download buku disini - Rusman Efendi
download buku disini - Rusman Efendi download buku disini - Rusman Efendi
DiagnosisAnovulasi• Suhu basal badan, sitologi vagina, serum progesteron (bila mungkin).Manajemen• Tujuannya adalah menghentikan perdarahan akut; dilanjutkan denganpengaturan siklus haid, sampai terjadi ovulasi spontan, dan sampaipersyaratan untuk induksi ovulasi tercapai.• Perdarahan akut - Hb< 8 gr%. Perbaiki keadaan umum (transfusi darah).Berikan sediaan estrogen-progesteron kombinasi. 17 beta estradiol 2 x2mg, atau estrogen equin konyugasi 2 x 1,25 mg , atau estropipate 1x1,25mg , dengan noretisteron 2x 5 mg, didrogesteron 2x 10mg atau MPA 2x10 mg. Pemberian cukup 3 hari saja. Yang paling mudah adalahpemberian pil kontrasepsi kombinasi, juga 3 hari saja.• Bila perdarahan benar disfungsional, maka perdarahan akan berhenti,atau berkurang, dan 3 -4 hari setelah penghentian pengobatan akanterjadi perdarahan lucut. Pada wanita yang di jumpai gangguan psikis,pengobatan serupa dapat di teruskan selama 18 hari lagi.• Andaikata perdarahan tidak berhasil dengan terapi di atas, kemungkinanbesar wanita tersebut memiliki kelainan organik, selanjutnya dicari faktorpenyebabnya.• Setelah perdarahan akut dapat di atasi, maka tindakan selanjutnya adalahpengaturan siklus - cukup pemberian progesteron, 1 x 10 mg (MPA,didrogesteron), atau 1 x 5 mg (noretisteron) dari hari ke 16 sampai harike 25, selama 3 bulan. Dapat juga di berikan pil kontrasepsi kombinasi.• Selesai pengobatan 3 bulan, perlu di cari penyebab anovulasi. Selamasiklus belum berovulasi, PUD akan kembali lagi.• Wanita dengan faktor risiko keganasan (obesitas, DM, hipertensi) perludilakukan pemeriksaan patologi anatomi.PUD pada Siklus OvulasiDiagnosisOvulasi• SBB, sitologi vagina, analisa hormonal FSH, LH, PRL, E2 dan P (bilamungkin).96
Manajemen• Pada pertengahan siklus - berikan 17 beta eastradiol 1x 2 mg, atauestrogen konyugasi1x 1,25 mg, atau estropipate 1,25 mg, hari ke 10 -ke15 siklus.• Pada premenstrual spotting - berikan MPA , atau noretisteron 1x5 mg,atau didiogesteron 1x10 mg hari ke 16 - 25 siklus.• Pada postmenstrual spotting - berikan 17 beta estradiol 1x 2 mg, atauestrogen equin konyugasi, atau estropipate, 1x 1,25 mg, hari ke 2 - ke 8siklus.• Pada keadaan sulit mendapatkan tablet Estrogen dan Progesteron, dapatdiberikan pil kontrasepsi hormonal kombinasi yang diberikan sepanjangsiklus.PUD pada Usia PerimenarPrinsip Dasar• PUD pada usia ini umumnya terjadi pada siklus anovulatorik, yaitusebanyak 95 -98%.• Diagnosis anovulasi, dan analisa hormonal tidak perlu di lakukan.• Selama perdarahan yang terjadi tidak berbahaya atau tidak mengganggukeadaan pasien, maka tidak perlu di lakukan tindakan apapun.• Namun andaikata terpaksa dan perlu diobati, misalnya terjadi gangguanpsikis, atau permintaan pasien, maka dapat di berikan antiprostaglandin,antiinflamasi nonsteroid, atau asam traneksamat. Pemberian E+P,kontrasepsi hormonal, Gn-RH analog (agonis/antagonis) hanya biladengan obat-obat di atas tidak memberikan hasil.• Pada PUD perimenars akut, maka penanganannya seperti pada PUD usiareproduksi, dan pengaturan siklus juga seperti pada PUD usia reproduksi.• Selama siklus haidnya masih belum berovulasi, kemungkinan terjadiperdarahan akut berulang tetap ada.• Tidak di anjurkan pemberian induksi ovulasi.• Tindakan dilatasi dan kuretase (D&K) hanya merupakan pilihan terakhir.97
- Page 45 and 46: 15. Thalasemia Dalam Kehamilan (bel
- Page 47 and 48: 17. Bekas Seksio SesareaDefinisi•
- Page 49 and 50: 18. Hipertensi, Pre-Eklamsia, dan P
- Page 51 and 52: Prinsip Dasar• Sudah terjadi endo
- Page 53 and 54: • Tokolisis: β mimetic, Ca chann
- Page 55 and 56: • Malpresentasi• USG, plasentog
- Page 57 and 58: • Reseksi lokal dan repair• Kur
- Page 59 and 60: • Pada solusio ringan dapat dilak
- Page 61 and 62: Prognosis• Bervariasi, tergantung
- Page 63 and 64: 25. KhemoterapiPrinsip Dasar• Pem
- Page 65 and 66: Kanker OvariumNama obat(singkatan)D
- Page 67 and 68: 26. SungsangDefinisi• Janin denga
- Page 69 and 70: • Mencegah komplikasi yang mungki
- Page 71 and 72: 29. Emboli ParuDefinisi• Emboli p
- Page 73 and 74: 30. Hidrosefalus (belum terisi)73
- Page 75 and 76: 32. Persalinan Pre-termDefinisi•
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107 and 108: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115 and 116: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
DiagnosisAnovulasi• Suhu basal badan, sitologi vagina, serum progesteron (bila mungkin).Manajemen• Tujuannya adalah menghentikan perdarahan akut; dilanjutkan denganpengaturan siklus haid, sampai terjadi ovulasi spontan, dan sampaipersyaratan untuk induksi ovulasi tercapai.• Perdarahan akut - Hb< 8 gr%. Perbaiki keadaan umum (transfusi darah).Berikan sediaan estrogen-progesteron kombinasi. 17 beta estradiol 2 x2mg, atau estrogen equin konyugasi 2 x 1,25 mg , atau estropipate 1x1,25mg , dengan noretisteron 2x 5 mg, didrogesteron 2x 10mg atau MPA 2x10 mg. Pemberian cukup 3 hari saja. Yang paling mudah adalahpemberian pil kontrasepsi kombinasi, juga 3 hari saja.• Bila perdarahan benar disfungsional, maka perdarahan akan berhenti,atau berkurang, dan 3 -4 hari setelah penghentian pengobatan akanterjadi perdarahan lucut. Pada wanita yang di jumpai gangguan psikis,pengobatan serupa dapat di teruskan selama 18 hari lagi.• Andaikata perdarahan tidak berhasil dengan terapi di atas, kemungkinanbesar wanita tersebut memiliki kelainan organik, selanjutnya dicari faktorpenyebabnya.• Setelah perdarahan akut dapat di atasi, maka tindakan selanjutnya adalahpengaturan siklus - cukup pemberian progesteron, 1 x 10 mg (MPA,didrogesteron), atau 1 x 5 mg (noretisteron) dari hari ke 16 sampai harike 25, selama 3 bulan. Dapat juga di berikan pil kontrasepsi kombinasi.• Selesai pengobatan 3 bulan, perlu di cari penyebab anovulasi. Selamasiklus belum berovulasi, PUD akan kembali lagi.• Wanita dengan faktor risiko keganasan (obesitas, DM, hipertensi) perludilakukan pemeriksaan patologi anatomi.PUD pada Siklus OvulasiDiagnosisOvulasi• SBB, sitologi vagina, analisa hormonal FSH, LH, PRL, E2 dan P (bilamungkin).96