13.07.2015 Views

ekonomi 2

ekonomi 2

ekonomi 2

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebutan The Black Monday. Pada hari itu Dow Jones Industrial AverageIndex mengumumkan kemerosotan harga saham sebesar 502 pointatau 22,6% dari harga semula. Kemerosotan sebesar itu belum pernahterjadi sebelumnya. Dan angkanya bahkan sampai hampir dua kalilipat dari angka kemerosotan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia,yakni 12 % pada tanggal 22 Oktober 1929 dan dikenal dengan TheGreat Crash. Malapetaka pada tahun 1929 itulah yang diduga menjadipenyebab utama krisis per<strong>ekonomi</strong>an dunia, yang akhirnya berakibatpada Depresi Besar (The Great Depression) pada tahun 1930-an.Hebatnya kejatuhan pasar saham pada hari “Senin Hitam” itudapat dilihat dari ilustrasi berikut ini. Beberapa perusahaanperdagangan saham raksasa di Amerika Serikat bangkrut seketika,karena tak sanggup menanggung rugi yang diperkirakan mencapaimiliaran dolar AS dalam sehari itu. Banyak investor menjadi putusasa dan bunuh diri.Dapat dibayangkan betapa hebat kejatuhan itu mengguncangdunia. Kepanikan terjadi di pasar-pasar modal London, Paris, Tokyo,Hongkong, Singapura, Sidney, sampai ke Afrika Selatan. Berbagaianalisis dan spekulasi tentang malapetaka ini muncul kemudian.Beberapa di antaranya yang berhasil dikumpulkan majalah Tempoadalah sebagai berikut.1. Spekulasi yang berlebihan membuat harga saham di pasar tidakrealistis lagi (over-valued). Sejak lima tahun terakhir sebelumbencana ini, para investor berspekulasi memborong untukmengejar keuntungan dari kenaikan harga (capital gain).Spekulasi ini semakin mendorong kenaikan harga saham secaratidak realistis. Para analisis yakin bahwa kekacauan yangdiakibatkan “Senin Hitam” itu mengarah pada normalisasi hargasaham.2. Kenaikan suku bunga Bank Sentral Jerman. Para eksekutif dalampemerintahan Reagen menuding kenaikan suku bunga bank diJerman mengakibatkan orang ingin segera mengalihkaninvestasinya ke sana, dan menjual saham dengan serentak.Penjualan saham secara serentak mengakibatkan merosotnyaharga saham.3. Kebijakan <strong>ekonomi</strong> Kongres Amerika Serikat cenderungmenyetujui undang-undang perdagangan yang proteksionis yangmenakut-nakuti para calon investor.Pasar Uang dan Pasar Modal 145

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!