12.07.2015 Views

oleh Ermaitis 1 - Lipi

oleh Ermaitis 1 - Lipi

oleh Ermaitis 1 - Lipi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idOseana, Volume IX, Nomor 3 : 96 - 101, 1984 ISSN 0216-1877BEBERAPA CATATAN TENTANG MARGA BALANUS (CIRRIPEDIA)<strong>oleh</strong><strong>Ermaitis</strong> 1)ABSTRACTSOME NOTES ON THE GENUS BALANUS (CIRRIPEDlA). Balanus is a marineinvertebrate. It has two stadia in its life history i.e. : as larva its passes a pelagic lifeand as adult it passes a sedentary or sessile life. The body of this animal is protectedby shell in the form of a calcified mantle. The terga and scuta are situated at the upperpart of the mantle which will be opened at moment the cirri spread out to catch prey.Balanus reproduces hermaphroditically. Fertilization and brooding occurs inside thebody. The nauplius larva released develops into cypris larva and the latter will attachto a substrate by mean of secretion produced by the cement gland. The developmentinto adult stage is indicated by the formation of complete shell which is permanentlyfixed. The attached shells foul the substrate. Light is one of the important factors besidecurrent and waves in the process of attachment.The permanently submerged objects along the coast, river mouths or bay arefavourable for Balanus. Fouling can cause a great lost to shipping as well as constructionin the area.PENDAHULUANLaju perkembangan pembangunan danteknologi menyebabkan perairan pantai bisamerupakan lokasi yang penting untuk berbagaiproyek pembangunan, seperti pembangunanpabrik-pabrik dan sebagainya.Tersedianya air dalam jumlah yang melimpahdapat berguna untuk pendingin mesin,merupakan suatu keuntungan pembangunandi perairan pantai. Selain itu dimungkinkanmembangun pelabuhan prasarana pengangkutanhasil produksi dan penyediaan bahanbaku dengan kapal. Di samping keuntungankeuntungantersebut diatas, bangunanbangunandi perairan pantai, muara danteluk sering dijadikan "substrat" <strong>oleh</strong>hewan-hewan yang hidup disekitar perairantersebut. Hewan-hewan itu ialah hewan yangbersifat menempel. Biota penempel inisering menimbulkan kerusakan dan pengotoranterhadap substratnya. Biota pengotoratau penempel tersebut antara lainadalah teritip, alga, hidrozoa, tunikata,cacing serta moluska (DARSONO & HU-TOMO 1983). Teritip merupakan biotapengotor yang penting dan salah satu anggotanyaadalah Balanus (ROMIMOHTARTO1977; DARSONO & HUTOMO 1983).Anggota marga Balanus mempunyai cangkangyang keras terbentuk karena adanyapengapuran. Cangkang tersebut menyelubungiseluruh tubuhnya. Balanus bersifatmenempel secara permanen pada substrat.Daya tahannya yang cukup kuat terhadapperubahan lingkungan yang besar, serta perbiakannyayang "hermaprodit" dapat menyebabkanpenyebaran yang sangat luas.Dalam penyebarannya, kapal mempunyaiperanan yang penting, tetapi sebaliknyaBalanus menyebabkan kerusakan terhadapkapal tersebut karena penempelannya.1). Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Oseanologi Nasional - LIPI, Jakarta.96


Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idMORFOLOGITeritip adalah invertebrata yang hidup dilaut, dimana kehidupannya melalui dua stadiumyaitu stadium larva yang bersifat planktonis danstadium dewasa yang bersifat menempel.Stadium larva terbagi dua yakni larva naupliidan larva "cypris" (Gambar 1).organ tambahan. Cangkang dewasa tumbuhsetelah cangkang bivalva hilang. Cangkangdewasa berupa mantel yang mengelilingitubuhnya, dan mantel tersebut terdiri daribeberapa bagian yang saling bersambungan.Bagian-bagian itu adalah carina, carina lateral,lateral dan rostrum. Pada bagian atas darimantel terdapat sepasang "terga" dan sepasang"scuta" yang membuka dan menutup sewaktuteritip menangkap makanannya (Gambar 2 & 3).Gambar 1. Stadium larvaA. larva nauplii B. larva cyprisGambar 2. Stadium dewasaT = tergum l = laterals = scutum cl = carina lateralr = rostrum c = carinaSeluruh tubuh teritip diselubungi <strong>oleh</strong>cangkang. Pada teritip dewasa, cangkangtersebut terbentuk dari zat kapur, sedangkanpada stadium larva terbentuk dari zat tanduk.Bentuk cangkang pada stadium larva naupliiseperti segitiga dan larva cypris berbentukbivalva. Pada bagian anterior darilarva cypris terdapat mata yang sederhana,kelenjar penghasil "cement" dan "antenula"yang berguna untuk mengikatkan tubuhke suatu substrat saat dimulainyastadium dewasa, dan dibagian posteriornyadilengkapi dengan pasangan "cirri" atauGambar 3. Diagram dasar cangkang Balanusr = rostrum cl = carina laterall = lateral c = carina97


Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idBalanus adalah teritip yang tidak mempunyaitangkai (peduncle) karena itu disebutjuga "acorn barnacle". Dasar cangkang dariBalanus langsung menempel pada suatu substratdengan sekresi dari kelenjar penghasilcement yang berupa kalsium karbonat.Pasangan organ tambahan (appendages) yangdisebut juga dengan pasangan cirri bergunauntuk menangkap makanan, dimana setiapujung dari pasangan cirri tersebut terdapat"setae" yang berguna untuk menyaringmakanan. Ukuran dan warna dari cangkangberbeda-beda tergantung pada jenisnya. Padaumumnya cangkang dari marga tersebut adalah: putih, kuning, merah, merah muda,jingga, ungu dan bergaris. Ukuran diametercangkang adalah 13 mm — 80 mm. Diameterdiukur dari dasar carina sampai dasar rostrum.SISTIMATIKMarga Balanus sudah dikenal semenjakdilaporkan DARWIN tahun 1854 dan CRU-VEL tahun 1903 (HOCK 1913). STORER &USINGER (1965) menggolongkan margaBalanus ke dalam kelas Crustacea karenatubuhnya terselubung cangkang yang mengapur.Penempelan yang permanen padasuatu substrat menyebabkan anggota margaini tak dapat berpindah secara bebas sepertiCrustacea lainnya. EASTHAM & SAUNDER(1961) menyatakan bahwa adanya pasangancirri di bagian dada Balanus menyebabkanpengelompokkannya kedalam anak kelascirripedia. Susunan sistematik marga Balanusadalah sebagai berikut :FilumAnak filumKelasAnak kelasBangsaAnak bangsaSukuMarga: Arthorpoda: Mandibulata: Crustacea: Cirripedia: Thoracica: Balanomorpha: Balanidae: BalanusPERKEMBANGAN DAN DAUR HIDUPMarga Balanus berbiak secara hermaprodit,dengan fertilisasi (pembuahan) secarainternal yang terjadi dalam rongga tubuh.Pembuahan dapat berlangsung apabila spermamembuahi sel telur dari individu yangsama atau dari individu yang lain. Telur yangtelah dibuahi dieramkan dalam rongga tubuhsampai menjadi larva nauplii. Larva naupliidicurahkan kelaut sebulan setelah penetasan.Larva nauplii berkembang menjadi larvacypris melalui pergantian kulit, Pergantiankulit ini terjadi satu sampai tiga kali dalamseminggu. Stadium larva cypris berlangsungempat hari sampai 10 minggu atau 12minggu. Selanjutnya larva cypris mengendapmenuju suatu substrat untuk menempel, dancangkang bivalva mulai menghilang digantikan<strong>oleh</strong> cangkang baru yang disebut jugadengan cangkang dewasa (Gambar 4). Penempelanterjadi sepanjang tahun dimanaintensitas penempelannya dibedakan <strong>oleh</strong>musim. Seperti yang dilaporkan <strong>oleh</strong> DAR-SONO & HUTOMO (1983) di Suralayaintensitas penempelan tertinggi terjadi padaawal musim Timur (Juni), sedangkan padabulan Juli intensitas penempelan menurundengan cepat sampai bulan Agustus. Padamusim peralihan timur ke barat (September— Oktober — Nopember) dan pada musimBarat (Januari — Februari) intensitas penempelanmeningkat. Sedangkan musim peralihandari barat ke timur (Maret — April — Mei)intensitas penempelan menurun.Perkembangan cangkang selanjutnya sampaimencapai ukuran maksimum. ROMI-MOHTARTO (1977) menjelaskan bahwapada panel percobaannya di Muara Karang,diameter cangkang Balanus mencapai 15 mmselama tujuh minggu perendaman. Denganukuran tersebut Balanus dapat dianggaptelah mencapai ukuran maksimum (Gambar2).98


Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idGambar 4. Daur hidup dari marga BalanusA. Perkembangan dari telur - larvanauplii sampai menjadi larva cyprisB. stadium dewasa.99


Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idEKOLOGIHampir semua benda-benda yang terendamdalam air laut misalnya batu, besi,dasar perahu, lunas-lunas kapal, pipa-pipasaluran sistim pendingin pembangkit tenagalistrik, saluran pendingin pabrik serta alatpengukur arus dan benda-benda lainnyayang ditempatkan di dalam air sepanjangperairan pantai, muara dan teluk yang beriklimsedang, subtropik dan tropik bisamerupakan substrat yang baik bagi Balanus.ATMADJA & SULISTIJO (1978) mencatatbahwa Balanus menempel pada benda-bendahanyutan yang tersangkut pada rak percobaankultivasi algae, Eucheuma spp. Logamperak murni, logam perak berlapis tembaga,logam perak berlapis nikel, logam perakberlapis besi, dan logam perak berlapis senglebih disukai <strong>oleh</strong> biota penempel dari padamata uang atau tembaga (Cu). Hal ini disebabkanlogam Cu mudah larut dalam airlaut membentuk ion CU ++ yang bersifattoksik terhadap Balanus (REDFIELD &WEISS 1948). DARSONO & HUTOMO(1983) melaporkan bahwa lempeng percobaankuningan tidak begitu disukai bila dibandingkandengan lempeng baja dan lempengbaja tahan karat.Balanus dapat hidup di daerah eustuaria,dan marga ini hidup komensal denganhewan lain seperti ikan, paus, kepiting danular laut. Marga Balanus hidup menempelbersama biota-biota lain seperti alga,hidrozoa, tunikata, cacing serta moluska.Balanus tersebar luas diseluruh perairan yangdisebabkan <strong>oleh</strong> cangkangnya yang kerassehingga tahan terhadap perubahan lingkunganyang besar. Dalam penyebaran ini berhubungandengan : kuat arus, gelombang,turbulensi dan cahaya. Kapal sangat pentingdalam penyebaran marga tersebut, dimanakapal yang ditempeli <strong>oleh</strong> marga Balanusdapat membawa dan menyebarluaskannyake daerah-daerah yang dilalui <strong>oleh</strong> kapal tersebut.Dengan cara demikian marga Balanusdapat tersebar secara kosmopolit yang meliputidaerah yang beriklim sedang, subtropikdan tropik.Kelangsungan hidup marga Balanus seringdiganggu <strong>oleh</strong> musuh di alam seperti binatangkarang dan Purpura. ROMIMOHTAR-TO (1977) menyatakan bahwa marga Balanustak dapat tumbuh di daerah yang adapopulasi karang. Di Teluk Sumegur dan PerairanCilegon, lempeng yang telah penuhditempeli <strong>oleh</strong> marga Balanus menjadi berkurangkarena kehadiran Purpura pada panelpercobaan tersebut. ATMADJA & SULIS-TIJO (1978) tidak pernah mencatat kehadiranmarga Balanus pada rak percobaannya didaerah terumbu karang Pulau Pari. Air yangkeruh karena mengandung seston yang tinggidapat menghambat perkembangan marga tersebut(ROMIMOHTARTO 1977). Arus yangkuat dapat menggagalkan penempelan larvacypris pada suatu substrat, sehingga margatersebut tidak mencapai stadium dewasa.Persaingan dalam mendapatkan tempat menempelakan mengganggu perkembangandari marga Balanus. Individu yang tertempeltidak dapat hidup karena pasangan terga danpasangan scuta tertutup sehingga organ tambahanatau pasangan cirri tak dapat keluaruntuk menangkap makanan. kematian margaBalanus sering. terjadi pada stadium larvanauplii, sewaktu pergantian kulit pertamadan kedua karena pada saat itu Balanussangat lemah dan masih terlalu muda.Penempelan yang menetap pada tingkatdewasa menyebabkan pengotoran pada substratnya.Pengotoran tersebut dapat menggangguusaha perkapalan dan pembangunandi perairan pantai, muara dan teluk. Sepertiyang dilaporkan <strong>oleh</strong> ROMIMOHTARTO(1977) bahwa kecepatan kapal dapat berkurangsetelah ditempeli <strong>oleh</strong> marga Balanus,dan pipa-pipa saluran pendingin sistim pendinginpada pabrik, saluran sistim pendinginpembangkit listrik tenaga uap dapat berkurangkapasitasnya karena tersumbat <strong>oleh</strong>penempelan marga tersebut. DARSONO(1979) menyatakan bahwa penempelanBalanus dapat mempercepat pelapukan padakonstruksi kayu dan juga mempercepatkorosi berbagai bahan kapal dan bangunan.100


Oseana, Volume IX No. 3, 1984sumber:www.oseanografi.lipi.go.idPenempelan larva cypris pada substratnyadipengaruhi <strong>oleh</strong> cahaya, warna substrat,gelombang dan arus. Larva cypris bersifatmenghindarkan cahaya yang disebut jugadengan phototropik negatif. Cahaya rendahyang terbaur akan merangsang pertumbuhanBalanus (SMITH 1948). Pada percobaanROMIMOHTARTO (1977) di Muara Karang,Balanus lebih banyak menempel pada bagianyang cekung dari pada bagian yang cembungdari lempeng setengah pipa. Arus di MuaraKarang terlalu lemah untuk menggagalkanpenempelan marga Balanus, dimana kuatarus berkisar antara 0,02 m/det. — 0,17m/det. DARSONO & HUTOMO (1983)menyatakan bahwa gelombang memegangperanan penting dalam kelangsungan hidupdari marga ini. Perairan yang mempunyaigelombang yang besar menghalangi penempelanlarva cypris pada substratnya. Subsratsubstratyang berwarna gelap lebih disukai<strong>oleh</strong> larva cypris untuk menempelkan dirinyadari pada substrat-substrat yang berwarnaterang.DAFTAR PUSTAKAATMADJA, W.S. dan SULISTIJO 1978.Beberapa catatan tentang biota penempelpada percobaan budidaya Eucheuma spinosumdalam beberapa goba di daerah terumbukarang pulau Pari. Oseanologi diIndonesia, 10 : 9 - 13.DARSONO, P. 1979. Catatan tentang sifatdan daur hidup teritip (barnacle). PewartaOseana, V (3): 16-19.DARSONO, P. dan M. HUTOMO 1983. Komunitasbiota penempel di perairan Suralaya,Selat Sunda. Oseanologi di Indonesia,16: 29-41.EASTHAM, L.E.S. dan J.T. SAUNDERS1961. The invertebrate a manual for theuse of student. E.J. Brill, Leiden.HOCK. P.P.C. 1913 : B. Grripedia sessilia.The cirripedia of the Siboga Expedition.EJ. Brill, Leiden.REDFIELD, A.C. dan CM. WEISS 1948.The resistance of metalic silver to marinefouling. Biol. Bull, 94 (1) : 25 - 28.ROMIMOHTARTO, K. 1977 : Beberapacatatan tentang teritip (Balanus spp) sebagaibinatang "pengotor" di laut. Oseanologidi Indonesia, 1 : 25 - 42.SMITH, F.G.W. 1948. Surface illuminationand barnacle attachment. Biol. Bull,94(1): 33-39.STORER, T.I. dan R.L. USINGER 1965.General Zoology. 4 th Ed. Mc. Graw HillBook, New York, 471 pp.101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!