o Riwajat keluarga, dan asal suku bangsa.o Gejala tambahan, seperti gangguan haid, infertilitas, gambaranvirilisasi, hiperkortison, akne, seborrhoe, alopezia, gangguanlibido (pasca menopause).o Pengobatan yang sedang di jalani: steroid hormon, tindakankosmetik.Pemeriksaan fisik dan ginekologik• Daerah tumbuhnya bulu ( muka, dada, perut, paha)• Gambaran virilisasi: hipertropi klitoris, perubahan suara, bentuk tubuhlaki-laki, pendek• Pengaruh lain dari androgen: kulit dan rambut berminyak, ketombe,alopezia, akne di muka dan punggung.• Gejala hiperkortisol: Gemuk, strie, hipertensi• Ginekologik: SPOK, hipoplasia genitalia internaPemeriksaan laboratorium• Androgen: Testosteron serum (total T, dan SHBG), DHEAS• Apakah siklus berovulasi? Buktikan dengan SBB, atau sitologi vagina,atau pemeriksaan progesterone serum. Apakah terdapat amenorea(lihat penanganan amenorea), atau adakah SPOK (lihat penangananSPOK).• Dugaan hiperkortisol (konsul ke penyakit dalam): atau uji denganDeksametason, atau kortisol serum serial. Dugaan kelainan bawaan :Analisa kromosom (feminisasi testikuler).Dugaan tumor: Rontgen,Laparotomi.Manajemen• Apabila penyebabnya tumor, maka tindakannya adalah pengangkatantumor. Kelainan suprarenal dapat diberikan kortikosteroid, untuk menekanfungsi suprarenal atau konsul penyakit dalam.• Apabila penyebabnya di ovarium (bukan tumor): Lihat penanganan wanitadengan SPOK.• Kadang-kadang perlu untuk melibatkan ahli kosmetik, agar bulu-bulutersebut dapat di ambil (Epilasi).• Tidak di benarkan melakukan pencukuran, atau menggunakan obat-obatkosmetik, karena tindakan tersebut justru akan mempercepat tumbuhnyabulu.114
6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definisi• Terapi Sulih Hormon diberikan pada perempuan yang menderita gejalakekurangan estrogen.Prinsip Dasar• Pemberian estrogen mempunyai manfaat dalam mengurangi gejalavasomotor.• Di pihak lain terapi sulih hormon mempunyai risiko tromboemboli.• Risiko relatif VTE ialah 3.6. - risiko absolut ialah 32/100 ribu dibandingkandengan 9/100 ribu pada non-pemakai (1). Beberapa penelitian seperti diInggeris : oleh General Practice Research menemukan OR =2.1 terhadapnon-pemakai sekalipun dalam 6 bulan pertama (2). TSH menyebabkanperubahan sistem homeostatik oleh estrogen dan progestin. Sistemhomeostatik berubah pada menopause, dimana factor VII, VIII danfibrinogen meningkat, sementara penghambat koagulasi juga meningkat :antitrombin dan protein C; TSH menurunkan fibrinogen dan faktor VII ,menurunkan vWF, menurunkan penghambat system koagulasi :antitrombin dan fibrinolisis• TSH yang menggunakan transdermal ternyata tak banyak mempengaruhisistem koagulasi. TSH masih memberikan keuntungan terhadappenurunan risiko osteoporosis dan kanker usus berdasarkan survei WHI,namun terbukti meningkatkan risiko strok, jantung koroner dan kankerpayudara.• TSH dapat diberikan sampai 5 tahun. Setelah 5 tahun, pemberiannyasangat tergantung dari kebutuhan pasien. Risiko kanker payudarameningkat setelah 5 tahun.• SERM (Raloksifen) merupakan TSH pada wanita dengan risiko kankerpayudara. Penggunaan SERM menyebabkan vagina kering, gangguantidur, gejolak panas (hot flushes) dan meningkatkan risiko VTE.115
- Page 1 and 2:
REVISIStandar Pelayanan MedikObstet
- Page 3 and 4:
Kontributor 2003Dr (Med) Ali Baziad
- Page 5 and 6:
PrakataMerupakan suatu keharusan un
- Page 7 and 8:
Daftar IsiEDITOR ..................
- Page 9 and 10:
21. PLASENTA AKRETA ...............
- Page 11 and 12:
MANAJEMEN .........................
- Page 13 and 14:
KANKER KORPUS UTERI ...............
- Page 15 and 16:
1. Pemeliharaan KehamilanDefinisi
- Page 17 and 18:
Khan-Neelofur D, Golmezoglu M, Vill
- Page 19 and 20:
Tan BP, Hannah ME. Prostaglandins v
- Page 21 and 22:
2. Hiperemesis Dalam KehamilanDefin
- Page 23 and 24:
3. AbortusDefinisi• Abortus adala
- Page 25 and 26:
• Pada keadaan inkompletus, apabi
- Page 27 and 28:
5. Mola Hidatidosa dan Penyakit Tro
- Page 29 and 30:
saat tindakan evakuasi sebaiknya di
- Page 31 and 32:
6. Kehamilan dengan TuberkulosisPen
- Page 33 and 34:
7. Malaria Dalam KehamilanPRINSIP D
- Page 35 and 36:
9. HIV/AIDS dan Penyakit MenularSek
- Page 37 and 38:
11. Diabetes Dalam KehamilanDefinis
- Page 39 and 40:
12. Kehamilan dengan AsmaDefinisiAs
- Page 41 and 42:
13. Edema paruDefinisiEdema paru ia
- Page 43 and 44:
14. Nefritis dalam kehamilanDEFINIS
- Page 45 and 46:
15. Thalasemia Dalam Kehamilan (bel
- Page 47 and 48:
17. Bekas Seksio SesareaDefinisi•
- Page 49 and 50:
18. Hipertensi, Pre-Eklamsia, dan P
- Page 51 and 52:
Prinsip Dasar• Sudah terjadi endo
- Page 53 and 54:
• Tokolisis: β mimetic, Ca chann
- Page 55 and 56:
• Malpresentasi• USG, plasentog
- Page 57 and 58:
• Reseksi lokal dan repair• Kur
- Page 59 and 60:
• Pada solusio ringan dapat dilak
- Page 61 and 62:
Prognosis• Bervariasi, tergantung
- Page 63 and 64: 25. KhemoterapiPrinsip Dasar• Pem
- Page 65 and 66: Kanker OvariumNama obat(singkatan)D
- Page 67 and 68: 26. SungsangDefinisi• Janin denga
- Page 69 and 70: • Mencegah komplikasi yang mungki
- Page 71 and 72: 29. Emboli ParuDefinisi• Emboli p
- Page 73 and 74: 30. Hidrosefalus (belum terisi)73
- Page 75 and 76: 32. Persalinan Pre-termDefinisi•
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107 and 108: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p