hormonal, berapa lama, dan jenisnya. Apakah sedang menderita DM, danmenggunakan pengobatan atau tidak. Apakah di keluarga ada yangmenderita kanker pajudara. Apakah sejak kecil telah menderitahiperlipidemia (heriditer), apakah telah di histerektomi• Pemeriksaan fisik dan ginekologik - tekanan darah, berat badan, tinggibadan, palpasi pajudara, dan kelenjar tiroid. Pemeriksaan genitaliaeksterna dan interna, dan bila perlu lakukan pap smir dan USGsebelumnya.• Mamografi harus di lakukan.• Laboratorium, kimia darah, hanya bila ada indikasi, seperti penyakit lever,atau ginjal• Apabla wanita tersebut memenuhi persyaratan untuk menggunakan TSH,maka perlu di ketahui kontraindikasi pemberian TSH (HRT) antara lain:o Sedang/dugaan hamilo Kanker payudara, atau riwayat kanker payudarao Kanker endometrium(kecuali sudah histerektomi)o Perdarahan per vaginam yang belum jelas penyebabnyao Kerusakan hati berato Porfiriao Tromboemboli/tromboplibitis aktifo Hiperlipidemia heriditero Meningioma (terutama untuk progesteron)• Wanita setuju untuk menggunakan TSH :o wanita menopause dengan uterus, atau tanpa uteruso wanita perimenopause.Kontrol Selama Penggunaan TSH (HRT)• Setelah satu bulan: wanita diminta datang: di ukur tekanan darah, beratbadan. Di tanyakan tentang keluhan, apakah hilang/tidak. Efek sampingTSH. Keluhan vasomotorik umumnya hilang setelah satu bulan TSH,sedangkan keluhan-keluhan lain, baru akan hilang setelah 6 bulan TSH.Bila keluhan vasomotorik tidak hilang :o Apakah wanita menggunakan obat-obat yang mengganggumetabolisme E, seperti tetrasiklin, amoksisillin, kloramfenikol,tuberkulostatika.o Gangguan resorbsi (diare).o Dosis E rendah: naikkan dosis Eo Setiap menaikkan dosis E, dapat disertai dengan efek samping : Nyeripayudara, sakit kepala, perdarahan, keputihan.,berat badanbertambah. Bila keluhan/efek samping tidak ada , TSH di teruskanseperti semula. Wanita di minta datang 3 bulan lagi.• Setelah 3 bulan: di ukur tekanan darah, berat badan. Ditanyakan tentangkeluhan, dan efek samping.106
• Wanita di minta datang rutin setiap 6 bulan. Di ukur tekanan darah, beratbadan, keluhan, efek samping TSH. Pemeriksaan ginekologik (pap smir).Pemeriksaan kimia darah hanya atas indikasi.• Riwayat kanker payudara di keluarga: Mamografi ,atau USG payudarasetiap tahun, pada yang tidak ada, cukup 2 thn/sekali.Perlukah analisa hormonal untuk memonitor pengobatan• Tidak perlu, cukup dilihat dan dipantau dari keluhan pasien saja.• Namun apabila belum memberkan hasil yang diharapkan, seperti padagangguan resorpsi, perlu dipertimbangkan untuk memeriksa kadar serumhormon tersebut. Yang di periksa hanya 17 beta estradiol, sedangkanjenis estrogen lain seperti estrogen konyugasi, estriol, atau mikornizedestrogen tidak dapat di cacah oleh alat pencacah. Perlu juga di ingat,bahwa kadar E dalam darah setiap individu sangat fluktuatif. Untukmemeriksa estrogen jenis ini di perlukan spesial KIT. Darah di ambil 2 - 5jam setelah pemberian secara oral . Bila di jumpai kadar E 200 pg/ml dankeluhan tetap ada, berarti dosi E berlebihan, sedangkan bila dosis E < 50pg/ml dan keluhan belum hilang, berarti dosis E rendah, dan <strong>disini</strong> terjadigangguan pada resorbsi dan metabolisme E.Jenis Sediaan Hormonal dan Dosis• Estrogen alamiah: 17 beta Estradiol (1-2 mg/hari), estradiol valerat(1-2mg/hari, estropipate (0,625-1,25 mg/hari), estrogen equin konyugasi(0,3mg-0,625 mg/hari), estriol (4-8 mg/hari).• Progestogen alamiah: Medroksi progesteron asetat. Cara sequensialdosisnya adalah 10 mg/hari, cara kontinyus dosisnya 5 mg/hari.Siproteronasetat cara sequensial dan kontinyus dosisnya 1 mg/hari.Didrogesteron, cara sequensial 10 mg/hari, kontinyus 5 mg/hari .Cara Pemberian• Yang utama adalah pemberian secara oral.• Transdermal berupa plester (koyok ), atau krem yang di oles di tangan: Diberikan pada wanita dengan : Penyakit hati , batu empedu, darah tinggi,kencing manis.• Vaginal krem: Hanya untuk pengobatan lokal pada vagina.• Implan atau suntikan sangat jarang digunakan. Pada wanita yang masihmemiliki uterus mudah terjadi perdarahan (hipermenorea).107
- Page 1 and 2:
REVISIStandar Pelayanan MedikObstet
- Page 3 and 4:
Kontributor 2003Dr (Med) Ali Baziad
- Page 5 and 6:
PrakataMerupakan suatu keharusan un
- Page 7 and 8:
Daftar IsiEDITOR ..................
- Page 9 and 10:
21. PLASENTA AKRETA ...............
- Page 11 and 12:
MANAJEMEN .........................
- Page 13 and 14:
KANKER KORPUS UTERI ...............
- Page 15 and 16:
1. Pemeliharaan KehamilanDefinisi
- Page 17 and 18:
Khan-Neelofur D, Golmezoglu M, Vill
- Page 19 and 20:
Tan BP, Hannah ME. Prostaglandins v
- Page 21 and 22:
2. Hiperemesis Dalam KehamilanDefin
- Page 23 and 24:
3. AbortusDefinisi• Abortus adala
- Page 25 and 26:
• Pada keadaan inkompletus, apabi
- Page 27 and 28:
5. Mola Hidatidosa dan Penyakit Tro
- Page 29 and 30:
saat tindakan evakuasi sebaiknya di
- Page 31 and 32:
6. Kehamilan dengan TuberkulosisPen
- Page 33 and 34:
7. Malaria Dalam KehamilanPRINSIP D
- Page 35 and 36:
9. HIV/AIDS dan Penyakit MenularSek
- Page 37 and 38:
11. Diabetes Dalam KehamilanDefinis
- Page 39 and 40:
12. Kehamilan dengan AsmaDefinisiAs
- Page 41 and 42:
13. Edema paruDefinisiEdema paru ia
- Page 43 and 44:
14. Nefritis dalam kehamilanDEFINIS
- Page 45 and 46:
15. Thalasemia Dalam Kehamilan (bel
- Page 47 and 48:
17. Bekas Seksio SesareaDefinisi•
- Page 49 and 50:
18. Hipertensi, Pre-Eklamsia, dan P
- Page 51 and 52:
Prinsip Dasar• Sudah terjadi endo
- Page 53 and 54:
• Tokolisis: β mimetic, Ca chann
- Page 55 and 56: • Malpresentasi• USG, plasentog
- Page 57 and 58: • Reseksi lokal dan repair• Kur
- Page 59 and 60: • Pada solusio ringan dapat dilak
- Page 61 and 62: Prognosis• Bervariasi, tergantung
- Page 63 and 64: 25. KhemoterapiPrinsip Dasar• Pem
- Page 65 and 66: Kanker OvariumNama obat(singkatan)D
- Page 67 and 68: 26. SungsangDefinisi• Janin denga
- Page 69 and 70: • Mencegah komplikasi yang mungki
- Page 71 and 72: 29. Emboli ParuDefinisi• Emboli p
- Page 73 and 74: 30. Hidrosefalus (belum terisi)73
- Page 75 and 76: 32. Persalinan Pre-termDefinisi•
- Page 77 and 78: 33. Kehamilan Post-DateDefinisi•
- Page 79 and 80: Seksi II. Ginekologi79
- Page 81 and 82: vitium kordis, trombositopenia, ter
- Page 83 and 84: • Beratnya virilisasi sangat terg
- Page 85 and 86: Hipo/Agenesis GonadPengertian• Di
- Page 87 and 88: Amenorea sentralAmenorea hipotalami
- Page 89 and 90: Sindroma Amenorea GalaktoreaPrinsip
- Page 91 and 92: Amenorea ovariumPengertian• Kedua
- Page 93 and 94: penurunan/penambahan berat badan, o
- Page 95 and 96: menit setelah pemberian LH-RH, dila
- Page 97 and 98: Manajemen• Pada pertengahan siklu
- Page 99 and 100: MetroragiaDefinisi• Perdarahan ta
- Page 101 and 102: • Kadar T yang tinggi selalu bera
- Page 103 and 104: 3. MenopauseDefinisi• Pramenopaus
- Page 105: o Hasil ensitometer berupa T-score
- Page 109 and 110: histerektomi. Pada hiperplasia atip
- Page 111 and 112: • Alendronat/bifosfonat bukan dig
- Page 113 and 114: HipertrikosisDefinisi:• Pertumbuh
- Page 115 and 116: 6. Terapi Sulih Hormon (HRT)Definis
- Page 117 and 118: 7. EndometriosisDefinisi• Jaringa
- Page 119 and 120: analgetika/antiprostaglandin. Proge
- Page 121 and 122: 8. Infeksi Traktus Reproduksi, term
- Page 123 and 124: • Tes provokasi:Mengevaluasi stre
- Page 125 and 126: 10. Inkontinensia UriDefinisi• In
- Page 127 and 128: Genuine stress incontinence dan mix
- Page 129 and 130: 11. Tumor Jinak GinekologikMIOMA UT
- Page 131 and 132: Manajemen• Perlu ditentukan apaka
- Page 133 and 134: Padanan hasil Pelaporan Tes PapDera
- Page 135 and 136: Prognosis• Pada tahap lesi pra ka
- Page 137 and 138: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 139 and 140: Manajemen Wanita dengan hasil Tes P
- Page 141 and 142: Bila fungsi uterus mas ih diperluka
- Page 143 and 144: indurasi teraba licin, tidak berben
- Page 145 and 146: • Batasan Stadium (Surgical Stagi
- Page 147 and 148: pada stadium yang sangat lanjut (st
- Page 149 and 150: Segera/jangka pendek : penanganan p