12.07.2015 Views

ED PSAK 30 - Blog Staff UI

ED PSAK 30 - Blog Staff UI

ED PSAK 30 - Blog Staff UI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong>(revisi 2011)28 Juni 2011exposure draftPernyataanStandar Akuntansi KeuanganSewaExposure draft ini dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi KeuanganTanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapatditerima paling lambat tanggal 19 Agustus 2011oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIKATAN AKUNTAN INDONESIA


<strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong><strong>30</strong>(revisi 2011)PernyataanSTANDAR AKUNTANSI keuanganSEWAHak cipta © 2011, Ikatan Akuntan IndonesiaDikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaJalan Sindanglaya No. 1MentengJakarta 10310Telp: (021) 3190-4232Fax : (021) 724-5078Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.idJuni 2011


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran danmasukan untuk menyempurnakan <strong>ED</strong> ini masih dimungkinkansebelum diterbitkannya Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan.Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada19 Agustus 2011 Tanggapan dikirim ke:Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No.1MentengJakarta 10310Fax: 021 724-5078E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.idHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>ED</strong> ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dankomentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar AkuntansiKeuangan. Penggandaan <strong>ED</strong> ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atasdan tidak untuk diperjualbelikan.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesiaiii


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)PERMINTAAN TANGGAPANPenerbitan <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011): Sewa bertujuan untukmeminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragrafdalam <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011) tersebut.Untuk memberikan panduan dalam memberikan tanggapan,berikut ini hal yang diharapkan masukannya:1. Sewa Tanah dan BangunanElemen tanah dan bangunan dalam suatu perjanjian sewaperlu untuk diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan atausewa operasi secara terpisah, dengan mempertimbangkansifat tanah yang memiliki umur ekonomis yang tidakterbatas. Hal ini tidak perlu dilakukan apabila hakatas properti yang diperoleh melalui sewa operasidiklasifikasikan sebagai properti investasi, sesuai dengan<strong>PSAK</strong> 13 (revisi 2011): Properti Investasi.Untuk pencatatan elemen sewa tanah dan bangunan,pembayaran sewa minimum dialokasikan antara keduanyasecara proporsional sesuai dengan nilai wajar relatif bagianperjanjian sewa. Apabila hal ini tidak dapat dilakukan makaseluruh sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan,kecuali sangat jelas bahwa kedua elemen tersebut adalahsewa operasi. Untuk perjanjian sewa yang nilai elementanahnya tidak material maka kedua elemen dapat diakuisebagai suatu elemen tunggal dan diklasifikasikan sebagaisewa pembiayaan atau sewa operasi.Pengukuran elemen tanah dan bangunan secara terpisahtidak diperlukan apabila bagian lessee atas tanah danbangunan diklasifikasikan sebagai properti investasi sesuaidengan <strong>PSAK</strong> 13 (revisi 2007) dan metode nilai wajardiadopsi. Apabila pengklasifikasian salah satu atau keduaelemen tidak jelas, maka perlu dibuat suatu perhitungansecara rinci untuk penilaian ini.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)Apakah anda setuju dengan pengaturan elementanah dan bangunan dalam perjanjian sewa? Apakahada metode lain yang menurut anda yang lebih tepatdalam mengakui elemen tanah dalam perjanjiansewa?2. Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif(a) <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011) menganjurkan penerapansecara retrospektif. Namun apabila entitas tidakmemiliki informasi memadai untuk menerapkanperubahan tersebut secara retrospektif, maka entitas:(i)Menerapkan perubahan terhadap klasifikasi tanahdengan dasar fakta dan kondisi yang ada padatanggal perubahan tersebut diadopsi; dan(ii) Mengamortisasi biaya perolehan hak atas tanahpada tanggal perubahan diadopsi apabila entitasmenilai bahwa hak tanah memenuhi definisi sewaoperasi.(b) <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011) mensyaratkan penerapanuntuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelahtanggal 1 Januari 2012.Apakah anda setuju dengan ketentuan transisi dantanggal efektif Pernyataan ini?viHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)IKHTISAR RINGKASSecara umum perbedaan antara <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011):Sewa dengan <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2007): Sewa adalah sebagaiberikut:PerihalSewa tanahdan bangunanAset dalamsewa pembiayaanyangdiklasifikasikansebagaidimiliki untukdijual<strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong>(revisi 2011)E l e m e n t a n a hd a n b a n g u n a ndalam perjanjiansewa dinilai klasifikasinyasecaraterpisah sebagaisewa pembiayaanatau sewa operasi,dengan mempertimbangkanbahwapada umumnya tanahmemiliki umurekonomis yang tidakterbatas.Perlakuan akuntansisesuai dengan<strong>PSAK</strong> 58(revisi 2009): AsetTidak Lancar yangDimiliki untuk Dijualdan Operasiyang Dihentikan.<strong>PSAK</strong> <strong>30</strong>(revisi 2007)Tanah yang diperoleh denganHak Guna Usaha, HakGuna Bangunan atau lainnyadiperlakukan sesuaidengan <strong>PSAK</strong> 47: AkuntansiTanah.Perlakuan akuntansi sebagaiberikut:(a) disajikan sebagai asettersedia untuk dijual,jika jumlah tercatatnyaterutama dapatdipulihkan melaluitransaksi penjualandaripada penggunaanlebih lanjut;(b) diukur sebesar nilaiyang lebih rendah antarajumlah tercatatnyadan nilai wajar setelahdikurangi bebanpenjualan aset tersebut;dan(c) diungkapkan dalamlaporan keuangan untukmemungkinkan evaluasidampak keuangandari adanya perubahanpenggunaan aset.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesiavii


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)PERB<strong>ED</strong>AAN DENGAN IFRSs<strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011): Sewa mengadopsi seluruhpengaturan dalam IAS 17 Leases per 1 Januari 2010,kecuali:1. IAS 17 paragraf 15A yang menjadi <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> paragraf 14tentang klasifikasi elemen tanah dan bangunan dalam suatuperjanjian sewa, paragraf berikutnya menyesuaikan.2. IAS 17 paragraf 41A yang menjadi <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> paragraf41 tentang aset dalam suatu sewa pembiayaan yangdiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, paragrafberikutnya menyesuaikan.3. IAS 17 paragraf 67 dan 68 tidak diadopsi karena tidakrelevan.4. IAS 17 paragraf 68A yang menjadi <strong>ED</strong> <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong>paragraf 67 tentang ketentuan transisi, paragraf berikutnyamenyesuaikan.5. IAS 17 paragraf 69A tidak diadopsi karena tidak relevan.viiiHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)DAFTAR ISIParagrafPENDAHULUAN .................................................. 01-06Tujuan ...................................................................... 01Ruang lingkup ......................................................... 02-03Definisi .................................................................... 04-06KLASIFIKASI SEWA ........................................... 07-18SEWA DALAM LAPORAN KEUANGAN LESSEE.... 19-34Sewa pembiayaan .................................................... 19-31Pengakuan awal ................................................ 19-23Pengukuran setelah pengakuan awal ................ 24-29Pengungkapan ................................................... <strong>30</strong>-31Sewa operasi ............................................................ 32-33Pengungkapan ................................................... 34SEWA DALAM LAPORAN KEUANGAN LESSOR... 35-57Sewa pembiayaan .................................................... 35-48Pengakuan awal ................................................ 35-37Pengukuran setelah pengakuan awal ................ 38-46Pengungkapan ................................................... 47-48Sewa operasi ............................................................ 49-57Pengungkapan ................................................... 56-57TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK .......... 58-66KETENTUAN TRANSISI .................................... 67-69TANGGAL EFEKTIF ........................................... 70PENARIKAN ......................................................... 71Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesiaix


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN <strong>30</strong>SEWAPernyataan Standar Akuntansi Keuangan <strong>30</strong> (revisi 2011):Sewa terdiri dari paragraf 1-69. Seluruh paragraf dalam<strong>PSAK</strong> ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragrafyang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengaturprinsip-prinsip utama. <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011) harus dibacadalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka DasarPenyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. <strong>PSAK</strong> 25(revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan EstimasiAkuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar untukmemilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidakada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajibditerapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.PENDAHULUANTujuan01. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengaturkebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagilessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa.Ruang Lingkup02. Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi untuksemua jenis sewa selain:(a) sewa dalam rangka eksplorasi atau penambanganmineral, minyak, gas alam dan sumber daya lainnyayang tidak dapat diperbarui; dan(b) perjanjian lisensi untuk hal-hal seperti film, rekamanvideo, karya panggung, manuskrip (karya tulis), hakpaten, dan hak cipta.Namun demikian, Pernyataan ini tidak diterapkan sebagaidasar pengukuran untuk:Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738<strong>30</strong>.(a) properti yang dikuasai oleh lessee yang dicatat sebagaiproperti investasi (lihat <strong>PSAK</strong> 13 (revisi 2011): PropertiInvestasi);(b) properti investasi yang diserahkan oleh lessor yangdicatat sebagai sewa operasi (lihat <strong>PSAK</strong> 13 (revisi2011);(c) aset biolojik yang dikuasai oleh lessee dalam sewapembiayaan; atau(d) aset biolojik yang diserahkan oleh lessor dalam sewaoperasi.03. Pernyataan ini berlaku untuk perjanjian yangmengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipunpenyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalammengoperasikan atau memelihara aset tersebut. Pernyataanini tidak berlaku untuk perjanjian penyediaan jasa yang tidakmengalihkan hak untuk menggunakan aset dari satu pihakkepada pihak lain yang terikat dalam perjanjian tersebut.Definisi04. Berikut ini adalah pengertian istilah yangdigunakan dalam Pernyataan ini:Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikankepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset selamaperiode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lesseemelakukan pembayaran atau serangkaian pembayarankepada lessor.Sewa operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan.Sewa pembiayaan adalah sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapatdialihkan, dapat juga tidak dialihkan.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738Sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sewa yang hanyadapat dibatalkan:(a) dengan terjadinya kondisi kontinjensi yangkemungkinan terjadinya sangat kecil;(b) dengan persetujuan lessor;(c) jika lessee mengadakan perjanjian sewa baru atas asetyang sama atau aset yang setara dengan lessor yangsama; atau(d) bila ada pembayaran tambahan yang signifikan padaawal sewa oleh lessee sehingga secara ekonomis dapatdipastikan tidak akan ada pembatalan.Awal sewa (inception of the lease) adalah tanggal yanglebih awal antara tanggal perjanjian sewa dan tanggalpihak-pihak menyatakan komitmen terhadap ketentuanketentuanpokok sewa. Pada tanggal ini:(a) sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewapembiayaan; dan(b) untuk sewa pembiayaan, jumlah yang diakui pada awalmasa sewa ditentukan.Awal masa sewa (commencement of the lease term) adalahtanggal saat lessee mulai berhak untuk menggunakan asetsewaan. Tanggal ini merupakan tanggal pertama kali sewadiakui (yaitu pengakuan aset, liabilitas, penghasilan, ataubeban sewa).Masa sewa adalah periode yang tidak dapat dibatalkandimana lessee telah menyepakati perjanjian sewa untukmenyewa aset ditambah dengan persyaratan lain dimanalessee memiliki opsi untuk melanjutkan sewa tersebut,dengan atau tanpa pembayaran lebih lanjut, jika pada awalsewa hampir pasti lessee akan melaksanakan opsi tersebut.Pembayaran sewa minimum adalah pembayaran selamamasa sewa yang harus dibayar (atau dapat diwajibkan untukmembayar) oleh lessee, tidak meliputi rental kontinjen, biayajasa dan pajak yang dibayar oleh dan diberikan gantinyaHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738<strong>30</strong>.kepada lessor, ditambah dengan:(a) bagi lessee, jumlah yang dijamin oleh lessee atau olehpihak yang terkait dengan lessee; atau(b) bagi lessor, nilai residu yang dijamin oleh:(i) lessee;(ii) pihak terkait dengan lessee; atau(iii) pihak ketiga yang tidak terkait dengan lessoryang secara finansial memiliki kemampuan untukmenyelesaikan kewajiban atas jaminan tersebut.Akan tetapi, jika lessee memiliki opsi untuk membeli asetpada harga yang diperkirakan lebih rendah dibanding nilaiwajar pada tanggal opsi dapat dilaksanakan, sehingga padaawal sewa hampir dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akandilaksanakan, maka pembayaran sewa minimum meliputi:(a) pembayaran minimum terutang selama masa sewahingga tanggal pelaksanaan opsi pembelian; dan(b) pembayaran yang dipersyaratkan untukmelaksanakannya.Nilai wajar adalah jumlah dimana suatu aset dipertukarkan,atau liabilitas diselesaikan, antara pihak-pihak yangberpengetahuan dan berkeinginan dalam suatu transaksiyang wajar (arm's length transaction).Umur ekonomik adalah:(a) periode dimana suatu aset diharapkan secara ekonomisdapat digunakan oleh satu atau lebih pengguna; atau(b) jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akandiperoleh dari aset oleh satu atau lebih pengguna.Umur manfaat adalah estimasi periode tersisa, mulai dariawal masa sewa, tanpa dibatasi masa sewa, dimana manfaatekonomik aset diharapkan untuk dikonsumsi oleh entitas.Nilai residu yang dijamin adalah:(a) bagi lessee, bagian dari nilai residu yang dijamin olehlessee atau pihak terkait dengan lessee (jumlah jaminanadalah jumlah maksimum yang dalam kondisi apa punHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738dapat menjadi yang terutang); dan(b) bagi lessor, bagian nilai residu yang dijamin oleh lesseeatau pihak ketiga, yang tidak terkait dengan lessor,yang secara finansial memiliki kemampuan untukmenyelesaikan kewajiban atas jaminan tersebut.Nilai residu tidak dijamin adalah bagian dari nilai residuaset sewaan yang nilai realisasinya tidak dapat dipastikanatau dijamin semata-mata oleh suatu pihak terkait denganlessor.Biaya langsung awal adalah biaya-biaya inkremental yangdapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi danpengaturan sewa, kecuali biaya-biaya yang dikeluarkanoleh lessor pabrikan atau lessor dealer.Investasi sewa bruto adalah penjumlahan agregat dari:(a) pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessorberdasarkan sewa pembiayaan; dan(b) nilai residu tidak dijamin yang menjadi hak lessor.Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yangdidiskontokan dengan tingkat bunga implisit dalam sewa.Penghasilan pembiayaan tangguhan adalah selisih antara:(a) investasi sewa bruto sewa; dan(b) investasi sewa neto sewa.Tingkat bunga implisit sewa adalah tingkat diskonto yangpada awal sewa, menghasilkan penjumlahan agregat nilaikini dari:(a) pembayaran sewa minimum; dan(b) nilai residu tidak dijamin sama dengan penjumlahandari:(i) nilai wajar aset sewaan; dan(ii) biaya awal langsung lessor.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738<strong>30</strong>.Tingkat bunga pinjaman inkremental lessee adalah tingkatbunga yang harus dibayar lessee dalam sewa yang serupaatau, jika tingkat bunga tersebut tidak dapat ditentukan,tingkat bunga yang pada awal sewa yang harus ditanggungoleh lessee ketika meminjam dana yang diperlukan untukmembeli aset tersebut yang mana pinjaman ini mencakupperiode dan jaminan yang serupa.Rental kontinjen adalah bagian dari pembayaran sewa yangjumlahnya tidak tetap tetapi didasarkan pada perubahanfaktor tertentu di masa depan, selain faktor perjalananwaktu (misalnya, persentase dari penjualan masa depan,jumlah penggunaan masa depan, indeks harga masa depan,tingkat bunga pasar masa depan).05. Suatu perjanjian atau komitmen sewa dapatmemuat suatu persyaratan untuk menyesuaikan pembayaransewa karena perubahan dalam konstruksi atau biaya akuisisiproperti sewaan atau karena perubahan dalam ukuran biayaatau nilai lainnya, seperti tingkat harga umum, atau biayapembiayaan yang dikeluarkan lessor. Perubahan ini terjadiselama periode antara awal sewa dan awal masa sewa. Dalamhal demikian, untuk tujuan Pernyataan ini, pengaruh berbagaiperubahan tersebut dianggap telah terjadi pada awal sewa.06. Definisi sewa termasuk kontrak untuk menyewaaset dengan suatu persyaratan yang memberikan opsi kepadapenyewa untuk memperoleh hak milik atas aset denganmemenuhi ketentuan yang disepakati. Kontrak ini seringdisebut sebagai kontrak sewa beli.KLASIFIKASI SEWA07. Klasifikasi sewa yang digunakan dalam Pernyataanini didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessoratau lessee. Risiko termasuk kemungkinan rugi dari kapasitastidak terpakai atau keusangan teknologi dan variasi imbal hasilHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738karena perubahan kondisi ekonomi. Manfaat dapat tercermindari ekspektasi operasi yang menguntungkan selama umurekonomik aset dan laba dari kenaikan nilai atau realisasi darinilai residu.08. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewaoperasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansialseluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset.09. Karena transaksi antara lessor dan lesseedidasarkan atas perjanjian sewa di antara mereka, sebaiknyadigunakan definisi yang konsisten. Penggunaan definisi iniuntuk keadaan yang berbeda dapat mengakibatkan sewa yangsama diklasifikasikan secara berbeda oleh lessor dan lessee.Misalnya, hal ini bisa terjadi jika lessor memperoleh manfaatdari jaminan nilai residu yang diberikan oleh pihak tidakterkait dengan lessee.10. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atausewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukanpada bentuk kontraknya*. Contoh dari situasi yang secaraindividual atau gabungan pada umumnya mengarah padasewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:(a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee padaakhir masa sewa;(b) lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yangcukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsimulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapatdipastikan bahwa opsi akan dilaksanakan;(c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomikaset meskipun hak milik tidak dialihkan;* lihat ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang MelibatkanSuatu Bentuk Legal SewaHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738<strong>30</strong>.(d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewaminimum secara substansial mendekati nilai wajar asetsewaan; dan(e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yangdapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secaramaterial.11. Indikator dari situasi yang secara individualataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewadiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:(a) jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessoryang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee;(b) untung atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residudibebankan kepada lessee (misalnya, dalam bentukpotongan harga rental dan yang setara dengan sebagianbesar hasil penjualan residu pada akhir sewa); dan(c) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewauntuk periode kedua dengan nilai rental yang secarasubstansial lebih rendah dari nilai pasar rental.12. Contoh dan indikator pada paragraf 10 dan 11tidak selalu konklusif. Jika jelas dari fitur lainnya bahwasewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikan, sewa tersebutdiklasifikasikan sebagai sewa operasi. Misalnya, hal ini dapatterjadi jika besarnya pembayaran atas kepemilikan aset yangdialihkan pada akhir sewa adalah variabel dan setara dengannilai wajarnya, atau jika terdapat rental kontinjen, yang berartilessee tidak menanggung secara substansial seluruh risiko danmanfaat.13. Klasifikasi sewa dibuat pada awal sewa. Kapanpunlessee dan lessor sepakat untuk mengubah persyaratan sewa,selain melalui pembaruan sewa, dimana perubahan tersebutakan menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda menurutkriteria pada paragraf 07-12 dan jika perubahan persyaratantersebut telah berlaku pada awal sewa, perjanjian yangdirevisi dianggap sebagai perjanjian baru selama masa sewa.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738Akan tetapi, perubahan dalam estimasi (misalnya, perubahandalam estimasi umur ekonomik atau nilai residu dari propertisewaan), atau perubahan dalam situasi dan kondisi (misalnya,wanprestasi oleh lessee), tidak menimbulkan klasifikasi barudari sewa untuk tujuan akuntansi.14. Ketika suatu perjanjian sewa mengandung elementanah dan bangunan, entitas menilai klasifikasi dari setiap elemensebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisahsesuai dengan paragraf 07-13. Dalam menentukan apakahelemen tanah merupakan sewa operasi atau sewa pembiayaan,hal penting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa padaumumnya tanah memiliki umur ekonomik yang tidak terbatas*.15. Kapanpun dibutuhkan dalam mengklasifikasikandan mencatat sewa untuk tanah dan bangunan, pembayaransewa minimum (termasuk pembayaran dimuka secaralumpsum) dialokasikan antara elemen tanah dan bangunansecara proporsional sesuai dengan nilai wajar relatif bagianperjanjian sewa atas elemen tanah dan bangunan di dalamperjanjian sewa pada saat awal kontrak. Apabila pembayaransewa tidak dapat dialokasikan secara andal antara duaelemen tersebut, seluruh sewa diklasifikasikan sebagaisewa pembiayaan kecuali sangat jelas bahwa kedua elementersebut adalah sewa operasi. Bila demikian maka seluruhsewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi.16. Untuk perjanjian sewa tanah dan bangunan yangmana jumlah yang diakui pada awalnya untuk elemen tanahdianggap tidak material sesuai dengan paragraf 19, makatanah dan bangunan dapat diakui sebagai unit tunggal untuktujuan klasifikasi sewa dan diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan atau sewa operasi sesuai dengan paragraf 07-13.Dalam kasus ini, umur ekonomik bangunan dianggap sebagaiumur ekonomik seluruh aset sewaan.* lihat ISAK 25: Hak atas TanahHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>313233343536373817. Pengukuran elemen tanah dan bangunan secaraterpisah tidak diperlukan apabila bagian lessee atas tanah danbangunan diklasifikasikan sebagai properti investasi sesuaidengan <strong>PSAK</strong> 13 (revisi 2011): Properti Investasi dan metodenilai wajar diadopsi. Apabila pengklasifikasian salah satu ataukedua elemen tidak jelas, maka perlu dibuat suatu perhitungansecara rinci untuk penilaian ini.18. Sesuai <strong>PSAK</strong> 13 (revisi 2011): Properti Investasi,lessee dimungkinkan untuk mengklasifikasikan hak atasproperti yang diperoleh melalui sewa operasi sebagai propertiinvestasi. Jika hal tersebut dilakukan, hak atas propertidiperlakukan layaknya seperti sewa pembiayaan dan modelnilai wajar digunakan untuk pengakuan aset. Lessee mencatatsewa tersebut sebagai sewa pembiayaan, bahkan jika peristiwasetelahnya mengubah sifat dari hak atas properti milik lesseesehingga tidak lagi diklasifikasikan sebagai properti investasi.Hal ini akan terjadi jika, misalnya, pihak lessee:(a) menempati properti tersebut, dimana properti diubahperuntukannya sebagai properti yang digunakan sendiridengan biaya yang setara dengan nilai wajarnya padatanggal perubahan penggunaan; atau(b) melakukan sewa-lanjut (sublease) yang mengalihkansecara substansial seluruh risiko dan manfaat hakkepemilikan kepada pihak ketiga tidak terkait. Sewalanjutyang demikian dicatat oleh lessee sebagai sewapembiayaan kepada pihak ketiga, walaupun hal inimungkin dicatat sebagai sewa operasi oleh pihak ketiga.SEWA DALAM LAPORAN KEUANGAN LESSEESewa PembiayaanPengakuan Awal19. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewapembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisikeuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai<strong>30</strong>.10Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebihrendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awalkontrak sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalamperhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimumadalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapatditentukan secara praktis; jika tidak, digunakan tingkatsuku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsungawal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlahyang diakui sebagai aset.20. Transaksi dan kejadian lainnya dicatat dan disajikansesuai dengan substansi dan realitas keuangannya, dan tidakselalu mengikuti bentuk legalnya. Meskipun bentuk legalperjanjian sewa menyatakan bahwa lessee tidak memperolehhak legal atas aset sewaan, dalam hal sewa pembiayaan, secarasubstansi dan realitas keuangan pihak lessee memperolehmanfaat ekonomik dari pemakaian aset sewaan tersebut selamasebagian besar umur ekonomiknya. Sebagai konsekuensinyalessee menanggung kewajiban untuk membayar hak tersebutsebesar suatu jumlah, pada awal sewa, yang mendekati nilaiwajar dari aset dan beban keuangan terkait.21. Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalamlaporan posisi keuangan lessee, sumber daya ekonomi dantingkat kewajiban dari entitas menjadi terlalu rendah, sehinggamendistorsi rasio keuangan. Oleh karena itu, sewa pembiayaandiakui dalam laporan posisi keuangan lessee sebagai aset dankewajiban untuk pembayaran sewa di masa depan. Pada awalmasa sewa, aset dan liabilitas untuk pembayaran sewa dimasa depan diakui di laporan posisi keuangan pada jumlahyang sama, kecuali untuk biaya langsung awal dari lesseeyang ditambahkan ke jumlah yang diakui sebagai aset.22. Liabilitas dari aset sewaan tidak dapat disajikansebagai pengurang aset sewaan dalam laporan keuangan. Jikapenyajian liabilitas dalam laporan posisi keuangan dibedakanantara liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang,hal yang sama berlaku untuk liabilitas sewa.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.11


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>313233343536373823. Biaya langsung awal umumnya terjadi sehubungandengan aktivitas sewa tertentu, seperti aktivitas negosiasidan pemastian pelaksanaan sewa. Biaya-biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung kepada aktivitas lessee untuksuatu sewa pembiayaan ditambahkan ke jumlah yang diakuisebagai aset.Pengukuran setelah Pengakuan Awal24. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antarabagian yang merupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangandialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikianrupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bungaperiodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjendibebankan pada periode terjadinya.25. Dalam praktik, lessee dapat mengalokasikanbeban keuangan ke setiap periode selama masa sewadengan menggunakan beberapa bentuk aproksimasi untukmemudahkan perhitungan.26. Suatu sewa pembiayaan menimbulkan bebanpenyusutan untuk aset yang dapat disusutkan dan bebankeuangan dalam setiap periode akuntansi. Kebijakanpenyusutan untuk aset sewaan konsisten dengan asetyang dimiliki sendiri, dan penghitungan penyusutan yangdiakui berdasarkan <strong>PSAK</strong> 16 (revisi 2011): Aset Tetap dan<strong>PSAK</strong> 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud. Jika tidak adakepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkanhak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaandisusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebihpendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.27. Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaandialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraanmasa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsistendengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika terdapat<strong>30</strong>.12Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkanhak kepemilikan pada akhir masa sewa, perkiraan masapenggunaan aset adalah umur manfaat aset tersebut. Jikatidak, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebihpendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.28. Jumlah beban penyusutan aset dan beban keuanganuntuk suatu periode sangat jarang akan sama nilainya denganjumlah pembayaran utang sewa untuk periode tersebut, sehinggatidak tepat jika pembayaran utang sewa langsung diakui sebagaibeban. Oleh karena itu, kecil kemungkinan bahwa nilai aset akansama dengan nilai liabilitas sewa setelah dimulainya masa sewa.29. Untuk menentukan apakah suatu aset sewaanmengalami penurunan nilai, entitas menerapkan <strong>PSAK</strong> 48(revisi 2010): Penurunan Nilai Aset.Pengungkapan<strong>30</strong>. Selain memenuhi ketentuan <strong>PSAK</strong> 60: InstrumenKeuangan: Pengungkapan, lessee juga mengungkapkanhal-hal berikut yang berkaitan dengan sewa pembiayaan:(a) jumlah neto jumlah tercatat untuk setiap kelompok asetpada tanggal pelaporan;(b) rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum dimasa depan pada tanggal pelaporan, dengan nilai kininya.Selain itu, entitas mengungkapkan total pembayaransewa minimum di masa depan pada tanggal pelaporan,dan nilai kininya, untuk setiap periode berikut:(i) sampai dengan satu tahun;(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;(iii) lebih dari lima tahun.(c) rental kontinjen yang diakui sebagai beban padaperiode tersebut;(d) total perkiraan penerimaan pembayaran minimumsewa-lanjut di masa depan dari kontrak sewa-lanjutyang tidak dapat dibatalkan (non-cancellable subleases)pada tanggal pelaporan.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.13


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738(e) penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material,yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:(i) dasar penentuan utang rental kontinjen;(ii) ada tidaknya klausul-klausul yang berkaitandengan opsi perpanjangan atau pembelian daneskalasi beserta syarat-syaratnya; dan(iii) pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalamperjanjian sewa, misalnya yang terkait dengandividen, tambahan utang, dan sewa-lanjut.31. Persyaratan pengungkapan dalam <strong>PSAK</strong> 13 (revisi2011): Properti Investasi, <strong>PSAK</strong> 16 (revisi 2011): Aset Tetap,<strong>PSAK</strong> 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud, dan <strong>PSAK</strong> 48(revisi 2010): Penurunan Nilai Aset juga berlaku bagi lesseeuntuk aset sewaan dalam sewa pembiayaan.Sewa Operasi32. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagaibeban dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecualiterdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkanpola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna*.33. Dalam sewa operasi, pembayaran sewa (tidaktermasuk biaya jasa seperti biaya asuransi dan pemeliharaan)diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus kecuali terdapatdasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktudari manfaat yang dinikmati pengguna, walaupun pembayarandilakukan tidak atas dasar tersebut.Pengungkapan34. Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkandalam <strong>PSAK</strong> 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan,lessee juga mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi:* lihat ISAK 23: Sewa Operasi – Insentif<strong>30</strong>.14Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738(a) total pembayaran sewa minimum di masa depan dalamsewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiapperiode berikut:(i) sampai dengan satu tahun;(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;(iii) lebih dari lima tahun.(b) total perkiraan penerimaan pembayaran minimumsewa-lanjut di masa depan dari kontrak sewa-lanjutyang tidak dapat dibatalkan (non-cancellable subleases)pada tanggal pelaporan.(c) pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagaibeban periode berjalan, dengan pengungkapan terpisahuntuk masing-masing jumlah pembayaran minimumsewa, rental kontinjen, dan pembayaran sewa-lanjut;(d) penjelasan umum perjanjian sewa lessee yangsignifikan, yang meliputi, namun tidak terbatas pada:(i) dasar penentuan utang rental kontinjen;(ii) eksistensi dan persyaratan untuk memperbaruikembali perjanjian sewa atau adanya opsipembelian dan klausul eskalasi; dan(iii) pembatasan yang ada dalam perjanjian sewa,seperti pembatasan dividen, utang tambahan, dansewa lanjutan.SEWA DALAM LAPORAN KEUANGAN LESSORSewa PembiayaanPengakuan Awal35. Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakuiaset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisikeuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewaneto tersebut.36. Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan semuarisiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan legaldialihkan oleh lessor kepada lessee, dan dengan demikianHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.15


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor sebagaipembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan yang diterimalessor sebagai penggantian dan imbalan atas investasi danjasanya.37. Lessor sering kali mengeluarkan biaya langsungawal yang meliputi antara lain komisi, biaya legal, dan biayainternal yang inkremental dan dapat diatribusikan langsungdengan proses negosiasi dan pengaturan suatu sewa. Biayalangsung awal tidak termasuk biaya umum seperti yanglazimnya dikeluarkan oleh tim penjualan dan pemasaran.Untuk sewa pembiayaan, selain yang melibatkan lessorpabrikan atau dealer, biaya langsung awal diperhitungkansebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewapembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui selamamasa sewa. Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukansedemikian rupa sehingga biaya langsung awal secaraotomatis sudah termasuk di dalam piutang sewa pembiayaan;sehingga tidak diperlukan penjumlahan yang terpisah. Biayayang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer yang terkaitdengan negosiasi dan pengaturan suatu sewa tidak termasukbiaya langsung awal. Dengan demikian, biaya tersebut tidaktermasuk dalam investasi sewa neto dan diakui sebagai bebanketika laba penjualan diakui, dimana untuk sewa pembiayaanumumnya diakui pada masa awal sewa.Pengukuran Setelah Pengakuan Awal38. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkanpada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkatpengembalian periodik yang konstan atas investasi bersihlessor dalam sewa pembiayaan.39. Lessor mengalokasikan penghasilan pembiayaanselama masa sewa dengan dasar yang sistematis dan rasional.Alokasi penghasilan ini didasarkan pada suatu pola yangmencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yangkonstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.<strong>30</strong>.16Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738Pembayaran sewa dalam suatu periode, di luar biaya jasa,diterapkan atas investasi sewa bruto untuk mengurangi pokokdan penghasilan pembiayaan tangguhan.40. Estimasi nilai residu tidak dijamin yang digunakandalam perhitungan investasi kotor lessor dikaji ulang secarareguler. Jika telah terjadi penurunan dalam estimasi nilairesidu tidak dijamin, alokasi penghasilan selama masa sewadirevisi dan penurunan yang terkait dengan jumlah yang telahdiakru diakui segera.41. Aset dalam suatu sewa pembiayaan yangdiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasukdalam suatu kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagaidimiliki untuk dijual) sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 58 (revisi 2009):Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasiyang Dihentikan dicatat sesuai dengan Pernyataan tersebut.42. Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba ataurugi atas penjualan pada suatu periode sesuai kebijakanentitas atas penjualan biasa. Jika tingkat bunga ditentukansecara artifisial terlalu rendah, laba penjualan dibatasisebesar laba apabila menggunakan tingkat bunga pasar.Biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealersehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakuisebagai beban ketika laba penjualan diakui.43. Pabrikan atau dealer sering kali menawarkan pilihanuntuk membeli atau menyewa suatu aset kepada pelanggan.Sewa pembiayaan atas aset oleh lessor pabrikan atau dealermemberikan dua jenis penghasilan:(a) laba atau rugi yang ekuivalen dengan laba atau rugi daripenjualan biasa atas aset yang disewakan, pada harga jualnormal setelah dikurangi potongan penjualan, jika ada; dan(b) penghasilan pembiayaan selama masa sewa.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.17


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>313233343536373844. Pendapatan penjualan diakui di awal masa sewaoleh lessor pabrikan atau dealer sebesar nilai wajar aset, ataujika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewaminimum yang dihitung pada tingkat bunga pasar. Biayapenjualan di awal masa sewa adalah biaya perolehan ataujumlah tercatat jika berbeda, dari properti sewaan dikuranginilai kini dari nilai residu tidak dijamin. Perbedaan antarapendapatan penjualan dan biaya penjualan adalah labapenjualan yang diakui sesuai kebijakan entitas terhadappenjualan biasa.45. Lessor pabrikan atau dealer terkadang menggunakansuku bunga artifisial yang terlalu rendah untuk menarikpelanggan. Penggunaan tingkat suku bunga tersebut akanmengakibatkan pengakuan penghasilan yang terlalu tinggidari transaksi pada waktu penjualan. Jika tingkat suku bungaartifisial yang terlalu rendah digunakan, maka laba penjualandibatasi sebesar laba apabila menggunakan tingkat bungapasar.46. Biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan ataudealer sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan suatusewa pembiayaan diakui sebagai beban di awal masa sewakarena terutama terkait dengan pendapatan pabrikan atau labapenjualan dealer.Pengungkapan47. Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkandalam <strong>PSAK</strong> 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan,lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewapembiayaan:(a) rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kinipiutang pembayaran sewa minimum pada tanggalpelaporan. Di samping itu, lessor mengungkapkaninvestasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaransewa minimum pada tanggal pelaporan, untuk setiapperiode berikut:<strong>30</strong>.18Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738(i) kurang dari satu tahun;(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;(iii) lebih dari lima tahun.(b) penghasilan pembiayaan tangguhan;(c) nilai residu tidak dijamin yang diakru sebagai manfaatlessor;(d) akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih ataspembayaran sewa minimum;(e) rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilandalam periode berjalan; dan(f) penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yangmaterial.48. Sebagai suatu indikator pertumbuhan entitas dapatmengungkapkan investasi bruto dikurangi penghasilan yang belumditerima dalam bisnis baru yang ditambahkan selama periodeberjalan, setelah dikurangi jumlah relevan sewa yang dibatalkan.Sewa Operasi49. Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi dilaporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut.50. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakuisebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masasewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebihmencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaanaset sewaan menurun*.51. Biaya termasuk biaya penyusutan, yang terjadiuntuk memperoleh pendapatan sewa diakui sebagai beban.Pendapatan sewa (tidak termasuk penerimaan dari jasa sepertiasuransi dan pemeliharaan) diakui dengan dasar garis lurusselama masa sewa walaupun penerimaan sewa tidak dengandasar hal tersebut, kecuali jika terdapat dasar sistematis* lihat ISAK 23: Sewa Operasi – InsentifHak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.19


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana manfaatpenggunaan dari aset sewaan menurun.52. Biaya langsung awal yang dikeluarkan olehlessor dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasiditambahkan ke jumlah tercatat aset sewaan dan diakuisebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang samadengan pendapatan sewa.53. Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan haruskonsisten dengan kebijakan penyusutan normal untuk asetsejenis, dan penyusutan tersebut dihitung sesuai <strong>PSAK</strong> 16(revisi 2011): Aset Tetap dan <strong>PSAK</strong> 19 (revisi 2010): AsetTakberwujud.54. Entitas menentukan apakah suatu aset sewaanmengalami penurunan nilai dengan menerapkan <strong>PSAK</strong> 48(revisi 2010): Penurunan Nilai Aset.55. Lessor pabrikan atau dealer tidak mengakui labapenjualan atas suatu sewa operasi karena transaksi tersebuttidak ekuivalen dengan penjualan.Pengungkapan56. Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkandalam <strong>PSAK</strong> 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan,lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi:(a) jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masadepan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkanuntuk setiap periode berikut:(i) sampai dengan satu tahun;(ii) lebih dari satu tahun sampai lima tahun;(iii) lebih dari lima tahun.(b) total rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilandalam periode berjalan; dan(c) penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor.<strong>30</strong>.20Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>313233343536373857. Persyaratan pengungkapan yang diharuskan <strong>PSAK</strong>13 (revisi 2011): Properti Investasi, <strong>PSAK</strong> 16 (revisi 2011):Aset Tetap, <strong>PSAK</strong> 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud, dan<strong>PSAK</strong> 48 (revisi 2010): Penurunan Nilai Aset juga berlakubagi lessor untuk aset sewaan dalam sewa operasi.TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK58. Transaksi jual dan sewa-balik meliputi penjualansuatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Pembayaransewa dan harga jual biasanya saling terkait karena keduanyadinegosiasikan sebagai suatu paket. Perlakuan akuntansi untuktransaksi jual dan sewa-balik bergantung pada jenis sewanya.59. Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakansewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari jumlahtercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan olehpenjual-lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selamamasa sewa.60. Jika sewa-balik merupakan sewa pembiayaan,transaksi tersebut merupakan suatu cara dimana lessormemberikan pembiayaan bagi lessee dengan aset sebagaijaminan. Karenanya, tidak tepat jika selisih lebih hasil penjualandari jumlah tercatat diakui sebagai penghasilan. Selisih lebihtersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.61. Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakansewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadipada nilai wajar, maka laba atau rugi diakui segera. Jikaharga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi diakuisegera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan denganpembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dariharga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dandiamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewaselama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilaiwajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkandan diamortisasi selama periode penggunaan aset.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.21


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>313233343536373862. Jika sewa-balik merupakan sewa operasi, danpembayaran sewa serta harga jual dinilai pada nilai wajar,maka transaksi penjualan secara normal telah terjadi dan labaatau ruginya diakui segera.63. Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saattransaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada jumlahtercatatnya, rugi sebesar selisih antara jumlah tercatat dannilai wajar diakui segera.64. Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti diatas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai.Dalam hal tersebut, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlahterpulihkan sesuai dengan <strong>PSAK</strong> 48 (revisi 2010): PenurunanNilai Aset.65. Pengungkapan yang dipersyaratkan untuk lesseedan lessor berlaku sama untuk transaksi jual dan sewa-balik.Penjelasan yang dipersyaratkan atas pengaturan sewa yangmaterial mengarah ke pengungkapan persyaratan khusus atautidak biasa dari perjanjian atau persyaratan transaksi jual dansewa-balik.66. Dengan demikian, transaksi jual dan sewa-balikdapat memicu kriteria pengungkapan terpisah dalam <strong>PSAK</strong> 1(revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan.KETENTUAN TRANSISI67. Entitas menilai kembali klasifikasi elemen tanahyang belum habis masa Hak Guna Usaha, Hak GunaBangunan dan hak lainnya pada tanggal Pernyataan inidiadopsi, dengan mempertimbangkan informasi yang adapada saat hak tersebut diperoleh. Entitas menerapkanreklasifikasi tanah tersebut secara retrospektif sesuai dengan<strong>PSAK</strong> 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, PerubahanEstimasi Akuntansi dan Kesalahan. Namun apabila entitastidak memiliki informasi memadai untuk menerapkan<strong>30</strong>.22Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia


Sewa ed <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (revisi 2011)1234567891011121314151617181920212223242526272829<strong>30</strong>3132333435363738perubahan tersebut secara retrospektif, maka entitas:(a) menerapkan perubahan terhadap klasifikasi tanahdengan dasar fakta dan kondisi yang ada pada tanggalperubahan tersebut diadopsi; dan(b) mengakui aset dan liabilitas terkait dengan sewa tanahyang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sebesarnilai wajar pada tanggal tersebut; perbedaan antaranilai wajar diakui di saldo laba.TANGGAL EFEKTIF68. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periodetahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari2012.PENARIKAN69. Pernyataan ini menggantikan <strong>PSAK</strong> <strong>30</strong> (2007):Sewa.Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia<strong>30</strong>.23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!