12.07.2015 Views

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Pedoman</strong> 5Urutan dan Isi Berita <strong>Peringatan</strong> <strong>Dini</strong> <strong>Tsunami</strong> <strong>InaTEWS</strong>“BMKG menerbitkan berita gempabumi atau berita peringatan dini tsunami dalam kurun waktu 5 menitsetelah gempabumi terjadi yang kemudian diikuti oleh beberapa kali berita pemutakhiran dan diakhiriberita ancaman tsunami telah berakhir. Pesan peringatan dini tsunami berisi tingkat ancaman tsunamiuntuk wilayah kabupaten dengan status ‘Awas’, ‘Siaga’ dan ‘Waspada’.”i. Urutan berita peringatan dini <strong>InaTEWS</strong>Mulai dari terjadinya gempabumi sampai berakhirnya ancaman tsunami, BMKG akanmengeluarkan empat tahapan berita, yaitu:1. Berita 1: didiseminasikan parameter gempabumi dan perkiraan dampak tsunami yangdigambarkan dalam tiga status ancaman (AWAS, SIAGA, dan WASPADA) untukmasing-masing daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami.2. Berita 2: berisikan perbaikan parameter gempabumi dan sebagai tambahan statusancaman pada berita no.1. Selain itu, juga berisi perkiraan waktu tiba tsunami di pantai.3. Berita 3: berisikan hasil observasi tsunami dan perbaikan status ancaman yang dapatdidiseminasikan beberapa kali tergantung pada hasil pengamatan tsunami di stasiuntide gauge, buoy, CCTV, dan radar tsunami.4. Berita 4: merupakan pernyataan peringatan dini tsunami telah berakhir (ancaman telahberakhir).Di bawah ini adalah penjelasan urutan berita peringatan dini tsunami yang dikeluarkan sertatindakan yang diharapkan dari pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat berisiko.T0 – T1: Ketika gempabumi terjadi (T0), seluruh sensor pencatat gempabumi yang beradadi stasiun seismik di sekitar sumber gempabumi akan mencatat data-data gempabumi danmengirimkannya ke pusat pengolahan di BMKG Pusat untuk diproses. Untuk gempabumi diwilayah Indonesia diperlukan waktu kurang dari 5 menit (T0-T1).Sistem pengolahan otomatis data seismik di BMKG Pusat mengeluarkan parametergempabumi, kemudian petugas SeisComP3 melakukan pemeriksaan hasil pengolahanotomatis dan mengoreksinya secara interaktif hingga diperoleh parameter gempabumi yangsesuai. Jika terdapat potensi tsunami, operator dapat menentukan daerah yang berpotensiterkena dampak dan status ancaman dengan menggunakan DSS.Parameter gempabumi dikirim ke sistem diseminasi dan juga ke DSS. Kemudian DSSmemprosesnya dan memberikan gambaran proposal yang siap untuk dilanjutkan yang manaUrutan dan Isi Berita <strong>Peringatan</strong> <strong>Dini</strong> <strong>Tsunami</strong> <strong>InaTEWS</strong> | 43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!