13.07.2015 Views

HAL KEBETULAN DALAM RUT 2:3

HAL KEBETULAN DALAM RUT 2:3

HAL KEBETULAN DALAM RUT 2:3

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>HAL</strong> <strong>KEBETULAN</strong> <strong>DALAM</strong> <strong>RUT</strong> 2:3143<strong>HAL</strong> <strong>KEBETULAN</strong> <strong>DALAM</strong> <strong>RUT</strong> 2:3Berdasarkan observasi leksikal dan semantik di atas, secarasintaktikal wayyiqer miq e reha pada Rut 2:3 memang dapat berarti“kebetulan” (bdk. NKJV: “she happened to come to”; L: “und es trafsich, daβ” 8 ). Beberapa terjemahan akademik lain juga tidak dapatmenghindarkan arti itu: “as luck would have it, she happened upon” 9 ;“it so happened that she found herself in” 10 ; “and as it happened shecame upon” 11 atau “she happened to come upon” 12 ; “and it so happenedthat” 13 ; “son sort se rencontra (être) un champ.” 14Usulan Kuswanto untuk merevisi terjemahan “kebetulan” dalam TB(“Dan terjadilah adanya [ternyata] . . . ”) akan memiliki dukungan leksikaldan sintaktikal yang kuat apabila konstruksi kalimatnya dimulai denganwayehi, “dan terjadilah” (bdk. Rut 1:1) atau wehinneh “ternyata,”“tampaklah,” atau “lihat” (bdk. Rut 4:1).Namun demikian, Kuswanto menangkap dengan benar bahwa yangdimaksud di sini bukan kebetulan murni yang berada di luar kontrolTuhan. F. Bush sudah memperingatkan bahwa “kebetulan” yangdimaksud tidak sama dengan yang dipahami oleh orang yang tidakberiman, “One must be careful not to read modern secular conceptionsof ‘fate’ or ‘luck’ or ‘chance’ into this language.” 15 Yang dimaksud olehnarator Alkitab adalah persis kebalikan dari pemahaman manusia yangtidak memperhitungkan Tuhan dalam kejadian-kejadian di dunia. Duniayang dimaksud narator Alkitab adalah sebuah dunia yang berada dalamkontrol Tuhan. Perhatikan pandangan senada dari beberapa penafsirberikut:. . . the fate that humankind does not control . . . an indirect reference to Godhimself standing behind the apparently chance encounter. . . . 16. . . der Zufall (miqrœ) von Ruth 2,3 “ist für den Erzähler natürlich göttlicheFügung (vgl. V.20).” 178Die Bibel nach der Übersetzung Martin Luthers (rev., 1985).9Hubbard, Book of Ruth 140.10Jack M. Sasson, Ruth: A New Translation with a Philological Commentary anda Formalist-Folklorist Interpretation (Biblical Seminar; Sheffield: Sheffield AcademicPress, 1989) 38.11Frederic Bush, Ruth/Esther (WBC; Dallas: Word, 1996) 98.12Holladay, 213.13Kirsten Nielsen, Ruth (OTL, terjem. E. Broadbridge; Lousville: Westminster JohnKnox, 1997) 53.14Paul Joüon, Ruth: Commentaire Philologique et Exègètique (Subsidia Biblica;Rome: Biblical Institute Press, 1986) 48.15Ruth/Esther 106.16Nielsen, Ruth 55.17THAT 2:684.


<strong>HAL</strong> <strong>KEBETULAN</strong> <strong>DALAM</strong> <strong>RUT</strong> 2:3145pertemuan di ladang itu adalah untuk menggambarkan betapaberuntungnya Rut yang tidak pernah memimpikan pertemuan itu danjuga tidak perlu melewatkan masa menuai yang sangat singkat. Tahutahuia sudah berada di ladang milik orang yang nantinya, di luarrencananya, menjadi suaminya. Bush menegaskan hal ini, “Ruth, withoutany intention to do so, ended up gleaning in the field that belonged toBoaz” 22 (yang dicetak tegak adalah tambahan penulis). Menurutperkiraan saya, agaknya inilah yang dimaksud oleh Muraoka (“Whatwas allocated to her happened to be the plot of land belonging to Boaz”)dalam catatan kaki Kuswanto, bahwa “yang ditentukan untuknyakebetulan sebidang tanah kepunyaan Boas.” 23 Pertemuan di ladang, yangbakal berlanjut kepada perkawinan mereka, tidak berasal dari keinginanRut sebelumnya, melainkan sebuah kejadian yang dipimpin Tuhan.Tentang tidak disebutnya nama Tuhan, ini semata-mata soal gayabahasa dari narator. Hubbard berpendapat bahwa secara harafiahkalimat tersebut bernada hiperbola dan persis menyampaikan maksudyang sebaliknya (“. . . literally the sentence smacks of hyperbole—strikingunderstatement intended to create the exact opposite impression . . . ”).Karena pada pasal 1 keterlibatan Tuhan sudah jelas dalam kehidupanNaomi (ay. 6, 8, 9, 13, 20, 21), maka pada 2:3 pembaca diperkirakan akanbereaksi sambil tersenyum, “Kebetulan? Ehm, . . . Tentu saja tidak!” 24Rut sendiri pada waktu itu belum menyadari hal tersebut (demikianlahalur cerita sebuah naratif), namun apabila suatu saat nanti ia menengokke belakang melihat urutan perjalanan hidupnya, tentu ia akan dapatmenelusuri jejak-jejak pimpinan Tuhan.TERJEMAHAN DAN KEYAKINAN TEOLOGIS PENERJEMAHUsulan Kuswanto untuk merevisi kata “kebetulan” dari Rut 2:3 versiLAI, jelas bukan karena pertimbangan leksikal atau pun sintaktikal.Ketika ia membandingkan terjemahan LAI dengan terjemahan NewInternational Version (“as it turned out to be”) yang tampaknya ia setujui,secara tidak langsung terungkap dasar penolakannya atas terjemahanLAI tersebut, yakni masalah “doktrin kebetulan.” Tibanya Rut di ladangBoas bukanlah sebuah kebetulan tetapi hal itu merupakan rencana Allah. 25Rupanya, menurut Kuswanto, terjemahan LAI mendukung “doktrinkebetulan” yang tidak diterimanya.22Ibid. 10423Lih. Kuswanto, 137 catatan kaki no. 7.24Book of Ruth 141.25Kuswanto, “Memakai Terjemahan yang Tepat” 137.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!