13.07.2015 Views

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Varietas unggul sangat men Jean tingkat produktivitas kedelai danmerupakan komponen teknologi yang relatif mudah diadopsi petani jika <strong>benih</strong>nyatersedia. Di Indonesia hingga kini telah berhasil dilepas sekitar 64 varietaskedelai (Suyamto, dkk; 2008). Potensi kedelai berdasakan hasil Utbang cukupmenjanjikan. Rakitan varietas unggul baru mampu meningkatkan produktivitas >2 ton/ha. Varietas unggul yang dikemas dalam sistem pengelolaan tanamanterpadu dapat meningkatkan hasil dan pendapatan petani (Suryana, 2008).Teknologi produksi jagung yang tersedia saat ini sudah mampumemberikan produktivitas 5,0-10,0 ton/ha bergantung pada kondisi lahan dantingkat penerapan teknologi. Inovasi teknologi tersebut meliputi varietas unggulbaru (hibrida dan komposit), teknik budidaya yang sesuai dengan kondisiagroekosistem setempat, pengendalian OPT dan penanganan pascapanen (Pabbage, Zubachtirodin dan Saenong, 2008). Cukup banyak varietas jagunghibrida yang dihasilkan dan diproduksi <strong>benih</strong>nya oleh swasta. Selain itu tersediapula varietas unggul komposit dan hibrida dari Badan Litbang Pertanian, yaitusekitar 14 varietas selama 1996-2007. Diantara varietas unggul yang dihasilkan,jenis komposit sudah banyak dikenal oleh petani, khususnya pada lahan marjinalseperti Lamuru, Sukmaraga dan Srikandi Kuning 1. Srikandi Putih 1 (berbijiputih/kuning) dengan potensi hasil 8,0 ton/ha merupakan jagung yang memilikiprotein tinggi atau dikenal jagung QPM (Quality Protein Maize).2.4. Kondisi KebuJ:uhan dan Ketersediaan Benih di Provinsi BantenProvinsi Banten sebagai salah satu sentra padi, memiliki luas arealsawah 195,176 hektar dan lahan kering 666,680 hektar, dengan rataanproduktivitas 4,8 ton GKG per hektar (BPS, 2006). Atas dasar luas real danindeks pertanaman (IP), potensi <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> padi di Provinsi Banten sekitar9.492 ton, namun ketersediaannya masih jauh dari optimal. Sebagai ilustrasi,untuk tahun 2002 produksi <strong>benih</strong> padi baru mencapai 241,1 ton (2,5%),sedangkan untuk tahun 2003 dan 2006 produksi <strong>benih</strong> masing-masing tercatat342 ton (3,60%) dan 713 ton (7,5%), dengan rataan pasokan <strong>benih</strong> dari luarProvinsi sebesar 335,5 ton.9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!