13.07.2015 Views

Untitled - UNDP

Untitled - UNDP

Untitled - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2.2.6. Meningkatkan keterjangkauan ODHA untuk mendapatkankemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan yangbermutu termasuk ketersediaan obat anti retrovirus dan obatinfeksi oportunistik yang bermutu dan terjangkau secarabertahap.STRATEGI NASIONALPENANGGULANGANHIV/AIDS 2003 – 20073. SURVEILANS HIV/AIDS DAN IMSSalah satu kegiatan yang penting dalam penanggulangan HIV/AIDSadalah mengumpulkan data melalui kegiatan surveilans yang sistematikdan terus menerus agar dapat diketahui distribusi dan kecenderunganinfeksi HIV, distribusi kasus AIDS serta faktor-faktor yang mempengaruhipersebaran HIV di masyarakat. Selain untuk mengetahui besaran,kecenderungan dan distribusi dari persebaran HIV/AIDS, surveilansepidemologi dan perilaku akan memberikan informasi yang sangatpenting untuk perencanaan penanggulangan meliputi kegiatanpencegahan, perawatan, pengobatan dan dukungan pada ODHA,peningkatan kapasitas (capacity building), penelitian, pengembanganperaturan dan perundang–undangan serta kegiatan lain.Surveilans HIV/AIDS adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dananalisis data HIV/AIDS serta penyebarluasan hasil analisis denganmaksud untuk meningkatkan pelaksanaan penanggulangan penyakit.Pelaksanaan surveilans HIV/AIDS di Indonesia dimulai tahun 1988 dengandiberlakukannya kewajiban melaporkan kasus AIDS yang kemudiandiikuti dengan penyelenggaraan surveilans HIV secara bertahap.Penularan HIV berkaitan dengan perilaku seks beresiko dan penyalahgunaNapza suntik sehingga untuk mendeteksi tingkat penularan HIVlebih dini dan mengantisipasi keberadaan kelompok rawan tertular HIVmaka perlu dilakukan surveilans perilaku (Behavioral Surveillance Survey)IMS merupakan masalah kesehatan masyarakat dan bersifat sangatendemis di Indonesia serta memudahkan terjadinya penularan HIV, makaperlu dilakukan surveilans IMS dan mengamati prevalensi HIV padapenderita IMS.Surveilans HIV, AIDS dan IMS memerlukan laboratorium yang baik dandalam jumlah yang cukup tersedia di seluruh daerah, serta didukungjaringan laboratorium diagnostik dan laboratorium rujukan. Untuk itu perlusistim surveilans yang baku dengan koordinasi dan arahan tingkatNasional oleh Departemen Kesehatan.3.1.TujuanMemperoleh informasi tentang besaran masalah, persebaran dankecenderungan penularan HIV/AIDS dan IMS untuk digunakan bagiperumusan kebijakan dan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS.13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!