13.07.2015 Views

Reinkarnasi : Pandangan Dunia Yang Melatar Belakanginya ... - SAAT

Reinkarnasi : Pandangan Dunia Yang Melatar Belakanginya ... - SAAT

Reinkarnasi : Pandangan Dunia Yang Melatar Belakanginya ... - SAAT

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tetapi sekali lagi, sekalipun tampak ada usaha untuk memperhalus pengajarannya,hukum karma tetap fatalistis, sangat berpusat kepada usaha manusia dan antitheis. Karena parapenolong itupun adalah manusia yang dianggap telah mencapai tingkat spiritualitas tertentu.3. NirwanaAdalah tempat keabadian yang menjadi tujuan akhir dari proses reinkarnasi. Dalamaliran Buddha yang paling tradisional yaitu Hinayana, juga dalam Hinduisme nirwana adalahketidakadaan (void), di mana jiwa hilang dan bersatu dengan alam semesta. Dalam Hinduismedikenal yoga (sebuah cara bersemadi) sebagai cara untuk memutuskan rantai karma. Ketikaseorang yogi berhasil mematahkan rantai karma-nya, ia tidak akan dilahirkan kembali danbersatu dengan atman, sang jiwa alam semesta. 16Keselamatan dalam agama Buddha adalah mencapai nirwana, terlepas dari roda samsara(penderitaan). Ada tiga langkah langkah menuju nirwana: sila (moral), samadhi (meditasi) danprajna (pengetahuan). Untuk mencapainya manusia harus melalui tiga langkah itu dengansempurna. Golongan Buddha Mahayana, yang lebih modern, menjadikan nirwana bukan lagikekosongan, tetapi tempat kebahagiaan yang sempurna. 17Dalam ajaran keselamatan ini terlihat bahwa Hinduisme tetap padapanteisme/monismenya, sedangkan pada ajaran Buddha terlihat adanya usaha untuk membuatajaran ini menjadi lebih “menarik” dengan tidak menghilangkan identitas manusia dalam“ketidakadaan”. Namun dalam Buddhapun sesungguhnya penjelasan tentang nirwana inipuntidak mengurangi kebingungan (kalau tidak boleh dikatakan menambah) tentang identitasmanusia dalam keselamatan jiwanya.4. Evolusi menuju kesempurnaanDalam reinkarnasi sesungguhnya tidak dikenal neraka. “Neraka” adalah di dunia ini,dimana jiwa terjebak dalam roda samsara yang panjang. Swami Prabhupada 18 mengatakan:Hidup manusia adalah sangat istimewa; jiwa mendapatkan sebuah tubuh manusia hanyasetelah melewati jutaan spesies yang lebih rendah. Dan hanya wujud manusia yangmempunyai intelegensi untuk mengerti hukum karma dan karenanya menjadi bebas darireinkarnasi. Tubuh manusia adalah satu-satunya lubang yang melaluinya seseorangdapat lepas dari penderitaan keberadaan materi. Siapa yang menyalahgunakan wujudmanusia dan tidak menjadi sadar diri adalah tidak lebih baik dari seekor anjing ataukeledai.Jadi dalam konsep reinkarnasi, jiwa mulai masuk ke dalam dunia tidak langsung jadimanusia, tetapi mungkin sebagai batu atau binatang. Lalu ia berevolusi dengan prosesreinkarnasi ke wujud spesies yang lebih tinggi. Ketika sampai wujud manusia jiwa sudahmendekati tujuan untuk terbebas dari reinkarnasi. Dan kalau ia tidak dilahirkan kembali ia akanterbebas dan hilang dalam kesempurnaan.Kita bisa melihat jelas konsep evolusi yang terdapat didalamnya. Tetapi dalam konsepini sering bertentangan dengan ajaran karma sendiri yang seringkali lebih merupakan hukuman8: Graduate Samsara: End the Cycle of Birth and Death dalam “The Science of Reincarnation,”http://www.mantrameditation.com/thescienceofreincarnation.html.16 Bdk. Johannes Aagaard, “Reincarnation - Resurrection?” Aeropagus (Easter 1989) 22.17 Raguin, “Getting to Know Buddhism” 36.18 Prabhupada, chapter 8: Graduate Samsara.6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!