13.07.2015 Views

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

menghasilkan <strong>benih</strong> sebar (extension seed I ES). Benih sebar inilah yangdigunakan oleh petani dalam proses produksi untuk memenuhi <strong>kebutuhan</strong>konsumsi. Setiap tahapan dalam alur tersebut menjadi semacam kelas <strong>benih</strong> danoleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) diberi label biru untuk kelasES atau warna merah jambu untuk kelas berikutnya.Sistem pengadaan dan distribusi <strong>benih</strong> meliputi berbagai aspek yangsaling terkait satu sama lainnya dan mencakup berbagai kegiatan yang dimulaidari inovasi penemuan jenis/varietas unggul baru sampai dengan diadopsinya<strong>benih</strong> unggul tersebut oleh petani. Sistem pengadaan dan distribusi <strong>benih</strong> yangkuat memerlukan berbagai upaya peningkatkan dan pengembangan secara terusmenerus dari seluruh aspek yaitu mulai dari penelitian dan pengembanganvarietas, penilaian dan pelepasan varietas, serta produksi, pengolahan dandistribusi <strong>benih</strong>, pengawasan mutu dan sertifikasi <strong>benih</strong>, pengembangankelembagaan dan sumberdaya manusia yang melibatkan institusi pemerintah,semi pemerintah/BUMN, koperasi dan swasta.Karena penyediaan <strong>benih</strong> yang cukup dengan mutu yang baikmenyangkut kepentingan petani, maka diperlukan pula pengaturan danakebijakan per<strong>benih</strong>an yang melindungi kepentingan pengguna dan produsen<strong>benih</strong>, disamping mendorong perkembangan industri <strong>benih</strong> dalam negeri. Hasilkajian yang dilakukan oleh Sejati, dkk (2009) menyatakan bahwa pengembanganpenangkar <strong>benih</strong> unggul nasional yang sesuai dengan kondisi lokal atau yangdikenal dengan program jaringan <strong>benih</strong> antar lapang antar musim (jabalsim),perlu dikembangkan terutama di sentra produksi.Mekanisme pengendalian mutu yang secara resmi diterapkan di Indonesiaadalah melalui sertifikasi <strong>benih</strong>. Tujuan sertifikasi adalah untuk mempertahankandan melindungi mutu genetis, mutu fisik, dan mutu fisiologis dari <strong>benih</strong> varietasunggul selama proses produksi, pengolahan, pengepakan, dan distribusi sesuaidengan yang ditetapkan.Prinsip-prinsip yang umum diterapkan dalam sertifikasi <strong>benih</strong> adalah: (1)pengendalian mutu dalam produksi <strong>benih</strong> otentik (breeder seed/BS) yang terdiridari kelayakan varietas yaitu distinct, uniform and stable (DUS) dan varietymaintenance untuk menjamin kontinuitas pasokan <strong>benih</strong> sumber untuk7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!