13.07.2015 Views

Untitled - UNDP

Untitled - UNDP

Untitled - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

STRATEGI NASIONALPENANGGULANGANHIV/AIDS 2003 – 20072.2. Tahun 1989 – 1994Respons terhadap HIV/AIDS dilakukan dengan mulai melakukansurveilans HIV pada sub-populasi tertentu seperti Penjaja Seks dandiberlakukannya uji saring darah donor oleh Unit Transfusi Darah-PMI. Jumlah laboratorium yang mampu memeriksa HIV diperbanyaksehingga semua laboratorium kesehatan propinsi dapat berperandalam surveilans HIV/AIDS. Kemampuan tenaga kesehatan dalampenanggulangan HIV/AIDS ditingkatkan melalui pendidikan danlatihan, sebagian dari petugas kesehatan dan non kesehatan dikirimke luar negeri.KIE tentang HIV/AIDS ditingkatkan antara lain dengan melaksanakanseminar bagi wartawan, staf Fakultas Kedokteran, pihak swasta dandunia usaha. Berbagai materi KIE seperti buku, brosur, dan leafletditerbitkan, diperbanyak dan disebarluaskan. Dari masyarakat mulaitimbul kesadaran untuk turut serta dalam menanggulangi HIV/AIDSmelalui pembentukan LSM peduli AIDS.Komisi Penanggulangan AIDS dibentuk berdasarkan KeputusanPresiden Nomor 36 tahun 1994, yang diketuai oleh MenteriKoordinator Kesejahteraan Rakyat. Komisi menerbitkan dokumenStrategi Nasional Penanggulangan AIDS dan keputusan lainnya.2.3. Tahun 1994 – 2002Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) dibentuk di semuapropinsi dan kabupaten. Jumlah LSM Peduli AIDS juga meningkatdan tumbuh di hampir semua propinsi di Indonesia. Kelompok ulamadari berbagai agama juga turut serta dalam kegiatanpenanggulangan. Banyak diantara LSM mempunyai kegiatan yangsangat intensif dan spesifik seperti di bidang konseling, KIE,pendidikan, pelatihan, pengobatan dan perawatan.Komisi Penanggulangan AIDS dan berbagai Departemen serta sektorterkait membentuk kelompok kerja penanggulangan AIDS yangsesuai dengan tugas dan fungsi Departemen/sektor yangbersangkutan.4Upaya kerjasama bilateral, regional dan internasional mulaidilaksanakan. Berbagai organisasi internasional telah memberikanbantuan teknis dan dana seperti dari WHO, UNAIDS, UNICEF,UNFPA, <strong>UNDP</strong>, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia. Bantuanyang bersifat bilateral datang dari Amerika Serikat, Australia, Jerman,Jepang dan lain-lain negara. Di tingkat regional dan internasionalIndonesia juga berpartisipasi dalam berbagai pertemuan yangberkaitan dengan upaya penanggulangan HIV/AIDS. Berbagai hasilpertemuan tersebut diadopsi menjadi bagian kebijaksanaanpenanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!