download buku disini - Rusman Efendi
download buku disini - Rusman Efendi download buku disini - Rusman Efendi
12. Kanker ServiksKANKER SERVIKSPrinsip dasar• Penanganan kanker serviks dibagi menjadi 3 kelompok yaitu lesiprekanker dan preinvasif, kanker invasif dan residif. Cara diagnosis danterapi disesuaikan dengan perkembangan saat ini, fasilitas yang tersediadan keadaan pasien.Kanker Serviks Preklinik/ PreinvasifDefinisi• Kanker serviks preklinik/preinvasif disebut juga Neoplasia IntraepitelServiks (NIS), merupakan gangguan diferensiasi sel pada lapisanskuamosa, dan mempunyai potensi menjadi karsinoma serviks.• Neoplasia intraepitel serviks ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :o NIS I, disebut juga displasia ringan.ooNIS II, atau displasia sedang.NIS III, atau displasia berat.Secara biologik dengan karsinoma insitutidak ada perbedaan..Terminologi Tes Pap menurut The New Bethesda System 2001o Adekuasi spesimeno Kategori umumo Diagnosis deskriptifo Evaluasi hormonal132
Padanan hasil Pelaporan Tes PapDerajatPapDerajatDisplasiaNISKelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas VNormal Inflamasi DisplasiaRingan -DisplasiaSedangNormal Atipik NIS I – NISIIKoilositosisDisplasiaBerat -KarsinomainsituNIS IIIKarsinomaKarsinomaSistemBethesdaBatasnormalPerubahanseluler jinak–ASCUSLesi derajatrendah –Lesi derajattinggiLesi derajattinggiKarsinomaDiagnosis• Pemeriksaan tes Pap merupakan cara efektif untuk mendeteksi NIS. Bilates Pap abnormal selanjutnya dilakukan pemeriksaan kolposkopi. Bilagambaran abnormal berupa atipia, displasia ringan/infeksi (pemeriksaansekret vagina) maka infeksi diobati dahulu dan tes Pap diulang 2 minggukemudian.o Kalau gambaran kolposkopi normal, sitologi ulang mencurigakan/abnormal kelompok lesi intraepitel derajat tinggi atau karsinoma,maka selanjutnya dilakukan konisasi diagnostik.o Kalau gambaran kolposkopi abnormal memuaskan maka dilakukanbiopsi loop diatermi dan kuretase endoserviks.o Kalau gambaran kolposkopi abnormal tidak memuaskan, sitologiabnormal/ mencurigakan, maka dilakukan konisasi diagnostik.Manajemen• Hasil konisasi NIS I/II cukup dengan pengamatan lanjut saja.• Hasil konisasi NIS IIIo Ingin anak, pengamatan lanjuto Cukup anak, histerektomi total• Hasil biopsi terarah/kuretase endoservikso NIS II, krioterapi/elektrokoagulasio NIS III, maka pengobatan sama dengan bagan 3.• Hasil biopsi/kuretase endoserviks/konisasi karsinoma serviks invasif, makapengobatan seperti pada kanker serviks yang invasif.133
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107 and 108: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115 and 116: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p
Padanan hasil Pelaporan Tes PapDerajatPapDerajatDisplasiaNISKelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas VNormal Inflamasi DisplasiaRingan -DisplasiaSedangNormal Atipik NIS I – NISIIKoilositosisDisplasiaBerat -KarsinomainsituNIS IIIKarsinomaKarsinomaSistemBethesdaBatasnormalPerubahanseluler jinak–ASCUSLesi derajatrendah –Lesi derajattinggiLesi derajattinggiKarsinomaDiagnosis• Pemeriksaan tes Pap merupakan cara efektif untuk mendeteksi NIS. Bilates Pap abnormal selanjutnya dilakukan pemeriksaan kolposkopi. Bilagambaran abnormal berupa atipia, displasia ringan/infeksi (pemeriksaansekret vagina) maka infeksi diobati dahulu dan tes Pap diulang 2 minggukemudian.o Kalau gambaran kolposkopi normal, sitologi ulang mencurigakan/abnormal kelompok lesi intraepitel derajat tinggi atau karsinoma,maka selanjutnya dilakukan konisasi diagnostik.o Kalau gambaran kolposkopi abnormal memuaskan maka dilakukanbiopsi loop diatermi dan kuretase endoserviks.o Kalau gambaran kolposkopi abnormal tidak memuaskan, sitologiabnormal/ mencurigakan, maka dilakukan konisasi diagnostik.Manajemen• Hasil konisasi NIS I/II cukup dengan pengamatan lanjut saja.• Hasil konisasi NIS IIIo Ingin anak, pengamatan lanjuto Cukup anak, histerektomi total• Hasil biopsi terarah/kuretase endoservikso NIS II, krioterapi/elektrokoagulasio NIS III, maka pengobatan sama dengan bagan 3.• Hasil biopsi/kuretase endoserviks/konisasi karsinoma serviks invasif, makapengobatan seperti pada kanker serviks yang invasif.133