download buku disini - Rusman Efendi
download buku disini - Rusman Efendi download buku disini - Rusman Efendi
Follow Up• Seluruh pengobatan sebaiknya dikontrol melalui metoda subjektif danobjektif. Standardisasi 20 jam tes pad.• Pengobatan genuine stress incontinence sebaiknya dikontrol dengan tesstres yang menerapkan standardisasi volume kandung kemih danprovokasi fisik. Uroflowmetry setelah intervensi bedah. Dapat mencatatperbaikan yang berlebihan.Prognosis• Sangat bergantung kepada ketepatan diagnosis dan pemilihan jenisoperasi dan pengalaman operatornya.128
11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UTERIDefinisi• Tumor jinak otot polos uterus yang dilipat oleh psendo capsul, yangberasal dari sel otot polos yang imaturPrinsip Dasar• Merupakan tumor terbanyak dari uterus. Prevalensinya mencapai 20%populasi wanita > 30 thn dan 35-40% pada wanita > 50 thn• Berhubungan dengan estrogen (jarang dijumpai sebelum menarche, tidaktumbuh lagi setelah menopause atau kastrasi; membesar selamakehamilan atau resapar estrogen eksogen, sering dijumpai pada tumoryang menimbulkan estrogen, dapat dijumpai bersamaan denganhiperplasia endometrium• Lokasi terbanyak pada intramiral (menyebabkan uterus berbenjol-benjol).Mioma sub mukosum jarang (5-10%) tetapi secara klinik sangat pentingkarena hampir selalu menimbulkan syptom/gejala. Mioma subserosumdapat timbul retro peritoneal/ intra ligamenter.• Dapat mengalami perubahan seperti degenerasi hialin (tersering),degenerasi kistik, infeksi, klasifikasi dan degenerasi malignaDiagnosis• Pemeriksaan fisik (vaginal foncher)• Pemeriksaan USGManajemen• Konservatif (miomektomi)• Histerektomi• Pengamatan saja• Pemilihan cara managenen tergantung pada keadaan :o Gejala yang timbulo Besar dan lokasi miomao Umur pasieno Fungsi reproduksi129
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107 and 108: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115 and 116: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p
Follow Up• Seluruh pengobatan sebaiknya dikontrol melalui metoda subjektif danobjektif. Standardisasi 20 jam tes pad.• Pengobatan genuine stress incontinence sebaiknya dikontrol dengan tesstres yang menerapkan standardisasi volume kandung kemih danprovokasi fisik. Uroflowmetry setelah intervensi bedah. Dapat mencatatperbaikan yang berlebihan.Prognosis• Sangat bergantung kepada ketepatan diagnosis dan pemilihan jenisoperasi dan pengalaman operatornya.128