download buku disini - Rusman Efendi
download buku disini - Rusman Efendi download buku disini - Rusman Efendi
Efek Samping dan Penanganannya• Nyeri payudara - akibat dosis E atau dosis P tinggi. Turunkan terlebihdahulu dosis E. Bila masih tetap nyeri, maka turunkan dosis P. Masih juganyeri, tetapi tidak menggganggu, TSH diteruskan. Tidak ada perubahan,ganti dengan sistim transdermal. Tidak berhasil juga, stop pemberianTSH. Untuk pencegahan osteoporosis di berikan calsium dan vitamin D3,untuk nyeri sanggama, di berikan vaginal krem.• Peningkatan berat badan - hal ini membuat kepatuhan wanita untukmenggunakan TSH menjadi rendah. E menyebabkan rehidrasi cairan dijaringan kulit, sehingga kulit tidak keriput. Peningkatan berat badan hanyabersifat sementara. P dapat memicu pusat makan di hipotalamus.Turunkan dosis P. Perlu di jelaskan, bahwa bukan TSH yang membuatgemuk, melainkan pola hiduf yang berubah. Setelah keluhan hilang,umumnya wanita mulai senang makan, kurang olah raga dll.• Keputihan dan sakit kepala: Disebabkan dosis E tinggi, turunkan dosisE, naikkan dosis P.• Perdarahan : Hal ini juga membuat kepatuhan wanita menjadi rendah.Pada pemberian sequensial selalu terjadi perdarahan lucut, dan ini halnormal. Namun bila pada hari ke 8 atau ke 10 pengambilan E/ P terjadiperdarahan, maka di atasi dengan penambahan dosis P. Bila perdarahanlucut yang terjadi banyak (hipermenorea), dan memanjang, hal ini disebabkan oleh dosis E tinggi, dosis P rendah. Di atasi dengan menurunkandosis E, dan menaikkan dosis P, dan bila juga tidak berhasil, maka dipikirkan adanya kelainan organik di uterus, sehingga perlu di lakukanD&K. Selanjutnya jangan di berikan TSH seqquensial lagi, dan di gantidengan TSH kontinyus.• Setiap pemberian secara sequensial seharusnya terjadi perdarahan lucut,dan bila tidak terjadi, maka kemungkinan dosis E terlalu rendah, sehinggatidak mampu mencegah osteoporosis, penyakit jantung koroner, danmenghilangkan keluhan klimakterik. Untuk itu perlu diberikan TSH dengandosis E tinggi.• Pada pemberian secara kontinyus dapat terjadi perdarahan bercak,terutama pada 6 bulan pertama penggunaan TSH. Hal ini masih dianggapnormal, namun bila setelah 6 bulan masih terjadi perdarahan bercak,maka hal tersebut di sebabkan dosis E tinggi. Dengan menurunkan dosisE, dan menaikkan dosis P, masalah ini biasanya sudah dapat di atasi.Kalau ternyata masih terjadi perdarahan, bahkan abnormal, maka perluD&K.• Hasil PA hiperplasia glandularis sistika, atau adenomatosa di atasi terlebihdahulu dengan pemberian P siklik selama 6 bulan, dengan dosis 3x10 mg.Setelah itu dilakukan D&K ulang, dan bila sembuh, dapat dilanjutkan lagidengan TSH. Tidak juga sembuh, lebih baik dianjurkan untuk108
histerektomi. Pada hiperplasia atipik sebaiknya langsung di anjurkanhisterektomi.Apabila tidak tersedia peralatan laboratorium, perhatikan:• Usia, amenorea > 6 bulan, keluhan wanita.• Setiap keluhan yang pertama kali muncul pada saat menopause,kemungkinan besar karena kekurangan E.• Apabila perlu, konsultasi ke bagian lain, seperti Interna, Ortopedi,Neurologi.109
- Page 57 and 58: • Reseksi lokal dan repair• Kur
- Page 59 and 60: • Pada solusio ringan dapat dilak
- Page 61 and 62: Prognosis• Bervariasi, tergantung
- Page 63 and 64: 25. KhemoterapiPrinsip Dasar• Pem
- Page 65 and 66: Kanker OvariumNama obat(singkatan)D
- Page 67 and 68: 26. SungsangDefinisi• Janin denga
- Page 69 and 70: • Mencegah komplikasi yang mungki
- Page 71 and 72: 29. Emboli ParuDefinisi• Emboli p
- Page 73 and 74: 30. Hidrosefalus (belum terisi)73
- Page 75 and 76: 32. Persalinan Pre-termDefinisi•
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105 and 106: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 107: • Wanita di minta datang rutin se
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115 and 116: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p
histerektomi. Pada hiperplasia atipik sebaiknya langsung di anjurkanhisterektomi.Apabila tidak tersedia peralatan laboratorium, perhatikan:• Usia, amenorea > 6 bulan, keluhan wanita.• Setiap keluhan yang pertama kali muncul pada saat menopause,kemungkinan besar karena kekurangan E.• Apabila perlu, konsultasi ke bagian lain, seperti Interna, Ortopedi,Neurologi.109