BAB VI. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan dan Saran1. Database <strong>kebutuhan</strong> dan ketersediaan <strong>benih</strong> di Provinsi Banten baik padatingkat kabupaten hingga tingkat kecamatan dapat digunakan sebagaipedoman dalam pemenuhan <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> padi, jagung dan kedelai. Polatanam dan peta <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> hingga pada tingkat kecamatan padakomoditas padi, jagung dan kedelai digunakan sebagai acuan dalampenentuan volume dan waktu penyediaan <strong>benih</strong>.2. Kebutuhan <strong>benih</strong> padi tingkat Provinsi Banten tiap tahun 7.901 - 9.139 tonyang tersebar pada Kab. Pandeglang (2.202 -2.778 ton), Kab. Lebak (1.700 -2.143 ton), Kab.Tangerang (1.720 - 1.816 ton), Kab. Serang (1.966 - 2.167ton), Kota Tangerang (23 - 45 ton), Kota Cilegon (58 - 64 ton) dan KotaSerang (334 ton). Sedangkan produksi <strong>benih</strong> hasil penangkaran barumencapai 14,64 % (867 - 1.375 ton). Program Dinas Pertanian melaluiprogram SL PIT BLBU, SLPTI Non BLBU, BLBU Hibrida, CBN dengan nilai1.204 ton (13.14 %).3. Kebutuhan <strong>benih</strong> Jagung Tingkat Provinsi tiap tahun 157 - 344 ton, yangtersebar pada Kab. Pandeglang (45 - 163 ton), Kab. Lebak (44 - 81 ton),Kab. Tangerang (2 - 46 ton), Kab. Serang (52 - 70 ton), Kota Tangerang(0,1- 35 ton), Kota Cilegon (1 -3 ton) dan Kota Serang (12 ton).4. Kebutuhan Benih Kedelai tingkat Provinsi 36 -304 ton yang tersebar di Kab.Pandeglang (33- 258 ton), Kab. Lebak (2.7- 40 ton), Kab Serang (0,3- 5.4ton), Kota Serang (0,05- 0,25 ton), dan Kota Cilegon (0,025 ton).5. Pemenuhan <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> dapat dilakukan melalui beberapa cara,diantaranya melalui penumbuhan penangkar local dan pengembangankapasitas penangkar yang telah ada. Swasembada produksi <strong>benih</strong> padi dapatterwujud dengan membangun sistem produksi <strong>benih</strong> melalui penumbuhanpenangkaran dan inovasi kelembagaan yang adaptif. Jumlah penangkar yangdiperlukan untuk tujuan tersebut jumlah 565 - 681 kelompok penangkar.66
6. Sistem penyediaan <strong>benih</strong> padi di Provinsi Banten mengikuti pola sistemper<strong>benih</strong>an nasional. Sistem penyediaan <strong>benih</strong> kedelai secara formal diProvinsi Banten mengikuti pola Jabalsim termodifikasi. Penyediaan <strong>benih</strong> olehpenangkar lokal telah melalui prosedur pengawasan, pengujian dansertifikasi BPSB.7. Produksi <strong>benih</strong> yang dilakukan adalah <strong>benih</strong> kelas FS padi, jagung dankedelai. Varietas padi yang diperbanyak yaitu Inpari 3 dan Inpari 4. Varietasjagung adalah Sukmaraga dan Sriakandi Kuning. Sedangkan untuk varietaskedelai yang diperbanyak yaitu varietas Kaba dan Argomulyo. Targetproduksi <strong>benih</strong> kelas FS sebanyak 1 ton pada komoditas padi telah dapattercapai, yaitu sebanyak 1.5 ton. Namun, pada komoditas jag''"""' .............,. ..,. ,.gangguan, dimana pada saat pertanaman terjadi angin Kenca~meyebabkan varietas Srikandi Kuning menjadi rebah dan bdal< ca:>a ..berproduksi. Pada komoditas kedelai, hingga <strong>laporan</strong> ini disusun baruberumur 2 bulan dan akan terus dilaksanakan hingga panen danmenghasilkan <strong>benih</strong>.8. Hasil analisa usaha perbanyakan <strong>benih</strong> padi menunjukkan adanyapeningkatan keuntungan dan nilai B/C rasio. Efisiensi ekonomis yang dapatdilakukan sebesar 10.1%9. Saran yang dapat disampaikan : a) meningkatkan sosialisasi kepada petaniuntuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peggunaan <strong>benih</strong> bermutusehingga pada <strong>akhir</strong>ny,a juga akan meningkatkan minat penangkar <strong>benih</strong>untuk melakukan penangkaran, b) menghidupakan kern bali aktifitaspenangkaran <strong>benih</strong> dari penangkar-penangkar lokal yang pernah ada, c)mengembalikan fungsi lembaga-lembaga per<strong>benih</strong>an penghasil <strong>benih</strong>sebagaimana tupoksinya, yaitu menghasilkan <strong>benih</strong> sumber.Implikasi Kebijakan1. Dalam rangka mempertahankan swasembada beras dan dalam upayapencapaian swasembada jagung dan kedelai diperlukan sistem per<strong>benih</strong>anyang handal. Agar penyediaan dan permintaan <strong>benih</strong> lebih sinkron, perludibentuk dan mengoptimalkan Forum Per<strong>benih</strong>an Provinsi Banten dengan67
- Page 1 and 2:
LAPORAN AKHIRPROGRAM INSENTIF PENIN
- Page 3 and 4:
RINGKASANBenih merupakan salah satu
- Page 5 and 6:
DAFTAR ISILEMBAR IDENTITAS DAN PENG
- Page 7 and 8:
Noludul Ta~Teks24 Realisasi Sertifi
- Page 9 and 10:
NoJudul TabeJLamp ,~7rHal21 Kebutuh
- Page 11 and 12:
No12345678910111213141516Judul Gamb
- Page 13 and 14:
I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangBe
- Page 15 and 16:
perbenihan yang handal. Benih hasi:
- Page 17 and 18:
II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Kebijakan
- Page 19 and 20:
menghasilkan benih sebar (extension
- Page 21 and 22:
Varietas unggul sangat men Jean tin
- Page 23 and 24:
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT3.1 Tuju
- Page 25 and 26:
IV. METODOLOGI4.1. Lokasi dan Waktu
- Page 27 and 28: 4.3.3. Produksi Benih Padi, Jagung
- Page 29 and 30: BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN5.1. Ker
- Page 31 and 32: Keragaan Luas Panen, Produlcsi dan
- Page 33 and 34: Produktivitas kedelai masih perlu d
- Page 35 and 36: -- ~35::>0030300! 25::>00 r~ 20300r
- Page 37 and 38: Sementara itu, kebutuhan benih jagu
- Page 39 and 40: 1800lbiJU-Ill:::1:- Eto;;1:Ill1-1/:
- Page 41 and 42: 18::>.0016:>.00c 14::>.00{!.12:>.00
- Page 43 and 44: petani di Kabupaten Serang, Pandegl
- Page 45 and 46: Tabel 13. Daftar Penangkar Benih Pa
- Page 47 and 48: lulus sertifikasi. Hal yang sebalik
- Page 49 and 50: Tabel18. Realisasi Sertitikasi dan
- Page 51 and 52: Tabel 19. Jumlah Unit, Luasan dan P
- Page 53 and 54: Tabel 21.KabupatenJumlah Unit, Luas
- Page 55 and 56: Tabel 25. Realisasi Sertifikasi dan
- Page 57 and 58: Tabel 30. Profit Penangkar dan luas
- Page 59 and 60: Tabel 32. Kebutuhan dan kekurangan
- Page 61 and 62: 1. Assosiasi petani penangkar benih
- Page 63 and 64: Sistem perbenihan padi di Provinsi
- Page 65 and 66: 5.3.3 Sistem Perbenihan Benih Kedel
- Page 67 and 68: Luas Tanam (Ha)2.0001.5001.000500Ok
- Page 69 and 70: Arus benih antar lapang dan antar m
- Page 71 and 72: Tabel 34. Karakter morfologi Tanama
- Page 73 and 74: Hasil analisa usaha tani perbanyaka
- Page 75 and 76: Teknis budidaya jagung dan pascapan
- Page 77: 75 kg SP36 dan 100-150 kg KCI/ha. P
- Page 81 and 82: DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2007. Arah Ke
- Page 83 and 84: Mendorong Peningkatan Produksi dan
- Page 85 and 86: Tabel1. Keragaan Luas Panen Padi Sa
- Page 87 and 88: label 3. Keragaan Luas Panen Padi S
- Page 89 and 90: Tabel 5. Keragaan Luas Panen Jagung
- Page 91 and 92: Tabel 7. Keragaan Luas Panen Jagung
- Page 93 and 94: Tabel 9. Keragaan Luas Tanam Padi S
- Page 95 and 96: ~C»3i..,...rcIllIll0}00N::JIll3""C
- Page 97 and 98: TabellO. Keragaan Luas Tanam Padi S
- Page 99 and 100: Tabelll. Keragaan Luas Tanam Padi S
- Page 101 and 102: G)Dl3crDl.,wr-cOJIJ'l0}::IOJ3"OJ9:9
- Page 103 and 104: Tabel12. Keragaan Luas Tanam Jagung
- Page 105 and 106: Tabel13. Keragaan Luas Tanam Jagung
- Page 107 and 108: Ci)Ql3i ...UlrcIllIlla;!::JIll3~Ill
- Page 109 and 110: Tabel14. Keragaan Luas Tanam Jagung
- Page 111 and 112: Tabel15. Keragaan Luas Tanam Kedela
- Page 113 and 114: .....00rcQ)(/'1r;}::::sQ)3~c..lT>~-
- Page 115 and 116: Tabel16. Keragaan Luas Tanam Kedela
- Page 117 and 118: Tabel17. Kebutuhan Benih Padi Berda
- Page 120 and 121: Tabel18. Kebutuhan Benih Padi Berda
- Page 123 and 124: Tabel19. Kebutuhan Benih Padi Berda
- Page 126 and 127: Tabel 20. Kebutuhan Benih Jagung Be
- Page 129 and 130:
Tabel 21. Kebutuhan Benih Jagung Be
- Page 131 and 132:
G')I»3i ""....w;;;-;;:(1)CTc~c::rO
- Page 133 and 134:
Tabel 22. Kebutuhan Benih Jagung Be
- Page 135 and 136:
Tabel 23. Kebutuhan Benih Kedelai B
- Page 138 and 139:
Tabel 24. Kebutuhan Benih Kedelal B
- Page 141 and 142:
ldentitas Lembaga Penelitian dan Pe
- Page 143 and 144:
produksi benih kelas FS sebanyak 1
- Page 145:
DAFTAR JUDUL PENELITIAN PIPKPP BPTP