13.07.2015 Views

pangan dan gizi sebagai indikator kemiskinan - Suyatno, Ir., MKes

pangan dan gizi sebagai indikator kemiskinan - Suyatno, Ir., MKes

pangan dan gizi sebagai indikator kemiskinan - Suyatno, Ir., MKes

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANGAN DAN GIZISEBAGAI INDIKATORKEMISKINANBy : <strong>Suyatno</strong>, <strong>Ir</strong>. <strong>MKes</strong>Office : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public HealthDiponegoro University, SemarangContact : 081-22815730 / 024-70251915


Pengertian Kemiskinan• Ketidakmampuan untuk mentaati normayang berlaku di masyarakat.• Ketidakmampuan memenuhi kebutuhandasar minimal untuk hidup layak• UNDP: tidak a<strong>dan</strong>ya kesempatan <strong>dan</strong>pilihan dasar untuk pembangunanmanusia – untuk manusia hidup panjangumur, sehat, kreatif <strong>dan</strong> menikmatistandar hidup layak, bebas, bermartabat,percaya diri <strong>dan</strong> hormat pada orang lain<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 3


Macam KemiskinanKemiskinan absolut vs relatif: Kemiskinan absolut, <strong>sebagai</strong>ketidakmampuan untuk memenuhistandar minimum kebutuhan hidup Kemiskinan relatif <strong>sebagai</strong>ketidakmampuan untuk memenuhistandar hidup sesuai yang diperlukan<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 4


Kemiskinan Alamiah vs Struktural: Kemiskinan alamiah: disebabkanfaktor alamiah Kemiskinan struktural/kronik:disebabkan karena faktor2 struktural:terbatasnya sumber penghasilan,kurangnya akses thd fasilitaskesejahteraan sosial, rendahnyakualitas sdm<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 5


Pendekatan dalam mengukur<strong>kemiskinan</strong> Pendekatan Obyektif:dikembangkan atas dasar nilai-nilai normatif Pendekatan Subyektif:– dikembangkan dari pemahaman pendudukmengenai standar hidup mereka <strong>dan</strong> bagaimanamereka mengartikannya.– berdasarkan nilai-nilai individu <strong>dan</strong> keluarga<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 6


Garis <strong>kemiskinan</strong>:• Garis yang membagi/menjadi bataspenduduk miskin <strong>dan</strong> tidak miskin• Gais <strong>kemiskinan</strong>: standar hidupminimum yang sesuai kondisimasyarakat• Didasarkan pada 2 konsep,yaitu:- Konsep Standar hidup- Tingkat minimum yang cocok/dapatditerima (minimum acceptable level)<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 7


Indeks yang digunakan• Indeks ganda (a multiple Index approach):~Didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasaryang berbeda-beda.• Indeks tunggal:~Didasarkan pada perkiraan nilai pendapatan(nilai uang) yang didasarkan 2 pendekatan:0 Menentukan keranjang barang-barang pokok yangterdiri dari makanan <strong>dan</strong> bukan makanan yangkemudian dihitung uang yang diperlukan untukmembelinya berdasarkan harga yang berlaku0 Menentukan garis <strong>kemiskinan</strong> langsungberdasarkan kebutuhan makanan<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 8


Cara Pengukuran:BPS: Menggunakan Head Count Index : nilaigaris <strong>kemiskinan</strong> yang dihitung berdasarkannilai uang untuk rata-rata kebutuhan kaloridari makanan yang dikonsumsi ditambahdengan nilai uang dari barang-barang nonmakanan Menggambarkan ukuran <strong>kemiskinan</strong> absolut Dapat digunakan menggambarkan rasiojumlah penduduk miskin terhadap jumlahpenduduk.<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 9


BPS menggunakan data konsumsi <strong>dan</strong>pengeluaran yang diperoleh dari SUSENAS.Susenas 1998: Komoditas <strong>pangan</strong> : 52 jenis Komoditas non <strong>pangan</strong>: 27 jenis untukkota <strong>dan</strong> 25 jenis untuk desaKesulitan yang muncul dalam hal penentuankomoditas makanan <strong>dan</strong> bukan makananserta harga yang bervariasi antar wilayahPenerima Kompensasi Subsidi BBM keluarga:income < Rp 175 rb/kap/bln -- miskin<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 10


• Et < Em + (F x Em)• Dimana:BPS:– Et : nilai pengeluaran total– Em : nilai pengeluaran untuk memenuhikebutuhan energi– Faktor konversi, F=Enf/Et.– Dengan: Enf adalah pengeluaran non food<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 11


BKKBN:o Identifikiasi keluarga miskin berdasarkan<strong>indikator</strong> ekonomi <strong>dan</strong> bukan ekonomi (<strong>pangan</strong>,san<strong>dan</strong>g, papan, kesehatan, pendidikan,agama,keluarga berencana, imteraksi diantara anggotarumahtantangga, transportasi, tabungan, informasi<strong>dan</strong> peran sosial).o Terdapat 22 <strong>indikator</strong> untuk mengklasifikasikan:o Keluarga pra sejahtera/Pra KSo Keluarga sejahtera I/KS Io KS II 5 katagorio KS IIIo KS III+o Keluarga miskin: keluarga Pra KS <strong>dan</strong> KS Io Terdapat kesulitan dlm mengukur <strong>indikator</strong> bukanekonomi spt kebut psikologis & sosial, <strong>dan</strong>pemahaman + interpretasi <strong>indikator</strong><strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 12


BKKBN:• 5 katagori:– Pra Sejahtera/Pra KS– KS I - 5 <strong>indikator</strong>– KS II - 13 <strong>indikator</strong>– KS III - 20 <strong>indikator</strong>– KS III+ - 22 <strong>indikator</strong>Miskin: Pra KS <strong>dan</strong> KS I<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 13


Ba<strong>dan</strong> Pusat Statistik membagi:1. Sangat miskin :kemampuan minimal untuk memenuhi konsumsi setaraatau kurang dari 1900 kalori per orang perhari <strong>dan</strong>pengeluaran Non Makanan atau senilai Rp120 000 perbulan.2. Miskin :kemampuan minimal untuk memenuhi konsumsi antara1900-2100 kalori perorang <strong>dan</strong> pengeluaran nonmakanan atau senilai Rp 150 000 perorang bulan.3. Mendekati Miskin:kemampuan minimal untuk memenuhi konsumsi antara2100-2300 kalori perorang perhari <strong>dan</strong> pengeluaranNon makanan atau senilai Rp 175 000 perorang bulan.<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 14


DBLT/SLT (2007)Kriteria rumah tangga miskin menurut TimKoordinasi Pusat Program Pemberian SubsidiLangsung Tunai, Departemen Komonikasi <strong>dan</strong>Informatika, dikaitkan dengan <strong>kemiskinan</strong> makro(garis <strong>kemiskinan</strong>) , yaitu• Penghitungan <strong>kemiskinan</strong> dilakukan denganpendekatan moneter atau pendekatan pengeluarankonsumsi untuk kebutuhan dasar.• Konsep <strong>kemiskinan</strong> adalah kebutuhan hidupminimal untuk seseorang atau rumah tangga.• Kemiskinan dipan<strong>dan</strong>g <strong>sebagai</strong> ketidakmampuanuntuk memenuhi kebutuhan minimal: <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong>non <strong>pangan</strong>.<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 15


Kriteria Penerima DBLT/SLT (ada 14):1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 perorang.2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat daritanah/bambu/kayu murahan.3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamboo/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa di plester.4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-samadengan rumah tangga lain.5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakanlistrik.6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidakterlindung/sungai/air hujan.7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayubakar/arang/minyak tanah.8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalamseminggu.<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 16


UNDP:o Human Poverty Index (HPI) – 1997o Satu ukuran <strong>kemiskinan</strong> yang menggunakanbeberapa dimensi yang berbeda mengenai kualitashidup yang meliputi: umur pendek, keterbatasanakses pendidikan dasar <strong>dan</strong> keterbatasan aksesterhadap sumber kepemilikan umum <strong>dan</strong> sendiri.o Tiga <strong>indikator</strong> HPI meliputi:o Persentase penduduk yang diperkirakan meninggalsebelum umur 40 tahuno Persentase penduduk dewasa yang dapat membeca<strong>dan</strong> menuliso Nilai komposit dari tiga variabel: pesentasependuduk yang memiliki akses terhadap fasilitaskesehatan, air bersih <strong>dan</strong> persentase balita <strong>gizi</strong>kurang<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 18


Ali Khomsan dkk:Miskin : 3,6 x daging sapi per bulan<strong>Suyatno</strong> - FKM UNDIP Semarang 21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!