13.07.2015 Views

ekonomi 2

ekonomi 2

ekonomi 2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

gembira oleh Indonesia sebagai negara pengekspor minyak bumi. Akantetapi, kemampuan produksi minyak ekspor Indonesia ternyata lebih kecildibandingkan jumlah konsumsi minyak dalam negeri. Sementara itu, naiknyaharga minyak dunia justru akan merugikan Indonesia. Mengapa demikian?Karena kenaikan harga minyak dunia menyebabkan subsidi BBM yang harusdikeluarkan pemerintah semakin membengkak.Agar lebih jelas seperti apa kerugian Indonesia, simaklah sekilas infoberikut!I N F OKenaikan Harga Minyak Bukan lagi Surga bagi IndonesiaBagi negara produsen minyak, anggota OPEC seperti Indonesiasekalipun, drama kenaikan harga minyak tidak lagi disambut denganrasa syukur. Dongeng tentang rezeki minyak, istilah yang selalu kitabaca dalam setiap halaman surat kabar antara 1970-an dan 1980-ansudah jarang kita temukan lagi. Soalnya, produksi minyak terusmenurun sebaliknya konsumsinya terus menanjak. Satu dari tiga literBBM yang hari ini dibakar rakyat Indonesia harus didatangkan daripasar minyak Asia di Singapura, Cina, sampai Nigeria.Akibatnya, kenaikan harga di pasar internasional tak bisa lagikita nikmati sebagai rezeki bonanza minyak seperti di masa lalu.Lonjakan harga justru menjadi tulah yang menggerogoti simpanancadangan devisa. Minyak yang selama ini menjadi sumber kekayaandevisa, kini berbalik menjadi ancaman terhadap kesehatan neracapembayaran.Lebih celaka lagi, harga minyak di dalam negeri belumsepenuhnya disetarakan dengan harga di pasar internasional. Melaluiinstrumen yang disebut subsidi energi, pemerintah terus menjadibumper yang harus siap menomboki selisih harga minyakinternasional dengan harga minyak domestik. Makin tinggi hargaminyak di pasar dunia makin sempit ruang gerak pemerintah untukmelakukan manuver terhadap anggaran negara.Tahun ini, dengan patokan harga minyak US$ 35 per barel saja,dana subsidi yang harus disediakan melambung hingga mencapai Rp63 triliun, melonjak hampir lima kali lipat dari jumlah yang sebelumnyadianggarkan. Jumlah yang kolosal itu setara dengan tiga kali lipatanggaran yang disediakan untuk subsidi pendidikan nasional. Semakinsering harga minyak bergejolak, semakin kerap kita harusmenyesuaikan pos-pos dalam APBN.APBN, APBD, dan Kebijakan Fiskal 65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!