13.07.2015 Views

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

· .,Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsitanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untukpenyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Olehkarena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudahbasah dan eepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi pasir sang at kecilsehingga mudah terkikis oleh air atau angin. Dengan demikian, media pasir lebihmembutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yangmenyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam seeara tunggal (Administrator,2008).Biakan yang dapat tumbuh 100 % baik dalam media tanah + pupuk kandang dantanah + pasir + pupuk kandang adalah biakan yang berasal dari perlakuan ~ KH pad attanpa vit + IAA 0,5 mg/l dan % MS eair + vit tanpa meso inositol + NAA 0,5 mg/l (Tabel 4).Hal ini kemungkinan disebabkan media dasar yang miskin (1/2 Knop Heller) memerlukanauksin yang aktivitasnya rendah (IAA) untuk perkembangan perakarannya danpertumbuhan selanjutnya pada tahap aklimatisasi. Sedang media dasar yang lebih kaya %MS memerlukan auksin yang lebih kuat aktivitasnya (NAA) dalam imbangan auksinsitokinin.Hasil pengamatan keragaman morfologi tanaman nilam setelah aklimatisa simenunjukkan bahwa pada umur 1 bulan tidak ada interaksi yang nyata antara media lanadan perlakuan in vitro sebelum aklimatisasi terhadap sifat morfologi tinggi tanaman . j latunas dan jumlah eabang (Tabel 5). Dari Tabel 5 terlihat bahwa tanaman tertinggi dicapaioleh perlakuan awal % MS eair + vit tanpa meso inositol + NAA 1,0 mg/l (9,35 em) dan ~KH eair tanpa vit + IAA 0,5 mg/l (9,40 em) . Sedang jumlah tunas tertinggi (2,5) dan jumlaheabang tertinggi (2,8) dieapai oleh perlakuan % MS padat + vit tanpa meso inositol + I BA1,0 mg/!. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi kekeringan dan perlakuan in vitromenimbulkan keragaman morfologi tanaman setelah diaklimatisasi.Hasil pengamatan jumlah buku dan jumlah daun terdapat interaksi yang nyata antaramedia tanam dan perlakuan awal sebelum aklimatisasi. Jumlah buku tertinggi (35,4) danjumlah daun tertinggi (54,4) dieapai oleh perlakuan % MS padat + vit tanpa meso inositol +ISA 1,0 mg/l pada media tanah + pasir + pupuk kandang (Tabel 6) . Hasil penelitiansebelumnya pada biakan in vitro juga menunjukkan bahwa ntuk memaeu pertumbuhanjumlah daun diperlukan tambahan auksin yang sedang aktivitasnya yaitu ISA 0,5 mg/!.22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!