13.07.2015 Views

Hakekat Wawasan Kebangsaan - e-Learning Sekolah Menengah ...

Hakekat Wawasan Kebangsaan - e-Learning Sekolah Menengah ...

Hakekat Wawasan Kebangsaan - e-Learning Sekolah Menengah ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HAKEKAT WAWASAN KEBANGSAANOleh:Drs. Warlim Isya, M.Pd.Direktorat Pendidikan <strong>Menengah</strong> KejuruanDirektorat Jendral Pendidikan Dasar dan <strong>Menengah</strong>Departemen Pendidikan Nasional2004v


BAB IPENDAHULUANMODUL1HAKEKAT WAWASAN KEBANGSAANA. Deskripsi1. Judul Modul dan Ruang LingkupPada bagian modul ini, Anda harus menelaah dengan cermat tentangwawasan kebangsaan. Selanjutnya dalam membahas wawasan kebangsaan, dibagi menjadi dua kegiatan belajar, yaitu:Kegiatan Belajar 1 membahas tentang;a) Apa <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> itu ?b) <strong>Wawasan</strong> Nusantara sebagai konsep wawasan <strong>Kebangsaan</strong> IndonesiaKegiatan Belajar 2 membahas tentang:a) Pengertian bangsa dan unsur-unsur kebangsaanb) Kesadaran berbangsa dan bernegara.2. Kaitan dengan Modul LainSelanjutnya setelah kalian dapat memahami pelajaran dalam modul ini,diharapkan dapat mengantarkan pada pemahaman modul berikutnya. Karenadalam pembahasan modul <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>, merupakan bagian darikompetensi A-1. Sementara dalam pembahasan modul berikutnya menjelaskantentang “terbentuknya identitas kebangsaan, merupakan bagian dari kompetensiA-2, A-3, A-4._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB I Pendahuluan (hal. 1- 7)1-


3. Hasil Belajar yang akan DicapaiSetelah menguasai modul ini kalian diharapkan mengerti, me-mahami,dan memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme, serta dapat melaksanakannilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.4. Manfaat Kompetensi dalam Dunia KerjaMemiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme sangat penting da-lammendukung sikap dan kepribadian siswa lulusan <strong>Sekolah</strong> <strong>Menengah</strong> Kejuruan(SMK). Karena dengan wawasan kebangsaan, kepribadian siswa ditempa untukmemiliki jiwa kewirausahaan bermental pejuang yang ulet dan tangguh dalammenghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam dunia kerja.5. Deskripsi Materi: <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>Sebagai pengantar untuk memahami modul ini, di bawah ini dideskripsikan(diuraikan/digambarkan) secara garis besar tentang <strong>Hakekat</strong><strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>.Semua bangsa di dunia memiliki wawasan kebangsaannya masingmasing,demikian halnya dengan bangsa Indonesia. Apa dan bagaimanahakekat wawasan kebangsaan itu? Mari kita perhatikan terlebih dahulu deskripsidi bawah ini.<strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> pada hekekatnya merupakan suatu pandanganyang mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia yang memilikirasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasakebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masadepan yang lebih baik, di tengah persaingan dunia yang globalistik, tanpa haruskehilangan akar budaya yang telah kita miliki.Dengan demikian, wawasan kebangsaan sangat penting untukditanamkan kepada setiap warga negara Indonesia, khususnya para pelajar,dan karena itu perlu disosialisasikan kepada segenap lapisan masyarakat secara_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB I Pendahuluan (hal. 2- 7)2-


. Memeriksa tugas-tugas dan latihan yang diberikan kepada siswa.Apabila masih ada siswa yang belum dapat mengerjakan denganbenar, maka guru membimbing dan menjelaskan kembali sampaisiswa dapat memahami hakekat wawasan kebangsaan.c. Menjawab pertanyaan siswa tentang sesuatu hal yang belumdipahami mengenai hakekat wawasan kebangsaan.d. Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa yang telah memahamihakekat wawasan kebangsaan.e. Memberikan penilaian kepada siswa atas soal-soal tes formatiftentang hakekat wawasan kebangsaan.f. Menjelaskan kembali kepada siswa tentang beberapa hal yang masihperlu diperbaiki, dan memberitahukan untuk rencana pembelajaranmodul berikutnya mengenai PRAKONDISI TERBENTUKNYAIDENTITAS KEBANGSAAN.D. Tujuan Akhir1. Kinerja yang diharapkana. Siswa dapat menjelaskan wawasan kebangsaanb. Siswa dapat menjelaskan konsep wawasan nusantarac. Siswa dapat menjelaskan unsure-unsur dan karakteristik kebangsaand. Siswa dapat memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB I Pendahuluan (hal. 5- 7)5-


2. Kriteria Keberhasilana. Sikap (afektif)(1) Kesadaran Berbangsa(2) Kesadaran Bernegarab. Pengetahuan (Kognitif(1) Konsep-konsep kebangsaan(2) Unsur-unsur <strong>Kebangsaan</strong>c. Keterampilan (Psikomotorik)(1) Menjelaskan Identitas <strong>Kebangsaan</strong>(2) Melaksanakan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan3. Kondisi atau Variabel yang diberikana. Penjelasan Modulb. Pembimbingan menggunakan modulc. Latihan mengerjakan soal-soal dan tugasd. Tanya jawab (guru terhadap siswa/siswa terhadap guru)e. Umpan balik dan tindak lanjut.E. Kompetensi yang DiharapkanSetelah mempelajari modul ini siswa diharapkan memiliki kompetensisebagai berikut:1. Kompetensi:Siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan wawasan kebangsaanIndonesia2. Sub Kompetensi:Siswa memiliki kemampuan untuk menganalisis hakekat wawasankebangsaan._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB I Pendahuluan (hal. 6- 7)6-


A. Rencana Belajar SiswaBAB IIPEMBELAJARANJenis kegiatan Hari/tgl waktu Pencapaian Keterangan1. Mempelajari1 Jam <strong>Sekolah</strong> Teoripetunjuk modul2. Mempelajari2 Jam <strong>Sekolah</strong> TeoriKegiatan Belajar 13. Mempelajari2 Jam <strong>Sekolah</strong> TeoriKegiatan Belajar 24. Evaluasi 1 Jam <strong>Sekolah</strong> TeoriB. Kegiatan Belajar SiswaKegiatan Belajar 1Tujuan Pembelajaran 11. Siswa dapat menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan2. Siswa dapat menjelaskan pengertian wawasan nusantara3. Siswa dapat mengemukakan hubungan konsep wawasan nusantarasebagai wawasan kebangsaan Indonesia.4. Siswa dapat mengaplikasikan konsep wawasan kebangsaan dalamkehidupan._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 8- 36)8-


Uraian Materi Pembelajaran 1HAKEKAT WAWASAN KEBANGSAAN1. Apakah <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> Itu ?Terdapat dua kata yang harus dijelaskan tentang wawasan kebangsaan,yaitu wawasan dan kebangsaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,Badudu-Zain (2001:122;1624.) dijelaskan bahwa; “<strong>Wawasan</strong> berasal dari katamawas, yang berarti meneliti, meninjau, mengamati, melihat atau memandang.<strong>Wawasan</strong> dapat berarti juga sebagai pandangan atau tinjauan. Sedangkan<strong>Kebangsaan</strong>, adalah ciri-ciri atau identitas yang menandai asal bangsanya, ataugolongan suatu bangsa”.Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa, wawasan kebangsaan adalahcara pandang suatu bangsa terhadap prinsip-prinsip dasar kebangsaan yangmenjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa tersebut. Sehingga denganberpedoman kepada cara pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu,maka bangsa tersebut memiliki sikap dan jatidiri sesuai dengan nilai-nilai dasaryang dianutnya.Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap kebangsaan dantanah airnya masing-masing, dan cara pandang terhadap kebangsaannya itukemudian disebut sebagai wawasan kebangsaan. Bangsa Indonesia memilikiwawasan kebangsaanya sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Berdasarkan nilai-nilai tersebut bangsa Indonesia memiliki cara pandang untukmelangkah ke depan dalam mencapai tujuan nasional.<strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> pada hekekatnya merupakan suatu pandanganatau cara pandang yang mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesiayang memiliki rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan,memiliki rasa kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesiamenuju masa depan yang lebih baik, di tengah persaingan dunia yang_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 9- 36)9-


globalistik, tanpa harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar Pancasilayang telah kita miliki._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 10- 36)-<strong>Wawasan</strong> kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke luar.Mawas ke dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia sendiri yangmemiliki wilayah tanah air yang luas, jumlah penduduk yang banyak,keanekaragaman budaya dan lain-lain, harus diletakan dalam satu pandanganyang mendasarkan pada kepentingan bersama sebagai bangsa. Mawas ke luar,yaitu memandang terhadap lingkungan sekitar Negara-negara tetangga dandunia internasional. Bangsa Indonesia harus memiliki integritas dan kredibilitasyang kuat dalam memainkan perannya di dunia internasional sebagai bangsayang berdaulat dan bermartabat.Siswono (1996:17), mengemukakan bahwa: “Pada masa ini kebutuhanuntuk membahas wawasan kebangsaan menjadi perlu. Sebagai bangsa yangsangat heterogen dengan 250 bahasa daerah dan 17000 pulau, makamemantapkan wawasan kebangsaan dalam arus globalisasi dan maraknyaprimordialisme adalah hal yang penting”. Lebih lanjut Siswono mengemukakanbahwa; “Semangat dan wawasan kebangsaan menjadi penting untukditumbuh-kembangkan, karena rasa kebangsaan sebagai manifestasi dari rasacinta pada tanah air, pada gilirannya membangkitkan kesadaran kita akan artimahal dan bernilainya rasa kesatuan dan persatuan bangsa ini (1996:17)”.Dengan demikian, wawasan kebangsaan menjadi penting untukditanamkan kepada setiap warga Warga Negara Indonesia, khususnya parapelajar, dan karena itu perlu disosialisasikan kepada segenap lapisanmasyarakat secara terus menerus, bukan hanya sekedar menjadi sebuahgerakan sesaat, tetapi harus diupayakan secara berkesinambungan.<strong>Wawasan</strong> kebangsaan yang sering didengungkan oleh pemerintah,hendaknya tidak sekedar retorika verbal yang tak pernah diaktualisasikan dalamkenyataan. Namun wawasan kebangsaan harus benar-benar terealisasi dalam10


kehidupan nyata sehari-hari. Kita dapat menyaksikan bahwa kenyataan yangterjadi dalam kehidupan masyarakat sekarang cenderung kurang memilikisemangat kebangsaan, misalnya;1) Suatu golongan begitu mudah menghujat golongan yang lain,2) Suatu kelompok saling menjelekan dan mencaci-maki kelompok lain.Pada gilirannya dapat menimbulkan bentrokan,a) antar golongan,b) antar kelompok,c) antar suku, agama, ras dan lain-lain.Hal seperti ini bila dibiarkan akan menyuburkan benih-benihprimordialisme (kedaerahan), panatisme kelompok, panatisme golongan,kesukuan, dan lain-lain yang dapat menimbulkan perpecahan.Di kalangan pelajar sering kali terjadi perkelahian seperti;1) Tawuran antar sekolah,2) Tawuran antar kelompok3) Tawuran antar geng dan tindakan perkelahian lainnya.Hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan, kerusuhan, dan keresahan dimasyarakat, sebagai akibat dari tindakan kekerasan.Mengapa hal tersebut sering terjadi ?Bagaimana dengan diri Anda sendiri ? Apakah Anda dapat memberipengertian kepada teman-teman supaya tidak tawuran ? Supaya hidup rukunmenjalin persahabatan demi persatuan dikalangan para pelajar, bukankah itulebih baik dari pada tawuran ?Sebagai siswa yang baik dan memahami arti penting wawasankebangsaan, sudah tentu menyatakan sikap sangat tidak setuju denganterjadinya tawuran dan bentrokan berdarah lainnya, karena hal tersebut bukan_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 11- 36)11-


merupakan tindakan yang terpuji, tetapi sebaliknya tawuran itu merupakantindakan yang tercela dan merusak persatuan dan kesatuan.Tetapi pada kenyataannya, mengapa tawuran antar siswa suatu sekolah,antar kelompok pemuda suatu desa/kota, antar geng, dan sebagainya seringkali terjadi ? Coba tuliskan pendapat Anda secara singkat di bawah ini:1) …………………………………………………………………………………….........………………………………………………………………………………………………..2)…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………3)…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Apa yang telah Anda tuliskan di atas itu, tidak lain disebabkan karena lunturnyajiwa dan semangat kebangsaan di kalangan masyarakat. Mereka belum dapatmelaksanakan konsep wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.Di samping itu, sebagian masyarakat kita, khususnya para pemuda dan pelajartadi, masih ada yang mudah terpengaruh oleh hasutan-hasutan dan provokasidari kelompok orang-orang yang tidak bertanggungjawab, dan hal itu sudahtentu dapat melunturkan rasa kebangsaan kita. Mereka yang tidakbertanggungjawab itu adalah para provokator yang berpikir sempit dan mencarikeuntungan dibalik tindakannya yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.Apabila hal ini tidak segera diatasi, lambat laun akan merusak sendi-sendikehidupan berbangsa dan bernegara.Untuk itu marilah mulai dari diri kita sendiri untuk menggalang semangatkebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan, semangat kebersamaan denganmengembangkan sikap saling asah, asih, dan asuh._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 12- 36)12-


1) Sikap saling asah, yaitu saling berbagi dan bertukar pikiran untuk mengasahkemampuan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang kita milikidengan orang lain secara baik dan positif.2) Sikap saling asih, yaitu saling mengasihi dengan menumbuhkan rasa kasihsayang, pemaaf, ramah tamah, dan menjauhkan diri dari sifat pemarahyang dapat merusak hubungan kasih sayang sebagai bangsa.3) Sikap saling asuh, yaitu saling mengasuh satu sama lain denganmenumbuhkan rasa persaudaraan, saling hormat menghormati, tolongmenolong, saling menghargai, saling membina, dan saling melindungi kearah yang baik demi kebersamaan dan kesatuan bangsa.Dengan mengembangkan sikap saling asah, asih, dan asuh, makakebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah. Karena itu nilai dan maknaterdalam dari asah,asih, dan asuh tersebut, hendaknya dapat menjadi basismotivasi dalam kehidupan masyarakat kita yang pada gilirannya dapatmengembangkan wawasan kebangsaan Indonesia. Dari keinginan ini, makabangsa Indonesia kemudian merumuskan <strong>Wawasan</strong> Nusantara sebagaiwawasan kebangsaan Indonesia.2. <strong>Wawasan</strong> Nusantara sebagai <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> Indonesia.Berdasarkan pengkajian mendalam tentang apa dan bagaimanawawasan yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam melangkah menujutercapainya tujuan nasional, maka terlahirlah suatu wawasan nasional yangmenjadi wawasan kebangsaan Indonesia, yaitu disebut <strong>Wawasan</strong> Nusantara.C. Pengertian <strong>Wawasan</strong> NusantaraTerdapat dua kata dalam memahami pengertian wawasan nusantara,yaitu terdiri dari kata wawasan dan nusantara. <strong>Wawasan</strong> berasal dari kata_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 13- 36)13-


mawas, yang berarti melihat, meninjau, meneliti, mengamati atau memandang.<strong>Wawasan</strong> dapat berarti pandangan. Sedangkan nusantara, terdiri dari kata nusadan antara. Nusa, adalah kepulauan dan antara, adalah jarak, maksudnya jarakdari pulau ke pulau. Jadi nusantara dapat diartikan sebagai wilayah yang terdiridari pulau-pulau. Karena itu Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau seringdisebut sebagai negeri nusantara.Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa wawasan nusantara dapatdiartikan sebagai; cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri danlingkungannya yang terdiri dari pulau-pulau.Sejalan dengan pengertian di atas, Prof. DR. Wan Usman (KetuaProgram S-2 PKN Universitas Indonesia) dalam suatu lokakarya <strong>Wawasan</strong>Nusantara dan Ketahanan Nasional di Lemhanas pada Januari tahun 2000mengemukakan bahwa; “<strong>Wawasan</strong> Nusantara adalah cara pandang bangsaIndonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengansemua aspek kehidupannya yang beragam ( Tim PKN 2002: 82)”.Sementara itu Kelompok Kerja Lemhanas tahun 1999 mengemukakanpengertian wawasan nusantara sebagai berikut: <strong>Wawasan</strong> Nusantara adalahcara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuanbangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional (TimPKN 2002:82)._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 14- 36)14-


D. Mengapa <strong>Wawasan</strong> Nusantara Menjadi Dasar <strong>Wawasan</strong><strong>Kebangsaan</strong> Indonesia ?Terdapat beberapa alasan mengapa wawasan nusantara menjadiwawasan kebangsaan Indonesia, yaitu:a) Secara ideologis-konstitusional, bangsa Indonesia berdasarkan pada nilainilaiPancasila dan UUD 1945, yang secara subtantif (isinya), dapatmemberi arah pandang kemajemukan bangsa Indonesia pada prinsippersatuan dan kesatuan bangsa.b) Secara kewilayahan, bangsa Indonesia memiliki wilayah yang luas danterdiri dari pulau-pulau yang berada di antara dua benua (Benua Asia -Australia) dan dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Denganposisi seperti itu, maka wilayah Indonesia menempati posisi perlintasandunia yang strategis dan sangat menguntungkan, khususnya di SelatMalaka.c) Secara sosial-budaya, bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman suku,agama, ras, bahasa, adat-istiadat, kesenian dan kebudayaan yang berbedabeda.Keanekaragaman perbedaan ini berada dalam satu ikatan dengansemboyannya yang terkenal, yaitu Bhineka Tunggal Ika.d) Secara kesejarahan, bangsa Indonesia pernah mencapai masa-masakejayaannya, yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit. Pada jamantersebut wilayahnya meliputi kepulauan yang sangat luas, sehingga padajaman itu sering dikatakan sebagai jaman kerajaan nusantara. Tetapi jamankejayaan itu berahir dan terpecah-pecah. Hal ini harus menjadi pengalamansejarah yang berharga agar bangsa Indonesia jangan terpecah-belah.Atas dasar alasan di atas itulah, maka bangsa Indonesia kemudianmenjadikan wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 15- 36)15-


E. Konsepsi <strong>Wawasan</strong> NusantaraKapan istilah konsepsi wawasan nusantara itu mulai dikenal sebagaiwawasan kebangsaan Indonesia ?Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Munajat Danusaputro (1979:69)mengemukakan sebagai berikut:1) Dari segi ide, gagasan, dan cita-citanya, konsepsi wawasan nusantaraaspirasinya terkandung dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yangditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951. BhinekaTunggal Ika mengandung arti berbeda-beda tetapi satu jua, maksudnyaialah; menghubungkan (menyatukan) daerah-daerah dan suku bangsa yangberbeda-beda di seluruh nusantara Indonesia menjadi satu kesatuanraya.2) Dari segi azas negara kepulauan (archipelagic state principle), konsepsiwawasan nusantara terdapat dalam Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957,yang mengumumkan tentang batas territorial laut Indonesia selebar 12 mildiukur dari titik luar kepulauan Indonesia yang terluar.3) Dari segi nama, konsepsi wawasan nusantara pertamakalinya dicetuskandalam Seminar Hankam I tgl 12-21 Nopember 1966, yang kemudiandikukuhkan dalam Raker Hankam 17-28 Nopember 1967. Pada saat ituistilah nama wawasan nusantara yang kemudian menjadi wawasankebangsaan Indonesia mulai dikenal.4) Dari segi perumusan dan penjabarannya, konsepsi wawasan nusantaramulai dipakai sebagai konsep yang harus melandasi Ketahanan NasionalIndonesia, terjadi di Lemhanas pada 10 Nopember 1972.5) Dari segi perumusan dan penetapannya, konsepsi wawasan nusantarasebagai <strong>Wawasan</strong> Pembangunan Nasional terjadi pada tgl 22 Maret 1973,berdasarkan ketetapan MPR RI No.IV /MPR/1973._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 16- 36)16-


Demikianlah gambaran tentang konsepsi <strong>Wawasan</strong> Nusantara mulaidikenal sebagai wawasan nasional atau <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong> Indonesia.Namun yang perlu dicatat sebagai tonggak sejarah dalam perkembangankonsepsi <strong>Wawasan</strong> Nusantara adalah adanya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13Desember 1957. Disebut Deklarasi Djuanda, karena yang menandatanganikeputusan Pengumuman Pemerintah Indonesia pada saat itu adalah PerdanaMenteri Ir. H. Djuanda.F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi <strong>Wawasan</strong> NusantaraTerdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi <strong>Wawasan</strong>Nusantara, antara lain:1) Faktor Geografis (wilayah), faktor ini didasarkan pada wilayah Indonesiayang terdiri atas kepulauan. Pulau-pulau dalam wilayah Indonesia tersebardari sabang (Aceh) sampai meraoke (Irian Jaya). Semua itu merupakansatu kesatuan wilayah yang utuh. Sedangkan lautan di antara pulau-pulaiitu, dalam konsep <strong>Wawasan</strong> Nusantara berfungsi sebagai laut penghubungbukan sebagai pemisah. Mengapa demikian ? Karena wilayah Indonesiaadalah seluruh lautan yang di dalamnya terdiri atas pulau-pulau besar dankecil yang jumlahnya kurang lebih 17.508 pulau.Wilayah kepulauan Indonesia secara astronomi terletak pada batasbatassebagai berikut:Batas Utara : + 6. 08’ L intang UtaraBatas Selatan : + 11. 15’ Lintang SelatanBatas Barat : + 94. 45’ Bujur TimurBatas Timur : + 141. 05’ Bujur Timur._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 17- 36)17-


Gambar peta wilayahIndonesia sesuai wasnus2) Faktor Geopolitik dan Geostrategis, faktor ini mendasarkan pertimbanganpolitik dan strategi negara pada aspek geografis Indonesia. Dengandemikian negara Indonesia yang berada dalam posisi geografisnya itu,harus mempunyai prinsip-prinsip atau strategi politik apa yang harusdilakukan, sehingga dapat memberikan arah bagi bangsa Indonesia dalammencapai tujuan nasionalnya. Hal ini sudah tentu dapat mempengaruhipolitik dan strategi nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam konsep<strong>Wawasan</strong> Nusantara. Konsep <strong>Wawasan</strong> Nusantara yang dikembangkanbangsa Indonesia mendasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.Sehingga dalam konteks posisi geografis, bangsa Indonesia harus terbukadan menjalin kerjasama internasional antar bangsa yang salingmenguntungkan, bukan merugikan apalagi mengancam kepentinganbangsa lain.3) Faktor Perkembangan Wilayah Indonesia, faktor ini memberikan gambarantentang perkembangan wilayah Indonesia sejak merdeka hingga sekarang,sebagai berikut:(a) Wilayah Indonesia ketika baru merdeka hanya meliputi wilayah bekasjajahan Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale Zee_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 18- 36)18-


en Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939”. Dalam ketentuan inibatas territorial (wilayah) laut Indonesia sejauh 3 mil yang diukur darigaris pantai masing-masing pulau, sehingga ditengah wilayah Indonesiaterdapat laut bebas. Hal ini sudah tentu dapat mengancam kedaulatanNegara.(b) Pada tanggal 13 Desember 1957 Perdana Menteri Djuandamengeluarkan deklarasi yang isinya tentang “Penentuan batas lautanterritorial Indonesia yang lebarnya sejauh 12 mil diukur dari garispantai pulau-pulau Indonesia yang terluar”.(c) Sejak adanya deklarasi Djuanda yang kemudian ditetapkan dengan UUNo. 4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960, maka wilayah Indonesiatelah terjadi perkembangan menjadi satu kesatuan wilayah yang utuh,dan tidak ada lagi laut bebas di tengah-tengah wilayah perairanIndonesia.(d) Selanjutnya pada 17 Februari 1969, dikeluarkan deklarasi tentangLandas Kontinen. Asas pokok yang termuat dalam deklarasi tersebutadalah;1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landaskontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI.2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis bataslandas kontinen dengan Negara-negara tetangga melaluiperundingan.3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garisyang ditarik di tengah-tengah antara pulau-pulau terluar Indonesiadengan wilayah terluar Negara tetangga.4) Klaim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairandi atas landas kontinen Indonesia maupun udara di atasnya._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 19- 36)19-


(e) Kemudian pada tanggal 21 Mei 1980, Pemerintah Indonesiamengumumkan tentang Zone Ekonomi Eksklusif sejauh 200 mil yangdihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Zone EkonomiEksklusif ini dimaksudkan sebagai perjuangan bangsa Indonesia untukmelakukan eksplorasi kekayaan alam laut sejauh 200 mil. Dalam batastersebut merupakan wilayah ekonomi laut Negara Indonesia. Kapalkapalasing tidak boleh melakukan penangkapan ikan dan kegiatanekonomi lainnya, kecuali hanya melintasi di atas perairannya saja.Dengan demikian wilayah Indonesia sejak kemerdekaan hinggasekarang telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Hal tersebuttidak lepas dari upaya bangsa Indonesia dalam memperjuangkan konsepsi<strong>Wawasan</strong> Nusantara.G. Unsur-unsur Dasar <strong>Wawasan</strong> NusantaraKita telah mempelajari berbagai hal berkenaan dengan <strong>Wawasan</strong>Nusantara, seperti telah diuraikan di atas. Sekarang mari kita kaji tentangunsur-unsur dasar apa saja yang terdapat dalam <strong>Wawasan</strong> Nusantara itu ?Unsur-unsur dasar <strong>Wawasan</strong> Nusantara meliputi tiga komponen, yaitu: 1)Wadah, 2) Isi, 3) Tata laku.1) Wadah, <strong>Wawasan</strong> Nusantara sebagai wadah meliputi tiga hal, yaitu;(a) Wujud wilayah, dimaksudkan sebagai ruang lingkup wilayah nusantarayang meliputi lautan yang di dalamnya terdiri dari pulau-pulau,terbentang dari Sabang sampai Meraoke. Baik itu wilayah darat, laut,dan udara seluruhnya merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh.Letak geografis Indonesia berada diantara dua samudera, yaituSamudera Pasifik dan Samudera Hindia, juga berada diantara duabenua, yaitu Asia dan Australia. Letak geografis yang strategis ini_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 20- 36)20-


erpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasionalIndonesia. Perwujudan wilayah nusantara ini merupakan satu kesatuanpolitik, ekonomi, social-budaya, dan pertahanan keamanan.(b) Tata Inti Organisasi, dimaksudkan sebagai keberadaan Negara yangmerupakan organisasi tertinggi dalam suatu wilayah kedaulatan yangsah dan konstitusional, untuk menyelenggarakan pemerintahanberdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tata inti organisasi ini meliputibentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaan pemerintahan, systempemerintahan, dan system perwakilan.(c) Tata Kelengkapan Organisasi, dimaksudkan sebagai wujud tatakelengkapan organisasi yang tidak lain berupa kesadaran yang harusdimilki oleh seluruh warga Negara dalam kehidupan berbangsa danbernegara melalui partai politik, organisasi masyarakat, aparaturNegara, dan infrastruktur politik lainnya yang semuanya itu merupakantata kelengkapan organisasi.2) Isi, <strong>Wawasan</strong> Nusantara sebagai isi meliputi:(a) Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945,yaitu;(1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, danmakmur.(2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas(3) Pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untukmemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 21- 36)21-


(b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional bercirimanunggal, utuh, dan menyeluruh yang meliputi;(1) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan,perarairan dan dirgantara (udara) secara terpadu.(2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD, yaitu UUD 1945 dansatu ideology Pancasila.(3) Satu kesatuan social budaya, dalam arti satu perwujudanmasyarakat Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.(4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usahabersama dan asas kekeluargaan dalam satu system ekonomikerakyatan.(5) Satu pkesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu systemterpadu, yaitu system pertahanan dan keamanan rakyat semesta.(6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataanpembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup berbagai aspekkehidupan nasional.3) Tata Laku <strong>Wawasan</strong> NusantaraAda dua segi dalam tata laku <strong>Wawasan</strong> Nusantara ini yaitu:(a) Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikapmental bangsa yang memiliki kekurangan batin. Dalam hal ini <strong>Wawasan</strong>Nusantara berlandaskan falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mentalbangsa, yang meliputi cipta, rasa, dan karsa secara terpadu.(b) Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam artikemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.Dalam hal ini <strong>Wawasan</strong> Nusantara diwujudkan dalam satu systemorganisasi yang meliputi; masa perencanaan, pelaksanaan, pengawasandan pengendalian._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 22- 36)22-


H. Implementasi <strong>Wawasan</strong> Nusantara dalam PembangunanNasional<strong>Wawasan</strong> Nusantara dalam implementasi pembangunan nasional dapatdijelaskan sebagai berikut:1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, yangmeliputi:a. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milikbersama bangsa Indonesiab. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yangdianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesiac. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasibdan seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-citabangsa.d. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapatmempersatukan bangsa Indonesia menuju tercapainya suatu cita-citanasional.2. Perwujkudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yangmeliputi;a. Kekayaan di wilayah nusantara secara potensial dan efektif menjadimodal dan milik bersama bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhanpembangunan bangsa secara merata.b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi diseluruhdaerah dalam wilayah Indonesia.c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakansebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam systemekonomi kerakyatan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 23- 36)23-


3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial-budaya yang_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 24- 36)-meliputi;a. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupanserasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuaidengan kemajuan bangsa.b. Budaya Indonesia pada hakekatnya merupakan satu kesatuan dengancorak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanankeamana yang meliputi;a. Bahwa apabila ada ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah padahakekatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan Negara.b. Tiap-tiap warga Negara mempunya hak dan kewajiban yang sama untukuntuk ikut serta dalam pembelaan Negara.Jadi <strong>Wawasan</strong> Nusantara yang menjadi wawasan kebangsaan Indonesia,memberikan arah dan pandangan agar bangsa Indonesia menumbuhkan sikapkebersamaan serta sikap persatuan dan kesatuan yang kokoh. Keberagamanyang ada merupakan suatu realitas dari kebinekaan, karenanya kita sebagaibangsa yang mendasarkan kepada konsep wawasan nusantara harusmewujudkan satu kesatuan wilayah, satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, dan pertahanan-keamanan.Sekaitan dengan itu, maka konsep wawasan nusantara yang dapatdijadikan sebagi model wawasan kebangsaan Indonesia, harus dipahami secarabenar oleh segenap lapisan masyarakat, terutama para pelajar yang memilikiperan penting bagi kemajuan bangsa.Anda telah mempelajari berbagai aspek tentang <strong>Wawasan</strong> Nusantarayang menjadi wawasan kebangsaan Indonesia. Selanjutnya coba Anda jawabpertanyaan-pertanyaan di bawah ini;3. KESIMPULAN24


_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 25- 36)-1. Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap kebangsaan dantanah airnya masing-masing, dan cara pandang terhadap kebangsaannyaitu kemudian disebut sebagai wawasan kebangsaan.2. wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa terhadapprinsip-prinsip dasar kebangsaan yang menjadi ciri atau identitaskepribadian bangsa tersebut. Sehingga dengan berpedoman kepada carapandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu, maka bangsatersebut memiliki sikap dan jatidiri sesuai dengan nilai-nilai dasar yangdianutnya.3. <strong>Wawasan</strong> kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke luar.Mawas ke dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesiasendiri yang memiliki wilayah tanah air yang luas, jumlah pendudukyang banyak, keanekaragaman budaya dan lain-lain. Mawas ke luar, yaitumemandang terhadap lingkungan sekitar Negara-negara tetangga dandunia internasional.4. Dengan mengembangkan sikap saling asah, asih, dan asuh, makakebersamaan sebagai bangsa akan terjalin indah. Karena itu nilai danmakna terdalam dari asah,asih, dan asuh tersebut, hendaknya dapatmenjadi basis motivasi dalam kehidupan masyarakat kita yang padagilirannya dapat mengembangkan wawasan kebangsaan Indonesia5. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa wawasan nusantara dapatdiartikan sebagai; cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri danlingkungannya yang terdiri dari pulau-pulau.6. Terdapat beberapa alasan mengapa wawasan nusantara menjadiwawasankebangsaan, yaitu: Secara ideologis-konstitusional, kewilayahan,sosial-budaya, dan kesejarahan.7. Tonggak sejarah dalam perkembangan konsepsi <strong>Wawasan</strong> Nusantaraadalah adanya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957,25


dimana Perdana Menteri Indonesia pada saat itu adalah Perdana MenteriIr. H. Djuanda.8. Terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi <strong>Wawasan</strong>Nusantara, antara lain: Faktor Geografis (wilayah), faktor geopolitik dangeostrategis, faktor Perkembangan Wilayah Indonesia.9. Unsur-unsur dasar <strong>Wawasan</strong> Nusantara meliputi tiga komponen, yaitu:Wadah, isi, dan tata laku.KEGIATAN BELAJAR 2Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bangsa menurut para ahli2. Siswa dapat mengungkapkan unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa3. Siswa memiliki kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.4. Siswa memiliki semangat nasionalisme Indonesia berdasarkan Pancasila.Materi Pembelajaran 21. Pengertian Bangsa dan unsur-unsur kebangsaanBangsa dari kata nation, sedangkan nation berasal dari kata natio, bahasaLatin yang berarti bangsa yang dipersatukan karena persamaan kelahiran. Natiosecara etimologis berasal dari kata nasci yang berarti to be born (dilahirkan).Sementara itu Ernest Renan mengemukakan bahwa nation atau bangsaialah sekelompok manusia yang dipersatukan karena memiliki persamaansejarah dan cita-cita serta terikat oleh tanah air yang sama. Dari pengertiantersebut, Renan lebih menekankan bahwa bangsa adalah hasrat atau kehendakuntuk bersatu yang didorong oleh adanya persamaan sejarah dan cita-cita. OttoBauer dalam buku Die Nationalitaten Frage mengemukakan bahwa nationadalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena persatuannasib (Sukarna, 1976: 5)._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 26- 36)26-


Dari beberapa pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa nation ataubangsa adalah sekumpulan orang-orang (masyarakat) yang dilahirkan danberdiam dalam satu wilayah tertentu, mempunyai kehendak untuk bersatukarena adanya persamaan karakter dan persamaan nasib.Bangsa dalam pengertian ini terbentuk karena sebagai berikut:a. faktor kelahiran,b. faktor wilayah,c. faktor kehendak,d. adanya persamaan karakter,e. adanya persamaan nasib.Selanjutnya mereka sepakat untuk bersama-sama hidup dalam suatukomunitas masyarakat, yang pada giliranya dapat membentuk ikatan sosial dankemudian lahirlah apa yang disebut bangsa.Pada awal perkembangannya definisi bangsa itu sering diartikan sebagaisekelompok orang yang lahir di suatu tempat yang sama, kemudian merekasecara natural sosiologis bersatu dalam kesatuan komunitas yang disebutbangsa. Dari sini lahir keinginan dan rasa simpati bersama (common willand sympaties) untuk hidup di bawah satu naungan pemerintahan negara.Sehingga dengan menyatunya keinginan bersama itu, maka terciptalah suatukesetiaan dan loyalitas yang kuat kepada bangsa dan negaranya. Inilah akarmula dari tumbuhnya semangat nasionalisme. Karena kesetiaan dan loyalitasyang kuat dari seseorang maupun sekelompok orang kepada bangsa dannegaranya merupakan jiwa dari nasionalisme.Dalam hubungan itu Usman Pelly membedakan antara karakteristikobyektif dan karakteristik subyektif tentang bangsa, yaitu:1. Karakteristik obyektif terdiri dari;_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 27- 36)27-


_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 28- 36)-a. Aspek wilayah teritorial,b. Aspek histories (kesejarahan),c. Aspek perekonomian (sumber kekayaan alam).2. Karakteristik subyektif ialah;a. Aspek kesadaran (consciousness),b. Aspek kesetiaan (loyality)c. Aspek kemauan (will) atau kehendak.Karakteristik subyektif biasanya sangat tepat untuk definisi bangsa,sedang karakteristik obyektif lebih tepat untuk penjelasan bangsa (Republika,24 Oktober,1998: 3).Sementara itu ahli-ahli ilmu sosial menambahkan bahwa karakteristikobyektif tentang bangsa meliputi aspek bahasa, agama, pemerintahan sendiri,dan faktor lingkungan. Aspek-aspek tersebut menjadi dasar dari tumbuhnyaperasaan kebangsaan (nationhood). Kemudian John Stuart Mill (1861),mengemukakan bahwa karakteristik subyektif itu lebih penting dan sangatmenentukan kesatuan dan kekukuhan suatu bangsa ( Republika, 24 Oktober,1998: 3).Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas dapat dikemukakanbahwa unsur-unsur yang dapat membentuk suatu bangsa itu adalah:1. Adanya sekumpulan masyarakat yang sudah berkembang sedemikian rupadalam suatu daerah tertentu,2. mempunyai kesamaan sejarah,3. mempunyai wilayah,4. mempunyai pemerintahan,5. memiliki suatu kebudayaan, bahasa, dan agama tertentu6. memiliki kesadaran dan kesetiaan,7. memiliki kemauan bersama dari warga masyarakatnya untuk hidup bersatudalam suatu pemerintahan.28


Jadi bangsa dalam hal ini merupakan kompleksitas kesatuan yang utuh dariberbagai faktor yang mendukung dan salaing berkaitan secara sinergis antarkomponen dan unsur-unsur yang dapat membentuk suatu bangsa.Perkembangan selanjutnya, suatu bangsa yang seluruh rakyatnya secarabersama-sama bersatu untuk membentuk sebuah pemerintahan danmembentuk UUD, maka bangsa itu kemudian menjadi Negara. Proses bangsayang telah menegara (menjadi sebuah Negara), memberikan gambaran tentangbagaimana masyarakat dari bangsa tersebut berjuang untuk memiliki rumahsebagai tempat tinggalnya. Sebab, Negara merupakan bentuk organisasitertinggi dalam suatu wilayah yang memiliki kedaulatan, adalah rumah tempattinggal suatu bangsa. Negara adalah suatu organisasi yang mewadahi bangsa.Suatu bangsa akan merasa perlu untuk membentuk sebuah Negara, sepertibangsa Indonesia, hidup dalam sebuah Negara yang disebut Negara KesatuanRepublik Indonesia.2. Kesadaran Berbangsa dan BernegaraAdanya kesadaran warga negara terhadap kehidupan berbangsa danbernegara lebih disebabkan oleh beberapa hal penting, yaitu:a. Karena adanya rasa kebangsaan,b. Tertanamnya faham kebangsaan,c. Tingginya semangat kebangsaan,d. Kuatnya wawasan kebangsaan,Keempat aspek di atas memiliki kesatuan arti yang utuh, serta memilikihubungan dan kesamaan yang tidak dapat dipisahkan antara satu denganlainnya. Karena adanya rasa kebangsaan juga akan menanamkan fahamkebangsaan, dan tertanamnya faham kebangsaan akan mempertinggi semangatkebangsaan, sementara tingginya semangat kebangsaan juga akan memperkuat_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 29- 36)29-


wawasan kebangsaan, dan pada gilirannya kuatnya wawasan kebangsaan jugaakan meningkatkan semangat nasionalisme yang tinggi._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 30- 36)-Selanjutnya bagaimana keempat aspek tersebut dalam membentukkesatuan kebangsaan yang utuh dalam kehidupan suatu bangsa. Suatu bangsaagar dapat mempertahankan keutuhannya, maka bangsa tersebut harusmemiliki prinsip-prinsip wawasan kebangsaan yang dapat mengarahkanpandangan pada tercapainya cita-cita bersama.Apa dan bagaimana wawasan kebangsaan itu ?Untuk menjawab hal ini Siswono (1996: 24,25) mengemukakan secararinci mulai dari rasa kebangsaan, faham kebangsaan, semangat kebangsaankemudian wawasan kebangsaan, yang uraiannya sebagai berikut:b. Rasa <strong>Kebangsaan</strong>, adalah kesadaran berbangsa, kesadaran untuk bersatusebagai suatu bangsa yang lahir secara alamiah karena sejarah, aspirasiperjuangan masa lampau, kebersamaan kepentingan, rasa senasibsepenanggungan dalam menghayati masa lalu dan masa kini, sertakesamaanpandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-citabangsa untuk waktu yang akan dating.c. Paham <strong>Kebangsaan</strong>, adalah aktualisasi dari rasa kebangsaan yangberupa gagasan, pikiran-pikiran yang rasional, dimana suatu bangsa secarabersama-sama memiliki cita-cita kehidupan berbangsa dan tujuan nasionalyang jelas dan rasional. Tumbuhdan berkembangnya rasa kebangsaan danpaham kebangsaan ini pada gilirannya akan membentuk semangatkebangsaan.d. Semangat <strong>Kebangsaan</strong>, adalah kerelaan berkorban demi kepentinganbangsa, Negara, dan tanah airnya. Sementara implementasi dan aktualisasidari berbagai hal yang erat kaitannya dengan pemikiran yang menyangkutkehidupan kebangsaan, baik dalam segi ideology, politik, ekonomi, sosialbudaya, hukum, hankam, dan lain-lain untuk membawa bangsa Indonesia30


kearah kehidupan yang lebih maju sesuai dengan komitmen kebangsaannyaitulah yang disebut dengan wawasan kebangsaan.e. <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>, adalah cara pandang yang dilingkupi oleh rasakebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan untukmencapai cita-cita nasionalnya dan mengembangkan eksistensikehidupannya atas dasar nilai-nilai luhur bangsanya.Nasionalisme (Faham <strong>Kebangsaan</strong>)Selanjutnya apa nasionalisme itu ? Dalam kamus umum bahasa Indonesia(1996: 935) dikemukakan bahwa nasionalisme adalah “faham, ajaran, alirankebangsaan; yaitu rasa yang dalam yang harus ditumbuhkan dalam dada setiappemuda”. Dalam pengertian ini, bahwa nasionalisme itu adalah fahamkebangsaan. Namun apa dan bagaimana faham kebangsaan itu? Hal inimemerlukan penjelasan lebih lanjut tentang makna yang terkandung dalamfaham kebangsaan tersebut.Faham kebangsaan, seperti telah diuraikan di atas, dapat diartikansebagai keyakinan yang dimiliki oleh suatu bangsa yang menjadi dasarpedoman bangsa tersebut dalam memperjuangkan cita-citanya. Karena itufaham kebangsaan Indonesia didasarkan atas kesepakatan bersama untukmemiliki satu keyakinan pandangan yang sama dalam mencapai tujuan dancita-cita bangsa, yaitu Pancasila. Jadi nasionalisme itu sama dengan pahamkebangsaan.Hal ini sejalan dengan pendapat Onghokham (Republika, 22 Oktober,1998: 3) tentang konsep kebangsaan yang diterapkan di Indonesia, antara lainmengemukakan bahwa; “Penduduk di negeri ini (Indonesia) bersepakatmenyatukan diri untuk sebangsa dengan memakai asas yang sama, perjanjianyang sama yakni Pancasila”. Kesamaan pandangan ini menjadi dasar suatubangsa dalam mengimplementasikan faham kebangsaannya. Sementara itu_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 31- 36)31-


implementasi suatu faham kebangsaan adalah identifikasi dari aktualisasinasionalisme.Siswono, memandang nasionalisme atau faham kebangsaan itu sebagaiwujud aktualisasi dari rasa kebangsaan, dimana dalam rasa kebangsaan itusendiri terkandung gagasan, pikiran, dan cita-cita dalam mencapai tujuan yangdiharapkan oleh bangsa tersebut. Jadi pengertian nasionalisme menurutSiswono tidak lain merupakan wujud aktualisasi rasa kebangsaan seseorangmaupun masyarakat.Nasionalisme Indonesia Berdasarkan PancasilaBagaimana nasionalisme Indonesia yang berdasarkan Pancasila itu? Selarasdengan pertanyaan itu, Sukarna (1973: 7) mengemukakan bahwa nasionalismeIndonesia yang berdasarkan Pancasila adalah:1. Nasionalisme yang berketuhanan Yang Maha Esa, yaitu mengakui bahwabangsa Indonesia itu adalah makhluk yang beribadat kepada Tuhan sebagaisuatu landasan moral nasionalisme yang kuat.2. Kemudian nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yangberkemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu nasionalisme yangmenghendaki lenyapnya exploitation de nation par nation, exploitation de`Ihome par`I home, exploitation de`I home par nation.3. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan persatuanIndonesia, yaitu nasionalisme yang menjunjung tinggi kepentingan bangsadan negara demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.4. Selanjutnya nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkankerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan perwakilan, yaitu nasionalisme yang menentangautokrasi, tyrani, kediktatoran, oligarchy, monokrasi, dan anarchy._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 32- 36)32-


5. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berkeadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia, yaitu suatu nasionalisme yang menghendakiterwujudnya keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal inimerupakan jiwa nasionalisme Indonesia. Demikian faham kebangsaanIndonesia yang berdasarkan kepribadian Pancasila.Selanjutnya hal penting yang perlu dikemukakan tentang pengertiannasionalisme menurut Ensiklopedi Politik Pembangunan Pancasila (1983: 219)antara lain dijelaskan bahwa kata nasionalisme mencakup dua arti:1. Dalam arti nasionalistis, yaitu sikap nasionalisme yang sempit,berlebihan, dan sombong yang pada gilirannya melahirkan chauvinisme.Nasionalisme seperti ini bersifat negatif.2. Nasionalisme dalam arti positif, yaitu nasionalisme yang bertujuan untukmembela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, tetapi menghormatibangsa lain.Pengertian nasionalisme yang sempit dapat dijelaskan sebagai sikapnasionalisme yang kurang dewasa karena tidak menghargai bangsa lain.Sehingga nasionalisme seperti ini dalam prakteknya menginjak-injak harkat danmartabat bangsa lain. Prinsip yang dipegang dalam nasionalisme seperti iniadalah apa yang menguntungkan bagi bangsanya, cara apapun yang ditempuhselalu dianggap benar dan wajar. Nasionalisme ini pada gilirannya dapatmelahirkan imperialisme. Dalam sejarah dikemukakan bahwa negara-negarayang mempraktekan nasionalisme sempit adalah bangsa-bangsa Eropa. Hal inidibuktikan oleh adanya imperialisme dunia yang dilakukan oleh bangsa Eropapada abad ke-18. Itulah sebabnya nasionalisme Eropa pada umumnya bersifatchauvinisme.Sedangkan pengertian nasionalisme dalam arti positif dapat dijelaskansebagai sikap nasionalisme yang dewasa dan adil. Inilah nasionalisme yang_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 33- 36)33-


erpandangan luas. Nasionalisme seperti ini sangat mendukung harkat danmartabat bangsa-bangsa di dunia serta menjunjung tinggi kemerdekaan danperdamaian. Karena itu nasionalisme ini sangat menentang bentuk-bentukpenjajahan. Nasionalisme Indonesia sebelum era kemerdekaan berbasis padaperjuangan heroisme dalam merebut kemerdekaan dari penindasan kaumimperialis yang chauvinistis. Tetapi nasionalisme dalam era pembangunandewasa ini bentuknya bukan lagi perjuangan heroisme untuk merebutkemerdekaan dari kaum penjajah, melainkan nasionalisme yang diharapkan,agar dapat membawa perjuangan bangsa_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 34- 36)-Indonesia untuk mampuberkompetisi secara global dalam persaingan teknologi dan ekonomi duniayang notabene dalam hegemoni barat.Dalam hubungan itu kita sebagai bangsa yang masih punya akarnasionalisme, tentu harus terus berjuang demi kejayaan dan kemajuan bangsaini. Perjuangan itu dapat dilakukan dengan bekerja keras, tekun belajar dalammenempuh pendidikan untuk mengukir prestasi, melakukan inovasi dalam ilmupengetahuan dan teknologi, memajukan perekonomian, memajukankebudayaan, dan bidang-bidang lainnya yang dapat membawa harum namabangsa Indonesia dalam tata hubungan dunia internasional. Sehingga dengansegala kemampuan yang didukung oleh semangat nasionalisme itu, makabangsa Indonesia benar-benar menjadi bangsa yang kuat dan maju.Jadi pengertian nasionalisme yang relevan dalam era kemerdekaan iniadalah, bagaimana agar perjuangan bangsa Indonesia dapat membangunbangsa dan negaranya dengan baik, sehingga menjadi sebuah negara besaryang kuat dan maju dalam berbagai bidang yang meliputi; ekonomi, politik,sosial, budaya, teknologi dan lain-lain, dengan tetap mengakar kepada nilainilaisosial budaya yang telah membumi di nusantara ini.Dalam hubungan itu pengertian nasionalisme dalam era kemerdekaanmenurut Ensiklopedi Politik Pembangunan Pancasila (1983:222) lebih diarahkan34


pada upaya perjuangan bangsa Indonesia untuk: “bekerja keras dan tekun,membela keadilan,menciptakan lapangan kerja, memajukan kualitaspendidikan, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan lain-lain”. Hal ini memangjauh lebih penting ketimbang pidato bersemangat di mimbar denganmenggembar-gemborkan slogan nasionalisme, tetapi dibalik itu merekamengejar kepentingan pribadi. Nasionalisme dalam era kemerdekaan ini lebihmembutuhkan manusia-manusia yang bermental pembangunan dan bukansekedar pidato-pidato politik yang verbalistik. Demikianlah berbagai pengertianyang menguraikan tentang nasionalisme.KESIMPULAN1. Bangsa adalah sekumpulan orang-orang (masyarakat) yang dilahirkandan berdiam dalam satu wilayah tertentu, mempunyai kehendak untukbersatu karena adanya persamaan karakter dan persamaan nasib.2. Usman Pelly membedakan antara karakteristik obyektif dan karakteristiksubyektif tentang bangsa, yaitu: Karakteristik obyektif terdiri dari; aspekwilayah teritorial, aspek histories (kesejarahan), aspek perekonomian(sumber kekayaan alam). Karakteristik subyektif ialah; aspek kesadaran(consciousness), aspek kesetiaan (loyality), aspek kemauan (will) ataukehendak.3. Unsur-unsur yang membentuk suatu bangsa adalah; adanya sekumpulanmasyarakat yang sudah berkembang dalam suatu daerah tertentu,mempunyai kesamaan sejarah, mempunyai wilayah, mempunyaipemerintahan, kebudayaan, bahasa, dan agama tertentu, memilikikesadaran dan kesetiaan, memiliki kemauan bersama dari wargamasyarakatnya untuk hidup bersatu dalam suatu pemerintahan.4. Adanya kesadaran warga negara terhadap kehidupan berbangsa danbernegara lebih disebabkan oleh beberapa hal penting, yaitu: Karena_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 35- 36)35-


adanya rasa kebangsaan, tertanamnya faham kebangsaan, tingginyasemangat kebangsaan, kuatnya wawasan kebangsaan.5. Nasionalisme adalah “faham, ajaran, aliran kebangsaan; yaitu rasa yangdalam yang harus ditumbuhkan dalam dada setiap pemuda”.6. Nasionalisme Indonesia berjuang untuk memperoleh kemerdekaan daripenjajahan bangsa barat. Sementara nasionalisme barat bersifatchauvinisme, yaitu nasionalisme yang berlebihan dan menjajah bangsalain.7. Nasionalisme Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah: Nasionalismeyang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil danberadab, nasionalisme yang berdasarkan persatuan Indonesia,nasionalisme yang berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, nasionalisme yangberkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demikian fahamnasionalisme Indonesia yang berdasarkan kepribadian Pancasila._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB II Pembelajaran (hal. 36- 36)36-


BAB IIIEVALUASIA. Instrumen PenilaianPilihlah salah satu jawaban yang paling benar1. <strong>Wawasan</strong> kebangsaan adalah ….a. Cara pandang suatu bangsa terhadap paham politiknyab. Cara pandang suatu bangsa terhadap bangsa dan negaranyac. Cara memandang negara dalam kebijakannyad. Cara bangsa Indonesia menentukan tujuannyae. Cara suatu bangsa untuk membangun negaranya.2. Primordialisme adalah suatu sikap yang bertentangan dengan ….a. Semangat perjuanganb. Semangat kekeluargaanc. Semangat kebangsaand. Semangat kehidupane. Semangat kerakyatan3. Cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yangterdiri dari pulau-pulau disebut ….a. <strong>Wawasan</strong> kerakyatanb. <strong>Wawasan</strong> kedirgantaraanc. <strong>Wawasan</strong> persatuand. <strong>Wawasan</strong> nusantarae. <strong>Wawasan</strong> daratan._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB III Evaluasi (hal. 37- 41)37-


4. Kebersamaan sebagai bangsa Indonesia perlu ditumbuh-kembangkandengan membina sikap seperti di bawah ini, kecuali:a. Kekeluargaanb. Gotong royongc. Tolong menolongd. Saling asah, asih, dan asuhe. Saling menunjukan perbedaannya.5. Manakah di bawah ini yang bukan merupakan dasar wawasannusantara menjadi wawasan kebangsaan Indonesia ….a. Secara ideologis konstitusional ( Pancasila dan UUD 1945)b. Secara sosial kulturalc. Secara histories kesejarahand. Secara kewilayahane. Secara kekeluargaan.6. Lautan dalam konsepsi wawasan nusantara berfungsi sebagai ….a. Pemisah antar pulau-pulau Indonesiab. Penghubung antar pulau-pulau Indonesiac. Pemersatu pulau-pulau Indonesiad. Menyimpan kekayaan alame. Pelayaran dan perniagaan7. Bangsa menurut Ernes Renan adalah ….a. Sekelompok manusia yang dipersatukan karena persamaan sejarahb. Sekumpulan manusia yang bersatu dan mendiami suatu pulauc. Orang-orang yang bersepakat untuk tinggal di suatu tempatd. Sekumpulan orang yang bersatu di tempat tertentue. Sekelompok manusia yang dipersatukan oleh mata pencaharian_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB III Evaluasi (hal. 38- 41)38-


8. Terbentuknya suatu bangsa disebabkan oleh berbagai faktor seperti dibawah ini, kecuali:a. Faktor persamaan wilayahb. Faktor persamaan Bahasac. Faktor persamaan karakterd. Faktor persamaan nasibe. Faktor persamaan mata pencaharian9. Kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ditandai olehadanya sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dannasionalisme, yaitu ….a. Kesatuan, persatuan, dan cinta tanah airb. Kesatuan, kerakyatan, dan kemanusiaanc. Kemanusiaan, gotong royong, dan kerakyatand. Kesatuan, kerakyatan, dan kekeluargaane. Kekeluargaan, gotong royong, dan keadilan10. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan pada..a. Chauvinismeb. Primordialismec. Nepotismed. Fragmatismee. Heroisme.Soal Esay.Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !1. Jelaskan apakah apa yang dimaksud dengan wawasan kebangsaan?2. Hal apa saja yang menjadi alasan bangsa Indonesia dalammerumuskan konsep <strong>Wawasan</strong> Nusantara ?_________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB III Evaluasi (hal. 39- 41)39-


3. Jelaskan tentang konsepsi awal lahirnya <strong>Wawasan</strong> Nusantara ?4. Jelaskan dan gambarkan dengan membuat sebuah peta wilayahIndonesia berdasarkan konsep <strong>Wawasan</strong> Nusantara ?Siswa menggambar peta wilayah Indonesia.5. Jelaskan bagaimana implementasi <strong>Wawasan</strong> Nusantara yangmerupakan satu kesatuan POLEK SOSBUD HANKAM ?6. Kemukakan unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa ?7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan karakteristik subyektif dankarakteristik obyektif tentang bangsa ?8. Jelaskan bagaimana kesamaan dan perbedaan tentang rasakebangsaan, semangat kebangsaan, faham kebangsaan, dan wawasankebangsaan ?9. Jelaskan bagaimana perbedaan nasionalime barat dengannasionalisme Indonesia ?10. Kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatdiperlukan, mengapa demikian ?B. Kunci JawabanPilihan Berganda1. B 6. B2. C 7. A3. D 8. E4. D 9. A5. E 10. EUntuk obyektif tes bobot penilaian untuk tiap soal = 1Jadi apabila benar seluruhnya, maka 10 x 1 = 10Apabila siswa mendapat nilai obyektif 7, maka siswa tersebut telahmemenuhistandar minimal obyektif tes._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB III Evaluasi (hal. 40- 41)40-


Sementara itu untuk esay bobot penilaian tiap soal sebagai berikut:1. Untuk soal No. 1 sampai No. 3 bobot nilai = 8 x 3 = 242. Untuk soal No. 4 bobot nilainya = 203. Untuk soal No. 5 bobot nilainya = 104. Untuk soal No. 6 bobot nilainya = 55. Untuk soal No. 7 bobot nilainya = 66. Untuk soal No. 8 bobot nilainya = 157. Untuk soal No. 9 dan No. 10 bobot nilai masing-masing = 10 x 2 =20Jumlah keseluruhan nilai = 100.Apabila siswa dapat memperoleh nilai 70, maka siswa yang bersangkutantelah memenuhi standar minimal.Selanjutnya siswa dapat melanjutkan pembahasan pada modulberikutnya._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB III Evaluasi (hal. 41- 41)41-


BAB IVPENUTUPKalian telah mempelajari modul 1, tentang wawasan kebangsaan danjika kalian telah memenuhi standar nilai minimal kelulusan, kalian dapatmelanjutkan pada pembahasan modul berikutnya. Namun perlu kalianperhatikan dalam setiap pembahasan modul hendaknya dilakukan denganpenuh ketekunan dan ketelitian, sehingga tahap demi tahap kalian dapatmenyelesaikan semua modul dengan hasil yang maksimal.Selanjutnya mintalah bahan pengayaan dari guru, apabila kalian dapatdengan mudah menguasai modul ini. Minta penjelasan dan bimbingan secarateratur dan berkelanjutan, agar kalian lebih baik lagi dalam penguasaanmateri yang disajikan dalam setiap modul. Hal yang perlu kalian perhatikandengan cermat adalah perintah dan petunjuk modul. Kalian harusmengerjakan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam modul ini.Ahirnya semoga apa yang kalian capai dalam pelajaran modul ini dapatmemberikan wawasan pengetahuan bagi kehidupan sekarang dan masa yangakan dating. Teruslah belajar dengan giat, terampil, dan ulet. Karenaketerampilan dan keuletan yang kalian miliki dapat menjadi modal bagikemajuan prestasi kalian. Selamat belajar, semoga kesuksesan menyertaikalian._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>BAB IV Penutup (hal. 42- 42)42-


DAFTAR PUSTAKAAbdul Gani Ruslan, (1996), Memantapkan Jiwa Nasionalisme MenghadapiEra Globalisasi Abad XXI , Jakarta: Makalah Seminar.Adi Sage Lazuardi, (1996), Sebuah Catatan Sudut Pandang Siswono TentangNasionalisme dan Islam, Jakarta: Citra Media.Badudu J.S., (1996), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: SinarHarapan.Danusaputro Munajat, (1979), Wawasn Nusantara ( dalam Ilmu, Politik, danHukum ), Bandung: Alumni.Kohn Hans, (1984), Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: PenerbitErlangga bekerja sama dengan PT PembangunanKaelan, (2003), Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,Yogyakarta: Paradigma.Ryaas Rasyid Muhammad, (1998), Nasionalisme dan Demokrasi IndonesiaMenghadapi Tantangan Globalisasi, Jakarta: PT Yarsif Watampone._________________________________________________________________Modul 1, <strong>Hakekat</strong> <strong>Wawasan</strong> <strong>Kebangsaan</strong>Daftar Pustaka (hal. 43- 43)43-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!