12.07.2015 Views

Undang - Produk Hukum

Undang - Produk Hukum

Undang - Produk Hukum

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 42 TAHUN 2006TENTANGPELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004TENTANG WAKAFDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14, Pasal 21,Pasal 31, Pasal 39, Pasal 41, Pasal 46, Pasal 66, dan Pasal 68<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, perlumenetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;2. <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor159; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4459).M E M U T U S K A N :Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAANUNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANGWAKAF.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:1. Wakaf adalah perbuatan hukum Wakif untukmemisahkan dan/atau menyerahkan sebagian hartabenda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atauuntuk jangka waktu tertentu sesuai dengankepentingannya guna keperluan ibadah dan/ataukesejahteraan umum menurut Syariah.2. Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta bendamiliknya.3. Ikrar . . .


- 2 -3. Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak Wakif yangdiucapkan secara lisan dan/atau tulisan kepada nazhiruntuk mewakafkan harta benda miliknya.4. Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakafdari Wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuaidengan peruntukannya.5. Mauquf alaih adalah pihak yang ditunjuk untukmemperoleh manfaat dari peruntukan harta benda wakafsesuai pernyataan kehendak Wakif yang dituangkandalam Akta Ikrar Wakaf.6. Akta Ikrar Wakaf adalah bukti pernyataan kehendak Wakifuntuk mewakafkan harta benda miliknya guna dikelolaNazhir sesuai dengan peruntukan harta benda wakaf yangdituangkan dalam bentuk akta.7. Sertifikat Wakaf Uang adalah surat bukti yangdikeluarkan oleh Lembaga Keuangan Syariah kepadaWakif dan Nazhir tentang penyerahan wakaf uang.8. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, yang selanjutnyadisingkat PPAIW, adalah pejabat berwenang yangditetapkan oleh Menteri untuk membuat Akta Ikrar Wakaf.9. Lembaga Keuangan Syariah, yang selanjutnya disingkatLKS adalah badan hukum Indonesia yang bergerak dibidang keuangan Syariah.10. Bank Syariah adalah Bank Umum Syariah, Unit UsahaSyariah dari Bank Umum konvensional serta BankPerkreditan Rakyat Syariah.11. Badan Wakaf Indonesia, yang selanjutnya disingkat BWI,adalah lembaga independen dalam pelaksanaan tugasnyauntuk mengembangkan perwakafan di Indonesia.12. Kepala Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkatdengan Kepala KUA adalah pejabat Departemen Agamayang membidangi urusan agama Islam di tingkatkecamatan.13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang agama.BAB II . . .


- 3 -BAB IINAZHIRBagian KesatuUmumPasal 2Nazhir meliputi:a. perseorangan;b. organisasi; atauc. badan hukum.Pasal 3(1) Harta benda wakaf harus didaftarkan atas nama Nazhiruntuk kepentingan pihak yang dimaksud dalam akta ikrarwakaf sesuai dengan peruntukannya.(2) Terdaftarnya harta benda wakaf atas nama Nazhir tidakmembuktikan kepemilikan Nazhir atas harta benda wakaf.(3) Penggantian Nazhir tidak mengakibatkan peralihan hartabenda wakaf yang bersangkutan.Bagian KeduaNazhir PerseoranganPasal 4(1) Nazhir perseorangan ditunjuk oleh Wakif denganmemenuhi persyaratan menurut undang-undang.(2) Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibdidaftarkan pada Menteri dan BWI melalui Kantor UrusanAgama setempat.(3) Dalam hal tidak terdapat Kantor Urusan Agama setempatsebagaimana dimaksud pada ayat (2), pendaftaran Nazhirdilakukan melalui Kantor Urusan Agama terdekat, KantorDepartemen Agama, atau perwakilan Badan WakafIndonesia di provinsi/kabupaten/kota.(4) BWI menerbitkan tanda bukti pendaftaran Nazhir.(3) Nazhir . . .


- 3 -(5) Nazhir perseorangan harus merupakan suatu kelompokyang terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salahseorang diangkat menjadi ketua.(6) Salah seorang Nazhir perseorangan sebagaimanadimaksud pada ayat (5) harus bertempat tinggal diKecamatan tempat benda wakaf berada.Pasal 5(1) Nazhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)berhenti dari kedudukannya apabila:a. meninggal dunia;b. berhalangan tetap;c. mengundurkan diri; ataud. diberhentikan oleh BWI.(2) Berhentinya salah seorang Nazhir Perseorangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengakibatkanberhentinya Nazhir Perseorangan lainnya.Pasal 6(1) Apabila diantara Nazhir perseorangan berhenti darikedudukannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,maka Nazhir yang ada harus melaporkan ke KantorUrusan Agama untuk selanjutnya diteruskan kepada BWIpaling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggalberhentinya Nazhir Perseorangan, yang kemudianpengganti Nazhir tersebut akan ditetapkan oleh BWI.(2) Dalam hal diantara Nazhir perseorangan berhenti darikedudukannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5untuk wakaf dalam jangka waktu terbatas dan wakafdalam jangka waktu tidak terbatas, maka Nazhir yang adamemberitahukan kepada Wakif atau ahli waris Wakifapabila Wakif sudah meninggal dunia.(3) Dalam hal tidak terdapat Kantor Urusan Agama setempat,laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanNazhir melalui Kantor Urusan Agama terdekat, KantorDepartemen Agama, atau perwakilan BWI diprovinsi/kabupaten/kota.(4) Apabila . . .(4) Apabila Nazhir dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak AktaIkrar Wakaf dibuat tidak melaksanakan tugasnya, maka


- 5 -Kepala KUA baik atas inisiatif sendiri maupun atas usul Wakifatau ahli warisnya berhak mengusulkan kepada BWI untukpemberhentian dan penggantian Nazhir.Bagian KetigaNazhir OrganisasiPasal 7(1) Nazhir organisasi wajib didaftarkan pada Menteri dan BWI melaluiKantor Urusan Agama setempat.(2) Dalam hal tidak terdapat Kantor Urusan Agama setempatsebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendaftaran Nazhir dilakukanmelalui Kantor Urusan Agama terdekat, Kantor Departemen Agama,atau perwakilan BWI di provinsi/kabupaten/kota.(3) Nazhir organisasi merupakan organisasi yang bergerak di bidangsosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau keagamaan Islamyang memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. pengurus organisasi harus memenuhi persyaratanNazhir perseorangan;b. salah seorang pengurus organisasi harus berdomisili dikabupaten/kota letak benda wakaf berada;c. memiliki:1. salinan akta notaris tentang pendirian dananggaran dasar;2. daftar susunan pengurus;3. anggaran rumah tangga;4. program kerja dalam pengembangan wakaf;5. daftar kekayaan yang berasal dari harta wakaf yangterpisah dari kekayaan lain atau yang merupakankekayaan organisasi; dan6. surat pernyataan bersedia untuk diaudit.(4) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf cdilampirkan pada permohonan pendaftaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1).(5) Pendaftaran . . .(5) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sebelum penandatanganan Akta Ikrar Wakaf.Pasal 8(1) Nazhir organisasi bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuanAnggaran Dasar organisasi yang bersangkutan.


- 6 -(2) Apabila salah seorang Nazhir yang diangkat oleh Nazhir organisasimeninggal, mengundurkan diri, berhalangan tetap dan/ataudibatalkan kedudukannya sebagai Nazhir, maka Nazhir yangbersangkutan harus diganti.Pasal 9(1) Nazhir perwakilan daerah dari suatu organisasi yang tidakmelaksanakan tugas dan/atau melanggar ketentuanlarangan dalam pengelolaan dan pengembangan hartabenda wakaf sesuai dengan peruntukan yang tercantumdalam Akta Ikrar Wakaf, maka pengurus pusat organisasibersangkutan wajib menyelesaikannya baik diminta atautidak oleh BWI.(2) Dalam hal pengurus pusat organisasi tidak dapatmenjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1), maka Nazhir organisasi dapat diberhentikan dandiganti hak kenazhirannya oleh BWI denganmemperhatikan saran dan pertimbangan MUI setempat.(3) Apabila Nazhir organisasi dalam jangka waktu 1 (satu)tahun sejak Akta Ikrar Wakaf dibuat tidak melaksanakantugasnya, maka Kepala KUA baik atas inisiatif sendirimaupun atas usul Wakif atau ahli warisnya berhakmengusulkan kepada BWI untuk pemberhentian danpenggantian Nazhir.Pasal 10Apabila salah seorang Nazhir yang diangkat oleh Nazhir organisasimeninggal, mengundurkan diri, berhalangan tetap dan/ataudibatalkan kedudukannya sebagai Nazhir yang diangkat oleh Nazhirorganisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), makaorganisasi yang bersangkutan harus melaporkan kepada KUA untukselanjutnya diteruskan kepada BWI paling lambat 30 (tiga puluh) harisejak kejadian tersebut.Bagian . . .Bagian KeempatNazhir Badan <strong>Hukum</strong>Pasal 11(1) Nazhir badan hukum wajib didaftarkan pada Menteri danBWI melalui Kantor Urusan Agama setempat.


- 7 -(2) Dalam hal tidak terdapat Kantor Urusan Agama setempatsebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendaftaran Nazhirdilakukan melalui Kantor Urusan Agama terdekat, KantorDepartemen Agama, atau perwakilan BWI diprovinsi/kabupaten/kota.(3) Nazhir badan hukum yang melaksanakan pendaftaransebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan:a. badan hukum Indonesia yang bergerak di bidangkeagamaan Islam sosial, pendidikan, dan/ataukemasyarakatan;b. pengurus badan hukum harus memenuhi persyaratanNazhir perseorangan;c. salah seorang pengurus badan hukum harusberdomisili di kabupaten/kota benda wakaf berada;d. memiliki :1. salinan akta notaris tentang pendirian dananggaran dasar badan hukum yang telah disahkanoleh instansi berwenang;2. daftar susunan pengurus;3. anggaran rumah tangga;4. program kerja dalam pengembangan wakaf;5. daftar terpisah kekayaan yang berasal dari hartawakaf atau yang merupakan kekayaan badanhukum; dan6. surat pernyataan bersedia untuk diaudit.(4) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf ddilampirkan pada permohonan pendaftaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1).Pasal 12 . . .Pasal 12(1) Nazhir perwakilan daerah dari suatu badan hukum yangtidak melaksanakan tugas dan/atau melanggar ketentuanlarangan dalam pengelolaan dan pengembangan hartabenda wakaf sesuai dengan peruntukan yang tercantumdalam Akta Ikrar Wakaf, maka pengurus pusat badan


- 8 -hukum bersangkutan wajib menyelesaikannya baikdiminta atau tidak oleh BWI.(2) Dalam hal pengurus pusat badan hukum tidak dapatmenjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1), maka Nazhir badan hukum dapat diberhentikan dandiganti hak kenazhirannya oleh BWI denganmemperhatikan saran dan pertimbangan MUI setempat.(3) Apabila Nazhir badan hukum dalam jangka waktu 1 (satu)tahun sejak Akta Ikrar Wakaf dibuat tidak melaksanakantugasnya, maka Kepala KUA baik atas inisiatif sendirimaupun atas usul Wakif atau ahli warisnya berhakmengusulkan kepada BWI untuk pemberhentian danpenggantian Nazhir.Bagian KelimaTugas dan Masa Bakti NazhirPasal 13(1) Nazhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 7 danPasal 11 wajib mengadministrasikan, mengelola,mengembangkan, mengawasi dan melindungi harta bendawakaf.(2) Nazhir wajib membuat laporan secara berkala kepadaMenteri dan BWI mengenai kegiatan perwakafansebagaimana dimaksud pada ayat (1).(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatanlaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diaturdengan Peraturan Menteri.Pasal 14(1) Masa bakti Nazhir adalah 5 (lima) tahun dan dapatdiangkat kembali.(2) Pengangkatan . . .(2) Pengangkatan kembali Nazhir sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan oleh BWI, apabila yangbersangkutan telah melaksanakan tugasnya dengan baikdalam periode sebelumnya sesuai ketentuan prinsipSyariah dan peraturan perundang-undangan.


- 9 -BAB IIIJENIS HARTA BENDA WAKAF, AKTA IKRAR WAKAFDAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAFBagian KesatuJenis Harta Benda WakafPasal 15Jenis harta benda wakaf meliputi:a. benda tidak bergerak;b. benda bergerak selain uang; danc. benda bergerak berupa uang.Paragraf 1Benda Tidak BergerakPasal 16Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15huruf a meliputi :a. hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan baik yang sudah maupun yang belumterdaftar;b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanahsebagaimana dimaksud pada huruf a;c. tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;d. hak milik atas satuan rumah susun sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan; dane. benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan prinsipSyariah dan peraturan perundang-undangan .Pasal 17 . . .Pasal 17(1) Hak atas tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari:a. hak milik atas tanah baik yang sudah atau belumterdaftar;


- 10 -b. hak atas tanah bersama dari satuan rumah susunsesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;c. hak guna bangunan, hak guna usaha atau hak pakaiyang berada di atas tanah negara;d. hak guna bangunan atau hak pakai yang berada diatas tanah hak pengelolaan atau hak milik pribadiyang harus mendapat izin tertulis dari pemegang hakpengelolaan atau hak milik.(2) Apabila wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufd dimaksudkan sebagai wakaf untuk selamanya, makadiperlukan pelepasan hak pengelolaan atau hak milik olehpemegang haknya.(3) Hak atas tanah yang diwakafkan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib dimiliki atau dikuasai oleh Wakifsecara sah serta bebas dari segala sitaan, perkara,sengketa, dan tidak dijaminkan.Pasal 18(1) Benda wakaf tidak bergerak berupa tanah hanya dapat diwakafkanuntuk jangka waktu selama-lamanya kecuali wakaf hak atas tanahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf d.(2) Benda wakaf tidak bergerak sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat diwakafkan beserta bangunan dan/atautanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitandengan tanah.Paragraf 2Benda Bergerak Selain UangPasal 19(1) Benda digolongkan sebagai benda bergerak karenasifatnya yang dapat berpindah atau dipindahkan ataukarena ketetapan undang-undang.(2) Benda bergerak terbagi dalam benda bergerak yang dapatdihabiskan dan yang tidak dapat dihabiskan karenapemakaian.(3) Benda . . .


- 11 -(3) Benda bergerak yang dapat dihabiskan karena pemakaiantidak dapat diwakafkan, kecuali air dan bahan bakarminyak yang persediaannya berkelanjutan.(4) Benda bergerak yang tidak dapat dihabiskan karenapemakaian dapat diwakafkan dengan memperhatikanketentuan prinsip Syariah.Pasal 20Benda bergerak karena sifatnya yang dapat diwakafkanmeliputi:a. kapal;b. pesawat terbang;c. kendaraan bermotor;d. mesin atau peralatan industri yang tidak tertancap padabangunan;e. logam dan batu mulia; dan/atauf. benda lainnya yang tergolong sebagai benda bergerakkarena sifatnya dan memiliki manfaat jangka panjang.Pasal 21Benda bergerak selain uang karena peraturan perundangundanganyang dapat diwakafkan sepanjang tidakbertentangan dengan prinsip Syariah sebagai berikut:a. surat berharga yang berupa:1. saham;2. Surat Utang Negara;3. obligasi pada umumnya; dan/atau4. surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang.b. hak Atas Kekayaan Intelektual yang berupa:1. hak cipta;2. hak merk;3. hak paten;4. hak desain industri;5. hak rahasia dagang;6. hak sirkuit terpadu;7. hak perlindungan varietas tanaman; dan/atau8. hak lainnya.c. hak . . .


- 12 -c. hak atas benda bergerak lainnya yang berupa:1. hak sewa, hak pakai dan hak pakai hasil atas bendabergerak; atau2. perikatan, tuntutan atas jumlah uang yang dapat ditagihatas benda bergerak.Paragraf 3Benda Bergerak Berupa UangPasal 22(1) Wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah mata uangrupiah.(2) Dalam hal uang yang akan diwakafkan masih dalam matauang asing, maka harus dikonversi terlebih dahulu kedalam rupiah.(3) Wakif yang akan mewakafkan uangnya diwajibkan untuk:a. hadir di Lembaga Keuangan Syariah Penerima WakafUang (LKS-PWU) untuk menyatakan kehendak wakafuangnya;b. menjelaskan kepemilikan dan asal-usul uang yangakan diwakafkan;c. menyetorkan secara tunai sejumlah uang ke LKS-PWU;d. mengisi formulir pernyataan kehendak Wakif yangberfungsi sebagai akta ikrar wakaf.(4) Dalam hal Wakif tidak dapat hadir sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a, maka Wakif dapat menunjuk wakilatau kuasanya.(5) Wakif dapat menyatakan ikrar wakaf benda bergerakberupa uang kepada Nazhir di hadapan PPAIW yangselanjutnya Nazhir menyerahkan akta ikrar wakaf tersebutkepada LKS.Pasal 23Wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melaluiLKS yang ditunjuk oleh Menteri sebagai LKS Penerima WakafUang (LKS-PWU).Pasal 24 . . .


- 13 -Pasal 24(1) LKS yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 atas dasar saran dan pertimbangan dariBWI.(2) BWI memberikan saran dan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) setelah mempertimbangkan saraninstansi terkait.(3) Saran dan pertimbangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat diberikan kepada LKS Penerima Wakaf Uangyang memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. menyampaikan permohonan secara tertulis kepadamenteri;b. melampirkan anggaran dasar dan pengesahan sebagaibadan hukum;c. memiliki kantor operasional di wilayah RepublikIndonesia;d. bergerak di bidang keuangan Syariah; dane. memiliki fungsi menerima titipan (wadiah).(4) BWI wajib memberikan pertimbangan kepada Menteripaling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah LKSmemenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat(3).(5) Setelah menerima saran dan pertimbangan BWIsebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menteri palinglambat 7 (tujuh) hari kerja menunjuk LKS atau menolakpermohonan dimaksud.Pasal 25LKS Penerima Wakaf Uang bertugas:a. mengumumkan kepada publik atas keberadaannya sebagai LKSPenerima Wakaf Uang;b. menyediakan blangko Sertifikat Wakaf Uang;c. menerima secara tunai wakaf uang dari Wakif atas nama Nazhir;d. menempatkan uang wakaf ke dalam rekening titipan (wadiah)atas nama Nazhir yang ditunjuk Wakif;e. menerima pernyataan kehendak Wakif yang dituangkan secaratertulis dalam formulir pernyataan kehendak Wakif;f. menerbitkan . . .


- 14 -f. menerbitkan Sertifikat Wakaf Uang serta menyerahkan sertifikattersebut kepada Wakif dan menyerahkan tembusan sertifikatkepada Nazhir yang ditunjuk oleh Wakif; dang. mendaftarkan wakaf uang kepada Menteri atas nama Nazhir.Pasal 26Sertifikat Wakaf Uang sekurang-kurangnya memuatketerangan mengenai:a. nama LKS Penerima Wakaf Uang;b. nama Wakif;c. alamat Wakif;d. jumlah wakaf uang;e. peruntukan wakaf;f. jangka waktu wakaf;g. nama Nazhir yang dipilih;h. alamat Nazhir yang dipih; dani. tempat dan tanggal penerbitan Sertifikat Wakaf Uang.Pasal 27Dalam hal Wakif berkehendak melakukan perbuatan hukumwakaf uang untuk jangka waktu tertentu maka pada saatjangka waktu tersebut berakhir, Nazhir wajib mengembalikanjumlah pokok wakaf uang kepada Wakif atau ahliwaris/penerus haknya melalui LKS Penerima Wakaf Uang.Bagian KeduaAkta Ikrar Wakaf (AIW)dan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW)Paragraf 1Pembuatan Akta Ikrar WakafPasal 28Pembuatan Akta Ikrar Wakaf benda tidak bergerak wajibmemenuhi persyaratan dengan menyerahkan sertifikat hakatas tanah atau sertifikat satuan rumah susun yangbersangkutan atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya.Pasal 29 . . .Pasal 29


- 15 -Pembuatan Akta Ikrar Wakaf benda bergerak selain uangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21 wajibmemenuhi persyaratan dengan menyerahkan bukti pemilikanbenda bergerak selain uang.Pasal 30(1) Pernyataan kehendak Wakif dituangkan dalam bentukakta ikrar wakaf sesuai dengan jenis harta benda yangdiwakafkan, diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakafyang dihadiri oleh Nazhir, Mauquf alaih, dan sekurangkurangnya2 (dua) orang saksi.(2) Kehadiran Nazhir dan Mauquf alaih dalam Majelis IkrarWakaf untuk wakaf benda bergerak berupa uang dapatdinyatakan dengan surat pernyataan Nazhir dan/atauMauquf alaih.(3) Dalam hal Mauquf alaih adalah masyarakat luas (publik),maka kehadiran Mauquf alaih dalam Majelis Ikrar Wakafsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disyaratkan.(4) Pernyataan kehendak Wakif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dalam bentuk wakaf-khairi atau wakaf-ahli.(5) Wakaf-ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diperuntukkan bagi kesejahteraan umum sesama kerabatberdasarkan hubungan darah (nasab) dengan Wakif.(6) Dalam hal sesama kerabat dari wakaf ahli telah punah,maka wakaf ahli karena hukum beralih statusnya menjadiwakaf khairi yang peruntukannya ditetapkan oleh Menteriberdasarkan pertimbangan BWI.Pasal 31Dalam hal perbuatan wakaf belum dituangkan dalam aktaikrar wakaf sedangkan perbuatan wakaf sudah diketahuiberdasarkan berbagai petunjuk (qarinah) dan 2 (dua) orangsaksi serta Akta Ikrar Wakaf tidak mungkin dibuat karenaWakif sudah meninggal dunia atau tidak diketahui lagikeberadaannya, maka dibuat Akta Pengganti Akta Ikrar WakafPasal 32(1) Wakif menyatakan ikrar wakaf kepada Nazhir di hadapanPejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dalam MajelisIkrar Wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1).(2) Ikrar . . .


- 16 -(2) Ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterimaoleh Mauquf alaih dan harta benda wakaf diterima olehNazhir untuk kepentingan Mauquf alaih.(3) Ikrar wakaf yang dilaksanakan oleh Wakif dan diterima olehNazhir dituangkan dalam Akta Ikrar Wakaf oleh PPAIW.(4) Akta ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (2)paling sedikit memuat:a. nama dan identitas Wakif;b. nama dan identitas Nazhir;c. nama dan identitas saksi;d. data dan keterangan harta benda wakaf;e. peruntukan harta benda wakaf (mauquf alaih); danf. jangka waktu wakaf.(5) Dalam hal Wakif adalah organisasi atau badan hukum,maka nama dan identitas Wakif sebagaimana dimaksudpada ayat (4) huruf a yang dicantumkan dalam akta adalahnama pengurus organisasi atau direksi badan hukum yangbersangkutan sesuai dengan ketentuan anggaran dasarmasing-masing.(6) Dalam hal Nazhir adalah organisasi atau badan hukum,maka nama dan identitas Nazhir sebagaimana dimaksudpada ayat (4) huruf b yang dicantumkan dalam akta adalahnama yang ditetapkan oleh pengurus organisasi atau badanhukum yang bersangkutan sesuai dengan ketentuananggaran dasar masing-masing.Pasal 33Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, bentuk, isi dantata cara pengisian Akta Ikrar Wakaf atau Akta PenggantiAkta Ikrar Wakaf untuk benda tidak bergerak dan bendabergerak selain uang diatur dengan Peraturan Menteri.Paragraf 2Tata Cara Pembuatan Akta Ikrar WakafPasal 34Tata cara pembuatan Akta Ikrar Wakaf benda tidak bergeraksebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 danbenda bergerak selain uang sebagaimana dimaksud dalamPasal 19, Pasal 20 dan Pasal 21 dilaksanakan sebagai berikut:a. sesuai . . .


- 17 -a. sesuai dengan peraturan perundang-undangan;b. PPAIW meneliti kelengkapan persyaratan administrasiperwakafan dan keadaan fisik benda wakaf;c. dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf bterpenuhi, maka pelaksanaan ikrar wakaf dan pembuatanakta ikrar wakaf dianggap sah apabila dilakukan dalamMajelis Ikrar Wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30ayat (1).d. Akta ikrar wakaf yang telah ditandatangani oleh Wakif,Nazhir, 2 (dua) orang saksi, dan/atau Mauquf alaihdisahkan oleh PPAIW.e. Salinan Akta Ikrar Wakaf disampaikan kepada:1. Wakif;2. Nazhir;3. Mauquf alaih;4. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dalam hal bendawakaf berupa tanah; dan5. Instansi berwenang lainnya dalam hal benda wakafberupa benda tidak bergerak selain tanah atau bendabergerak selain uang.Pasal 35(1) Tata cara pembuatan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakafsebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dilaksanakanberdasarkan permohonan masyarakat atau saksi yangmengetahui keberadaan benda wakaf.(2) Permohonan masyarakat atau 2 (dua) orang saksi yangmengetahui dan mendengar perbuatan wakafsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikuatkandengan adanya petunjuk (qarinah) tentang keberadaanbenda wakaf.(3) Apabila tidak ada orang yang memohon pembuatan AktaPengganti Akta Ikrar Wakaf, maka kepala desa tempatbenda wakaf tersebut berada wajib meminta pembuatanAkta Pengganti Akta Ikrar Wakaf tersebut kepada PPAIWsetempat.(4) Pejabat . . .


- 18 -(4) Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf atas nama Nazhir wajibmenyampaikan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf besertadokumen pelengkap lainnya kepada kepala kantorpertanahan Kabupaten/Kota setempat dalam rangkapendaftaran wakaf tanah yang bersangkutan dalam jangkawaktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejakpenandatanganan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf.Pasal 36(1) Harta benda wakaf wajib diserahkan oleh Wakif kepadaNazhir dengan membuat berita acara serah terima palinglambat pada saat penandatanganan Akta Ikrar Wakaf yangdiselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)(2) Di dalam berita acara serah terima sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus disebutkan tentangkeadaan serta rincian harta benda wakaf yangditandatangani oleh Wakif dan Nazhir.(3) Berita acara serah terima sebagaimana dimaksud padaayat (1) tidak diperlukan dalam hal serah terima bendawakaf telah dinyatakan dalam Akta Ikrar Wakaf.Bagian KetigaPejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)Pasal 37(1) PPAIW harta benda wakaf tidak bergerak berupa tanahadalah Kepala KUA dan/atau pejabat yangmenyelenggarakan urusan wakaf.(2) PPAIW harta benda wakaf bergerak selain uang adalahKepala KUA dan/atau pejabat lain yang ditunjuk olehMenteri.(3) PPAIW harta benda wakaf bergerak berupa uang adalahPejabat Lembaga Keuangan Syariah paling rendahsetingkat Kepala Seksi LKS yang ditunjuk oleh Menteri.(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2)dan ayat (3) tidak menutup kesempatan bagi Wakif untukmembuat Akta Ikrar Wakaf di hadapan Notaris.(5) Persyaratan Notaris sebagai Pembuat Akta Ikrar Wakafditetapkan oleh Menteri.BAB IV . . .


- 19 -BAB IVTATA CARA PENDAFTARANDAN PENGUMUMAN HARTA BENDA WAKAFBagian KesatuTata Cara Pendaftaran Harta Benda WakafParagraf 1Harta Benda Wakaf Tidak BergerakPasal 38(1) Pendaftaran harta benda wakaf tidak bergerak berupatanah dilaksanakan berdasarkan Akta Ikrar Wakaf atauAkta Pengganti Akta Ikrar Wakaf.(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampirkan persyaratan sebagai berikut:a. sertifikat hak atas tanah atau sertifikat satuan rumahsusun yang bersangkutan atau tanda bukti pemilikantanah lainnya;b. surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwatanahnya tidak dalam sengketa, perkara, sitaan dantidak dijaminkan yang diketahui oleh kepala desa ataulurah atau sebutan lain yang setingkat, yang diperkuatoleh camat setempat.Pasal 39(1) Pendaftaran sertifikat tanah wakaf dilakukan berdasarkan AktaIkrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf dengan tata carasebagai berikut :a. terhadap tanah yang sudah berstatus hak milik didaftarkanmenjadi tanah wakaf atas nama Nazhir;b. terhadap tanah hak milik yang diwakafkan hanya sebagiandari luas keseluruhan harus dilakukan pemecahan sertifikat hakmilik terlebih dahulu, kemudian didaftarkan menjadi tanah wakafatas nama Nazhir;c. terhadap tanah yang belum berstatus hak milik yang berasaldari tanah milik adat langsung didaftarkan menjadi tanah wakafatas nama Nazhir;d. terhadap . . .


- 20 -d. terhadap hak guna bangunan, hak guna usaha atau hakpakai di atas tanah negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17ayat (1) huruf c yang telah mendapatkan persetujuan pelepasanhak dari Pejabat yang berwenang di bidang pertanahandidaftarkan menjadi tanah wakaf atas nama Nazhir;e. terhadap tanah negara yang diatasnya berdiri bangunanmasjid, mushalla, makam, didaftarkan menjadi tanah wakaf atasnama Nazhir;f. Pejabat yang berwenang di bidang pertanahan Kabupaten/Kotasetempat mencatat perwakafan tanah yang bersangkutan padabuku tanah dan sertifikatnya.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaranwakaf tanah diatur dengan Peraturan Menteri setelahmendapat saran dan pertimbangan dari pejabat yangberwenang di bidang pertanahan.Paragraf 2Wakaf Benda Bergerak Selain UangPasal 40PPAIW mendaftarkan Akta Ikrar Wakaf dari:a. benda bergerak selain uang yang terdaftar pada instansiyang berwenang;b. benda bergerak selain uang yang tidak terdaftar dan yangmemiliki atau tidak memiliki tanda bukti pembelian ataubukti pembayaran didaftar pada BWI, dan selama di daerahtertentu belum dibentuk BWI, maka pendaftaran tersebutdilakukan di Kantor Departemen Agama setempat.Pasal 41(1) Untuk benda bergerak yang sudah terdaftar, Wakifmenyerahkan tanda bukti kepemilikan benda bergerakkepada PPAIW dengan disertai surat keteranganpendaftaran dari instansi yang berwenang yang tugaspokoknya terkait dengan pendaftaran benda bergeraktersebut.(2) Untuk benda bergerak yang tidak terdaftar, Wakifmenyerahkan tanda bukti pembelian atau tanda buktipembayaran berupa faktur, kwitansi atau bukti lainnya.(3) Untuk . . .


- 21 -(3) Untuk benda bergerak yang tidak terdaftar dan tidakmemiliki tanda bukti pembelian atau tanda buktipembayaran, Wakif membuat surat pernyataankepemilikan atas benda bergerak tersebut yang diketahuioleh 2 (dua) orang saksi dan dikuatkan oleh instansipemerintah setempat.Pasal 42Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perwakafan bendabergerak selain uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,Pasal 20 dan Pasal 21 diatur dengan Peraturan Menteriberdasarkan usul BWI.Paragraf 3Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa UangPasal 43(1) LKS Penerima Wakaf Uang atas nama Nazhirmendaftarkan wakaf uang kepada Menteri paling lambat 7(tujuh) hari kerja sejak diterbitkannya Sertifikat WakafUang.(2) Pendaftaran wakaf uang dari LKS Penerima Wakaf Uangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditembuskan kepadaBWI untuk diadministrasikan.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai administrasi pendaftaranwakaf uang diatur dengan Peraturan Menteri.Bagian KeduaPengumuman Harta Benda WakafPasal 44(1) PPAIW menyampaikan akta ikrar wakaf kepada kantorDepartemen Agama dan BWI untuk dimuat dalam registerumum wakaf yang tersedia pada kantor DepartemenAgama dan BWI.(2) Masyarakat dapat mengetahui atau mengakses informasitentang wakaf benda bergerak selain uang yang termuatdalam register umum yang tersedia pada kantorDepartemen Agama dan BWI.BAB V . . .


- 22 -BAB VPENGELOLAAN DAN PENGEMBANGANPasal 45(1) Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta bendawakaf sesuai dengan peruntukan yang tercantum dalamAkta Ikrar Wakaf(2) Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakafsebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memajukankesejahteraan umum, Nazhir dapat bekerjasama denganpihak lain sesuai dengan prinsip Syariah.Pasal 46Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dariperorangan warga negara asing, organisasi asing dan badanhukum asing yang berskala nasional atau internasional, sertaharta benda wakaf terlantar, dapat dilakukan oleh BWI.Pasal 47Dalam hal harta benda wakaf berasal dari luar negeri, Wakifharus melengkapi dengan bukti kepemilikan sah harta bendawakaf sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,dan Nazhir harus melaporkan kepada lembagaterkait perihal adanya perbuatan wakaf.Pasal 48(1) Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf harusberpedoman pada peraturan BWI.(2) Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakafuang hanya dapat dilakukan melalui investasi padaproduk-produk lembaga keuangan Syariah dan/atauinstrumen keuangan Syariah.(3) Dalam hal LKS-PWU menerima wakaf uang untuk jangkawaktu tertentu, maka Nazhir hanya dapat melakukanpengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uangpada LKS-PWU dimaksud.(4) Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakafuang yang dilakukan pada bank Syariah harus mengikutiprogram lembaga penjamin simpanan sesuai denganperaturan perundang-undangan.(5) Pengelolaan . . .


- 23 -(5) Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakafuang yang dilakukan dalam bentuk investasi di luar bankSyariah harus diasuransikan pada asuransi Syariah.BAB VIPENUKARAN HARTA BENDA WAKAFPasal 49(1) Perubahan status harta benda wakaf dalam bentukpenukaran dilarang kecuali dengan izin tertulis dariMenteri berdasarkan pertimbangan BWI.(2) Izin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat(1) hanya dapat diberikan dengan pertimbangan sebagaiberikut:a. perubahan harta benda wakaf tersebut digunakanuntuk kepentingan umum sesuai dengan rencana tataruang (RUTR) berdasarkan ketentuan peraturanperundangan dan tidak bertentangan dengan prinsipSyariah;b. harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan sesuaidengan ikrar wakaf; atauc. pertukaran dilakukan untuk keperluan keagamaansecara langsung dan mendesak.(3) Selain dari pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),izin pertukaran harta benda wakaf hanya dapat diberikan jika:a. pengganti harta benda penukar memiliki sertifikat ataubukti kepemilikan sah sesuai dengan peraturan perundangundangan;danb. nilai harta benda penukar lebih tinggi atau senilai danseimbang dengan harta benda wakaf.(4) Nilai tukar yang seimbang sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf b ditetapkan oleh Bupati/Walikotaberdasarkan rekomendasi tim penilai yang anggotanyaterdiri dari unsur:a. pemerintah daerah kabupaten/kota;b. kantor pertanahan kabupaten/kota;c. Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten/kota;d. kantor . . .d. kantor Departemen Agama kabupaten/kota; dan


- 24 -e. Nazhir tanah wakaf yang bersangkutan.Pasal 50Nilai tukar terhadap harta benda wakaf sebagaimana dimaksuddalam Pasal 49 ayat (3) dihitung sebagai berikut:a. harta benda pengganti memiliki Nilai Jual Objek Pajak(NJOP) lebih tinggi, atau sekurang-kurangnya samadengan NJOP harta benda wakaf; danb. harta benda pengganti berada di wilayah yang strategisdan mudah untuk dikembangkan.Pasal 51Penukaran terhadap harta benda wakaf yang akan diubahstatusnya dilakukan sebagai berikut:a. Nazhir mengajukan permohonan tukar ganti kepada Menterimelalui Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat denganmenjelaskan alasan perubahan status/tukar menukartersebut;b. Kepala KUA Kecamatan meneruskan permohonan tersebutkepada Kantor Departemen Agama kabupaten/kota;c. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadyasetelah menerima permohonan tersebut membentuk timdengan susunan dan maksud seperti dalam Pasal 49 ayat(3), dan selanjutnya Bupati/Walikota setempat membuatSurat Keputusan;d. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotameneruskan permohonan tersebut dengan dilampiri hasilpenilaian dari tim kepada Kepala Kantor WilayahDepartemen Agama Provinsi dan selanjutnya meneruskanpermohonan tersebut kepada Menteri; dane. setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Menteri,maka tukar ganti dapat dilaksanakan dan hasilnya harusdilaporkan oleh Nazhir ke kantor pertanahan dan/ataulembaga terkait untuk pendaftaran lebih lanjut.BAB VII . . .BAB VII


- 25 -BANTUAN PEMBIAYAANBADAN WAKAF INDONESIAPasal 52(1) Bantuan pembiayaan BWI dibebankan kepada APBNdan/atau APBD selama 10 (sepuluh) tahun pertamamelalui anggaran Departemen Agama dan dapatdiperpanjang;(2) BWI mempertanggungjawabkan bantuan pembiayaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkalakepada Menteri.BAB VIIIPEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 53(1) Nazhir wakaf berhak memperoleh pembinaan dari Menteridan BWI.(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. penyiapan sarana dan prasarana penunjang oprasionalNazhir wakaf baik perseorangan, organisasi dan badanhukum;b. penyusunan regulasi, pemberian motivasi, pemberianfasilitas, pengkoordinasian, pemberdayaan danpengembangan terhadap harta benda wakaf;c. penyediaan fasilitas proses sertifikasi Wakaf;d. penyiapan dan pengadaan blanko-blanko akta ikrarwakaf, baik wakaf benda tidak bergerak dan/ataubenda bergerak;e. penyiapan tenaga-tenaga penyuluh penerangan didaerah-daerah untuk melakukan pembinaan danpengembangan wakaf kepada para Nazhir sesuaidengan lingkupnya; danf. pemberian fasilitas masuknya dana-dana wakaf daridalam dan luar negeri dalam pengembangan danpemberdayaan wakaf.Pasal 54 . . .Pasal 54


- 26 -Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 53 ayat (1) pemerintah memperhatikan saran danpertimbangan Majelis Ulama Indonesia sesuai dengantingkatannya.Pasal 55(1) Pembinaan terhadap Nazhir, wajib dilakukan sekurangkurangnyasekali dalam setahun.(2) Kerjasama dengan pihak ketiga, dalam rangka pembinaanterhadap kegiatan perwakafan di Indonesia, dapatdilakukan dalam bentuk penelitian, pelatihan, seminarmaupun kegiatan lainnya.(3) Tujuan pembinaan adalah untuk peningkatan etika danmoralitas dalam pengelolaan wakaf serta untukpeningkatan profesionalitas pengelolaan dana wakaf.Pasal 56(1) Pengawasan terhadap perwakafan dilakukan olehpemerintah dan masyarakat, baik aktif maupun pasif.(2) Pengawasan aktif dilakukan dengan melakukanpemeriksaan langsung terhadap Nazhir atas pengelolaanwakaf, sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.(3) Pengawasan pasif dilakukan dengan melakukanpengamatan atas berbagai laporan yang disampaikanNazhir berkaitan dengan pengelolaan wakaf.(4) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) pemerintah dan masyarakat dapat memintabantuan jasa akuntan publik independen.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasanterhadap perwakafan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Menteri.BAB IXSANKSI ADMINISTRATIFPasal 57(1) Menteri dapat memberikan peringatan tertulis kepadaLKS-Penerima Wakaf Uang yang tidak menjalankankewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.(2) Peringatan . . .


- 27 -(2) Peringatan tertulis paling banyak diberikan 3 (tiga) kaliuntuk 3 (tiga) kali kejadian yang berbeda.(3) Penghentian sementara atau pencabutan izin sebagai LKS-PWU dapat dilakukan setelah LKS-Penerima Wakaf Uangdimaksud telah menerima 3 kali surat peringatan tertulis.(4) Penghentian sementara atau pencabutan izin sebagai LKS-Penerima Wakaf Uang, dapat dilakukan setelahmendengar pembelaan dari LKS-Penerima Wakaf Uangdimaksud dan/atau rekomendasi dari instansi terkait.BAB XKETENTUAN PERALIHANPasal 58(1) Pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini, hartabenda tidak bergerak berupa tanah, bangunan, tanamandan benda lain yang terkait dengan tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 yang telah diwakafkan secarasah menurut Syariah tetapi belum terdaftar sebagai bendawakaf menurut peraturan perundangan sebelumberlakunya Peraturan Pemerintah ini, dapat didaftarkanmenurut ketentuan Peraturan Pemerintah ini, denganketentuan:a. dalam hal harta benda wakaf dikuasai secara fisik, dansudah ada Akta Ikrar Wakaf;b. dalam hal harta benda wakaf yang tidak dikuasaisecara fisik sebagian atau seluruhnya, sepanjang Wakifdan/atau Nazhir bersedia dan sanggup menyelesaikanpenguasaan fisik dan dapat membuktikan penguasaanharta benda wakaf tersebut adalah tanpa alas hak yangsah; atauc. dalam hal harta benda wakaf yang dikuasai oleh ahliwaris Wakif atau Nazhir, dapat didaftarkan menjadiwakaf sepanjang terdapat kesaksian dari pihak yangmengetahui wakaf tersebut dan dikukuhkan denganpenetapan pengadilan.(2) Pada . . .


- 28 -(2) Pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini:a. lembaga non keuangan atau perseorangan yangmenerima wakaf uang wajib untuk mengalihkanpenerimaan wakaf uang melalui rekening wadiah padaLembaga Keuangan Syariah yang ditunjuk olehMenteri;b. lembaga keuangan yang menerima wakaf uang wajibmengajukan permohonan kepada Menteri sebagai LKS-PWU.(3) Pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini,perseorangan, organisasi, atau badan hukum yangmengelola wakaf uang wajib mendaftarkan pada Menteridan BWI melaui KUA setempat untuk menjadi Nazhir.Pasal 59Sebelum BWI terbentuk, tanda bukti pendaftaran Nazhirsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) diterbitkan olehMenteri.BAB XIKETENTUAN PENUTUPPasal 60Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, pelaksanaanwakaf yang didasarkan ketentuan peraturan perundangundanganyang berlaku sebelum Peraturan Pemerintah iniselama tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah inidinyatakan sah sebagai wakaf menurut Peraturan Pemerintahini.Pasal 61Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar . . .


- 29 -Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakartapada tanggal 15 Desember 2006PRESIDEN REPUBLIK INDONESIADR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONODiundangkan di Jakartapada tanggal 15 Desember 2006MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIAHAMID AWALUDINLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006 NOMOR 105


PENJELASANATASPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 42 TAHUN 2006TENTANGPELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004TENTANG WAKAFI. UMUM<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf memuatbeberapa ketentuan dalam Pasal 14, Pasal 21, Pasal 31, Pasal 39, Pasal41, Pasal 46, Pasal 66 dan Pasal 68 yang perlu diatur lebih lanjut denganPeraturan Pemerintah. Keseluruhan peraturan pelaksanaan tersebutdiintegrasikan ke dalam satu peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004. Hal itu dimaksudkan untukmenyederhanakan pengaturan yang mudah dipahami masyarakat,organisasi dan badan hukum, serta pejabat pemerintahan yang mengurusperwakafan, BWI, dan Lembaga Keuangan Syariah, sekaligus menghindariberbagai kemungkinan perbedaan penafsiran terhadap ketentuan yangberlaku.Beberapa hal penting yang diatur dalam Peraturan Pemerintah iniadalah sebagai berikut:1. Nazhir merupakan salah satu unsur wakaf dan memegang peranpenting dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakafsesuai dengan peruntukannya. Nazhir dapat merupakanperseorangan, organisasi atau badan hukum yang wajib didaftarkanpada Menteri melalui Kantor Urusan Agama atau perwakilan BWIyang ada di provinsi atau kabupaten/kota, guna memperoleh tandabukti pendaftaran Nazhir. Ketentuan mengenai syarat yang harusdipenuhi oleh Nazhir dan tata cara pendaftaran, pemberhentian danpencabutan status Nazhir serta tugas dan masa bakti Nazhirdimaksudkan untuk memastikan keberadaan Nazhir sertapengawasan terhadap kinerja Nazhir dalam memelihara danmengembangkan potensi harta benda wakaf.2. Ketentuan . . .


- 2 -2. Ketentuan mengenai ikrar wakaf baik secara lisan maupun tertulisyang berisi pernyataan kehendak Wakif untuk berwakaf kepadaNazhir memerlukan pengaturan rinci tentang tata carapelaksanaannya dan harta benda wakaf yang akan diwakafkan. Ikrarwakaf diselenggarakan dalam Majelis Ikrar Wakaf yang dihadiri olehWakif, Nazhir, dua orang Saksi serta wakil dari Mauquf alaih apabiladitunjuk secara khusus sebagai pihak yang akan memperolehmanfaat dari harta benda wakaf berdasarkan kehendak Wakif.Kehadiran Mauquf alaih dianggap perlu agar pihak yang akanmemperoleh manfaat dari peruntukan harta benda wakaf menurutkehendak Wakif dapat mengetahui penyerahan harta benda wakafoleh Wakif kepada Nazhir untuk dikelola dan dikembangkan sesuaidengan prinsip ekonomi Syariah.3. Sesuai dengan prinsip <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 yangtidak memisahkan antara wakaf ahli yang pengelolaan danpemanfaatan harta benda wakaf terbatas untuk kaum kerabat (ahliwaris) dengan wakaf khairi yang dimaksudkan untuk kepentinganmasyarakat umum sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf, makapernyataan kehendak Wakif dalam Majelis Ikrar Wakaf harusdijelaskan maksudnya, apakah Mauquf alaih adalah masyarakatumum atau untuk karib kerabat berdasarkan hubungan darah(nasab) dengan Wakif. Ini berarti bahwa pengaturan mengenai wakafberlaku baik untuk wakaf khairi maupun wakaf ahli. Peruntukanwakaf untuk Mauquf alaih tidak dimaksudkan untuk pemanfaatanpribadi melainkan untuk kesejahteraan umum sesama kerabatsecara turun temurun. Dengan demikian berbagai keterangan yangdimuat dalam akta ikrar wakaf sebagai dokumen penting dalampengelolaan wakaf dapat menjadi acuan penting bagi semua pihak.4. Berdasarkan pertimbangan tentang diperlukannya harta benda wakafdiatur secara rinci, maka Peraturan Pemerintah ini mencantumkanketentuan mengenai wakaf benda tidak bergerak berupa tanah,bangunan, tanaman dan benda lain yang terkait dengan tanah, wakafbenda bergerak berupa uang, dan benda bergerak selain uang, yangsejauh mungkin diselaraskan dengan konsepsi hukum benda dalamkeperdataan dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.Benda bergerak selain uang diatur berdasarkan kategori yang lazimdikenal . . .


- 3 -dikenal dalam hukum perdata, yaitu benda bergerak karena sifatnyayang dapat berpindah atau dipindahkan atau karena ketetapanundang-undang. Mengingat jenis harta benda wakaf memilikikarakteristik yang berbeda, maka tata cara ikrar wakaf bergerakberupa uang yang melibatkan peran institusi Lembaga KeuanganSyariah diatur secara khusus. Dengan demikian pengaturan wakafuang harus mempertimbangkan keberadaan LKS yang memilikiproduk-produk dan atau instrumen keuangan Syariah.5. Berdasarkan pertimbangan adanya perbedaan karakteristik hartabenda wakaf tersebut, maka di samping kewenangan PejabatPembuat Akta Ikrar yaitu Kepala Kantor Urusan Agama atau pejabatyang menyelenggarakan urusan wakaf, maka Lembaga KeuanganSyariah yang ditunjuk Menteri berdasarkan saran dan pertimbanganBWI diberi kewenangan menerima wakaf uang dan menerbitkanSertifikat Wakaf Uang yang selanjutnya menyerahkan wakaf uangtersebut kepada nazhir yang ditunjuk oleh Wakif.6. Sebagai konsekuensi kategori benda wakaf tersebut, pengaturanmengenai tata cara pendaftaran harta benda wakaf dibedakan antara:a. tata cara pendaftaran wakaf harta benda wakaf tidak bergerakberdasarkan Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Ikrar Wakafsetelah memenuhi persyaratan tertentu;b. tata cara pendaftaran wakaf uang melalui Lembaga KeuanganSyariah, yang atas nama Nazhir menerbitkan Sertifikat WakafUang;c. tata cara pendaftaran wakaf benda bergerak selain uang melaluiinstansi yang berwenang sesuai dengan sifat benda bergeraktersebut.7. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf berkewajiban menyampaikan aktaikrar wakaf kepada Menteri melalui Kantor Urusan Agama danperwakilan BWI agar dimuat dalam register umum wakaf yangdiselenggarakan oleh Menteri. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhiasas publisitas hukum benda sehingga masyarakat dapat mengaksesinformasi tentang wakaf.II.PASAL DEMI PASALPasal 1Cukup jelas.Pasal 2 . . .


- 4 -Pasal 2Pasal 3Pasal 4Cukup jelas.Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (4)Ayat (5)Ayat (6)Cukup jelas.Terdaftarnya harta benda wakaf atas nama Nazhir dimaksudkansebagai bukti bahwa Nazhir hanyalah pihak yangmengadministrasikan, mengelola, mengembangkan, mengawasidan melindungi harta benda wakaf.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan undang-undang pada ayat ini adalah<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf.Kewajiban pendaftaran ini dimaksudkan untuk menciptakantertib hukum dan administrasi wakaf guna melindungi hartabenda wakaf.tempat pendaftaran pada ayat ini sesuai dengan tertib urutan.Cukup jelas.Tiga Nazhir perseorangan yang ditunjuk Wakif dapat mengaturpembagian tugas dan wewenang untuk mewujudkan peruntukanharta benda sesuai dengan pernyataan kehendak Wakif.Cukup jelas.Pasal 5 . . .


- 5 -Pasal 5Ayat (1)Huruf aCukup jelas.Huruf bCukup jelas.Huruf cCukup jelas.Huruf dAyat (2)Pasal 6Pasal 7Pemberhentian Nazhir yang belum terjangkau oleh BWI akandilakukan oleh KUA.Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (4)Cukup jelas.Pasal 8Ayat (1)Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk memberikankewenangan kepada Wakif atau ahli warisnya untuk menggantisendiri Nazhir tanpa melalui KUA dan keputusan BWI.Cukup jelas.Ayat (2) . . .


- 6 -Pasal 9Ayat (3)Pasal 10Ayat (2)Ayat (1)Ayat (2)Cukup jelas.Pasal 11Pasal 12Pasal 13Pasal 14Pasal 15Yang dimaksud “Nazhir yang diangkat oleh Nazhir organisasi”dalam ayat ini adalah pelaksana dari Nazhir organisasi yangbersangkutan.Cukup jelas.Dalam memberhentikan atau mengganti Nazhir organisasi, BWIharus memperhatikan Ketentuan Pasal 45 ayat (1) <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Ayat (1)Ayat (2)Cukup jelas.Pengangkatan kembali Nazhir oleh BWI dimaksudkan sebagaipelaksanaan tugas dan wewenang BWI untuk melakukanpembinaan terhadap Nazhir.Cukup jelas.Pasal 16 . . .


- 7 -Pasal 16Pasal 17Huruf aHuruf bHuruf cHuruf dHuruf eAyat (1)Cukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan “yang berkaitan dengan tanah” adalahsegala sesuatu yang dibangun, ditanam dan tertancap sertamenjadi satu kesatuan dengan tanah.Cukup jelas.Cukup jelas.Huruf aHuruf bHuruf cCukup jelas.Hak milik atas satuan rumah susun yang dapatdiwakafkan adalah satuan rumah susun yang berdiridiatas tanah bersama yang berstatus hak milik sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganmengenai rumah susun.Nazhir berkewajiban mendaftarkan wakaf pada instansiyang berwenang agar dapat diperoleh sertifikat atas tanahhak guna bangunan, hak guna usaha atau hak pakai yangtelah diwakafkan.Huruf d . . .


- 8 -Pasal 18Pasal 19Pasal 20Ayat (2)Ayat (3)Huruf dNazhir berkewajiban untuk mengurus pelepasan hakpengelolaan atau hak milik dari pemegang hak yangbersangkutan.Dalam hal Nazhir tidak berhasil memperoleh pelepasanhak pengelolaan atau hak milik yang bersangkutan makaWakaf atas tanah tersebut tetap berlaku sampai hak gunabangunan atau hak pakai yang berada di atas tanahnegara berakhir.Ketentuan ini dimaksudkan bahwa pemilikan atau penguasaansecara yuridis dan secara fisik atas tanah ada pada Wakif,atau penguasaan fisik tersebut ada pada pihak lain atas dasarpemberian wewenang dari Wakif.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Huruf aHuruf bHuruf cHuruf dYang dimaksud dengan “kapal” termasuk kapal tongkang,perahu, kapal feri, dan jenis kapal lainnya.Yang dimaksud dengan “pesawat terbang” termasuk helikopterdan jenis pesawat terbang lainnya.Cukup jelas.Cukup jelas.Huruf e . . .


- 9 -Huruf eHuruf fPasal 21Pasal 22Pasal 23Pasal 24Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Wakif mewakafkan uang melalui LKS yang dilakukan secara tertulisselanjutnya LKS menerbitkan sertifikat wakaf uang. Yang dimaksudmelalui LKS adalah bahwa uang wakaf harus ditempatkan di LKSsebagai titipan (wadiah) dan selanjutnya dapat dikelola Nazhir denganmemperhatikan kehendak Wakif serta rekomendasi manajer investasi(jika ada).Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Huruf aHuruf bCukup jelas.Yang dimaksud dengan ”saran instansi terkait” dalam ayat iniadalah saran yang diberikan oleh Bank Indonesia untuklembaga keuangan bank dan Departemen Keuangan untuklembaga keuangan non bank.Cukup jelas.Cukup jelas.Huruf c . . .


- 10 -Pasal 25Huruf cHuruf dHuruf eAyat (4)Ayat (5)Huruf aHuruf bHuruf cHuruf dHuruf eHuruf fHuruf gCukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud memiliki fungsi menerima titipan (wadiah)adalah LKS-PWU memiliki produk penerimaan dana denganakad titipan dengan ketentuan bahwa pihak penerima danatitipan dapat mengelola dana titipan dimaksud sampai Nazhirmenentukan lain.Cukup jelas.Cukup jelas.Pengumuman yang dimaksud dapat dilakukan dengan caraapapun agar masyarakat mengetahuinya.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Pasal 26 . . .


- 11 -Pasal 26Huruf aHuruf bHuruf cHuruf dHuruf eHuruf fHuruf gHuruf hHuruf iPasal 27Pasal 28Pasal 29Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan ”jumlah wakaf uang” adalah nilainominal wakaf uang yang harus dicantumkan dalam sertifikatwakaf uang dan disesuaikan dengan jumlah minimum yangberlaku pada LKS-PWU bersangkutan.Yang dimaksud dengan ”jangka waktu” adalah untuk waktuterbatas (muaqqat) atau tidak terbatas (muabbad).Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Pasal 30 . . .


- 12 -Pasal 30Pasal 31Pasal 32Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (4)Ayat (5)Ayat (6)Cukup jelas.Cukup jelas.Tidak disyaratkannya kehadiran mauquf alaih karena sulitnyamenentukan wakil dari masyarakat luas sebagai mauquf alaih.Cukup jelas.Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (4)Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan “harta benda wakaf diterima olehNazhir” pada ayat ini adalah bukan untuk dimiliki oleh Nazhirtapi untuk dikelola dan dikembangkan oleh Nazhir sesuaidengan peruntukan harta benda wakaf.Cukup jelas.Cukup jelas.Ayat (5) . . .


- 13 -Pasal 33Pasal 34Ayat (5)Ayat (6)Cukup jelas.Huruf aHuruf bHuruf cHuruf dHuruf eCukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud penelitian persyaratan administrasiperwakafan pada huruf c meliputi penelitian:a. status benda wakaf serta kelengkapan dokumenkepemilikan benda wakaf oleh Wakif;b. syarat Wakif, Nazhir dan saksi.Penelitian administrasi benda wakaf dimaksudkan untukmemastikan bahwa benda wakaf dikuasai oleh Wakif.Persyaratan Wakif yang dimaksud adalah sebagaimanatercantum dalam Pasal 8 ayat (1) <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> Nomor 41Tahun 2004 Tentang Wakaf.Cukup jelas.Tanda tangan mauquf alaih dicantumkan dalam akta ikrarwakaf dalam hal Wakif menentukan secara khusus mauqufalaih.Angka 1Cukup jelas.Angka 2 . . .


- 14 -Pasal 35Pasal 36Angka 2Angka 3Angka 4Angka 5Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan “instansi yang berwenang”adalah instansi yang menyelenggarakan pendaftaranharta benda wakaf, misalnya kendaraan bermotor olehPolisi Daerah setempat, kapal oleh Syahbandar/DirjenPerla, saham untuk perusahaan terbuka oleh PTKustodian Sentral Efek Indonesia, saham untukperusahaan tertutup pada direksi perusahaaan tersebut.Yang demikian masing-masing untuk diprosespencatatan balik nama pada sertifikat/tanda bukti hakdari benda bergerak yang bersangkutan.Pasal 37Ayat (1)Ayat (2)Yang dimaksud “pejabat yang menyelenggarakan urusanwakaf” dalam pasal ini adalah pejabat yang menyelenggarakanurusan wakaf di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.Yang dimaksud dengan “pejabat lain yang ditunjuk olehMenteri” adalah pejabat yang menyelenggarakan urusan wakafatau notaris yang ditunjuk oleh Menteri.Ayat (3) . . .


- 15 -Pasal 38Pasal 39Pasal 40Pasal 41Ayat (3)Ayat (4)Ayat (5)Cukup jelas.Cukup jelas.Huruf aHuruf bAyat (1)Ayat (2)Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Lihat Penjelasan Pasal 34 huruf d angka 5.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan “surat keterangan pendaftaran” adalahuntuk menegaskan kepemilikan benda bergerak yangbersangkutan benar tercatat pada instansi tersebut dan tidakterdapat catatan tentang adanya sengketa atau jaminan padapihak lain.Yang dimaksud dengan “tanda bukti pembelian lainnya”misalnya berita acara lelang seandainya barang bergerakdiperoleh dari pelelangan umum.Ayat (3) . . .


- 16 -Pasal 42Pasal 43Pasal 44Pasal 45Ayat (3)Yang dimaksud dengan “instansi pemerintah setempat” adalahlurah/kepala desa dan camat dari tempat dimana barangbergerak tersebut berada.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Ayat (1)Ayat (2)Pasal 46Pasal 47Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dapatdilakukan dengan cara membangun perkantoran, pertokoan,swalayan, hotel, rumah sakit, apartemen, rumah sewaan,tempat wisata, dan/atau usaha lain yang tidak bertentangandengan prinsip Syariah dan peraturan perundang-undangan.Cukup jelas.Yang dimaksud dengan “harta benda wakaf terlantar” dalam Pasal iniadalah harta benda wakaf dalam waktu yang cukup lama tidakdikelola secara produktif oleh Nazhir yang bersangkutan, walaupuntelah dilakukan beberapa penggantian Nazhir.Yang dimaksud “lembaga terkait” dalam Pasal ini adalah InstansiPemerintah yang kewenangannya meliputi urusan peruntukan hartabenda wakaf, Badan Wakaf Indonesia dan wakil dari Mauquf alaihi.Pasal 48 . . .


- 17 -Pasal 48Ayat (1)Ayat (2)Ayat (3)Ayat (4)Ayat (5)Pasal 49Pasal 50Pasal 51Pasal 52Pasal 53Pasal 54Peraturan BWI dimaksud antara lain mengatur persyaratan studikelayakan pengembangan harta benda wakaf.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Cukup jelas.Pasal 55 . . .Pasal 55


- 18 -Cukup jelas.Pasal 56Cukup jelas.Pasal 57Cukup jelas.Pasal 58Cukup jelas.Pasal 59Cukup jelas.Pasal 60Cukup jelas.Pasal 61Cukup jelas.TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4668

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!