12.07.2015 Views

Pelapisan Permukaan Keramik dengan Polimer ... - JUSAMI - Batan

Pelapisan Permukaan Keramik dengan Polimer ... - JUSAMI - Batan

Pelapisan Permukaan Keramik dengan Polimer ... - JUSAMI - Batan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Jurnal Sains Materi IndonesiaIndonesian Journal of Materials ScienceVol. 9, No. 1, Oktober 2007, hal : 46 - 51ISSN : 1411-1098Akreditasi LIPI Nomor : 536/D/2007Tanggal 26 Juni 2007PELAPISAN PERMUKAAN KERAMIK DENGAN POLIMEREPOKSI AKRILAT MENGGUNAKAN IRADIASI UVABSTRAKMarsongkoPusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) - BATANJl. Cinere Pasar Jumat, JakartaPELAPISAN PERMUKAAN KERAMIK DENGAN POLIMER EPOKSI AKRILATMENGGUNAKAN IRADIASI UV. Penelitian pelapisan permukaan polimer epoksi akrilat pada keramiktelah dilakukan <strong>dengan</strong> pengeringan menggunakan radiasi ultra-violet (UV). Bahan pelapis radiasi adalah resinepoksi akrilat <strong>dengan</strong> nama komersial Laromer EA 81 (oligomer epoksi akrilat dalam 20 %berat monomerheksandiol diakrilat) setelah dicampur <strong>dengan</strong> monomer tripropilen glikol diakrilat (TPGDA) dan fotoinisiator2,2 dimetil-2-hidroksil asetofenon (Darocur 1173). Konsentrasi TPGDA dalam campuran divariasi menjadi0 %berat; 5 %berat; 10 %berat; 15 %berat dan 20 %berat, sedangkan konsentrasi fotoinisiator 1 %beratcampuran resin epoksi akrilat dan TPGDA. Iradiasi dilakukan menggunakan sumber radiasi UV <strong>dengan</strong>intensitas 80 watt/cm pada kecepatan konveyor 2 m/menit; 4 m/menit dan 5 m/menit. Parameter yang diamatimeliputi kekerasan, adesi, ketahanan kikis, dan ketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda. Hasilpengukuran sifat-sifat lapisan menunjukkan bahwa lapisan hasil iradiasi mempunyai kekerasan pensil yangsama yaitu, 2H, kekerasan pendulum 193 detik hingga 206 detik, dan ketahanan kikis 10,5 % hingga 26,3 %.Pada umumnya pengukuran adesi menggunakan uji tarik memberikan informasi bahwa adesi antara lapisan danpermukaan keramik lebih kuat dibanding kohesi bahan keramik sendiri, dan nilai tegangan tarik adalah6,8 kg/cm 2 sampai <strong>dengan</strong> 35,1 kg/cm 2 . Semua lapisan mempunyai ketahanan yang baik terhadap bahan kimia,pelarut dan noda kecuali terhadap natrium karbonat 1 %.Kata kunci : <strong>Pelapisan</strong> permukaan, <strong>Keramik</strong>, Epoksi akrilat, UVABSTRACTSURFACE COATING OF EPOXY ACRYLATE POLYMER ON CERAMIC USINGUV IRRADIATION. Surface coating experiment of epoxy acrylate polymer on ceramics has been done usingUV irradiation curing. Radiation curable material is an epoxy acrylate resin with the commercial name ofLaromer EA 81 (epoxy acrylate oligomer in 20 wt % hexandiol diacrylate monomer) after being mixed withtripropylene glycol diacrylate (TPGDA) monomer and photoinisiator of 2,2 dimethyl- 2- hydroxyl acetophenon(Darocur 1173). Concentrations of TPGDA in the mixture were varied, i.e., 0; 5; 10; 15 and 20 % by weight,whereas photoinisiator concentration was 1 % by weight of epoxy acrylate resin and TPGDA mixture. Irradiationwas conducted using 80 watt/cm intensity UV source at conveyor speed of 2; 4 and 5 m/min. Parameterobserved were hardness, adhesion, abrasion resistance, and chemical, solven and stain resistance. Results of thecharacterization showed that epoxy acrylate cured films have similar pencil hardness, i.e., 2H, pendulumhardness of 193 ~ 206 sec and abrasion resistance of 10.5 ~ 26.3 %. In general, adhesion measurement usingpull-off test gave information that the adhesion between film and ceramic surface was stronger than that ofcohesion in the ceramic material itself, and the value of tensile stress were 6.8 ~ 35.1 kg/cm 2 . All films have goodresistance to chemical, solvent and stain except for sodium carbonate 1 %.Key words : Surface coating, Ceramic, Epoxy acrylate, UVPENDAHULUAN<strong>Keramik</strong> sebagai bahan bangunan telah menjadipilihan yang terus digemari masyarakat sampai saat ini,terutama untuk lantai dan dinding karena bahan keramikcukup kuat, perawatannya mudah dan murah. <strong>Pelapisan</strong>pada keramik secara konvensional disebut proses glasir.Bahan pelapis yang dipakai untuk proses glasir dalamindustri terdiri dari 4 komponen sampai <strong>dengan</strong>8 komponen. Empat komponen terpenting tersebut adalahbatu kapur, kalium karbonat, soda dan silika [1]. Prosesini memerlukan pemanasan pada suhu tinggi (1230 °C)dan waktu yang cukup lama.<strong>Pelapisan</strong> permukaan <strong>dengan</strong> teknologi radiasitidak memerlukan pelarut, panas, dan katalisator sepertiyang biasa dilakukan pada proses secara konvensional.46


<strong>Pelapisan</strong> <strong>Permukaan</strong> <strong>Keramik</strong> <strong>dengan</strong> <strong>Polimer</strong> Epoksi Akrilat Menggunakan Iradiasi UV (Marsongko)Teknologi radiasi telah banyak digunakan untuk prosespelapisan permukaan kayu, logam, kertas dan plastik.Taisei Corporation dan Kansai Paint Co., Ltd., diJepang telah mengembangkan proses pelapisanpermukaan gypsum dan marmer alam untuk bahanbangunan <strong>dengan</strong> teknik radiasi menggunakan mesinberkas elektron. Film yang dihasilkan mempunyaisifat-sifat yang lebih baik, misalnya tekstur maupunkekerasannya dibanding <strong>dengan</strong> cara konvensional [2].Nakasato Ind., Jepang sejak tahun 1979 telahmenggunakan radiasi berkas elektron untuk pelapisanpermukaan genting [3]. <strong>Pelapisan</strong> ubin teraso juga telahdilakukan di PATIR, <strong>Batan</strong>, <strong>dengan</strong> menggunakan radiasiberkas elektron dan sinar UV. Lapisan film yangdihasilkan keras, mempunyai ketahanan terhadap kikisan,ketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda yangcukup baik [4]. <strong>Pelapisan</strong> berwarna pada keramik <strong>dengan</strong>radiasi berkas elektron menggunakan bahan pelapisepoksi akrilat dan uretan akrilat yang dicampur <strong>dengan</strong>tripropilen glikol diakrilat menghasilkan lapisan filmepoksi akrilat yang mempunyai sifat-sifatnya lebih baikdibanding <strong>dengan</strong> uretan akrilat [5].Radiasi berkas elektron dan UV dapat dipakaiuntuk pelapisan bahan berpori misalnya, cetakan darisemen <strong>dengan</strong> menggunakan resin akrilat agarpermukaan mempunyai sifat keras, tahan kikisan danmempunyai friksi rendah [6]. Selain untuk pelapisanbahan, radiasi UV juga dapat dipakai untuk pembuatankomposit. Pengeringan formulasi campuran senyawaakrilat dan partikel silika berukuran nano, setelahdiiradiasi sinar UV atau berkas elektron menghasilkankomposit akrilat-silika yang dapat dipakai sebagai bahanpelapis kertas, logam dan kayu olahan (engineeredwood) [7]. Proses pengeringan pada pembuatancetakan berupa komposit campuran oligomer akrilat,fotoinisiator dan butiran poliamida berukuran sangathalus, dapat berlangsung sangat cepat <strong>dengan</strong>menggunakan radiasi UV [8].Komponen utama bahan pelapis radiasi terdiri dariprapolimer/oligomer dan monomer reaktif. Sebagianbesar bahan pelapis radiasi merupakan prapolimer akrilatdan monomer akrilat, karena reaktivitasnya yang tinggiterhadap radiasi [9]. Bahan pelapis radiasi yang ada dipasaran sebanyak 95 % merupakan senyawa akrilat, danproses polimerisasi berlangsung melalui reaksipolimerisasi radikal [10]. Reaksi polimerisasi radikalmenghasilkan polimer ikatan silang melalui tiga tahapreaksi, yaitu reaksi inisiasi (pembentukan radikal),propagasi (perambatan), dan terminasi (penghentian).<strong>Polimer</strong> ikatan silang dalam bentuk lapisan tipis ini dipakaiuntuk melindungi permukaan bahan dari pengaruh luaryang bersifat merusak, serta memperbaikipenampilannya.Dalam penelitian ini dilakukan proses pelapisancampuran resin epoksi akrilat dan TPGDA padapermukaan keramik yang diiradiasi <strong>dengan</strong> sinar UV.Kecepatan konveyor divariasi yaitu, 2 m/menit,4 m/menit dan 5 m/menit. Parameter yang diukur meliputiviskositas, kekerasan, ketahanan kikis, adesi, sertaketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda.METODE PERCOBAANBahanSubstrat yang dipakai adalah keramik yang belumdilapisi, berukuran 20 cm x 10 cm x 0,8 cm. LaromerEA-81 merupakan campuran oligomer epoksi akrilatdalam 20% hexandiol diakrilat (HDDA) dan monomertripropilen glikol diakrilat (TPGDA) dibeli dari BASF,Jerman. Silicone oil sebagai wetting agent, yaitu aditifyang berfungsi agar permukaan lapisan menjadi rata.Fotoinisiator 2,2 dimetil -2-hidroksil asetofenon <strong>dengan</strong>nama komersial Darocur 1173 buatan Merck, Jerman.Struktur molekul epoksi akrilat, TPGDA dan Darocur 1173terdapat pada Gambar 1.CH 2 = CH—C—O—CH 2 —CH—R—CH—CH 2 —O—C—CH = CH 2dimana R adalah,AlatSumber radiasi UV terdiri dari 1 lampu <strong>dengan</strong>daya 80 watt/cm buatan 1ST Strahlentechnik GMBH,Jerman, dilengkapi <strong>dengan</strong> sistem konveyor. Kilapdiukur menggunakan Gloss Meter U, ToyoseikiSeisakusho, Co., Jepang. Kekerasan lapisan diukur<strong>dengan</strong> pensil standar Uni Mitsubishi buatan jepang,dan Pendulum Hardness dari Sheen Instrument Ltd.Inggris.Cara KerjaO O O OEpoksi AkrilatCH 2C C O CH2 CH CH 2nCH 2Gambar 1. Struktur molekul epoksi akrilat,<strong>Permukaan</strong> keramik dibersihkan menggunakan air,kemudian dibiarkan sehingga kering udara. Resin epoksiOHO CH 3 OCH 2 =CH C O— CH—CH 2 —O 3 —C—CH=CH 2Tripropilen glikol diakrilat (TPGDA)O CH 3C C OHCH 32,2 Dimethyl-2- hydroxyl acetophenone(Darocur 1173)47


Jurnal Sains Materi IndonesiaIndonesian Journal of Materials Scienceakrilat diencerkan <strong>dengan</strong> monomer TPGDA, sehinggakonsentrasi TPGDA dalam campuran <strong>dengan</strong> resinepoksi akrilat masing-masing adalah 0 %berat; 5 %berat;10 %berat; 15 %berat; dan 20 %berat. Campuranselanjutnya ditambah silicone oil dan fotoinisiatordarocur 1173 masing-masing sebanyak 1% dari beratcampuran. Kekentalan campuran diukur menggunakanviskometer visconic EMD type. Campuran dituangkanpada permukaan keramik yang sudah dibersihkan,kemudian diratakan <strong>dengan</strong> batang silinder kaca untukmendapatkan tebal lapisan ± 100 µm. Lapisan kemudiandiiradiasi menggunakan sinar UV pada kecepatankonveyor 2 m/menit; 4 m/menit dan 5 m/menit.Kekerasan pensil lapisan diukur menggunakanpensil standar sesuai <strong>dengan</strong> JIS K 5400-1970 [11].Pengukuran kekerasan pendulum dilakukan <strong>dengan</strong>metode Koenig sesuai ISO 1522-1973 (E) [12]. Adesilapisan diukur menggunakan metode uji tarik sesuai<strong>dengan</strong> ISO 4624-1978 (E) [13].Ketahanan kikis diukur menggunakan metodepasir jatuhan (Falling sand abrasion test) sesuai<strong>dengan</strong> ASTM D 968-81 [14]. Pengujian <strong>dengan</strong> metodepasir jatuhan dilakukan <strong>dengan</strong> menjatuhkan pasirstandar (pasir silika) berukuran 80 mesh dari ketinggiantertentu melalui corong pada permukaan contoh ujisehingga menghasilkan kikisan berbentuk elips.Diameter pipa 0,75 inch ( ± 19 mm). Perhitungan dilakukan<strong>dengan</strong> rumus :D - LKetahanan kikis (%) = ——— x 100%D<strong>dengan</strong> notasi,D = diameter dalam pipa, mmL = panjang sumbu pendek kikisan bentuk elip, mmKilap dan ketahanan terhadap bahan kimia,pelarut dan noda ditentukan <strong>dengan</strong> uji tetes (spot test)sesuai <strong>dengan</strong> ASTM 1308-79 [15,16] Bahan kimiapenguji yang dipakai ialah NaOH 10%, Na 2CO 31%, H 2SO 410%, asam asetat 10%, alkohol 50%, pengencer (thinner),dan spidol permanen warna merah, biru dan hitam.HASIL DAN PEMBAHASANViskositas campuran resin epoksi akrilat danTPGDA dapat dilihat pada Gambar 1. Denganpenambahan TPGDA sebanyak 0 %berat; 5 %berat;10 %berat; 15 %berat dan 20 %berat dalam campuranbahan pelapis resin epoksi akrilat EA-81 didapatkanbahan pelapis <strong>dengan</strong> viskositas 3085 cp; 2710 cp;1967 cp; 1455 cp dan 1269 cp. Semakin tinggi konsentrasiTPGDA dalam campuran, semakin rendah viskositasbahan pelapis. Pengaturan viskositas bahan pelapissangat penting karena selain untuk menentukanpemilihan alat pelapis yang sesuai, komposisi campuranViskositas, 28 C (cp)oVol. 9, No. 1, Oktober 2007, hal : 46 - 51ISSN : 1411-1098Gambar 1. Pengaruh konsentrasi TPGDA terhadapviskositas bahan pelapis.oligomer dan monomer menentukan sifat film yangdihasilkan. Penambahan TPGDA dapat menurunkanviskositas larutan sehingga pelapisan permukaanmenjadi lebih mudah dilakukan.Sifat Lapisan pada <strong>Permukaan</strong> <strong>Keramik</strong>Adesi350030002500200015001000500005Tegangan tarik pada pengukuran adesi lapisanfilm hasil iradiasi UV <strong>dengan</strong> menggunakan uji tarikdisajikan pada Tabel 1. Dari 15 contoh uji, sebagianbesar terlepas pada bagian substrat, antara lain; 100%luas bagian terlepas pada substrat sebanyak 7 buah,dan sisanya dibawah 90 % substrat yang terlepas. Halini berarti adesi antara lapisan <strong>dengan</strong> substrat keramiklebih kuat dibanding kohesi bahan substrat itu sendiri.Nilai tegangan minimum dan maksimumpada peristiwa terlepasnya substrat adalah 6,8 kg/cm 2dan 35,1 kg/cm 2 . Nilai adesi sesungguhnya antara lapisan<strong>dengan</strong> substrat lebih besar dari nilai yang ditunjukkanoleh tegangan tarik ketika keramik pada bagian pengujian10Konsentrasi TPGDA, %Tabel 1. Tegangan tarik film (kg/cm2) hasil iradiasi UV, padapengukuran adesi menggunakan uji tarikKonsentrasiKecepatan konveyor, m/menitTPGDA,% 2 4 50 13,6100%A5 20,6100%A10 29,260%A, 40%B/C15 20,4100%A20 1720%A, 80%B/C35,1100%A7,9690%A, 10%B/C7,96100%A11,390%A,10%B/C15,270%A, 30B/CKeterangan :A = terlepas pada substrat,B = terlepas pada lapisanaA, bA/B = luasan substrat yang terlepas adalah a%,luasan lapisan yang terlepas adalah b%15206,8100%A8,170%A, 30%B/C10,340%A, 60%A/B13,6100%A6,850%A, 50%A/B48


<strong>Pelapisan</strong> <strong>Permukaan</strong> <strong>Keramik</strong> <strong>dengan</strong> <strong>Polimer</strong> Epoksi Akrilat Menggunakan Iradiasi UV (Marsongko)terlepas dari contoh uji. Adesi yang lebih kuat ini dapatdisebabkan adanya bahan pelapis yang meresap padapermukaan keramik sehingga membentuk ikatan yangkuat antara lapisan <strong>dengan</strong> keramik. Semakin rendahviskositas bahan, semakin mudah penetrasinya ke dalambahan substrat. Perbedaan tegangan tarik yang cukupbesar pada keadaan terlepasnya substrat disebabkanadanya perbedaan porositas yang cukup tinggi padacontoh uji keramik. Perbedaan porositas yang cukuptinggi pada substrat menyebabkan adanya perbedaankohesi pada bahan substrat dan tersebarnya data nilaitegangan tarik pada kondisi terlepasnya substrat, lapisandari substrat, atau terlepasnya sebagian lapisan.KekerasanPengukuran kekerasan dilakukan <strong>dengan</strong> 2 cara,yaitu pengukuran menggunakan pensil standar danmenggunakan Pendulum Hardness Rocker <strong>dengan</strong>metode Koenig.Kekerasan lapisan film epoksi akrilat padapermukaan keramik diukur menggunakan pensil standardisajikan dalam Tabel 2.Tabel 2. Kekerasan lapisan epoksi akrilat hasil iradiasi UV <strong>dengan</strong>menggunakan pensil standar.KonsentrasiKecepatan konveyor, m/menitTPGDA,% 2 4 505101520* <strong>Permukaan</strong> lapisan tidak rata2H2H2H2H2H2H2H2H2H2H2H2HH2HH *Dengan naiknya konsentrasi TPGDA pada bahanpelapis sampai <strong>dengan</strong> 20 %berat, dan kecepatankonveyor 2 m/menit, 4 m/menit dan 5 m/menit tidakbanyak mempengaruhi kekerasan lapisan. Kekerasanlapisan hasil iradiasi UV hampir sama yaitu, 2H.Konsentrasi TPGDA sampai <strong>dengan</strong> 20 %berat dankecepatan konveyor 5 m/menit mempengaruhi kekerasanlapisan. Kekerasan turun 1 tingkat menjadi H, danpermukaan lapisan tidak rata.Gambar 2 menunjukkan kekerasan lapisandiukur menggunakan Pendulum Hardness Rocker.Konsentrasi TPGDA sampai <strong>dengan</strong> 20 %berat daniradiasai UV pada kecepatan konveyor 2 m/menitdan 4 m/menit, kekerasan pendulum antara193detik hingga 206 detik. Pada kecepatan konveyor5 m/menit, dan konsentrasi TPGDA 10 %beratkekerasan turun menjadi 167 detik, sedangkan padakonsentrasi TPGDA sebanyak 20 % kekerasanmenjadi 96 detik. Semakin rendah kecepatan konveyor,semakin lama lapisan menerima radiasi, dan semakinbanyak radikal yang terbentuk, sehingga fraksi gelmeningkat [17].Kekerasan pendulum, detikSelanjutnya, <strong>dengan</strong> semakin banyak radikal yangterjadi, semakin banyak rantai yang terbentuk persatuanwaktu, sehingga semakin banyak pula jumlah ikatansilang yang terjadi. Kenaikan jumlah ikatan silang akanmenaikkan kekerasan film yang terjadi. Pada kecepatankonveyor 5 m/menit jumlah radikal yang terbentuk lebihsedikit dibanding pada kecepatan konveyor 2 m/menitdan 4 m/menit, dan ikatan silang yang terbentuk jugalebih sedikit. Hal ini mengakibatkan pembentukan gelmenjadi lebih rendah, sehingga proses polimerisasi tidaksempurna.Ketahanan KikisKetahanan kikis lapisan epoksi akrilat padapermukaan keramik hasil iradiasi UV ditunjukkan padaGambar 3.Ketahanan kikis, %22020018016014012010080600510Konsentrasi TPGDA, %Kenaikan konsentrasi TPGDA dalam campuranbahan pelapis sampai <strong>dengan</strong> 20 % dan kecepatankonveyor 2 dan 4 m/menit, ketahanan kikis lapisan antara10,50 % sampai <strong>dengan</strong> 26,31 %. Semakin tinggikecepatan konveyor, menyebabkan ketahanankikis lapisan semakin rendah. Kenaikan konsentrasiTPGDA sampai <strong>dengan</strong> 20 % berat, pada kecepatankonveyor 2 m/menit dan 4 m/menit hanya sedikitmenurunkan ketahanan kikis, sedangkan padakecepatan konveyor 5 m/menit terlihat ada penurunansecara nyata.1520Kecepatankonveyor2 m/menit4 m/menit5 m/menitGambar 2. Kekerasan lapisan film epoksi akrilat hasiliradiasi UV, diukur <strong>dengan</strong> Pendulum Hardness Rocker3025201510500510Gambar 3. Ketahan kikis lapisan film epoksi akrilathasil iradiasi UV15Konsentrasi TPGDA, %20Kecepatankonveyor2 m/menit4 m/menit5 m/menit49


Jurnal Sains Materi IndonesiaIndonesian Journal of Materials ScienceKilapKilap lapisan film epoksi akrilat pada permukaankeramik hasil iradiasi UV ditunjukkan pada Gambar 4.Nilai kilap terendah contoh uji 21% pada lapisan <strong>dengan</strong>konsentrasi TPGDA 20 % dan kecepatan konveyor5 m/menit. Nilai kilap tertinggi adalah 101 % pada lapisan<strong>dengan</strong> konsentrasi TPGDA 5 % dan kecepatan konveyor2 m/menit. Pengukuran dilakukan <strong>dengan</strong> sudut 60º.Kilap, %12090603000510Konsentrasi TPGDA, %Gambar 4. Kilap lapisan film epoksi akrilat padapermukaan keramikKetahanan Terhadap Bahan Kimia, Pelarutdan NodaKetahanan terhadap bahan kimia, pelarutdilakukan <strong>dengan</strong> uji tetes menggunakan natriumkarbonat 1%, asam asetat 5%, asam sulfat 10%, alkohol10%, natrium hidroksida 10% dan bahan pengencer(thinner). Tabel 3 menyajikan ketahanan lapisan terhadapbahan kimia, pelarut dan noda pada berbagai konsentrasiTPGDA dan kecepatan konveyor. Ketahanan terhadapnoda dilakukan <strong>dengan</strong> spidol permanen warna merah,1520Kecepatankonveyor2 m/menit4 m/menit5 m/menitVol. 9, No. 1, Oktober 2007, hal : 46 - 51ISSN : 1411-1098biru, dan hitam. Lapisan film epoksi akrilat pada umumnyatahan terhadap bahan kimia, dan beberapa contoh ujitidak tahan terhadap natrium karbonat 1%. Noda darispidol warna merah, biru dan hitam, tidak memberikanbekas setelah dibersihkan <strong>dengan</strong> aseton. Ketahananlapisan terhadapbahan kimia tergantung pada ikatanrangkap yang terdapat dalam oligomer, dan ikatan silangyang terbentuk. Faktor lain yang mempengaruhi hasilpengujian ketahanan terhadap bahan kimia adalah kondisidari permukaan film (basah, retak, lengkung dan lain-lain),dan komposisi bahan pelapis.KESIMPULAN1. Dari berbagai konsentrasi TPGDA dalam campuran<strong>dengan</strong> resin epoksi akrilat, kekerasan lapisan hasiliradiasi UV yang diukur <strong>dengan</strong> pensil standarhampir sama, yaitu 2H. Lapisan <strong>dengan</strong> konsentrasiTPGDA 20 % dan kecepatan konveyor 5 m/menit,kekerasan turun 1 tingkat menjadi H.2. Ketahanan kikis lapisan epoksi akrilat antara 10,5 %hingga 26,3 %. Pada kecepatan konveyor 5 m/menitdan konsentrasi TPGDA 20 %, ketahanan kikis lapisanada penurunan secara nyata.3. Adesi lapisan <strong>dengan</strong> menggunakan uji tarik(pull-off test) antara 6,8 kg/cm 2 hingga 35,1 kg/cm 2 ,<strong>dengan</strong> pola kerusakan pada substrat4. Pada umumya lapisan epoksi akrilat tahan terhadapbahan kimia, pelarut dan noda.UCAPAN TERIMAKASIHPenulis mengucapkan terimakasih kepadaoperator mesin UV di Instalasi Fasilitas Iradiasi, yangtelah memberi layanan iradiasi dan Bapak Ir. SugiartoTabel 3. Ketahanan terhadap bahan kimia/pelarut, dan noda lapisan epoksi akrilathasil iradiasi UV.TPGDA,%05101520KecepatanBahan kimia, pelarut dan nodakonveyor,m/menit A B C D E F G H I245245245245245--*-----*--*--*-----------*--------------*-----------------*-----------------------------------------------------------*-------------**Keterangan :A = Na 2CO 31%B = CH 3COOH 5%C = H 2SO 410%- = tanpa perubahanD = Alkohol 10%E = NaOH 10%F = Thinner* = terjadi perubahan sedikitG = Spidol warna merahH = Spidol warna biruI = Spidol warna hitam50


<strong>Pelapisan</strong> <strong>Permukaan</strong> <strong>Keramik</strong> <strong>dengan</strong> <strong>Polimer</strong> Epoksi Akrilat Menggunakan Iradiasi UV (Marsongko)Danu, APU., PATIR-BATAN, sehingga penelitian danmakalah ini dapat diselesaikan.DAFTAR ACUAN[1]. SHAW, K., Ceramic Glazes, Applied SciencePublishers Ltd., London (1971)[2]. MARUYAMA, T., OGAWA, M., and SUGIMOTO,K., Electron Beam Curing of Surface Coatings onConstruction Materials, UNDP/IAEA/RCA,Regional Executive Management Seminar onIndustrial Radiation Curing Technology, Jakarta(1990), unpublished[3]. TABATA, Y., Radiation Curing, an Overview,UNDP/IAEA/RCA, Regional ExecutiveManagement Seminar on Industrial RadiationCuring Technology, Jakarta, (1990), unpublished[4]. MARSONGKO, M., dan SUGIARTO DANU,<strong>Pelapisan</strong> Ubin Teraso <strong>dengan</strong> Teknik Radiasi.Risalah Pertemuan Ilmiah Aplikasi Isotop danRadiasi Dalam bidang Industri, Pertanian danLingkungan, Jakarta, (1993) 135-141[5]. SUGIARTO DANU, ANIK SUNARNI, danMARSONGKO, M., <strong>Pelapisan</strong> Berwarna pada<strong>Keramik</strong> <strong>dengan</strong> Radiasi Berkas Elektron.Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah,Penelitian dasar Ilmu Pengetahuan danTeknologi Nuklir, Yogyakarta, (1993) 30-35[6]. BEMPORAD, E., CARASSITI, F., TATA, A.,GALLINARO,G., and PARIS,M.,Rad.Phys.Chem.,57 (2000) 393[7]. BAUER, F., and MEHNERT, R., J. Polym. Res., 12(2005)483[8. DECKER, C., and BIANCHI, C., J. Matl. Sci., 40(2005)5491[9]. SENICH, G.A., and FLORIN, R.E., Radiation curingof coating, Rev. Macromol. Chem. Phys., C 24(2)(1984)239[10]. GOLDEN, R., Overview and Trends in RadiationCuring Technology. Proceedings RadtechEurope ’89, Florence (1989) 11[11]. JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD, TestingMethods for Organic Coatings (JIS K 5400), JIS,Japan (1970) 72[12]. INTERNATIONAL ORGANIZATION FORSTANDARDIZATION, Paints and Varnishes,Pendulum Damping Test (ISO 1522-1973, E) 348,(1973)[13]. INTERNATIONAL ORGANIZATION FORSTANDARDIZATION, Paints and Varnishes, Pullof Adhesion (ISO 4629-1973, E) (1973)[14]. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING andMATERIALS, Annual Book of ASTM Standards,Part 21,ASTM, Philadelhia (1972) 474[15]. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING andMATERIALS, Annual Book of ASTM Standards,Part 27,ASTM, Philadelhia (1982) 105[16]. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING andMATERIALS, Annual Book of ASTM Standards,Part 27,ASTM, Philadelhia (1982) 188[17]. SENG, H.P., Test Methods for the Characterisationof UV and EB Cured Printing Varnishes, Part 2,Beta-gamma 4 (1989) 2551

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!