12.07.2015 Views

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua gempabumi tektonik dapatmemicu terjadinya gelombang tsunami. Berikut beberapa kriteria gempabumi yang dapatmemicu terjadinya tsunami, yaitu:a. Mempunyai magnitudo (M) yang besar: M ≥ 7 SR.b. Sumber gempabumi berada di bawah laut dengan kedalaman yang dangkal ≤ 100 Km.c. Terjadinya deformasi atau perubahan dasar laut secara vertikal yang bisa dilihat darimekanisme pusat gempabumi yang berupa sesar turun atau normal fault dan sesar naikatau thrust fault.d. Jarak pusat gempabumi dari pantai yang memungkinkan terbentuknya tsunami. Jikagempabumi terjadi tepat di tepi pantai, kecil kemungkinan terjadinya tsunami walaupundampak dari gempabumi tersebut akan besar. Kedalaman air juga memainkan peranpenting di sini.Ketika parameter gempabumi memenuhi kriteria butir a di atas, maka berita gempabumi akandiikuti dengan peringatan potensi tsunami. Namun, jika gempabumi memenuhi parametertersebut (lokasi, kedalaman, dan magnitudo) dan berpotensi tsunami, tidak berarti bahwatsunami pasti akan terjadi.Oleh sebab itu, komponen pengamatan kedua dari <strong>InaTEWS</strong> dibangun untuk memantaupermukaan air laut guna memastikan terjadinya tsunami. Beberapa instrumen yang digunakanuntuk mencapai sasaran tersebut, antara lain, buoy yang berfungsi untuk mengamatiperubahan muka air laut di laut lepas, tide gauge yang berfungsi untuk mengamati perubahanmuka air laut di pantai, CCTV untuk mengamati tsunami di pantai, dan radar tsunami yangdiharapkan mampu mendeteksi adanya tsunami yang masih berjarak 150 km dari pantai dimana alat tersebut dipasang.iii. Peralatan untuk pengamatan tsunamiJaringan BuoysBuoy merupakan alat pengukur ketinggian tsunami di laut lepas. Alat ini juga dikenal dengantsunameter atau alat pengukur tsunami (lihat Gambar 15). Alat ini terdiri atas dua bagian yangterpisah, satu ditempatkan di dasar laut yang disebut dengan Ocean Bottom Unit (OBU). Unitpengukuran bawah air ini mampu mendeteksi perubahan tekanan air saat tsunami lewat.Setelah mendeteksi tsunami, mengirimkan data ke komponen lainnya yang disebut buoy,yang mengapung di permukaan laut di dekatnya. Komponen ini mengapung di permukaanlaut dan berfungsi untuk mengukur naik turunnya permukaan air. Buoy mengirimkan datadari OBU lewat komunikasi satelit ke pusat kontrol di BPPT untuk selanjutnya diteruskan keBMKG. Selain itu, buoy juga dilengkapi dengan unit GPS berketepatan tinggi, yang mengukurgerakan permukaan air laut dan mampu mendeteksi tsunami yang lewat.Perangkat Observasi Gempabumi dan <strong>Tsunami</strong> | 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!