<strong>dan</strong>a berasal dari berbagai mitra kerja, seperti Instansi Pemerintah Daerah(Pemda), Pihak Swasta, BUMN, Petani Kooperator, Perguruan Tinggi (Negeri <strong>dan</strong>Swasta), <strong>dan</strong> Lembaga Penelitian lainnya (Dalam <strong>dan</strong> Luar Negeri), se<strong>dan</strong>gkandari dalam UKT meliputi; <strong>dan</strong>a pemerintah pusat (Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong>),penggunaan laba, ca<strong>dan</strong>gan, <strong>dan</strong> laba yang tidak dibagikan.Mekanisme pengelolaan <strong>dan</strong>a UKT selalu mempersyaratkan agar selaluada keterbukaan (full disclosure) <strong>dan</strong> dapat di audit secara berkala. Hasil bersih(laba) dari pengelolaan UKT akan dialokasikan antara lain: (1) sebagai investasimodal, yaitu pengalokasian modal ke dalam usaha-usaha investasi yangmanfaatnya akan direalisasikan pada masa yang akan datang, (2) sebagai ca<strong>dan</strong>ganmodal yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan investasi <strong>dan</strong>atau transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan maintenance dari aset-asetyang dimiliki, <strong>dan</strong> (3) sebagai dividen, bagian dari keuntungan yang akandiperuntukkan sebagai penunjang kegiatan BPTP, insentif untuk pelaksanakegiatan UKT beserta karyawan-karyawan yang ada di lingkungan BPTP, <strong>dan</strong>pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Proporsi (persentase) alokasinya akanditentukan berdasarkan kesepakatan antara Balai/tim kebijakan, karyawan,pelaksana UKT dengan mengacu kepada peraturan-peraturan pemerintah yangtelah ada <strong>dan</strong> upaya untuk mendorong keberlanjutan kegiatan UKT di BPTP.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN UKTAgar pelaksanaan kegiatan komersial mencapai sasaran sebagaimanatertuang dalam setiap Proposal kegiatan UKT perlu dilakukan pengawasan <strong>dan</strong>pengendalian oleh Tim yang ditunjuk secara langsung oleh Kepala BPTP. Timtersebut akan melakukan pengawasan <strong>dan</strong> pengendalian secara berkala selamapelaksanaan kegiatan komersial, sekurang-kurangnya satu tahun sekali apabilakegiatan komersial dilakukan lebih dari satu tahun. Laporan hasil pengawasan <strong>dan</strong>pengendalian disampaikan kepada Kepala BPTP <strong>dan</strong> Penanggung Jawab/manejerUKT sebagai input/masukan untuk perbaikan/pembenahan kegiatan UKT padatahun berikutnya.PENUTUPUnit Komersialisasi Teknologi (UKT) merupakan suatu unit pelaksanakomersialisasi teknologi inovasi yang bersifat non-struktural untuk memfasilitasipenyediaan teknologi inovasi, pemanfaatan sumberdaya penelitian yang dimiliki,baik bersifat fisik maupun non fisik dengan orientasi bisnis, tetapi seraya tetapmemperhatikan <strong>dan</strong> mengutamakan kebutuhan masyarakat (public oriented)dalam mendukung percepatan proses alih teknologi yang dihasilkan oleh BPTPkepada masyarakat pengguna.Analisis <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pertanian</strong>. Volume 4 No. 2, Juni 2006 : 87-9594
Fungsi UKT porsinya lebih banyak pada kegiatan bersifat pengembanganusaha bisnis dengan kegiatannya dapat mencakup kerja sama pengkajian denganberbagai mitra kerja seperti Pemda, swasta, LSM, perguruan tinggi <strong>dan</strong> lembagapenelitian lainnya, promosi hasil litkaji <strong>dan</strong> publikasi bernilai komersial, rintisanusaha agribisnis (penyediaan benih/bibit untuk tanaman pangan, hortikultura,peternakan <strong>dan</strong> perkebunan) <strong>dan</strong> jasa layanan lainnya (jasa konsultasi teknologipertanian, nara sumber berbagai pelatihan teknologi pertanian).Struktur organisasi UKT disusun berdasarkan sifat <strong>dan</strong> macam-macamfungsi yang harus dilaksanakan, seperti unit produksi, unit pemasaran, unitkerjasama pengkajian, <strong>dan</strong> unit jasa pemanfaatan aset yang walaupun salingbersangkut-paut namun bi<strong>dan</strong>gnya jelas berbeda.Dari pengembangan UKT diharapkan eksistensi BPTP sebagai lokomotifpembangunan pertanian di daerah dapat ditingkatkan. Untuk mewujudkan harapantersebut diperlukan lebih lanjut penjabaran konsep UKT secara operasional,terutama mengenai penentuan mekanisme pengelolaan <strong>dan</strong> pengalokasian hasilUKT seyogyanya dapat ditetapkan dengan proporsi yang wajar sehingga usahakomersialisasi teknologi dapat dilakukan secara berkelanjutan.Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong> melalui Balai Pengkajian <strong>dan</strong> PengembanganTeknologi <strong>Pertanian</strong> (BP2TP) diharapkan dapat lebih proaktif mendorongberkembangnya UKT disetiap BPTP dengan memberikan acuan/petunjuk teknissecara komprehensif <strong>dan</strong> holistik mengenai mekanisme pengelolaan UKTsehingga perbedaan persepsi tentang hal tersebut dapat dihindari. Dengandemikian, UKT diharapkan dapat tumbuh <strong>dan</strong> berkembang menjadi suatu usahabisnis teknologi inovasi yang efektif <strong>dan</strong> efisien sehingga keberadaannya dapatmendukung peningkatan eksistensi BPTP di wilayah kerjanya.KONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman95