download buku disini - Rusman Efendi
download buku disini - Rusman Efendi download buku disini - Rusman Efendi
Diagnosis• Pasien yang memerlukan TSH harus sangat selektif, dan diberikanpenjelasan kerugian mengenai VTE. Mereka yang mempunyai riwayatkeluarga dengan stroke, penyakit jantung dan thrombosis, kiranya sangattidak layak dan mempunyai risiko besar.Manajemen• TSH saat ini mempunyai derajat rekomendasi berdasarkan pengalamandan pendapat .• Penapisan terhadap thrombofila tidak ada buktinya, namun riwayatkeluarga merupakan kontraindikasi.• Mengingat transdermal mempunyai risiko kecil, TSH sebaiknyamenggunakan cara tersebut.• Kejadian kanker payudara antara yang menggunakan TSH dengan yangtidak menggunakan secara statistik tidak berbeda bermakna.116
7. EndometriosisDefinisi• Jaringan yang menyerupai endometrium ektopik.• Lokasi lesi endometrium : sekitar pelvik, ligamentum latum,ligsakrouterina, tuba fallopi, uterus, ovarium, usus, kandung kemih,dinding vagina, otak, paru-paru, ginjal, mata.• Di daerah rektovaginal merupakan jaringan adenomiotik, bukan yangberasal dari lesi endometrium yang berada di peritonem, termasuk lesiekstra peritoneal.• Penyebab:ooPenyebab pasti belum di ketahui.Namun dalam suatu hal para ahli sepakat, bahwa pertumbuhanendometriosis sangat di pengaruhi oleh hormon steroid,terutama estrogen.DiagnosisGejala:• Nyeri pelvik hebat pada saat haid. Datangnya menjelang haid, danmencapai puncaknya hari 1 dan 2 haid. Nyeri pelvik kronik baik siklik,maupun asiklik hampir 70-80% di sebabkan oleh endometriosis. Selainnyeri pelvik, dapat juga muncul nyeri sanggama, premestrual spotting,nyeri berkemih dengan/tanpa darah dalam urin, nyeri defikasidengan/tanpa darah, nyeri dada,, nyeri kepala, dan muntah darah.Sering dijumpai abortus berulang. Prinsipnya, setiap nyeri yangberhubungan dengan siklus haid perlu di duga adanya endometriosis.• Perlu di ketahui, bahwa terdapat wanita tanpa memiliki gejalaapapun, meskipun di jumpai cukup banyak lesi endometriosis,sehingga pada wanita infertilitas yang sudah di tangani, danbelum juga hamil, perlu di pikirkan adanya endometriosis.117
- Page 65 and 66: Kanker OvariumNama obat(singkatan)D
- Page 67 and 68: 26. SungsangDefinisi• Janin denga
- Page 69 and 70: • Mencegah komplikasi yang mungki
- Page 71 and 72: 29. Emboli ParuDefinisi• Emboli p
- Page 73 and 74: 30. Hidrosefalus (belum terisi)73
- Page 75 and 76: 32. Persalinan Pre-termDefinisi•
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107 and 108: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p
7. EndometriosisDefinisi• Jaringan yang menyerupai endometrium ektopik.• Lokasi lesi endometrium : sekitar pelvik, ligamentum latum,ligsakrouterina, tuba fallopi, uterus, ovarium, usus, kandung kemih,dinding vagina, otak, paru-paru, ginjal, mata.• Di daerah rektovaginal merupakan jaringan adenomiotik, bukan yangberasal dari lesi endometrium yang berada di peritonem, termasuk lesiekstra peritoneal.• Penyebab:ooPenyebab pasti belum di ketahui.Namun dalam suatu hal para ahli sepakat, bahwa pertumbuhanendometriosis sangat di pengaruhi oleh hormon steroid,terutama estrogen.DiagnosisGejala:• Nyeri pelvik hebat pada saat haid. Datangnya menjelang haid, danmencapai puncaknya hari 1 dan 2 haid. Nyeri pelvik kronik baik siklik,maupun asiklik hampir 70-80% di sebabkan oleh endometriosis. Selainnyeri pelvik, dapat juga muncul nyeri sanggama, premestrual spotting,nyeri berkemih dengan/tanpa darah dalam urin, nyeri defikasidengan/tanpa darah, nyeri dada,, nyeri kepala, dan muntah darah.Sering dijumpai abortus berulang. Prinsipnya, setiap nyeri yangberhubungan dengan siklus haid perlu di duga adanya endometriosis.• Perlu di ketahui, bahwa terdapat wanita tanpa memiliki gejalaapapun, meskipun di jumpai cukup banyak lesi endometriosis,sehingga pada wanita infertilitas yang sudah di tangani, danbelum juga hamil, perlu di pikirkan adanya endometriosis.117