laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

Tabel31. Ketersediaan dan kebutuhan benih Provinsi Banten 2009Uraian Volume (ton) Share(%)Ketersediaan 2.542 27,81- Penangkar Lokal 1.338 14,64- SLPTT BLBU 274 2,99- BLBU Hibrida 8 0,08- SLPTT Non BLBU 526 5,75- CBN Non Hibrida 396 4,33Kebutuhan 9.139GAP 6.597 72,18Sumber: Dinas Pertanian Provinsi (diolah)'.•Kekurangan benih sebesar 6.597 ton (72,18%) sebagai cermin masiberpotensinya pengembangan penangkar benih dan juga peningkataproduktivitas tanaman melalui penggunaan benih unggul di tingkat petani.Petani yang menggunakan benih tidak bermutu tersebut umumnya memperolehbenih dari hasil panen sendiri sebagian lain membeli benih di kios saprodi.Penumbuhan penangkar benih di mulai dari tingkat kecamatan maupunkabupaten.Mengacu dari profil kelompok penangkar yang mempunyai kemampuanluas penangkaran 4,7 ha dan produksi setiap hektar 2,5 - 3 ton maka akandihasilkan benih benih 11.75 -14.1 ton per kelompok penangkar. untukmembangun swaembada benih padi di Provinsi Banten maka perhitungandengan melihat kebutuhan benih Provinsi dan kemampuan jumlah benih dapat,di produksi. Dengan demikian jumlah benih yang diperlukan sebesar 7.764 tondan memerlukan 565- 681 kelompok penangkar. Potensi sebaran kelompokpetani penangkar tiap kabupaten tersaji pada Tabel 32Berdasarkan Tabel 32. terlihat bahwa jumlah penangkar yang tertinggiterdapat pada Kabupaten Pandeglang, sedangkan kabupaten atau kota yangtidak membutuhkan penumbuhan penangkar adalah kota Serang.46