13.07.2015 Views

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

laporan akhir pengkajian pemetaan kebutuhan benih ... - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ldentitas Lembaga Penelitian dan Pengembangan-Nama lembaga penelitiandan pengembanganPimpinanAla matLAPORAN HASIL PENELITIANBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIANlr. MEWA ARIANI,MSJL.RAYA CIPTAYASA <strong>KM</strong>.01 CIRUAS SERANG-BANTENTELP.{0254) 281055; FAX {0254) 262507; Email :bptpbanten@yahoo.comldentitas KegiatanJudulPENGKAJIAN PEMETAAN KEBUTUHAN BENIH PADI, JAGUNG, KEDELAI {VUBVOLUME) DAN PENGEMBANGAN PENANGKAR BENIH YANG EFISIEN { > 10%)Dl PROVINSI BANTENAbstraksi : Benih merupakan salah satu input produksi yang mempunyai kontribusi signifikanterhadap peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaanvarietas unggul dan ditunjang dengan sistem per<strong>benih</strong>an yang handal dengan memenuhi 6 {enam)tepat: tepat waktu, varietas, mutu, tempat, harga, jumlah. Penyediaan <strong>benih</strong> yang memenuhi 6 {enam)tepat tersebut perlu dukungan sistem per<strong>benih</strong>an <strong>benih</strong> baik dari penangkar dan swasta. Jumlah <strong>benih</strong>yang dihasilkan penangkar masih jauh dari <strong>kebutuhan</strong> yang harus dipenuhi. Untuk itu diperlukankebijakan program pengembangan per<strong>benih</strong>an melalui penyediaan varietas unggul baru. Disamping ituoperasional pengembangan per<strong>benih</strong>an perlu koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan BPSB;memenuhi <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> berdasarkan varietas, perbanyakan <strong>benih</strong> sumber. lnformasi kondisieksisting <strong>kebutuhan</strong> dan ketersediaan <strong>benih</strong> di Provinsi Banten sangat diperlukan untuk memenuhi<strong>kebutuhan</strong> dan penyediaan <strong>benih</strong>. Ruang lingkup kegiatan <strong>pengkajian</strong> <strong>pemetaan</strong> mencakup: 1)Pengumpulan data dan informasi terkait dengan luas panen, produksi, produktivitas padi, jagung dankedelai 2) Pengumpulan data dan informasi produksi, pemasaran, dan system per<strong>benih</strong>an oleh produsen<strong>benih</strong> 3) Pengumpulan data sertifikasi dan pengendalian mutu <strong>benih</strong> 4) Pembuatan peta <strong>kebutuhan</strong><strong>benih</strong> 5) Produksi <strong>benih</strong> sumber klas FS padi, jagung dan kedelai. Hasil kajian menunjukkan : 1) Database<strong>kebutuhan</strong> dan ketersediaan <strong>benih</strong> di Provinsi Banten baik pada tingkat kabupaten hingga tingkatkecamatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemenuhan <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> padi, jagung dankedelai. Pola tanam dan peta <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> hingga pada tingkat kecamatan pada komoditas padi,jagung dan kedelai digunakan sebagai acuan dalam penentuan volume dan waktu penyediaan <strong>benih</strong>, 2)Kebutuhan <strong>benih</strong> padi tingkat Provinsi Banten tiap tahun 7.901- 9.139 ton, jagung 157- 344 ton dankedelai 36 -304 ton, 3) Jumlah penangkar yang diperlukan untuk pemenuhan <strong>kebutuhan</strong> <strong>benih</strong> padisecara mandiri di Provinsi Banten sebanyak 565- 681 kelompok penangkar, 4) Sistem penyediaan <strong>benih</strong>padi di Provinsi Banten mengikuti pola sistem per<strong>benih</strong>an nasional sedangkan sistem penyediaan <strong>benih</strong>kedelai secara formal di Provinsi Banten mengikuti pola Jabalsim termodifikasi, 5) Analisa usahaperbanyakan <strong>benih</strong> padi menunjukkan adanya peningkatan keuntungan dan nilai B/C rasio denganefisiensi ekonomis sebesar 10.1 %, 6) Dalam rangka mempertahankan swasembada beras dan dalamupaya pencapaian swasembada jagung dan kedelai diperlukan sistem per<strong>benih</strong>an yang handal sehinggaperlu dibentuk Forum Per<strong>benih</strong>an Provinsi Banten dengan melibatkan produsen <strong>benih</strong>, perusahaan<strong>benih</strong>, petani, pedagang <strong>benih</strong>, pengawas <strong>benih</strong>, lembaga penelitian, serta Pemerintah Daerah yangberfungsi untuk berfungsi untuk merumuskan rencana produksi serta <strong>kebutuhan</strong> dan penyediaan <strong>benih</strong>.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!