13.07.2015 Views

FRAKTURA OS FEMUR

FRAKTURA OS FEMUR

FRAKTURA OS FEMUR

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>FRAKTURA</strong> <strong>OS</strong> <strong>FEMUR</strong>PenyebabPatah pada tulang femur dapat disebabkan oleh trauma. Fraktura karena trauma dapatdibedakan menjadi dua, (1) fraktura os femur directa yaitu fraktura yang terjadi tepat di tempat traumatersebut datang. (2) Fraktura os femur indirecta yaitu fraktur yang terjadi tidak tepat di tempat traumatersebut datang. Secara umum penyebab fraktura dapat dibagi menjadi dua macam:1. Penyebab ekstrinsik- Gangguan langsung: trauma yang merupakan penyebab utama terjadinya fraktura, misalnyatertabrak, jatuh dari ketinggian.- Gangguan tidak langsung: bending, perputaran, kompresi.2. Penyebab intrinsik- Kontraksi dari otot yang menyebabkan avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi padahewan yang belum dewasa.- Fraktur patologis: penyakit sistemik, seperti neoplasia, cyste tulang, ricketsia, osteoporosis,hyperparatyroidism, osteomalacia.- Tekanan berulang yang dapat menyebabkan fraktAdapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya fraktura os femur diantaranya adalah:Umur : Hewan yang berumur muda lebih mudah mengalami faktura dibandingkan hewan tua. Hal inidisebabkan tulang hewan muda lebih lunak konsistensinya dan masih banyak mengandung zatperekat. Sedangakan hewan tua mempunayai zat perekat sedikit sehingga konsistensi tulangtulangnyamenjadi keras.Gizi : Hewan yang begizi jelek akan lebih mudah mengalami fraktura dibandingkan hewan yang bergizibaik. Disamping pembentukan urat daging yang baik dari karbohidrat, protein dan lemak, pertumbuhantulangnya juga akan lebih baik dengan cukupnya meneral dan vitamin yang dikonsumsi. Hewan yangkekurangan mineral, terutama yang berfungsi untuk komponen tulang seperti kalsium dan fosfor, makatulangnya menjadi rapuh.


dibilas dengan air lebih kurang 10 kali kemudian dilap dengan handuk yang sudah disterilkan hinggakering dan bilas dengan alkohol 70%. Setelah selesai, memakai baju operasi dan sarung tangan.Teknik pembedahanBeberapa pendekatan dalam teknik pembedahan yang dapat dilakukan pada operasipenanganan kasus fraktura os femur. Pendekatan ini dipilih berdasarkan tempat terjadinya patah padaos femur tersebut.Fraktura os femurPembedahan dilakukan dari sebelah lateral dengan membuat sayatan tepat dari trochantermayor condylus lateralis, kemudian juga disayat fascia femoris dengan m. tensor fascia lata. Dengankait luka perut dari m. biceps femoris ditarik ke kaudal dan perut dari m. vastus lateralis yang terletakdiprofundal dari m. tensor fascia latae ditarik ke cranial, maka sebagian besar dari os femur akannampak. Dengan demikian pemasangan aparat fiksasi dapat dikakukan.Bulu pada daerah femur dan sekitarnya sampai bersih dengan menggunakan clipper. Kulit padadaerah lateral femur disayat mengikuti sumbu panjang os femur kira-kira 5-7 cm. Tensor fascia lataeyang menutupi daerah cranial biceps femoris disayat untuk dapat menjangkau M. biceps femoris danvastus lateralis. Kedua otot tersebut lalu dikuakkan ke kranial dan kaudal untuk dapat menjangkau osfemur. Os femur dipotong secara transversal untuk kemudian dipasang bone pin.Bone pin dimasukkan ke dalam sumsum tulang (medulla) femur ke bagian atas terlebih dahulu,lalu dilakukan toggling untuk memasukkan bone pin ke dalam medulla os femur bagian bawah darifraktur. Setelah os femur mengalami reposisi dan fiksasi dilakukan penjahitan pada bagian otot yangtersayat. Lalu daerah kulit juga dijahit, dan bekas sayatan diberikan iodium tincture 3% dan ditutupdengan kasa steril. Kemudian hewan diinjeksi antibiotik.Fraktura os femur proksimalisMetode operasi yang digunakan adalah pemasangan bone pin dan bone wire. Pertama-tamasayatan dilakukan pada kulit di daerah paha lateral. Sayatan dilakukan sejajar dengan os femur,dengan panjang sayatan lebih kurang 3 cm. Setelah kulit terbuka, otot-otot yang berada dibawahnyaseperti M. biceps femoris dikuakkan tepat diatas os femur, hal ini dilakukan untuk meminimalisirkerusakan jaringan. Setelah dikuakkan, dicari posisi tulang yang mengalami fraktur. Setelah tulangyang mengalami fraktur terlihat, tulang dikuakkan dengan pengungkit. Pada kedua sisi oblique tulangyang fraktur dilakukan sedikit pemotongan untuk meratakan permukaan tulang sehingga mudah


Gambar F. Teknik pemasangan pin dan stabilizationPost operasiUntuk perawatan post operasi hewan disimpan pada kandang yang bersih dan kering sertadiberi neurobion 0,5 mg/hari secara IM dan antibiotik Nova 0,05 ml per dua hari selama tiga kali.Pemberian neurobion dilakukan untuk memperkuat kerja syaraf sedangkan pemberian antibiotikdilakukan untuk mencegah infeksi sekunder.Stadium persembuhan terhadap kasus fraktura dibagi enjadi tiga tahapan:• Stadium callus primero Darah memenuhi ruang antar fraktur dan sekitarnya, kemudian darah membeku.o Infiltrasi sel endotel dan osteogenik (berasal dari periost).o Osteogenik berubah menjadi osteoblast dan chondroblast, lambat laun sel-sel ini akanmembentuk jaringan ikat baru yaitu calus sementara atau callus primer.o Callus primer keadaannya masih lunak.o Proses ini berjalan 4 sampai 5 hari.• Stadium callus sekunder (regenerasi)o Stadium ini merupakan lanjutan dari stadium primer.o Callus berangsur-angsur mengecil dan konsistensinya mulai mengeras karena infiltrasisel osteoblast dan chondroblast yang bertambah banyak.


o Bentuk callus mulai mirip jaringan tulang atau osteoid/ callus sekunder.o Proses ini berjalan 3 sampai 6 minggu• Stadium konsolidasi atau ossifikasio Penyebaran unsur kalsium dan fosfor dari darah.o Konsistensinya mulai keras.o Proses berjalan sekitar 6 minggu sampai 6 bulanFaktor- faktor yang dapat mempengaruhi percepatan persembuhan:- UmurUmur memegang peranan dalam proses persembuhan fraktur. Hewan muda relatif lebih cepatsembuh dibandingkan hewan tua. Hal ini disebabkan banyaknya zat-zat perekat pada hewanmuda sehingga proses persambungan lebih cepat terjadi.- Tipe frakturBiasanya tipe oblique atau miring dan tipe spiral lebih cepat sembuh daripada tipetransversal/melintang.- Jenis individuKecepatan persembuhan suatu fraktur pada berbagai hewan berbeda-beda. Hal ini dipengaruhioleh metabolisme yang terjadi didalam tubuh masing-masing individu yang berbeda-beda pula.Gangguan–gangguan terahadap perembuhan1. Gerakan-gerakan fragmentCallus akan tumbuh dengan baik kalau tidak ada gerakan. Gerakan-gerakan fragment akanmenimbulkan keadaan dimana callus menjadi licin dan bisa digoyang-goyangkan seolah-olahpersendian baru (neoathrosis/pseodoathrosis).Gerakan-grakan fragment biasanya disebabkan oleh kontraksi otot, hewan bergerak atauberjalan atau secara normal digerakan oleh manusia, misalnya balutan-balutan yang sering dibuka.2. Callus akan tumbuh dengan baik bila dalam fraktura tidak ada benda asing. Benda asing dapatmengeritir callus. Misalnya pada fraktura multiplek dan complicata. Pada fraktura komplicataada kotoran yang masuk dan dapat menyebabkan infeksi pada fraktura sehingga menggangguproses penyembuhan.3. Gangguan nutrisi


Kurangnya vitamin A dan D akan mengganggu penyerapan kalsium Ca dan P oleh tubuhsehingga callus akan menjadi keras dan lemah terus menerus dan terjadi jaringan ikat lunaksaja.4. PenyakitAdanya penyakit seperti Ricketsia, malnutrisi, osteomyelitis dapat memperlambat persembuhansuatu fraktur.Daftar pustakaBirchard, Stephen J and Sherding, Robert G. 2000. Saunders Manual of Small Animal Practice. 2 nd ed.W.B. Saunders Company. PhiladelphiaFossum T.W. et al. 2002. Small Animal Surgery. 2 nd ed. China. MosbyJohnson Ann L. 2005. Atlas of Orthopedic Surgical Procedure of The Dog and Cat. Elserier Inc. USATicer J.W. 1975. Radigraphic Technique in Small Animal Practise. W.B. Saunders Company. Kanada

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!