13.07.2015 Views

download buku disini - Rusman Efendi

download buku disini - Rusman Efendi

download buku disini - Rusman Efendi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PUD pada Usia PerimenopausePrinsip Dasar• Kejadian anovulasi sekitar 95 %.• Diagnosis ovulasi tidak perlu.• Pemeriksaan hormonal FSH, E2, PRL, untuk mengetahui, apakah wanitatersebut telah memasuki usia menopause, bila tersedia laboratorium• FSH yang tinggi, berarti usia perimenopause, E2 yang tinggi, berartiterjadi penebalan endometrium.• Untuk menyingkirkan keganasan, dilakukan D&K.Manajemen• Bila keadaan akut, setelah keadaan akut diatasi, lakukan tindakan operatif(apabila disertai dengan kelainan organiknya).• Pada keadaan akut yang disebabkan non organik, lakukan tindakanseperti pada PUD usia perimenars. Pengaturan siklus juga seperti padaPUD usia reproduksi. Setelah keadaan akut dapat diatasi perlu di lakukandilatasi kuretase (D/K). Pada wanita yang menolak dilakukan D/K, dapatdilakukan USG endometrium, dan bila ketebalan endometrium > 4-6 mm,menandakan adanya hiperplasia, tetap diperlukan D/K.• Ketebalan endometrium < 1, 5 cm, dapat di berikan E dan P untukpengaturan siklus; dan apabila dengan pengaturan siklus tidak juga diperoleh hasil, maka perlu tindakan D/K.• Apabila hasil D/K di temukan hiperplasia simpleks atau kelenjaradenomatosa, dapat dicoba dengan pemberian MPA 3 x 10 mg, selama 3bulan; atau pemberian depo MPA setiap bulan , selama 6 bulan berturutturut;atau pemberian Gn-RH Analog 6 bulan. Tiga sampai 6 bulan setelahpengobatan, di lakukan D/K ulang. D/K ulang dilakukan setelah pasienmendapat haid normal . Apabila tidak di temukan hiperplasia lagi, cukuppemberian MPA 3x10 mg, 2 x/minggu. Tidak sembuh, atau munculperdarahan lagi, sebaiknya di anjurkan untuk histerektomi.• Bila tidak ada respon dengan pengobatan hormonal, pemberianpenghambat enzim (aromatase inhibitor). Aromatase menghambatperubahan androgen menjadi estron (E1).• Hasil D/K hiperplasi atipik, sebaiknya di histerektomi. Apabila pasienmenolak histerektomi, dapat di berikan progesteron (MPA, depo MPA,atauGn-RH analog 6 bulan), atau penghambat enzim; dan diperlukanobservasi ketat, dan D/K perlu diulang.• Bila hasil D/K tidak di temukan hiperplasia, maka dilakukan pengaturansiklus, dengan E dan P, seperti pada PUD usia reproduksi98

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!