12.07.2015 Views

membaca disini - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

membaca disini - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

membaca disini - Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGIDALAM MENDUKUNG PENINGKATAN EKSISTENSI BPTPHermanto RachmanBalai Pengkajian Teknologi <strong>Pertanian</strong> Sumatera SelatanJalan Kol H. Barlian No 38 Km 6 PalembangPENDAHULUANKe depan sektor pertanian diperkirakan akan tetap menjadi motorpenggerak perekonomian pedesaan. Hal ini sangat beralasan karena sampai saatini kegiatan ekonomi yang dikuasai oleh rakyat di pedesaan adalah agribisnisberbasis tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, <strong>dan</strong>kehutanan. Dengan demikian, pengembangan sistem <strong>dan</strong> usaha agribisnismerupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan perekonomianpedesaan. Oleh karena itu, sektor pertanian harus dihela oleh inovasi teknologiyang memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga mampu merespon berbagaiperubahan yang dinamis <strong>dan</strong> mampu menjawab isu globalisasi, humanisasi pasar,pelestarian lingkungan dalam suasana demokratisasi <strong>dan</strong> desentralisasi.Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis, Ba<strong>dan</strong> Litbang<strong>Pertanian</strong> terus melaksanakan rekayasa, pengembangan <strong>dan</strong> penerapan inovasibaru serta berkontribusi dalam mewujudkan sistem <strong>dan</strong> usaha agribisnis yangkokoh <strong>dan</strong> handal. Disamping itu, Ba<strong>dan</strong> Litbang pertanian juga telahmereorientasi kebijakan penelitian dari bersifat sentralistik menjadi desentralistikmelalui pembentukan Balai Pengkajian Teknologi <strong>Pertanian</strong> (BPTP) disetiapprovinsi yang hingga saat ini telah terbentuk 30 BPTP dalam rangka mempercepatproses alih teknologi dari lembaga penelitian ke pengguna akhir.Reorientasi kebijakan tersebut, diharapkan BPTP sebagai Unit PelaksanaTeknis (UPT) terdepan dari Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong> mampu menjembatani antaralembaga penelitian sebagai penghasil teknologi, dengan petani <strong>dan</strong> swasta sebagaipengguna teknologi. BPTP juga diharapkan mampu memposisikan diri sebagai“the driving force” dari sistem inovasi sekaligus bertindak sebagai integratorantara sistem inovasi <strong>dan</strong> sistem agribisnis dalam mewujudkan sistem <strong>dan</strong> usahaagribisnis industrial berbasis pengetahuan <strong>dan</strong> teknologi inovatif di wilayahkerjanya.Dimasa mendatang kontribusi BPTP dalam pembangunan pertaniandaerah diperkirakan akan semakin meningkat, terutama tuntutan dari penggunateknologi diperkirakan akan semakin besar, baik dari segi kualitas, efisiensi biaya,ketepatan waktu. Sebaliknya, kemampuan pen<strong>dan</strong>aan riil dari pemerintah pusat(Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong>) untuk kegiatan pengkajian diperkirakan akan semakinKONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman87


elatif sulit <strong>dan</strong> terbatas. Tantangan ini membawa implikasi yang memerlukanantisipasi <strong>dan</strong> pemikiran kedepan untuk meningkatkan kemampuan dalammenghimpun pen<strong>dan</strong>aan yang diperoleh dari bagian nilai tambah komersial hasilpenelitian terobosan yang telah <strong>dan</strong> akan dilakukan.Untuk mendorong upaya tersebut, pengembangan Unit KomersialisasiTeknologi (UKT) pada BPTP yang berorientasi bisnis, disamping tetapberorientasi kepada kebutuhan masyarakat (public oriented) memiliki fungsi yangcukup strategis untuk menyiapkan hasil-hasil kajian BPTP menjadi produk siapdikomersialkan. Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk usaha bisnis,seperti rintisan usaha agribisnis, jasa layanan <strong>dan</strong> kerjasama pengkajian denganberbagai mitra kerja (swasta, Instansi Pemerintah, BUMN, perguruan tinggi <strong>dan</strong>lembaga penelitian lainnya) dalam lingkup yang dapat mendorong percepatanpembangunan pertanian di daerah.Dari serangkaian kegiatan UKT diharapkan peningkatan eksistensi BPTPsebagai lokomotif pembangunan pertanian daerah dapat diwujudkan melaluipemanfaatan sumberdaya penelitian yang dimiliki secara optimal, profesional <strong>dan</strong>proporsional. Untuk mewujudkan harapan tersebut, tulisan ini merupakansumbangan pemikiran untuk pengembangan Unit Komersialisasi Teknologi(UKT) dalam mendukung peningkatan eksistensi BPTP di wilayah kerjanya.PENGERTIAN DAN RASIONALISASI UKTUnit Komersialisasi Teknologi (UKT) dapat diartikan sebagai suatu unitpelaksana komersialisasi teknologi inovasi yang bersifat nonstruktural untukmemfasilitasi penyediaan teknologi inovasi, pemanfaatan sumberdaya penelitianyang dimiliki, baik bersifat fisik maupun non fisik dengan orientasi bisnis, tetapiseraya tetap memperhatikan <strong>dan</strong> mengutamakan kebutuhan masyarakat dalammendukung percepatan proses alih teknologi yang dihasilkan oleh BPTP kepadamasyarakat pengguna.Pembentukan UKT dimaksudkan untuk menjadikan hasil-hasil kajianBPTP <strong>dan</strong> sumberdaya penelitian yang dimiliki menjadi sebuah produk yang siapdikomersialkan, disamping membangun jaringan kerjasama pengkajian/pengembangan dengan berbagai mitra kerja dalam rangka mendorong percepatanpembangunan pertanian di daerah sehingga eksistensi BPTP sebagai lokomotifpembangunan pertanian di wilayah kerjanya akan semakin meningkat.Sebagai respon terhadap tantangan ke depan, Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong>telah memperkenankan BPTP untuk mengembangkan manajemennya kearahusaha bisnis (business oriented) dengan seraya tetap mengedepankan tugas <strong>dan</strong>fungsinya sebagai lembaga yang melaksanakan kegiatan pengkajian <strong>dan</strong> perakitanpaket teknologi tepat guna spesifik lokasi. Hal ini didasarkan pada KeputusanAnalisis <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pertanian</strong>. Volume 4 No. 2, Juni 2006 : 87-9588


Menteri Keuangan memberikan persetujuan kepada Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong>untuk menggunakan sendiri sekitar 70 persen pendapatan fungsionalnya.Keputusan Menteri Keuangan ini merupakan suatu langkah maju untukmendorong lebih lanjut upaya komersialisasi hasil pengkajian/penelitian di BPTPmelalui UKT.AKTUALISASI FUNGSI DAN PERAN UKTSecara umum fungsi UKT porsinya lebih banyak pada kegiatan bersifatpengembangan usaha bisnis, tetapi seraya tetap memperhatikan <strong>dan</strong>mengutamakan kebutuhan masyarakat. Secara spesifik fungsi UKT sebagaiberikut: (1) Menghimpun, menginventaris, <strong>dan</strong> memanfaatkan fasilitas <strong>dan</strong>sumberdaya penelitian yang dimiliki secara optimal, profesional, <strong>dan</strong> proporsionaldalam rangka menunjang kegiatan komersialisasi teknologi inovasi; (2)Menyiapkan <strong>dan</strong> mengembangkan hasil-hasil kajian BPTP menjadi produk siapdikomersialkan dengan tingkat harga yang layak; (3) Mengembangkan usaharintisan agribisnis, <strong>dan</strong> promosi hasil litkaji <strong>dan</strong> publikasi yang bernilai komersialdalam rangka mendorong percepatan proses alih teknologi yang dihasilkan olehBPTP kepada masyarakat pengguna; (4) Mengembangkan jaringan kerjasamapengkajian/pengembangan teknologi inovasi yang berlandaskan pada optimalisasipemanfaatan sumberdaya penelitian, peningkatan kemampuan alih teknologiinovasi kepada pengguna, <strong>dan</strong> saling menguntungkan; (5) Mengembangkansumber-sumber pen<strong>dan</strong>aan BPTP dalam menunjang kegiatan pengkajian teknologi<strong>dan</strong> perakitan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi di wilayah kerjanya secaraberkelanjutan; <strong>dan</strong> (6) Meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP)yang berasal dari usaha rintisan agribisnis, promosi litkaji <strong>dan</strong> publikasi,pelayanan jasa, <strong>dan</strong> pemanfaatan fasilitas <strong>dan</strong> sumberdaya penelitian.Dari fungsi tersebut, diharapkan UKT mampu berperan secara aktif dalammemfasilitasi pemasaran produk-produk yang dihasilkan BPTP, disampingberperan seperti menjemput bola dalam kegiatannya untuk menghimpun <strong>dan</strong>a,baik berupa Cost Sharing maupun Cost Recovery yang diperoleh dari bagian nilaitambah komersial hasil pengkajian/penelitian terobosan.RUANG LINGKUP DAN PENDEKATAN UKTKegiatan di UKT dapat mencakup kerja sama pengkajian dengan berbagaimitra kerja seperti Pemda, swasta, LSM, perguruan tinggi <strong>dan</strong> lembaga penelitianlainnya. Disamping itu, kegiatan promosi hasil litkaji <strong>dan</strong> publikasi bernilaikomersial, rintisan usaha agribisnis (penyediaan benih/bibit untuk tanamanpangan, hortikultura, peternakan <strong>dan</strong> perkebunan) <strong>dan</strong> jasa layanan lainnya (jasaKONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman89


konsultasi teknologi pertanian, nara sumber berbagai pelatihan teknologipertanian) juga dapat termasuk sebagai kegiatan UKT. Secara spesifik ruanglingkup yang dapat dijadikan sebagai kegiatan UKT adalah:1. Kerjasama pengkajian/pengembangan teknologi dalam lingkup yang dapatmendorong percepatan pembangunan pertanian daerah <strong>dan</strong> atau penelitianberorientasikan pada HAKI dengan berbagai mitra kerja seperti: InstansiPemerintah Daerah, Pihak Swasta, Petani Kooperator, BUMN, PerguruanTinggi (Negeri <strong>dan</strong> Swasta), <strong>dan</strong> Lembaga Penelitiannya (Dalam <strong>dan</strong> LuarNegeri)2. Kegiatan promosi hasil litkaji <strong>dan</strong> publikasi yang bernilai komersial; Produksi dokumentasi kegiatan melalui audio visual (video cassette, VCD) Produksi berbagai publikasi informasi teknologi hasil pengkajian yangbernilai komersial3. Kegiatan rintisan usaha agribisnis meliputi; Pengembangan usaha rintisan kebun benih untuk tanaman pangan,hortikultura, perkebunan <strong>dan</strong> peternakan Pengembangan usaha rintisan usahatani tanaman pangan, hortikultura,perkebunan, perikanan <strong>dan</strong> peternakan Pengembangan usaha rintisan industri beras <strong>dan</strong> komoditi lainnya dipedesaan4. Pemanfaatan jasa layanan Balai meliputi: Analisis tanah, pupuk, air <strong>dan</strong> jaringan tanaman Lab. Hama Penyakit-Identifikasi hama <strong>dan</strong> penyakit Lab. Pasca Panen-Analisis bahan pangan (olahan) Lab. Benih <strong>dan</strong> Pemuliaan-Uji viabilitas <strong>dan</strong> kemurnian benih Lab. Sumberdaya Alam <strong>dan</strong> Analisis Data – Jasa survey Pewilayahan <strong>dan</strong>Pemetaan Sumberdaya Alam <strong>dan</strong> pengembangannya Pemanfaatan Rumah Kasa <strong>dan</strong> Kaca Pemanfaatan ruang pertemuan beserta perlengkapannya, mess, <strong>dan</strong> guesthouse Perpustakaan (Foto Copy, Penelusuran literatur, silang layan) Jasa konsultasi teknologi pertanian Nara sumber berbagai pelatihan teknologi pertanian.Market oriented merupakan pendekatan yang digunakan dalammengembangkan usaha-usaha bisnis di UKT. Artinya, komersialisasi teknologiAnalisis <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pertanian</strong>. Volume 4 No. 2, Juni 2006 : 87-9590


inovasi dilakukan berdasarkan a<strong>dan</strong>ya kebutuhan pasar. Berbagai jenis teknologiyang ditawarkan harus mampu menawarkan peningkatan efisiensi pada tingkatharga yang layak. Di samping aspek teknologi, pengenalan terhadap segmen pasaradalah sangat penting artinya agar invensi yang diciptakan mampu secarapotensial memiliki pasar utama (captive market). Untuk itu diperlukan strategimengamankan pasar produk/teknologi melalui keterkaitan yang erat antaraprodusen <strong>dan</strong> konsumen. Salah satunya adalah bahwa produsen adalah sekaligusbertindak sebagai konsumen utama.Berdasarkan pada pendekatan di atas, metode yang dapat digunakan untukmengembangkan kegiatan-kegiatan UKT antara lain; (1) Direct marketing denganmenggunakan surat, telepon <strong>dan</strong> alat nonpersonal lainnya untuk berkomunikasiatau mendapatkan respon dari pengguna, (2) Advertising, yaitu bentuk presentasi<strong>dan</strong> promosi ide, teknologi inovasi atau jasa layanan lainnya, misalnya melaluibrosur <strong>dan</strong> booklet, poster <strong>dan</strong> leaflet, audiovisual <strong>dan</strong> lain sebagainya, <strong>dan</strong> (3)Public relations adalah suatu program yang didesain untuk mempromosikanteknologi inovasi, misalnya melalui seminar, laporan tahunan, sponsor kegiatan,donatur <strong>dan</strong> sebagainya.PROSEDUR KERJA UKTKegiatan komersialisasi teknologi inovasi terdiri dari berbagai unit usahabisnis yang dilakukan dengan cara kerja yang efisien, sistematis <strong>dan</strong> terencanadengan tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) Persiapan; Tahap awal dalamkegiatan UKT terdiri dari: (a) persiapan dasar, berkaitan dengan identifikasiproduk teknologi inovasi yang dapat ditawarkan pada pengguna, (b) persiapanpengemasan/desain produk teknologi inovasi menjadi suatu produk yang siapuntuk ditawarkan, (c) persiapan pengembangan jaringan kerjasama pengkajian/pengembangan teknologi inovasi dengan berbagai mitra kerja. (2) Tahap<strong>Sosial</strong>isasi Rencana Kegiatan; Kegiatan berupa koordinasi <strong>dan</strong> pertemuan denganberbagai mitra kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan kerja sama pengkajian/pengembangan, rintisan usaha agribisnis, <strong>dan</strong> jasa pelayanan lainnya dalam rangkamengembangkan usaha komersialisasi. (3) Tahap Pelaksanaan Kegiatan;Kegiatan pelaksanaan merupakan serangkaian upaya pengembangan <strong>dan</strong>pemasaran sebuah produk atau pengembangan sebuah proses kegiatan komersial.Kegiatan ini merupakan rangkaian yang cukup komplek dengan melibatkanberbagai bentuk transaksi usaha (business transactions) dengan pihak pengunadari produk-produk yang ditawarkan dengan cara direct contracts <strong>dan</strong> atau directselling system. (4) Tahap Pertanggungjawaban; Setiap kegiatan UKT harusdipertanggung-jawabkan kepada Kepala BPTP untuk setiap periode satu tahundengan disertakan penyerahan secara lengkap laporan keuangan <strong>dan</strong> kinerja UKTselama periode tersebut.KONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman91


2. Pembantu penanggung jawab/manejer: yaitu yang membantu penanggungjawab/manejer dalam perencanaan <strong>dan</strong> pengendalian kegiatan UKT.Kelompok ini terdiri dari:a) Sekretaris: yang membantu penanggung jawab/manejer dalamperencanaan <strong>dan</strong> pengawasan serta setiap saat memberikan nasehatnasehatkepada penanggung jawab/manejer, diminta atau tidak diminta.b) Bendahara: yang membantu penanggung jawab/manejer dalampengelolaan <strong>dan</strong>a, baik berasal dari luar (external financing) maupundari dalam UKT (internal financing).3. Pelaksana: yaitu kelompok yang melaksanakan kegiatan usaha-usahakomersial;a) Unit Produksi: yang melaksanakan kegiatan rintisan usaha agribisnis <strong>dan</strong>produksi berbagai publikasi teknologi hasil pengkajian yang bernilaikomersial.b) Unit Kerjasama Pengkajian: yang melaksanakan kegiatan kerjasamapengkajian/pengembangan teknologi dalam lingkup yang dapatmendorong percepatan pembangunan pertanian <strong>dan</strong> atau penelitianberorientasikan pada HAKI dengan berbagai mitra kerja.c) Unit Jasa Pemanfaatan Aset: yang melaksanakan kegiatan pemanfaatanjasa layanan Balai.d) Unit Pemasaran: yang melaksanakan kegiatan perencanaan <strong>dan</strong>pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, <strong>dan</strong> distribusi barangbarang<strong>dan</strong> jasa-jasa yang telah dihasilkan untuk menciptakan transaksiusaha yang menguntungkan.MEKANISME PENGELOLAAN DANA UKTUntuk menjalankan tugas <strong>dan</strong> fungsinya, setiap unit usaha bisnis yangdikembangkan oleh UKT membutuhkan modal/kapital untuk memulai, mengelola,memelihara, <strong>dan</strong> berkembang. Oleh karena itu, pelaksana kegiatan UKT harusmenentukan kebutuhan-kebutuhan keuangan (financial need), baik untuk jangkapendek maupun jangka panjang. Hal ini tidak lain merupakan kegiatan untukmendapatkan <strong>dan</strong>a (raising of funds) <strong>dan</strong> kemudian menggunakan <strong>dan</strong>a (allocationof funds) tersebut untuk menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan usaha bisnisyang telah direncanakan dalam rangka mendukung percepatan proses alihteknologi yang dihasilkan oleh BPTP kepada masyarakat pengguna.Dana UKT yang dimaksud dapat berasal dari luar (external financing)<strong>dan</strong> dari dalam UKT (internal financing). Sumber <strong>dan</strong>a dari luar UKT meliputiKONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman93


<strong>dan</strong>a berasal dari berbagai mitra kerja, seperti Instansi Pemerintah Daerah(Pemda), Pihak Swasta, BUMN, Petani Kooperator, Perguruan Tinggi (Negeri <strong>dan</strong>Swasta), <strong>dan</strong> Lembaga Penelitian lainnya (Dalam <strong>dan</strong> Luar Negeri), se<strong>dan</strong>gkandari dalam UKT meliputi; <strong>dan</strong>a pemerintah pusat (Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong>),penggunaan laba, ca<strong>dan</strong>gan, <strong>dan</strong> laba yang tidak dibagikan.Mekanisme pengelolaan <strong>dan</strong>a UKT selalu mempersyaratkan agar selaluada keterbukaan (full disclosure) <strong>dan</strong> dapat di audit secara berkala. Hasil bersih(laba) dari pengelolaan UKT akan dialokasikan antara lain: (1) sebagai investasimodal, yaitu pengalokasian modal ke dalam usaha-usaha investasi yangmanfaatnya akan direalisasikan pada masa yang akan datang, (2) sebagai ca<strong>dan</strong>ganmodal yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan investasi <strong>dan</strong>atau transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan maintenance dari aset-asetyang dimiliki, <strong>dan</strong> (3) sebagai dividen, bagian dari keuntungan yang akandiperuntukkan sebagai penunjang kegiatan BPTP, insentif untuk pelaksanakegiatan UKT beserta karyawan-karyawan yang ada di lingkungan BPTP, <strong>dan</strong>pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Proporsi (persentase) alokasinya akanditentukan berdasarkan kesepakatan antara Balai/tim kebijakan, karyawan,pelaksana UKT dengan mengacu kepada peraturan-peraturan pemerintah yangtelah ada <strong>dan</strong> upaya untuk mendorong keberlanjutan kegiatan UKT di BPTP.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN UKTAgar pelaksanaan kegiatan komersial mencapai sasaran sebagaimanatertuang dalam setiap Proposal kegiatan UKT perlu dilakukan pengawasan <strong>dan</strong>pengendalian oleh Tim yang ditunjuk secara langsung oleh Kepala BPTP. Timtersebut akan melakukan pengawasan <strong>dan</strong> pengendalian secara berkala selamapelaksanaan kegiatan komersial, sekurang-kurangnya satu tahun sekali apabilakegiatan komersial dilakukan lebih dari satu tahun. Laporan hasil pengawasan <strong>dan</strong>pengendalian disampaikan kepada Kepala BPTP <strong>dan</strong> Penanggung Jawab/manejerUKT sebagai input/masukan untuk perbaikan/pembenahan kegiatan UKT padatahun berikutnya.PENUTUPUnit Komersialisasi Teknologi (UKT) merupakan suatu unit pelaksanakomersialisasi teknologi inovasi yang bersifat non-struktural untuk memfasilitasipenyediaan teknologi inovasi, pemanfaatan sumberdaya penelitian yang dimiliki,baik bersifat fisik maupun non fisik dengan orientasi bisnis, tetapi seraya tetapmemperhatikan <strong>dan</strong> mengutamakan kebutuhan masyarakat (public oriented)dalam mendukung percepatan proses alih teknologi yang dihasilkan oleh BPTPkepada masyarakat pengguna.Analisis <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pertanian</strong>. Volume 4 No. 2, Juni 2006 : 87-9594


Fungsi UKT porsinya lebih banyak pada kegiatan bersifat pengembanganusaha bisnis dengan kegiatannya dapat mencakup kerja sama pengkajian denganberbagai mitra kerja seperti Pemda, swasta, LSM, perguruan tinggi <strong>dan</strong> lembagapenelitian lainnya, promosi hasil litkaji <strong>dan</strong> publikasi bernilai komersial, rintisanusaha agribisnis (penyediaan benih/bibit untuk tanaman pangan, hortikultura,peternakan <strong>dan</strong> perkebunan) <strong>dan</strong> jasa layanan lainnya (jasa konsultasi teknologipertanian, nara sumber berbagai pelatihan teknologi pertanian).Struktur organisasi UKT disusun berdasarkan sifat <strong>dan</strong> macam-macamfungsi yang harus dilaksanakan, seperti unit produksi, unit pemasaran, unitkerjasama pengkajian, <strong>dan</strong> unit jasa pemanfaatan aset yang walaupun salingbersangkut-paut namun bi<strong>dan</strong>gnya jelas berbeda.Dari pengembangan UKT diharapkan eksistensi BPTP sebagai lokomotifpembangunan pertanian di daerah dapat ditingkatkan. Untuk mewujudkan harapantersebut diperlukan lebih lanjut penjabaran konsep UKT secara operasional,terutama mengenai penentuan mekanisme pengelolaan <strong>dan</strong> pengalokasian hasilUKT seyogyanya dapat ditetapkan dengan proporsi yang wajar sehingga usahakomersialisasi teknologi dapat dilakukan secara berkelanjutan.Ba<strong>dan</strong> Litbang <strong>Pertanian</strong> melalui Balai Pengkajian <strong>dan</strong> PengembanganTeknologi <strong>Pertanian</strong> (BP2TP) diharapkan dapat lebih proaktif mendorongberkembangnya UKT disetiap BPTP dengan memberikan acuan/petunjuk teknissecara komprehensif <strong>dan</strong> holistik mengenai mekanisme pengelolaan UKTsehingga perbedaan persepsi tentang hal tersebut dapat dihindari. Dengandemikian, UKT diharapkan dapat tumbuh <strong>dan</strong> berkembang menjadi suatu usahabisnis teknologi inovasi yang efektif <strong>dan</strong> efisien sehingga keberadaannya dapatmendukung peningkatan eksistensi BPTP di wilayah kerjanya.KONSEPSI PENGEMBANGAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG PENINGKATANEKSISTENSI BPTP Hermanto Rachman95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!