selatan.Table 1. Distribution of live coral at Lepar-Pongok waters, SouthBangka.Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOK77Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id78 SIRINGORINGOOseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOKBerdasarkan jumlah kehadiran karang batu yang dijumpai pada garis transekdi ketiga stasiun penelitian tersebut, ternyata di Pulau Pongok diperoleh nilai indekskeanekaragam yang tertinggi (H'= 3,748) dengan nilai indeks kemerataan yangtertinggi pula (J'=0,915) (Gambar 2). Ini menunjukkan bahwa selain jenis karangbatu pada stasiun Pulau Pongok relatif lebih beragam dibandingkan dengan di duastasiun penelitian yang lainnya, penyebaran jenisnya pun merata, atau dengan katalain, tak ada satu jenis karang batu yang terlihat lebih dominan dibandingkan jenislainnya. Adanya kemerataan jenis karang batu di Pulau Pongok dibandingkan denganstasiun lainnya bisa dilihat pada Gambar 2. Pada Gambar 3 nampak bahwa padastasiun penelitian di Pulau Celagen, terdapat satu jenis karang batu yang mendominasisekitar 20,34 % dari keseluruhan karang batu yang dijumpai di stasiun ini, yang biladilihat dari data lapangannya yaitu Galaxeafascicularis. Sedangkan di Pulau Salma,jenis karang batu yang mendominasi sekitar 15,44 % dari keseluruhan karang batuyang dijumpai di stasiun ini yaitu Porites rus.Gambar 2. Nilai indeks keanekaragaman (H'dengan bilangan dasar e)dan kemerataan jenis (J') karang batu di masing-masingstasiun penelitian.Figure 2. Diversity index (H' with In base) and evenness index (J') ofhard coral at each station.79Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSlRINGORINGO ET AL.Gambar 3. Plot dominasi karang batu di masing-masing stasiun penelitian.Figure 3. Dominance plot of hard coral at each station.Dilihat dari persentase tutupan karang batu yang diperoleh dari hasil transekdengan metode LIT menunjukkan bahwa persentase tutupan karang batu yang tertinggidijumpai di Pulau Salma yaitu sebesar 84,06 %, diikuti Pulau Pongok (73,40 %) danPulau Celagen (45,76 %) (Gambar 4). Rata-rata, persentase tutupan karang batudari ketiga stasiun penelitian ini sebesar 67,74 %, bila mengacu kepada kondisi karangyang ditentukan oleh SUKARNO et al. (1986) maka terumbu karang di perairanLepar- Pongok, Bangka Selatan ini dikategorikan sebagai terumbu karang yangdalam kondisi "baik80Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOKGambar 4. Persentase tutupan karang batu (± kesalahan baku) diperairan Lepar-Pongok, Bangka Selatan.Figure 4. Percent coverage of live coral (+ Standard Error) atLepar- Pongok waters, South Bangka.Rerata persentase tutupan karang batu di perairan Lepar-Pongok ini (67,74%) nilainya lebih tinggi dari rerata persentase tutupan karang batu di bagian utaraKepulauan Seribu (21,42 %) yang dianggap relatif "baik" untuk kawasan yang sangatdipengaruhi oleh kegiatan manusia, maupun dibandingkan dengan di TelukCendrawasih, Irian (54,51%) yang pada tahun 1995-1996 diasumsikan sebagaidaerah "pristine" yang belum banyak dipengaruhi oleh kegiatan manusia (GIYANTO2000; GIYANTO 2005).Rendahnya persentase tutupan karang (45,76 %) di stasiun Pulau Celagendiikuti oleh tingginya persentase tutupan alga (40,76 %) (Tabel 2). Dalam ekosistemterumbu karang, alga diduga memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi dibandingkanorganisme lain untuk menempati ruang di dalam ekosistem terumbu karang. Banyaknyaalga di suatu perairan mungkin disebabkan oleh rendahnya kualitas perairan yangmemungkinkan alga untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan pengamatan dilapangan, alga dari jenis Padina sp. nampak sangat banyak dijumpai di stasiun PulauCelagen ini.81Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSlRINGORINGO£T/IL.Tabel 2. Persentase tutupan kategori bentik menggunakan metode LIT.Table 2. Percent coverage of benthic categories using LIT method.Kondisi perairan di Pulau Salma relatif lebih jernih dan berarus sedangdibandingkan dengan kondisi perairan pada stasiun lainnya. Mungkin ini yangmenyebabkan persentase tutupan karang batu dari marga Acropora di stasiun inilebih tinggi dibandingkan dengan dua stasiun lainnya. MANUPUTTY (1990)menuliskan bahwa jenis-jenis karang batu dari marga Acropora mempunyai polipyang kecil dan sulit untuk membersihkan diri sehingga untuk membersihkan dirinyadari partikel-partikel yang melekat, jenis ini membutuhkan arus dan ombak yangcukup kuat.KESIMPULANDari hasil penelitian yang dilakukan di perairan Lepar-Pongok berhasil dijumpai98 jenis karang batu yang termasuk dalarn 14 suku. Di antara ketiga stasiunpengamatan, jumlah jenis karang batu yang terbanyak dijumpai di Pulau Pongok (60jenis), diikuti oleh Pulau Celagen (49 jenis) dan Pulau Salma (39 jenis). Secara umum,kondisi terumbu karang di perairan ini bisa dikategorikan "baik", dimana persentasetutupan karang di Pulau Salma merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan stasiunpengamatan lainnya.82Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id<strong>KOMPOSISI</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>DAN</strong> <strong>PERSENTASE</strong> <strong>TUTUPAN</strong> <strong>KARANG</strong> BATU DI PERAIRAN LEPAR-PONGOKUCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten Bangka Selatan, yang telah mendanai penelitian ini. Ucapan terima kasihpenulis sampaikan pula kepada Bapak Drs. Sugiyanto, M.Si. selaku Kepala DinasKelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan dan Bapak Prof. Dr. Ir. AsikinDjamali, APU sebagai Peneliti utama penelitian di program kompetitif Kaltim-Babel,LIPI, yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk membuat tulisan ini.DAFTAR PUSTAKAENGLISH, S.; C. WILKINSON and V. BAKER 1997. Survey Manual forTropical Marine Resources. Second edition. Australian Institute of MarineScience. Townsville: 390 pp.GIYANTO, 2000. The community structure of the coral reefs in the northernpart of Kepulauan Seribu (Jakarta, Indonesia) and Teluk Cendrawasih(Irian Jaya, Indonesia). M.Sc. thesis at Vrije Universiteit Brussel: 70 pp.(unpublished).GIYANTO, 2OO5.Struktur komunitas terumbu karang di bagian utara KepulauanSeribu, Jakarta dan Teluk Cendrawasih, Irian Jaya. In : NONTJI, A; W.B.SETYAWAN; D.E.D. SETYONO; P. PURWATI and A. SUPANGAT (eds.)Proc. Annual Meeting ISOI2003 : 89-97.LIPI, 2004. Laporan akhir Potensi sumber daya ikan dan lingkungannya untukmendukung industri perikanan terpadu di Teluk Klabat dan Perairan Belitung,Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program Kompetitif Kalimantan Timurdan Bangka Belitung, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Dmu PengetahuanIndonesia: 197 hal.MANUPUTTY, A.E.W. 1990. Sebaran, keanekaragaman dan komposisi jeniskarang batu di perairan Kabil. Dalam : D.P. PRASENO, W.S ATMADJA,I. SOEPANGAT, RUYITNO, B.S. SOEDIBJO (eds.). Perairan PulauBatam. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian danPengembangan Oseanologi. Proyek Penelitian dan PengembanganSumberdaya Laut dan Air Tawar, Jakarta: 20-26.83Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006


sumber:www.oseanografi.lipi.go.idSlRINGORINGO ET AL.NYBAKEN, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatupendekatan ekologis. Diterjemahkanoleh H.M. EIDMAN, KOESBIONO, D.G. BENGEN, M. HUTOMO, danS. SUKARDJO. PT Gramedia, Jakarta: 325 hal.PIELOU, E.C. 1975. Ecological diversity. A willey- Inter science Publication:165 pp.SHANNON, C.E. 1948. A mathematical theory of communication. Bell SystemTech. J., 27 : 379-423.SHANNON, C.E. and W. WEAVER 1963. A mathematical theory ofCommunication. Univ. of Illin. Press. Urbana: 125 pp.SUKARNO, N. NAAMIN and M. HUTOMO 1986. The Station of Coral reefin Indonesia. Proc. MAB — COMAR. Regional workshop and research/training needs. UNESCO : MAB - COMAR; LIPI, Jakarta: 24 - 33.VERON. J.E.N. andM. PICHON 1976. Scleractinia of Eastern Australia AustralianInstitute of Marine Science. Monograph Series Vol.1:86 pp.VERON. J.E.N. 2001a. Corals of the world. Australian Institute of Marine Science,PMB3, Townsville MC, Qld4810, Australia Vol. 1:463 pp.VERON. J.E.N. 2001b. Corals of the world. Australian Institute of Marine Science,PMB3, Townsville MC, Qld4810, Australia Vol.2 :429 pp.VERON. J.E.N. 2001c. Corals of the world. Australian Institute of Marine Science,PMB3, Townsville MC, Qld4810, Australia Vol.3 :490 pp.ZAR, J.H. 1996. Biostatistical Analysis. Second edition. Prentice-Hall Int. NewJersey: 622 pp.84Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 41, 2006

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!